• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Metode Togaf ADM Pada Puskesmas Mempawah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Metode Togaf ADM Pada Puskesmas Mempawah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Metode Togaf

ADM Pada Puskesmas Mempawah

Prawira1), Eprilyani Nur Azizah2), Desi Astuti3)

Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi / STMIK Pontianak Jalan Merdeka No. 372 Pontianak, (0561)735555

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mempawah

Hilir merupakan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan dimana bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut

diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada

pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Peningkatan kualitas pelayanan memerlukan adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari puskesmas tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik adalah semakin meningkatnya kebutuhan

fungsi pelayanan yang dijalankan. Enterprise

Architecture Planning (EAP) merupakan salah satu metodologi yang melihat unsur secara keseluruhan dalam perusahaan, dimana dapat menentukan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur di sebuah

perusahaan atau organisasi. Penelitian ini

menggunakan metodologi TOGAF ADM yang memiliki komponen utama yaitu Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Information Sistem Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution,

Migration Planning, Implementation Governance,

Arcitecture Change Management. Hasil penelitian ini berupa blueprint atau cetak Biru teknologi informasi yang di dasarkan pada roadmap Togaf yang telah dibuat sehingga menghasilkan sistem yang terintegrasi.

Kata kunci: Puskesmas, Enterprise Architecture Planning, TOGAF ADM, Blue Print, Terintegrasi

1. Pendahuluan

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mempawah Hilir merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan dimana bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan masyarakat guna mencapai derajad kesehatan

yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas sebagai penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat. Permasalahan yang dihadapi menyangkut pengolahan data khususnya pada pelayanan registrasi untuk melakukan pengobatan yang membutuhkan waktu lama. Petugas puskesmas harus mencari dokumen rekam medis yang sudah dilakukan sejak hari pertama melakukan pengobatan untuk mengetahui laporan mengenai kesehatan pasien terdahulu. Lambatnya proses pelayanan dan penanganan terhadap pasien juga menjadi penyebab karena belum adanya sistem yang terintegrasi dengan baik.

Hingga saait ini Puskesmas mempawah hilir belum memanfaatkan sistem informasi yang dapat mendukung proses dan kegiatannya. Kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan memerlukan adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari puskesmas tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan.

Arsitektur sistem informasi diperlukan untuk mengarahkan instansi atau perusahaan sehingga memiliki sistem informasi yang terintegrasi yang mendukung tujuan maupun visi dan misi perusahaan. Pembuatan sistem harus di dasarkan pada arsitektur sistem informasi sehingga dapat menghasilkan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Keberadaan arsitektur teknologi informasi tercakup dalam arsitektur enterprise [1].

Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan salah satu metodologi yang digunakan untuk merencanakan arsitektur enterprise yang memfokuskan pada arsitektur data, arsitektur aplikasi serta arsitektur teknologi yang berorientasi pada kebutuhan dengan melihat unsur secara keseluruhan dalam perusahaan. Enterprise Architecture Planning dapat menentukan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur di sebuah perusahaan atau organisasi [2].

(2)

Salah satu framework yang dapat dimanfaatkan dalam membangun penelitian ini menggunakan metodologi TOGAF (The Open Group Architecture Framework). TOGAF memiliki metodologi pengembangan design arsitektur yang disebut dengan architecture development method (ADM). TOGAF ADM merupakan metodologi yang lengkap dan mudah digunakan, namun banyak organisasi yang tidak memahami secara jelas bagaimana tahapan-tahapan dari metodologi tersebut diterjemahkan kedalam aktivitas perancangan architecture enterprise [3].

TOGAF memiliki komponen utama yaitu Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Information Sistem Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, Migration Planning, Implementation Governance, Arcitecture Change Management.

Hasil penelitian ini berupa blueprint atau cetak Biru teknologi informasi yang di dasarkan pada roadmap Togaf yang telah dibuat sehingga menghasilkan sistem yang terintegrasi. Cetak biru tersebut dapat dijadikan sebagai landasan untuk pengembangan suatu teknologi dan sistem informasi. Cetak biru pembangunan sistem informasi memberikan informasi berupa panduan dalam pengembangan sebuah sistem informasi.

2. Pembahasan

2.1 EAP (Enterprise Architecture Planning)

Menurut Sanny dkk (2017:79) enterprise diartikan sebagai semua kumpulan organisasi yang memiliki sekumpulan tujuan. Enterprise merupakan sebuah agen pemerintahan, sebuah korporasi keseluruhan, divisi korporasi, departemen tunggal atau sebuah rantai organisasi yang terhubung tetapi berjauhan secara geografis [5].

Architecture memiliki dua arti tergantung pada penggunaan didalam konteksnya. Pengertian yang pertama yaitu deskripsi formal dari sebuah sistem atau perencanaan detail sistem pada level komponen untuk mengarahkan implementasinya, sedangkan arti yang kedua adalah struktur komponen, keterkaitan diantaranya prinsip serta bimbingan penentuan perancangan dan evolusi untuk keseluruhan waktu.

Enterprise Architecture (EA) dikenal dengan arsitektur enterprise yaitu merupakan deskripsi dari misi stakeholder yang didalamnya termasuk informasi, fungsionalitas atau kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur enterprise menggambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem.

Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang dikembangkan untuk membangun arsitektur enterprise.

2.2 TOGAF (The Open Group Architecture Framework) Menurut sanny dkk (2017: 80) TOGAF adalah sebuah framework dan sebuah metoda untuk melaksanakan arsitektur enterprise. Framework arsitektur merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk mengembangkan jangkauan luas dari berbeda-beda arsitektur.

Dalam merancang arsitektur enterprise terlebih dahulu mengumpulkan data dan mempelajari segala macam informasi yang berhubungan dengan arsitektur enterprise dan TOGAF. Dibawah ini terdapat beberapa tahapan dari TOGAF ADM yaitu [2] :

Tabel 1. Tahapan TOGAF

No Tahapan Aktivitas

1 Preliminary

Melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan

data dan informasi

Melakukan perumusan masalah dan penetapan

tujuan

Melakukan survei yang diperoleh dengan observasi dan wawancara

2 Architecture Vision

Melakukan identifikasi mengenai tujuan dan

pergerakan bisnis

Mendefinisikan ruang lingkup usaha yang ada

saat ini

Mendefinisikan batasan-batasan mengenai waktu,

jadwal dan sumber daya

3 Business Architecture

Melakukan pengembangan awal arsitektur bisnis untuk mendukung arsitektur

(3)

Mendefinisikan referensi model, sudut pandang

dan tools yang diperlukan Melengkapi arsitektur bisnis 4 Information System Architecture Membuat model arsitektur dan mengembangkan deskripsi arsitektur data

Pendefisian arsitektur sistem informasi meliputi

arsitektur data dan arsitektur aplikasi

Memilih arsitektur data building block

5 Technology Architecture

Membuat deskripsi dalam format TOGAF

Memilih services portofolio yang diperlukan untuk setiap

building block

Melengkapi definisi arsitektur dan konfirmasi

bahwa tujuan bisnis tercapai

Menentukan criteria pemilihan spesifikasi

6 Opportunities and Solution

Melakukan analisis gap antara arsitektur saat ini

dan masa depan

Melakukan evaluasi model yang akan dibangun untuk arsitektur

saat ini

Memilih dan menentukan arsitektur yang akan

diimplementasikan

7 Migration Planning

Analisis resiko dan biaya

Membuat pemodelan menggunakan matrik penilaian dan keputusan

terhadap kebutuhan utama dan pendukung

8 Implementation Governance Mencakup pengawasan terhadap implementasi arsitektur 9 Architecture Change Management Mencakup penyusunan prosedur-prosedur untuk mengelola perubahan ke

arsitektur yang baru

Dalam merancang arsitektur enterprise terlebih dahulu mempelajari studi literature yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan mempelajari segala macam informasi yang berhubungan dengan arsitektur interprase dan TOGAF ADM. Tahapan dari TOGAF ADM memiliki 9 fase yaitu:[2]

1. Preliminary

Fase ini berisi tentang hasil pengamatan pada Puskesmas Mempawah untuk membangun arsitektur teknologi informasi, studi pustaka, perumusan masalah dan penetapan tujuan. Pengumpulan data berupa observasi dan wawancara secara langsung kepada pihak puskesmes mengenai bagaimana proses pendaftaran hingga proses pengambilan obat. Hasil pengamatan dan wawancara tersebut dapat digunakan untuk menentukan framework dan metodologi untuk membuat perencanaan arsitektur teknologi.

2. Architecture Vision

Fase ini berisi tentang profil organisasi dari puskesmas mempawah yang memiliki 4 poli yaitu poli umum, poli

(4)

gigi, poli ibu dan anak dan poli kesehatan lingkungan. Fase ini berfungsi untuk mendefinisikan lingkup, visi, dan memetakan strategi keseluruhan dalam pengerjaan arsitektur. Puskesmas mempawah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dengan melakukan perbaikan pada gedung, laboratorium, dan apotik serta penambahan anggota medis.

3. Business Architecture

Fase ini melakukan deskripsi strategi dari layanan kesehatan yang diberikan puskesmas, fungsi dari setiap bagian yang terlibat dan proses dari informasi yang didapatkan setiap bagian. Seluruh aspek tersebut didasarkan pada prinsip bisnis, goal bisnis, dan taktik strategis.

4. Information System Architecture

Fase ini mendeskripsikan arsitektur sistem informasi termasuk didalamnya pengembangan dari arsitektur data dan aplikasi. Tahapan ini akan fokus kepada identifikasi dan definisi dari arsitektur aplikasi dan data yang mendukung arsitektur bisnis dari puskesmas. Arsitektur data akan merangkum setiap informasi mengenai data-data yang ada di puskesmas.

5. Technology Architecture

Fase ini berisi tentang deskripsi dan pengembangan arsitektur teknologi untuk proyek dan memetakan komponen aplikasi yang didefinisikan kedalam komponen teknologi, yaitu berupa perangkat lunak dan perangkat keras. Teknologi yang disiapkan seperti seperangkat PC sebagai server dan beberapa laptop untuk mengakses informasi yang dibutuhkan oleh pihak puskesmas.

6. Opportunities and solution

Fase ini akan dimulai rencana implementasi dan identifikasi dari cara realisasi arsitektur yang telah didefiniskan pada fase sebelumnya. Fase ini memiliki fokus kepada stuktur yang akan mengimplementasikan arsitektur target.

7. Migration Planning

Fase ini berisi aktivitas untuk membuat rekomendasi terhadap seluruh proyek implementasi, mengelola kontrak arsitektur pada proses implementasi dan development, serta memastikan solusi telah dideploy dengan sukses. Fase ini akan memfinalisasikan rencana implementasi.

8. Implementation Governance

Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan meliputi tatakelola puskesmas, tatakelola teknologi informasi dan tatakelola teknologi arsitektur.

9. Architecture Change Management

Melakukan pengawasan terhadap perkembangan tekologi dan perubahan lingkungan pada puskesmas untuk menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru [4].

Dibawah ini terdapat struktur dasar dari TOGAF ADM yang terdiri dari sembilan (9) tahapan, yaitu diantaranya:

Gambar 1. Struktur Dasar TOGAF ADM

(Sumber: Yeni, 2013:3)

Dibawah ini terdapat rincian penjelasan mengenai 4 tahapan dari struktur dasar TOGAF ADM yang umumnya diterima sebagai bagian dari keseluruhan

architecture enterprise pada Puskesmas Mempawah,

(5)

A. Architecture Vision

Arsitektur visi dilakukan dengan mendeskripsikan masalah, tujuan detail, dan ruang lingkup pada Puskesmas Mempawah.

1. Deskripsi masalah

Menjelaskan tentang peran dan kontribusi stakeholder untuk mencapai visi dari Puskesmas Mempawah dan beberapa permasalahan yang dimiliki oleh stakeholder.

2. Tujuan detail

Tujuan dari bagian ini adalah mendefinisikan terhadap target arsitektur yang akan dicapai dari kondisi yang diharapkan oleh Puskesmas Mempawah yaitu proses bisnis yang mudah digunakan oleh seluruh organisasi.

3. Ruang lingkup

Bagian ini menjelaskan detail proses keseluruhan yang ada didalam puskesmas serta menjelaskan lingkungan yang mempengaruhi bisnis saat ini.

B. Business Architecture 1. Target Arsitektur Bisnis

Merencanakan proses bisnis yang lebih memanfaatkan teknologi informasi agar bagian satu dengan bagian lainnya dapat terintegrasi. 2. Analis Gap Arsitektur Bisnis

Analis ini berguna untuk menjelaskan aktivitas pada Puskesmas Mempawah. Hal ini digunakan untuk membandingkan aktivitas yang ada saat ini dengan target arsitektur yang dibutuhkan.

C. Information System Architecture 1. Arsitektur data

Mendefinisikan entitas data serta atribut yang didapat dari sebuah laporan. Setelah melakukan entitas maka matrix fungsi bisnis dan entitas data 2. Arsitektur Aplikasi

Merencanakan daftar aplikasi untuk mendukung proses pendaftaran pasien pada Puskesmas Mempawah.

D. Technology Architecture

Dalam merencanakan perangkat keras yang akan digunakan untuk mendukung aplikasi, data dan

aktivitas bisnis yang telah dijalankan sebelumnya. Bagian yang termasuk didalam arsitektur teknologi berupa identifikasi prinsip teknologi, topologi jaringan dan analisis gap arsitektur teknologi. ...(

3. Kesimpulan

Melakukan perencanaan architecture enterprise menggunakan metode TOGAF ADM pada Puskesmas Mempawah. Permasalahan yang dihadapi menyangkut pengolahan data khususnya pada pelayanan registrasi untuk melakukan pengobatan yang membutuhkan waktu lama dimana petugas puskesmas harus mencari dokumen rekam medis yang sudah dilakukan sejak hari pertama melakukan pengobatan, lambatnya proses pelayanan dan penanganan terhadap pasien.

Evaluasi dari hasil penelitian menghasilkan blueprint arsitektur yang harus dapat diterima oleh pihak Puskesmas untuk di pertimbangkan bagi seluruh stakeholder agar dapat diimplementasikan. TOGAF ADM memberikan tahapan yang jelas dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dalam merancang arsitektur bisnis, arsitektur informasi, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi yangmendukung sistem.

Pada penelitian ini penggunaan TOGAF cukup mudah untuk digunakan dalam menentukan alat bantu analisis, dimana hanya perlu disesuaikan dengan kebutuhan analisis pada setiap tahapan kerja TOGAF.

Daftar Pustaka

[1]. R. Yunis, & K. Suhendro, “Perencanaan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF Architecture Development Method”, Prosiding SNATI, UII, Yogyakarta, pp.E25-E31, ISSN : 1907-5022.

[2]. K. Yeni, “Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Metode Togaf ADM”, in prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII, Surabaya, 2013, pp.1-8.

[3]. Syafrizal, R. Fahmi, A. Muhammad, “Perencanaan Arsitektur Enterprise Menggunakan Kerangka Kerja TOGAF pada Kantor Pelayanan Umum dn Perizinan Kab. Solok Selatan”, FT Universitas Negeri Padang, Padang.

[4]. F. Aidil, Sukato, Elfizar, “Perencanaan Arsitektur Teknologi Informasi menggunakan TOGAF Framework (Studi Kasus Bagian Pelayanana pada Mahasiswa FMIPA Universitas Riau)”, Jurnal Komputer Terapan, Vol.3, no.2, pp.149-158, November 2017.

[5]. M. Sanny, W. Deden, S. Taryana, “Enterprise Architecture Planning Sistem Informasi Puskesmas Pasir Kaliki”, Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol.10, no.1, pp.77-92, April 2017.

Gambar

Tabel 1. Tahapan TOGAF
Gambar 1. Struktur Dasar TOGAF ADM   (Sumber: Yeni, 2013:3)

Referensi

Dokumen terkait

Pada arsitektur aplikasi, dilakukan dengan mengidentifikasikan kandidat aplikasi, menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan mendukung bisnis, serta

TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture

Pembuatan Perancangan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP) dengan pendekatan TOGAF ADM di Dinas

bussiness architecture , arsitektur bisnis dalam jaringan komputer, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi menggunakan framework togaf-ADM yang

Manfaat menggunakan metode Enterprise Architecture Planning adalah dapat mendefinisikan proses bisnis yang lebih baik, menggambarkan arsitektur data untuk mendukung

Metodologi yang digunakan dalam pembuatan rencana strategis sistem informasi di STMIK DCC Lampung ini adalah Enterprise Architecture Planning (EAP). EAP

Hasil dari penelitian ini berupa blueprint dari arsitektur bisnis dan teknologi informasi saat ini serta usulan/rekomendasi dalam melaksanakan perbaikan terutama pada

Gambar 4.88 Analisis Gap Proses Bisnis Kepegawaian • Analisis gap arsitektur aplikasi Pada analisis gap arsitektur aplikasi warna pink menggambarkan aplikasi hanya ada pada baseline