• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang Timur pada Kelompok A2 tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 anak, terdiri dari 11 anak laki-laki dan 10 anak Perempuan. Sedangkan subyek penelitian berjumlah 12 anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.

4.2 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal)

Kondisi Prasiklus atau kondisi awal merupakan keadaan peserta didik sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan. Pada awalnya pemahaman anak mengenal kata benda yang dekat dengan anak masih sangat kurang, hal ini dapat dilihat pada indikator, misalnya anak dapat memperkaya kosakata yang diperlukan untuk berkomunkasi sehari-hari.

Berdasarkan pengamatan penulis, di Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang Timur Kelompok A2 tahun ajaran 2014/2015 yang jumlah keseluruhannya 21 anak, terdapat 12 anak yang masih kurang dalam mengenal kata benda baru, hal ini disebabkan pada proses pengajaran guru selalu mengenalkan kata-kata benda yang sudah anak ketahui, tetapi tidak mengenalkan kata benda baru, pada LKS (Lembar Kerja Siswa) juga hanya terpaku pada kata benda yang sama, sehingga rasa ingin tahu anak tidak dapat berkembang.

Adapun pamahaman anak dalam mengenal kata benda baru pada prasiklus dapat dilihat pada tabel berikut :

(2)

Da sebanyak Kurang se diagram se Da mengenal No 1 2 3

ari tabel dia 7 anak (33 ebanyak 6 ebagai berik Diag ari hasil ob kata ben 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% Penguasaa Kate Baik ( Cukup Kurang To atas dapat d .33%), kate anak (28.5 kut: gram Pengu bservasi pra nda baru. 7 Baik 33.33% 34 Tabel 4 an Kosakat egori (13-18) (8-12) g (3-7) otal dilihat bahw egori Cukup 57%), kond Gambar uasaan Kos asiklus terd Sehingga p 8 Cukup % 38.10%

Prasik

4.1 a Pada Pra F 7 8 6 21 wa anak ya p 8 Sebanya disi tersebu r 4.1 sakata anak dapat 12 or penulis me 6 Kurang 28.57%

klus

asiklus Presen 33. 38. 28. 10 ang mencap ak anak (3 ut dapat dig k Prasiklus ang anak y enyusun re % ntase(%) .33% 10 % .57% 00% pai kategori 8.10%), kat gambarkan s yang belum encana keg Prasikl Baik tegori pada m bisa giatan lus

(3)

35

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata anak dengan menggunakan media flashcard yang terdiri dari siklus 1 yaitu :

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Sikus I

Dari data diatas maka dapat disusunlah tahapan perencanan, perlakuan tindakan dalam menerapkan metode flashcard yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak usia 4-5 tahun di Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang Timur kelompok A2.

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Sebelum pelaksanaan tindakan, penulis melakukan perencanaan tindakan berupa mengidentifikasikan masalah kemudian mencari cara untuk pemecahan masalah. Setelah penulis menemukan indikator keberhasilan yang akan digunakan untuk mencapai proses dalam pembelajaran. Maka tahap perencanaan tindakan yang penulis lakukan sebagai berikut :

a. Membuat Rencangan Kegiatan Harian (RKH) yang dilakukan tiga kali pertemuan untuk siklus 1

b. Mempersiapkan tema dan sub tema, serta nama-nama benda dan huruf .

c. Mempersiapkan media flashcard yang digunakan untuk proses pembelajaran, dimana flashcard tersebut berupa kata benda serta huruf untuk membantu anak dapat mengenal kata benda baru.

d. Menyiapkan lembar obesrvasi yang digunakan selama proses pembelajaran dilaksanakan.

(4)

36

4.3.2. Tahapan Pelaksanaan

Pada saat proses pelaksanaan penelitian siklus 1 penulis memiliki tugas membuat Rancangan Kegiatan Harian atau RKH, serta membuat tema dan sub tema sendiri yang telah dikonsultasikan dengan sekolah, adapun tahapan penelitian telah dilaksanakan sebagai berikut :

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin 11 mei 2015 pada jam 07.15, dengan jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama sebanyak 21 anak.

a. Kegiatan awal, guru mengucapkan salam kepada anak, serta mengabsen anak yang belum datang, dan menanyakan kabar, mengajak anak bernyanyi lagu “Kalau Kau suka Tepuk Tangan”. Sesudah bernyanyi guru menjelaskan tema dan sub tema yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran.

b. Kegiatan inti, guru meminta anak menyebutkan nama-nama benda sesuai dengan tema yang akan dipelajari. Setelah anak menyebutkan nama-nama benda yang sudah diketahui, guru mengenalkan huruf a, e, i, o, u dan meminta anak mengulangi huruf-huruf yang diperkenalkan. Guru menunjukkan gambar angsa, enggang, ikan, orangutan, unta, satu persatu secara cepat, pada saat nama-nama benda ditunjukkan guru, anak menyebut nama-nama benda yang sudah diketahui, tetapi saat guru menunjukkan gambar angsa, orangutan, dan unta, anak-anak masih bingung dengan nama-nama binatang tersebut, seperti gambar angsa disebut bebek, orangutan disebut monyet dan unta disebut onta, saat anak masih bingung dengan

(5)

37

gambar-gambar yang hampir sama dengan yang sudah anak ketahui, guru pun menjelaskan nama-nama dan arti dari binatang tersebut. setelah anak mengetahui nama-nama binatang, guru mengulang menyebutkan nama-nama binatang dan meminta anak mengulang nama-nama binatang dengan mengikuti guru. Setelah anak mengetahui nama-nama binatang guru menunjukkan nama binatang dan huruf serta meminta anak untuk menyebutnya.

c. Kegiatan Akhir, guru bertanya kepada anak-anak huruf dan nama biatang yang telah dikenalkan kepada anak, dan memberi pesan-pesan, berdoa pulang.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa 13 mei 2015 pada jam 07.15, dengan jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1 pertemuan kedua sebanyak 21 anak.

a. Kegiatan Awal, guru menyapa anak-anak serta bernyanyi sambil mengerakkan tubuh, serta bertanya kepada anak siapa yang suka makan buah-buahan, dan buah apa yang anak sudah ketahui kemudian guru meminta anak membuat barisan berkelompok masing-masing 1 kelompok terdiri dari 7 anak.

b. Kegiatan Inti, guru menujukkan masing-masing 1 huruf untuk 1 kelompok dan meminta anak mengulang huruf yang telah ditunjuk, serta meminta anak menyebutkan nama buah sesuai dengan huruf, ternyata masih banyak anak

(6)

38

yang belum bisa menyebutkan nama buah sesuai dengan huruf, melihat anak masih binggung menyebutkan nama-nama buah kemudian guru membuka gambar tersebut dan menyebutkan huruf dan nama-nama buah aprikot, delima, cempedak, markisa dan srikaya serta meminta anak mengulanginya. Setelah anak menirukan nama-nama buah, kemudian guru menunjukkan nama-nama buah dan meminta anak menyebutnya kembali dengan suara nyaring dan jelas

c. Kegiatan Akhir, guru meminta anak untuk mengulang huruf dan nama-nama buah yang telah dipelajari dan meminta anak agar mau memakan buah supaya tubuh menjadi sehat, evaluasi berdoa pulang.

3. Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga pada siklus 1 dilaksanakan pada hari rabu 13 mei 2015 pada jam 07.15, dengan jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1 pertemuan ketiga sebanyak 21 anak.

a. Kegiatan Awal, guru mengucapkan salam kepada anak, mengajak anak menyanyi sambil menggerakan badan. Setelah bernyanyi guru bertanya kepada anak-anak yang suka makan sayuran dan menyebutkan nama-nama sayuran yang anak ketahui sambil bernyanyi lagu empat sehat lima sempurna.

b. Kegiatan Inti, guru menyebutkan huruf dan meminta anak untuk mengulang huruf-huruf yang diperkenalkan, setelah memperkenalkan huruf guru menunjukkan nama sayuran asperges, lobak, kecipir, selada, dan brokoli,

(7)

39

sesudah guru menyebutkan nama sayuran dan huruf, masih ada anak yang tidak tahu nama sayuran asperges dengan lobak, anak mengatakan sayuran lobak adalah wortel, kemudian guru menjelaskan kalau lobak berwarna putih dan bisa digunakan untuk obat, sedangkan wortel bisa membuat mata sehat, sesudah mengenalkan nama sayuran dan huruf guru meminta anak mengulang nama sayuran sesuai dengan huruf. Setelah anak mengulang nama sayuran sesuai dengan huruf, guru membagi anak dalam kelompok sambil membagi gambar sayuran dan huruf serta meminta anak menyebutkan huruf dan nama sayuran yang ditunjuk oleh guru sambil anak mengangkat gambar sayuran dan huruf. Kegiatan ini dilaksanakan diluar ruangan kelas.

c. Kegiatan Akhir, guru meminta anak menyebutkan nama sayuran dan huruf yang telah dipelajari, serta meminta anak agar suka makan sayuran agar badan menjadi sehat, evaluasi, berdoa pulang.

4.3.3 Hasil Pengamatan atau Obesrvasi Siklus I

Pada saat pembelajaran siklus 1 dimulai, penulis meminta bantuan observer dan guru untuk mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Adapun pengamatan yang dilakukan pada saat proses pembelajaran dilaksanakan semuanya diamati melalui lembar observasi, dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis dan guru selama proses pembelajaran dilaksanakan yaitu mengenalkan kosakata nama Binatang, buah, dan sayuran pada siklus 1 pertemuan 1, 2 dan 3.

(8)

40

Adapun hasil pertemuan pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 4.2

Hasil Penguasaan Kosakata Siklus I

Berdasarkan hasil siklus I dapat dilihat bahwa 21 anak yang menjadi subyek penelitian kemampuan penguasaan kosakata anak sesuai dengan indikator yang diamati mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Adapun pertemuan pertama, sebanyak 8 anak yang masuk kategori Baik (38.10%), untuk kategori cukup (47.62%) sebanyak 10 anak, sedangkan untuk kategori Kurang (14.28%) terdapat 3 anak. Pada pertemuan kedua, ada peningkatan pada jumlah anak yang termasuk kategori Baik (57.14%) sebanyak 12 anak, dan kategori cukup (42.86%) sebanyak 9 anak, dan tidak ada anak yang termasuk dalam kategori kurang. Pada pertemuan ketiga anak yang termasuk kategori Baik sebanyak 15 anak (71.43%), kategori cukup (28.57%) sebanyak 6 anak, dan tidak ada untuk kategori kurang.

Dengan demikian, jika dibandingkan kondisi pratindakan, terdapat peningkatan kemampuan penguasaan kosakta anak setelah dilaksanakan tindakan

No Kriteria

Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 F % f % F % 1 Baik (13-18) 8 38,10% 12 57.14% 15 71.43% 2 Cukup (7-12) 10 47,62% 9 42.86% 6 28.57% 3 Kurang (1-6) 3 14,28% 0 0% 0 0% Total 21 100% 21 100% 21 100%

(9)

Siklus I, ditetapkan Ad 4.3.4 Ref Dar kali pertem huruf. Pad target ind pengamata kata-kata masih ban 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% akan tetap n, untuk itu dapun hasil Diagram fleksi Siklu ri kegiatan muan agar da siklus pe dikator keb an observe yang digu nyak yang % % % % % % % % % Pertemua 38.10% 47.62 pi pada sik akan dilaku pelaksanaa Presentase s I pembelajar anak dapa ertama perte berhasilan y r anak mas unakan terla belum dike an I Pertem 57.14% 2% 14.28% 41 klus I belu ukan perbaik an siklus I d Gambar e Penguasa ran Siklus I at mengulan emuan ketig yang diten sih sangat alu panjang etahui anak muan II Perte % 71 42.86% 0% um mencap kan pada sik

apat dilihat r 4.2 an Kosaka I yang telah ng dan men ga anak mas ntukan oleh sulit meng g, dan gam k. Melihat emuan III .43% 28.57% 0% pai indikato klus II. pada gamb ta anak Sik h dilaksana nyebutkan n sih belum m h penulis, genal kosak mbar-gamba kemampuan or kinerja bar berikut : klus I akan selama nama benda mampu men karena me kata baru k ar diperken n kosakata Baik Cuk Kura yang a tiga a dan ncapai enurut karena nalkan anak k kup ang

(10)

42

dalam mengenal kata benda baru belum sesuai dengan target capaian yaitu sebesar 80%. Adapun pencapaian pada siklus pertama pertemuan ketiga sebesar 71.43 %. untuk kriteria Baik 71.43%, untuk kriteria cukup 28.57%. Untuk itu diperlukan perbaikan pada siklus II supaya dapat memenuhi target indikator keberhasilan sebesar 80%. Dalam Siklus I ada beberapa kendala yang muncul saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, diantaranya anak belum tahu nama benda, anak masih sulit menyebutkan nama benda sesuai dengan huruf, sulit mencari nama benda yang dekat dengan anak tetapi anak tidak mengetahui nama-nama benda tersebut, serta sekolah juga sudah mulai sibuk untuk menyiapkan anak dalam kenaikkan kelas.

Melihat ada beberapa kendala yang dialami dalam Siklus I penulis dan guru mendiskusikan solusi untuk memperbaiki pembelajaran di siklus II. Solusi yang didapat adalah memberikan anak gambar dan huruf serta meminta anak untuk menyebutkan sambil mengurutkan nama benda dengan tujuann agar anak lebih memahami nama-nama benda dan huruf yang diperlihatkan.

4.4 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Melihat kamampuan penguasaan kosakata anak belum meningkat sesuai harapan penulis, maka penulis masih melaksanakan penelitian dengan tahapan yang sama seperti siklus I yaitu melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, obeservasi dan refleksi.

Sebelum pelaksanaan tindakan di Siklus II, penulis melakukan perbaikan dengan melaksanakan penelitian disiklus II yang bertujuan untuk pembelajaran disiklus II bisa terlaksanakan sesuai dengan harapan penulis. Setelah penulis

(11)

43

menemukan indikator keberhasilan yang akan digunakan untuk mencapai proses dalam pembelajaran, adapun tahap perencanaan tindakan yang peneliti lakukan sebagai berikut :

4.4.1.Tahapan Perencanaan Perbaikkan Siklus I

Perencanaan perbaikkan yang dilakukan oleh penulis dan guru setelah melalui tahap refleksi, perbaikan yang dilakukan untuk merevisi kesalahan dan kekurangan menjadi hambatan dalam siklus sebelumnya agar dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik di siklus selanjutnya.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perbaikan perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran Siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat Rencangan Kegiatan Harian (RKH)

b. Mempersiapkan tema dan sub tema, serta nama-nama benda dan huruf .

c. Mempersiapkan media flashcard yang digunakan untuk proses pembelajaran, dimana flashcard tersebut berupa kata benda serta huruf untuk membantu anak dapat mengenal kata benda baru.

d. Menyiapkan lembar obesrvasi yang digunakan selama proses pembelajaran dilakasanakan.

4.4.2 Tahap Pelaksanaan

Pada saat proses pelaksanaan penelitian siklus II penulis memiliki tugas membuat Rancangan Kegiatan Harian atau RKH, serta membuat tema dan sub

(12)

44

tema sendiri yang telah dikonsultasikan dengan sekolah, adapun tahapan penelitian telah dilaksanakan sebagai berikut :

1. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 27 mei 2015 pada jam 07.15, dengan jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama sebanyak 21 anak.

a. Kegiatan awal, guru mengucapkan salam kepada anak, serta mengabsen anak yang belum datang, dan menanyakan kabar serta mengajak anak bernyanyi lagu “Disni Senang Disana Senang”. Sesudah bernyanyi guru menjelaskan tema dan sub tema yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yaitu tema pekerjaan dan sub tema nama-nama benda yang digunakan untuk pekerjaan pertukangan

b. Kegiatan Inti, Guru bertanya kepada anak orangtuanya bekerja sebagai apa, dan apa nama-nama benda yang dibawa orangtuanya saat bekerja, dan setelah anak menjawab pertanyaan guru. Guru bertanya nama-nama benda yang digunakan oleh pak Tukang untuk membangun bangunan, banyak anak yang menjawab pasir, gergaji, batu, cat bahkan ada yang menjawab sekop. Sesudah anak bisa menjawab pertanyaan guru, guru meminta anak mengikuti guru mengulang nama-nama benda dan huruf secara cepat. Setelah selesai mengulang nama benda, guru membagi huruf dan nama benda, serta guru menunjukkan huruf dan meminta anak menyebutkan nama benda dan huruf sambil mengangkat nama benda dan huruf secara bergantian, saat anak mengurutkan huruf dan nama benda, masih ada anak yang bingung dengan

(13)

45

nama benda sekop dan cetok, karena gambar sekop dan cetok hampir sama, ketika anak bingung dengan gambar cetok dan sekop, guru menjelaskan gambar dan makna benda tersebut.

d. Kegiatan Akhir, guru meminta anak menyebutkan nama benda yang digunakan untuk pertukangan, evaluasi, berdoa pulang.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis 29 mei 2015 pada jam 07.15, dengan jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua sebanyak 21 anak.

a. Kegiatan awal, guru mengucapkan salam kepada anak, serta mengabsen anak yang belum datang, dan menanyakan kabar serta mengajak anak bernyanyi lagu “Happy ya.ya.ya”. Sesudah bernyanyi guru menjelaskan tema dan sub tema yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yaitu nama-nama benda yang ada didalam rumah

b. Kegiatan Inti, guru menyebutkan huruf dan nama benda seperti oven, nampan, dandang, saklar dan loyang , serta meminta anak mengulang nama benda dan huruf, pada saat guru memperlihatkan gambar oven, ada anak yang menyebutkan televisi, bahkan ada anak yang tidak tahu dengan nama nampan. Saat anak merasa bingung, guru menjelaskan nama-nama gambar yang anak tidak ketahui. Sesudah guru memberi penjelasan nama-nama benda, kemudian guru membagikan gambar dan huruf serta meminta anak mengurutkan nama sesuai dengan huruf dan meminta anak menyebutkan nama-nama benda sesuai

(14)

46

dengan huruf. Pada saat guru membagikan gambar dan huruf kepada anak. Anak mulai mengerti dengan gambar nampan dan oven.

c. Kegiatan Akhir, guru meminta anak menyebutkan nama benda yang ada didalam rumah, serta meminta anak menyebutkan nama-nama benda yang telah ajarkan selama proses pelaksanaan penelitian, evaluasi, pesan-pesan berdoa pulang.

4.4.3 Hasil Pengamatan atau obsevasi Siklus II

Observer mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir, mengamati siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurut pengamatan observer pada siklus II anak-anak lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan setiap siswa telah mendapatkan media flashcard yang bertujuan untuk membantu siswa bisa belajar nama-nama benda dan huruf. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis dan guru selama proses pembelajaran dilaksanakan yaitu mengenalkan kosakata nama benda yang digunakan untuk pertukangan dan nama benda yang ada didalam rumah.

(15)

47

Pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, sehingga mendapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Penguasaan Kosakata anak Siklus II

No Kriteria Siklus II Pertemuan I Pertemuan II F % F % 1 Baik (13-18) 16 76.20% 19 90.48% 2 Cukup (7-12) 5 23.80% 2 9.52% 3 Kurang (3-6) 0 0% 0 0% Total 21 100% 21 100%

Berdasarkan hasil siklus II dapat dilihat bahwa 21 anak yang menjadi subyek penelitian kemampuan penguasaan kosakata anak sesuai dengan indikator yang diamati mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Adapun pertemuan pertama, sebanyak 16 anak yang masuk kategori Baik (76.20%), untuk kategori cukup (23.80%) sebanyak 5 anak, sedangkan untuk kategori Kurang tidak ada 0%. Pada pertemuan kedua, ada peningkatan pada jumlah anak yang termasuk kategori Baik (90.48%) sebanyak 19 anak, dan kategori cukup (9.52%) sebanyak 2 anak, dan tidak ada anak yang termasuk dalam kategori kurang. Dengan demikian telah terlihat ada peningkatan dalam penguasaan kosakata pada siklus II pertemuan

(16)

kedua, ana untuk kate termasuk kosakata a Ad pada gamb 4.4.4 Ref Sete kosakata untuk krit 0.00 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00 ak yang term egori Cuku kategori ku anak pada s dapun diagr bar berikut Dia fleksi Siklu elah dilaksa siswa meni teria Baik 7 % % % % % % % % % % % Perte 76.20 masuk kate up sebanyak urang. Jadi iklus II pert ram ketunta ini : agram Pres s II anakan pro ingkat hal in 71.43% dan muan I 0% 23.80% 0% 48 egori Baik s k 2 anak (9 dapat disim temuan ked asan hasil p Diagram sentase Kos oses pemb ni dapat dili n untuk krit Pertemuan I 90.48% 9.52% 0 sebanyak 19 9.52%), dan mpulkan ad dua. penguasaan m 4.3 skata Anak elajaran pa ihat dari has teria Cukup II % % 9 anak (90.4 n anak tidak da peningka kosakata an k Siklus II ada siklus sil siklus I p p 28.57%, s 48%), sedan k ada anak atan pengu nak dapat d II pengu pertemuan k sedangkan u Baik Cuku Kura ngkan yang asaan dilihat asaan ketiga untuk up ang

(17)

49

kriteria kurang menjadi 0%. Pada siklus II pertemuan kedua hasil meningkat menjadi 90.48% untuk kriteria Baik, untuk kriteria Cukup 9.52%. sedangkan untuk kriteria kurang 0%. Dengan pencapaian presentase sebesar 90.48% pada siklus II pertemuan kedua maka penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya, karena hasil dari siklus II pertemuan ke II sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.

4.5 Analisis Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas melalui kegiatan media falshcard untuk meningkatkan kosakata anak. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, pada siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada siklus I meningkatkan kosakata siswa menggunakan media flashcard belum mencapai indikator yang dituju, sehingga peneliti melakukan kegiatan perbaikan dalam Siklus II.

Berdasarkan penelitian siklus I dan siklus II menunjukan bahwa melalui media flashcard dapat meningkatkan penguasaan kosakata anak kelompok A2 di Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang Timur. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis beserta observer terhadap aspek yang ingin ditingkatkan terlihat dari hasil penguasaan kosakata siswa pada siklus I pertemuan ketiga (71.43%), sehingga pada siklus II pertemuan kedua mengalami peningkatan (90.48%).

Keberhasilan kosakata pada prasiklus , Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :

(18)

50

Tabel 4.4

Hasil Penguasaan Kosakata Anak Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II

F % F % f % 1 Baik (13-18) 7 33.33% 15 71.43% 19 90.48 % 2 Cukup (8-12) 8 38.10% 6 28.57% 2 9.52% 3 Kurang (3-7) 6 28.57% 0 0% 0 0% Total 21 100% 21 100% 21 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada prasiklus yang memperoleh kategori Baik 33.33% sebanyak 7 anak, kategori Cukup 38.10% sebanyak 8 anak, sedangkan kategori Kurang 28.57% sebanyak 6. Setelah diadakan tindakan pada siklus I pertemuan ketiga anak yang memperoleh kategori Baik 71.43% sebanyak 15 anak, kategori Cukup 28.57% sebanyak 6 anak, sedangkan kategori kurang 0%. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan dengan tindakan siklus II. Pada siklus II anak yang mendapat kategori Baik meningkat mencapai 90.48% sebanyak 19 anak, untuk kategori Cukup 9.52% sebanyak 2 anak, dan kategori kurang tidak ditemukan atau 0%.

(19)

Pe prasiklus, D ke Siklus Kelompok 2014/2015 yang men mendapat pada siklu O pembelaja pembelaja 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 erbandingan siklus I, da Diag Dari gambar I dan Siklu k A2 di Ta 5. Dapat dil ndapat kateg kategori B us II, anak y Oleh karen aran meng aran terlaks 0% 0% 0% 0% 0% 0% Pra 33.33%38 n antara pen an siklus II d gramPrese Sik r diatas men s II sudah m aman Kana lihat pada g gori Baik se aik sebanya yang mendap na itu, hasi alami pen ana dengan siklus %8.10%28.57% 51 ningkatan k dapat diliha Gambar entase Peng klus I dan nunjukkan mengalami p ak-kanak M gambar diat ebanyak 8 a ak 15 anak patkan kate il dari pen ngingkatan n baik dan Siklus I 71.43% 28.57 % 0% kemampuan at pada diagr r 4.5. guasaan Ko Siklus II bahwa ada peningkatan Marsudirini as, dikondis anak (33.33% (71.43%), d egori Baik S gamatan p pada siklu berhasil. A Sik 90.4 % % penguasaa ram gambar osakata An peningkata n penguasaa Sang Timu si awal atau %), pada sik dan mengal Sebanyak 19 enulis, pro us II, seh Adapun data klus II 8% 9.52% 0% an kosakata r diberikut i nak Prasiklu an dari pars an kosakata ur Tahun a u Prasiklus, klus I anak lami pening 9 anak (90.4 ses pelaksa hingga keg a yang dipe Bai Cuk Kur pada ini : us, siklus a anak ajaran anak yang gkatan 48%). anaan giatan eroleh k kup rang

(20)

52

dai hasil observasi pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II telah mengalami peningkatan dalam penguasaan kosakata anak dan telah berhasil sesuai indikator keberhasilan yang penulis harapkan sebesar 90.48% untuk kategori Baik. Hal ini telah terlihat pada diagram peningkatan penguasaan kosakata anak mulai dari Prasiklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada diagram sebagai berikut :

Gambar 4.5.1

Diagram Peningkatan Penguasaan Kosakata Anak Kategori Baik Prasiklus, siklus I dan siklus II

Dari gambar diatas telah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada kategori Baik, adupun anak yang termasuk kategori baik pada prasiklus dengan jumlah persentase 33.33%, pada siklus I anak yang termasuk kategori baik dengan jumlah persentase 71.43% , pada siklus II mengalami peningkatan setelah dilakukkan perbaikan, anak yang termasuk kategori Baik dengan jumlah 90.48%. hal ini menujukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap penguasaan kosakata anak melalui media flashcard Kelompok A2 di Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang Timur Salatiga Tahun ajaran 2014/2015.

33.33% 71.43% 90.48% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% Prasiklus siklus I siklus II

Sangat Baik

Sangat Baik

(21)

53

4.6 Pembahasan

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Dimana siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap siklus terdapat empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebelum mengetahui hasil observasi siklus I penulis melakukan prasiklus untuk mengetahui peningkatan kosakata anak, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus awal menunjukkan bahwa kemampuan penguasaan kosakata dengan jumlah subjek penelitian 21 anak Kelompok A2, anak mendapatkan kategori Baik sebanyak 7 anak (33.33%), sedangkan untuk kategori Cukup sebanyak 8 anak (38.10%), dan untuk kategori kurang sebanyak 6 anak (26.57%).

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa melalui media flashcard dapat meningkatkan penguasaan kosakata anak kelompok A2 Taman Kanak-Kanak Marsudirini Sang Timur. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis beserta observer terhadap aspek yang diamati, adapun hasil yang diperoleh pada siklus I sebesar 71.43%, dan telah meningkat pada siklus II sebesar 90.48%. adapun melalui media flashcard dapat meningkatkan penguasaan kosakata anak.

Kendala-kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan siklus I yaitu, anak masih bingung dengan nama-nama benda yang diperkenalkan, dan kata-kata yang digunakan terlalu panjang, bahkan nama-nama benda yang diperkenalkan tidak diketahui oleh anak, sehingga anak masih salah dalam penyebutan nama-nama benda baru. Pelaksanan siklus II anak bingung dengan gambar dan huruf pada saat

(22)

54

mengurutkan nama-nama benda sesuai dengan huruf, anak-anak masih melihat gambar temannya pada saat mengurutkan nama-nama benda dan huruf.

Dari kendala-kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan siklus I dan siklus II, maka dilakukan perbaikan-perbaikan agar kendala tersebut dapat teratasi, adapun perbaikan yang dilakukan yaitu, memberi motivasi kepada anak jika mampu menyebutkan nama-nama benda dan huruf, memberikan media gambar kepada anak agar bisa dipelajari dirumah. Setelah dilakukan perbaikan dalam siklus I dan siklus II, ternyata hasil yang diperoleh mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada setiap aspek dalam pengenalan kosakata.

Penelitian penguasaan kosakata bertujuan untuk menambahkan penguasaan kosakata baru bagi anak, dimana penguasaan kosakata dapat dilakukan dengan melihat gambar-gambar, adapun gambar-gambar yang digunakan juga harus dekat dengan kehidupan sehari-hari, hal ini dikarenakan jika gambar yang dekat dengan anak akan mempermudahkan anak mengetahui nama-nama benda, serta dapat membantu anak menggunakan nama-nama bendaa baru yang bertujuan agar anak menggunakan nama benda untuk berkomunkasi. Hal ini berdasarkan pendapat Suyanto (2008) pembelajaran kosakata disertai gambar – gambar, kosakata yang dipakai adalah bahasa sehari – hari dan sederhana. Oleh karena itu media flashcard juga diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan secara tidak langsung akan menambah perbendaharaan kata bagi anak karena anak dapat mengetahui dan belajar kosakata baru yang belum pernah temukan dan dilihat.

(23)

55

Oleh karena itu media flashcard juga bisa dilakukan dengan cara menujukkan gambar kepada anak serta dbacakan secara cepat, hanya dibacakan dalam satu detik untuk masing-masing kartu yang bertujuan untuk memicu otak kanan anak dan sangat efektif membantu anak mengingat gambar serta dapat memperkaya kosakata anak dan dapat meningkatkan perbendaharan kata, serta media flashcard juga bisa dimainkan dengan cara diperlihatkan adapun pendapat tersebut dikemukan oleh Hasan (2009) Flashcard adalah kartu permainan yang dilakukan dengan cara menunjukkan gambar kepada anak satu per satu secara cepat (1 gambar per detik) untuk memicu otak kanan anak agar dapat menerima informasi yang ada di hadapan mereka, dan sangat efektif untuk membantu anak belajar membaca dengan cara mengingat gambar dan bentuk, serta memperbanyak perbendaharaan kata di usia sedini mungkin, sedangkan menurut Gleen Doman (1991) flashcard merupakan kartu-kartu bergambar yang dilengkapi dengan kata-kata, serta media flashcard dapat dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dengan cara dibacakan secara cepat hanya dalam satu detik untuk masing-masing kartu, dapat melatih dan memicu otak kanan anak untuk mengingat gambar dan kata-kata sehingga perbendaharaan kata anak dapat meningkat.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yuliati (2012) yang berjudul “Upaya Menigkatkan Kemampuan Penguasaan Kosa kata melalui Media Flashcard anak Kelompok B” , dan Ikmala Yunita Lestari (2012) yang berudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosakata melalui Media Flashcard, hasil penelitian ini menujukkan bahwa media flashcard dapat membantu anak mengenal kata lebih cepat.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) Dengan pemanfaatan lingkungan sekitar, kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa

Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kesehatan

Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). Setelah itu, koane menutup, otot

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39

Puji syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang telah membimbing, menyertai, dan memberikan hikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

Ikan beronang ( Siganus canaliculatus ) termasuk salah satu hasil tangkapan dominan dari nelayan jaring pantai di padang lamun Selat Lonthoir, Kepulauan

Kesalahan pemerintah adalah, karena telah memberi signal yang salah kepada pelaku ekonomi dengan membuat nilai rupiah terus-menerus overvalued dan suku bunga