• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL KABUPATEN TUBAN - DOCRPIJM 116e8255c7 BAB IIBAB 2 Profil Kabupaten Tuban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL KABUPATEN TUBAN - DOCRPIJM 116e8255c7 BAB IIBAB 2 Profil Kabupaten Tuban"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

II - 1

BAB II

PROFIL KABUPATEN TUBAN

2.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Tuban adalah salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang berada di wilayah paling Barat dengan luas wilayah 183.994,561 Ha. Secara Geografis, Kabupaten Tuban terletak pada koordinat

111º30’-112º35’ BT dan 6º40’-7º18’ LS. Panjang wilayah pantai di Kabupaten Tuban adalah 65 km, membentang dari arah Timur di Kecamatan Palang sampai arah Barat di Kecamatan Bancar, dengan luas wilayah lautan meliputi 22.608 km2. Secara administrasi, Kabupaten Tuban terbagi menjadi 20 Kecamatan dan 328 Desa/Kelurahan. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Laut Jawa;

Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan; Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro;

Sebelah Barat : Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah

(2)

II - 2 Tabel 2.1

Jumlah Kelurahan / Desa dan Luas Wilayah di Kabupaten Tuban

Sumber: Tuban dalam Angka Tahun 2006, BPS

(3)

II - 3

Peta 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Tuban

(4)

II - 4 2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Tuban

Kabupaten Tuban merupakan daerah yang memiliki keanekaragaman sumberdaya alam dengan topografi dan struktur tanah yang beraneka ragam. Melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijak, efisien dan efektif akan berdampak pada optimalnya kontribusi sumberdaya alam bagi perekonomian masyarakat dan dunia usaha serta bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Kabupaten Tuban memiliki potensi unggulan yang memungkinkan untuk dikembangkan diantaranya :

1) Potensi Pertambangan

Kabupaten Tuban kaya akan potensi bahan galian mineral bukan logam dan batuan dengan jenis yang bervariasi meliputi : batu kapur, pasir kwarsa, dolomit, phosphat, clay, pasir silika dan kalsium. Potensi bahan mineral bukan logam dan batuan tersebut banyak dimanfaatkan oleh pelaku industri diantaranya PT. Semen Gresik dan PT. Holcim sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

Adapun potensi bahan galian mineral bukan logam dan mineral tersebut diantaranya : - Batu Gamping (CaCO3), merupakan bahan galian industri utama yang potensial dengan

cadangan yang cukup besar. Tersebar di beberapa kecamatan meliputi Tambakboyo, Bangilan, Merakurak, Palang dan Kenduruan. Kegunaan batu gamping ini yang utama adalah sebagai bahan baku semen portland, pemurnian baja, industri kertas, bahan bangunan, cat dan lain-lain. - Batu Pasir/Pasir, potensi sumberdaya alam berupa batu pasir/pasir tersebar di beberapa

Kecamatan meliputi : Jatirogo, Bancar, Montong dan Tambakboyo.

- Batu lempung/lempung, batu lempung/lempung yang layak tambang di wilayah Kabupaten Tuban tersebar di Kecamatan Jatirogo, Bancar, Kerek, Merakurak, Parengan, Palang, Montong dan Widang.

Lempung merupakan hasil rombakan batuan yang lebih tua dengan butiran halus dengan kandungan pengotor yang bervariasi dan tersusun dari mineral kaolit dengan derajat plastisitas tinggi, kegunaannya diantaranya sebagai bahan baku industri keramik, batu merah, genting dan lain-lain.

- Dolomit, merupakan ikutan batu gamping karena peresapan unsur magnesium dari air laut ke batu gamping yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri pengisi cat, plastik, kertas dan pembuat semen soral. Potensinya terdapat Kecamatan Palang, Widang, Semanding dan Rengel.

- Pasir Kwarsa, merupakan kandungan batu granit dan fieldsparlic yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik, gelas, kaca, semen, piring dan industri kimia lainya yang terdapat di Kecamatan Jatirogo dan Tambakboyo.

(5)

II - 5

Selain bahan mineral bukan logam dan batuan, dataran Kabupaten Tuban juga menyimpan kandungan Bahan Galian Golongan A diantaranya gas dan minyak bumi. Kegiatan ekplorasi dan eksploitasi telah dilaksanakan oleh Job Petrochina dan Pertamina EP Cepu.

2) Potensi Pertanian

Meskipun sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban merupakan lahan kering, akan tetapi dengan berbagai upaya pembangunan infrastruktur irigasi baik teknis, setengah teknis maupun non teknis, lahan pertanian tersebut dapat dioptimalkan pemanfaatannya untuk berbagai jenis produk unggulan diantaranya :

- Padi, Kabupaten Tuban menjadi salah satu penyangga lumbung pangan nasional di Jawa timur dengan produksi yang rata-rata setiap tahun mengalami peningkatan cukup signifikans dengan jumlah produksi 618.432 ton atau dengan nilai produksi sebesar 2.696,36 milyar rupiah pada tahun 2015. Jumlah tersebut melebihi kebutuhan pangan beras penduduk Kebupaten Tuban sehingga terjadi surplus yang dapat memberikan konstribusi terhadap peningkatan ketersediaan pangan nasional.

- Kacang Tanah, merupakan potensi yang cukup besar di Kabupaten Tuban dengan luas areal tanam yang mencapai rata-rata 29.455 Ha. setiap tahunnya dengan total produksi sebesar 41.715 ton atau dengan nilai produksi sebesar 229,43 milyar rupiah pada tahun 2015. Keunggulan Kacang Tuban diantaranya rasanya yang renyah dan gurih dengan kandungan minyak yang tinggi dan tahan didaerah alkalis.

- Jagung, dengan luas areal tanam pada tahun 2015 mencapai 100.341 Ha. dengan jumlah produksi 566.141 ton atau dengan nilai produksi sebesar 1.698,42 milyar rupiah.

Populasi hewan ternak di wilayah Kabupaten Tuban terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, kuda, domba, kambing, ayam buras, ayam petelor, ayam pedaging, itik dan entog dengan produksi daging pada tahun 2015 sebesar 17.745.478 kg, telor 3.213.764 kg dan susu sebesar 139.632 kg.

3) Potensi Perikanan dan Kelautan

Wilayah pantai Kabupaten Tuban yang membujur sepanjang 65 km dari arah barat di kecamatan Bancar sampai ke timur di kecamatan Palang merupakan modal yang cukup besar bagi jalannya roda perekonomian masyarakat nelayan di Kecamatan Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo dan Bancar.

(6)

II - 6

Disamping itu di sepanjang pantai merupakan kawasan pengembangan budidaya tambak udang. Produksi perikanan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6,66% jika dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu sebesar 28.249,02 ton.

4) Potensi Pariwisata

Potensi pariwisata yang menonjol dan mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Tuban diantaranya adalah :

a. Pemandian Bektiharjo

Pemandian Bektiharjo berada di Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding berjarak ± 5 km selatan Kota Tuban. Ciri khas Kolam Pemandian Bektiharjo adalah adanya sumber mata air alami dengan debit air yang cukup besar, suasana kawasan wisata yang sejuk sekaligus dihuni satwa kera. Disamping dimanfaatkan sebagai kawasan obyek wisata, sumber mata air tersebut juga dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan air bersih serta mengairi lahan pertanian di wilayah Kecamatan Semanding.

b. Goa Akbar

Goa Akbar terletak di Kelurahan Gedongombo Kecamatan Semanding berada di sebelah selatan Kota Tuban. Goa Akbar menjadi salah satu obyek wisata andalan karena mempunyai pesona keindahan ruangan-ruangan dalam goa yang terhubung oleh lorong-lorong panjang dengan relief batu-batu alam, dengan stalagtit dan stalagmit yang beraneka ragam memberikan pesona keindahan yang menawan ditunjang dengan adanya sungai bawah tanah yang mengalir jernih menambah keindahannya.

c. Goa Ngerong

Goa Ngerong terletak di Desa Rengel Kecamatan Rengel berjarak ± 35 km di sebelah selatan pusat kota Tuban. Daya tarik wisata Goa Ngerong karena memiliki sungai bawah tanah yang mengalir dari dalam goa. Ciri khas lainnya adalah di kawasan Goa Ngerong menjadi habitat alami ribuan ikan dan kelelawar yang bergelayutan di dalam dan di mulut goa.

d. Obyek Makam Sunan Bonang dan Ibrahim Asmoro Qondi

Makam Sunan Bonang berlokasi di pusat kota tepatnya di Kelurahan Kutorejo di sebelah barat aloon-aloon Kota Tuban. Sunan Bonang merupakan salah satu Wali sembilan penyebar agama Islam di Jawa yang makamnya setiap hari banyak diziarahi pengunjung dari berbagai daerah. Disamping makam sunan Bonang terdapat juga tempat wisata religi lainya yaitu makam Ibrahim Asmoroqondi. Ibrahim Asmoroqondi merupakan Ayah dari Sunan Ampel, lokasinya terletak di Desa Gesikharjo Kecamatan Palang + 5 km kearah timur kota Tuban.

e. Obyek Wisata Pantai

(7)

II - 7

laut mencari kerang. Obyek wisata pantai tersebut terdapat di Pantai Panyuran di Kecamatan Palang dan Pantai Sowan di Kecamatan Tambakboyo.

Berbagai potensi pariwisata di Kabupaten Tuban telah didukung oleh berbagai sarana dan prasarana fasilitas umum penunjang kepariwisataan yang selalu dibenahi dan dikembangkan, sehingga memberikan daya tarik dan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Tuban.

Dengan seluruh potensi diatas, jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke Kabupaten Tuban sejumlah 4.772.854 jiwa dengan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar Rp. 1.183.486.060 pada tahun 2015.

II. Perkembangan Industri

Kabupaten Tuban memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan dalam rangka peningkatan perekonomian daerah, diantaranya adalah letaknya yang strategis di jalur arteri Surabaya–Jakarta, memiliki akses ke perairan Laut Jawa, memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah.

Berbagai potensi tersebut diharapkan dapat menarik minat investor untuk melakukan investasi pengembangan usahanya di Kabupaten Tuban. Pada gilirannya mampu menjadii pendorong peningkatan perekonomian masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja dan terserapnya tenaga kerja baik dalam kegiatan industri itu sendiri maupun di berbagai sektor penunjang lainnya seperti perdagangan, transportasi, jasa, konstruksi dan berbagai sektor lainya. Bagi perekonomian daerah peningkatan kegiatan industri dan investasi memberikan konstribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah sebagaimana terangkum dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sedangkan bagi keuangan kaerah dapat memberikan kontribusi berupa pajak dan retribusi daerah.

Guna memfasilitasi perkembangan dunia usaha dan investasi, Kabupaten Tuban telah menyediakan sarana lahan Kawasan Industri dalam seluas ±. 12.832 Ha yang terdiri dari :

• Kawasan peruntukan industri besar

• Kawasan peruntukan industri menengah

• Kawasan peruntukan industri kecil mikro

Adapun rencana kawasan peruntukan industri di Kabupaten Tuban, meliputi wilayah : a) Kawasan peruntukan industri besar, yaitu di wilayah :

• Kecamatan Tambakboyo

• Kecamatan Kerek

• Kecamatan Merakurak

• Kecamatan Jenu

• Kecamatan Soko

(8)

II - 8

Penjelasan atas kawasan industri di Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut :

1) Industri Besar

Beberapa Industri besar yang ada di Kabupaten Tuban antara lain :

• PT. Semen Gresik Tbk. terletak di Desa Sumberarum Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban, berdiri sejak tanggal 7 Agustus 1957 di Gresik merupakan BUMN pertama yang menjual sahamnya ke publik.

• PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama ( PT. TPPI) terletak di Desa Tasikharjo dan Remen di Kecamatan Jenu. Industri ini merupakan industri Olefins dan Aromatik yang menghasilkan produk ethylene, ortho-xylene, paraxylene dan bahan kimia lainnya.

• PT. Inti Kalsium Indonesia, berada di Desa Wadung Kecamatan Jenu yang bergerak di bidang industri pengolahan kalsium.

• PT. Gasuma Federal Indonesia, berada di Desa Bangunrejo Kecamatan Soko yang bergerak dibidang pengolahan gas flare.

• PT. Holcim Indonesia, merupakan industri semen yang berdiri di Kecamatan Tambakboyo. Dengan memanfaatkan potensi-potensi alam yaitu bahan baku batu kapur yang tersedia di wilayah industri tersebut.

• PT. Pertamina, TTU – BBM, berada di Kecamatan Jenu, pembangunan Terminal Transit

Utama BBM yang akan mensuplai kebutuhan BBM nasional.

2) Industri Kecil

Sentra-sentra industri kecil tersebar di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Tuban. Beberapa jenis komoditas yang dihasilkan oleh sentra-sentra industri kecil antara lain :

- Sentra Industri Kecil Batik Tulis dan Tenun Gedog

(9)

II - 9

Tuban maupun ke berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia. Sektor usaha industri kecil khususnya sektor industri batik gedog telah menorehkan bukti keberhasilannya di even tingkat Nasional karena pada tahun 2010 batik gedog di kecamatan kerek mendapat anugerah Piagam Penghargaan Tingkat Nasional dari Presiden Republik Indonesia.

- Sentra Kerajinan Meubel Jati

Kerajinan meubel berbahan baku kayu jati berkembang di hampir semua wilayah di Kabupaten Tuban, dikarenakan Kabupeten Tuban dikenal sebagai daerah penghasil kayu jati yang cukup besar. Sentra kerajinan meubel jati dan gembol tunggak jati berada di Kecamatan Jatirogo, Montong, Kenduruan dan Bangilan. Jenis kerajinan yang dihasilkan berupa beraneka macam perabot rumah tangga, maupun berupa souvenir ukiran dan bubut.

- Sentra Kerajinan Gerabah

Sentra kerajinan gerabah atau yang dikenal dengan tembikar terdapat di Kecamatan Rengel, Tuban dan Bangilan. Berkat pembinaan dan pelatihan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban, produk kerajinan gerabah Tuban tidak kalah kualitasnya dibandingkan produk sejenis dari daerah lain. Berbagai jenis gerabah yang dihasilkan dipasarkan di Kabupaten Tuban maupun ke daerah-daerah tujuan wisata lain di Indonesia.

- Sentra Kerajinan Anyaman Bambu

Sentra kerajinan anyaman bambu berkembang di Kecamatan Merakurak dan Soko. - Kerajinan Sangkar Burung

Sentra pengrajin sangkar burung berada di Kecamatan Soko, dengan jenis produksi sangkar burung perkutut dan burung kicauan, Prospek pasar yang cukup besar baik untuk memenuhi permintaan pasar lokal maupun dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia.

- Industri kecil jagung goreng dan aneka keripik.

Sentra home industri jagung goreng (marning) dan aneka keripik berkembang di Kecamatan Jatirogo. Oleh-oleh khas Jatirogo ini memiliki keunggulan rasanya yang gurih dan renyah. Pemasaran camilan ini selain di wilayah Kabupaten Tuban juga ke daerah-daerah lain di Jawa Timur. Keripik gayam adalah salah satu produk unggulan khas Kabupaten Tuban yang tidak didapati di daerah lain. Daerah yang menjadi sentra penghasil gayam adalah Kecamatan Merakurak.

2.3 Demografi dan Urbanisasi

1) Jumlah Penduduk dan Proyeksi Pertumbuhan Lima Tahun Kedepan

(10)

II - 10

Kepadatan penduduk Kabupaten Tuban rata-rata adalah 701 jiwa/Ha. Kecamatan yang paling padat adalah Kecamatan Tuban, dengan kepadatan populasi 4.395 jiwa/Ha. Untuk lebih lengkapnya data jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Tuban tahun 2013, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Tuban Tahun 2013 dan Proyeksi sampai Tahun 2019

(11)

II - 11 2) Tingkat Kemiskinan

Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Tuban pada tahun 2013 menurut data Badan Pusat Statistik adalah sebesar 18,00%. Pada Tahun 2014 persentase jumlah rumah tangga miskin menunjukkan angka 16,64%. Dari penurunan angka tingkat kemiskinan tersebut, dapat diketahui bahwa upaya – upaya pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan akses pada pelayanan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan yang ditunjang dengan program-program pemberdayaan masyarakat serta peluncuran program-program yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat miskin telah menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan oleh seluruh stakeholder di Kabupaten Tuban.

Jumlah keluarga miskin (KK) dari tiap Kecamatan dan rumahnya yang ada dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan

No Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)

(12)

II - 12 2.4 Isu Strategis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Kondisi ekonomi suatu daerah secara umum dapat dilihat dari angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), investasi, inflasi, pajak dan retribusi, pinjaman dan pelayanan bidang ekonomi.

Angka PDRB merupakan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi pada suatu daerah dalam periode tertentu, sehingga perkembangan nilai PDRB merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan pada suatu daerah.

Besaran angka PDRB Kabupaten Tuban selama kurun waktu tahun 2014 dan tahun 2015 baik ADHB maupun ADHK menunjukkan adanya peningkatan, untuk PDRB ADHB dari 44.001.897,94 juta rupiah pada tahun 2014 meningkat 7,52% mejadi 47.309.927,66 juta rupiah pada tahun 2015. Sedangkan PDRB ADHK dari 35.611.381,58 juta rupiah pada tahun 2014 meningkat 5,17% menjadi 37.453.323,31 juta rupiah di tahun 2015.

1) Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

Tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang dihitung dari PDRB merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat pertumbuhan sektoralnya, yang mana apabila sebuah sektor mempunyai kontribusi yang besar dan sektor tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi maka sektor tersebut akan menjadi lokomotif dari pertumbuhan ekonomi secara total.

Secara umum perekonomian Kabupaten Tuban pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2014 yakni dari 5,24 menjadi 5,17 pada tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator ekonomi yang bersifat makro, sehingga penurunan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional dan regional. Dimana selama tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi nasional dan regional juga mengalami penurunan dibanding tahun 2014. Disamping itu juga kebijakan moneter dan fiskal yang diambil oleh pemerintah sangat dominan pengaruhnya terhadap kondisi perekonomian daerah, diantara kebijakan tersebut adalah kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif listrik yang terjadi pada tahun 2015 yang mempunyai dampak multiplier terhadap seluruh sektor perekonomian.

Untuk mengetahui tingkat perkembangan harga secara umum dari PDRB dapat dilihat dari

perubahan Indeks Harga Implisit, yang menunjukkan kenaikan dan penurunan harga barang dan jasa.

Peningkatan Indeks Harga Implisit menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa, sebaliknya dengan

penurunan Indeks Harga Implisit menunjukkan penurunan harga barang dan jasa. Sehingga dapat dikatakan

bahwa perubahan Indeks Harga Implisit tersebut sebenarnya adalah inflasi yang didapatkan dari PDRB yang

komponennya meliputi seluruh barang dan jasa yang ada dalam suatu perekonomian.

Perkembangan tingkat inflasi di Kabupaten Tuban, berdasarkan PDRB selama tahun 2013 dan

(13)

II - 13

Tabel 2.4 Perkembangan Tingkat Inflasi/Deflasi Kabupaten Tuban Berdasarkan PDRB Tahun 2013 - 2014 (%)

No Sektor 2013*) 2014**) Pertumbuhan

(%)

1 Pertanian 8,75 9,40 7,43

2 Pertambangan dan Penggalian 6,10 5,31 (12,95)

3 Industri Pengolahan 5,91 6,11 3,38

Catatan : *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat inflasi di Kabupaten Tuban pada tahun 2014 dimana

kenaikan harga BBM, Listrik dan Gas tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga diseluruh sektor ekonomi,

bahkan terdapat 4 (empat) sektor yang mengalami penurunan tingkat inflasi jika dibandingkan dengan tahun

2013. Kenaikan tingkat inflasi yang besar terjadi di sektor Pengangkutan dan Komunikasi serta sektor

Jasa-jasa. Secara keseluruhan terjadi kenaikan tingkat inflasi sebesar 0,98% pada Tahun 2014, jika dibandingkan

dengan tingkat inflasi pada Tahun 2013.

Apabila disandingkan antara tingkat pertumbuhan ekonomi yang mencapai angka 6,27% pada

tahun 2014 dengan tingkat inflasi sebesar 7,21%, maka didapatkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dapat

dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Tuban hanya sebesar (-) 1,06%. Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat harus menggunakan saving (tabungan) yang dimiliki untuk membayar kenaikan harga akibat

dampak kebijakan naiknya harga energi yang diambil oleh pemerintah.

2) PDRB Perkapita

Total nilai PDRB atas dasar harga berlaku suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang

tinggal di daerah tersebut, maka akan dihasilkan PDRB Per kapita. PDRB Per kapita menunjukkan nilai PDRB

per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB per Kapita Kabupaten Tuban mencapai

(14)

II - 14

Gambar 2.1 PDRB Kabupaten Tuban ADHB Perkapita (rupiah) 2010─2014

Dari gambar 2.1 di atas tampak, bahwa PDRB per kapita Kabupaten Tuban lima tahun terakhir

setiap tahun meningkat. Hal ini menunjukkan, bahwa secara umum kesejahteraan masyarakat Kabupaten

Tuban dari tahun ke tahun semakin membaik.

3) Gambaran Topografi

Secara topografi, luas wilayah kabupaten Tuban dapat dibedakan dalam luas daratan dan luas lautan,

sebagaimana Tabel 2.2 berikut ini.

Tabel 2. 4 Topografi Wilayah Kabupaten Tuban

Sumber : Tuban Dalam Angka, 2011

Kabupaten Tuban mempunyai topografi perbukitan batu gamping dengan struktur geologi artiklin besar

memanjang dari arah barat ke timur. Ketinggian daratan daerah di Kabupaten Tuban berkisar antara 0-500 meter di

atas permukaan laut. Bagian utara dan selatan Kabupaten Tuban berupa dataran rendah dengan ketinggian 0-15

meter di atas permukaan laut, yang terdapat disekitar pantai dan sepanjang sungai Bengawan Solo. Daerah

dengan ketinggian diatas 100 meter di atas permukaan laut terdapat di Kecamatan Montong dan Kecamatan

Grabagan. Peta topografi dan peta kemiringan dari Kabupaten Tuban dapat dilihat pada Peta 6.2 dan pada Peta

2.3 dapat dilihat peta kelerengan kabupaten Tuban.

Topografi Wilayah Satuan Volume

Luas Wilayah Daratan km2 1,839.94

Panjang Pantai km 65.00

(15)

II - 15

Peta 2.2 Peta Ketinggian Kabupaten Tuban

(16)

II - 16

Peta 2.3 Peta Kelerengan Kabupaten Tuban

(17)

II - 17 4) Gambaran Geologi

Kabupaten Tuban mempunyai kondisi geologi yang terbagi menjadi 3, yaitu Mediteran Merah Kuning, Aluvial, dan Gramusol. Wilayah yang mempunyai kondisi geologi tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Pada kabupaten Tuban terdapat kenampakan karst yang ada pada bagian timur yaitu pada daerah Rengel dan Semanding serta pad abagian tengah, yaitu pada kecamatan Montong. Pada daerah Rengel berkembang Gua karst yang sangat baik. Bentukan karst di daerah Rengel antara lain gua Ngerong atau Gua Lawa yang saat ini menjadi objek wisata. Daerah-daerah yang membentuk karst di daerah ini merupakan daerah tangkapan air yang baik dan air-air tersebut akan tersimpan di bawah tanah membentuk suatu jaringan sungai bawah tanah dan muncul menjadi outflow seperti daerah Gua Ngerong, Wudi, Matuk, Bektiharjo dan sekitarnya yang muncul berbagai mata air dengan debit yang besar.

Kabupaten Tuban jika dilihat secara geologi termasuk pada cekungan Jawa Timur bagian utara yang memanjang dari arah barat sampai timur dimulai dari Semarang hingga Surabaya.

Tabel 2. 1 Kondisi Geologi Wilayah Kabupaten Tuban

Sisi Perbatasan Persen dari Luas

Wilayah Wilayah Perbatasan

a. Mediteran Merah Kuning (berasal dari endapan batu kapur di daerah bukit sampai gunung)

b. Aluvial (berasal dari endapan di daerah dan Cekungan

Sebagian besar jenis batuan yang ada pada Kabupaten adalah Miocene Sedimentary Facies, Miocene Limenston FaciesPleistocene Limenstone Facies, Alluvium, Pleistocene Sedimentary Facies, Piocene Sedimentary Facies. Jenis batuan yang banyak terdapat adalah jenis batuan Miocene lomenstone facies yaitu 27,16% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Tuban.

(18)

II - 18

Peta 2.4 Peta Kondisi Geologi dan Jenis Batuan Kabupaten Tuban

`

(19)

II - 19 5) Gambaran Klimatologi

Kondisi Klimatologi Kabupaten Tuban termasuk wilayah dengan iklim kering 94,73% dengan kondisi yang bervariasi dari agak kering hinga sangat kering, yaitu pada 19 kecamatan. Sedangkan pada wilayah kecamatan Singgahan merupakan wilayah yang cukup basah.Jika ditinjau dari jenis lahan yang ada, kabupaten Tuban terdiri dari lahan sawah (wetland) yaitu seluas 9.696.512 Ha dan lahan kering seluas 174.298.047 Ha.

(20)

II - 20

Peta 2.5 Peta Klimatologi Kabupaten Tuban

`

(21)

II - 21 6) Resiko Bencana Alam

Bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Tuban adalah berupa Banjir, Abrasi akibat Gelombang laut dan Bencana Angin Puting Beliung. Bencana Banjir yang rutin terjadi tiap tahun adalah Banjir yang diakibatkan oleh meluapnya sungai Bengawan Solo, dimana di Kabupaten Tuban Sungai Bengawan solo melintas di 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. Kondisi sungai yang melintas di Kecamatan Soko dan Rengel sepanjang 26 Km masih belum bertanggul sehingga pada saat air sungai tinggi air langsung meluber dan mengakibatkan banjir yang menggenangi areal persawahan dan permukiman penduduk. Untuk mengatasi ini Pembangunan Tanggul di Kecamatan Soko dan Rengel merupakan perioritas utama Pemerintah Kabupaten Tuban, dimana pada tahun 2015 sudah dimulai pembebasan lahan dan pembangunan tanggul yang diawali dari Kecamatan Rengel dan pembangunan tanggul ini akan terus berlanjut sampai tuntas 2 (dua) kecamatan tersebut.

Selain banjir yang terjadi yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Bengawan Solo terdapat juga bencana banjir bandang akibat meluapnya avour yang ada di Kabupaten Tuban diantaranya adalah banjir yang terjadi akibat meluapnya Avour Jambon yang melintas di Kecamatan Tuban dan Kecamatan Merakurak, dimana banjir ini terjadi rutin tiap tahun karena kapasitas avour semakin kecil sehingga tidak mampu mengalirkan debit banjir sehingga air meluap dan menggenangi areal persawahan dan permukiman penduduk. Pemerintah Kabupaten Tuban telah berupaya mengatasi banjir ini dengan melakukan pelebaran dan perkuatan pada tanggul Avor Jambon serta dengan membuat sudetan yang akan membagi aliran air banjir, namun demikian karena debit banjir yang besar hal ini masih belum bisa teratasi, sesuai dengan hasil studi permasalahan meluapnya avour jambon baru bisa diatasi dengan pembangunan waduk di sebelah hulu Avour Jambon. Banjir bandang juga terjadi akibat luapan Avour Macanan dan Sekardadi, yaitu Kecamatan Jenu dan Kecamatan Merakurak, serta banjir bandang akibat luapan Kali Kening, yaitu di Kecamatan Jatirogo, Kecamatan Kenduruan, Kecamatan Bangilan, Kecamatan Singgahan, Kecamatan Senori, dan Kecamatan Parengan.

(22)

II - 22

Selain itu bencana yang sering terjadi di Kabupaten Tuban adalah angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran. Penanggulangan terhadap dampak bencana kekeringan yang terjadi di daerah rawan air datasi oleh Pemkab Tuban dengan mendistribusikan air bersih kepada warga masyarakat yang dilanda bencana kekeringan.

6) Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pembangunan Infrastruktur bidang ciptakarya diarahkan pada Peningkatan Layanan Universal akses terhadap air bersih, kawasan kumuh dan sanitasi (air limbah, drainase dan persampahan) pada lingkungan permukiman serta mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat.

a) Sektor Air Bersih

Peningkatan layanan air bersih dilakukan dengan pemgembangan sistem penyediaan air minum baik melalui sistem perpipaan maupun non perpipaan, penyediaan air minum melalui sistem perpipaan dikelola oleh PDAM yang merupakan badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Tuban dengan daerah pelayanan di ibukota kecamatan sedangkan untuk pelayanan air minum di daerah perdesaan dikelola oleh masyarakat melaui Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPAM). Sampai dengan akhir tahun 2015 cakupan pelayanan air minum di Kabupaten Tuban baru mencapai 73,3% sehingga untuk mencapai target universal akses 100% di tahun 2019 pemerintah Kabupaten Tuban terus berupaya melakukan pengembangan jaringan melalui optimalisasi kapasitas eksisting maupun dengan pembangunan jaringan baru.

b) Penanganan Kawasan Kumuh

Penanganan Kawasan Kumuh di Kabupaten Tuban diarahkan pada lokasi yang sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Tuban yaitu pada daerah pesisir perkotaan di Kecamatan Tuban yang meliputi 7 (tujuh) kelurahan yaitu Kelurahan Karangsari, Kelurahan Kingking, Kelurahan Sidomulyo, Kelurahan Kutorejo, Kelurahan Sendangharjo, Kelurahan Baturetno, Kelurahan Sukolilo dengan total luas 49,6 Hektar. Strategi pemerintah kabupaten Tuban untuk penanganan kawasan kumuh yaitu dengan meningkatkan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) pada lokasi tersebut, dimana diharapka adanya keterpaduan semua sektor yang meliputi air limbah, persampahan maupun drainase.

c) Sektor Sanitasi

(23)

II - 23

drainase (SPAL) baik saluran terbuka maupun tertutup. Sanimas (Sanitasi Masyarakat berupa MCK plus) menjadi salah satu alternatif yang dikembangkan di Kabupaten Tuban meskipun skalanya masih terbatas dan masih perlu ditingkatkan di masa mendatang.

Kabupaten Tuban telah memiliki Lokasi TPA yang terletak di 3 tempat, yaitu TPA Gunung Panggung kabupaten tuban dengan luas lahan 3,8 ha, TPa Kec. Rengel dengan luas 0,5 ha dan TPA di Kecamatan Jatirogo dengan luas 0,5 ha. Untuk TPA Gunung Panggung mengolah sampah mencapai 170 m3/hari, untuk TPA Kec. Rengel mengolah sampah 0,5 m3/hari dan TPA Kec. Jatirogo mengolah sampah 0,5 m3/hari. Konsep pengolahan yang dikembangkan di TPA Gunung Panggung adalah sanitary landfill, tetapi karena keterbatasan biaya, SDM, maupun sarana dan prasarana di TPA, maka pengelolaannya belum optimal. Secara umum pengelolaan dan penanganan persampahan di Kabupaten Tuban ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tuban dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban.

Gambar

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Tuban Tahun 2013 dan Proyeksi sampai Tahun 2019
Tabel  2.3  Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan
Tabel 2.4 Perkembangan Tingkat Inflasi/Deflasi  Kabupaten Tuban Berdasarkan PDRB Tahun 2013 - 2014 (%)
Gambar 2.1  PDRB Kabupaten Tuban ADHB Perkapita (rupiah) 2010─2014
+2

Referensi

Dokumen terkait

bahwa beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 54 Tahun 2002 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah perlu disesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008

Kawat penghantar merupakan bahan yang digunakan untuk menghantarkan tenaga listrik pada sistem saluran udara dari Pusat Pembangkit ke Pusat-Pusat Beban (load center),baik

Refined Kano , identifikasi langkah yang sesuai (dari kerangka kerja 4 langkah Blue Ocean Strategy ) untuk tiap kategori tersebut, dan mengembangkan produk baru yang

Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open-source yang didalamnya terdapat komponen utama

Berdasarkan hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sekuensing DNA terhadap tiga sediaan gummy yang diuji dapat disimpulkan bahwa sediaan gummy A mengandung DNA

Pada paper ini akan dibahas bagaimana mengoptimasikan sumur yang telah berproduski dengan menggunakan pengangkata n buatan gas lift yang diren canakan untuk

Rumusan permasalahan berdasarkan latar belakang pada penelitian ini adalah bagaimana melakukan perbaikan untuk mereduksi pemborosan pada proses produksi nugget stik di

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil validitas isi materi pengembangan modul dari 3 validator kemudian dianalisis menggunakan mean dengan hasil pada table 1,