PENDAHULUAN I - 1 1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia, mulai tingkat pemerintahan pusat sampai daerah dengan cara yang lebih
terpadu, efisien, efektif, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh
masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan tersebut adalah pelaksanaan
pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana dan terpadu
sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumberdaya yang
lebih optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan
pemerataan pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan
penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, social dan lingkungan secara
terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jendral Cipta Karya
mengambil inisiatif untuk mendukung Propinsi, Kabupaten/Kota untuk dapat mulai
menyiapkan perencanaan program yang dimaksud khususnya Bidang Keciptakaryaan
sebagai embrio terwujudnya perencanaan program infrastruktur yang lebih luas.
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan
Umum No. 06/SE/DC/2014 tanggal 24 Maret 2014 perihal Pedoman Penyusunan Rencana
Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta
karya, maka nomenklatur RPIJM diganti menjadi RPI2JM dan berlaku pula pedoman baru.
Dengan demikian pada kegiatan ini, dalam pelaksanaannya nanti telah menggunakan
dasar surat edaran tersebut.
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kab/Kota
Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan yang penting dalam pembangunan
bidang Cipta Karya, yang menjadi dasar dalam penyusun program dan anggaran serta
mendorong proses pemerataan pembangunan infrastruktur PU/Cipta Karya yang lebih
PENDAHULUAN I - 2
Dalam proses pelaksanaan keterpaduan program bidang infrastruktur
permukiman perlu mengacu pada Amanat Penataan Ruang/Spasial, Amanat
Pembangunan Nasional, dan Amanat Pembangunan bidang PU/CK, Rencana
Pembangunan Daerah dan Amanat Internasional.
RPI2JM sebagai dokumen perencanaan bidang Cipta Karya juga merupakan
integrasi dari strategi pembangunan sektor bidang Cipta Karya (Rencana Induk Sektor).
Masterplan Infrastruktur Bidang Cipta Karya diantaranya; Strategi Pengembangan
Infrastruktur Permukiman yaitu Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan (SPPIP), Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan Lingkungan
(RTBL), dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISSPAM), Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Visi Misi Pemimpin Daerah Kabupaten/Kota di
dalam RPJMD/Renstra SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi bidang Cipta Karya.
RPI2JM sebagai dokumen kelayakan dan kerjasama program dan anggaran
pembangunan bidang cipakarya di daerah antara pemerintah pusat, propinsi, dan
kab/kota, bermanfaat dalam mendorong pembangunan infrastruktur bidang ciptakarya
dalam rangka memacu pertumbuhan kab/kota dan pemerataan pembangunan. RPI2JM
juga merupakan dokumen perencanaan yang dibuat oleh kab/kota dalam mendorong
keterpaduan penanganan infrastruktur bidang ciptakarya berdasarkan entitas.
RPI2JM yang disusun diharapkan juga dapat menggambarkan multi sumber
pendanaan dan multi stakeholders di dalam investasi infrastruktur permukiman baik dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), Swasta (Dunia
Usaha), Masyarakat, dan Pinjaman / Hibah Luar Negeri. Dengan demikian RPI2JM yang
disusun merupakan consolidated Feasibility Study yang dapat diterima oleh semua pihak.
1.2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha
dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan
kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak
huni dan berkelanjutan. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan
PENDAHULUAN I - 3
provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen
teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan
dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas Daerah. Pada gambar dibawah ini memaparkan kedudukan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta
Karya.
Gambar 1. 1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah
pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta
Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka
PENDAHULUAN I - 4 1.3. KETERKAITAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2JM BIDANG PU
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga
hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang
dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh
masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program
pembangunan infrastruktur yang terdapat pada JM dioperasionalkan melalui
RPI2-JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh
pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. Pada bab ini memaparkan Keterkaitan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan
pembangunan di daerah.
Sumber: Direktorat Bina Program, 2014
Gambar 1. 2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi
program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK,
Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2- JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung
PENDAHULUAN I - 5
pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di
kabupaten/kota tersebut,untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk
masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM),
Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat,
budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat
dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program
strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan
RTRW Kabupaten/Kota. Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya
dioperasionalkan melalui RPI2-JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang
melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia
usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana
investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial,
kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks
program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.
1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dari Penyusunan Dokumen Rencana Terpadu dan Program
Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kota Pasuruan (RPI2JM) adalah untuk
mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur
permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Sedangkan tujuan
dari Penyusunan Dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah Kota Pasuruan (RPI2JM) adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan,
pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang
mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.
1.5. PRINSIP PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
PENDAHULUAN I - 6
1) Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk
rencana investasi yang disusun.
2) Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem
pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase,
peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan
kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta
penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
3) Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah,
sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat
terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta
dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social
Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan
masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
4) Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai
pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
maupun pada saat pelaksanaan program.
5) Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah
(kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
1.6. MUATAN DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 13 (tiga belas) bab
yaitu:
Bab I Pendahuluan
Bab II Konsep Perencanaan Bidang Cipta Karya
Bab III Rencana Tata Ruang Wilayah Sebagai Arahan Spasial RPI2-JM
BAB IV ARAHAN STRATEGIS NASIONAL
Bab V Prioritas Kabupaten/Kota Bidang Cipta Karya
Bab VI Profil Kabupaten/Kota
Bab VII Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/Kota
Bab VIII Aspek Teknis Per Sektor
PENDAHULUAN I - 7
Bab X Aspek Lingkungan Dan Sosial Dalam Pembangunan Bidang Cipta Karya Di Kabupaten/Kota
Bab XI Aspek Pembiayaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Di Kabupaten/Kota
Bab XII Aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota
Bab XIII Matriks Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah Bidang Cipta Karya (RPI2-Jm Bidang CK)
1.7. MEKANISME PNYUSUNAN DAN PENILAIAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA
Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan
dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya.
1.7.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya
melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina.
Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah
kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan
di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/Randal, melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili
Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata
Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat
Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi
dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil)
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku.
Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM.
Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri
dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait
pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota
yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan
anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD
PENDAHULUAN I - 8
Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta
Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat berjalan dengan
efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan
berkelanjutan.
Gambar 1. 3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
1.7.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen
perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral,
maupun perencanaan spasial. Gambar 1.1 memaparkan langkah-langkah penyusunan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat,
Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM
Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan
PENDAHULUAN I - 9 Gambar 3. 1 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
1.7.3 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk
meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut
menggunakan metode skoring, dimana masing – masing kriteria kelayakan telah
ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa
kriteria yaitu:
a. Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh
Bupati/Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman
penyusunan RPI2-JM.
b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan
Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang
tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN,
peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR
Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan perencanaan
PENDAHULUAN I - 10
c. Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor
pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana
program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.
d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.
e. Kelayakan Pendanaan
Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program /
kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.
f. Kelayakan Kelembagaan
Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk
menyusun dan mengelola implementasi RPI2-JM di daerah.
g. Matriks Program
Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks
program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Tabel 1. 1 Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Secara Kuantitatif.
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX
KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)
A LEGALISASI
1 Persetujuan Bupati/Walikota 2,0
2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi 2,0
B
OUTLINE DOKUMEN
1 Pendahuluan 0,5
2
Arahan Perencanaan Pembangunan
Bidang Cipta Karya 0,5
3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya
0,5
4 Profil Kabupaten/Kota 0,5
5 Keterpaduan Strategi
7 Keterpaduan Program Berdasarkan
Entitas
Matriks Rencana Program dan Investasi
Jangka Menengah Bidang Cipta Karya 0,5
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI
PENDAHULUAN I - 11
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX
ARAHAN KEBIJAKAN (4)
1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya 0,5
2
Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta Karya
0,5
3 Amanat Internasional Bidang Cipta
Karya
4 Arahan RTR Kawasan Strategis
Nasional
1 Geografi dan Administratif Wilayah 0,3
2 Demografi 0,2
1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3,0
2 Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) 2,0
3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2,0
5 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) 1,0
6 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) 1,0
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)
1,0
10 Integrasi Strategi Pembangunan
Kab/Kota dan Sektor 2,5
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI
MAX
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman 2,0
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor
Pengembangan Permukiman 2,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan
Kegiatan 2,0
H
RENCANA PROGRAM INVESTASI
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting,
Permasalahan, dan Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,0
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
PENDAHULUAN I - 12
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX
SEKTOR PBL
4 Usulan Kebutuhan Program dan
Kegiatan 2,0
Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
6,0
4
Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)
6,0
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, permasalahan, dan Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2,0
3
Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Air Minum
2,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0
K KETERPADUAN PROGRAM 1
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI
MAX KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)
L
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL
1 Analisis Perlindungan Lingkungan
(KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH) 3,0
2 Analisis Perlindungan Sosial 3,0
KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)
M ASPEK
PEMBIAYAAN
1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota 1,0
2
Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)
1,0
3 Proyeksi Investasi Pembangunan
Bidang Cipta Karya 2,0
4 Strategi peningkatan Investasi bidang
Cipta Karya 2,0
KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)
N ASPEK
KELEMBAGAAN
1 Kondisi Eksisting (organisasi,
tata- laksana, dan SDM) 2,0
2 Analisis Permasalahan (organisasi, tata-
laksana, dan SDM) 2,0
3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2,0
MATRIKS ROGRAM (6)
Telah memuat Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk
Jangka Menengah (lima tahun)
PENDAHULUAN I - 13
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX
(RPI2-JM) BIDANG CIPTA KARYA BERDASARKAN ENTITAS
2
Telah memuat informasi keterpaduan pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan sumber pembiayaannya
3,0