• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BUTON TENGAH - DOCRPIJM 1502193545BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BUTON TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BUTON TENGAH - DOCRPIJM 1502193545BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BUTON TENGAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

KABUPATEN BUTON TENGAH

6.1. Kerangka Kelembagaan

Organisasi perangkat daerah Kabupaten Buton Tengah

dibentuk berdasarkan:

1) Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Kabupaten Buton Tengah di Sulawesi Tenggara.

2) Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5587);

3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun 2007 tentang

petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

Berdasarkan ketentuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton

Tengah membentuk organisasi perangkat daerahnya, yang terdiri

atas;

1) Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2015 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buton

Tengah;

2) Peraturan Bupati Buton Tengah Nomor 03 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Peraturan Bupati Tengah Nomor 04 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

(2)

6.1.1. Struktur Organisasi Dinas Terkait Bidang Cipta Karya

Dinas Pekerjaan Umum, Kebersihan, Pertamanan,

Pemakaman, Tata Ruang dan Perumahan Rakyat Kabupaten Buton

Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Buton Tengah Nomor:

04.f tahun 2015 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan

Umum, Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman, Tata Ruang dan

Perumahan Rakyat Kabupaten Buton Tengah, dengan susunan

organisasi sebagai berikut:

Fungsi Dinas yaitu:

a. perumusan kebijakan Daerah, kebijakan pelaksanaan dan

kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum yang meliputi bidang

pengairan/sumber daya air, bina marga, bidang cipta karya dan

bidang survei dan perencanaan;

b. pelaksanaan urusan pemerintahan umum sesuai dengan bidang

tugasnya;

c. pengelolaan barang/kekayaan Daerah yang menjadi tanggung

jawabnya;

d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

e. Penandatanganan surat/naskah dinas sesuai tugas dan

kewenangannya;

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dinas, struktur

organisasi dinas terdiri atas :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

c. Bidang Cipta Karya dan Perumahan Rakyat;

d. Bidang Bina Marga;

e. Bidang Perencanaan Tata Ruang, Pengendalian dan Pemanfaatan

Ruang;

f. Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman;

g. Sub Bagian/Seksi;

(3)

G

am

bar

6

.1

. S

tr

u

k

tu

r Or

g

an

is

as

i D

in

as

P

ek

er

jaa

n

U

m

u

(4)

Bidang Cipta Karya dan Perumahan Rakyat Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Buton Tengah berdasarkan bagan di atas, terdiri atas:

a. Kepala Seksi Bangunan Cipta Karya; dan

b. Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Air Bersih.

Selanjutnya, Bidang Cipta Karya dan Perumahan Rakyat

mempunyai tugas, yaitu: melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam

merumuskan kebijakan teknis dibidang pembangunan yaitu bangunan

gedung, prasarana dan sarana air minum, serta penyehatan lingkungan

permukiman dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

b. penyusunan rencana program pembangunan dan perumusan kebijakan

teknis dibidang cipta karya;

c. penyusunan rencana program kerja bidang, pengendalian, perencanaan

teknis (desain), dan pengendalian/pengawasan pelaksanaan

pembangunan dibidang cipta karya;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang cipta karya;

e. penyusunan laporan realisasi fisik dan keuangan pada kegiatan dibidang

cipta karya;

f. pengidentifikasian dan penginventarisasian bangunan gedung,

prasarana dan sarana air bersih, serta penyehatan lingkungan

pemukiman;

g. penyelenggaraan dan pengikutsertaan dalam kegiatan pelatihan yang

berhubungan dengan bidang cipta karya;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi bidang di atas, seksi

bangunan cipta karya mempunyai tugas:

a. merangkum dan mengumpulkan bahan pedoman/petunjuk teknis

program pembangunan perumahan pemukiman dan pembangunan

gedung pemerintah serta fasilitasnya;

b. mengkoordinir kegiatan perencanaan, pengawasan dan pengendalian;

c. menyusun laporan perkembangan fisik dan keuangan pada kegiatan

(5)

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Cipta Karya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sedangkan Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Air

Bersih, mempunyai tugas:

a. merangkum dan mengumpulkan bahan pedoman/petunjuk teknis

program pembangunan prasarana dan sarana air bersih dan

penyehatan lingkungan pemukiman;

b. mengkoordinir perencanaan, pengawasan dan pengendalian penyehatan

lingkungan pemukiman, prasarana dan sarana air bersih;

c. menyusun laporan fisik dan keuangan pada kegiatan pembangunan

prasarana dan sarana air bersih dan kegiatan penyehatan lingkungan

pemukiman; dan

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang Cipta Karya

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

6.1.2. Potensi dan Persoalan Terkait Organisasi dan Tata Laksana

Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Dinas Pekerjaan umum sebagai salah satu instansi

penyelengara tugas di bidang pembangunan infrastruktur

keciptakaryaan, dilihat dari potensi sumber daya manusia/aparatur

yang ada, relatif masih belum memadai, baik dari segi kuatintas

maupun kualitas khususnya bidang Cipta Karya. Kondisi ini cukup

berasalan sebab Kabupaten Buton Tengah masih menata

kelembagaan sebagai daerah otonom baru dan masih kekurangan

aparatur sipil negara. Potensi aparatur bidang Cipta Karya dan

(6)

Tabel 6.1

Komposisi Pegawai dalam Bidang Cipta Karya dan Perumahan Rakyat Kabupaten Buton Tengah

Struktur organisasi Bidang Cipta, terdiri atas:

Golongan Jenis

Kelamin Pendidikan

DILAT Kepala Bidang

Cipta Karya III/c Laki-laki S-1

Staf teknis, yaitu 1 orang

dalam melaksanakan tugas dan fungsi di dukung oleh staf teknis dan

non teknis Non PNS yang terdiri atas 8 (empat) orang, yaitu:

1. 1 (satu) orang tenaga sipil

2. 2 (dua) orang tenaga komputer

3. 1 (satu) orang tenaga kesehatan lingkungan

4. 1 (satu) orang tenaga Diploma III arsitek

5. 1 (satu) orang tenaga sosial

6. 1 (satu) orang tenaga arsitektur.

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa potensi

aparatur yang ada masih relatif belum cukup memadai untuk

(7)

Tengah disebabkan masih dibutuhkan peningkatan kuantitas

khususnya dan kualitas pada umumnya.

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas

program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana

organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan

kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa

kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan

tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang

keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai

dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas,

fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.

Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang

koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan

keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang

dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program

dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program

dan kegiatan antar perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu

dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian

Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya menyangkut tupoksi dari

masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan

mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran

(8)

Tabel 6.2

Hubungan Kerja Bidang Cipta Karya Dengan Intansi Lain Yang Ada di Kabupaten Buton

No Instansi Peran Instansi dalam

Pembangunan Bidang Cipta karya

Bidang Yang Terkait

1. Bappeda

a.Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan b.Penetapan petunjuk pelaksanaan

perencanaan dan pengendalian pembangunan

c. Bimbingan supervisi dan

konsultansi penyusunan rencana pembangunan

d.Pengawasan dan pengendalian pembangunan

Bidang Fisik dan Prasarana

2 Dinas PU

a. penyusunan rencana program pembangunan dan perumusan kebijakan teknis dibidang cipta karya;

b. penyusunan rencana program kerja bidang, pengendalian, perencanaan teknis (desain), dan pengendalian/pengawasan pelaksanaan pembangunan dibidang cipta karya;

c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan dibidang cipta karya;

d. penyusunan laporan realisasi fisik dan keuangan pada kegiatan dibidang cipta karya; e. pengidentifikasian dan

penginventarisasian bangunan gedung, prasarana dan sarana air bersih, serta penyehatan lingkungan pemukiman;

f. penyelenggaraan dan

pengikutsertaan dalam kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan bidang cipta karya

Bidang Cipta

a. menyusunan rencana bidang penyehatan lingkungan serta penanggulangan wabah dan bencana;

Bidang

(9)

b. perumusan kebijakan teknis bidang penyehatan lingkungan serta penanggulangan wabah dan bencana;

c. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pencegahan,

pemberantasan dan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan serta penanggulangan wabah dan bencana;

d. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pencegahan, pemberantasan dan pengendalian.

a. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengelolaan kualitas air;

b. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah dengan instansi terkait; c. Pelaksanaan inventarisasi

permasalahan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah serta menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan

d. Menkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat.

laksana masih di jumpai pula sejumlah persoalan, diantaranya:

1) Tugas dan fungsi organisasi

a. Masih terbatas peraturan untuk mendukung pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi di Bidang cipta karya.

b. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti

sistem perencanaan, pengorganisasian dan Monitoring dan

(10)

c. Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam

merumuskan sistem koordinasi bidang cipta karya masih

sangat rendah.

d. Tuntutan pelayanan administrasi perizinan dan kajian

amdal, UKL, UPL dan SOP dari dunia usaha dan masyarakat

umum semakin banyak;

2) Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi

a. Belum ada regulasi peraturan, menyangkut pelaksanaan

tugas dan pokok menyangkut pengaturan dan pembinaan

kepada masyarakat, seperti pelaksanaan IMB, persampahan

dan pengelolaan air limbah serta garis sempadan.

b. Terbatasnyan personil;

3) Permasalahan dalam keorganisasian

a. Rendahnya tingkat kesejahteraan personil, khususnya tenaga

kontrak, tenaga teknis.

b. Belum optimalnya disiplin kerja tenaga operasional.

c. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak

buruk/negatif dari lingkungan yang tidak terkelola dengan

baik

d. Terbatasnya dana operasional dan biaya pemeliharaan

e. Rendahnya kualitas sumber daya manusia.

6.1.3. Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Bidang Cipta

Karya

Tujuan analisis sumber daya manusia adalah untuk

mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh

terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang

Cipta Karya. Analisis deskriptif Sumber Daya Manusia bidang Cipta

Karya di Kabupaten Buton Tengah adalah sebagai berikut:

(11)

a. SDM yang tersedia belum memenuhi kebutuhan baik dari

segi kuantitas maupun kualitas dalam perangkat daerah

khususnya bidang Cipta Karya.

b. Staf teknis yang memahami tugas pokok dan fungsi sangat

terbatas;

2) Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas dan

kuantitas SDM

a. Terbukanya kesempatan mengikuti pelatihan/bimtek terkait

dengan tugas pokok dan fungsi.

b. Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk peningkatan waskat

oleh atasan secara berjenjang;

c. Adanya Perhatian dan dukungan Pemerintah pusat.

3) Permasalahan dalam manajemen SDM

a. Beban kerja dan sasaran tugas sangat luas dan mencakup

lintas sektor;

b. Pelatihan dan bimtek tentang keciptakaryaan hanya pada

orang – orang tertentu saja yang ikut.

c. Dukungan sumber pembiayaan (APBD) untuk melaksanakan

program sangat terbatas;

Tabel 6.3

Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya

No Instansi Tingkat pendidikan

Jumlah Pegawai Yang

ada

Jumlah pegawai yang

diperlukan

1.

Bappeda (Bidang Bangwil)

2

Dinas PU ( Bidang Cipta karya dan perumahan)

3. Dinas

Kesehatan

(12)

Hidup & Kehutanan

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan

strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)

di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara

menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat

faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.

Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil

keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara

mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada

(strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang

ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi

kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau

menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).

Berdasarkan informasi serta analisis tentang keorganisasian, tata

laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya,

selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

seperti pada Tabel 6.4 berikut

Tabel 6.4.

Tabel Matriks Analisis SWOT

Faktor Eksternal PELUANG (O)

a. Terbukanya kesempatan mengikuti

pelatihan/bimtek terkait dengan tugas pokok dan fungsi.

b. Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk peningkatan waskat oleh atasan secara berjenjang;

ANCAMAN (T) a. Belum maksimalnya

(13)

Faktor Internal

c. Adanya Perhatian dan dukungan Pemerintah pus

siapa yang

bertanggung jawab; c. Pertumbuhan penduduk kota yang cukup besar.

KEKUATAN (S)

a. Struktur organisasi perangkat kerja

daerah yang

menangani bidang Cipta Karya di Kota Kendari sudah sesuai untuk mendukung pembangunan bidang cipta karya di Kota Kendari. b.

Tersedianya personil yang cukup

c. Adanya struktur organisasi & Job discription yang jelas d. Sarana dan

Prasarana kerja yang memadai e.

personil yang telah mengikuti

pelatihan pada pembagian kerja yang jelas

a. Sinkronisasi antar peraturan terkait dengan bidang keciptakaryaan; b. Pengendalian dan pengawasan terhadap peraturan daerah yang telah dibuat; c. Penambahan sarana dan prasarana kerja dan latihan

KELEMAHAN (W) a. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem perencanaan, pelaksanaan dan Monev. b. Koordinasi dan kerjasama

instansi sektor terkait dalam bidang cipta karya masih sangat rendah. c. Masih terbatasnya personil anggaran APBD di sektor cipta karya e.

a. Mengoptimalkan

manajemen bidang

ciptakarya dalam hal perencanaan,

pelaksanaan dan

monev; b.

Meningkatkan fungsi

koordinasi dengan

instansi terkait

kegiatan dalam

bidang cipta karya; c. Meningkatkan jumlah aparat bidang cipta

karya untuk

mengikuti pelatihan

dan bimtek

keciptakaryaan; d.

Mengalokasikan dana

APBD yang ada

dengan didukung

(14)

yang berprestasi pindah ke Instansi lain

sumber pendanaan

dari APBN.

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT,

maka rencana pengembangan keorganisasian di Kabupaten Buton

Tengah adalah sebagai berikut:

1) Menyediakan sarana dan prasarana kerja guna mendukung

penyelenggaraan kegiatan bidang keciptakaryaan.

2) Menyusun Peraturan – peraturan daerah terkait dengan bidang

keciptakaryaan.

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT,

maka rencana pengembangan tata laksana di Kabupaten Buton Tengah

adalah sebagai berikut:

1) Pelibatan lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam

peningkatan kemampuan staf/aparatur yang terlibat dalam

penyusunan kebijakan dan pelaksana kebijakan pada urusan

Keciptakaryaan.

2) Menciptakan Koordinasi yang bersinergis dengan instansi terkait

lainnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring bidang

keciptakaryaan.

3) Menyusun standar operasional prosedur bidang keciptakaryaan.

4) Menempatkan personil sesuai bidang tugas dan keahlian atau paling

tidak personil yang masih berkorelasi dengan bidang tugas

keciptakaryaan.

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT,

maka rencana pengembangan SDM di Kabupaten Buton Tengah adalah

sebagai berikut:

1) Menambah jumlah pegawai di SKPD terkait yang menangani sektor

keciptakaryaan,

2) Mengikutkan pegawai/staf di SKPD terkait untuk mengikuti

(15)

3) Memberikan dukungan diklat manajemen teknis terhadap staf bidang

keciptakaryaan, seperti pengelolaan persampahan, air minum,

bangunan gedung, dan lain-lain

6.2. Kerangka Regulasi

Gambaran umum kerangka regulasi baik yang sudah ada dan

regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi,

serta kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta

Karya pada Kabupaten Buton Tengah, masih sangatlah minim. Dari

data yang ada hanya sebatas peraturan bupati tentang struktur

organisasi Dinas Pekerjaan Umum, Kebersihan, Pertamanan,

Pemakaman, Tata Ruang dan Perumahan Rakyat. Sedangkan yang

berhubungan dengan SOP ataupun peraturana lainnya belum

tersedia, hal ini sangatlah wajar mengingat Kabupaten Buton Terngah

baru berdiri sejak Tahun 2014 akhir silam dan efektif menjalankan

roda pemerintahan sejakan awal Tahun 2015 yang lalu.

Kerangka regulasi yang telah dihasilkan dalam rangka

mendukung kinerja pembangunan infrastruktur bidang cipta karya di

Kabupaten Buton Tengah yaitu:

1) Surat Keputusan Bupati Buton Tengah Nomor 80.a Tahun 2015

tentang Penetapan Lokasi Desa dan Kelurahan Kumuh di

Kabupaten Buton Tengah;

2) Surat Keputusan Bupati Buton Tengah Nomor … Tahun 2016

tentang Pembentukan Satuan Tugas (SATGAS) Pendampingan

Perencanaan dan Pengendalian Pelaksanaan Program Bidang

Cipta Karya Kabupaten Buton Tengah

3) Surat Keputusan Bupati Buton Tengah Nomor 80.a Tahun 2015

tentang Penetapan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah

Gambar

Gambar 6.1. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Tabel 6.1 Komposisi Pegawai dalam Bidang Cipta Karya dan Perumahan
Tabel 6.2 Hubungan Kerja Bidang Cipta Karya Dengan Intansi Lain Yang Ada
Tabel 6.3 Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Akhir yang telah saya buat ini dengan judul “ Aplikasi RFID Sebagai Identifikasi pada Prototype Pengatur Solenoid Valve

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi yang terdiri dari biaya periklanan, biaya penjualan pribadi, biaya promosi penjualan, biaya

Pemeriksaan medis dinilai dengan skor yang dihitung dari jayvaban contoh atas 12 pertanyaan mengenai tinggi badan, berat badan, pemeriksaan perut, pemeriksaan

Porang berbeda varian memiliki keragaman dalam karakter kualitatif dan kuantitaif berupa warna tangkai daun, bentuk corak daun, tekstur tangkai, lebar tajuk,

Analisa hubungan jenis persalinan dengan kejadian asfiksia neonatorum didapatkan bahwa jenis persalinan spontan sebanyak 787 persalianan, mayoritas mengalami vigorous

Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat Keputusan Jarak (mile) Waktu Tempuh Tahun Operasi Fungsi Klasifikasi Lintas. Pelabuhan 1 Pelabuhan 2

Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh Komponen Konsumsi Rumah Tangga yang melambat sebesar 0,83 persen dan Komponen Perubahan Inventori yang terkontraksi hingga minus 40,14

d. pulau atol, dataran abisal, dasar horizon, punggung laut e. shelf, punggung laut, lubuk laut, zona litoral. Jika dalam keadaan cuaca cerah, volume uap air di kota Bogor pada