Maret 2017, pp. 267~273 267
PERANCANGAN APLIKASI SPBU FINDER BERBASIS
ANDROID UNTUK WILAYAH JAKARTA
Yerika Ayu Lestari1, Esron Rikardo Nainggolan2, Wawan Gunawan31
STMIK Nusa Mandiri Jakarta E-mail: yerika.ayulestari4@gmail.com
2
STMIK Nusa Mandiri Jakarta E-mail: esron.ekg@nusamandiri.ac.id
3
STMIK Nusa Mandiri Jakarta E-mail: wawannz@gmail.com
Abstrak
SPBU adalah kependekan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, yaitu sebuah tempat di mana kendaraan bisa memperoleh bahan bakar. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah semakin meningkatnya pengguna perangkatandroid serta kebutuhan informasi untuk mencari lokasi terdekat dengan menggunakan peta online pada mobile android.
Dengan permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud membuat sebuah sistem informasi yang terintegrasi dengan layanan berbasis lokasi yang mampu menampilkan informasi lokasi SPBU terdekat di Jakarta dengan berbasis map pada mobile android. Pada permbuatan aplikasi SPBU Finder diterapkan metode Advanced Positioning dari Assisted-Global Positioning
System. Metode ini merupakan metode penentuan posisi yang paling akurat. Dalam pembangunan aplikasi ini, penulis menggunakan software Android Studio dengan bahasa pemrograman Java dan XML. Hasil penelitian ini berupa pembuatan aplikasi sistem informasi pencarian SPBU terdekat di wilayah Jakarta berbasis android yang diberi nama “SPBU Finder”. Dengan dibuatnya aplikasi berbasis mobile ini dapat bermanfaat dan menjembatani para pengguna aplikasi yang berada di area Jakarta secara khusus dan diharapkan nantinya diimplementasikan secara umum di daerah lain yang ada di Indonesia untuk menemukan lokasi SPBU terdekat sehingga dapat mengisi bahan bakar sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang diinginkan.
Keywords: Advanced Positioning, Android, Finder, SPBU
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang kini semakin pesat membuat hidup semakin mudah dan efisien. Salah satu perkembangan teknologi yang banyak diminati saat ini adalah pemanfaatan ponsel pintar atau disebut
smartphone yang berbasis android. Android
yang bersifat open source membuat para pengembang dapat lebih mudah untuk menciptakan atau mengembangkan aplikasi baru yang nantinya akan dapat dinikmati oleh pengguna dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain dapat digunakan sebagai alat komunikasi,
smartphone berbasis android juga
dilengkapi dengan fitur GPS (Global
Positioning System) yang merupakan
layanan berbasis lokasi (Location Based
Service) untuk mengakses peta online atau
dikenal dengan Google Maps.
Dahulu orang mengandalkan peta dalam bentuk hardcopy sebagai penunjuk jalan saat berpergian, tetapi dengan berkembangnya teknologi berbasis android maka muncul kemudahan untuk memperoleh informasi tentang lokasi suatu tempat dengan melalui peta online. Dengan memanfaatkan fitur GPS maka sebuah
smartphone yang terkoneksi dengan internet
akan dapat mengakses peta online untuk mendapat informasi tempat-tempat tertentu, misalnya Rumah Sakit, Restoran, Tempat Wisata, SPBU dan lain sebagainya.
Menurut (Anwar et al, 2014), menge-mukakan bahwa: Location Based Service
(LBS) adalah sebuah service untuk
memberikan informasi sesuai lokasi kita berada. Contohnya menunjukkan titik terdekat dari kita, seperti ATM, SPBU, dan Rumah Sakit, bahkan juga lokasi seseorang.
ISBN: 978-602-61242-0-3 Pendapat ini menjadikan ide untuk
menbuatkan Aplikasi SPBU Finder untuk wilayah jakarta dengan Menggunakan metode LBS.
Menurut Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta pada laman data Jakarta, data SPBU tersebar 134 SPBU di DKI Jakarta. Sejalan dengan perkembangan dan banyaknya SPBU tersebut, maka menjadi acuan untuk membuat program layanan berbasis lokasi,
yang diterapkan untuk mencari lokasi SPBU terdekat di Jakarta. Aplikasi yang dibangun kemudian diberi nama “SPBU Finder”. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menjembatani para pengguna yang berada di area Jakarta untuk dapat menemukan lokasi SPBU terdekat dengan fasilitas yang ada di SPBU seperti toilet, minimarket, musola, ATM center, pompa nitrogen dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
2. Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi SPBU Finder ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:
a. Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengamati langsung serta mencari lokasi SPBU di area Jakarta. Selain itu pada metode observasi, penulis juga melakukan pencatatan secara rinci mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian dan mengambil gambar dari lokasi SPBU yang di observasi.
b. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang berhubungan dengan penelitian, termasuk analisis, peran-cangan, dan implementasi sistem. Pada metode ini, informasi yang didapatkan antara lain melalui jurnal, artikel, buku,
internet dan perpustakaan.
Metode Pengembangan Sistem
Pada proses perancangan aplikasi SPBU
Finder selain melakukan proses proses
standar, penulis juga menggunakan metode pengembangan sistem meliputi tahapan sebagai berikut:
a. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak Pada tahap ini dilakukan analisis pembuatan aplikasi pencarian SPBU di wilayah Jakartat dan sekitarnya, dengan memanfaatkan fitur GPS dan Google
Maps untuk melihat antara lokasi pengguna dengan lokasi SPBU yang terdekat dengan pengguna, serta dapat melihat fasilitas pendukung yang ada di lokasi SPBU sesuai kebutuhan pengguna, seperti toilet, minimarket, musola, ATM center, pompa nitrogen dan sebagainya
b. Desain
Pada perancangan sistem aplikasi SPBU
Finder, penulis menggunakan
permodelan dengan diagram UML
(Unified Modelling Language), antara
lain: use case diagram, class diagram,
activity diagram, sequence diagram, dan
deployment diagram. aplikasi ini
menggunakan dua layer yaitu layer client
dan layer server. Layer client adalah aplikasi pada mobile sebagai proses antar muka dengan pengguna. Sedangkan layer server adalah aplikasi web yang berfungsi sebagai layanan dan tempat basis data tersimpan.
c. Testing
Pada tahap ini merupakan tahap translasi perancangan aplikasi ke dalam bentuk program dengan proses coding
dan debugging yang kemudian dilakukan
pengujian dengan menggunakan White
Boxtesting dan Black Box testing untuk
memeriksa detail perancangan, struktur kontrol dari desain program secara prosedural, dan keluaran yang dihasilkan.
d. Implementasi
Pada tahapan ini dilakukan proses implementasi pada smartphone berbasis android dengan minimum SDK Android 4.1. Apabila pada saat uji coba, ditemukan kekurangan didalam aplikasi, maka akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki aplikasi agar lebih baik lagi. Metode Advanced Positioning
Pada permbuatan aplikasi SPBU
Finderditerapkan metode Advanced
Positioning dari Assisted-Global Positioning
System. Metode ini merupakan metode
penentuan posisi yang paling akurat. Metode Advanced Positioning terdapat dalam Assisted-Global Positioning System
(A-GPS). Menurut (Safaat, 2015) menya-takan bahwa A-GPS juga merupakan metode yang berbasis pada waktu. Pada metode ini, akan dilakukan pengukuran waktu tiba dari sebuah sinyal yang dikirim dari tiga buah satelit GPS. Hal ini berarti handset harus memiliki fasilitas untuk mengakses GPS. A-GPS juga menghasilkan
ISBN: 978-602-61242-0-3 akurasi secara vertical dan estimasi jarak
yang baik. Akurasinya pun sampai kurang dari 10m.
Location Based Service (LBS)
Location Based Service (LBS) merupakan
sebuah teknologi layanan berbasis lokasi yang dapat menampilkan posisi geografis keberadaan suatu objek tertentu atau mengidentifikasi lokasi seseorang sehingga memungkinkan peng-guna mendapatkan informasi suatu letak lokasitertentu dengan bantuan GPS (Global Positioning System). Menurut (Safaat, 2015) menyatakan bahwa “LBS (Location Based Service) merupakan suatu layanan yang bereaksi aktif terhadap perubahan entitas posisi sehingga mampu mendeteksi letak objek dan memberikan layanan sesuai dengan letak objek yang telah diketahui tersebut”.
Sumber: Safaat (2015)
Gambar 1. Teknologi Location Based Service
Menurut (Safaat, 2015), dalam menggunakan layanan berbasis lokasi elemen yang diperlukan antara lain:
a. Mobile Devices yaitu sebuah alat yang
digunakan untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Biasanya perangkat yang memungkinkan yaitu PDA, Mobile
Phones, Laptop, dan perangkat lainnya
yang mempunyai fasilitas navigasi.
b. Communication Network adalah
jaringan selular yang mengirimkan data pengguna dan permintaan layanan.
c. Positioning Component untuk
pengola-han layanan biasanya posisi pengguna harus ditentukan. Posisi pengguna dapat diperoleh menggunakan jaringan komunikasi atau dengan menggunakan
Global Positioning System (GPS).
d. Service and Application Provider
adalah penyedia layanan pengguna selular yang bertanggung jawab untuk memproses layanan.
e. Data and Content Provider yaitu
penyedia layanan informasi data yang dapat diminta oleh pengguna.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh operasi internal
dari aplikasi yang dibuat telah sesuai berdasarkan pada spesifikasi dan komponen yang telah digunakan secara tepat. Selain itu, pengujian sistem juga bertujuan untuk menganalisis tingkat kesalahan yang mungkin terjadi pada aplikasi yang berjalan. Pengujian sistem yang penulis gunakan yaitu dengan pendekatan black box testing
dan yang kedua adalah white box testing.
Black box testing dilakukan pada interface
software dan memeriksa sedikit mengenai
struktur logikal internal software. Selain itu dilakukan pula pengujian menggunakan
White box testing yang didasarkan pada
pemeriksaan detail prosedural yang menekankan kepada tingkat kebenaran alur algoritma tersebut diimplementasikan. Menurut (Rouf, 2012) “Black Box: pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinsikan”. Menurut (Pressman, 2010), Whitebox testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara
procedural untuk membagi pengujian
kedalam beberapa kasus pengujian. 3. Pembahasan
3.1. Rancangan Algoritma Pada Kasus
Mulai Inisialisa si Awal Beri Label Sementara Menentukan Titik koordinat Latitude dan Longitude Beri Label Permanen Untuk Marker Menghapus Label Sementara Label ada? Selesai Tidak Ya
Gambar 2. Algortima Pada Sistem Saat memulai perancangan aplikasi, dibuatlah sebuah inisialisasi dari SPBU kemudian diberi label sementara dan diberi titik koordinat Latitude dan Longitude. Garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) adalah suatu sistem koordinat geografis yang digunakan untuk menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
ISBN: 978-602-61242-0-3 Setelah titik koordinat ditemukan, maka
diberikan label permanen pada SPBU dan label sementara yang sebelumnya sudah dibuat akan dihapus. Jika berhasil, maka proses akan selesai. Apabila marker SPBU tidak ada, maka akan mengulang pada proses pemberian label permanen SPBU. 3.2. Permodelan UML
1.Use Case Diagram
Pada use case diagram terdapat gambaran aktivitas atau interaksi yang berurutan antara aktor dan sistem. Use case aplikasi
SPBU Finderdigambarkan dalam diagram
berikut:
Gambar 3. Use Case Diagram Aplikasi 2. Activity Diagram
Dibawah ini activity diagram pada sistem yang akan dibangun:
Activity Diagram Aplikasi act 1 aw al
Start
Splash Screen
Menu Utama
Pilih Menu Daftar SPBU
Pilih?
Pilih menu Cari SPBU Terdekat Pilih Menu Tentang Aplikasi Pilih Menu Bantuan End
Gambar .3. Activity Diagram Aplikasi
Activity Diagram Cari SPBU Terdekat
act 1
Aplikasi Pengguna
Start
Jalankan Aplikasi SPBU Finder
Splash Screen
Menu Utama Pilih Menu Cari SPBU
Terdekat
Tampil Marker dengan Marker SPBU
End
Gambar 4. Activity Diagram Cari SPBU
Terdekat
Activity Diagram Daftar dan Informasi Detail SPBU act 3
Pengguna Aplikasi
Splash Screen Jalankan Aplikasi SPBU
FInder
Start
Menu Utama Pilih Mneu Daftar SPBU
Tampil Pilihan SPBU Pilih SPBU
Tampil Lokasi dan Marker SPBU
Pilih?
Pilih Lokasi Pilih Galery
Sudah Melakukan Pemilihan?
Tampil Sesuai Pilihan
End
Gambar 5. Activity Diagram Daftar dan Informasi Detail SPBU
Activity Diagram Informasi Tentang
ISBN: 978-602-61242-0-3 act 4
Aplikasi Pengguna
Start
Jalankan Aplikasi SPBU Finder
Splash Screen
Menu Utama Pilih Menu Tentang
Aplikasi
Tampil Informasi Aplikasi
End
Gambar 6. Activity Diagram Informasi Tentang Aplikasi
Activity Diagram Bantuan act 6
Aplikasi Pengguna
Start
Jalankan Aplikasi SPBU Finder
Splash Screen
Menu Utama Pilih Menu Bantuan
Tampil Informasi Bantuan
End
Gambar 7. Activity Diagram Bantuan 3.3. Implementasi
Pada tahap implementasi ini dibagi menjadi beberapa komponen-komponen yang diuji dari aplikasi ini sebagai berikut:
Tampilan awal Splash
Gambar 8. Tampilan awal Splash
Tampilan Menu Utama SPBU Finder
Gambar 9 .Tampilan Menu Utama SPBU
Finder
Tampilan Marker SPBU
Gambar 10.Tampilan Marker SPBU
ISBN: 978-602-61242-0-3
Gambar 11. Tampilan List Tampilan Detail Salah Satu SPBU
Gambar 12. Detail SPBU
Tampilan Lokasi Salah Satu SPBU
Gambar 13. Detail Lokasi SPBU Tampilan Fasilitas SPBU
Gambar 14. Tampilan Fasilitas SPBU
ISBN: 978-602-61242-0-3
Gambar 15.Tampilan Menu Tentang Aplikasi 4. Simpulan
Dengan diterapkannya metodeLocation
Based Service (LBS) pada aplikasi Android
SPBU Finder dapat disimpulkan bahwa Aplikasi SPBU Finder membantu dan memudahkan dalam pencarian layanan informasi SPBU terdekat untuk menemukan lokasi SPBU dengan fasilitas yang ada di SPBU seperti BBM yang dijual, toilet, minimarket, musola, ATM center, pompa nitrogen dan sebagai meet point yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Dengan adanya aplikasi SPBU
Finder, memudahkan pengguna untuk
mendapat informasi rute perjalanan yang memudahkan para pengguna menuju ke lokasi SPBU yang dituju. Dengan dibuatnya aplikasi ini dapat bermanfaat dan menjembatani para pengguna aplikasi yang berada di area Jakarta secara khusus dan
diharapkan nantinya diimplementasikan secara umum di daerah lain untuk menemukan lokasi SPBU terdekat sehingga dapat mengisi bahan bakar sesuai dengan lokasi dan fasilitas yang diinginkan.
Beberapa Saran dalam penelitian selanjutnya yaitu:
Menambahkan fitur tambah lokasi yang dilakukan oleh pengguna baik admin maupun pengguna lainnya agar nantinya dapat ditambahkan marker baru beserta infomasi SPBU baru untuk memperkaya
database.
Menambahkan database yang terpisah dari aplikasi berupa Client dan Server saat data masukan sudah mulai banyak dan memerlukan kapasitas yang lebih besar, sehingga penggunaan memori ponsel dapat tereduksi.
Perlu dilakukan pengembangan penelitian selanjutnya untuk menghu-bungkan setiap daerah yang ada di Indonesia.
Perlu diadakan analisa dan survey
selanjutnya untuk mengetahui kualitas aplikasi.
Referensi
Anwar, B., Jaya, H., & Kusuma, P. I. (2014). Implementasi Location Based Service Berbasis Android Untuk Mengetahui
posisi User. Jurnal SAINTIKOM,
121-133.
Pressman, R.S. (2010). Software
Engi-neering. New York: Mc Graw – Hill Inc.
Rouf, A. (2012). Pengujian perangkat lunak dengan menggunakan metode white
box dan blackbox. HIMSYATECH, 1-7.
Safaat, N. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Multi Platform (Android, IOS, Windows
Phone, Blackberry, Symbian).