• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - DOCRPIJM 2afa3a65b1 BAB IIBAB 2 LAPORAN AKHIR RPIJM KLU ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II - DOCRPIJM 2afa3a65b1 BAB IIBAB 2 LAPORAN AKHIR RPIJM KLU ok"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMEN RPIJM

BAB II

GAMBARAN

UMUM

DAN

KONDISI

WILAYAH

KABUPATEN LOMBOK UTARA

2.1. KONDISI UMUM

2.1.1. Profil Geografis Dan Demografi

Dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kabupaten Lombok Utara, dilanjutkan dengan peresmian dan pelantikan

Penjabat Bupati Lombok Utara pada tanggal 30 Desember 2008, menjadikan Kabupaten

Lombok Utara sebagai Daerah Otonomi baru di Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di

Propinsi Nusa Tenggra Barat, yang posisinya terletak dibagian utara pulau lombok dengan

batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Barat : Selat Lombok Dan Kabupaten Lombok Barat

Sebelah Selatan : Kabupaten Lombok Barat Dan Kabupaten Lombok Tengah

Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Timur

Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan yakni seluas 809,53

Km2, dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan, 33 Desa dan 322

Dusun, yang mana Kecamatan Bayan memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah

(2)
(3)

DOKUMEN RPIJM

Tabel 2.1. Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok Utara Dirinci menurut Kecamatan, 2011

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara Dirinci Menurut Kecamatan

Letak Kabupaten Lombok Utara sangat strategis yaitu terletak pada daerah segitiga

emas daerah tujuan pariwisata sedangkan jalur perhubungan laut dengan Selat Lombok

sebagai jalur perhubungan laut yang semakin ramai, dari arah timur tengah untuk lalu

lintas bahan bakar minyak dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia Pasifik.

Di wilayah Kabupaten Lombok Utara juga terdapat gugusan Pulau-pulau kecil

yang cukup terkenal dengan wisata alam pantainya yakni Gili (pulau), Gili Air, Gili Meno,

Gili Trawangan dan juga pulau-pulau kecil lainnya.

Berdasarkan data dari Badan Metereologi dan Geofisika (BMG), Kabupaten

Lombok Utara tergolong daerah yang beriklim tropis dengan temperatur berkisar 23,1

(4)

Ditinjau dari keadaan geografisnya Kabupaten Lombok Utara terbagi menjadi:

Daerah Pegunungan, yaitu gugusan pegunungan yang membentang dari Kecamatan Bayan

sampai Kecamatan Pemenang. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai

yang mengalir kewilayah-wilayah daratan dan bermuara disepanjang pesisir pantai.

Daerah berbukit-bukit diwilayah Kecamatan Bayan, Kayangan dan Gangga dan

sebagian dataran rendah terdapat diwilayah Kecamatan Gangga, Tanjung dan Pemenang.

Penggunaan Lahan di Kabupaten Lombok Utara berdasarkan Luas tanah yakni

seluas 62.928 Ha, sebagian besar merupakan tanah kering yakni 47.653 Ha (75,7 %), tanah

sawah 7.449 Ha (11,8 %), penggunaan untuk bangunan/pekarangan seluas 2.285 Ha (3,7

%) dan penggunaan lainnya seluas 5.541 Ha (8,8 %).

Tabel 2.3. Luas Tanah Di Kabupaten Lombok Utara Dirinci menurut Penggunaan Lahan dan Kecamatan, 2011

Kecamatan

Tanjung 721 5.273 444 87 6525

Pemenang 405 3.818 277 61 4561

Gangga 1.171 9.980 226 628 12005

Kayangan 2.740 5.646 942 1.532 10860

Bayan 2.412 22.936 396 3.233 28977

(5)

DOKUMEN RPIJM

(6)
(7)

DOKUMEN RPIJM

(8)
(9)

DOKUMEN RPIJM

(10)

Gambaran proporsi penggunaan lahan ini dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 2.7. Grafik Proporsi Penggunaan Lahan di Kabupaten Lombok Utara

Besarnya proporsi lahan kering ini mengandung tantangan yang cukup besar dalam

pengelolaannya agar dapat menghasilkan produktivitas yang optimal.

Dari aspek demografi, jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Utara sampai dengan

Tahun 2011 berjumlah 202.092 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 99.653

jiwa dan perempuan berjumlah 102.439 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di

Kecamatan Tanjung dengan jumlah 45.069 jiwa dan yang terkecil di Kecamatan Pemenang

yakni sebesar 32.949 jiwa dengan mata pencaharian utama yakni sebagai Petani dan

Nelayan.

Tabel 2.4. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Utara, 2011

Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin

Tanjung 22.253 22.816 45.069 97,53

Pemenang 16.711 16.238 32.949 102,91

Gangga 20.056 21.135 41.191 94,89

Kayangan 18.482 19.281 37.763 95,85

(11)

DOKUMEN RPIJM

2.1. KONDISI EKONOMI

Kondisi umum perekonomian Kabupaten Lombok Utara selama ini dapat dilihat

dari pencapaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 dan 2006 baik Atas

Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000.

PDRB Kabupaten Lombok Utara Atas Dasar Harga Berlaku untuk Tahun 2005

mencapai 800 milyar lebih sedangkan Atas Dasar Harga Konstan sebesar 536 Milyar lebih.

Untuk capaian tahun 2006 Atas Dasar Harga Berlaku mencapai 888 Milyar lebih dan Atas

Dasar Harga Konstan mencapai 436 Milyar lebih.

Tabel 2.5. PDRB Kabupaten Lombok Utara per Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku, 2004-2006 (000 Rp.)

Kecamatan 2004 2005 2006

Tabel 2.6. PDRB Kabupaten Lombok Utara per Kecamatan atas Dasar Harga Konstan 2000, 2004-2006 ( 000 Rp.)

Kecamatan 2004 2005 2006

Selain mengacu pada capaian pertumbuhan PDRB, pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten Lombok Utara juga dapat dilihat pada perkembangan laju inflasi. Pada tahun

2007 angka laju inflasi Kabupaten Lombok Uatara mencapai 8,58 %, angka ini

(12)

sektor pariwisata yang tentunya berpengaruh positif pada sektor-sektor lain seperti sektor

perdagangan, hotel dan restoran, industri, pertanian, serta sektor bangunan dan jasa.

Besarnya laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara sedikit banyak

terkait dengan kemampuan Keuangan Daerah (APBD) yang mana pada tahun pertama

APBD Kabupaten Lombok Utara bahwa berdasarkan Rancangan APBD Tahun 2009 dari

pos Pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp. 193.951.642.525,00,-.

Dilihat dari sumbangan Pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD pada

tahun 2009 masih belum maksimal yakni ditargetkan sebesar Rp. 8.Milyar lebih dan

diharapkan pada tahun-tahun mendatang dengan potensi yang ada akan memberikan

peningkatan dan secara signifikan akan berpengaruh terhadap APBD Kabupaten Lombok

Utara.

Dilain pihak untuk mendorong penciptaan iklim investasi yang kondusif,

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akan mengupayakan peningkatan Investasi baik

dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun dalam bentuk Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN) yang diharapkan akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi

daerah.

Kondisi ekonomi daerah secara langsung maupun tidak, dapat tergambar pada

tingkat kesejahteraan masyarakat. Hasil pendataan terhadap tingkat kesejahteraan rumah

tangga/keluarga disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.7. Hasil Pentahapan Keluarga Sejahtera Kabupaten Lombok Utara Tahun 2007

Kecamatan

Keluarga

Pra Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Jumlah

Sejahtera Sejahtera

Tanjung 7.174 4.192 1.235 661 191 13.453

Pemenang 5.293 3.263 756 159 14 9.485

Gangga 6.681 2.861 1.119 732 22 11.415

Kayangan 4.723 4.966 555 172 105 10.521

Bayan 7.450 3.277 1.434 82 2 12.245

(13)

DOKUMEN RPIJM

Dari 57.119 keluarga yang ada di Kabupaten Lombok Utara, 31.321 keluarga atau

54,8 % adalah keluarga Pra-Sejahtera dan 18.559 keluarga atau 32,5 % adalah keluarga

Sejahtera I. Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I jika dijumlahkan sama dengan87,3 %, berdasarkan kriteria BKKBN adalah termasuk dalam keluarga miskin sosial dan ekonomi. Untuk keluarga pra sejahtera, kemiskinan itu murni karena alasan ekonomi sedangkan untuk keluarga Sejahtera I, kemiskinan dapat terjadi karena alasan ekonomi

maupun non ekonomi. Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS) adalah keluarga-keluarga yang

tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal seperti kebutuhan

spiritual, pangan, sandang, papan dan kesehatan, sedangkan keluarga Sejahtera I adalah

keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum

dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan pendidikan, KB,

interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.

Keluarga miskin secara sosial dan ekonomi sebesar 87,3 % ini tersebar hampir

merata di masing-masing kecamatan di Kabupaten Lombok Utara. Merupakan tantangan

bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Utara beserta masyarakat itu sendiri untuk

bersama-sama membangun daerah menuju terwujudnya masyarakat yang sejahtera.

2.3. KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Kabupaten Lombok Utara ditandai

dengan peningkatan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2007

sebesar 62,00 dan untuk tahun 2008 sebesar 63,00 (dikutip dari IPM Kab. Lombok Barat).

Dilihat dari komponennya, terdapat peningkatan capaian Angka Melek Huruf dari 76,05

persen pada tahun 2006 menjadi 76,37 persen pada 2007 dan diproyeksikan menjadi 77,69

pada tahub 2008. Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah yang pada tahun 2006 mencapai 5,86

tahun naik menjadi 6,16 tahun pada 2007 dan diproyeksikan meningkat menjadi 6,53 tahun

pada 2007. Angka Harapan Hidup tahun 2006 mencapai 61,64 tahun dan meningkat

menjadi 62,34 tahun pada 2007 dan diproyeksikan meningkat menjadi 64,04 tahun pada

2008. Sedangkan komponen Daya Beli Masyarakat yang diukur melalui konsumsi per

kapita untuk tahun 2006 mencapai Rp. 890.184,00 meningkat menjadi Rp. 916.457,00

pada tahun 2007, dan diproyeksikan meningkat sebesar Rp. 942.730,00 dan pada 2008.

Apabila indikator keberhasilan bidang pendidikan diukur dengan Angka Partisipasi

(14)

110,78% pada tahun 2007; (2) APK SMP sebesar 100,41 % pada tahun 2007; dan (3) APK

SMU sebesar 57,73% pada tahun 2007. Sedangkan pada Angka Partisipasi Murni (APM)

sebagai berikut : (1) APM SD sebesar 98,30 % pada tahun 2007; APM SMP sebesar

95,97% pada tahun 2007; dan APM SMU sebesar 56,53 % pada tahun 2007.

Pencapaian APK dan APM pada tingkat SD dan dan SMP menunjukkan tingkat

pencapaian yang tinggi sedangkan pada tingkat SMU nilai APK/APM masih cukup

rendah, angka APM 56,53 % pada tingkat SMU menunjukkan bahwa hampir separuh

(43,47 %) penduduk usia 16-18 tahun tidak bersekolah di jenjang pendidikan yang sesuai

(SMU).

Gambaran APM pada tingkat pendidikan SD sampai dengan SMU dapat dilihat

pada grafik berikut ini.

Gambar 2.8. Grafik Pencapaian Angka Pratisipasi Murni pada Tingkat SD, SMP dan SMU di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2007.

Dari gambaran diatas, dapat dilihat bahwa kesadaran dan kemampuan masyarakat

untuk menempuh pendidikan dasar (SD dan SMP) sudah sangat tinggi. Namun pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMU) terjadi penurunan angka partisipasi murni

yang cukup drastis yaitu hanya 56,53 %. Dapat diperkirakan kondisi ini sebagian besar

terjadi karena alasan ekonomi mengingat uraian diatas bahwa 87,3 % keluarga di KLU

(15)

DOKUMEN RPIJM

1 SMK dan 17 Madrasah Aliyah Swasta. Dengan jumlah penduduk usia 16-18 tahun

sebesar 12.732 orang dan total SMU sederajat 26 buah, maka 1 sekolah harus melayani

rata-rata 490 orang. Faktor lain yaitu faktor keterjangkauan sekolah dari tempat tinggal

dapat menjadi penyebab rendahnya angka partisipasi pada tingkat SMU ini.

Dalam bidang pemerintahan, jumlah SDM atau pegawai di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Lombok Utara tahun 2009 direncanakan sebesar 2500 orang terdiri dari

golongan I sebanyak 158 orang, golongan II sebanyak 788 orang, golongan III sebanyak

1.040 orang, dan golongan IV sebanyak 514 orang. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Satuan Kerja Perangkat Daerah (tupoksi SKPD), maka rekrutmen personil untuk

menempati job-job Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) SKPD dilaksanakan dan

dipetakan sesuai dengan kemampuan dan spesifikasi teknis SDM yang dimiliki selain

kebutuhan dari masing-masing SKPD, sehingga perlu adanya maping antara kebutuhan

SKPD dengan kemampuan dan spesifikasi teknis SDM yang dimiliki.

Di bidang kesehatan, beberapa variabel juga menunjukkan bahwa, angka harapan

hidup di Kabupaten Lombok Utara (dikutip dari angka IPM Kab. Lombok Barat) pada

tahun 2007 mencapai 62,34 tahun, atau meningkat dari capaian tahun 2006 sebesar 61,64

tahun. Sedangkan untuk tahun 2008 diperkirakan meningkat menjadi 64,04 tahun. Kondisi

ini didukung oleh pelaksanaan program/kegiatan di bidang kesehatan yang antara lain

ditunjukkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan/Tenaga Kesehatan tahun

2006, Cakupan Balita Naik Berat Badannya (N/D) dan Indikator lainnya adalah

keberhasilan pelaksananaan pelayanan Imunisasi Desa.

Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Utara (Dikutip dari Dokumen

Perencanaan Kab.Lombok Barat) setiap tahunnya mengalami peningkatan, dari 65,95 %

pada tahun 2006, naik 1,39 % menjadi 67,34 % pada tahun 2007. Dan untuk tahun 2008

diperkirakan meningkat menjadi 68,76 %. Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka

meningkat dari 10,20 % pada tahun 2006 menjadi 10,93 % pada tahun 2007. Hal ini

merupakan dampak penurunan tingkat kesempatan kerja yang menurun dari 91,14 % pada

tahun 2006 menjadi 90,58 % pada tahun 2007. Sedangkan untuk tahun 2008 tingkat

(16)

2.4. POTENSI

Kabupaten Lombok Utara menyimpan potensi yang besar antara lain pada

sektor-sektor sebagai berikut :

2.4.1. Pertanian Tanaman Pangan

Potensi komoditi tanaman pangan berdasarkan luas areal tanaman dan hasil

produksi tahun 2007 adalah sebagai berikut :

a. Padi luas panen 10.796 Ha produksi 49.333 Ton

b. Jagung luas panen 3.606 Ha produksi 11.857 Ton

c. Ubi Kayu luas panen 2.076 Ha produksi 31.685 Ton

d. Ubi Jalar luas panan 219 Ha produksi 2.710 Ton

e. Kacang Tanah luas panen 7.179 Ha produksi 9.152 Ton

f. Kacang Hijau luas panen 179 Ha produksi 152 Ton

Saat ini komoditas yang menjadi minat dan perhatian petani adalah Kacang Tanah dengan tingginya permintaan dan perhatian investor dalam negeri. Petani saat ini telah mendapat bantuan kerjasama berupa pemberian benih kacang tanah

yang berkualitas, bantaun teknis serta jaminan pasar di bawah skema pertanian

inti plasma. Secara keseluruhan NTB memproduksi 45.000 ton kacang

tanah/tahun sedangkan permintaan nasional melebihi 700.000 ton/tahun.

2.4.2. Perkebunan

Potensi komoditi perkebunan berdasarkan luas areal tanaman dan hasil produksi

tahun 2007 adalah sebagai berikut

a. Mete luas area 13.886 Ha produksi 11.326 Ton

b. Kelapa luas area 10.574 Ha produksi 11.857 Ton

c. Coklat/kakao luas area 2.823 Ha produksi 1.547 Ton

d. Kopi luas area 1.314 Ha produksi 776 Ton

e. Cengkeh luas area 895 Ha produksi 230 Ton

(17)

DOKUMEN RPIJM

2.4.3. Peternakan

Potensi komoditi peternakan di Kabupaten Lombok Utara sesuai populasi Tahun

2007 adalah :

a. Sapi sebanyak 55.644 ekor

b. Kerbau sebanyak 1.323 ekor

c. Kambing sebanyak 24.766 ekor

d. Ayam Buras sebanyak 161.464 ekor

e. Ayam Ras sebanyak 10.509 ekor

2.4.4. Kelautan Dan Perikanan

Sumberdaya kelautan dan perikanan merupakan kekayaan alam yang amat

potensial dimanfaatkan di wilayah Kabupaten Lombok Utara karena setiap

kecamatan di Kabupaten Lombok Utara mempunyai wilayah pantai dari wilayah

utara Kecamatan Bayan sampai dengan barat Kecamatan Pemenang. Apabila

sumberdaya ini dapat dimanfaatkan secara efektif, dapat menjadi modal dasar

pembangunan untuk dapat mensejahterakan rakyat. Potensi yang dapat

dikembangkan antara lain perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri

pengolahan dan pemasaran dan wisata bahari.

Penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam

pengelolaan sumberdaya ini, jika tidak potensi sumberdaya kelautan dan

perikanan yang melimpah menjadi kurang memberikan kontribusi bagi

pembangunan daerah.

2.4.5. Pariwisata

Kabupaten Lombok Utara memili potensi pariwisata yang besar terutama obyek

wisata bahari seperti Wisata pantai di tiga Gili (Pulau) yaitu Gili Terawangan,

Gili Air dan Gili Meno. Disamping itu obyek wisata lain yang cukup berpotensi

adalah wisata Budaya dan Taman Nasional Gunung Rinjani. Di Kecamatan

Bayan bagian utara juga terdapat cagar budaya yang juga menjadi pintu gerbang

menuju kawasan Wisata Taman Nasional Gunung Rinjani. Sarana Prasarana

penunjang pariwisata di Kecamatan Bayan ini tersedia 10 hotel melati dengan

(18)

Hampir seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara memiliki

domonasi wisata alam dan wisata budaya. Sedangkan Hotel Berbintang baru

tersedia 2 (dua) buah yang berada di Kecamatan Tanjung dan satu buah di

Kecamatan Pemenang (Gili Terawangan)

Berkaitan dengan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Lombok Utara, bahwa

data pada tahun 2007 menunjukkan jumlah Wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten Lombok Utara sebanyak 39.958 orang wisatawan terdiri dari

wisatawan Mancanegara sebanyak 37.087 dan 2.871 wisatawan Domestik.

Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Lombok Utara terbanyak di wilayah

Kecamatan Pemenang (Gili Trawangan, Meno dan Air) dan juga di Kecamatan

Tanjung.

Tabel 2.8. Banyaknya Hotel, Kamar dan Tempat Tidur Dirinci Menurut Jenis dan Kecamatan, 2007

Kecamatan

Pemenang 113 777 807 113 777 807

Gangga 1 4 4 1 4 4

Kayangan 0 0 0

Bayan 10 51 90 10 51 90

(19)

DOKUMEN RPIJM

2.5. PELUANG DAN TANTANGAN 2.5.1. Peluang

Beberapa peluang yang dapat disinergikan dengan upaya-upaya pemerintah daerah

dalam pelaksanaan pembangunan daerah antara lain :

1. Tingginya komitmen internasional maupun nasional dalam mencapai

tujuan-tujuan pembangunan. Komitmen internasional telah disepakati oleh 147 negara

sejak tahun 2000 berupa upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium /

Millenium Development Goals (MDGs). Komitmen yang disepakati adalah

kewajiban negara maju menyisihkan 0,7 % PDBnya untuk membantu

negara-negara miskin dan berkembang. Dengan MDGs ada 8 tujuan yang ingin

dicapai pada tahun 2015 yaitu : Memberantas kemiskinan dan kelaparan;

Mencapai pendidikan dasar universal; Meningkatkan kesetaraan jender dan

pemberdayaan perempuan; Menurunkan angka kematian anak; Meningkatkan

kesehatan Ibu; Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;

Menjamin kelestarian lingkungan dan Mengembangkan kemitraan global untuk

pembangunan.

Dalam skala nasional tengah gencar dilaksanakan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang merupakan program nasional Tabe 2.9. Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara

Yang Menginap di Hotel Berbintang Menurut Jenis dan Kecamatan, 2007

Kecamatan Hotel Berbintang Hotel Melati Jumlah

Wisnu Wisman Jumlah Wisnu Wisman Jumlah Wisnu Wisman Jumlah Tanjung 1.112 15.080 16.192 1.514 18.782 20.296 2.626 33.862 36.488

Pemenang 0 0 0 0 0

Gangga 0 32 12 44 32 12 44

Kayangan 0 0 0 0 0

Bayan 0 213 3.213 3.426 213 3.213 3.426

(20)

penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan

masyarakat. Tujuan program ini adalah Meningkatnya kesejahteraan dan

kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

Kabupaten Lombok Utara sendiri merupakan target lokasi program ini yaitu di

Kecamatan Tanjung, Bayan, Gangga dan Kayangan. Program ini melibatkan

lembaga swadaya dan masyarakat secara langsung, Pemerintah dalam hal ini

Kabupaten Lombok Utara berperan dalam mendukung dan sharring

pembiayaan pendampingan program ini.

Dalam skala regional Pemerintah Propinsi NTB tengah menggalakkan program

1 juta sapi, pemerintah daerah dapat menangkap peluang ini mengingat

besarnya petensi peternakan di Kabupaten Lombok Utara dengan dukungan

luas wilayah untuk pengembangan sektor peternakan.

2. Cukup tingginya minat investasi terutama penanaman modal dalam negeri,

diantaranya telah direalisasikan untuk budidaya kacang tanah oleh PT. Garuda

Food dengan skema pertanian inti plasma. Menjadi kewajiban pemerintah

daerah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama hasil-hasil penelitian yang

berkaitan dengan kondisi wilayah Kabupaten Lombok Utara yang sebagian

besar merupakan lahan kering (75,7 %) telah banyak dihasilkan. Penelitian

pengelolaan lahan kering ini banyak dilakukan oleh peneliti skala nasional

maupun daerah. Tinggal bagaimana pemerintah daerah memanfaatkan

hasil-hasil penelitian tersebut sebagai referensi untuk pelaksanaan program-program

yang sesuai dengan potensi dan kondisi wilayah.

4. Besarnya produksi pertanian baik tanaman pangan antara lain kacang tanah,

ubi kayu, ubi jalar, tanaman hortikultura antara lain nangka dan pisang,

tanaman perkebunan diantaranya kacang mete, Kakao, coklat dll dapat

diarahkan untuk membuka peluang tumbuhnya industri-industri pengolahan

(21)

DOKUMEN RPIJM

ciri khas daerah. Walaupun dengan modal kecil, pengembangan industi ini

harus diarahkan untuk memenuhi standar produksi dan pengepakan sesuai

dengan harapan konsumen.

2.5.2. Tantangan

1. Tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah rendahnya

kualitas sumberdaya manusia. Pembangunan sumberdaya manusia terutama di

bidang pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas dan dilakukan secara

terus menerus dan berkesinambungan seiring dengan pembangunan ekonomi.

Walapun pembangunan sumberdaya manusia tidak dapat dilihat hasilnya dalam

jangka pendek, pembangunan sumberdaya manusia merupakan faktor krusial

untuk mengentaskan kemiskinan. Banyak penelitian membuktikan bahwa

rendahnya kualitas sumberdaya manusia menjadi penyebab kemiskinan,

sebaliknya kemiskinan menjadi penyebab utama rendahnya kualitas

sumberdaya manusia. Untuk dapat memutus “Lingkaran Setan” ini maka

pembangunan sumberdaya manusia harus menjadi prioritas utama sejalan

dengan pembangunan ekonomi.

2. Tantangan lain yang dihadapi adalah rendahnya kuantitas dan kualitas

infrastruktur serta belum meratanya pembangunan sarana prasarana dasar

masyarakat seperti sarana pendidikan yang memadai, sarana prasarana

kesehatan yang cukup, Perumahan, Air Bersih , Sanitasi Lingkungan,

pembangunan jaringan infrastruktur perdesaan seperti pembukaan jalan baru

menuju akses akses ekonomi . Disisi lain pembangunan infrastruktur

membutuhkan biaya dan anggaran yang sangat besar sementara anggaran

pembangunan daerah terbatas.

3. Mengingat Kabupaten Lombok Utara merupakan Daerah Pemekaran dengan

sendirinya sangat membutuhkan anggaran yang cukup besar dalam rangka

pembangunan sarana dan prasarana fisik Pemerintahan seperti pembangunan

Sarana prasarana Perkantoran, Sarana Prasarana Publik seperti Pembangunan

Pasar, Terminal, Pelabuhan, Peningkatan Jalan dan Jembatan, Penataan Kota

dan Lingkungan, Pembangunan Rumah Sakit Daerah, Pemberdayaan

(22)

Tantangan tersebut diatas akan terwujud apabila seluruh komponen Pemerintahan ,

Masyarakat dan Dunia Usaha berperan aktif membangun Kabupaten Lombok Utara

dengan ketulusan dan keikhlasan dan menyatukan tekad untuk mengejar

Gambar

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kabupaten Lombok Utara
Tabel 2.1. Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok UtaraDirinci menurut Kecamatan, 2011
Tabel 2.3. Luas Tanah Di Kabupaten Lombok UtaraDirinci menurut Penggunaan Lahan dan Kecamatan, 2011
Gambar 2.2. Peta Wilayah Kecamatan Tanjung - Kabupaten Lombok Utara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk menurunkan logam berat yang terkandung dalam kerang bulu sebelum

(3) Dapat mengetahui proses perubahan kelas kata dalam novel katresnan karya Soeratman Sastradiharja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Sumber data

wadiah tiap tahun mengalami peningkatan. Sehingga dari penjelasan tersebut bahwa pembiayaan murabahah adalah usaha yang dijalankan bank dalam menyalurkan dana yang telah

Organ et al (2006) mengelompokkan OCB ke dalam lima dimensi yaitu (1) altruism yaitu perilaku membantu karyawan lain tanpa ada paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat

(Studi Korelasi Antara Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Komunikasi Organisasi di Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun..

Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian pengirim (Tx) sampai

Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open-source yang didalamnya terdapat komponen utama

Semua jawaban adalah BENAR, bila Anda menjawab sesuai dengan pikiran dan kondisi yang sesuai dengan diri Anda.. Semua pernyataan