SKRIPSI
KENTRUNG WALI SANGA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI BAGI MASYARAKAT PENDUKUNGNYA
Oleh:
BINTI QURYATUL MASRUROH
121111048
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
SKRIPSI
KENTRUNG WALI SANGA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI BAGI MASYARAKAT PENDUKUNGNYA
Oleh
BINTI QURYATUL MASRUROH NIM 121111048
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
iii
KENTRUNG WALI SANGA: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI BAGI MASYARAKAT PENDUKUNGNYA
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
Oleh
BINTI QURYATUL MASRUROH NIM 121111048
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
Man Jadda WaJada
“Barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil. Insha Allah!
Kagem Emak dan Bapak,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia,
rahmat, dan nikmat-Nya sehingga skripsi dengan judul Cerita Kentrung Wali
Sanga: Analisis Struktur dan Fungsi Bagi Masyarakat Pendukungnya ini dapat
terselesaikan. Penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Airlangga.
Skripsi ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
struktur dan fungsi cerita kentrung Wali Sanga yang ada di Desa Dayu,
Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Kesenian kentrung dengan kelompok
kesenian bernama Tri Santosa Budaya ini merupakan satu-satunya yang masih
tetap eksis di Blitar, ditengah perkembangan zaman dan kebutuhan akan hiburan
kesenian yang semakin beragam. Wali Sanga merupakan jenis cerita yang penulis
pilih karena sangat minim jenis sastra lisan yang menceritakan tentang wali
penyebar agama Islam di tanah Jawa.
Cerita kentrung Wali Sanga dituturkan dalam Bahasa Jawa dengan
beberapa dialek khas Blitar. Dalam penuturan tersebut juga terdapat beberapa
istilah dalam Bahasa Arab, namun istilah-istilah tersebut merupakan istilah-istilah
umum yang telah banyak diketahui masyarakat. Percampuran penggunaan Bahasa
Jawa dan Bahasa Arab ini juga tak lepas dari kultur dalang dan masyarakat
Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Diah Ariani Arimbi, S.S., M.A., Ph.D, selaku dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Airlangga;
2. Dra. Dwi Handayani, M.Hum., selaku ketua Program Studi Sastra Indonesia,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, yang telah memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini;
3. Dr. Trisna Kumala Satya Dewi, M.S., selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing dan memberikan dukungan selama proses
pengerjaan skripsi;
4. Prof. Dr. I.B.Putera Manuaba, Drs., M.Hum., selaku dosen wali;
5. Bapak Mochtar Lutfi, S.S., M.Hum., Bapak Moch. Ali, S.S., M.A. Min., dan
Dra. Sutji Hartiningsih, M.Hum., selaku dosen di minat filologi Sastra
Indonesia. Juga seluruh dosen di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Airlangga. Terima kasih untuk ilmu-ilmu yang
telah diberikan;
6. DIKTI dengan program beasiswa Bidikmisi, terimakasih telah memberi
kesempatan untuk menuntut ilmu lebih tinggi dan berbakti pada bangsa ini;
7. Mbah dalang Adam Sumeh selaku informan kunci yang tak pernah bosan
memberi penjelasan dan pengarahan. Terimakasih sudah diperkenankan
mengikuti pertunjukan-pertunjukan kentrung bersama kelompok kesenian
“Tri Santosa Budaya”. Pak Sugiran dan Mbak sinden Susi, terimakasih
ix
8. Teman-teman seperjuangan di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) SITUS,
rahim sekaligus rumah yang membesarkanku. Rekan-rekan di Pusat
Informasi dan Humas (PIH) dan WARTA UNAIR, Bapak Bambang BES,
Mbak Inda, Mbak Defrina, Nuri, terima kasih telah memberikan ruang untuk
menggali potensi selama menjadi mahasiswa;
9. Emak Harti dan Bapak Shobilal, terimakasih untuk doa-doa panjangnya
disetiap malam. Juga kakakku Syamsul Arifin, dan adik Agus Achmad
Muzaqi. Saya sadar, walau bagaimanapun rumah adalah tempat kembali
paling nyaman;
10. Dulur-dulurku di perantauan; Ayu, Ami, Ahsan, Hasan, Feri, Taqwin, dan
Rizka. Terima kasih untuk waktu-waktu mbolangnya. Banyak gunung dan
pantai yang belum kita kunjungi;
11. Ibu Supodo selaku ibu kos, terimakasih sudah menjadi ibu kedua selama
lebih dari 4 tahun ini, serta keluarga happy roommates yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu, dan;
12. Seluruh pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya peneliti mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua
pihak.
Surabaya, 7 Januari 2016
xi ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan pertama, mendokumentasikan kentrung Wali Sanga secara lengkap dan menyeluruh. Kedua, mengungkapkan struktur cerita kentrung Wali Sanga. Ketiga mengungkapkan fungsi yang terdapat dalam cerita kentrung Wali Sanga.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari pertama prapenelitian di tempat. Kedua penelitian di tempat, meliputi wawancara dasar terhadap para informan, dan perekaman pertunjukan kentrung dengan cerita Wali Sanga. Perekaman menggunakan dua teknik rekam, yaitu rekam video dan rekam suara. Ketiga pendokumentasian, meliputi transkripsi atau pemindahan bahasa dari lisan ke tulis, dan penerjemahan. Data selanjutnya diolah dengan metode deskriptif analisis.
Penelitian ini menggunakan teori struktural. Melalui teori struktural, diungkap unsur-unsur pembangun cerita kentrung Wali Sanga yang terdiri dari alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan moral atau amanat. Selain itu diungkap pula unsur lain pembentuk cerita kentrung Wali Sanga, yaitu unsur lagu. Berdasarkan analisis struktural dapat diketahui fungsi cerita kentrung Wali Sanga bagi masyarakat pendukungnya.
Penelitian ini menghasilkan pertama, dokumentasi kentrung Wali Sanga. Kedua, fungsi kentrung Wali Sanga bagi masyarakat pendukungnya. Fungsi-fungsi tersebut yaitu sebagai alat pendidikan, sebagai sebuah bentuk hiburan, sebagai alat dakwah agama Islam, sebagai alat kritik, dan sebagai sarana mengembangkan eksistensi diri. Pertunjukan kentrung Wali Sanga juga digunakan dalam perayaan pergantian tahun dan maulid Nabi Muhammad SAW.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan……… i
Sampul Dalam………... ii
Prasyarat Gelar……….. iii
Lembar Motto ……….. iv
Persetujuan Pembimbing Skripsi ………... v
Pengesahan Dewan Penguji Skripsi………... vi
KATA PENGANTAR……….. vii
PERNYATAAN………... x
ABSTRAK………... xi
DAFTAR ISI………... xii
DAFTAR SINGKATAN ………...……….. xv
DAFTAR ISTILAH DALAM BAHASA JAWA ……… xvi
DAFTAR TABEL ..………... xvii
DAFTAR BAGAN ………. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ……… xix
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1 Latar Belakang Masalah……… 1
1.2 Rumusan Masalah ………. 4
1.7.3Konsep Struktural …..………... 10
xiii
1.8.2Metode Pengumpulan Data ……….. 11
1.8.3Metode Pendokumentasian ……….. 13
1.8.4Metode Analisis Data ………. 14
1.9 Sistematika Penulisan ………...……… 14
BAB II DESKRIPSI KENTRUNG, DALANG KENTRUNG, DAN CERITA WALI SANGA ……… 16
2.1 Pengantar ………... 16
2.2 Kondisi Demografi Dusun Sanan, Desa Dayu, Kabupaten Blitar … 16 2.3 Batasan Kentrung dan Cerita Kentrung ……… 17
2.4 Cerita Kentrung Wali Sanga ………. 22
2.5 Dalang Kentrung ……….. 23
2.5.1 Riwayat Hidup Dalang Kentrung Adam Sumeh …………... 24
2.5.2 Kelompok Kesenian Tri Santosa Budaya ………. 26
2.6 Pewarisan Kesenian Kentrung ………... 31
2.7 Pertunjukan Kentrung ……….. 33
BAB III DOKUMENTASI KENTRUNG WALI SANGA ……….. 35
3.1 Pengantar Transkripsi ……….. 36
3.2 Transkripsi Kentrung Wali Sanga ……… 39
3.3 Catatan Transkripsi ……….. 131
3.4 Pengantar Terjemahan ………. 135
3.5 Terjemahan Kentrung Wali Sanga ……….. 138
1.6 Bahasa ………... 322
BAB V FUNGSI KENTRUNG WALI SANGA BAGI MASYARAKAT PENDUKUNGNYA …..……….. 326
5.1 Pengantar ………... 326
5.2 Fungsi Cerita Kentrung Wali Sanga ………. 328
5.2.1Sarana Pendidikan ……..………... 328
5.2.2Sarana Hiburan Mayarakat……….. 338
5.2.3Sarana Dakwah Agama Islam ………..……….. 338
5.2.4Sarana Kritik Sosial ……….. 343
5.2.5Sarana Mengembangkan Eksistensi Diri ……… 359
5.3 Pertunjukan Kentrung Wali Sanga dalam Perayaan ……… 361
BAB VI PENUTUP ………... 364
6.1 Simpulan ..………. 364
6.2 Saran …..……… 365
xv
DAFTAR SINGKATAN
b : babak
d : dialek
hlm. : halaman
KWS : kentrung Wali Sanga
pg : pengantar
pk : penyingkatan
pt : penutup
se : salah ejaan
smk : salah menggunakan kata
DAFTAR ISTILAH BAHASA JAWA
kalap : dibawa makhluk halus
mbarong : menari dengan menggunakan alat atau kelengkapan sebagai binatang buas
nderes : mencari nira dari pohon kelapa
ngamen : mengamen, berkeliling (menyanyi, main musik, dan sebagainya) untuk mencari uang
ngibadah : beribadah nguri-nguri : melestarikan
nglawak : bertindak sebagai pelawak, berbuat jenaka nyantrik : berguru
nyeleng : menari dengan meniru adegan seperti celeng (babi liar) pikulan : kayu atau bambu yang digunakan untuk memiki pitonan : upacara tujuh bulan anak dari hari kelahirannya plekotho : tipu
senggakkan : menyela/celaan
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Jenis dan Judul Cerita Kesenian Kentrung Tri Santosa
Budaya ………...
29
Tabel 2 Catatan Transkripsi 1 ………. 132
Tabel 3 Catatan Transkripsi 2 ………. 133
Tabel 4 Daftar Kelompok Kata Khusus …………..……… 330
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 Silsilah nyantrik dalang kentrung Adam Sumeh ………….. 32
Bagan 2 Bagan struktur alur kentrung Wali Sanga berdasarkan urutan peristiwa ……….
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta Kabupaten Blitar
Lampiran 2 Daftar Foto Pemanin dan Pertunjukan Kentrung
Lampiran 3 Daftar Informan.