• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM MENJAMIN PEMENUHAN HAK KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KABUPATEN NGADA TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM MENJAMIN PEMENUHAN HAK KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KABUPATEN NGADA TESIS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA

TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN

IBU DAN ANAK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM

MENJAMIN PEMENUHAN HAK KESEHATAN IBU DAN BAYI DI

KABUPATEN NGADA

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajad sarajana S-2

Program Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan

diajukan oleh Linus Timoteus Dopo

NIM 13.93.0082

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

IMPLEMENTASI PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA

TIMUR NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG REVOLUSI KESEHATAN

IBU DAN ANAK DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DALAM

MENJAMIN PEMENUHAN HAK KESEHATAN IBU DAN BAYI DI

KABUPATEN NGADA

diajukan oleh Linus Timoteus Dopo

NIM 13.93.0082

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

Dr. Endang Widyorini, MSI

Tanggal ...

Pembimbing Pendamping

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Maha Penyelenggara, atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun tesis

dengan judul: “Implementasi Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor

42 Tahun 2009 Tentang Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak di Provinsi Nusa

Tenggara Timur dalam Menjamin Hak Kesehatan Ibu dan Bayi di Kabupaten

Ngada. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKB) dan Angka Kematian Bayi Di

Provinsi NTT, telah melahirkan suatu gerakan yang diterbitkan oleh Gubernur

sebagai “Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak” dengan semboyan “semua

persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai dan siap 24 jam”. Setelah

gerakan ini dilancarkan, dampak yang terlihat adalah pada jumlah persalinan di

Puskesmas meningkat, AKI menurun meskipun pola penurunan tidak signifikan

bila dibandingkan dengan pola penurunan sebelum gerakan ini, sedangkan

AKB justru meningkat.

Hasil penelitian telah menggambarkan bahwa tujuan akhir dari gerakan

ini adalah semua ibu hamil wajib melahirkan di fasilitas kesehatan memadai

berupa Puskesmas PONED dan atau Rumah Sakit PONEK. Hal ini tentu

bertentangan dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang

Kesehatan sebagai penjabaran dari Pasal 28 H UUD 1945. Hambatan utama

yang dihadapi Pemerinta Daerah (Pemda) Kabupaten Ngada adalah, Regulasi

ini telah membatasi fasilitas kesehatan memadai harus berbentuk Puskesmas

PONED. Hal ini berakibat pada langkah Pemerintah Daerah menjadikan sarana

(4)

sebagai tempat pemeriksaan kehamilan. Fokus kegiatannya adalah ibu hamil

melahirkan di Puskesmas PONED yang menyebabkan kegiatan lain seakan

terabaikan.

Tesis ini telah disusun sebagai salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan Pasca Sarjana pada Program Studi Magister Hukum

Kesehatan, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Dalam

menyelesaikan tulisan ini, penulis telah dibantu dengan bimbingan, arahan,

masukan informasi dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan

penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, M.Sc, selaku Rektor Universitas

Katolik Soegijapranata yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di Program Studi Magister Hukum Kesehatan. 2. Dr. Ir. Lindayani, MP, selaku Dekan Pascasarjana Universitas Katolik

Soegijapranata, Semarang.

3. Prof. Dr. Agnes Widanti S, SH., CN, Selaku Ketua Program Studi Magister

Hukum Kesehatan Pasca Sarjana Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

4. Dr. Endang Widyorini, MSi, selaku pembimbing utama yang telah

memberikan masukan, perbaikan kepada penulis dalam menyelesaikan

tulisan penulisan tesis ini.

5. Yovita Indrayati, SH, MHum, sebagai pembimbing pendamping yang juga

telah memberikan masukan, arahan serta perbaikan kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan tesis ini.

6. dr. Edward Kurnia SpPK, MM, MHKes. sebagai penguji yang telah

memberikan masukan dan perbaikan, sehingga tulisan ini dapat

(5)

7. Seluruh staf pengajar Program Setudi Magister Hukum Kesehatan

Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang yang telah

membagikan ilmu hukum kesehatan kepada penulis, sehingga memperoleh

pemahaman ilmu pengetahuan khususnya ilmu dan pengalaman dalam

bidang hukum kesehatan.

8. Seluruh staf sekretariat Program Studi Magister Hukum Kesehatan

Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang yang dengan sabar

memberikan bantuan fasilitasi selama penulis menempuh pendidikan, dan

terima kasih untuk persaudaraan, kekeluargaan dan kebersamaannya. 9. Marianus Sae dan Paulus Soliwoa sebagai Bupati/wakil Bupati Ngada atas

berkenannya memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan tugas belajar di Program Magister Hukum Kesehatan

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, serta atas berkenannya

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam rangka penulisan

tesis ini di Kabupaten Ngada.

10. Drs. Antonius Repu sebagai Kepala Dinas Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindngan Masyarakat Kabupaten Ngada dan jajarannya yang telah

memfasilitasi penulis dalam mendapatkan rekomendasi penelitian di

Kabupaten Ngada dalam rangka penulisan tesis ini.

11. drg. Emerentiana Reni W, MHlth&IntDev., selaku Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Ngada dan jajarannya yang telah memfasilitasi penulis dalam

penelitian terkait penyelesaian tesis ini.

12. Yohanes Ghae, SH. sebagai Kepala Bagian Hukum Kabupaten Ngada

beserta jajarannya yang telah bersedia menjadi salah satu informan dalam

(6)

13. drg. Maria Wea Betu, MPH, sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Bajawa dan semua Jajarannya yang telah membantu memfasilitasi penulis

dalam melaksanakan penelitian terkait penyelesaian tesis ini.

14. Drs. Paulus Soliwoa sebagai Wakil Bupati Ngada periode

2010-2015/2016-2021 yang bersedia menjadi informan kepada penulis dalam kegiatan

penelitian terkait penyelesaian tesis ini

15. Drs. Thomas Dola Radho dan Don Bosco Ponong, sebagai mentor

Puskesmas Revormasi yang telah bersedia menjadi salah satu informan

kepada penulis dalam melaksanakan penelitian terkait penyelesaian tesis

ini

16. Para Camat sekabupaten Ngada yang tak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah memfasilitasi penulis dalam kegiatan penelitian terkait

penyelesaian tesis ini.

17. Para Kepala Puskesmas dan semua tenaga kesehatan di desa

sekabupaten Ngada yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu atas

bantuan fasilitasi kepada penulis dalam melaksanakan penelitian terkait

penyelesaian tesis ini.

18. Para Kepala Desa, tokoh masyarakat, ibu hamil dan ibu nifas sekabupaten

Ngada lebih khusus di lokasi penelitian yang tak dapat penulis sebutkan

satu persatu atas partisipasinya memberikan informasi dalam kegiatan

penelitian terkait penyelesaian tesis ini.

19. Semua stake holder kesehatan di Kabupaten Ngada yang tak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang baik langsung maupun tidak langsung

membantu memfasilitasi penulis serta memberikan informasi dalam

penelitian terkait penyelesaian tesis ini.

20. Rekan-rekan mahasiswa Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang angkatan XX, atas dukungan baik langsung

(7)

Hukum Kesehatan ini, terima kasih atas kebersamaan, kekeluargaan dan

persaudaraannya, hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

21. Dorotea Bate, AMD Keb. Istriku tercinta, Riky, Angel, Andro dan Pepy,

anak-anaku terkasih. Kalian telah telah mendukung saya sebagai suami

bagi istri dan ayah bagi anak-anak dalam menempuh pendidikan di

Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

hingga penyelesaian tulisan ini.

22. Semua keluarga yang dengan caranya masing-masing baik langsung

maupun tidak langsung telah mendukung penulis dalam menempu

pendidikan di Magister Hukum Kesehatan Universitas Semarang hingga

penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan. Kritik, saran dan masukan yang membangun sangat penulis

harapkan. Penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan bagi pembaca serta peneliti lain sebagai referensi. Selain itu

penulis juga berharap semoga tulisan ini dapat menjadi informasi berharga bagi

Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Umumnya dan Kabupaten

Ngada khususnya dalam kebijakan menekan angka kematian ibu dan kematian

bayi.

Semarang, Maret 2016 Penulis

(8)

DARTAR ISI

Kata Pengantar... iv

Daftar Isi... x

Pernyataan Keaslian Penelitian ... xvi

Abstrak ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 9

C. Tujuan Penelitian... 10

D. Manfaat Penelitian... 11

1. Manfaat Akademik... 11

2. Manfaat Praktis... 11

a. Bagi Peneliti... 11

b. Bagi Institusi Pemerintah Tempat Dilakukan Penelitian... 11

c. Bagi Masyarakat... 12

E. Metodelogi Penelitian... 12

1. Metode Pendekatan... 12

(9)

3. Jenis Data... 14

a. Data Primer... 15

b. Data Sekunder... 15

4. Metode Pengumpulan Data ... 16

a. Studi Lapangan... 16

1) Focus Group Discusion ... 16

2) Wawancara Mendalam... 20

3) Snowballing ... 22

4) Observasi Lapangan... 22

b. Studi Pustaka... 23

5. Metode Analisa Data... 24

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 26

A. Kerangka Teori ... 26

1. Kewenangan ... 26

a. Jenis-Jenis Kewenangan... 26

1) Kewenangan Atributif ... 26

2) Kewenangan Mandat... 27

3) Kewenangan Delegatif... 28

b. Kewengan Pemerintah Daerah Dalam Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan... 30

1) Kewenangan Atribusi ... 30

2) Kewenangan Delegatif ... 31

2. Hierarki Hukum ... 34

a. Statistika Dan Dinamika Sistim Norma... 34

b. Sistim Norma Yang Statik... 35

c. Sistim Norma Yang Dinamik... 35

d. Hukum Sebagai Sistim Norma Yang Dinamik... 36

e. Kekuatan Hukum dan Kekuatan Mengikat Suatu Produk Hukum... 36

1) Kekuatan Hukum ... 36

(10)

4. Hak Dan Kewajiban Dalam Hukum... 48

a. Pengertian ... 48

b. Hak Kesehatan Reproduksi ... 58

1) Pengertian ... 58

2) Kesehatan Reproduksi Sebagai Hak Asasi Manusia... 59

3) Hak-Hak Kesehatan Reproduksi ... 62

c. Revolusi KIA ... 64

1) Pengertian ... 64

2) Fasilitas Kesehatan Memadai dan Siap 24 Jam ... 66

3) Hak Ibu dan Bayi Dalam Revolusi KIA... 67

4) Kewajiban Pemerintah Dalam Revolusi KIA... 67

5. Konsep Perilaku Kesehatan ... 69

a. Batasan Perilaku ... 69

b. Perilaku Kesehatan ... 71

c. Domain Perilaku ... 74

1) Pengetahuan ... 75

2) Sikap ... 78

3) Tindakan atau Praktik ... 82

d. Determinan Perilaku ... 83

e. Proses Adopsi Perilaku ... 85

f. Perilaku Tertentu Sebagai Pengkondisian ... 86

B. Kerangka Konsep ... 88

BAB III: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 89

A. Gambaran Umum Kabupaten Ngada ... 89

1. Letak Geografis ... 89

2. Keadaan Penduduk ... 90

3. Keadaan Sosial Ekonomi ... 90

4. Tingkat Pendidikan... 91

5. Sarana Kesehatan ... 91

a. Puskesmas dan Jaringannya ... 91

(11)

c. Sarana Kesehatan Swasta ... 92

6. Tenaga Kesehatan ... 93

a. Jumlah Tenaga Kesehatan ... 93

b. Rasio Tenaga Kesehatan ... 94

B. Kekuatan Hukum Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA Di Provinsi NTT Dalam Menjamin Hak ... Kesehatan Ibu dan Bayi Di Kabupaten Ngada... 94

1. Kekuatan Hukum Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA berdasarkan Kewenangan Gubernur Dalam Membentuknya... 96

a. Studi Lapangan... 96

b. Analisis Normatif ... 97

1) Kewenangan Gubernur Dalam Pembentukan Peraturan Kepala Daerah ... 97

2) Kekuatan Hukum Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Berdasarkan Muatan Materiilnya... 105

a) Hasil Penelusuran... 105

(1) Penelusuran Muatan Materi Konsideran... 105

(2) Penelusuran Isi Batang Tubuh ... 107

(3) Penelusuran Isi Pedoman Revolusi KIA di Provinsi NTT... 119

b) Pembahasan... 123

(1) Revolusi KIA sebagai sebagai judul Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 tahun 2009... 123

(2) Peraturan Gubernur NTT nomor 42 tahun 2009 Berdasarkan Hierarki Hukum... 125

(3) Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Sebagai Suatu Sistim Hukum... 135

(4) Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Dalam Kerangka Hak dan Kewajiban Hukum... 144

(12)

C. Implementasi Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009

Tentang Revolusi KIA Di Provinsi NTT Dalam Menjamin Hak ...

Kesehatan Ibu dan Bayi Di Kabupaten Ngada ... 158

1. Hasil Penelitian ... 158

a. Kepatuhan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada dan Masyarakat terhadap Regulasi Revolusi KIA ... 158

b. Tanggapan Pihak-Pihak Terkait Tentang Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009... 161

1) Tanggapan Ibu Hamil/Nifas... 162

2) Tanggapan Tokoh Masyarakat... 162

3) Tanggapan Bidan/Perawat Di Desa ... 165

4) Tanggapan Bidan Koordinator ... 165

5) Tanggapan Kepala Puskesmas ... 166

6) Tanggapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada... 169

c. Tanggapan Pihak Terkait Mengenai Semboyan Semua Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Memadai... 169

d. Sarana Kesehatan Di Desa ... 170

e. Strategi Atau Cara Membawa Ibu Hamil Melahirkan Di Puskesmas... 171

f. Pembiayaan ... 173

g. Paradigma Pembangunan Kabupaten Ngada ... 175

h. Puskesmas Sebagai Fasilitas Kesehatan Memadai ... 175

2. Pembahasan ... 178

a. Penerapan Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 tahun 2009 Dalam menjamin hak kesehatan ibu dan bayi di kabupaten Ngada... 178

b. Tanggapan Pihak-Pihak Terkait Tentang Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009... 184

1) Tanggapan Ibu Hamil/Nifas... 184

2) Tanggapan Tokoh Masyarakat... 185

3) Tanggapan Bidan/Perawat Di Desa ... 187

(13)

5) Tanggapan Kepala Puskesmas ... 189

6) Tanggapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada... 191

c. Tanggapan Pihak Terkait Mengenai Semboyan Semua Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Memadai... 192

d. Sarana Kesehatan Di Desa ... 193

e. Strategi Atau Cara Membawa Ibu Hamil Melahirkan Di Puskesmas... 194

f. Pembiayaan ... 197

g. Persamaan dan pertentangan antara masyarakat, tenaga kesehatan dan Pemerintah... 198

h. Puskesmas Sebagai Fasilitas Kesehatan Memadai... 200

D. Hambatan Yang Dihadapi Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada Terhadap Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA Di Provinsi NTT ... 201

1. Hasil Penelitian... 201

2. Pembahasan... 206

BAB IV : PENUTUP... 211

A. KESIMPULAN... 211

1. Kekuatan Hukum Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA Di Provinsi NTT Dalam Menjamin Hak Kesehatan dan Ibu Di Kabupaten Ngada ... 211

a. Kekuatan Hukum Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA Di Provinsi NTT Berdasarkan Kewenangan Gubernur Dalam Pembentuknya... 211

b. Kekuatan Hukum Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Menurut Muatan Materiilnya ... 212

2. Implementasi Peraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA Di Provinsi NTT, Dalam Menjamin Hak... Kesehatan Ibu dan Bayi Di Kabupaten Ngada... 213

3. Hambatan PenerapanPeraturan Gubernur NTT Nomor 42 Tahun

(14)

a. Hambatan Yuridis ... 216

b. Hambatan Teknis... 217

B. SARAN... 218

DAFTAR PUSTAKA... 223

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I : Pertanyaan Panduan FGD... 227

LAMPIRAN II : Panduan Pertanyaan Wawancara ... 229

LAMPIRAN III : Panduan Pertanyaan Wawancara Dengan Bupati/Wakil : Bupati Ngada ... 230

LAMPIRAN IV : Checklist Observasi Lapangan ... 231

LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Nomor : 0047/sk.Rek/X/2013 Tanggal : 07 Oktober 2013

Tentang : PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI TUGAS AKHIR DAN TESIS

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR/TESIS*)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi/tugas akhir/tesis*) yang

berjudul :

Implementasi Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 42 Tahun 2009

Tentang Revolusi KIA Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Menjamin Hak

Kesehatan Ibu Dan Bayi Di Kabupaten Ngada ini, tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

(15)

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata terbukti bahwa skripsi/tugas akhir/tesis*) ini

sebagian atau seluruhnya merupakan hasil plagiasi, saya rela untuk

dibatalkan, dengan segala akibat hukumnya sesuai peraturan yang berlaku

pada Universitas Katolik Soegijapranata dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Semarang, 22 Maret 2016

Penulis

Linus Timoteus Dopo

ABSTRAK

Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia berdasarkan amanat UUD 1945, dan pemerintah bertanggung jawab menyediakan fasilitas kesehatan yang layak. Terbatasnya ketersediaan fasilitas kesehatan yang layak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan tingginya persalinan di rumah dan ditolong oleh dukun. Keadaan ini memicu tingginya kematian ibu dan bayi. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Provinsi NTT, hendak menjamin hak ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas kesehatan yang layak dengan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) NTT Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Revolusi KIA Di Provinsi NTT. Setelah gerakan ini dilaksanakan, jumlah persalinan di Puskesmas meningkat, kematian ibu menurun, namun pola penurunannya tidak signifikan, sedangkan jumlah kematian bayi justru meningkat.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan hukum Peraturan Gubernur tersebut, implementasianya, dan hambatan yang dihadapi di Kabupaten Ngada dalam menjamin hak kesehatan ibu dan anak terutama hak akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis, dengan pendekatan yuridis empiris untuk menganalisis bagaimana hukum beroperasi di lapangan menggunakan metode analisis kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui studi lapangan dan studi kepustakaan.

(16)

peraturan perundang-undangan lebih tinggi. Pedoman revolusi KIA yang bukan merupakan produk hukum muatan materinya bertentangan dengan hak kemerdekaan ibu hamil dalam memilih fasilitas kesehatan sebagai tempat melahirkan sesuai dengan kehendaknya dan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan termasuk bertentangan dengan Peraturan Gubernur tersebut. Pelaksanaan program revolusi KIA justru didasarkan pada pedoman revolusi KIA ini dengan mewajibkan ibu hamil melahirkan di Puskesmas PONED. Kepala Desa membentuk Perdes yang mewajibkan ibu hamil melahirkan di Puskesmas PONED, Ibu hamil yang tidak melahirkan di Puskesmas dikenai denda dan sanksi sosial. Ketentuan yang mewajibkan atau memaksa ibu hamil untuk melahirkan di Puskesmas PONED bertentangan dengan amanat Pasal 28 H UUD 1945. Dengan demikian pedoman ini harus ditinjau kembali. Materi yang bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi dicabut, pedoman revolusi KIA harus dibatalkan dan tidak boleh digunakan. Tidak hanya menjadikan Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai fasilitas kesehatan memadai untuk melahirkan, tetapi ibu hamil bebas memilih fasilitas kesehatan yang dikehendakinya untuk melahirkan.

Kata Kunci : Hak, akses, sarana kesehatan, keadilan

Abstract

Health is a form of human rights based on mandate of UUD 1945 and the government has responsibility to provide a poper health aminites. The limitation of proper health facilities at East Nusa Tenggara (NTT) Province caused high confirment did by the medicaster at their home. This condition created high mortality of mother and baby. Thereforce the local goverment of East Nusa Tenggara Province aimed to ensure the pregnant mother’s rights to give birth with proper health facilities and issued the governor regulation bumber 42, in 2009 concerned to the Revolution of Child and Mother’s Health at NTT Province. After this movement did, the number of confinement at Public Health Center (PHC) increased, while maternal mortaliti declined, howefer the pattern of decline wasn’t significant at the same time the number of infant mortality increased.

The research has purpose to analyze the legal force of the governor regulation, the implemetation, and obstacies that faced in Ngada Regency to ensure the health of mother and baby mainly the rights acces to get excellent, fair and equally of health service. The method in this reseach was socio-juridical by means of empirical juridical, to analyze the law operation in area used the qualitative analysis method. Data of research collected by study of field and study of literature.

(17)

child and mother’s health exactly basedon the guidlines of this and required the pregnant mother to give birth at PHC PONED (The Basic Emergency Neonatal Obstetry Service). The head of village formed Village Regulatio to obligate the pregnant mother to give birth at PHC PONED, they who didn’t obey this regulation got fine and social saction. The provision that obligated or forced pregnant mother to give birth at PHC PONED was discover to article 28 H UUD 1945. There force this gidlines must reviewed, the material which discorded to the high law regulation had to withdraw. The guidlines revolution of child and mother’s health must be cenceled and may not used. PHC and Hospital not only provide an adequate health aminities to give birth but also for pregnat mother sypposed to be free to choice the health aminities as they want.

Referensi

Dokumen terkait