Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 1
Kondisi Ekonomi KLU
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah digambarkan oleh laju
pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. Ekonomi yang
terus tummbuh merupakan suatu indikator keberhasilan
pembangunan suatu daerah dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Kondisi perekonomian Kabupaten Lombok Utara
selama kurun waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2012
menunjukkan keadaan yang terus tumbuh secara positif
ditunjukkan dengan meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto
baik Atas Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan. Laju
pertumbuhan ekonomi juga menunjukan peningkatan yang cukup
stabil yaitu 1.68, pertumbuhan pada tahun 2012 dibandingkan
pertumbuhan ekomomi tahun 2011.
Tabel
Perkembangan beberapa indikator ekonomi tahun 2011-2014
indikator 2011 2012 2013 2014 1. Pertumbuhan ekonomi (%) 5,69 4,13 - - 2. Inflasi (%) 6,38 4,10 - - 3. PDRB ADH Berlaku (Juta Rp.) 1.567.715,96 1.711.531,75 - - 4. PDRB ADH Konstan (Juta Rp.) 684.442,31 712.737,51 - -
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 2
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2013
a. Potensi Unggulan Daerah
Pengkajian potensi unggulan daerah akan mendapat
gambaran yang lebih tajam apabila berangkat dari luas wilayah di
Kabupaten Lombok Utara seluas 809,55 Km2.
Grafik 1.
Luas Wilayah Efektif Yang Dapat Dimanfaatkan Untuk Kawasan Budidaya Di Kabupaten Lombok Utara Di Rinci
Menurut Kecamatan
Luas wilayah tersebut diturunkan menjadi wilayah
efektif 218,58 Km2 (27 %) dan wilayah tidak efektif 590,97 Km2
(73 %), demi pengembangan dan peningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat maka wilayah tidak efektif bisa masuk ke Pemenang, 32,910 Ha Tanjung, 12,635 Ha Gangga, 15 ,735 Kayangan, 11,564 Ha Bayan, 8,109 Ha
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 3 kategori wilayah efektif dengan introduksi teknologi terapan.
Untuk memberikan gambaran sebagai penentu kebijakan ke
depan, wilayah daratan Kabupaten Lombok Utara di bagi
menjadi dua kategori yakni lahan sawah dan lahan kering. Luas
lahan sawah dan lahan kering di Kabupaten Lombok Utara
dapat dilihat pada tabel di bawah ini;
Tabel
Luas Tanah Sawah Yang Dapat Ditanami dan Tanah Kering di Rinci Menurut Jenis Penggunaan per Kecamatan.
Uraian
Kecamatan
Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan Total
Ha Ha Ha Ha Ha Ha
A Lahan Sawah / Padi
1 Padi Sawah 417 711 1.241 2.619 3.316 8.304 2 Padi Ladang 5.151 5.726 8.224 4.045 20.225 43.371 Sub Total 5.568 6.437 9.465 6.664 23.541 51.675 B Lahan Kering 1 Pekarangan Bangunan 846 90 304 204 268 1.712 2 Tegalan/Kebun 4902 2365 2331 2622 7659 19.879 3 Ladang / Padang Rumput - - - - 4.105 4.105 4 Hutan Rakyat 0 - - - 5253 5253 5 Hutan Negara 1700 5037 5408 5767 8391 26.303 6 Perkebunan 0 2915 5.893 1181 3124 13.113 7 Lain-lain 7 0 561 0 710 1278 Sub Total 7.454 10.407 14.497 9.774 25.883 71.643
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 4 Uraian
Kecamatan
Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan Total
Grand Total 13.022 16.844 23.962 16.438 49.424 123.318
Sumber Data : DPPKKP KLU Tahun 2013
Dilihat dari distribusi lahan di atas, Kabupaten
Lombok Utara di dominasi oleh lahan kering sebesar 89,7 %
dan sisanya lahan sawah hanya seluas 10,3 %. Lahan kering
yang luas tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi
pemerintah daerah untuk pengelolaan dan pengembangannya,
agar lahan tersebut menjadi lahan berpotensi tidak terlepas dari
introduksi kebijakan seperti kebijakan Pemerintah Daerah untuk
menjaga kelestarian kawasan hutan dan marga satwa. Dengan
lestarinya kawasan hutan maka akan berdampak pada
tersedianya sumber mata air yang secara otomatis akan
memperluas lahan sawah yang bisa dimanfaatkan untuk
tanaman komoditi unggulan.
Berbicara potensi tidak terlepas dengan kajian
wilayah efektif yang dapat dimanfaatkan. Sesuai Peraturan
Pemerintah nomor nomor 129 tahun 2000, yang dimaksud
Wilayah Efektif adalah wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk
kawasan budidaya di luar kawasan lindung. Wilayah efektif di
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 5 digunakan untuk berbagai jenis kegiatan, diantaranya;
pertanian, perkebunan, perikanan tambak, industri, pariwisata,
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 6
Tabel
Luas Wilayah Efektif Yang dapat dimanfaatkan untuk kawasan budidaya di kabupaten lombok utara dirinci
menurut kecamatan No Kecamatan Luas (ha) Persentase (%) 1 Pemenang 32.910 71.5 2 Tanjung 12.635 65.8 3 Gangga 15.735 60.8 4 Kayangan 11.564 53.4 5 Bayan 8.109 53.3 Total 80.953 62
Sumber Data : DPPKKP KLU.
Karena kondisi tanah yang subur dan areal pertanian yang
luas maka sebagian besar penduduk di Kabupaten Lombok
Utara mengandalkan pertanian sebagai sumber penghasilan
utamanya. Areal persawahan di Kabupaten ini cukup luas tak
heran jika Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu
lumbung beras di Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar
bagi Produk Domestik Regional Kabupaten Lombok Utara.
Sektor ini mencakup pertanian, perkebunan, kehutanan,
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 7 Kabupaten Lombok Utara menyimpan potensi yang besar antara lain pada sektor-sektor sebagai berikut :
1) Pertanian Tanaman Pangan
Tidak jauh beda dengan Kabupaten lain yang berada
dikawasan provinsi Nusa Tenggara Barat dimana sebagian
besar penduduknya menggantungkan hidup dari sektor
pertanian yang mencakup pertanian tanaman pangan,
perkebunan, peternakan dan perikanan, demikian pula halnya
dengan Kabupaten Lombok Utara salah satu potensi unggulan
Daerah adalah sektor pertanian, lahan yang ditanami adalah
24.634 ha dengan komoditi padi, palawija dan
sayuran/hortikultura, angka ini melebihi lahan efektif seluas
21.858 ha. Pemanfaatan lahan sawah dan lahan kering dapat
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 8
Grafik 2.
Pemanfaatan Lahan Sawah dan Lahan Kering Per komoditi
Potensi unggulan masih didominasi oleh padi dan Ubi
Kayu, berikut disajikan tabel yang menjelaskan distribusi
penanaman dan produksi komoditi pertanian dan palawija di
masing-masing kecamatan .
Tabel 13.
Luas Tanam dan Produksi Komoditi Pertanian Padi, Palawija dan Sayuran/Hortikultura
di Kabupaten lombok Utara
Uraian
Kecamatan Total
Peme-nang Tanjung Gangga Kayangan Bayan Luas Produksi
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Kw A Padi 1 Padi Sawah 436 1503 1734 2664 5084 11421 58,56 2 Padi Ladang - - - 372 1705 2077 44,56 Total 436 1503 1734 3036 6789 13498 10312 B Palawija 1 Jagung 8 43 3 1464 5030 6548 59,32 2 Ubi Kayu 641 46 803 23 - 2275 156,252 3 Ubi Jalar 0 8 0 39 - 230 148,39 4 Kacang Tanah 236 535 1207 1459 3838 7275 19,382 5 Kedelai 8 43 3 1464 5030 6548 59,32
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 9 Uraian
Kecamatan Total
Peme-nang Tanjung Gangga Kayangan Bayan Luas Produksi
Ha Ha Ha Ha Ha Ha Kw - 6 Kacang Hijau 103 682 803 46 641 2.275 156,252 7 Lebak - - - - 8 Lainnya ( Polder, Rembesal dll ) - - - - Total 996 1.357 2.819 4.495 14.539 25.151 598.92 C Sayuran 1 Bawang Merah 65 43 - - - 105 40 2 Bawang Putih - - - - 3 Kacang Panjang 7 3 8 - - 3 18 63 35 4 Cabe Rawit 6 4 8 - 137 155 27 5 Tomat 3 2 - - 5 - 6 Kangkung - 1 2 3 = 7 Semangka - = 6 - 8 Buncis I - - - 9 Ketimun 2 1 2 5 310 Total 78 7852 16 1 139 289 10212.530
Sumber : DPKKP KLU Tahun 2013
Kalau dilihat dari potensi masing-masing kecamatan
maka dapat di gambarkan lahan yang terbanyak dipakai untuk
menanam komoditi pertanian adalah berada di Kecamatan
Bayan dan Kecamatan Kayangan, sementara Kecamatan
Pemenang dan Kecamatan Tanjung banyak didominasi oleh
pekarangan bangunan dan perkebunan dari pada lahan
pertanian. Untuk melihat pemanfaatan lahan efektif yang
digunakan untuk penanaman produk pertanian dapat
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 10
Grafik 3.
Pemanfaatan Lahan Efektif untuk Penanaman Komoditi Pertanian Per Kecamatan
Terkait dengan kebijakan, karena lahan efektif di tiga
Kecamatan banyak dipakai sebagai lahan untuk bangunan dan
perkebunan maka pengembangan komoditi pertanian banyak
difokuskan kepada dua Kecamatan yakni Kecamatan
Kayangan dan Kecamatan Bayan, lahan yang digunakan untuk
penanaman di dua kecamatan tersebut melebihi lahan efektif,
ini dikarenakan adanya indroduksi teknologi terapan seperti
pembuatan dan pemakaian sumur bor, penerapan sprinkler
untuk irigasi dan pengaturan pola tanam sesuai dengan potensi
unggulan lokal tapi mempunyai pangsa pasar. Kalau dilihat dari 3,943.08 6,014.42 5,337.44 2,453.93 4,109.16 1,552 1,922 4,432 5,547 11,181 0.00 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00
Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan
Lahan Efektif Lahan di Tanam
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 11 sisi lahan persawahan dan lahan kering ke dua kecamatan
memiliki lahan persawahan yang lebih luas dari lahan kering
dibandingkan dengan ke tiga kecamatan lain yakni Kecamatan
Pemenang, Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Gangga.
2). Perkebunan
Selain pertanian tanaman pangan, sub sektor perkebunan
di Kabupaten ini juga turut memberikan kontribusi yang cukup
berarti bagi perekonomian masyarakat. Kelapa, kopi, cengkeh,
jambu mete, vanili, kapas, kapuk, coklat, tembakau, asam,
pinang, merupakan jenis tanaman perkebunan yang diproduksi
di Kabupaten Lombok Utara.
Jambu Mete merupakan salah satu produk perkebunan
unggulan. Dengan pengelolaan yang baik produk perkebunan
di Kabupaten Lombok Utara diharapkan mampu bersaing
dengan daerah lainnya. Perubahan yang terjadi dapat dilihat
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 12 Tabel
Perkembangan Areal Tanaman Perkebunan Rakyat Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011- 2012
No Jenis Komoditi
Areal Tanam ( Ha ) Areal Tanam ( Ton ) Rata-rata Produksi Kg/Ha
2011 2012 2011 2012 2011 2012 1 Kelapa 10.570,62 10.888,62 14.130,15 14.139,16 1.567,45 1.562,178 2 Kopi 1.302,81 1.302,81 212,22 228,26 191,65 206,14 3 Cengkeh 995,10 1.428,1 73,54 572,9 110,0 555,91 4 Kapuk 63,10 63,1 9,14 18,34 194,01 393,31 5 Jambu Mete 13.856,70 13.856,7 1.960,57 2.000,63 257,32 262,58 6 Panili 214,87 214,87 - - - - 7 Kakao 2.923,35 3.023,35 762 786,03 398,40 401,68 8 Pinang 36,13 36,13 12,74 16,64 653 852,9 9 Asam 16,62 16,62 8,11 11,07 555,86 758,74 10 Jarak Pagar 35 61,75 0,84 4,55 70 270 11 Aren 133,05 133,05 33,95 38,05 467 523,38 12 Kemiri 57,46 - 13,78 - 322,11 - 13 Lada - - - - 14 Lontar - - - - 15 Kapas 150 200 77,33 24,29 515,53 181,3 16 Tembakau Rakyat - - - - 17 Tembakau Virginia 100 139,25 147,42 176,81 1.474,20 1.269,74 18 Wijen - - - - 19 Empon-empon - - - - 20 Tebu - - - -
Sumber Data: DPKKP KLU 2013
Dari tabel 14 di atas, total areal yang di tanami tidak
hanya pada lahan yang di plot untuk perkebunan tetapi
masyarakat juga menanam tanaman perkebunan pada areal
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 13 areal yang tertera lebih luas dari areal perkebunan itu sendiri.
Masyarakat Kabupaten Lombok Utara memultifungsikan areal
kehutanan supaya memberikan manfaat ekonomis bagi
masyarakat. Perkembangan/perbandingan penambahan areal
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.
Jumlah Areal Perkebunan Dan Jumlah Tanaman Perkebunan Yang Ditanam Di Areal Perkebunan Dan
Kehutanan.
Disemua kecamatan areal yang dipakai untuk
menanam tanaman perkebunan melebihi areal perkebunan
yang ada, ini berarti adanya antusiasisme masyarakat terhadap
pengelolaan tanaman perkebunan. Masyarakat semakin sadar
akan penananaman komoditi perkebunan yang berorientasi
pasar. Disisilain kebijakan pemerintah kabupaten juga yang 2,052 2,915 5,893 1,181 3,124 4,279.35 5,699.59 6,189.87 7,207.34 7,541.48 -1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000
Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan
Lu as (h a) Kecamatan Areal Perkebunan
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 14 menggalakkan penanaman pola pikir petani supaya
berwawasan agribisnis dan juga terus meningkatkan
sumberdaya masyarakat maupun aparat pemerintah yang akan
mendapingi masyarakat.
2). Kehutanan
Hutan merupakan paru-paru bagi bumi dan sumber
cadangan air. Kelestarian hutan menjadi tanggung jawab setiap
aspek yang ada dalam masyarakat karena masyarakat pula
yang merasakan arti penting dari kelestarian hutan. Hasil
Identifikasi dan Inventarisasi lahan kritis Provinsi Nusa
Tenggara Barat tahun 2006, jumlah lahan kritis 63.680,89 ha.
Jumlah lahan kritis pada masing-masing kecamatan dapat di
lihat pada tabel dibawah ini;
Tabel
Luas Lahan Kritis Hasil Identifikasi di Kabupaten Lombok Utara
No Uraian
Kecamatan
Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan Total
Ha Ha Ha Ha Ha Ha A Dalam Kawasan 1 Sangat kritis - - - - 205693- 205693- 2 Kritis 21,44 - - - 329,15 350,59
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 15 No Uraian
Kecamatan
Pemenang Tanjung Gangga Kayangan Bayan Total
Ha Ha Ha Ha Ha Ha 3 Agak Kritis 58,04 - - 24,25 4.605,60 4.687,89 4 Potensial Kritis - - - - B Luar Kawasan 1 Sangat kritis 165.18 - - - - 165.18 2 Kritis 1.279.21 - - 1210.00 5.892.69 8372.9 3 Agak Kritis 1.404.05 1,21742 432.8 654.44 5.347,21 9055.92 4 Potensial Kritis - - - -
Sumber Data : DPKKP KLU.
Luas lahan hutan adalah 33.364 ha yang terdiri dari
hutan rakyat dan hutan negara. Hutan yang berlahan kritis
berubah ke tegalan/kebun, ladang huma, hutan rakyat, hutan
negara, perkebunan dan lain-lain dengan jumlah keseluruhan
luas 30.316,89 ha (47,60%).
Kawasan hutan yang ada di Kabupaten Lombok Utara
potensinya memberikan multi manfaat yang antara lain; sebagai
taman wisata alam , flora, fauna, kayu dan non kayu. produksi
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 16 Kabupaten Lombok Utara dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini;
Tabel
Hasil Produksi Kayu Hutan di Tanah Milik (Kebun) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Utara.
No Uraian
Kecamatan
Pemenang Tanjung Gangga
Kaya-ngan Bayan Total batang batang batang batang batang batang M3
1 Nangka - - - -
2 Dao/Bungur - - - -
3 Rimba 347.175- - 1729.32 - - 348.895.32 -
4 Campuran - - - -
Total 347.175 - 1720.32 - - 34889532 11.418
Sumber Data : DPKKP KLU.
Pada tabel 16 di atas, hasil hutan hanya pada tanah milik
(kebun) Dinas Kehutanan dan Perkebunan sedangkan hutan
rakyat 5.213 ha dan hutan negara 28.151 ha merupakan hutan
yang dijaga kelestariannya dengan pengaturan ijin
penebangannya (hutan produksi) untuk menjaga multi manfaat
terhadap perlindungan alam, lingkungan dan ekosistim lain
(hutan lindung), sebagai penghasil dan media pengatur tata air
dan manfaat untuk pariwisata (kawasan konservasi).
Diharapkan terjadi singkronisasi hubungan timbal balik antara
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 17 desa yang ada di sekitar hutan. Luas kawasan hutan
berdasarkan fungsi hutan dapat di lihat pada tabel di bawah ini;
Tabel 17.
Luas Kawasan Hutan dirinci Per Fungsi Hutan di Kabupaten Lombok Utara
No Fungsi hutan Nama Blok Kelompok Hutan Luas
Hutan/TGH K (Ha) Keteran gan I. Kawasan Konservasi - Taman Nasional Gunung Rinjani TNGR Gungung Rinjani 10.210 KPHK
II. Hutan Lindung 1. Rempek
2. Pusuk 1.Pandan Mas 2.Gunung Rinjani 630,22 10.568,00 KPHL KPHL
III. Hutan Produksi 1.Batu Gong
2.Santong Dsk. 1.Pandan Mas 2.Gunung Rinjani 739.78 4,431.74 KPHP KPHP
Sumber Data: DPPKKP KLU Tahun 2013
Taman Wisata Alam Laut Gili Matra (Meno,air dan
Trawangan) 2.954 Ha, hutan rakyat 900 Ha, hutan adat 270 Ha
yang wilayahnya berada di luar hutan negara. Disamping
sebagai wisata alam kawasan hutan juga memberikan manfaat
bagi masyarakat dengan penghasil sumber mata air yang terdiri
dari 45 titik baik yang berada dalam kawasan hutan dan 48 titik
berada di luar kawasan hutan. Jumlah dan tempat Titik mata air
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 18
Tabel 18.
Jumlah Titik Mata Air Dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan.
Uraian
Kecamatan
Peme-nang Tanjung Gangga Kayangan Bayan Total Titik Titik Titik Titik Titik Titik Dalam Kawasan
Hutan 6 6 22 4 7 45
Luar Kawasan Hutan 2 6 24 4 12 48
Total 9 12 46 8 17 93
Sumber : DKPPK KLU, 2013
Sebagai efek multi fungsi hutan, Lombok Utara
mempunyai spesies unggulan. Kategori flora terdiri dari kayu
rajumas, bajur, Klokos, Udu/Kalimuru, Guru, Gaharu, Buah
Odak/getah, Imba, Terep, Sentul, Jukut, Dao, Bangsal dan
Gerasak. Potensi unggulan kelompok fauna meliputi Rusa,
Lutung, Kera, burung kakak tua, burung kuakiau, burung
punglor, ular sanca, ayam hutan, trenggiling, landak dan itik
gunung.
Produksi hasil hutan unggulan terdiri dari Kayu
meliputi sengon, mahoni, dadap, rajumas dan udu sedangkan
non kayu meliputi madu, bambu, ketak, aren dan lain-lain.
Pemanfaatan dan pengelolaan hutan yang sudah
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 19 2.043 Ha tersebar di 8 Lokasi, PHTUL 235 Ha, bekas HPH 350
Ha, HTI 1.405 Ha kerjasama dengan pihak swasta yakni PT.
Shadana Arifnusa (masih dalam proses perijinan penetapan
areal HTI).
Pada tataran konsep, kebijakan Pemerintah
mengembangkan program HKm sebagaimana tertuang dalam
SK No. 677/Kpts-II/1998, oleh banyak kalangan dinilai sebagai
kebijakan yang positif terutama dalam kaitannya dengan
peningkatan akses masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan
hutan. Bahkan bagi wilayah provinsi yang memiliki sumberdaya
alam terbatas, keberadaan program HKm akan dapat menjadi
salah satu potensi bagi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD),
tatkala kebijakan desentralisasi diberlakukan. Berbeda dengan
konsep program Sosial Forestry yang terdahulu, seperti ;
PMDH, HTI yang cenderung top down, orientasi fisik-tehnis dan
standart, maka program HKm 677 relatif lebih baik
pendekatannya. Konsep program HKm selain memberikan hak
atas kayu kepada masyarakat, juga dalam metodologinya
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 20
3). Peternakan
Peternakan tidak dapat dipisahkan dari pertanian sehingga sejalan dengan produksi pertaniannya, Kabupaten Lombok Utara juga mengembangkan produk peternakannya. Beberapa produk utamanya adalah sapi, kerbau , kambing, domba, kuda, ayam dan babi.
Walaupun belum dapat memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi perekonomian Lombok Utara, namun potensi yangadapada sektor peternakan ini perlu untuk ditumbuhkembangkan.
Potensi komoditi peternakan di Kabupaten Lombok Utara sesuai populasi adalah :
Tabel 19.
Populasi Ternak Di Rinci Per Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara Tahun 2008 - 2012.
S
Sumber Data: DPPKKP KLU Tahun 2013.
No Uraian
Kecamatan
Total
Peme-nang Tanjung Gangga Kayangan Bayan
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
1 Kuda 223 334 22 11 12 612 2 Sapi 12.206 9.832 11.331 17.949 24.768 76..086 3 Kerbau 7 0 0 14 414 435 4 Kambing 2.294 1.604 3.900 7.374 13.036 28.208 5 Babi 4.254 110 2.097 882 746 8.089 6 Ayam Buras 33.495 13.344 28.369 38.464 12.890 126.562 7 Ayam Ras - - - - 8 Itik 837 449 415 3.747 1.055 6.503 9 Merpati 9.236 2.561 1.377 6.375 395 19.944 10 Entok - - - - 11 Burung Dara - - - - 12 Kelinci 10 0 9 137 0 156
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 21 Populasi ternak yang terbanyak adalah ayam dan sapi, ini
sangat erat hubungannya dengan potensi pasar dan kebijakan
pemerintah. Populasi ternak ayam tetap stabil karena
kebutuhan pasar yang tetap stabil, populasi ternak sapi tetap
memberikan antusiasisme masyarakat karena pangsa pasar
dan kebijakan pemerintah terus berpihak pada peternakan sapi
seperti kebijakan provinsi pencanangan program sejuta sapi di
wilayah Nusa Tenggara Barat dan ditinjaklanjuti oleh
Pemerintah Kabupaten melalui beberapa pelatihan terhadap
peternak seperti inseminasi buatan dan pelatihan penggemukan
sapi untuk masing-masing kelompok tani.
Populasi ternak terbanyak adalah di dua kecamatan yakni
Kecamatan Kayangan dan kecamatan Bayan, hal ini ditunjang
oleh potesnsi areal untuk peternakan seperti ditunjukkan pada
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 22
Grafik 5.
Potensi Areal untuk Pengembangan Peternakan
Potensi di atas berada pada lahan kering yang meliputi tiga
lahan yakni lahan tegalan/kebun 16.720 ha (80,21%), lahan
ladang huma 4.105 ha (19,69 %) dan lahan padang rumput 20
ha (0,10 %). Melihat potensi lahan untuk pengembangan
peternakan sapi dan ternak lainnya maka Kabupaten Lombok
Utara mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan
peternakan.
4). Kelautan dan Perikanan
Sumberdaya kelautan dan perikanan merupakan
kekayaan alam yang amat potensial dimanfaatkan di wilayah
Kabupaten Lombok Utara karena setiap kecamatan di
Kabupaten Lombok Utara mempunyai wilayah pantai dari
wilayah utara Kecamatan Bayan sampai dengan wilayah barat Pemenang, 1,7 43.0 Tanjung, 2,365.0 Gangga, 2,406. 0 Kayangan, 6,65 2.0 Bayan, 7,679.0
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 23 Kecamatan Pemenang. Potensi yang dapat dikembangkan
antara lain perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri
pengolahan dan pemasaran dan wisata bahari.
Tabel 20.
Produksi Perikanan Laut, Ikan Air Tawar dan Ikan Air Payau Tahun 2012 - 2013.
No Uraian Produksi (Ton)
2012 2013
1
Perikanan Laut
(tangkap) 4.022,81 6980,5
2 Ikan Air Tawar 2.418,83 19,6
3 Ikan Air Payau - -
4 Budidaya Laut 1,2 14
Sumber Data : DPKKP KLU Tahun 2013.
Potensi perikanan laut meliputi 37 jenis ikan meliputi
ikan Sebelah, Poperek, Belaso, Biji Nangka, Gerot-gerot,
Merah Bambangan, Kerapu, Lencam, Kakap, Kuris I, Swang I,
Ekor Kuning, Gulamah , Cucut, Pari, Alu-alu, Layang, Selar,
Kuwe , Daun Bambu, Sunglir, Terbang, Belanak, Julung-julung,
Teri, Tembang, Lemuru, Golok-golok, Terubuk, Kembung,
Tenggiri, Layur, Cakalang, Tongkol, Ikan Lainnya, Jenis Udang
dan Cumu-cumi. Potensi Ikan air tawar meliputi 8 jenis ikan
yakni ikan mas, ikan tawes, ikan mujair, ikan nila, ikan gurami,
ikan lele, ikan lainnya dan udang. Potensi ikan air payau
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 24 mujair, ikan lainnya, udang windu, udang putih, udang api-api,
rebon dan kepiting.
Secara umum produksi ikan di Kabupaten Lombok Utara
menunjukkan trend terus bertambah naik, hal ini tidak terlepas
dari sarana dan prasarana yang tersedia untuk usaha
perikanan seperti di tunjukkan pada table di bawah ini;
Tabel
Jumlah Sarana dan Prasarana Usaha Perikanan. Jenis Sarana / Prasarana Satuan
Tahun
2010 2011
I. Perlengkapan
A. Perahu
1. Perahu Tanpa Motor Buah 557 439 2. Perahu Motor Tempel Buah 883 993 3. Kapal Motor 5 GT Buah - -
B. Alat Tangkap P uk a t T a ri
k Pukat tarik udang ganda Unit - - Pukat tarik udang tunggal Unit - - Pukat tarik udang
berbingkai Unit - -
Pukat tarik ikan Unit - -
P uk a t K a nt on
g Payang (termasuk Lempara) Unit - - Dogol (termasuk Lempara
Dasar, Cantrang Unit - 2
Pukat pantai (Jaring Arad) Unit 27 22
C. Pukat Cincin J a ri ng I n s a
ng Jaring insang hanyut Unit 1.757 296 Jaring insang lingkar Unit - -
jaring kelitik Unit - -
Jaring insang tetap Unit 268 1.477
Jaring tiga lapis Unit - -
J a ri n g A ng k
at Bagan Perahu/Rakit Unit - -
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 25 Jenis Sarana / Prasarana Satuan
Tahun
2010 2011
Serok dan sengko Unit - -
Anco Unit - -
Rawai Tuna Unit - -
P
a
nc
ing
Rawai Hanyut selain
Rawai tuna Unit - -
Rawai tetap Unit - 19
Rawai tetap dasar Unit - -
Huhate Unit - -
Pancing tonda Unit 150 750
Pancing Ulur Unit - 206
Pancing tegak Unit 2.649 1.811
Pancing cumi Unit - 112
Pancing Lainnya Unit - -
P e ra ng k a
p Sero (termasuk kelong) Unit - -
Jermal Unit - -
Bubu (termasuk Bubu
ambal) Unit - -
Perangkap lainnya Unit - -
A la t P e ng umpu l da n P e ra ng k a
p Alat pengumpul rumput
laut Unit - -
Alat penangkap kerang Unit - - Alat penangkap
teripang/ladung Unit - -
Alat penangkap kepiting Unit - -
La
in
-La
in Murami Unit 4 4
Jala Tebar Unit - -
Garpu, Tombak, dll Unit 82 82
II. BUDIDAYA PERIKANAN
A. Budidaya Air Tawar
Kolam Air tenang Ha 7,92 7,92
Kolam air deras Ha 0,18 0,18
Mina padi Ha - - Mina Kangkung Ha - - Keramba Ha - 0,00265 B. Budidaya Tambak Ha - - Tambak contoh Ha - - Tambak Rakyat Ha - - C. Budidaya Laut Ha - - Mutiara Ha 12,5 12,5
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 26 Jenis Sarana / Prasarana Satuan
Tahun 2010 2011 Rumput Laut Ha 6,9 6,9 Kerapu Ha 0,0025 0,0125 D. Budidaya Laut Ha - - BBI Ha - - UPR Ha - -
Sumber Data : DPKKP KLU.
5). Pariwisata
Kabupaten Lombok Utara memiliki potensi
pariwisata yang besar terutama obyek wisata 3 Gili yaitu
Gili Terawangan, Gili Air dan Gili Meno. Disamping itu
obyek wisata lain yang cukup berpotensi adalah kawasan
wisata Gunung Rinjani. Jenis/nama obyek wisata yang ada
di Kabupaten Lombok Utara kurang lebih 35 obyek wisata
antara lain : a. Kecamatan Pemenang 1. Gili Terawangan 2. Gili Meno 3. Gili Air 4. Gua Jepang 5. Teluk Malimbu 6. Teluk Nara
7. Taman Monyet Pusuk
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 27 9. Pantai Nipah
10. Pantai Pandanan
11. Pantai Teluk Nara
12. Pantai Bangsal
b. Kecamatan Tanjung
1. Pantai Sire
2. Teluk Kombal
3. Makam Medana
4. Pantai Tanjung Menangia
c. Kecamatan Gangga
1. Pantai Kerakas
2. Pantai Lempenge
3. Air Terjun Tiu Pupus
4. Pantai Montong Pal
5. Air Terjun Kerta Raharja
6. Pantai Muara/Lokok Pantai Gondang
d. Kecamatan Kayangan
1. Masjid Kuno Segenter
2. Air Terjun Tiu Sekeper
3. Desa Tradisional Segenter
4. Teluk Amor-amor
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 28 6. Pantai Tampes Selengan
7. Air Terjun Tiu Tibu
e. Kecamatan Bayan
1. Taman Nasional Gunung Rinjani
2. Desa Tradisional Karang Bajo
3. Desa Tradisional Senaru
4. Masjid Kuno Bayan Belek
5. Air Terjun Senang Gila
6. Air Terjun Tiu Kelep
Berkaitan dengan arus kunjungan wisatawan di
Kabupaten Lombok Utara, data pada tahun 2008-2012
menunjukkan jumlah Wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten Lombok Utara sebanyak 426.969 orang.
Melihat angka tersebut obyek 32 obyek wisata selain tiga
gili cukup menarik minat para wisatawan baik wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara. Ini
mengindikasikan ke 35 obyek wisata merupakan potensi
sektor pariwisata yang menjadi aset terhadap penerimaan
Pendapatan Asli Daerah.
Sektor ini sangat sensitif sekali terhadap
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 29 gangguan Kamtibmas dampaknya luar biasa terhadap
perkembangan pariwisata. Terkait dengan hal tersebut
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara terus mengajak
masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan,
mempererat persatuan dan kesatuan agar tercipta suasana
pemerintahan yang kondusif. Dengan demikian
kesinambungan pembangunan akan berjalan optimal yang
akan berdampak pada perbaikan kesejahteraan
masyarakat sebagai obyek pembangunan.
b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah digambarkan
oleh laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan.
Ekonomi yang terus tummbuh merupakan suatu indikator
keberhasilan pembangunan suatu daerah dibandingkan
dengan tahun sebelumnya. Kondisi perekonomian
Kabupaten Lombok Utara selama kurun waktu tahun 2008
sampai dengan tahun 2012 menunjukkan keadaan yang
terus tumbuh secara positif ditunjukkan dengan
meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto baik Atas
Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan. Laju
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 30 stabil yaitu 1.56, pertumbuhan pada tahun 2012
dibandingkan pertumbuhan ekomomi tahun 2011.
Tabel 22.
Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Tahun 2011-2014 indikator 2011 2012 2013 2014 1. Pertumbuhan ekonomi (%) 5,69 4,13 - - 2. Inflasi (%) 6,38 4,10 - - 3. PDRB ADH Berlaku (Juta Rp.) 1.567.715,96 1.711.531,75 - - 4. PDRB ADH Konstan (Juta Rp.) 684.442,31 712.737,51 - -
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara, 2013 *) Angka Sementara
Inflasi : Mengacu Inflasi Kota Mataram
Struktur perekonomian suatu daerah juga dapat dilihat
dari sumbangan masing-masing sektor/lapangan usaha dalam
pembentukan PDRB. Besarnya sumbangan masing-masing
sektor/lapangan usaha menunjukkan kemampuan relative
sektor tersebut dalam menciptakan nilai tambah produksi
barang dan jasa dalam kurun waktu satu tahun dan juga dapat
mencerminkan kemampuan faktor produksi yang terlibat
dalam penciptaan nilai tambah output tersebut seperti yang
Menuju "Lombok Utara Maju Dan Beradab Dengan Semangat “Tioq, Tata, Tunaq”
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Halaman 31
Tabel 23.
Nilai PDRB Kabupaten Lombok Utara Berlaku selama tahun 2008-2012. Sektor Tahun 2008 2009 2010 2011*) 2012**) 1. Pertanian 523.697,03 572.599,85 632.312,89 692.636,63 735.316,07 2. Pertambangan dan Penggalian 27.640,53 32.990,06 37.085,13 40.691,82 42.534,51 3. Industri Pengolahan 12.412,08 13.446,56 15.038,06 16.770,23 18.812,60 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 4.402,68 4.917,24 5.557,35 6.083,62 6.844,15 5. Bangunan 102.177,26 122.172,07 135.470,36 153.831,08 175.432,74 6. Perdangangan, Hotel &
Restoran 199.790,84 223.517,68 251.467,05 288.426,53 330.120,37 7. Pengangkutan & Komunikasi 86.075,07 89.742,78 97.775,08 105.245,80 110.406,93 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
59.362.35 65.455,46 71.203,68 79.082,52 88.128,53
9. Jasa-jasa 113.335,00 139.798,12 160.470,33 185.067,18 203.871,85 PDRB 1.128.892,84 1.264.639,81 1.406.379,92 1.567.835,40 1.711.531,75 Sumber Data: BPS Kabupaten Lombok Utara, 2013*) Angka Sementara ** Sangat Sementara