PERANCANGAN DESTINATION BRANDING DESA WISATA AIK BERIK DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS
Mahdi Ramdani1) ,Karsam2) ,Siswo Martono2), S1 Desain Komunikasi Visual
Universitas Dinamika Jl. Kedung Baruk no. 98 Surabaya, 60298
Emaiil: 1) 16420100029@dinamika.ac.id, 2) Karsam@dinamika.ac.id, 3) Siswo@dinamika.ac.id
Desa wisata Aik Berik adalah desa yang berada di pulau Lombok tepatnya di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Memiliki beragam wisata seperti Air Terjun, Gunung Rinjani, dan Ekowisata desa Aik Berik mampu memanjakan para wisatawan yang berkunjung. Untuk memperkenalkan desa wisata Aik Berik kepada wisatawan domestik dan mancanegara dibutuhkan Destination Branding yang dapat mengenalkan image atau citra desa kepada masyarakat. Masyarakat saat ini khususunya Indonesia dan luar Negri mengenal wisata di pulau Lombok hanya Sebagian kecil saja seperti pantai Senggigi, pantai Kute Mandalika, Gili Trawangan, dan gunung Rinjani sehingga wisatawan dewasa muda usia 18-40 tahun tidak banyak mengenal desa wisata lain yang berpotensi di pulau Lombok. Maka, pencapaian hasil penelitian adalah merancang Destination Branding Desa wisata Aik Berik untuk meningkatkan brand Awareness. Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, perancangan Destination Branding ini mengambil konsep yang sederhana dengan memperlihatakan keindahan, kealamian, dan kedamaian. Brand Identity berupa logo Desa wisata Aik Berik yang telah dirancang akan diimplementasikan pada stationary range seperti, amplop, kop surat, kartu nama, map, dan lanyard serta di implementasikan pada media pendukung seperti brosur, xbanner, umbul-umbul sosial media, kaos, tote bag, keychain, tumbler, dan mug
Kata kunci: destination branding, desa wisata aik berik, harmoni, brand awareness Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak tempat wisata yang kaya akan sumber daya. Hal ini mampu dikembangkan untuk penghasilan negara, seperti dibidang pariwisata. Seperti pada era milenial ini pemerintah mempromosikan berbagai pariwisata baik untuk masyarakat lokal maupun mancanegara (Iwan Setiawan, 2008)
Salah satunya adalah desa wisata Aik Berik yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, Kecamatan Batukliang Utara. Desa Aik Berik terdapat banyak wisata yang dapat dikunjungi, salah satunya pendakian gunung Rinjani via Aik Berik yang baru dibuka pada tahun 2015 lalu. Selain itu Desa wisata Aik Berik memiliki wisata air terjun Benang Kelambu yang dapat dikunjungi untuk rekreasi keluarga dan Ekowisata yang dapat digunakan untuk mempelajari kondisi alam yang memiliki banyak tumbuhan dan buah-buahan seperti wisata perkebunan dan wisata Rice Field Walk. Keunikan dari salah satu wisata yang ada di desa adalah air terjun Benang Kelambu karena memiliki sumber air yang langsung dari mata air, sehingga air terjun tidak akan pernah keruh disetiap musim.
Menurut Sahardi, salah satu tour guide ia mangatakan di Desa wisata Aik Berik tidak hanya memberikan keindahan alam namun juga memberikan edukasi pada wisatawan melalui ekowisatanya yang membuat desa memiliki nilai lebih untuk mempromosikan desanya agar lebih dikenal masyarakat. Dari semua potensi yang dimiliki, masyarakat menilai bahwa destinasi wisata desa Aik Berik adalah destinasi dengan paket
lengkap. Namun, masih kurangnya pengunjung yang datang ke Desa wisata Aik Berik di karenakan kuirangnya media untuk promosi. Karena itu, untuk mempromosikan desa wisata Aik Berik dibuat sebuah Desatination Branding untuk mengemas Desa wisata Aik Berik sebagai desa yang memiliki berbagai macam wisata.
Menurut Iliachenko, Destination Branding ialah brand suatu tempat yang menjadi tanda pengenal tempat tersebut. Hasil dari perancangan destinasi branding yang akan dilakukan adalah membuat identitas visual berupa logo desa wisata Aik Berik dan merancang implementasi desain agar mengetahui desa Aik Berik sebagai desa wisata. Metode Penelitian
Dalam perancangan ini digunakan metode kualitatif, metode kualitatif yaitu penelitian dimana data temuan tidak diperolah dengan cara statistic. Data yang dianalisis dalam penelitian ini bersifat induktif dan kualitatif berdasarkan fakta yang ada dilapangan menurut Sugiono (2014: 9).
Pengumpulan Data
Data akan membantu memecahkan masalah dalam perancangan identitas visual desa wisata aik berik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. observasi
Mengamati seecara langsung lokasi wisata desa Aik Berik mulai dari keadaan sosial masyarakat serta lingkungannya dan mengamati semua wisata yang ada
2. wawancara
Prose menggali informasi secara rinci kepada narasumber terkait mengenai sejarah, tradisi, budaya, ciri khas, bentuk wisata serta promosi yang dimiliki.hasil wawancara menjadi informasi yang mendukung perancangan identitas visual desa wisata aik berik.
3. Dokumentasi
Mengumpulkan data dengan bukti yang berhubungan dari observasi di lingkungan desa wisata Aik Berik. Metode ini digunakan untuk mengambil data dalam bentuk foto ataupun gambar. 4. studi literatur
Menggunakan ilmu dalam literatur yang dapat dipraktekan dalam perancangan destination branding seperti buku branding tempat, buku mendesain logo, dan buku building strong brands oleh David A.aker
Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan data diperoleh kesimpulan bahwa desa Aik Berik memilik potensi hasil wisata yang sangat menarik dan khas baik dari wiata air terjun, wisata pendakian gunung rinjani,dan ekowisata dengan sarana edukasi bagi pengunjung. Konsep dan Keyword
Segmentasi, targeting dan Positioning 1. Segmentasi
a. Geografis (wilayah tempat tinggal) Wilayah :Diluar desa Aik Berik Negara :Indonesia, Luar Indonesia
Ukuran :Wilayah urban dan sub urban
Iklim :Tropis
b. Demografis
Usia :18 – 40 tahun.
Jenis Kelamin :Laki-laki dan perempuan.
Profesi
:Pelajar,Swasta/Wirasw asata,Peneliti, Traveller. Status Keluarga :Menikah dan belum
menikah. c. Psikografis
Gaya hidup :Dewasa muda dari kalangan menengah yang suka tarvelling dan petualangan di alam. Kepribadian :Memilikirasa penasaran
dan kepedulian 2. Targeting
Target yang dituju adalah dewasa muda dari kalangan menengah dengan usia 18 - 40 tahun. 3. Positioning
Desa Aik Berik sebagai desa wisata yang memiliki wisata alam yang indah dan unik serta memiliki unsur edukasi yang terdapat di ekowisatanya agar wisatawan tidak hanya dimanjankan dengan keindahan alam tetapi dapat menambah pengetahuan juga.
Analisa SWOT
Unique Selling Proposition (USP)
Unique selling proposition dari desa wisata Aik Berik adalah objek wisata yang sangat beragam mulai darri wisata air terjun, wisata pendakian gunung Rinjani, dan ekowisata perkebunan yang memiliki keunikan dari masing-masing wisatanya serta menyediakan paket wisata untuk menjelajahi seluruh area didesa Aik Berik.
Keyword
Keyword ditentukan dari hasil STP, USP dan SWOT
Setelah membuat table keyword diatas, ditemukan key communication massage yaitu “Harmonious” yang menjadi kata kunci dalam perancagan destination branding desa wisata Aik Berik untuk meningkatkan brand awareness.
Strategi Kreatif
Dalam strategi kreatif akan membuat konsep yang terencana agar perancangan branding desa wisata Aik Berik untuk meningkatkan brand awareness dapat berhasil, perencanaan yang dilakukan adalah membuat sebuah logo atau identitas desa wisata Aik Berik serta melakukan perancangan GSM (Graphic Standrat Manual)
Tagline
Tagline yang digunakan adalah “wellspring of life” yang memliki arti mata air kehidupan. Tagline ini menggambarkan karakteristik desa Aik Berik karena kehidupan masyarakatnya bergantung pada alam. Warna
Warna yang digunakan adalah Hijau, biru, hijua biru dan kuning.
Tipografi
Tipografi yang digunakan dalam perancangan ini adalah font costom dari peniliti dan font “poppins” sebagai font pendukung yang akan digunakan pada semua media.
Strategi Media
Media utama dalam merancang destinantion branding desa wisata Aik Berik adalah sebuah buku Graphic Standart Manual (GSM), yang didalamnya berisi logo, tagline, konsep, aturan penggunaan logo, stationary set, dan media pendukung.
Media Pendukung
Media pendukung dalam perancangan desatination branding desa wisata Aik Berik untuk meningkatakan brand awareness berupa xbanner, brosur, umbul-umbul dan media sosial serta merchandise.
Implementasi Karya Logo
Logo dari desa wisata Aik Berik merupakan logo gram yang menjadi satu dengan logo type dan logo gram dapat berdiri sendiri tanpa adanya logo type. Logo gram dibuat dari penyederhanaan huruf “R” yang di dalamnya terdapat unsur gunung, air terjn, hutan, dan masyarakat desa.
Graphic Standart Manual (GSM)
GSM dibuat dengan ukuran kertas 20 cm x 20 cm yang didalamnya terdapat penjelasan konsep logo, aturan penggunaan logo, supergraphic logo, stationary range dan media pendukung.
Stationary Range
Perancangan stationary range dibuat secara sederhana dengan menonjolkan icon supergrafis dan logo secara jelas dan menggunakan warna yang didasari dari logo desa wisata Aik Berik
1. Amplop 2. Kop surat 3. Map 4. Kartu nama 5. Lanyard Media Pendukung
Perancangan dari media pendukung menojolkan foto dari wisata yang ada di desa Aik Berik dan
supergrafis yang selalu ada dalam setiap layout nya. Perancangan media promosi brosur dibuat dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris karena segementasi dari wisata di desa Aik Berik adalah wisatawan lokal dan mancanegara.
1. Instagram 2. Xbanner 3. Brosur 4. Umbul-umbul 5. Kaos 6. Tote bag 7. Keychain 8. Tumbler
9. Mug
Daftar Pustaka
Arida, I. N. (2017). Ekowisata: Pengembangan, Partisipasi Lokal, dan Tantangan Ekowisata. 15. Cahyaningtyas, J. d. (2016). Place Branding Dalam Hubungan Internasional. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Cindy Lidya, d. (2017). Destination Banding Kabupaten Ciamis Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, 110.
Durianto, d. (2001). Strategi Menaklukan Pasar: Melaui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ebdi, D. S. (2005). Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
Kusmiati. R Artini, d. (1999). Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.
Kusrianto, A. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
Made Heny, d. (2013). Pembangunan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Maholtra. (2007). Marketing Research An Applied Oreintation. International Edition: Pearson.
Rustan, S. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Setiawan, I. (2008). Potensi Destinasi Wisata di Indonesia Menuju Kemandirian Ekonomi.
Sachari, A. (2005). Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa (Desain Arsitekture, Seni Rupa, dan Kriya). Jakarta: Erlangga.
Sudiana, D. (2001). Pengantar Tipografi. Bandung: Rumah Produksi Dendi Sudiana.
Sugeng, W. L. (2008). Jurnal Enriching Graphic Identity Dalam Perancangan Graphic Standart manual.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi, A. ( 1998). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Tatang.M, A. (1989). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.
Widnyana, N. N. (2014). Desain Komunikasi Visual . Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://visitlumajang.com/download-logo-city-branding-lumajang-eksotik/2216 (di akses pada tanggal 10 Juni 2020)
https://easygilitour.com/2019/05/31/benang-kelambu-waterfall-the-stunning-natural-curtain/ (di akses pada tanggal 10 Juni 2020)
https://www.cendananews.com/2018/11/jalur-pendakian-rinjani-di-aik-berik-resmi-dibuka.html (di akses pada tanggal 10 Juni 2020)