• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Johariah, Jumailiyah, Nuraeni. Bimbingan dan Konseling, FIP, IKIP Mataram

Email: Johariah_conseling@yahoo.com

Abstrak: Layanan Bimbingan Kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru pembimbing dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap sikap sosial siswa kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng tahun pelajaran 2013/204?. Tujuan penelitian adalah “Untuk Mengetahui Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng, Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tehnik pengambilan sampel dari penelitian ini dipilih secara Purposive random Sampling, dengan sampel sebanyak 29 orang siswa. Dalam pengumpulan data menggunakan metode angket sebagai metode pokok, metode observasi, dokumentasi, dan wawancara sebagai metode pelengkap, kemudian diolah menggunakan rumus t-test. Dari analisis data, diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan t-hitung lebih besar dari t-tabel (7,354>2,048). Maka dengan demikian

Ho yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap sikap sosial siswa kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014 ditolak. Oleh karena itu Ha yang menyatakan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap sikap sosial siswa kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014 diterima artinya hasil penelitian ini signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap sikap sosial siswa kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014.

Abstract: The statement problems of the research stated that; is there any effect of group counseling service toward students’ social behavior at VIII class of SMPN I Pujut central Lombok in academic years 2013/2014 and the research aimed at finding out effect of group counseling service toward students’ social behavior at VIII class of SMPN I Pujut central Lombok in academic years 2013/2014. The population of the research was wholes VIII class of SMPN I Pujut and the sample of the research 29 students. The sample was taken by using purposive random sampling technique. The data gathering is used anklet as main method and observation, interview, documentation as completion method. The data analysis used test formulation. Based on the data analysis is gotten that test was 7,354 and t-table 2,048 with signification level 5% and degree of freedom N= 29. It means that, t-test was higher than t-table (7,354 > 2,048). So that way, alternative hypothesis (Ha) was accepted and null hypothesis (Ho) rejected. Therefore, it taken conclusion that there was significant effect of group counseling service toward students’ social behavior at VIII class of SMPN I Pujut central Lombok in academic years 2013/2014.

Key Words: Group Counseling Service and Social Behavior.

PENDAHULUAN

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Dalam hidup bersama di lingkungan masyarakat perlu adanya suatu norma agar individu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya serta dapat diterima di lingkungannya dengan baik. Seorang individu supaya dapat diterima dengan baik di masyarakat, hendaknya individu tersebut memiliki sikap yang bisa diterima dan sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Kemampuan individu dalam menjalankan aktivitas kesehariannya perlu didukung adanya sikap sosial. Sikap sosial tidak pernah lepas dari kehidupan seseorang dalam menjalankan tugas sebagai makhluk sosial. Banyak individu yang masih belum mencapai kebahagiaan kehidupannya dan sering adanya prasangka sosial karena belum mampu bersikap baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat pada umumnya. Peserta didik merupakan bagian dari anggota masyarakat yang dituntut untuk mampu bersikap dan bertingkah laku dengan baik di lingkungan dimana siswa

(2)

bersosialisasi. Belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar merupakan proses yang tak akan pernah berhenti dalam kehidupan individu sebagai salah satu dari sikap sosial.

Dalam kehidupannya, peserta didik membutuhkan lingkungan dan pergaulan dengan sesama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Hal ini dapat dilihat dalam kesehariannya bahwa manusia tidak sanggup hidup sendiri tanpa lingkungannya. Kemampuan peserta didik dalam bersosialisasi dengan lingkungan sangat dipengaruhi sewaktumasa kecil, baik dari orang tua maupun orang terdekat di lingkungan. Bila seseorang hidup dalam lingkungan tertentu maka peserta didik akan memperlihatkan sikap yang khas seperti lingkungan. Pentingnya sikap sosial dalam diri seseorang agar peserta didik sadar dalam melakukan perbuatan yang nyata dalam berperilaku dilingkungannya dan individu dapat memahami keadaan lingkungan sekitar dalam proses sosialisasi dimana individu berada. Dengan demikian sikap sosial merupakan kecenderungan seseorang untuk berperilaku terhadap objek sosial tertentu.

Terbentukya sikap sosial itu banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kebudayaan sehingga keluarga, norma, masyarakat, golongan agama dan adat istiadat, mempunyai peranan yang amat besar dalam pembentukan sikap individu. Banyak peserta didik yang masih rendah sikap sosial diantaranya pada kelas VIII di SMPN I Pujut Kab. Loteng, mereka masih belum mampu menjalin hubungan sosial dengan baik di lingkungan mereka. Ini dapat dilihat dari hasil Observasi dengan guru BK SMPN I Pujut Kab. Loteng menunjukkan bahwa: ketika ada tugas kelompok siswa tidak suka untuk bekerjasama dengan anggota kelompoknya, sulit dalam berpikir positif, kejengkelan yang tidak dapat disalurkan dengan wajar, acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar, suka mementingkan diri, sering mengabaikan pendapat orang lain, merasa dirinya tidak butuh untuk menjalin persahabatan, siswa suka memilih teman, kurangnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan organisasi sekolah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengangkat judul tentang: “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014”.

METODE

Terkait dengan judul penelitian ini, maka tehnik atau cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive random sampling. Purposive random sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. (Sugiyono, 2011: 83). Sehingga Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil berdasarkan hasil dari wawancara dengan guru BK serta diperkuat pada hasil observasi awal (pree-test) berupa penyebaran angket pada siswa. Maka, terpilih sebagai sampel siswa yang sikap sosialnya rendah dengan jumlah 29 orang siswa.

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, perlu teknik atau metode pengumpulan data, sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Angket.

Angket sebagai metode pokok didalam penelitian ini yaitu cara mengumpulkan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumya (Sugiyono, 2010: 30). Pendapat lain mengemukakan bahwa “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2010: 142).

(3)

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka peneliti dapat mnyimpulkan yang dimaksud dengan angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan tertulis kepada sejumlah individu yang diberikan seperangkat pertanyaan tersebut diminta untuk menjawab. Sehubungan dengan penelitian ini maka angket atau koesioner yang peneliti pergunakan adalah: Dilihat dari cara menjawabnya adalah angket tertutup, dilihat dari jawaban yang diberikan adalah angket langsung, sedangkan dilihat dari bentuknya, maka angket yang diperlukan adalah angket pilihan ganda untuk mendapatkan data tentang layanan kelompok terhadap peningkatan kemampuan sikap sosial siswa.

Metode Observasi

Didalam buku Metode Penelitian “observasi disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra” (Arikunto, 2006: 133). Secara garis besar observasi dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

Partisipasi pengamat sebagai partisipan. Artinya peneliti merupakan bagian dari kelompok yang diteliti dengan kata lain peneliti sebagai pekerja dalam suatu yang diteliti, Partisipasi pengamat sebagai non partisipan. Artinya peneliti tidak mempengaruhi kelakuan orang yang diteliti Jadi observasi yang dilakukan untuk memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, metode observasi dipergunakan hanya sebagai metode pelengkap.

Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi (pelengkap) yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, agenda, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231). Atas dasar pendapat diatas tersebut maka yang disebut dengan dokumentasi adalah bentuk catatan yang mengenai siswa yang telah dicatat, dalam kumpulan tentang keadaan siswa seperti absensi, buku pribadi, rapot dan sejenisnya, dan metode dokumentasi dalam penelitian dijadikan sebagai metode pelengkap yakni untuk mencari daftar nama siswa-siswi kelas VIII SMPN I Pujut Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi atau terwawancara (Arikunto, 2010:198). Sedangkan ahli lain mengatakan bahwa wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab antara penanya atau pewawancara dengan penjawab. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab atau dialog secara langsung yang dilakukan oleh pewawancara dengan penjawab untuk memperoleh data yang diinginkan.

PEMBAHASAN

Layanan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh konselor sebagai pemimpin kelompok dan para siswa sebagai anggota kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman, rencana , dan penyelesaian masalah, dimana semua anggota kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optomal. Sesuai dengan tujuan dari layanan bimbingan kelompok adalah setiap anggota kelompok mampu mengeluarkan pendapat, saran, ide, tanggapan, perasaan dan sebagainya, serta mampu berbicara di depan orang banyak, belajar menghargai pendapat orang lain, menjadi akrab satu sama lainnya, mampu mengendalikan diri dan dapat bertenggang rasa.

Dengan demikian, bahwa pelaksanaan Layanan bimbingan kelompok mempunyai peranan yang positif dalam membantu Siswa dalam meningkatkan kemampuan sikap sosial terutama pada siswa kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng, Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh karenanya kepada pihak yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ini seperti guru

(4)

BK, hendaknya tetap melaksanakan layanan bimbingan Kelompok dan melakukan kerjasama yang baik serta di lakukan secara intensif dan terprogram, karena terbukti bahwa Layanan bimbingan kelompok akan membantu siswa dalam peningkatan kemampuan sikap sosial, juga kepada siswa sebagai subyek pelaku, hendaknya betul-betul memanfaatkan layanan bimbingan kelompok yang ada di sekolah, serta memiliki konsep-konsep sikap positif yang berguna dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk sosial, selain itu pula kepada kepala sekolah, hendaknya selalu menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua/wali murid, guru pembimbing, guru bidang studi, wali kelas serta pihak-pihak lainnya, dalam rangka membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan sikap sosial dan yang tidak kalah penting juga adalah orang tua/wali murid, hendaknya terus mendorong dan mengarahkan anak-anaknya dengan sebaik-baiknya dalam menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan sikap sosial siswa, sehingga mereka akan dapat diterima oleh lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitarnya yang pada akhirnya akan mendatangkan kebahagiaan hidup, sehingga ia akan terhindar dari ketersaingan dalam pergaulan.

Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok sangat berguna bagi peningkatan kemampuan sikap sosial siswa karena siswa lebih paham tentang macam-macam sikap sosial, termotivasi untuk melakukan sikap sosial, mendidik siswa lebih baik, mengubah siswa lebih baik, siswa mempunyai pengetahuan baru dan siswa berkeinginan lebih baik dari sebelumnya. Selain itu dengan layanan bimbingan kelompok siswa akan memperbaiki dirinya dan memperbaiki sifatnya yang dulunya kurang baik menjadi lebih baik.

Analisa yang sudah peneliti lihat selama penelitian berlangsung bahwa sebelum dilakukan Layanan bimbingan kelompok, siswa sangat enggan dan sering malu-malu untuk mengutarakan pendapatnya, terkadang juga siswa kurang mampu bertenggang rasa dengan teman sekelasnya, tapi setelah peneliti melakukan layanan bimbingan kelompok dan menjelaskan secara terperinci tujuan dan pemahaman tentang layanan bimbingan kelompok, Siswa tidak lagi sungkan-sungkan dan berani mengeluarkan pendapatnya, siswa juga mampu bertenggang rasa dan bisa menghormati orang lain baik itu guru-guru dan teman-temanya.

Berdasarkan landasan teori yang telah diajukan, dibandingkan dengan analisis data yang diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan analisis statistik dengan rumus t-test, ternyata hipotesis nol (H0) yang berbunyi: Tidak Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng, Tahun Pelajaran 2013/2014 ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi: Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014 diterima.

Dengan demikian, bahwa pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok mempunyai peranan yang positif dalam meningkatkan kemampuan sikap sosial siswa kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014, dengan kata lain semakin intensif pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di sekolah, maka semakin meningkat kemampuan sikap sosial yang dimiliki siswa.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan tujuan penelitian seperti yang kemukakan pada bab I yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap sikap sosial siswa kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 2,048, sedangkan hasil penelitian ini adalah 7,354 dan 7,354>2,048, berarti hasil penelitian ini signifikan, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa: Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Sikap Sosial Siswa Kelas VIII SMPN I Pujut Kab. Loteng Tahun Pelajaran 2013/2014.

Pada penelitian ini saran disampaikan peneliti kepada Kepala Sekolah, supaya dijadikan sebagai bahan pengambilan kebijakan untuk lebih mensosialisasikan bahwa pentingnya Layanan Bimbingan Kelompok bagi siswa-siswi di SMPN I Pujut Kab. Loteng. Bagi Guru

(5)

BK, supaya kreatif dan cepat tanggap untuk mengadakan Layanan Bimbingan Kelompok dengan memberikan informasi dan meningkatkan kemampuan sikap sosial siswa. Bagi Orang Tua/Wali, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang tua untuk lebih memperhatikan tingkat kemampuan sikap sosial siswa. Bagi Siswa, siswa dapat berlatih untuk meningkatkan sikap sosial melalui Layanan Bimbingan Kelompok, kepada peneliti lain diharapkan yang berminat meneliti kembali tentang masalah ini, agar mengadakan penelitian yang lebih mendalam dan lebih luas khususnya mengenai aspek-aspek yang belum terungkap dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Anas, Muhammad. 2007. Pengantar Psikologi Sosial. Makasar: UNM. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dayaksini, Tri Hudaniah. 2006. Psikologi Sosial. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Erma. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Setia. Fatima, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan. Badung: Pustaka Setia. Gerungan. 2010. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi.

Hamdani. 2011. Dasar- Dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Hartina DS, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama. http: //id.Konseling. Indonesia. com/2008 di akses pada tanggal 05 desember 2013 pukul

19:00 WIB.

Imron. 2011. Sikap Sosial Siswa SD. Tegal: Oktadika.

Kuniawati, Roestiyah N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nasehudin, Toto Syatori, & Gozali, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuntitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Nawawi. 2003. Interaksi Sosial. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Nurihsan, Achmad Juntika. 2009. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama. ______________________. 2011. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar

Belakang Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.

_______________________. 2012. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Refika Aditama.

Prayitno. 2008. Dasar- Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

____. 2012. Jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling. Padang: Universitas Negeri Padang.

Purwanto, Bambang. 2010. Pengaruh layanan Kelompok Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kuripan Tahun Pelajaran 2009/2010. Mataram: IKIP Mataram.

Riduwan. 2004. Jenis – jenis Penelitian. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Romlah, Tatiek. 2006. Teori dan praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan r & d. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujanto, A. 1996. Kesehatan Mental. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

(6)

_________________. 2003. Manajemen Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Bandung: Alfabeta, CV.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Suryabrata, Sumadi. 1993. Pskologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo persada.

Tim Penyusun Pedoman Pembimbingan dan Penulisan Karya Ilmiah. 2011. Pedoman Pembimbingan Dan Penulisan Karya Ilmiah. IKIP Mataram.

Tim widyatamma. 2010. Kamus psikologi. Jakarta: widyatamma.

Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers.

_____. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers. UU RI No 20. 2003. Tentang System Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.

Wijandi, Seosarsono. 2004. Pengantar Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Winata, Hendru Pandu. 2010. Judul penelitiannya yaitu “Pengaruh layanan Bimbingan

kelompok terhadap sikap percaya diri Siswa di SMPN 3 Praya Tengah Tahun Pelajaran 2009/2010. Mataram: IKIP Mataram.

Winkel, WS dan Sri Hastuti. 2004 Bimbingan dan Konseling Di Institut Pendidikan. Yokyakarta: Media Abadi.

Zayiroh. 2007. Keefektifan Bimbingan Kelompok Terhadap Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ungaran Tahun Pelajaran 2006/2007. Mataram: IKIP Mataram

Referensi

Dokumen terkait

menjaring sikap peduli lingkungan siswa dilakukan dengan memberikan skala sikap peduli lingkungan siswa. Setelah melakukan pretest kedua kelompok subjek mendapatkan

Muna, maka dengan ini kami undang untuk mengikuti Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Harga serta Pembuktian Kualifikasi atas penawaran yang saudara sampaikan, yang akan

Adalah kredit yang diberikan bank untuk pembelian rumah baru/lama. berikut tanah dari pengembang dengan kondisi belum dibangun

Dalam pertemuan di ruang tengah rumah pribadi Hatta Rajasa itu, Zukifli menceritakan berbagai kesibukan pimpinan MPR menjelang Hari-H acara pelantikan Presiden dan Wakil

1) Perencanaan pengembangan lembaga litbang agar dapat menjadi Pusat Unggulan Iptek. 2) Program dan kegiatan yang akan dikembangkan harus mengacu pada tema riset

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BENGKULU

• Perhitungan biaya dimulai pada saat pembangkit paralel trip tiba – tiba (di luar rencana operasi yang dilaporkan ke PLN) yang diakibatkan oleh Pemilik Pembangkit sampai

Spaceborne Optical Data: For satellite based stereo DSMs (Krauss et al., 2011) evaluated three DTM generation approaches based on morphology, geodesic dilation and steep