• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Ilmiah. Disusun untuk memenuhi salah satu. Persyaratan kelulusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karya Tulis Ilmiah. Disusun untuk memenuhi salah satu. Persyaratan kelulusan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

I

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN

MINYAK SAYURSEBAGAI BIOPESTISIDA UNTUK MEMBASMI HAMA EMBUN TEPUNG PADA TANAMAN HIAS

Karya Tulis Ilmiah

Disusun untuk memenuhi salah satu Persyaratan kelulusan

Oleh :

SUHAELA NURUL FATWA 161710103

SMA AL MUSLIM

Jalan Raya Setu, kp. Bahagia, Telp.88335907 Fax.8831167, 88362227 TAMBUN - BEKASI

(2)

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN

MINYAK SAYUR SEBAGAI BIOPESTISIDA UNTUK MEMBASMI HAMA EMBUN TEPUNG PADA TANAMAN HIAS

Yang dipersiapkan dan disusun oleh Suhaela Nurul Fatwa

161710103

Telah disetujui dan dipertahankan di depan Dewan Penguji (Penyanggah) Pada tanggal ………2018

Susunan Tim Penguji

Penyanggah Pembimbing

Dini Rahmawati, S.Pd Ika Maharani, S.Pd

Tambun,………2018

Kepala SMA almuslim

(3)

III MOTTO

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini ialah sebagai bahan penelitian serta sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional dan kelulusan. Pada kesempatan kali ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan karya tulis ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan.

Dibalik keberhasilan penulis untuk menyusun karya tulis ini, tidak terlepas dari partisipasi dan dukungan dari beberapa pihak. Diantaranya:

1. Ibu Dra Reni Nurhidayati selaku kepala sekolah SMA AL- MUSLIM 2. Ibu Siti Mugi Rahayu, M.Pd selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum

SMA AL - MUSLIM

3. Ibu Ika Maharani , S.Pd sebagai pembimbing karya tulis yang telah membimbing dan selalu memberikan arahan dalam dalam penyusunan karya tulis ini.

4. Ibu Dini Rahmawati, S.Pd sebagai penyanggah yang telah memberikan dorongan sehingga karya tulisini selesai.

5. Segenap guru dan karyawan SMA Al Muslim yang telah membantu penulis dalam penyusunan karya tulis, baik secara langsung maupun tidak

(5)

V

6. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan dan selalu memberikan motovasi serta selalu menemani penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.

7. Seluruh teman- teman RAIZES VICASTHA yang telah memberikan semangat dan masukan dalam pembuatan karya tulis ini.

Penulis juga ingin mengucapkan mohon maaf jika masih ada kesalahan pada karya tulis ini dikarenakan penulis juga memiliki keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat yang berguna khususnya bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tambun, September 2018

Suhaela Nurul Fatwa

(6)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN ... ii MOTTO ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian... 2

D. Manfaat Penelitian... 2

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... 3

B. Hipotesis ... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ... 9

B. Definisi Operasional ... 9

C. Populasi dan Sampel ... 9

D. Instrumen dan Bahan Penelitian ... 9

E. Cara Penelitian ... 10

F. Tempat dan Waktu ... 11

G. Analisis Hasil ... 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 12

(7)

VII BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 14

B. Saran ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

LAMPIRAN ... 16

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 20

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengamatan Hama Embun Tepung Pada Tanaman Hias ………12

(9)

IX

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN MINYAK SAYUR SEBAGAI BIOPESTISIDA UNTUK MEMBASMI HAMA EMBUN TEPUNG PADA TANAMAN HIAS

Suhaela Nurul Fatwa XII IPA 1

161710103

ABSTRAK

Bawang putih (Allium Sativum) merupakan tanaman yang telah lama dikenal dan mengandung banyak senyawa kimia yang bermanfaat bagi manusia. Dalam bidang kesehatan manfaat bawang putih telah banyak diteliti seperti sebagai pencegahan dan pengobatan penyakit. Bawang putih juga memiliki manfaat sebagai anti fungi, anti parasit dan anti bakteri. Selain itu bawang putih mengandung senyawa yang berpotensi sebagai pestisida nabati, misalnya Allicin, Allicin disusun sebutir bawang mentah dipotong, dihancurkan dan dikunyah yang bersifat antibiotik. Allicin berfungsi sebagai larvasida. Pestisida nabati yang dibuat dari ekstrak bawang putih tidak hanya dapat mengurangi populasi hama juga dapat mencegah atau mengurangi penyakit yang dapat ditimbulkan oleh hama atau serangga lain. Minyak sayur mampu mecegah kehadiran hama, juga mencegah serangga meletakan telurnya pada biji-bijian yang disimpan, karan minyak memiliki daya racun minyak rendah. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental untuk mengetahui bahwa ekstrak bawamg putih dapat dijadikan biopestisida.

Berdasarkan hasil penelitian ekstrak bawang putih dapat mengurangi populasi hama embun tepung pada tanaman hias pada hari ke-5.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pestisida merupakan senyawa kimia yang disusun untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Di Indonesia pestisida sering digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman tetapi pada saat ini pestisida banyak ditemukan residu khususnya di tanaman dan tanah, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pestisida kimia. Banyaknya terjadi gangguan lingkungan akibat pestisida kimia sehingga memunculkan suatu ide yaitu Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang salah satu tujuannya adalah mengendalikan hama menggunakan musuh alami dan penggunaan pestisida alami.

Pestisida alami merupakan pestida yang digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit bagi tanaman yang terbuat dari bahan alami seperti organ tanaman atau minyak yang dihasilkan oleh tanaman. Pestisida alami memiiki keunggulan yaitu mudah terurai oleh sinar matahari dan tidak menyebabkan gangguan lingkungan.

Salah satu bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan alami adalah bawang putih. Bawang putih memiliki zat aktif Allicin yang cukup efektif untuk mengendalikan hama jamur pada tanaman salah satunya yaitu hama embun tepung. Penyakit Hama embun tepung

(powdery mildew) adalah penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur

(fungus) yang pada umumnya menyerang daun tanaman budidaya dan

(11)

2

pestisida alami bawang putih dalam membasmi hama embun tepung pada tanaman hias.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Apakah ekstrak Bawang putih (Allium sativum) dan minyak sayur dapat digunakan sebagai bahan dasar pembutan biopestisida untuk membasmi hama embun tepung pada tanaman hias ?”

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan umum :

Untuk mengetahui apakah Bawang putih (Allium sativum) dan minyak sayur dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuat biopestisida.

2. Tujuan khusus :

Untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih dan minyak sayur sebagai biopestisida pada tanaman.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat pada umumnya bahwa bawang putih tidak hanya di gunakan sebagai bumbu masak tetapi dapat digunakan sebagai bahan alami pestisida sehingga dapat membasmi hama pada tanaman.

(12)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Bawang Putih

Bawang Putih (Allium sativum) merupakan tumbuhan berumbi lapis atau siung yang tersusun,memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah daun dan termasuk dalam genus Allium. Bawang putih termasuk tumbuhan daerah dataran tinggi namun di Indonesia jenis tersebut dibudidayakan di dataran rendah. Bawang putih berkembang baik pada ketinggian tanah berkisar sekitar 200-250 meter di atas permukaan laut. Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun. Menurut sejarah bawang putih berasal dari Asia tengah dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia.

Batang bawang putih berukuran kecil (Corpus) dengan ukuran 0,5-1 cm dan memiliki tinggi sekitar 30-70 cm. Akar bawang putih terbentuk seperti serabut-serabut kecil. Daun yang dimiliki oleh tumbuhan bawang putih terbentuk seperti pita dengan lebar sekitar 0,4-1,5 cm dan panjang sekitar 60 cm.Bunga yang ada pada bawang putih berupa bunga majemuk dan menghasilkan biji untuk keperluan generatif banyak orang yang tidak mengetahui bahwa bawang putih

(13)

4

sebenarnya memiliki bunga. Di dekat pusat batang pokok bagian bawah, tepatnya diantara daun muda yang dekat dengan pusat batang pokok ada bagian tunas. Dari tunas inilah nantinya akan tumbuh umbi-umbi kecil yang akan dinamakan siung bawang. Siung ini tumbuh secara bergerombol membentuk umbi. Umbi bawang putih berbentuk mirip gangsing. Setiap umbi mempunyai 3 sampai 36 siung bawang putih.

B. Kandungan pada Bawang Putih

Bawang putih mengandung 0,2% miyak atsiri yang berwarna kuning kecoklatan, dengan komposisi utama adalah turunan asam amino yaang mengandung sulfur ( alliin, 0,2-1% dihitung terhadap bobot segar). Pada proses destilasi atau pengirisan umbi,

allin berubah menjadi alisin. Alisin adalah senyawa yang memberikan

bau khas bawang putih. Selain itu juga bawang putih mengandung

Tanin, dialilsulfida, allin, alisin, enzim allinase. Kandungan senyawa

dalam bawang putih memang ampuh melawan hama penyakit tertentu, hal ini disebabkan oleh kandungan terbesar senyawa Allicin dalam bawang putih. Allicin ialah senyawa aktif dalam bawang putih yang bersifat tidak stabil dan efektif membunuh mikroba, daya aktivitas anti fungi dan daya aktivitas anti parasit.

C. Klasifikasi Bawang Putih

Nama latin : Gailum sativun L

Kingdom : Plantae

(14)

5

Super Division : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyuta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Lilidae

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceceace

Genus : Allium

Spesies : Allium Sativum L.

D. Manfaat Bawang putih

Dalam kehidupan sehari-hari bawang putih dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Istimewahnya, Bawang putih bukan hanya sekedar sebagai bahan makanan, tetapi bawang putih juga memiliki segudang khasiat dan manfaat bagi manusia dan tumbuhan. Dalam bidang kesehatan Bawang putih bermafaat untuk mengatasi hipertensi, asma, batuk, masuk angin. Bukan hanya pada manusia, ternyata Bawang putih juga berkhasiat untuk menyehatkan tanaman. Ekstrak Bawang putih diketahui berguna untuk mengendalikan beberapa jenis organisme penggangu tanaman (OPT), baik itu hama serangga, bakteri maupun jamur patogen.

(15)

6

2. Biopestisida

Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat, pestisida alami bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan (Cheng dan Hanlon, 1985; Kardinan, 1999). Pestisida alami merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif (Anonim, 1994).

Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, manarik atau menolak serangga. Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat menggangu siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga (Supriyatin dan Marwoto, 2000).

Pestisida dari tanaman adalah pestisida yang berasal dari ekstrak tumbuhan. Pestisida jenis ini hanya terbatas dalam membunuh beberapa jenis hama, seperti belalang, kutu daun, jamur, dan ulat. Selain itu, terdapat batasan penggunaan dari pestisida ini karena efek yang lambat dari penggunaan pestisida ini. Sehingga banyak petani yang mencampurkannya dengan pestisida kimia dan bila ini terjadi, tujuan kita untuk mengurangi pestisida kimia tidak terjadi dan dampak negatif dari pestisida kimia tetap akan ada.

Keuntungan menggunakan biopestisida diantaranya, menjaga kesehatan tanah dan lingkungan, aman baik sebagai musuh alami, dan mudah membusuk sehingga dapat mengurangi pencemaran.

(16)

7

3. Embun Tepung (powdery mildew)

Penyakit powdery mildew atau sering disebut juga penyakit embun tepung disebablan oleh jamur Oidium tingitanium (Semangun, 1973). Gejala mudah diketahui karena adanya lapisan putih seperti tepung pada permukaan daun yang terserang. Lapisan putih ini terdiri miselium, konidiofor, dan konidia dari cendawan. Penyakit ini terutama menyerang daun-daun muda dan pucuk-pucuk yang sedang tumbuh. Penyakit powdery mildew ini terutama tardapat pada permukaan atas daun. Jaringan di bawah lapisan tepung ini menjadi berwarna lebih tua dibandingkan dengan jaringan yang sehat dan kelihatan seperti berair. Daun-daun yang terserang hebat akan menjadi kering dan akhirnya rontok, sedangkan kalau daun itu terserang kurang hebat mengalami perubahan bentuk. Pucuk yang terserang dapat kehilangan daunnya dan selanjutnya akan terjadi kematian (die back).

4. Tanaman Hias

Tanaman hias merupakan jenis tanaman yang bisa ditanam atau ditempatkan dalam ruangan atau luar ruangan, bermanfaat untuk menambah keindahan dan kecantikan baik itu tanaman hias bunga, daun, batang, maupun akar.Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengkelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman holtikura. Karena tanaman hias dikelompokkan berdasarkan fungsinya, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu tanaman sayuran, tanaman obat, atau tanaman buah menjadi tanaman hias, atau sebaliknya

(17)

8

5. Minyak Sayur

Minyak didefisnisikan sebagai cairan alami yang tidak larut didalam air, memiliki kekentalan (viskositas), dan mudah terbakar. Minyak yang bisa dipakai untuk mengendalikan hama bisa berasal dari tumbuhan, binatang, atau minyak bumi seperti minyak tanah dan minyak disel. Minyak yang digunakan untuk menyemprotkan hama biasanya disebut juga sebagai minyak holtikura. Minyak sayur mampu mecegah kehadiran hama, juga mencegah serangga meletakan telurnya pada biji-bijian yang disimpan, karan minyak memiliki daya racun minyak rendah.

B. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka diatas, dapat diduga bahwa ekstrak bawang putih dan minyak sayur dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biopestisida.

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam karya tulis ini adalah melalui metode eksperimental, untuk mengetahui bahwa ekstrak bawang putih dapat dijadikan biopestisida.

B. Definisi Operasional

Proses operasional penelitian ini dengan menggunakan penelitian deskriptif, sehingga telah diketahui variabel bebas dan variabel terikat : 1. Variabel terikat : pertumbuhan hama embun tepung pada

tanaman hias.

2. Variabel bebas : ekstrak bawah putih dan minyak sayur C. Populasi dan Sampel

1. Populasi : Bawang putih dan minyak sayur yang dijual di Superindo

2. Sampel : ekstrak 2 siung bawang putih dan 1 sendok teh minyak sayur

D. Instrument dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan yaitu : 1. Alat :

(19)

10 b. Alat penyaring c. Wadah d. Alat penyemprot e. Tumbukan f. Sendok 2. Bahan :

a. Bawang putih 2 siung b. Minyak sayur 1 sendok teh c. Air bersih 125 ml

E. Cara Penelitian

Adapun langkah langkah yang digunakan dalam pembuatan biopestisida adalah sebagai berikut :

Cara kerja :

1. Ditumbuk bawang putih hingga halus

2. Dicampurkan tumbukan bawang putih dengan minyak sayur yang sudah disediakan lalu diamkan selama 24 jam

3. Lalu campuran tersebut dimasukan kedalam wadah yang berisi air bersih yang sudah disediakan lalu aduk hingga rata

4. Campuran ekstrak bawang putih disaring dan dimasukan kedalam semprotan

(20)

11

6. Disemprotkan ekstrak bawang putih pada tanaman hias yang terserang hama embun putih

7. Diamati sampai tujuh hari perkembangan hama embun tepung pada tanaman hias

F. Tempat dan Waktu

Tempat : Yayasan SMA Al Muslim Tambun Waktu : 24 september - 03 oktober 2018 G. Analisis Hasil

Dengan mengamati pertumbuhan hama embun tepung pada tanaman hias yang telah disemprotkan dengan ekstrak bawang putih. Dibandingkan dengan kontrol yaitu tanaman hias yang terkena hama embun tepung tapi tidak disemprotkan ekstrak bawang putih.

(21)

12 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Tabel.4.1 Tabel Hasil Pengamatan Hama Embun Tepung Pada Tanaman Hias

Hari Ke Jumlah Hama

Awal Akhir 1 +++ +++ 2 +++ +++ 3 +++ +++ 4 +++ +++ 5 +++ ++ 6 ++ ++ 7 ++ + Kontrol +++ +++

Keterangan : +++ = Banyak sekali ++ = Banyak

+ = Sedikit - = Tidak ada

(22)

13

B. PEMBAHASAAN

Berdasarkan tabel 4.1 dapat kita ketahui bahwa pertumbuhan hama embun tepung pada tanaman hias setelah disemprot oleh ekstrak bawang putih pada hari ke-1 hingga hari ke-4 hama embun tepung belum terjadi penurunan. Pertumbuhan hama embun tepung pada tanaman hias terjadi penurunan, setelah disemprot oleh ekstrak bawang putih pada hari ke-4 tapi belum mampu membunuh seluruh hama yang ada. Pada hari ke-7 jumlah hama yang mati lebih banyak.

Bawang putih memiliki zat yang bernama Allicin yang merupakan senyawa katif dalam bawang putih yang bersifat tidak stabil dan efektif membunuh mikroba, daya aktivitas anti fungi dan daya aktivitas anti parasit. Selain itu juga ekstrak bawang putih untuk membasmi hama embun tepung dibantu dengan minyak sayur yang disektrak bersamaan selama 24 jam. Hasil campuran minyak sayur dan ekstrak bawang putih dapat meningkatkan efektivitasnya hingga dua kali lipat.

Ekstrak bawang putih dan minyak sayur ini aman, tetapi saat penyemprotan biopestisida ini sebaiknya memakai masker karna biopestisida ini memiliki bau yang tidak sedap

(23)

14 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ekstrak bawang putih dan minyak sayur dapat digunakan sebagai biopestisida hama embun tepung pada tanaman hias.

B. Saran

Saran peneliti berkenan dengan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan bawang putih dan minyak sayur harus sesuai takaran yang pas, jika tidak maka daun yang sudah disemprotkan akan kering dan berwarna kuning.

2. Penyemprotan pestisida sebaikanya dua hari sekali jangan terlalu sering

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2017. Pengertian Bawang Putih dan Deskripsi Bawang Putih

https://www.bawangbawangan.com/2017/05/pengertian-bawang-putih-dan-deskripsi.html

Anonim.2014 Cara Mengatasi Penyakit Podery Mildew

http://arti-definisi-pengertian.info/cara-mengatasi-penyakit-powdery-mildew/

Harapan.2013.Manfaat dan Khasiat Bawang Putih

http://tanaman--herbal.blogspot.com/2015/10/manfaat-dan-khasiat-bawang-putih-allium.html

Anonim.2018. Memperbandingkan manfaat kelapa sawit dan minyak kelapa

https://www.bpdp.or.id/id/makanan-dan-gizi/memperbandingkan-manfaat-kelapa-sawit-dan-minyak-

Ilmu Budiaya.com.2018 Cara Membuat Pestisida Alami dari Bawang Putih Secara Mudah

https://ilmubudidaya.com/cara-membuat-pestisida-alami-dari-bawang-putih

King Kirto.2014. Embun Tepung

(25)

16 LAMPIRAN

1. Alat dan Bahan

Gambar 1.1 Pisau Gambar 1.2 Wadah

(26)

Gambar 1.5 Tumbukan Gambar 1.6 Sendok

(27)

18 2. Metode Penelitian

Gambar 2.1 Gambar 2.2

Siapkan bawang putih Tumbuk bawang putih

Gambar 2.3 Gambar 2.4

Hasil tumbukan bawang putih Setelah diekstrak lalu Diekstrak dengan minyak sayur dicampurkan dengan air

Selama 24 jam setelah itu saring dan Dimasukan kedalam botol

(28)

3. Hasil

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Sebelum disemprot sesudah disemprot 5 hari

Gambar 3.3

(29)

20

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Suhaela Nurul Fatwa Tanggal/Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Maret 2001 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl.kampung utan Cluster Permata Pelangi Blok 3 no 12 cibuntu bekasi

Riwayat Hidup : Tk Nurul Akmal

SDN Setia Darma 01 Tambun Selatan SMPM Riyadhul Jannah

Gambar

Gambar 1.3 Semprotan                                Gambar 1.4 Saringan
Gambar 1.7 Bawang putih                   Gambar 1.8 Minyak Sayur
Gambar 2.1                                            Gambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat di buktikan dengan implementasi Manajemen sarana dan prasarana di MTs Raudhatul’Ulum Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat yang meliputi :

Tujuan dari pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik agar bisa memahami dirinya secara pribadi, untuk mewujudkan pribadi yang beriman, bertaqwa

Saat ini telah ditemukan sekitar 11 spesies tumbuhan dari famili Meliaceae yang diketahui mengandung metabolit sekunder berupa terpenoid yang bekerja sebagai penolak

Struktur ekonomi Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah sama, yaitu struktur ekonomi sekunder (sektor industri pengolahan), sedangkan struktur ekonomi

Rasio kumbang betina dan jantan pada ekosistem perkebunan kelapa sawit akan menentukan proses penyerbukan yang terjadi, penyerbukan tidak efektif jika kumbang betina lebih

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru dapat disimpulkan bahwa efektifitas penerapan manajemen sekolah yang diterapkan belum baik karna ada beberapa yang

2014), h.. Berikut adalah beberapa bentuk humor Perbandingan yang digunakan Ustadz Bangun Samudra dalam beberapa pengajiannya di Masjid Palm Spring Jambangan dan beberapa

Dalam pengalaman subyektif, penulis secara sadar mendapatkan rangsangan dari apa yang dilihat oleh penulis, berupa keindahan bentuk dan warna tanaman manggis yang