• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS Critical Control Point (CCP) PADA PROSES PENGALENGAN IKAN LEMURU (Sardinella lemuru) DI PT MAYA FOOD INDUSTRIES KOTA PEKALONGAN PROPINSI JAWA TENGAH PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS Critical Control Point (CCP) PADA PROSES PENGALENGAN IKAN LEMURU (Sardinella lemuru) DI PT MAYA FOOD INDUSTRIES KOTA PEKALONGAN PROPINSI JAWA TENGAH PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS Critical Control Point (CCP) PADA PROSES PENGALENGAN

IKAN LEMURU (Sardinella lemuru) DI PT MAYA FOOD INDUSTRIES

KOTA PEKALONGAN PROPINSI JAWA TENGAH

PRAKTEK KERJA LAPANG

PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN

Oleh:

UMI NADHIRO

SURABAYA – JAWA TIMUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)
(3)
(4)
(5)

iv RINGKASAN

UMI NADHIRO. Analisis Critical Control Point (CCP) Pada Proses

Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) di PT. Maya Food Industries Kota Pekalongan Propinsi Jawa Tengah. Dosen Pembimbing Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP.

Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) mudah mengalami kerusakan dan

pembusukan yang disebabkan karena kandungan lemak yang cukup tinggi

(1-24%) dan tidak kompaknya tekstur ikan sehingga diperlukan penanganan berupa

pengolahan dan pengawetan yaitu salah satunya pengalengan. Adanya kerugian

dari pengalengan berupa kerusakan pada makanan kaleng dapat menimbulkan

pertumbuhan mikroba. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk mengetahui

adanya Critical Control Point (CCP) pada proses pengalengan ikan. Tujuan dari

pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini yaitu mengetahui dan memahami

penentuan Critical Control Point (CCP), penentuan batas kritis, pemantauan

Critical Control Point (CCP) serta tindakan koreksi terhadap Critical Control

Point (CCP) pada proses pengalengan ikan Lemuru (Sardinella lemuru).

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di PT. Maya Food

Industries, Jl. Jlamprang Desa Krapyak Lor, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota

Pekalongan, Propinsi Jawa Timur pada tanggal 12 Januari – 20 Februari 2015.

Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah metode

deskriptif dengan pengumpulan data primer berupa observasi, wawancara, dan

partisipasi aktif ; serta data sekunder berupa studi pustaka dan dokumentasi.

Proses pengalengan ikan di PT. Maya Food Industries meliputi

penerimaan bahan baku; thawing; sortasi, pemotongan, dan penyiangan;

penghilangan sisik; pengisian dan penimbangan; pemasakan awal (pre cooking);

penirisan; pengisian medium; penutupan kaleng (seaming); pencucian kaleng;

sterilisasi; pendinginan; inkubasi; pelabelan dan pengemasan; penyimpanan.

Untuk mengetahui Critical Control Point (CCP) pada proses pengalengan ikan

lemuru (Sardinella lemuru) maka digunakan decision tree atau pohon keputusan

sehingga didapatkan bahwa pada penerimaan bahan baku, penutupan kaleng

(6)

v

Critical Control Point (CCP) yaitu adanya formalin dan histamin; adanya

kontaminasi dan pertumbuhan bakteri yaitu E. coli dan Salmonella; dan adanya

pertumbuhan bakteri Clostridium botulinum. Penentuan batas kritis pada tiga titik

Critical Control Point (CCP) mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI),

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dan Food and Drug

Administration (FDA) yang mana standar untuk kadar fomalin pada penerimaan

bahan baku di perusahaan ini sebesar 0 (nol); standar untuk kadar histamin pada

penerimaan bahan baku sebesar < 50 ppm atau < 17 ppm apabila sampel

komposit, standar overlap persen (OL %) pada penutupan kaleng (seaming)

minimal sebesar 45%, serta standar suhu, waktu dan tekanan pada tahap sterilisasi

yaitu 117°C selama 100 menit dengan tekanan 0,75-0,85 kg/cm2. Pemantauan

pada tiga titik Critical Control Point (CCP) tersebut dilakukan oleh Quality

Control (QC) dan operator mesin. Apabila pada tiga titik Critical Control Point

(CCP) pada proses pengalengan ikan lemuru (Sardinella lemuru) terdapat

penyimpangan maka akan dilakukan tindakan koreksi sesuai dengan prosedur

(7)

vi

Lemuru (Sardinella lemuru) susceptible to damage and decay caused by a

fairly high fat content (1- 24%) and do not compact the texture of the fish so that

one of the necessary treatments in the form of processing and preservative is

canning. The loss of canning in the form of damage to the canned food can lead to

the growth of microbes. Therefore it is very important to know their Critical

Control Point (CCP) in the process of canning fish. The purpose of the

implementation of the Field Work Practice (PKL) is to know and understand the

determination of Critical Control Point (CCP), determine the critical limits,

observe the Critical Control Point (CCP) and correct the action against Critical

Control Point (CCP) in the process of canning fish Lemuru (Sardinella lemuru).

Field Work Practice (PKL) is conducted at PT. Maya Food Industries, Jl.

Jlamprang Krapyak Lor village, District of North Pekalongan, Pekalongan, East

Java Province on January 12th-February 20th, 2015. The method used in Field

Work Practice (PKL) is the descriptive method by collecting primary data in the

form of observation, interviews, and active participation ; as well as secondary

data from literature and documentation.

Fish canning process in PT. Maya Food Industries includes the receipt of

raw materials; thawing; sorting, cutting, and weeding; removal of scales; filling

and weighing; ripening early (pre-cooking); draining; filling medium; closing

cans (seaming); washing cans; sterilization; cooling; incubation; labeling and

packaging; storage. To determine Critical Control Point (CCP) in the process of

canning lemuru (Sardinella lemuru) then used the decision tree to obtain that on

receipt of raw materials, the closure of the tin (seaming), and sterilization are

significant hazards that are identified as Critical Control Point ( CCP) is the

existence of formalin and histamine; contamination and growth of bacteria, E. coli

(8)

vii

Determination of critical limits at three points Critical Control Point (CCP)

referring to the Indonesian National Standard (SNI), Regulation of the Minister of

Health of the Republic of Indonesia, and the Food and Drug Administration

(FDA) which is the standard for content fomalin on receipt of raw materials for

the company amounted to 0 (zero); standard for histamine levels in the receipt of

raw materials of <50 ppm or <17 ppm when the composite sample, standard

overlap percent (OL%) at the close of tin (seaming) of at least 45%, and the

standard temperature, time and pressure at the sterilization stage is 117°C for 100

minutes with a pressure of 0.75 to 0.85 kg / cm2. Monitoring at three points

Critical Control Point (CCP) is carried out by the Quality Control (QC) and

machine operators. If there is a deviation in the three points of Critical Control

Point (CCP) in the process of canning lemuru (Sardinella lemuru), the corrective

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

taufiq, dan hidayah-Nya serta tidak lupa Shalawat dan salam selalu tercurahkan

kepada Rasulullah SAW sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah

Praktek Kerja Lapang (PKL) tentang “Analisis Critical Control Point (CCP) Pada

Proses Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella lemuru)”. Karya ilmiah ini disusun

berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan,

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah Praktek Kerja Lapang (PKL) ini masih

jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan penulis demi perbaikan dan kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga

karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih luas serta

menjadi sumber informasi bagi semua pihak, terutama bagi mahasiswa Program

Studi Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan,

Universitas Airlangga, Surabaya guna kemajuan serta perkembangan ilmu dan

teknologi dalam bidang perikanan.

Surabaya, 03 Juli 2015

(10)

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan Praktek Kerja

Lapang (PKL) ini banyak melibatkan orang-orang yang sangat berarti bagi

penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Ibu Dr. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP sebagai dosen pembimbing yang

telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak penyusunan

proposal hingga terselesaikannya penyusunan laporan Praktek Kerja

Lapang (PKL) ini dengan tepat waktu.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA sebagai Dekan Fakultas Perikanan

dan Kelautan Universitas Airlangga yang memberikan kesempatan kepada

penulis dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL).

3. Bapak Abdul Manan, S.Pi., M.Si sebagai dosen wali yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Heru Pramono, S.Pi., M. Biotech dan Bapak Kustiawan Tri

Pursetyo, S.Pi., M.Vet sebagai dosen penguji sidang Praktek Kerja Lapang

(PKL) yang telah memberikan banyak kritik dan saran kepada penulis.

5. Bapak Eka Setyadi, S.T sebagai pembimbing lapangan kerja praktek yang

telah memberikan ilmu, pengetahuan dan wawasan serta telah

membimbing dengan penuh kesabaran kepada penulis.

6. Bapak Jones B. Simbolon S.H, Bapak Tri Laksana, Bapak Asoen Rudi C,

(11)

x

memberikan ilmu dan informasi kepada penulis terkait pengumpulan

data-data yang dibutuhkan penulis untuk menyusun laporan Praktek Kerja

Lapang (PKL) ini.

7. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan

moril maupun materil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dengan lancar.

8. Machfud Dwi Diantoro, Farah Kartikasari dan teman-teman yang telah

memberi dukungan, motivasi, dan do’a kepada penulis dalam pelaksanaan

maupun penyelesaian laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini.

Surabaya, 03 Juli 2015

(12)

xi

2.2.1 Pengertian Pengalengan ... 8

(13)

xii

3.2 Metode Kerja ... 16

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 16

3.3.1 Data Primer (Primary Data) ... 16

4.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Lapang (PKL) ... 19

4.1.1 Letak Geografis Perusahaan... 19

4.1.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 19

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 20

4.1.4 Struktur Organisasi dan Ketnagakerjaan ... 21

4.1.5 Sarana dan Prasarana Perusahaan ... 22

4.1.6 Spesifikasi Produk ... 22

4.2 Kegiatan di Lokasi Praktek Kerja Lapang (PKL) ... 23

4.2.1 Proses Pengalengan Ikan ... 23

A. Penerimaan Bahan Baku ... 25

B. Thawing ... 26

C. Sortasi, Pemotongan, dan Penyiangan ... 27

(14)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Hasil decision tree pada proses pengalengan ikan Lemuru ... 40

4.2 Hasil pemeriksaan pada penerimaan bahan baku... 46

4.3 Hasil pemeriksaan penutupan kaleng (seaming) ... 50

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Morfologi Ikan Lemuru (Sardinella lemuru) ... 5

4.1 Tahap pada proses pengalengan ikan Lemuru ... 24

4.2 Penerimaan bahan baku ikan ... 26

4.3 Sortasi, pemotongan, dan penyiangan ... 27

4.4 Pengisian ikan dalam kaleng ... 29

4.5 Pemasakan awal (pre cooking) ikan Lemuru ... 30

4.6 Pengisian medium dalam kaleng ... 32

4.7 Pendinginan di dalam bak sirkulasi... 34

4.8 Inkubasi di PT. Maya Food Industries ... 35

4.9 Kode print pada kaleng ... 36

4.10 Decision tree di PT. Maya Food Industries ... 38

4.11 Persiapan untuk uji histamin ... 47

4.12 Hasil pemeriksaan penutupan kaleng (seaming) ... 51

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Denah Lokasi PT. Maya Food Industries ... 62

2. Struktur Organisasi PT. Maya Food Industries ... 63

3. Layout PT. Maya Food Industries ... 64

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait