• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM BAGI GURU SMP DI KECAMATAN BANJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS GOOGLE CLASSROOM BAGI GURU SMP DI KECAMATAN BANJAR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1247 A.A. Istri Agung Rai Sudiatmika 1, Ni Luh Pande Latria Devi2, Putu Prima Juniartina3

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan adalah wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Sekolah-sekolah di Indonesia sudah saatnya mengembangkan sistem informasi manajemennya agar mampu mengikuti perkembangan zaman. Inilah kenapa seorang guru harus dapat mengakses, mengolah dan menyajikan secara kreatif informasi kepada

peserta didik. Kemampuan guru dalam mengelola teknologi informasi komputer mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan pengawasan sangat penting untuk terus ditingkatkan. Sehingga nantinya akan menghasilkan output yang sangat bermanfaat bagi siswa itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.

Besarnya pengaruh TIK dalam bidang pendidikan mengakibatkan instansi pendidikan mengalami pergeseran juga. Hal ini pernah diungkapkan oleh Rohmah (2016) yang

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS GOOGLE

CLASSROOM BAGI GURU SMP DI KECAMATAN BANJAR

1Prodi S2 Pendidikan IPA FMIPA UNDIKSHA;2 Prodi S1 Pendidikan IPA FMIPA UNDIKSHA; 3 Prodi S1 Pendidikan IPA

FMIPA UNDIKSHA Email: rai.sudiatmika@undiksha.ac.id

This community service aims to improve the abilities and skills of junior high school teachers in Banjar sub-district to use e-learning applications based on google classroom in helping the learning process online. The training activities were conducted at SMP Negeri 1 Banjar. The training is carried out with a training workshop on the use of the google classroom application in the learning process. In addition to training, community service activities also continue to provide assistance to teachers in implementing the Google classroom application based learning process. The results of the service activities show: (1) The training participants are able to use the google classroom application in the learning process (2) The response of the training participants is positive and very enthusiastic about participating in the activity. The obstacle in the implementation of the training was the internet connection that was not supportive, so the activity took a long time.

Keywords: practice, E-learning, google classroom

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru SMP di kecamatan Banjar menggunakan aplikasi e-learning berbasis google classroom dalam membantu proses pembelajaran secara online. Kegiatan pelatihan dilakukan di SMP Negeri 1 Banjar. Pelatihan dilaksanakan dengan workshop pelatihan penggunaan aplikasi google classroom dalam proses pembelajaran. Selain pelatihan, kegiatan pengabdian juga melakukan proses pendampingan terhadap guru dalam penerapan aplikasi google classroom dalam proses pembelajaran. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan: (1) Peserta pelatihan mampu menggunakan aplikasi google classroom dalam proses pembelajaran (2) Respon peserta kegiatan pelatihan positif dan sangat antusias mengikuti kegiatan. Kendala dalam pelaksanaan pelatihan adalah koneksi internet yang kurang mendukung, sehingga kegiatan berlangsung memakan waktu yang cukup lama.

(2)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1248 menyebutkan ada lima pergeseran dalam proses

pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke tempat lain dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail dan sebagainya. Interaksi antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga menggunakan media-media tersebut (Rosenberg, 2001). Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Sehingga manusia memerlukan teknologi yang tepat guna yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah tanpa harus dibatasi ruang dan waktu.

Dalam dunia pendidikan, menurut Rusman (2010), saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran sekarang tidak bergantung kepada guru lagi tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa (student centered

learning). Guru tidak lagi dijadikan

satu-satunya alat untuk memecahkan masalah dan sumber rujukan semua pengetahuan, tetapi sebagai fasilitator atau konsultan. Dengan adanya pergeseran peran guru, sebenarnya harus diiringi dengan bertambahnya kemampuan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Hadirnya e-learning dengan semua macam tingkatannya telah menjadi aspirasi perubahan ini. Menurut Surhartono (2016), e-learning telah mendorong demokratisasi pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaktub dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan diselenggaraan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan

menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai budaya, dan kemajemukan bangsa. Berikut beberapa manfaat e-learning dalam dunia pendidikan menurut banyak pengamat dan praktisi pendidikan adalah (1) meningkatkan motivasi siswa, (2) digital Porofolio efektif dan efisien, (3) menambah wawasan dan cakrawala berfikir, (4) menumbuhkan jiwa kebersamaan, (5) menjadi alat ukur konsep pembelajaran yang kita lakukan dengan sekolah dari Negara lain. Sehingga penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran dirasa sangat perlu dikembangkan dan dilatih penggunaanya. Saat ini e-learning mempunyai fungsi untuk membantu guru memberikan layanan dan pengajaran kepada siswa tanpa harus berhadapan atau tatap muka langsung dengan siswa. Dengan kata lain siswa tidak harus duduk di dalam ruangan kelas untuk mengikuti pembelajaran secara langsung dan guru juga dapat mengontrol kegiatan belajar peserta didiknya secara langsung.

E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk

belajar kapanpun dan dimanapun

(Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). E-learning mempermudah siswa untuk dapat memperoleh informasi dan pengetahuan secara langsung di dalam lingkup yang cukup luas dan tepat dari berbagai sumber melalui sebuah komputer dan jaringan internet serta dapat membantu siswa untuk saling bertukar informasi dan bahan ajar setiap saat dan dimana saja secara berulang-ulang. Dengan adanya Teknologi Informasi yang berbasis E-learning ini juga diharapkan agar dapat mempersingkat waktu pembelajaran. Penggunaan e-learning dalam pembelajaran tidak hanya memfasilitasi ineraksi antara guru dengan siswa tetapi juga dengan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Tidak hanya melalui hubungan tatap muka secara langsung tetapi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media yang berbasis E-learning tersebut. Beberapa manfaat dari e-learning

(3)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1249 diantaranya menurut Rohmah (2016) (1)

dengan adanya e-learning maka dapat mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis (2) E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan ajar, (3) Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, (4) Dengan e-learning proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi didalam ruangan kelas saja, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar secara online.

Kecamatan Banjar adalah kecamatan terbesar di kabupaten Buleleng, di kecamatan Banjar terdapat 4 SMP Negeri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru, menunjukkan bahwa guru memiliki keinginan untuk mencoba membantu siswa agar terbiasa menggunakan komputer khususnya e-learning sebagai sarana dalam pembelajaran, tetapi masih terkendala dalam proses penyusunan atau bagaimana cara penggunaan e-learning tersebut. Saat ini pemerintah telah menyediakan banyak portal e-learning yang dapat diakses oleh guru dan siswa secara gratis, tetapi menurut pengamatan guru kendala yang dihadapi adalah guru tidak dapat membuat konten e-learning itu sendiri sehingga diperlukan pelatihan dalam menjalankan program tersebut.

Persoalan yang dihadapi selama ini di beberapa sekolah terkait proses pembelajaran dalam hal ini adalah: (1) Keinginan yang besar dari guru untuk menggunakan e-learning dalam

pembelajaran. (2) Belum adanya

sosialisasi/pelatihan terkait dengan program yang relevan digunakan dalam pembelajaran menggunakan e-learning. Permasalah di atas sampai saat ini belum memperoleh solusi yang tepat. Selain karena minimnya kemampuan penggunaan komputer dalam proses pembelajaran, guru-guru mitra menyadari bahwa mereka belum memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai untuk pembuatan media pembelajaran, dalam hal ini dikhususkan

membuat konten yang nantinya dapat digunakan dalam pembelajaran berbantuan e-learning. Guru mitra mengungkapkan bahwa mereka dari dulu sangat ingin memiliki keterampilan dan kemampuan yang memadai dalam penggunaan komputer sebagai media pembelajaran. Guru mitra sangat berharap melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini keinginan mereka akan dapat diwujudkan sebagai langkah awal dalam meningkatkan kualitas diri dalam prosesm pembelajaran. Berdasarkan paparan di atas, sangat perlu dilakukan P2M bagi guru-guru di sekolah mitra (SMP di Kecamatan Banjar) agar guru di sekolah mitra memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menggunakan aplikasi khususnya aplikasi google classroom dalam peroses pembelajaran. Bekal keterampilan serta produk yang dihasilkan guru diharapkan dapat digunakan dan disempurnakan secara berkelanjutan sehingga sekolah mitra bisa lebih mandiri dalam mempersiapkan konten pembelajaran e-learning untuk kedepannya. Program pengabdian ini bertujuan untuk Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru SMP di Kecamatan Banjar dalam menggunakan e-learning dalam proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi google classroom.

METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan. Pelatihan diberikan kepada 20 orang guru SMP di Kecamatan. Pelatihan dari intruktur Undiksha dilaksanakan selama 2 hari. Peserta diberi kesempatan untuk menghubungi nara sumber jika setelah pelatihan ada permasalahan yang perlu didiskusikan ini merupakan bagian dari pendampingan. Diawal pelatihan peserta akan diberikan pengenalan aplikasi google classroom. Setelah itu dilaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi tersebut untuk membuat konten e-learning sesuai matapelajaran yang diampu, kemudian peserta disuruh melengkapi dan menggunakan aplikasi tersebut dirumah

(4)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1250 dan akan di presentasikan pada hari kedua

pelatihan.

Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut. Evaluasi proses, dilakukan pada saat kegiatan dilaksanakan. Aspek yang di evaluasi adalah aktivitas peserta dalam mengikuti pelatihan. Keberhasilan dapat dilihat dari aktivitasnya selama kegiatan baik bertanya, menjawab pertanyaan dan diskusi. Evaluasi hasil, dilaksanakan dengan melihat hasil pembuatan konten e-learning dengan aplikasi google classroom yang dibuat oleh guru-guru peserta pelatihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelatihan google classroom

Kegiatan pendahuluan berupa penyusunan panduan penggunaan aplikasi google classroom untuk membantu proses pembelajaran. Panduan ini disusun dengan tim pelaksana kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah buku atau modul petunjuk penggunaan aplikasi google classroom.

Gambar 1. Panduan google classroom untuk pengajar

Pelatihan tahap 1 difokuskan pada dasar penggunaan aplikasi google classroom. Materi pelatihan mulai dari cara membuat class pada aplikasi yang digunakan, sampai membedah berbagai fitur yang terdapat dalam aplikasi tersebut. Selain itu guru juga diberikan patihan membuat absensi online dengan menggunakan aplikasi google form. Pelatihan penggunaan aplikasi google classroom dilakukan di SMP N 1 Banjar pada tanggal 8 agustus 2020, dengan jumlah peserta 20 orang.

Gambar 2. Proses Kegiatan Pelatihan Pada pelatihan 2 diberikan pendampingan bagaimana cara mengelola proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi e-learning, khususnya google classroom. Mulai dari cara pengelolaan kelas sampai bagaimana cara melakukan evaluasi dengan menggunakan aplikasi google classroom

Hasil

Berdasarkan pelatihan tersebut, peserta

memperoleh pengetahuan tentang

meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan e-learning dalam proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi google classroom. Disamping itu peserta mempunyai keahlian dan strategi bagaimana cara merancang penggunaan e-learning untuk membantu proses pembelajaran. Guru akan

(5)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1251 terbiasa menggunakan e-learning khususnya

google classroom untuk membantu proses pembejaran. Adapun contoh kelas yang dibuat adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Contoh tampilan google classroom hasil pelatihan

Kelas yang telah dibuat akan kembangkan sesuai kebutuhan pengajaran dikelas. Diakhir acara pelatihan, panitia pelaksana meminta tanggapan dari masing-masing peserta terkait pelaksanan pelatihan. Tanggapan dari peserta sangat posiitif terkait pelaksanan pelatihan ini dan mengharap dengan sangat untuk diadakan lagi pada tahun-tahun berikutnya. Karena berdasarkan pengakuan peserta selama ini belum ada pelatihan terkait penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran, sehingga dengan adanya pelatihan ini mampu memotivasi, meningkatkan dan memperbaharui pengetahuan guru-guru SMP di kecamatan Banjar.

SIMPULAN

Dari hasil pengabdian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:

1. Secara umum tingkat pemahaman guru tentang bagaimana penggunaan e-learning berbatuan apliksai google classroom meningkat.

2. Pelatihan yang dilaksanakan tanggal 8 Agustus 2020 di SMP N 1 Banjar mengundang guru mata pelajaran se-kecamatan Banjar, dengan materi pelatihan e-learning berbantuan aplikasi google classroom. Hasilnya

peserta menyusun dan memahami, serta menggunakan aplikasi google classroom untuk membatu proses pembelajaran. Dari respon peserta, didapat bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, atau menunjukkan sikap positif

DAFTAR RUJUKAN

Dahiya, S., Jaggi, S., Chaturvedi, K.K., Bhardwaj, A., Goyal, R.C. and Varghese, C., 2016. An eLearning System for Agricultural Education.

Indian Research Journal of Extension Education, 12(3), pp.132-135.

Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajawali Press Rohmah, L., 2016. Konsep E-Learning Dan

Aplikasinya Pada Lembaga Pendidikan Islam. An-Nur, 3(2)

Rosenberg, Marc. J. (2001). E-Learning: Strategies for Delivering Knowledge In The Digital Age. USA: McGraw-Hill Companies

Surhartono, (2016). Menggagas Pendekatan

Blended Learning di Sekolah Dasar.

Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru VIII yang diselenggarakan oleh FKIP UT, tanggal 26 November 2016.

Tangerang: Universitas Terbuka. Waller, V. and Wilson, J. 2001. A definition for

e-learning. TheODL QC Newsletter, pp. 1-2.

Gambar

Gambar 1. Panduan google classroom untuk  pengajar
Gambar 3. Contoh tampilan google classroom  hasil pelatihan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Agama MAN Parakan Temanggung. Pertemuan

Kegiatan pengabdian masyarakat (P2M) ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membantu kepala, guru-guru, dan pustakawan sekolah dasar di kecamatan Banjar yang

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan Google Classroom kepada guru SMP dan SMA di Kecamatan Lemahsugih Majalengka ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas

Dari hasil pengujian didapatkan untuk time constant (τ) pada motor sebesar 1,5 detik dan delay pada jaringan sebesar 500 ms, kontroler dapat bekerja dengan baik pada saat

Cara peng-install- an yang paling efektif meliputi lokasi dan arah azimuth juga dicari agar hasil dari teknologi ini menjadi paling optimal.. Lokasi penelitian berada di

Menurut (Bunyamin, 2019) Google Classroom merupakan sebuah aplikasi berbasis internet yang dibuat oleh Google sebagai sebuah sistem E-learning yang memungkinkan terciptanya

Dengan demikian hasil dari pelatihan adalah Google Classroom yang langsung bisa digunakan oleh para peserta untuk mengajar pada semester yang berjalan atau

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukanya itu untuk memberikan pengetahuan bagi pada guru dalam menerapkan aplikasi google classroom melalui pelatihan