I
PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN
MINYAK SAYURSEBAGAI BIOPESTISIDA UNTUK MEMBASMI HAMA EMBUN TEPUNG PADA TANAMAN HIAS
Karya Tulis Ilmiah
Disusun untuk memenuhi salah satu Persyaratan kelulusan
Oleh :
SUHAELA NURUL FATWA 161710103
SMA AL MUSLIM
Jalan Raya Setu, kp. Bahagia, Telp.88335907 Fax.8831167, 88362227 TAMBUN - BEKASI
KARYA TULIS ILMIAH
PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN
MINYAK SAYUR SEBAGAI BIOPESTISIDA UNTUK MEMBASMI HAMA EMBUN TEPUNG PADA TANAMAN HIAS
Yang dipersiapkan dan disusun oleh Suhaela Nurul Fatwa
161710103
Telah disetujui dan dipertahankan di depan Dewan Penguji (Penyanggah) Pada tanggal ………2018
Susunan Tim Penguji
Penyanggah Pembimbing
Dini Rahmawati, S.Pd Ika Maharani, S.Pd
Tambun,………2018
Kepala SMA almuslim
III MOTTO
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini ialah sebagai bahan penelitian serta sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional dan kelulusan. Pada kesempatan kali ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan karya tulis ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan.
Dibalik keberhasilan penulis untuk menyusun karya tulis ini, tidak terlepas dari partisipasi dan dukungan dari beberapa pihak. Diantaranya:
1. Ibu Dra Reni Nurhidayati selaku kepala sekolah SMA AL- MUSLIM 2. Ibu Siti Mugi Rahayu, M.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum
SMA AL - MUSLIM
3. Ibu Ika Maharani , S.Pd sebagai pembimbing karya tulis yang telah membimbing dan selalu memberikan arahan dalam dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Ibu Dini Rahmawati, S.Pd sebagai penyanggah yang telah memberikan dorongan sehingga karya tulisini selesai.
5. Segenap guru dan karyawan SMA Al Muslim yang telah membantu penulis dalam penyusunan karya tulis, baik secara langsung maupun tidak
V
6. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan dan selalu memberikan motovasi serta selalu menemani penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
7. Seluruh teman- teman RAIZES VICASTHA yang telah memberikan semangat dan masukan dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis juga ingin mengucapkan mohon maaf jika masih ada kesalahan pada karya tulis ini dikarenakan penulis juga memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat yang berguna khususnya bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tambun, September 2018
Suhaela Nurul Fatwa
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN ... ii MOTTO ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
ABSTRAK ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian... 2
D. Manfaat Penelitian... 2
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... 3
B. Hipotesis ... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ... 9
B. Definisi Operasional ... 9
C. Populasi dan Sampel ... 9
D. Instrumen dan Bahan Penelitian ... 9
E. Cara Penelitian ... 10
F. Tempat dan Waktu ... 11
G. Analisis Hasil ... 11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 12
VII BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 14
B. Saran ... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15
LAMPIRAN ... 16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 20
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengamatan Hama Embun Tepung Pada Tanaman Hias ………12
IX
PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN MINYAK SAYUR SEBAGAI BIOPESTISIDA UNTUK MEMBASMI HAMA EMBUN TEPUNG PADA TANAMAN HIAS
Suhaela Nurul Fatwa XII IPA 1
161710103
ABSTRAK
Bawang putih (Allium Sativum) merupakan tanaman yang telah lama dikenal dan mengandung banyak senyawa kimia yang bermanfaat bagi manusia. Dalam bidang kesehatan manfaat bawang putih telah banyak diteliti seperti sebagai pencegahan dan pengobatan penyakit. Bawang putih juga memiliki manfaat sebagai anti fungi, anti parasit dan anti bakteri. Selain itu bawang putih mengandung senyawa yang berpotensi sebagai pestisida nabati, misalnya Allicin, Allicin disusun sebutir bawang mentah dipotong, dihancurkan dan dikunyah yang bersifat antibiotik. Allicin berfungsi sebagai larvasida. Pestisida nabati yang dibuat dari ekstrak bawang putih tidak hanya dapat mengurangi populasi hama juga dapat mencegah atau mengurangi penyakit yang dapat ditimbulkan oleh hama atau serangga lain. Minyak sayur mampu mecegah kehadiran hama, juga mencegah serangga meletakan telurnya pada biji-bijian yang disimpan, karan minyak memiliki daya racun minyak rendah. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental untuk mengetahui bahwa ekstrak bawamg putih dapat dijadikan biopestisida.
Berdasarkan hasil penelitian ekstrak bawang putih dapat mengurangi populasi hama embun tepung pada tanaman hias pada hari ke-5.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pestisida merupakan senyawa kimia yang disusun untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Di Indonesia pestisida sering digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman tetapi pada saat ini pestisida banyak ditemukan residu khususnya di tanaman dan tanah, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pestisida kimia. Banyaknya terjadi gangguan lingkungan akibat pestisida kimia sehingga memunculkan suatu ide yaitu Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang salah satu tujuannya adalah mengendalikan hama menggunakan musuh alami dan penggunaan pestisida alami.
Pestisida alami merupakan pestida yang digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit bagi tanaman yang terbuat dari bahan alami seperti organ tanaman atau minyak yang dihasilkan oleh tanaman. Pestisida alami memiiki keunggulan yaitu mudah terurai oleh sinar matahari dan tidak menyebabkan gangguan lingkungan.
Salah satu bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan alami adalah bawang putih. Bawang putih memiliki zat aktif Allicin yang cukup efektif untuk mengendalikan hama jamur pada tanaman salah satunya yaitu hama embun tepung. Penyakit Hama embun tepung
(powdery mildew) adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur
(fungus) yang pada umumnya menyerang daun tanaman budidaya dan
2
pestisida alami bawang putih dalam membasmi hama embun tepung pada tanaman hias.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah ekstrak Bawang putih (Allium sativum) dan minyak sayur dapat digunakan sebagai bahan dasar pembutan biopestisida untuk membasmi hama embun tepung pada tanaman hias ?”
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum :
Untuk mengetahui apakah Bawang putih (Allium sativum) dan minyak sayur dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuat biopestisida.
2. Tujuan khusus :
Untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih dan minyak sayur sebagai biopestisida pada tanaman.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat pada umumnya bahwa bawang putih tidak hanya di gunakan sebagai bumbu masak tetapi dapat digunakan sebagai bahan alami pestisida sehingga dapat membasmi hama pada tanaman.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Bawang Putih
Bawang Putih (Allium sativum) merupakan tumbuhan berumbi lapis atau siung yang tersusun,memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah daun dan termasuk dalam genus Allium. Bawang putih termasuk tumbuhan daerah dataran tinggi namun di Indonesia jenis tersebut dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar sekitar 200-250 meter di atas permukaan laut. Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun. Menurut sejarah bawang putih berasal dari Asia tengah dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.
Batang bawang putih berukuran kecil (Corpus) dengan ukuran 0,5-1 cm dan memiliki tinggi sekitar 30-70 cm. Akar bawang putih terbentuk seperti serabut-serabut kecil. Daun yang dimiliki oleh tumbuhan bawang putih terbentuk seperti pita dengan lebar sekitar 0,4-1,5 cm dan panjang sekitar 60 cm.Bunga yang ada pada bawang putih berupa bunga majemuk dan menghasilkan biji untuk keperluan generatif banyak orang yang tidak mengetahui bahwa bawang putih
4
sebenarnya memiliki bunga. Di dekat pusat batang pokok bagian bawah, tepatnya diantara daun muda yang dekat dengan pusat batang pokok ada bagian tunas. Dari tunas inilah nantinya akan tumbuh umbi-umbi kecil yang akan dinamakan siung bawang. Siung ini tumbuh secara bergerombol membentuk umbi. Umbi bawang putih berbentuk mirip gangsing. Setiap umbi mempunyai 3 sampai 36 siung bawang putih.
B. Kandungan pada Bawang Putih
Bawang putih mengandung 0,2% miyak atsiri yang berwarna kuning kecoklatan, dengan komposisi utama adalah turunan asam amino yaang mengandung sulfur ( alliin, 0,2-1% dihitung terhadap bobot segar). Pada proses destilasi atau pengirisan umbi,
allin berubah menjadi alisin. Alisin adalah senyawa yang memberikan
bau khas bawang putih. Selain itu juga bawang putih mengandung
Tanin, dialilsulfida, allin, alisin, enzim allinase. Kandungan senyawa
dalam bawang putih memang ampuh melawan hama penyakit tertentu, hal ini disebabkan oleh kandungan terbesar senyawa Allicin dalam bawang putih. Allicin ialah senyawa aktif dalam bawang putih yang bersifat tidak stabil dan efektif membunuh mikroba, daya aktivitas anti fungi dan daya aktivitas anti parasit.
C. Klasifikasi Bawang Putih
Nama latin : Gailum sativun L
Kingdom : Plantae
5
Super Division : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyuta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceceace
Genus : Allium
Spesies : Allium Sativum L.
D. Manfaat Bawang putih
Dalam kehidupan sehari-hari bawang putih dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Istimewahnya, Bawang putih bukan hanya sekedar sebagai bahan makanan, tetapi bawang putih juga memiliki segudang khasiat dan manfaat bagi manusia dan tumbuhan. Dalam bidang kesehatan Bawang putih bermafaat untuk mengatasi hipertensi, asma, batuk, masuk angin. Bukan hanya pada manusia, ternyata Bawang putih juga berkhasiat untuk menyehatkan tanaman. Ekstrak Bawang putih diketahui berguna untuk mengendalikan beberapa jenis organisme penggangu tanaman (OPT), baik itu hama serangga, bakteri maupun jamur patogen.
6
2. Biopestisida
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat, pestisida alami bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan (Cheng dan Hanlon, 1985; Kardinan, 1999). Pestisida alami merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif (Anonim, 1994).
Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, manarik atau menolak serangga. Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat menggangu siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga (Supriyatin dan Marwoto, 2000).
Pestisida dari tanaman adalah pestisida yang berasal dari ekstrak tumbuhan. Pestisida jenis ini hanya terbatas dalam membunuh beberapa jenis hama, seperti belalang, kutu daun, jamur, dan ulat. Selain itu, terdapat batasan penggunaan dari pestisida ini karena efek yang lambat dari penggunaan pestisida ini. Sehingga banyak petani yang mencampurkannya dengan pestisida kimia dan bila ini terjadi, tujuan kita untuk mengurangi pestisida kimia tidak terjadi dan dampak negatif dari pestisida kimia tetap akan ada.
Keuntungan menggunakan biopestisida diantaranya, menjaga kesehatan tanah dan lingkungan, aman baik sebagai musuh alami, dan mudah membusuk sehingga dapat mengurangi pencemaran.
7
3. Embun Tepung (powdery mildew)
Penyakit powdery mildew atau sering disebut juga penyakit embun tepung disebablan oleh jamur Oidium tingitanium (Semangun, 1973). Gejala mudah diketahui karena adanya lapisan putih seperti tepung pada permukaan daun yang terserang. Lapisan putih ini terdiri miselium, konidiofor, dan konidia dari cendawan. Penyakit ini terutama menyerang daun-daun muda dan pucuk-pucuk yang sedang tumbuh. Penyakit powdery mildew ini terutama tardapat pada permukaan atas daun. Jaringan di bawah lapisan tepung ini menjadi berwarna lebih tua dibandingkan dengan jaringan yang sehat dan kelihatan seperti berair. Daun-daun yang terserang hebat akan menjadi kering dan akhirnya rontok, sedangkan kalau daun itu terserang kurang hebat mengalami perubahan bentuk. Pucuk yang terserang dapat kehilangan daunnya dan selanjutnya akan terjadi kematian (die back).
4. Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan jenis tanaman yang bisa ditanam atau ditempatkan dalam ruangan atau luar ruangan, bermanfaat untuk menambah keindahan dan kecantikan baik itu tanaman hias bunga, daun, batang, maupun akar.Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengkelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman holtikura. Karena tanaman hias dikelompokkan berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya
8
5. Minyak Sayur
Minyak didefisnisikan sebagai cairan alami yang tidak larut didalam air, memiliki kekentalan (viskositas), dan mudah terbakar. Minyak yang bisa dipakai untuk mengendalikan hama bisa berasal dari tumbuhan, binatang, atau minyak bumi seperti minyak tanah dan minyak disel. Minyak yang digunakan untuk menyemprotkan hama biasanya disebut juga sebagai minyak holtikura. Minyak sayur mampu mecegah kehadiran hama, juga mencegah serangga meletakan telurnya pada biji-bijian yang disimpan, karan minyak memiliki daya racun minyak rendah.
B. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka diatas, dapat diduga bahwa ekstrak bawang putih dan minyak sayur dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biopestisida.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ini adalah melalui metode eksperimental, untuk mengetahui bahwa ekstrak bawang putih dapat dijadikan biopestisida.
B. Definisi Operasional
Proses operasional penelitian ini dengan menggunakan penelitian deskriptif, sehingga telah diketahui variabel bebas dan variabel terikat : 1. Variabel terikat : pertumbuhan hama embun tepung pada
tanaman hias.
2. Variabel bebas : ekstrak bawah putih dan minyak sayur C. Populasi dan Sampel
1. Populasi : Bawang putih dan minyak sayur yang dijual di Superindo
2. Sampel : ekstrak 2 siung bawang putih dan 1 sendok teh minyak sayur
D. Instrument dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan yaitu : 1. Alat :
10 b. Alat penyaring c. Wadah d. Alat penyemprot e. Tumbukan f. Sendok 2. Bahan :
a. Bawang putih 2 siung b. Minyak sayur 1 sendok teh c. Air bersih 125 ml
E. Cara Penelitian
Adapun langkah langkah yang digunakan dalam pembuatan biopestisida adalah sebagai berikut :
Cara kerja :
1. Ditumbuk bawang putih hingga halus
2. Dicampurkan tumbukan bawang putih dengan minyak sayur yang sudah disediakan lalu diamkan selama 24 jam
3. Lalu campuran tersebut dimasukan kedalam wadah yang berisi air bersih yang sudah disediakan lalu aduk hingga rata
4. Campuran ekstrak bawang putih disaring dan dimasukan kedalam semprotan
11
6. Disemprotkan ekstrak bawang putih pada tanaman hias yang terserang hama embun putih
7. Diamati sampai tujuh hari perkembangan hama embun tepung pada tanaman hias
F. Tempat dan Waktu
Tempat : Yayasan SMA Al Muslim Tambun Waktu : 24 september - 03 oktober 2018 G. Analisis Hasil
Dengan mengamati pertumbuhan hama embun tepung pada tanaman hias yang telah disemprotkan dengan ekstrak bawang putih. Dibandingkan dengan kontrol yaitu tanaman hias yang terkena hama embun tepung tapi tidak disemprotkan ekstrak bawang putih.
12 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Tabel.4.1 Tabel Hasil Pengamatan Hama Embun Tepung Pada Tanaman Hias
Hari Ke Jumlah Hama
Awal Akhir 1 +++ +++ 2 +++ +++ 3 +++ +++ 4 +++ +++ 5 +++ ++ 6 ++ ++ 7 ++ + Kontrol +++ +++
Keterangan : +++ = Banyak sekali ++ = Banyak
+ = Sedikit - = Tidak ada
13
B. PEMBAHASAAN
Berdasarkan tabel 4.1 dapat kita ketahui bahwa pertumbuhan hama embun tepung pada tanaman hias setelah disemprot oleh ekstrak bawang putih pada hari ke-1 hingga hari ke-4 hama embun tepung belum terjadi penurunan. Pertumbuhan hama embun tepung pada tanaman hias terjadi penurunan, setelah disemprot oleh ekstrak bawang putih pada hari ke-4 tapi belum mampu membunuh seluruh hama yang ada. Pada hari ke-7 jumlah hama yang mati lebih banyak.
Bawang putih memiliki zat yang bernama Allicin yang merupakan senyawa katif dalam bawang putih yang bersifat tidak stabil dan efektif membunuh mikroba, daya aktivitas anti fungi dan daya aktivitas anti parasit. Selain itu juga ekstrak bawang putih untuk membasmi hama embun tepung dibantu dengan minyak sayur yang disektrak bersamaan selama 24 jam. Hasil campuran minyak sayur dan ekstrak bawang putih dapat meningkatkan efektivitasnya hingga dua kali lipat.
Ekstrak bawang putih dan minyak sayur ini aman, tetapi saat penyemprotan biopestisida ini sebaiknya memakai masker karna biopestisida ini memiliki bau yang tidak sedap
14 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ekstrak bawang putih dan minyak sayur dapat digunakan sebagai biopestisida hama embun tepung pada tanaman hias.
B. Saran
Saran peneliti berkenan dengan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan bawang putih dan minyak sayur harus sesuai takaran yang pas, jika tidak maka daun yang sudah disemprotkan akan kering dan berwarna kuning.
2. Penyemprotan pestisida sebaikanya dua hari sekali jangan terlalu sering
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2017. Pengertian Bawang Putih dan Deskripsi Bawang Putih
https://www.bawangbawangan.com/2017/05/pengertian-bawang-putih-dan-deskripsi.html
Anonim.2014 Cara Mengatasi Penyakit Podery Mildew
http://arti-definisi-pengertian.info/cara-mengatasi-penyakit-powdery-mildew/
Harapan.2013.Manfaat dan Khasiat Bawang Putih
http://tanaman--herbal.blogspot.com/2015/10/manfaat-dan-khasiat-bawang-putih-allium.html
Anonim.2018. Memperbandingkan manfaat kelapa sawit dan minyak kelapa
https://www.bpdp.or.id/id/makanan-dan-gizi/memperbandingkan-manfaat-kelapa-sawit-dan-minyak-
Ilmu Budiaya.com.2018 Cara Membuat Pestisida Alami dari Bawang Putih Secara Mudah
https://ilmubudidaya.com/cara-membuat-pestisida-alami-dari-bawang-putih
King Kirto.2014. Embun Tepung
16 LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan
Gambar 1.1 Pisau Gambar 1.2 Wadah
Gambar 1.5 Tumbukan Gambar 1.6 Sendok
18 2. Metode Penelitian
Gambar 2.1 Gambar 2.2
Siapkan bawang putih Tumbuk bawang putih
Gambar 2.3 Gambar 2.4
Hasil tumbukan bawang putih Setelah diekstrak lalu Diekstrak dengan minyak sayur dicampurkan dengan air
Selama 24 jam setelah itu saring dan Dimasukan kedalam botol
3. Hasil
Gambar 3.1 Gambar 3.2
Sebelum disemprot sesudah disemprot 5 hari
Gambar 3.3
20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Suhaela Nurul Fatwa Tanggal/Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Maret 2001 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl.kampung utan Cluster Permata Pelangi Blok 3 no 12 cibuntu bekasi
Riwayat Hidup : Tk Nurul Akmal
SDN Setia Darma 01 Tambun Selatan SMPM Riyadhul Jannah