• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMASI PELUANG TUBRUKAN KAPAL DENGAN METODE MINIMUM DISTANCE TO COLLISION (MDTC), STUDI KASUS : ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ESTIMASI PELUANG TUBRUKAN KAPAL DENGAN METODE MINIMUM DISTANCE TO COLLISION (MDTC), STUDI KASUS : ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 4.6 Skenario Tubrukan Kapal Secara Crossing di APBS .........
Tabel 2.1 Data kecelakaan kapal yang telah diinvestigasi oleh KNKT 2007-2011
tabel 1.2 berikut ini akan ditunjukkan secara rinci kejadian kecelakaan kapal di
Tabel 2.3 Rencana Revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

kapal di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta di umumkan oleh instansi yang berewenang. Alur pelayaran digunakan

Seperti yang telah dijelaskan, bahwa kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kriteria yang berhubungan dengan resiko tubrukan kapal di Alur Pelabuhan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keselamatan navigasi kapal yang akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perakserta memberikan informasi mengenai draft dan lebar kapal

Pada penelitian ini akan melakukan perhitungan volume pengerukan dengan data dari survei multibeam echosounder di Alur Pelayaran Barat Surabaya menggunakan perangkat lunak

b) Sebuah kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter atau kapal layar tidak boleh merintangi jalan kapal yang hanya dapat berlayar dengan aman di dalam alur pelayaran

30 alur pelayaran sempit yaitu : 1 Faktor eksternal : Faktor eksternal adalah faktor yang di dapat dari luar kapal, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kapal : a

Olah Gerak di Alur Pelayaran Sempit Dalam melakukan olah gerak kapal di alur pelayaran sempit harus dengan kecepatan aman atau mengurangi kecepatan dari biasanya, mempertahankan

Menerapkan olah gerak kapal dan mengendalikan kapal baik dalam keadaan berlayar di laut, di alur pelayaran sempit, di perairan dangkal, saat berlabuh jangkar, bersandar di dermaga,