Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
1
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH
Perkembangan sistem pemerintahan ke arah otonomi daerah memberikan
wewenang dan tanggung jawab yang Iebih besar kepada pemerintah daerah. Lahirnya
UU No 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanan Nasional dan UU No. 32 Tahun
2004 Tentang Pemerintah Daerah semakin mempertegas wewenang dan tanggung
jawab pemerintah daerah untuk merencanakan dan melakukan pembangunan
daerah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum
dan daya saing daerah.
Berdasarkan amanat undang Nomor 25 Tahun 2005 dan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 maka Pemerintah Daerah Kabupaten Batang Hari
telah menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah yaitu berupa Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) periode 2006 - 2025 berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor Tahun 2006, sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Tahun 2006 - 2011 berdasarkan Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 5
Tahun 2006, dengan memuat Vlsi, Misi dan Arah Kebijakan, merupakan acuan dalam
pelaksanaan pembangunan daerah pada Tahun 2006 - 2011.
Penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Batang Hari Tahun 2006 - 2011 ini
merupakan salah satu bentuk dan wewenang dan tanggungjawab pemerintah daerah
Kabupaten Batang Hari sesuai dengan yang diamanatkan oleh dua produk perundang
undangan tersebut di atas.
2.1. Visi dan Misi Pembangunan Tahun 2006 - 2011
Visi Pembangunan Jangka Menengah secara hierarki adalah suatu kondisi yang
akan dicapai dalam rangka merealisir keadaan Kabupaten Batang Hari idaman
dimasa depan. Dengan demikian Visi Pembangunan Jangka Menengah harus
mengarah pada pencapaian Visi Pembangunan Jangka Panjang serta berpatokan
pada pemecahan permasalahan pembangunan Kabupaten Batang Hari yang masih
dirasakan.
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
2 Visi Pembangunan Jangka Panjang, maka Visi Pembangunan Daerah Kabupaten
Batang Hari Tahun 2006 - 2011 adalah :
MASYARAKAT KABUPATEN BATANG HARI YANG MAJU, ADIL DAN SEJAHTERA
BERLANDASKAN KETAQWAAN
Secara Iebih eksplisit dan agar dapat digunakan sebagai acuan arah
pembangunan lima tahun yang Iebih terukur, maka VISI PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH tersebut selanjutnya diuraikan sebagai berikut :
1. Maju
Salah satu kondisi yang menjadi visi pembangunan Kabupaten Batang Hari
yang akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan adalah kabupaten yang maju.
Secara harfiah, maju dapat diartikan berada pada posisi yang lebih baik dari yang
ada saat ini. Dengan demikian indikator yang dapat digunakan menjadi pengukur
kemajuan yang dicapai adalah terlaksananya pembangunan disegala bidang yang
bergerak dengan cepat dan berkesinambungan. Pertumbuhan ekonomi yang dapat
mengimbangi laju inflasi serta membuka lapangan pekerjaan yang Iebih besar adalah
salah satu gambaran dari kemajuan yang dapat diukur secara mudah. Selain sektor
yang mengalami pertumbuhan, terwujudnya percepatan pemerataan pembangunan
juga merupakan visi yang akan dicapai dalam lima tahun pembangunan Kabupaten
Batang Hari ke depan.
2. Adil
Kondisi Kabupaten Batang Hari Iainnya yang akan dicapai dalam lima tahun
ke depan adalah kabupaten yang adil dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan
budaya. Adil dapat diartikan sebagai suatu kondisi untuk mencapai keseimbangan
yang dinamis dan harmonis antar golongan dalam masyarakat dan keseimbangan
antar daerah/ruang geografis dalam wiiayah Kabupaten Batang Hari yang
perwujudannya dilakukan secara demokratis, serta menjunjung tinggi supremasi
hukum dan HAM. Kabupaten Batang Hari yang berkeadilan dapat diwujudkan
melalui penyelenggaraan tata Pemerintahan Daerah yang baik (Good Govemence).
Tolok ukur Good Governence tercermin dari pemerintahan yang profesional,
akuntabel, transparan, partisipatif, efektif dan efisien.
3. Sejahtera
Sejahtera adalah suatu kondisi masyarakat yang aman, sentosa dan makmur.
Kondisi aman dan sentosa pada dasarnya adalah suatu prakondisi yang dapat
mewujudkan kemakmuran. Kabupaten Batang Hari yang sejahtera dengan demikian
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
3 akuntabel. Perbaikan penyelenggaraan Pemeritah Daerah yang berlangsung secara
cepat dan tegas sangat dibutuhkan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang
sejahtera.
Sejahtera juga berarti makmur yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita
yang tinggi dan merata. Produktivitas perekonomian yang tumbuh dengan cepat
dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta
pemanfaatan sumberdaya modal dan alam secara arif dan cerdas.
4. Ketaqwaan
Pembangunan Kabupaten Batang Hari lima tahun ke depan diarahkan pada
perwujudan kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang lebih baik dan
berlandaskan pada ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketaqwaan yang
menjadi landasan visi pembangunan Kabupaten Batang Hari tersebut akan diukur dengan “terwujudnya tatanan masyarakat yang agamais” Secara lebih eksplisit, terwujudnya masyarakat yang agamis dapat ditunjukkan oleh adanya pola pikir dan
pola tindakan yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan disegala sektor kehidupan
masyarakat Kabupaten Batang Hari.
Selanjutnya berdasarkan Visi Pembangunan tersebut, ditetapkan MISI
PEMBANGUNAN TAHUN 2006 - 2011, yaitu :
1. Mewujudkan peningkatan kualitas SDM.
2. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan rakyat.
3. Mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan.
4. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang profesional, akuntabel,
transparan, partisipatif, efektif dan efisien; dan
5. Mewujudkan tatanan masyarakat yang agamais, demokratis, serta menjunjung
tinggi supremasi hukum dan HAM.
2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
Dalam mewujudkan Visi dan menjalankan Misi Pembangunan Daerah
Kabupaten Batang Hari tersebut diatas, ditempuh 3 (tiga) strategi pokok
pembangunan, yaitu : peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan peran
serta masyarakat dalam pembangunan, serta pelaksanaan pemerintahan yang baik
(Good Governance).
1. Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Kinerja perekonomian yang ditunjukkan oleh PDRB sangat berguna bagi
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
4 dilakukan. Secara umum dijumpai bahwa terdapat empat sektor, yakni sektor
Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan Hotel dan Restoran, serta
Pertambangan yang menjadi kontributor utama dalam menyusun PDRB Kabupaten
Batang Hari selama sepuluh tahun terakhir. Selain itu, satu hal yang cukup menarik
untuk dicermati adalah bahwa sektor Jasa-jasa juga telah mulai turut memberikan
kontribusi rata - rata diatas sepuluh persen per tahun terhadap nilai perolehan PDRB
Kabupaten Batang Hari, khususnya sejak Tahun 2001. Potensi Sektor Jasa-Jasa
sebagai kontributor utama dalam menyusun PDRB Kabupaten Batang Hari dapat
dikembangkan dan diwujudkan sebagai kekuatan baru dalam menciptakan
kesempatan kerja baru sehingga bersama-sama dengan Sektor Pertanian, Industri
Pengolahan, Perdagangan Hotel dan Restauran, serta Pertambangan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat dan memacu laju pertumbuhan ekonomi
daerah.
2. Peningkatan Peran Masyarakat
Masyarakat adalah pelaku utama dalam pembangunan daerah, oleh karena itu
percepatan laju pembangunan salah satunya dapat dilakukan dengan lebih
memberdayakan masyarakat dalam setiap aspek dan tahapan pembangunan daerah
yang dilakukan. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dapat
dilakukan, baik melalui pelatihan dalam jangka pendek maupun pendidikan dalam
jangka yang lebih panjang.
3. Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)
Upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Batang Hari yang maju, adil dan
sejahtera dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah tanggung jawab
pemerintah. Agar perwujudan visi tersebut dapat terlaksana dengan efektif dan
efisien, maka harus dimulai dari adanya jaminan pemerintahan yang profesional,
akuntabel, transparan, partisipatif, efektif dan efisien. Setiap kebijakan diharapkan
disusun dan dijalankan sesuai dengan jalur dan tepat sasaran tanpa adanya distorsi
dalam proses pengimplikasiannya.
2.3. Agenda Pembangunan
Upaya mewujudkan Visi dan menjalankan Misi serta Strategi Pembangunan
Daerah Kabupaten Batang Hari tersebut, diarahkan pada tercapainya 5 (lima)
AGENDA PEMBANGUNAN TAHUN 2006 - 2011, yaitu :
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
5 2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Mempercepat pemerataan pembangunan;
4. Menyelenggarakan Pemerintahan Daerah yang profesional, akuntabel,
transparan, partisipatif, efektif dan efisien; dan
5. Mewujudkan Iingkungan masyarakat yang harmonis.
2.4. Prioritas Pembangunan Tahun 2006 - 2011
Pada dasarnya tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang secara bertahap pengwujudannya dicantumkan
dalam Visi dan Misi pembangunan pada masing-masing agenda pokok pembangunan
tahun 2006 - 2011. Selanjutnya diterjemahkan kedalam program-program
pembangunan yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang, yakni sebagai
berikut :
1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia;
Peningkatan kualitas SDM diarahkan pada membaiknya angka Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) yang ditunjukkan oleh meningkatnya akses masyarakat
terhadap pendidikan sehingga jumlah penduduk buta aksara dapat dikurangi atau
bahkan dihilangkan sama sekali serta program wajib belajar 9 tahun dapat
dilaksanakan dengan baik. Peningkatan kualitas SDM juga tercermin dari akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat sehingga agenda
pembangunan ini juga diarahkan untuk membuka kesempatan yang Iebih luas
kepada masyarakat untuk memperoleh Iayanan kesehatan dan perlindungan sosial.
Guna mewujudkan peningkatan kualitas SDM Kabupaten Batang Hari
ditempuh dengan 5 (lima) prioritas pembangunan yakni :
1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Masyarakat;
2. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat;
3. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Kecil Berkualitas;
4. Pembangunan Pemuda dan Olahraga; dan
5. Peningkatan Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat pada hakekatnya adalah merupakan
tujuan utama dari pembangunan jangka panjang yang ditransmisikan pada
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
6 Iebih singkat. Agenda peningkatan kesejahteraan rakyat Kabupaten Batang Hari
disamping secara simultan tercermin pada setiap agenda pembangunan yang dipilih,
secara khusus juga akan diwujudkan melalui 6 (enam) prioritas pembangunan, yakni
:
1. Perbaikan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pelestarian Fungsi
Lingkungan Hidup;
2. Revitalisasi Pertanian;
3. Peningkatan Daya Saing Agroindustri
4. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
5. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahtenaan Sosial; dan
6. Peningkatan Pembiayaan Pembangunan Daerah.
3. Mempercepat Pemerataan Pembangunan
Agenda pembangunan ke empat yang akan dikerjakan pada periode Tahun
2006 - 2011 adalah mempercepat pemerataan pembangunan, baik antar kelompok,
golongan serta antar wilayah. Issu kantong kemiskinan di daerah yang sulit
dijangkau menjadi salah satu yang diperhatikan dalam agenda pembangunan.
Peningkatan kualitas infra struktur perhubungan serta akses terhadap kebutuhan
listrik, air bersih dan telepon diharapkan akan dapat mengurangi kesenjangan
kesejahteraan antara kelompok, golongan dan wilayah. Percepatan pemerataan
pembangunan juga akan didukung oleh penataan persebaran dan mobilitas
penduduk yang akan diarahkan menuju persebaran yang Iebih seimbang sesuai
dengan daya dukung dan daya tampung Iingkungan melalui pemerataan
pembangunan ekonomi dan wilayah dengan memperhatikan keragaman etnis dan
budaya serta pembangunan berkelanjutan. Agenda percepatan pemerataan
pembangunan untuk periode Tahun 2006 - 2011 dilakukan dengan prioritas
pembangunan pada :
1. Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Termasuk Layanan atas Kebutuhan
Listrik, Air Bersih dan Telepon;
2. Peningkatan Dukungan Tata Ruang dalam Pembangunan Daerah; dan
3. Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta Kesejahteraan
dan Perlindungan Anak.
4. Menyelenggarakan Pemerintahan Daerah yang Profesional, Akuntabel,
Transparan, Partisipatif, Efektif dan Efisien Menuju Tata Pemerintahan Yang
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
7 Agenda pembangunan ke tiga dalam rangka mewujudkan Visi dan
melaksanakan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Batang Hari adalah
menyelenggarakan Pemerintah Daerah yang profesional, akuntabel, transparan,
partisipatif, efektif dan efisien. Tanpa peningkatan kinerja aparatur pemerintah
daerah, maka berbagai agenda pembangunan yang lainnya tidak akan berjalan dalam
mewujudkan cita-cita pembangunan daerah yang hendak dicapai. Agenda
peningkatan kinerja pemerintahan daerah akan diwujudkan dengan melakukan 2
(dua) prioritas pembangunan yang menjadi issu sentral dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang Iebih baik yakni
1. Penciptaan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik dan Bersih; dan
2. Penguatan Otonomi Desa.
5. Mewujudkan Lingkungan Masyarakat yang Harmonis;
Mewujudkan Iingkungan masyarakat yang harmonis diarahkan untuk: (1)
memperkuat solidaritas antar golongan masyarakat yang telah ada dan mencegah
tindakan-tindakan yang menimbulkan ketidakadilan, sehingga terbangun masyarakat
sipil yang kokoh, termasuk membangun kembali kepercayaan sosial antar kelompok
masyarakat. Di samping itu, masyarakat yang harmonis juga ditunjukkan oleh
keadaan Iingkungan kehidupan intern dan antar umat beragama yang saling
menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai,
menyelesaikan dan mencegah konflik antar umat beragama serta meningkatkan
kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat agar dapat
memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya masing-masing dan beribadah
sesuai agama dan kepercayaannya. Keadaan masyarakat Kabupaten Batang Hari
yang harmonis direncanakan akan diwujudkan melalui 6 (enam) prioritas
pembangunan yakni :
1. Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama;
2. Perwujudan Kesatuan Bangsa, Politik dan Demokratisasi
3. Pembenahan Peraturan Perundangan Daerah dan Pembinaan Hukum Adat;
4. Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia;
5. Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban serta Perlindungan Masyarakat,
dan
6. Pengembangan Budaya Daerah.
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
8 2.5.1. Konsep Operasional Tata Ruang
Pelaksanaan penataan pemanfaatan ruang dijabarkan dalam kerangka formal
berdasarkan ketentuan-ketentuan yuridis yang menjadi acuan perencanaan adalah
UU No. 24/1992 tentang Penataan Ruang khususnya terkait dengan Pasal 21.
Kebijaksanaan pemerintah sebagai upaya penguatan proses desentralisasi dan
otonomi daerah sesuai dengan jiwa UU No. 22 dan 25 tahun 1999, UU No. 54 Tahun
1999 Tentang telah dikeluarkannya Propinsi Jambi menjadi 9 (sembilan) daerah
kabupaten dan satu kotamadya (kota).
Selain mengacu pada kerangka formal, konsep ini juga dilandasi timbangan
terhadap teknis kondisi wilayah, baik aspek fisik, sosio-ekonomi maupun
kebijaksanaan pembangunan daerah. Perkembangan fisik wilayah dalam konteks tata
ruang wilayah Kabupaten Batang Hari menunjukkan pola perkembangan sumbu
(regional axis) mengikuti pola jaringan jalan utama wilayah. Pola perkembangan
sumbu wilayah pada koridor perkembangan (depelopment coridor) akan
menpengaruhi arah perkembangan tata ruang wilayah kabupaten Batanghari.
Berkaitan dengan perletakkan dan fungsi dalam perkembangan wilayah, maka
sumbu wilayah utama mengikuti jaringan jalan regional utama (arteri) yaitu dan kota
Jambi ke arah Bungo mengikuti jalan lintas tengah Sumatera. Sedangkan sumbu
wilayah cabang cenderung mengikuti jaringan jalan cabang (kolektor) seperti halnya
dari arah Muara Bulian menuju Muara Tembesi dan terus kearah Sarolangun (lihat
Gambar 2.1.).
2.5.2. Kebijaksanaan Pengembangan Wilayah
2.5.2.1. Perwilayahan Pembangunan
Dalam konteks pembangunan daerah melalui pengembangan perwilayahan
pembangunan (pusat-pusat pertumbuhan) di Kabupaten Batang Hari faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan yaitu letak geografis kota untuk menentukan
eksesibilitas pusat pertumbuhan terhadap wilayah sekitarnya sehingga tercipta
keterkaitan antar kawasan dan daerah belakangnya (hinterland) serta prioritas
investasi yang meliputi infrastruktur fisik, social budaya dan ekonomi.
Berdasarkan analisis hirarki, potensi ekonomi dan karakteristik tiap
kecamatan, maka Kabupaten Batang Hari menetepkan 3 (tiga) wilayah/pusat
pertumbuhan yaitu (lihat Gambar 2.2.):
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
10 a. Wilayah Pembangunan Muara Bulian terdiri dari Kecamatan Muara Bulian,
Kecamatan Bajubang, Kecamatan Maro Sebo Ilir dan Kecamatan Pemayung
dengan pusat pertumbuhan Kota Muara Bulian, dengan potensi pengembangan
budidaya ternak, pertanian tanaman pangan, perkebunan dan industri berbasis
perkebunan.
b. Wilayah Pembangunan Muara Tembesi, terdiri dari Kecamatan Muara Tembesi
dan Kecamatan Batin XXIV dengan pusat pertumbuhan Kota Muara Tembesi.
Dengan potensi pengembangan budidaya ternak dan industri berbasis
perkebunan.
c. Wilayah Pembangunan Sungai Rengas, terdiri dari Kecamatan Maro Sebo Ulu dan
Kecamatan Mersam dengan pusat pertumbuhan Kota Sungai Rengas. Dengan
potensi pengembangan budaya ternak khususnya ternak kerbau dan ayam serta
perkebunan.
2.5.2.2. Pengembangan Sistem Kota-Kota
Pertumbuhan tidak terjadi disetiap tempat dan serentak, tetapi pada titik-titik
atau kutub-kutub perkembangan dengan intensitas yanmg berbeda. Pertumbuhan
menyebar melului aneka ragam saluran aktivitas social-ekonomi.
Sistem kota-kota di Kabupaten Batang Hari tidak hanya untuk pelayanan
internal, tetapi juga diarahkan sebagai titik-titik pusat pertumbuhan. Titik pusat
pertumbuhan tesebut perlu berada dalam suatu sistem yang mengkaitakan fungsi,
peran dan jangkauan pelayanan dari setiap titik tersebut, sehingga didapat
optimalisasi pelayanan dari titik-titik pusat pertumbuhan. Dengan demikian
dipaerlukan kejelasan mengenai hirarki fungsi dan keterkaitan dari masing-masing
pusat pertumbuhan.
Pola pengembangan sistem kota-kota merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari struktur tata ruang kabupaten. Dalam struktur tata ruang Kabupaten Batang
Hari, keberadaan kota-kota tersebut perlu dilihat keterkaitannya dalam konteks
wilayah Kabupaten Batang Hari sendiri maupun kabupaten-kabupaten disekitarnya,
baik secara spatial maupun fungsional. Pola pengembangan sistem kota-kota secara
umum akan mencakup arahan mengenai hirarki serta pengembangan fungsi kota.
Berdasarkan studi RSTRP dan analisa maka rencana sistem kota-kota di
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
12
Untuk jelasnya mengenai hirarki dan arahan fungsi kota-kota di Kabupaten
Batang Hari dapat dilihat pada Tabel 2.1.danGambar 2.3.
Tabel 2.1.
Arahan Fungsi Kota-Kota di Kabupaten Batang Hari
Hirarki
Kota Skala Pelayanan Nama Kota
Fungsi
Sumber : RTRW Kabupaten Batang Hari Tahun 2002
Keterangan :
A. Pusat pelayanan wilayah belakang
B. Pusat komunikasi dan transportasi antar wilalyah C. Pusat kegiatan industri/perekonomian
D. Pusat pemukiman
Peningkatan fungsi yang sudah ada ~ Pengembangan fungsi baru
2.5.2.3. Pusat-Pusat Pertumbuhan
Penomena perkembangan pusat-pusat pertumbuhan yang terjadi di Kabupaten
Batang Hari berdasarkan analissi “skalogram” dikenal ada tiga hiraki pusat-pusat
pertumbuhan (orde) yaitu pusat pertumbuhan primer, pusat pertumbuhan sekunder
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
Laporan Akhir II - RPIJM Bidang PU / Cipta Karya
14 a. Pusat Pertumbuhan Primer
Pusat pertumbuhan primer atau pusat kota hirarki I, pada Kecamatan Muara
Bulian. Pusat pertumbuhan primer didominasi oleh pusat pemerintahan
kabupaten, pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat pelayan
kesehatan serta kelengkapan kegiatan transportasi, sarana air bersih, listrik dan
telekomunikasi
b. Pusat Pertumbuhan Sekunder
Pusat pertumbuhan sekunder atau kota hirarki II pada Ibukota Kecamatan
Muara Tembesi, Ibukota Kecamatan Maro Sebo Ulu dan Ibukota Kecamatan
Bajubang.
Pusat pertumbuhan sekunder adalah kota hirarki II, dimana mempunyai
jangkauan pelayanan Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) atau sebagian dari
wilayah kabupaten.
c. Pusat Pertumbuhan Tersier
Pusat pertumbuhan tersier atau kota hirarki II, pada Ibukota Kecamatan
Mersam, Ibukota Kecamatan Pemayung, Ibukota Kecamatan Maro Sebo Ilir dan