• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QURAN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QURAN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

PADA SISW A KELAS III S D NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN M ERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2 0 0 8

S K R I P S I

Oleh:

ATI WIDHIARTI

N I M : I 1406319

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

PA D A SISW A KELAS III S D NEGERI MERTOYUDAN I KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2 0 0 8

S K R I P S I

(Diajukan untu^M em enuH iTugas

dan MeCeng^api S ya ra t Quna MemperoCefi

(}e(ar Sarjana daCam iCmu Tar6iyaH

Oleh:

ATI WIDHIARTI

NIM: 11406319

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(3)

Saudari ATI WIDHIARTI di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari:

Nama : ATI WIDHIARTI

NIM : 11406319

Judul Upaya Peningkatan Penguasaan bata Tulis Alqur’an dengan metode struktur analisa sintesa ( SAS ) Pada Siswa kelas III SD Negeri Martoyudan I kec. Mertoyudan Kab. Magelang Tahun 2008

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian Surat ini dibuat, harap menjudikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamua’alaikum Wr. Wb

Salat iga,"$9Agustus 2008 Pembimbing

(4)

Judul : Upaya Peningkatan Penguasaan Baca Tulis Al-Qur’an dengan Metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) Pada Siswa Kelas III SD Negeri Mertoyudan I Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2008

Nama : ATI WIDHIARTI

NIM : 11406319

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji,

Penguji I

Sekretaris,

Syukur, M.Si. NIP. 150268212

Ketua,

>r. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 150216814

Prof/D r. H. Fachrudin, MA. NIP. 150057781

NIP. 150247014

M.Ag.

Penguji II

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN j l l j l l 4&1 f —U

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dij idikan bahan rujukan.

Apabila dikemudian hari ternyata terdap at materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali dihadapan munaqosyah skripsi.

Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan.

Salatiga, 8 Agustus 2008

(6)

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN BACA TULIS AL-QUR*AN DENGAN METODE STRUKTUR ANALISA SINTESA (SAS) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI MERTOYUDAN 1 KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2008

Oleh Ati Widhiarti

Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan dan membahasnya dengan orang lain, siswa perlu mengerjakannya yaitu menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan ketrampilan dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang mereka dapatkan.

Penelitian ini berdasarkan permasalahn (a) Apakah metode SAS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an? (b) Bagaimana pengaruh metode SAS terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (a) Ingin mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi belajar membaca Al-Qur’an setelah diterapkan metode SAS (b) Ingin mengetahui pengaruh metode SAS dalam meningkatkan prestasi siswa dalam membaca Al-Qur’an.

Sebagai subyek penelitian ini adalah siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan 1 yang berjumlah 33 siswa terdiri dari siswa laki-laki 17 siswa dan perempuan 16 siswa dan sebagai alat pengumpulan data adalah tes tertulis, observasi dan pengamatan.

Penelitian ini menggunakan tindakan (action research) sebanyak tiga siklus dan tiap siklus 2 kali pertemuan yang meliputi empat tahapan yaitu rancangan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu siklus I ketuntasan klasikal 75 % nilai rata-rata 78,8, siklus II ketuntasan klasikal 90 % nilai rata-rata 81 dan pada sikkus III ketuntasan klasikal 96 % nilai rata-rata 89,7.

Simpulan dari penelitian ini adalah metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) dapat berpengaruh positif terhadap prestasi hasil membaca Al-Qur’an pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan 1 tahun 2007/2008.

(7)

A rtinya:

J ' ~ r - ^ 9 ' '< > s / n y n ? J, C /

A . x S o j

j I

J

l

\\

f d x J

Q A

(8)

i

Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Suami tercinta yang selalu

menemaniku dalam suka dan duka. 2. Anak-anakku tersayang yang menjadi

penyemangat dalam setiap langkahku. 3. Teman-teman sep erj uangan.

(9)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Di dalam penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis, baik berupa bimbingan maupun kritik yang bersifat membangun yang mana semua itu sangat bermanfaat bagi penulis.

Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, terutama kepada :

1. Bpk. Drs. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN yang telah berkenan memberi fasilitas dalam penelitian ini.

2. Bpk. Drs. H. Sa’adi, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang telah memberi semangat dan dorongan sehingga kami dapat menyelesaikan kuliah.

3. Bpk. Moh Khusen, M.Ag, MM. selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah membimbing, sehingga terselesainya skripsi ini.

4. Bapak Kepala Sekolah Mudji, BA. yang telah mengijinkan saya untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Merto} udan 1.

5. Bapak dan ibu guru SDN Mertoyudan 1 y an | telah membantu dalam penelitian. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak, khusunya bagi kalangan pendidik.

Salatiga, 2008

Penulis

(10)

HALAMAN JUDUL... B. BTQ Dalam Kerangka Pendidikan Agama Islam BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskrisi Pelaksanaan Siklus I... B. Deskrisi Pelaksanaan Siklus II... C. Deskrisi Pelaksanaan Siklus III...

(11)

B. Pembahasan... 57

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 60

B. Saran... 60

C. Kata Penutup... 61

(12)

Tabel 1 Keadaan Siswa SD N Mertoyudan 1... 30

Tabel 2 Hasil Belajar Siswa Sebelum Menggunakan Metode SAS... 31

Tabel 3 Tingkat Keaktifan Siswa pada Siklus 1... 47

Tabel 4 Hasil Belajar Siklus 1...47

Tabel 5 Analisa Soal Siklus 1...48

Tabel 6 Tingkat Keaktifan Siswa pada Siklus H... 51

Tabel 7 Nilai Hasil Belajar Siklus II...51

Tabel 8 Analisa Soal Siklus II...52

Tabel 9 Tingkat Keaktifan Siswa pada Siklus III... 54

Tabel 10 Hasil Belajar Siklus III... 55

Tabel 11 Analisa Soal Tes Akhir Siklus III...56

(13)

B A B I PENDAHULUAN

A. L a ta r Belakang M asalah

Mengenal Al-Qur’an sejak dini merupakan langkah pertama dan utama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim menanamkan nilai- nilai Al-Qur’an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen universal. Sehingga terdapat waktu untuk mengajar Al-Qur’an baik dilakukan oleh orang tua sendiri maupun dikirim ke lembaga pengajian yang ada di sekitarnya.

Di tengah-tengah perkembangan zaman yang dibarengi dengan pesatnya industrialisasi, basis-basis keagamaan yang menjadi tulang punggung budaya masyarakat mulai tergeser dan tergilas oleh lajunya modernisasi yang menempatkan pemenuhan kebutuhan fisik menjadi prioritas. Hal ini menyebabkan pembelajaran Al-Qur’an kepada anak semakin kurang mendapat perhatian orang tua.

Pendidikan Agama di pendidikan umum terdapat ketidakseimbangan alokasi waktu yaitu dua jam pelajaran dalam satu minggu. Sedangkan materi pelajaran umum lebih banyak, yaitu enam j«m pelajaran setiap minggunya. Hal ini mengundang kemungkinan buta huruf Al-Qur’an pada siswa Sekolah Dasar.

(14)

(SAS) pada Siswa Kelas III SD N Mertoyudan I Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2007/2008.

Dari hasil pengamatan penulis data di sekolah menunjukkan bahwa nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 75 dengan rata-rata kelas 68. Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan ini adalah suatu masalah yang perlu dicari

sebab-

sebabnya dan kemudian bagaimana mengatasinya. Dalam hal ini penulis dapat mengidentifikasikan masalah-masalah tersebut antara lain adalah :

1. Apakah dalam mengajar belum menggunakan metode yang benar ? 2. Apakah media yang digunakan kurang memadai ?

3. Apakah materi yang diberikan terlalu luas ? 4. Apakah kurangnya waktu yang tersedia ?

Dari masalah-masalah tersebut guna mengatasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan, kreatifitas guru dalam menyampaikan pelajaran harus ditingkatkan sehingga dapat membangkitkan minat anak dan pada akhirnya hasil pembelajaran dapat ditingkatkan.

(15)

Adapun permasalahan-permasalahan dalam Penelilian Tindakan Kelas ini ad alah :

1. Apakah dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) minat belajar siswa dapat ditingkatkan?

2. Apakah dengan metode Struktur Analis* Sintesa (SAS) siswa akan lebih menguasai baca Al-Qur'an?

3. Apakah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan?

Penelitian ini berfokus pada upaya peningkatan kemampuan baca Al-Qur’an dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I. Adapun pokok permasalahannya adalah:

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an ?

2. Apakah kegiatan belajar mengajar siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) hasilnya dapat ditingkatkan ?

B. Rumusan Masalah

Rumusan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kemampuan siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an ?

(16)

3. Sejauh mana peningkatan penguasaan Baca Tulis Al-Qur’an di kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan peneliti m ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran yang obye, ctif tentang kemampuan siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an.

2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I dalam membaca Al-Qur’an.

3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Mertoyudan I Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dalam membaca Al-Qur’an.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.1 Sedang menurut Prof. Dr. Winamo Surakhmad hipotesis adalah sebuah kesimpulan, akan tetapi kesimpulan itu belum akhir masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah jawaban yang dianggap benar karena mungkin salah.1 2

Jadi yang dimaksud hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara belum sampai pada titik akhir, masih memerlukan pembuktian untuk memperoleh kebenaran maka diperlukan penelitian.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktis, PT RINEKA AKSARA, 2006 him. 71.

(17)

Sesuai dengan judul yang penulis a,.ukan yang terdiri dari dua variabel yaitu metode struktur Analisa Sintesa (SAS) sebagai variabel bebas (independen) dan baca tulis Al-Qur’an sebagai variabel teiikat {dependen), maka dapat penulis ajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : Melalui Metode Struktur Analisa Sintesa Penguasaan Baca Tulis Al-Qur’an Siswa Kelas III SDN Mertoyudan i dapat ditingkatkan.

E. Kegunaan Penelitian

Kualitas bobot penyajian dan evaluasi yang kontinyu terhadap pelaksanaan pendidikan Al-Qur’an harus tetap diprioritaskan untuk mencapai hasil yang maksimal. Penelitian Tindakan Kelas ini akan mengungkapkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an dan selanjutnya akan ditingkatkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS).

1. Manfaat Teonti s

Sebagai pelengkap referensi yang telah ada berkaitan dengan proses belajar mengajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti sebagai ajang praktik materi-materi maupun teori-teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah.

(18)

c. Bagi guru dan siswa sebagai bahan evaluasi yang telah dilakukan guna memperbaiki kekurangan yang ada dalam proses belajar mengajar sehingga hasilnya dapat ditingkatkan.

d. Pembuat kebijaksanaan dalam menyusun kurikulum yang lebih fungsional bagi kehidupan anak.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah pengertian maka Penulis jelask an :

1. Pengertian Upaya, Peningkatan dan Penguasaan

Upaya adalah Usaha atau ihktiar untuk mencapai maksud tertentu. Upaya juga diartikan mencari jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah.3 Peningkatan artinya adalah menaikkan derajat menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.4 Sedang penguasaan berarti kesanggupan atau kecakapan seseorang untuk melaksanakan sesuatu.5

Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa upaya peningkatan penguasaan adalah usaha untuk menjadi lebih baik atau lebih cakap dari pada sebelumnya.

3 Purwodarminto, Kamus Umum Bhs. Indonesia, Balai Pustaka, 1966 him. 722. 4 Suharsimi Arikunto, loc cit him. 67.

(19)

2. Pengertian Al-Qur'an

Menurut Subkhi S a le h :

, , 's , ' > <h' > ° > * > * J y " ^ r■ * 9

A rtinya:

Al-Qur'an adalah firman Allah yang bersifat/berfungsi sebagai mu'jizat (sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad SAW) yang ditujukan kepada Nabi Muhammad, yang dinukilkan atau diriwayatkan secara mutawatir dan dipandang ibadah membacanya.6

Sedang Prof. Dr. Hasbi Ash-Shidiqi mendefinisikan Al-Qur'an sebagai

Al-qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah disampaikan kepada unatnya dengan jalan mutawatir yang dihukum kafir bagi yang mengingkarinya.7

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu Rahmat yang tiada taranya bagi alam semesta.

Firman Allah dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 107

6 Mastur Zuhdi, Pengantar Ulumul Q ur’an, Bina Ilmu Jakarta, 1987 him. 1.

7 Hasbi Asy Shidqi, Sejarah Pengantar Ilmu A l Q ur’i n, Bulan Bintang Jakarta, 1984 him. 3. 8 Departemen Agama RI, A l Q ur’an dan terjemahannya, Jakarta, 1978 him. 508.

berikut:

(20)

Di dalam Al-Qur’an terkumpul wahyu-wahyu lahir yang menjadi. Di dalam Al Qur’an terkumpul wahyu-wahyu lahir yang menjadi petunjuk dan pedoman bagi siapa saja yang mempercayainya.

Firman Allah dalam Al*Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 2

Artinya : Kitab (Al Qur’an) itu tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang yang taqwa.9

Pengertian tersebut perlu penjabaran secara operasional untuk memudahkan pengukuran variabel. Jika diterapkan dalam konteks penelitian yang penulis ajukan yaitu “Kemampuan Membaca Al-Qur’an di Kalangan Siswa Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I”. Kemampuan membaca Al- Qur’an dalam hal ini adalah pengertian yang dikaitkan dengan tingkat kemampuan siswa SD. Penekanannya dalam membaca Al-Qur’an adalah kecakapan yang diperagakan oleh siswa dalam membaca Al-Qur’an dilihat dari tiga komponen yaitu:

- Mahroj - Tajwid - Kelancaran

Ketiga komponen disatukan sebagai alat ukur kesempurnaan membaca Al Qur’an. Adapun komponen lainnya, yaitu lagu dan adab tidak disajikan evaluasi, karena penelitian ini hanya mengukur tingkat ketrampilar. membaca yang selanjutnya akan ditingkatkan dengan menggunakan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS).

(21)

Masing-masing komposisi penelitian berisi indikator yang secara bertingkat menunjukkan kecakapan tingkat penguasaan tertentu baik mahroj, tajwid maupun kelancaran bacaan. Kriteria penguasaan dalam bidang tajwid tidak mencakup keseluruhannya namun dibatasi bagian pokok yang sangat mendasar.

3. Metode Struktur Analisa Sintesa (S AS)

Yaitu suatu metode mengajar yang dalam penyampaiannya kepada anak dimulai dari pengenalan kalimat secara keseluruhan, kemudian kalimat itu diuraikan menjadi kata dan kata diuraikan menjadi huruf (dianalisa). Setelah itu dibentuk kembali menjadi kalimat (disintesakan).10

Untuk mengelola proses belajar mengajar seorang guru harus mampu mengorganisasikan kelas dan mt nggunakan metode secara tepat yaitu sesuai dengan sarana dan prasarana disesuaikan dengan perencanaan pengajaran dan pengevaluasian tujuan pengajaran. Dalam penggunaan metode mengajar guru akan menggunakan berbagai metode, tetapi dalam Penelitian Tindakan Kelas penulis akan berfokus pada metode Struktur Analisa Sintesa (SAS), sedang metode yang lain hanya sebagai metode pelengkap.

(22)

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini pt nulis lakukan pada bulan April dan Mei tahun 2008. Minggu ke dua dan k 3 tiga persiapan menyusun konsep, jadwal, instrumen. Minggu ke empat dan ke lima pelaksanaan Siklus satu, sedengkan Siklus ke dua dan ke tiga pada bulan Mei tahun 2008. Awal bulan Juni menyusun konsep laporan.

2. Subyek Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah populernya C lassroom A ction R esearch (CAR) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam Baca Tulis Al Qu’ran. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.11 Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto bahwa apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitian itu disebut penelitian populasi.

Karena penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran maka subyek penelitian adalah merupakan penelitian populasi yaitu seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I yang berjumlah 33 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 11

(23)

3. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suaiu metode.12 Agar penelitian ini berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas antara lain: Rencana Pembelajaran (RP), Buku, Alat peraga (sarana prasarana), Daftar nilai, dan Evaluasi.

4. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan dan valid Penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan yang lain dapat saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode Dokumentasi.

Yaitu mencari data mengenai hal-hal yang merupakan catatan, transkrip, buku, surat kabar, notulen, agenda dan sebagainya.13 Metode ini Penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa, nilai siswa, dan keadaan sarana dan prasarana Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I.

b. Metode Test

Metode Test Diartikan sebagai serentetan pertanyaan-pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, intelegensi atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.14 Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan anak dalam memperoleh data mengenai kemampuan anak dalam membaca Al Qur’an.

(24)

c. Metode interview

Adalah dialog yang dilakukan oleh interviewer (pewawancara) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.15 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh informasi tentang situasi umum Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan I.

4. Analisa Data

Dalam menganalisa data penulis menggunakan tekhnik analisa kuantitatif yaitu analisa tanpa menggunakan perhitungan, tetapi lebih menekankan pada ulasan-ulasan dengan jalan menganalisa tabel yang didasarkan pada jawaban yang di peroleh dari responden dengan menggunakan tabulasi data. Berdasarkan rapat guru Sekolah Dasar negeri Mertoyudan I bahwa 65% merupakan ketentuan belajar rendah, 75% ketentuan belajr sedang, dan 85% ketentuan belajar tinggi.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi menjadi 3 (tiga) bagian, dengan sistematika sebagai berikut:

1 Bagian Muka

(25)

l Bagian Isi Skripsi

Dalam bagian ini terdiri dari lima bab dan beberapa sub bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN; Bab ini m eliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA; Dalam bab ini penulis sajikan mengenai

teori belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, tujuan belajar, BTQ

dalam kerangka pendidikan agama islam, pengertian pendidikan agam islam, ruang lingkup dan pencapaian pembelajaran Al Qur’an.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN; Bab ini membuat :

diskripsi pelaksanaan siklus satu, diskripsi pelaksanaan siklus dua, diskripsi

pelaksanaan siklus tiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN; Dalam bab

ini disajikan mengenai : diskripsi per siklus yang memuat data hasil pengamatan/wawancara refleksi keberhasilan dan kegagalan serta

pembahasan tiap siklus.

BAB V PENUTUP; Pada bab ini penulis sajikan mengenai kesimpulan dan saran.

3. Bagian Akhir

Pada bagian akhir dicantumkan daftar pustaka, daftar lampiran, dan

(26)

BAB

n

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses untuk memerangi kebodohan dan keterbelakangan. Dengan belajar diharapkan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, sikap, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya nengenai segala aspek kehidupan seseorang.1

Menurut Slameto dalam bukunya P roses B elajar M engajar D alam Sistim K rid it Sem ester disebutkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.* 2 Sedangkan menurut Sukardi belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan atau lebih khusus melalu2 prosedur latihan.3

Belajar merupakan suatu perubahan yang teijadi melalui latihan atau pengalaman, oleh karena itu perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar,

'Nasution, D ikdatik Mengajar, Bina Aksara Jakarta, 1995 him.. 35.

2Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam K redit Semester, Bina Aksara Jakarta, 1991 him. 17. 3Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Usaha Nasional Surabaya, 1990

(27)

seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang bayi.4

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.5

Dari definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli tadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk mendapatkan perubahan yang diperole i melalui pengalaman yang berupa pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa belajar harus menghasilkan tingkah laku yang baru dan pengalaman-pengalaman itu harus mencakup, suatu aktifitas yang disengaja, perubahan tingkah laku, pengetahuan dai pengalaman baru.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai proses atau aktifitas disyaratkan banyak sekali hal- hal yang mempengaruhi antara lain:

a. Faktor Intern

Menurut Sumadi Surya Brata dalam bukunya P sikologi P endidikan, yang termasuk faktor intern yaitu:

1) Faktor Psikologis

Yang dimaksud faktor psikologis yaitu keadaan psikis manusia, psikis yang sehat menguntungkan proses belajar, sebaliknya psikis yang terganggu akan merugikan belajar. Yang termasuk dalam “^Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, 1990 him. 85.

(28)

faktor ini antara lain kecerdasan, minat, motivasi, perhatian, berfi^r ingatan, dan bakat.6

2) Faktor Fisiologis

Yang termasuk faktor fisiologis adalah keadaan jasmani manusia yang terdiri dari dua bagian :

a) Kondisi Jasmani pada Umumnya

Kondisi jasmani pada umumnya yang dioptimalkan akan lain hasilnya dengan kondisi yang lemah dan lelah. Sehubungan dengan kondisi jasmani ini perlu mendapat perhatian yang serius agar anak mampu belajar dengan baik.

b) Keadaan Fungsi Jasmani Tertentu

Menurut Totok Santosa dalam bukunya Layanan B im bingan

B elajar d i Sekolah M enengah : "Apabila penglihatan dan pendengaran terganggu maka hal itu akan dapat menghambat subyek belajar”.7

b. Faktor Ekstern

Yang dimaksud dengan faktor ekstern yaitu faktor dari luar siswa yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor itu antara lain ialah:

1) Faktor Sosial

Faktor sosial yaitu faktor manusia atau sesama manusia yang ada atau kehadiran orang lain di saat seseorang sedang belajar yang sering mengganggu aktifitas belajar.

(29)

2) Faktor non Sosial

Yang termasuk faktor ini adalah faktor lingkungan belajar Lmk dalam bentuk alam seperti cuaca, flora, fauna dan jenis mata pencaharian

o

penduduk, perumahan rakyat dan alat tulis.

Dengan demikian keluarga, terutama orang tua mempunyai peran dalam menciptakan kondisi belajar anak. Agar kondisi dapat stabil dan teijaga baik dibutuhkan kesiapan dari orang tua dan anak dalam menciptakan suasana hubungan yang harmonis.

3. Tujuan Belajar

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses transfer yang ditandai adanya perubahan pengetahuan, tingkah laku dan kemampuan yang relatif tetap, sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.9 Belajar juga diartikan pembentukan penguasaan (M astery Learning) maksudnya ialah bahwa terbentuknya sikap nilai dalan diri anak. Perolehan pengetahuan serta ketrampilan merupakan produk dari proses belajar.10

Dari pengertian tersebut di atas dapat diambil tiga pemahaman u m u m :

Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku, dan ketrampilan yang relatif tetap dalam diri seseorang sesuai dengan harapan.

9Ibid him. 19

9Abdul Mukti, Proses Belajar Mengajar PAI, Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 1992 hlm.92.

(30)

Belajar merupakan proses aktif konstruktif yang teijadi melalui mental proses yaitu serangkaian proses kognitif seperti persepsi (P erseption), perhatian (A ttention), mengingat (M em ory), berfikir (T hinking R easoning),

memecahkan masalah (Problem S o lvin g ).1 11

Belajar merupakan proses yang dilakukan dengan kesadaran

(C onciousness), dengan kesadaran tersebut seorang akan aktif memberikan perhatian , mengingat, berfikir, menafsirkan, mengelompokkan, mengkaitkan, mengkonfrontasikan informasi yang diterima berdasarkan apa yang ingin dicapai dan apa yang telah diketahui.

Dari uraian di atas bahwa belajar t’dak hanya sekedar mengumpulkan ilmu tetapi belajar mempunyai tujuan yang lebih luas yaitu teijadinya perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, ketrampilan

10 dan sikap.

B. BTQ Dalam Kerangka Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Sebelum penulis menjelaskan tentang Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) akan penulis kemukakan terlebih dahulu tentang Pendidikan Agama Islam. Dalam Undang-Undang nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

1 'Abdul Mukti, loc cit. him. 93.

(31)

Nasional Bab I ayat 1 disebutkan "Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa datang".13 Sedangkan Ahmad D. Marimba dalam bukunya

P engantar P endidikan Islam menyebutkan bahwa "Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama".14 Selain itu menurut S.A. Brunata "Pendidikan adalah usaha sengaja diadakan, baik langsung maupun secara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan”.15

Dari beberapa definisi yang disampaikan oleh para ahli tersebut penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah aktifitas dan usaha manusia dewasa atau memimpin dengan sadar terhadap potensi-potensi dan rohani terdidik untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih dewasa.

Adapun yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi dalam bukunya Ilm u P endidikan Islam ialah "Segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insani kamil sesuai dengan norma Islam”.16 Lebih luas lagi dijelaskan bahwa Pendidikan A gana Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran agama hlam , yaitu b e n p a bimbingan dan asuhan terhadap anak-anak agar nantinya setelah selesai dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam demi keselamatan hidup di dunia sampai l3Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Himpunan Peraturan tentang Pendidikan, Jakarta, 1993 him. 6. 14AD. Marimba, Pengantar Penidikan. Agama Islam, Al Ma’arif Bandung, 1989 him. 9.

15Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan, Aksara Ri*ya Padang, 1981 him. 9.

(32)

akhirat.17 8 Menurut A rifL dalam bukunya H ubungan Tim bal B a lik P endidikan

Islam dan Lingkungan K eluarga, menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar orang dewasa untuk membimbing kemampuan

1 fi dasar anak, baik dalam bentuk formal maupun non formal.

Dari pengertian yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses Pendidikan Agama Islam terdapat usaha mempengaruhi jiw a anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetap] :an yaitu menanamkan taqwa dan akhlaq mulia serta menegakkan kebena an sehingga terbentuk pribadi yang berbudi luhur sesuai dengan ajaran Islam.

Pendidikan Agama Islam memfokuskan perbuatan tingkah la k u manusia yang konotasinya pada pendidikan etika dan estetika. Di samping itu pendidikan tersebut menekankan aspek produktifitas dan kieatifitas manusia dalam peran profesinya dalam kehidupan di masyarakat dan alam semesta.

Beberapa pengertian di atas memberikan pemahaman bahwa pendidikan Islam itu merupakan proses bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak didik, sehingga akan tercapai atau terwujudnya suatu perilaku yang ideal, baik anak didik itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar dan alam semesta.

17Departemen Agama RI, Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 1982 him. 14. I8HM. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Islam dan Lingkungan Keluarga, Bulan

(33)

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam a. Dasar Pendidikan Agama Islam

Yang dimaksud dengan Dasar Pendidikan Agama Islam di sini adalah pandangan yang mendasari seluruh aktifitas pendidikan baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan.

Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam yang berasal dari peraturan undang-undang yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam pendidikan agama diantaranya adalah: a) Dasar Ideal dan Konstitusional

Yaitu disebutkan dalam Undang-Undang No. 2 Th 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 12 : “Pendidikan Nasional Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”, b) Dasar Operasional

Yaitu dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan secara nasional dalam hal ini adalah Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(34)

ayat 1 bahwa siswa mempunyai hak mendapat perlakuan yang sesuai dengan bakat minat dan kemampuan serta berhak memperoleh pendidikan agama yang dianutnya.19

c) Dasar Religius

Yang dimaksud di sini adalah dasar-dasar yang tersusun berdasar ajaran-ajaran agama yang tertera dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam melaksanakan pendidikan agama adalah perintah Allah dan merupakan ibadah. Adapun ayat yang memerintahkan tentang hal ini banyak sekali antara la in : QS. Al-Taubah 122.

A rtinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang); Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.20

Dalam Q.S A nN ahl ayat 125:

(35)

A rtinya: Serulah (manusia) kepida jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang b a ik ... 21

Hadist Nabi Muhammad SAW :

/ 0 y / ' , ? * s / y 0^ / « ' 0 9 S ' '

j

JS

j

3

^Sl

4-lila

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.22 Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari bunyi Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 4 yaitu: "... mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur”.23 Sedang menurut Zuhairini tujuan pendidikan Islam adalah membimbing agar manusia menjadi seorang muslim sejati beriman teguh, beramal shalih dan berakhlaq serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara.24

Sesuai dengan pedoman bahan ajar can materi Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Derektorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 1991, bahwa untuk memberi arah yang jelas pada Pendidikan Agama Islam maka disebut Tema Sentral Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar.

2’Ahmad Jazuli, Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, 1983 him. 3. 22Ibid him. 1.

23Dirjen Pendidikan Dasar, loc cit him. 5.

(36)

Adapun tema sentral tersebut adalah siswa mampu beribadah dengan baik dan tertib, siswa mampu membaca Al-Qur'an, dan siswa membiasakan akhlaq mulia.25

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam a. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup dalam Pendidikan Agama Islam secara garis besar adalah untuk mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara : 1) Hubungan manusia dengan Allah SWT {Hablum m inallch)

2) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

3) Hubungan manusia dengan sesama manusia (H ablum m inannas) 4) Hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungannya

Adapun materi pembelajaran pendidikan Agama Islam meliputi keimanan, ibadah, Al-Qur'an, akhlaq, syari'ah, mu'amalah dan tarikh. b. Tolok Ukur Keberhasilan Pendidikan Agama Islam

Sebagai tolok ukur keberhasilan Pendidikan Agama Islam seperti yang telah dirumuskan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tahun

1991, sebagai berikut:

1) Siswa memiliki pengetahuan fun gsional (dasar) tentang agamanya.

a) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang rukun iman secara maksimal

b) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Iman kepada Allah c) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Sepuluh Malaikat 25Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bahan Dasar Latihan Peningkatan Wawasan

(37)

d) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Rosul Allah e) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Hari Akhir f) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang Rukun Islam

g) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang cara membaca Al- Qur'an

h) Siswa memiliki pengetahuan dasar tentang akhlak

2) Siswa menyakini kebenaran ajaran agamanya dan menghormati orang lain

a) Siswa beriman secara benar

b) Siswa beribadah dengan baik dan benar c) Siswa berakhlaq mulia

d) Siswa beramal soleh

e) Siswa menjadi warga negara yang baik 3) Siswa gairah beribadah.

a) Siswa melaksanakan shalat * vajib b) Siswa melaksanakan shalat beijama'ah c) Siswa melaksanakan puasa Romaihon 4) Siswa berbudi pekerti luhur

a) Siswa suka bertutur kata yang baik b) Siswa berbakti kepada Ibu/Bapak

c) Siswa menghormati identitas kebangsaan dan Negara Republik Indonesia26

(38)

- Bendera

Lambang Negara - Lagu Kebangsaan - Bahasa Indonesia

4. Ruang Lingkup dan Pencapaian Pemb< lajaran AI-Qur'an a. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Al-Qur'an

Pembelajaran Al-Qur'an tingkat dasar berbeda dengan pembelajaran di tingkat menengah. Pada tingkat dasar pembelajaran Al- Qur'an terdiri dari dua tingkatan yai u: 1. Menghafal surat-surat pendek dan 2. Membaca dan menyalin. Untuk selanjutnya baiklah disini penulis sampaikan secara rinci materi tersebut:

1) Mengenal huruf dan tanda baca 2) Membaca kalimat

3) Membaca Al-Qur'an dengan tajwid 4) Menyalin huruf, ayai dan surat Al-Qur'an 5) Menghafal dengan teks dan tanpa teks

Dari materi tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi tiga pola umum yaitu:

1) Pola umum kegiatan belajar menghafal Al-Qur'an surat pendek tanpa teks diberikan pada kelas 1, 2, dan 3 langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

(39)

b) Guru membacakan per ayat n urid menirukan

c) Guru membacakan per ayat rr urid menirukan perkelompok d) Murid secara kelompok berlatih

e) Murid secara kelas ikut melafalkan

f) Murid diberi pekerjaan rumah untuk memperlancar hafalan 2) Pola umum Kegiatan Belajar Mengajar Membaca Al-Qur'an di kelas

4, 5, dan 6 langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Guru membacakan bahan pelajaran secara keseluruhan, murid secara kelas ikut menyimak

b) Guru membacakan bahan pelajaran bagian perbagian, murid secara kelas ikut mengikutinya

c) Guru membacakan bahwa pelajaran bagian perbagian, murid secara kelompok mengikutinya

d) Murid yang dianggap mampu membacakannya, murid secara kelas ikut mengikutinya

e) Murid secara kelompok berlatih membaca

f) Masing-masing kelompok memperagakan bacaan g) Murid secara kelas ikut membaca pelajaran

h) Murid diberi tugas pekerjaan rumah untuk memperlancar bacaan tersebut.

3) Pola umum Belajar Mengajar Menyalin/Menulis Al-Qur'an

(40)

a) Latihan menyalin/menulis huruf hijaiyah

b) Latihan menyalin/menulis kata dengan huruf lepas c) Latihan menyalin/menulis dengan huruf sambung d) Latihan menyalin/menulis kalimat27

b. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Al-Qur'an

Untuk mengatur keberhasilan siswa, disusun indikator yang masin-masing bagian indikator diprluas lagi ke dalam indikator-indikator yang lebih terinci sebagai berikut:

a. Siswa mampu membaca huruf-huruf Al Qur’an m eliputi:

1. Gemar membaca lafal-lafal (kata-kata) yang bertuliskan huruf Al Qur’an.

2. Gemar membaca ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al Qur’an. 3. Gemar membaca surat-surat yang bertuliskan huruf Al Qur’an. b. Siswa mampu membaca Al Qur’an dengan makhroj dan tajwid yang

benar, m eliputui:

1. Gemar membaca ayat-ayat Al Qur’an dengan benar. 2. Gemar membaca surat-surat Al Qur’an dengan benar.

3. Gemar membaca Al Qur’an sehingga khatam dengabn benar. c. Siswa mampu menulis huruf-huruf Al Quran, yang m eliputi:

1. Gemar menulis lafal-lafal (kata-kata) yang bertuliskan huruf Al Qur’an.

(41)

d. Siswa mampu merangkai huruf-huruf Al Qur’an yang m eliputi:

1. Gemar merangkai lafal-lafal (kata-kata) yang bertuliskan huruf Al Qur’an.

2. Gemar merangkai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al Qur’an. 3. Gemar merangkai surat-surat yang bertuliskan huruf Al Qur’an. e. Siswa mampu mengurai huruf-huruf Al Quran yang m eliputi:

1. Gemar mengurai lafal-lafal (kata-kata) yang bertuliskan huruf Al Qur’an.

2. Gemar mengurai ayat-ayat yang bertuliskan huruf Al Qur’an. 3. Gemar mengurai surat-surat yang bertuliskan huruf Al Qur’an.27 27

(42)

BAB

m

PELAKSANAAN PENELITIAN

Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan adalah salah satu sekolah dasar negeri yang berada di Kecamatan Mertoyudan, yaitu di pusat Kota Mertoyudan, sehingga Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan mudah dijangkau dari berbagai penjuru. Karena Sekolah Dasar Negeri Mertoyudan berada di tempat yang strategis maka siswanyapun tidak hanya dari Kecamatan Mertoyudan saja namun juga berasal dari kecamatan lain. Karakteristik dari siswa Sekolah Dasar Negeri Metoyudan I sangat bermacam-macam. Keadaan keberagamaan siswa sebagian masih ada yang belum mengaji, karena berasal dari keluarga tidak mampu yang orang tuanya kurang memperhatikan pendidikan anak, sehingga kemampuan membaca dan menulis Al Qur’an sangat minim. Jika diprosentase, 40% dapat membaca dan menulis huruf Al Qur’an, 40% cukup, sedangkan yang 20% kurar g dapat membaca dan menulis huruf Al Qur’an. Jumlah siswa Seko.ah Dasar N Merioyudan I tahun pelajaran 2007/2008 berjumlah 227 siswa yang terdiri dari 119 siswa putra dan 108 siswa putri.

TABEL 1

KEADAAN SISWA SD NEGERI MERTOYUDAN I TAHUN 2007/2008

No Kelas Kelamin Agama Jum igh

L P Islam Non Islam

JUMLAH 119 108 210 17 227

(43)

TABEL 2

HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN METODE SAS

No Nama Kelamin Nilai Tuntas

L P Ya Tidak

1 Muh Nuranas L 70 V

2 Eni Kusnaeni R. P 70 V

3 Muhammad Goesmal L 80 V

4 Kir Dwi Eko Rizky S. L 50 V

5 Esa Antika Putri S. P 70 V

6 Rizky Indriyati P 60 V

7 Alfian Andri Wijayanto L 50 V

8 Agnes Senna Damayanti P 70 V

9 Vira Safina P 80 V

10 Fabia Sabilla Nahari P 80 V

11 Gilang Dandy Amantyo L 60 V

12 Indah Diana Damayanti P 80 V

13 Kevin Gilang Bintang P. L 70 V

14 Lutfi Solikhah P 60 V

15 Lutfiami Noor AJifah P 80 V

16 Muh Adidya Nurhuda L 70 V

17 Muh Habib Alfa R. L 60 V

18 Rizky Fajar Maadini L 80 V

19 Septian Dwi Nugroho L 70 V

20 Safira Marta Nurdi P 80 V

21 Windy Ayu Laksmita P 80 V

22 Yasmin Vitra Y. P 80 V

23 Catumingsih P 70 V

24 Fauzan Andi W. L 70 V

25 Herotanzial Ariyanto L 60 V

26 Nugroho Dwi Prakoso L 60 V

27 Qonita Amalia Sy. P 80 V

28 Rizal Pratama L 70 V

29 Ria Damayanti P 60

30 Rahayu Warti P 60 V

31 Septian Ardiyanto L 70 V V

32 Rizky Agnian M. L 70 V

33 Sahat Niko Abriyan L 70 L_ V ...

Sum ber: SD Negeri Mertoyudan I A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Ke-I

Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat empat tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleks.

1. Perencanaan

(44)

2) Guru mempersiapkan rencana peng; jaran (RPI) 3) Merancang dan membuat peraga

4) Merancang soal-soal latihan/LKS

5) Meminta kesediaan guru lain membantu mengamati 6) Mempersiapkan siswa mengikuti pe igajaran

7) Menentukan jadwal 2. Pelaksanaan Siklus I.

Siklus I pertemuan pertama dan ke dua dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 dan 30 April 2008. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 60

m e n it

Dengan perincian 40 menit digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan, 20 menit digunakan untuk melaksanakan tes individual dan pemnerian tugas pekerjaan rumah.

Siklus I Pertemuan Ke-I a. Perencanaan

Perencanaan yang disusun peneliti dalam siklus yang tertuang dalam rencana pembelajaran disusun sesuai dengan kurikulum 1994 yang disempurnakan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Guru mengidentifikasikan permasalahan dan masalah dirumuskan. Menentukan pokok bahasan yang akan di ajarkan yaitu pengenalan

huruf dan tanda baca melalui k a l i m a t .^

(45)

3. Mempersiapkan lembar observasi dan menyiapkan foto untuk dokumen.

4. Merancang pembuatan rencana pengajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai b erikut:

a. Membuka pelajaran. b. Pendahuluan.

c. Merencanakan pembentukan kelompok belajar yang terdiri dari empat - lima siswa.

d. Pembagian alat peraga yaitu kalimat

^»1

kepada

setiap

kelompok.

e. Pembagian lembar kerja.

f. Merencanakan bimbingan siswa daiam keija kelompok.

g. Membimbing siswa melakukan presentasi dari hasil kerjanya di depan kelas.

h. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. i. Merencanakan evaluasi dalam proses belajar, b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan langkah-langkah sebagai mana yang telah direncanakan.

1. Pembukaan.

2. Melakukan pendahuluan.

(46)

4. Guru membagi siswa dalam lima kelompok. 5. Guru menjelaskan cara mengeijakan LKS.

6. Sebagian siswa melaporkan hasil keija kelompok di depan kelas, yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap siswa yang melaporkan.

7. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dan mencatat hasil kesimpulan tersebut.

8. Siswa mebgerjakan soal dengan individual, c. Pengamatan

1. Peneliti merencanakan dan mempersiapkan lembar pengamatan, 2. Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk melakukan

pengamatan.

3. Observasi mengamati jalannya pembelajaran, menilai siswa secara individual maupun kelompok dalam proses pembelajaran.

Siklus I Pertemuan Ke-II a. Perencanaan

1. Guru menyiapkan rencana pengajaran.

2. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode SAS.

b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan langkah-langkah sebagai mana yang telah direncanakan.

(47)

2. Melakukan pendahuluan.

3. Menjelaskan materi pembelajaran:

4. Membentuk kelompok belajar yang setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

5. Membagikan alat peraga kepada setiap kelompok. 6. Membagikan lembar kerja.

7. Merancang bimbingan siswa dalam kerja kelompok. 8. Membimbing siswa melakukan presentasi.

9. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. 10. Melaksanakan tes formatif secara individual. c. Pengamatan

1. Peneliti merencanakan dan mem persiapkan lembar pengamat.

2. Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan.

3. Observasi mengamati jalannya pembelajaran, menilai siswa secara individual dan kelonpok.

d. Refleksi

(48)

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Ke-II a. Perencanaan

1. Guru mengidentifikasikan pem asalahan berdasarkan refleksi perencanaan siklus I.

2. Berdasarkan refleksi hasil pembelajaran siklus I, guru menyiapliar. rencana pengajaran yang memuat pengenalan huruf melalui kalimat

^1 dengan menggunakan metode SAS.

3. Mempersiapkan lembar observasi, lembar kerja siswa, lembar evaluasi, dan alat peraga.

4. Merancang kembali soal-soal individu untuk mengukur sejauh mana materi yang diberikan dapat diterima anak.

5. Mempersiapkan kembali lembar observasi. b. Pelaksanaan

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 7 dan 14 Mei 2008. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 60 menit. Dengan perincian 40 menit digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan, 20 menit digunakan untuk melaksanakan tes secara individual dan pemberian tugan pekerjaan rumah.

Siklus II Pertemuan I a. Perencanaan

(49)

1. Guru mengidentifikasikan permasalahan dan masalah dirumuskan. Menentukan pokok bahasan yang akan di ajarkan yaitu pengenalan

huruf dan tanda baca melalui kalimat

2. Merancang soal-soal individu untuk mengukur sejauh mana materi yang diberikan dapat diterima oleh siswa

3. Mempersiapkan lembar observasi dan menyiapkan fc:~ untuk dokumen.

4. Merancang pembuatan rencana pengajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai b erikut:

a. Membuka pelajaran. b. Pendahuluan.

c. Merencanakan pembentukan kelompok belajar yang terdiri dari empat - lima siswa.

d. Pembagian alat peraga yaitu kalimat ^ kepada setiap

kelompok.

e. Pembagian lembar keija.

f. Merencanakan bimbingan siswa dalam kerja kelompok.

g. Membimbing siswa melakukan presentasi dari hasil kerjanya di depan kelas.

(50)

b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan langkah-langkah sebagai mana yang telah direncanakan.

1. Pembukaan.

2. Melakukan pendahuluan.

3. Guru menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS).

4. Guru membagi siswa dalam lima kelompok. 5. Guru menjelaskan cara mengerjakan LKS.

6. Sebagian siswa melaporkan hasil keija kelompok di depan kelas, yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan terhadap llawa yang melaporkan.

7. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dan mencatat hasil kesimpulan tersebut.

8. Siswa mebgerjakan soal dengan individual. c. Pengamatan

1. Peneliti merencanakan dan mempersiapkan lembar pengamatan. 2. Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk melakukan

pengamatan.

(51)

Siklus II Pertemuan Ke-II a. Perencanaan

1. Guru menyiapkan rencana pengajaran

2.

Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

metode SAS. b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan langkah-langkah sebagai mana yang telah direncanakan.

1. Membuka pelajaran.

2.

Melakukan pendahuluan.

3. Menjelaskan materi pembelajaran.

4. Membentuk kelompok belajar yang setiap kelompok terdiri dari 4- 5 siswa.

5. Membagikan alat peraga kepada setiap kelompok.

6. Membagikar lembar keija.

7. Merancang bimbingan siswa dalam keija kelompok. 8. Membimbing siswa melakukan presentasi.

9. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. 10. Melaksanakan tes formatif secara individual, c. Pengamatan

1. Peneliti merencanakan dan mempersiapkan lembar pengamat

2.

Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk melakukan

(52)

3. Observasi mengamati jalannya pembelajaran, menilai siswa seeara individual dan kelonpok.

d. Refleksi

Hasil pengamatan pembelajaran pada setiap tahap siklus kedua dikumpulkan untuk dianalisis dan di evaluasi oleh peneliti dan pengamat, kemudian peneliti merefleksi tentang berhasil tidaknya pembelajaran yang di lakukan. Hasil dari siklus kedua digunakan untuk landasan upaya perbaikan pada siklus III.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Ke-III a. Perencanaan

1. Guru mengidentifikasikan permasalahan berdasarkan refleksi perencanaan siklus III.

2. Berdasarkan refleksi hasil pembelajaran siklus III, guru menyiapkan rencana pengajaran yang memuat pengenalan huruf

melalui kalimat ^ «*^)dengan menggunakan

metode SAS.

3. Mempersiapkan lembar observasi, lembar keija siswa, lembar evaluasi, dan alat peraga.

4.

Merancang kembali soal-soal individu untuk mengukur

sejauh

(53)

b. Pelaksanaan

Siklus II dilaKsanakan pada hari Rabu, tanggal 14 dan 21 Mei 2008. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 60 menit. Dengan perincian 40 menit digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan, 20 menit digunakan untuk melaksanakan tes secara individual dan pemberian tugan pekerjaan rumah.

Siklus III Pertemuan I a. Perencanaan

Perencanaan yang disusun peneliti dalam siklus yang tertuang dalam rencana pembelajaran disisun sesuai dengan kurikulum 1994 yang disempurnakan. Adapun langkah-langkahnya sebagai b erik u t:

1. Guru mengidentifikasikan permasalahan dan masalah dirumuskan. Menentukan pokok bahasan yang akan di ajarkan

yaitu pengenalan huruf dan tanda baca melalui kalimat *11 •***=!!)

2. Merancang soal-soal individu untuk mengukur sejauh mana materi yang diberikan dapat diterima oleh siswa

3. Mempersiapkan lembar observasi dan menyiapkan foto

untuk

dokumen.

4. Merancang pembuatan rencana pengajaran sebagai pedoman dalam pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut;

(54)

c. Merencanakan pembei itukan kelompok belajar yang terdiri dari empat - lima siswa.

d. Pembagian alat peraga yaitu kalimat s o •***]!

kepada setiap kelompc c. e. Pembagian lembar kerja.

f. Merencanakan bimbingan siswa dalam keija kelompok, g. Membimbing siswa melakukan presentasi dari hasil

kerjanya di depan kelas.

h. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. i. Merencanakan evaluasi dalam proses belajar, b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan langkah-langkah sebagai mana yang telah direncanakan.

a. Pembukaan.

b. Melakukan pendahuluan.

c. Guru menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa dengan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS).

d. Guru membagi siswa dalam lima kelompok. e. Guru menjelaskan cara mengerjakan LKS.

(55)

g. Siswa dengan bimbir gan guru membuat kesimpulan dan mencatat hasil kesimpulan tersebut.

h. Siswa mebgeijakan soal dengan individual, c. Pengamatan

a. Peneliti merencanakan dan mempersiapkan lembar pengamatan.

b. Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan.

c. Observasi mengamati jalannya pembelajaran, menilai siswa secara individual maupun kelompok dalam proses pembelajaran.

Siklus III Pertemuan Ke-II a. Perencanaan

1. Guru menyiapkan rencana pengajaran.

2. Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode SAS.

b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan langkah-langkah sebagai mana yang telah direncanakan.

1. Membuka pelajaran. 2. Melakukan pendahuluan.

(56)

4. Membentuk kelompok belajar yang setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

5. Membagikan alat peraga kepada setiap kelompok. 6. Membagikan lembar keija.

7. Merancang bimbingan siswa dalam keija kelompok. 8. Membimbing siswa melakukan presentasi.

9. Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan. 10. Melaksanakan tes form atif secara individual. c. Pengamatan

1. Peneliti merencanakan dan mempersiapkan lembar pengamat. 2. Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat untuk melrkukan

pengamatan.

3. Observasi mengamati jalannya pembelajaran, menilai siswa secara individual dan kelonpok.

d. Refleksi

(57)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Siklus I

Proses perencanaan, peneliti menentukan materi pada siklus I yaitu

pengenalan huruf melalui kalimat guru membuat Rencana

Pembelajaran (RP) tentang materi tersebut. Merancang dan membuat alat peraga yang diperlukan sesuai dengan materi yang akan diajarkan yaitu

tulisan kalimat ^ lengkap dengan tanda baca. Membuat soal sebagai

latihan, membuat lembar kerja siswa siklus I dan di perbanyak sesuai dengan jumlah siswa. Meminta kesediaan guru agama yang lain untuk membantu pengamatan. Mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan membentuk kelompok kecil, tiap keiompok membuat alat peraga kartu huruf dari kertas.

Selanjutnya pada soal yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode Struktur Analisa Sentesa (SAS) sebagai metode yang utama dengan bantuan alat peraga yang telah disediakan. Sesuai materi yang telah direncanakan dan sebagai metode bantuan adalah metode ceramah, demc nstrasi, penugasan dan tanya jawab. Kemudian guru memberikan materi pengenalan huruf hijaiyah dan tanda bacanya melalui kalimat .>£1 ^ dan menuliskan langkah-langkah cara

(58)

Pada mulanya pengajaran diberikan secara klasikal setelah materi diberikan dan diberikan penjelasan seperlunya, kemudian siswa dikelompokkan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Dengan bimbingan guru siswa mengerjakan soal-soal dan mendemonstrasikan secara bersama-sama. Kemudian menuliskan langkah-langkah pengerjaan secara sistematis sebagai langkah penyelesaian. Dari masing-masing kelompok maju mendemonstrasikan di depan kelas melafalkan kalimat secara fasih, kemudian menulis kalimat dilanjutkan dengan penguraiannya secara sistematis.

Guru membagi lembar kerja sii wa (LKS) kepada semua siswa untuk didistribusikan secara kelompok kem idian mengerjakan soal-soal latihan secara individu. Guru bersama siswa membahas lembar kerja siswa yang telah dikerjakan oleh siswa yang dilanjutkan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman, kesimpulan pembelajaran siklus I.

(59)

TINKAT KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS I T A B E L 3

No. Uraian Tingkat Keaktifan Prosentase

1. Bertanya 3 9,09 %

2. Menjawab Pertanyaan 3 9,09 %

3. Kerja Kelompok 10 30,30 %

4. Tugas Membuat Kartu huruf

15 45,45 %

J U M L A H 33 100 %

Tingkat keaktifan siswa dalam belajar pida siklus I cukup. Sedangkan hasil belajar siklus I Ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel di bawah i n i :

TABEL 4

3 Muhammad Gocsmal L 80 V

4 Kir Dwi Eko Rizky S. L 60 V

5 Esa Antika Putri S. P 80 V

6 Rizky Indriyati P 80 V

7 Alfian Andri Wijayanto L 80 V

8 Agnes Serina Damayanti P 60 V

9 Vira Safina P 80 V

10 Fabia Sabilla Nahari P 80 V

11 Gilang Dandy Amantyo L 60 • V

12 Indah Diana Damayanti P 80 V

13 Kevin Gilang Bintang P. L 60 V

14 Lutfi Solikhah P 60 V

15 Lutfiami Noor Alifah P 80 V

16 Muh Adidya Nurhuda L 80 V

17 Muh Habib Alfa R. L 60 V

18 Rizky Fajar Maadini L 80 V

19 Septian Dwi Nugrolio L 80 V

20 Safira Marta Nurdi P 80 V

21 Windy Ayu Laksmita P 80 V

22 Yasmin Vitra Y. P 100 V

23 Catumingsih P 80 V

24 Fauzan Andi W. L 80 V

25 Herotanzial Ariyanto L 50 V

26 Nugroho Dwi Prakoso L 80 V

27 Qoruta Amalia Sy. P 80 V

28 Rizal Pratama L 80 V

29 Ria Damayanti P 80 V

30 Rahayu Warti P 80 V

31 Septian Ardiyanto L 80 V

32 Rizky Agnian M. L 80 V

33 Sahat Niko Abriyan L 80 V

(60)

Siklus I perlu perbaikan untuk siklus II. Adapun hasil belajar siklus I ketuntasan 78,78 % nilai rata-rata kelas 76.

(61)

Setelah dilaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Terdapat siswa dalam kelompok yang tidak mengerjakan tugas sehingga menghambat kegiatan kelompok tersebut. Kelompok-kelompok masih kurang kompak dikarenakan kurang terbiasa laki-laki dan perempuan dalam sebuah kelompok belajar. Terdapat beberapa anak yang malu mendemonstrasikan maju kedepan untuk memilih kelompoknya terutama anak perempuan, kebanyakan siswa masih salah dalam mengucapkan bacaan mad pada lafal Allah dan dalam

membedakan huruf A dan <J dalam pengucapannya (mahrojnya) juga terdapat

satu kelompok yang over aktif dan mengintervensi pada kelompok lain.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas maka langkah yang akan ditempuh pada siklus II adalah mengintensifkan pembelajaran, membimbing siswa dengan lebih sabar, telaten dan memotivasi agar dalam mengikuti pelajaran dengan baik/mengikuti saran dan petunjuk guru serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

2. Hasil Penelitian Siklus n

Pada proses perencanaan peneliti menentukan materi pada siklus II yaitu

pengenalan huruf o» C u melalui kalimat ^ Omit II dalam pelajaran

(62)

mengikuti pembelajaran pada siklus IL Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yang itu minggu kedua bulan Februari.

Selanjutnya proses pelaksanaan pada saat yang telah ditentukan guru melaksanakan pengajaran dengan metode utama metode S AS dan dengan alat peraga yang telah disediakan sesuai dengan rencana pembelajaran, adapun metode bantunya yaitu ceramah, tanya jawab, demontrasi dan pemberian tugas.

Guru memulai dengan apersepsi yaitu memberi motivasi dab

mengingatkan (menulis) huruf serta kalimat baru yang mengandung huruf '

j <-.J ^ J (alif, lam, kaf, ba dan ro) dilanjutkan dengan menulis kalimat baru

yaitu kalimat ^ dan diuraikan menjadi kata dengan selanjutnya diuraikan

menjadi huruf, diberikan secara kelas ikal, seperti pada siklus I, kemudian anak dikelompokkan seperti kolom kelompok padu siklus I dan diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan guru setelah selesai masing-masing kelompok mendemonstrasikan di depan kelas melalui wakilnya, adapun yang mewakili bergantian artinya yang telah mewakili pada siklus I tidak boleh mewakili pada siklus II dan seterusnya. Pembahasan bersama soal-soal kemudian guru memberi penilaian terhadap pekerjaan siswa yang dilanjutkan siswa dengan bimbingan guru membuat rangkuman.

(63)

TABEL 6

TINKAT KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS II

No. Uraian T in gk at K eaktifan Prosentase

1.

Bertanya

3

9,09 %

2.

Menjawab Pertanyaan

4

12,12%

3.

Kerja Kelompok

12

36,36 %

4.

Tugas Membuat Kartu huruf

15

45,45 %

J U M L A H

33

100 %

T.ngkat keaktifan Siswa dalam belajar pada siklus II mengalami peningkatan. Untuk hasil belajar siswa dapat di lihat pada tabel berikut ini.

TABEL 7

NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II

No Nama Siswa Kelamin NUai Ketuntasan

L P Tuntas Tidak

1 Muh Nuranas L 80 V

2 Eni Kusnaeni R. P 100 V

3 Muhammad Gocsmal L 100 V

4 Kir Dwi Eko Rizky S. L 80 V

5 Esa Antika Putri S. P 80 V

6 Rizky Indriyati P 80 V

7 Alfian Andri Wijayanto L 80 V

8 Agnes Senna Damayanti P 80 V

9 Vira Safina P 100 V

10 Fabia Sabilla Nahari P 100 V

11 Gilang Dandy Amantyo L 60 V

12 Indah Diana Damayaiili P 100 V

13 Kevin Gilang Bintang P. L 60 V

14 Lutfi Solikhah P 80 V

15 Lutfiami Noor Alifah P 100 V

16 Muh Adidya Nurhuda L 100 V

17 Muh Habib Alfa R. L 80 V

18 Rizky Fajar Maadini L 80 V

19 Septian Dwi Nugroho L 80 V

20 Safira Marta Nurdi P 80 V

21 Windy Ayu Laksmita P 80 V

22 Yasmin Vitra Y. P 100 V

23 Catumingsih P 80 V

24 Fauzan Andi W. L 80 V

25 Herotanzial Ariyanto L 80 V

26 Nugroho Dwi Prakoso L 60 V

27 Qonita Amalia Sy. P 80 V

28 Rizal Pratama L 80 V

29 Ria Damayanti P 80 V

30 Rahayu Warti P 80 V

31 Septian Ardiyanto L 80 V

32 Rizky Agnian M. L 80 V

33 Sahat Niko Abriyan 80 V

Jumlah 17 16 2740 30 3

(64)

Peneliti mengamati hasil belajar siswa dengan memberikan penilaian terhadap soal-soal / LKS yang telah dikerjakan sebagai hasil belajar siswa pada siklus II rata-rata nilai 83,03 sedang ketuntasan diprosentase 91%.

TABEL 8

ANALISA SOAL SIKLUS II

No Nama Siswa Nomor Soal / Skor Jml Nilai Ketuntasan

(65)

Setelah dilaksanakan pengamatan selanjutnya refleksi, seluruh siswa dalam kelompok telah melaksanakan tugas masing-masing dengan baik dalam kelompok berjalan lancar. Tetapi masih ada siswa dalam kelompok yang menggantungkan kepada siswa h in dalam mengetjakan soal, hal ini akan diatasi dengan bimbingan yang intensif dan terkontrol kerjasama dalam kelompok baik, siswa yang pandai membantu siswa yang kurang pandai. 3. Hasil Penelitian Siklus III

Pada proses perencanaan peneliti menentukan materi pada siklus III

yaitu pengenalan huruf dan kalimat dikembangkan menjadi

empat kata yaitu ^ - <-»j dan u ^ k ll <-jj «il

Guru membuat Rencana Pembelajaran (RP) yang berkaitan dengan materi tersebut dan merancang pembelajaran dengan menggunakan metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) sebagai metode utama dan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan pemberian tugas sebagai metode bantu serta alat peraga yang sesuai dengan materi. Merancang dan membuat soab»oal dalam bentuk lembar keija siswa maupun soal-soal latihan dan test akhir. Mempersiapkan siswa/kelompok siswa.

(66)

tugas untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Pembahasan bersama-sama soal-soal pada lembar kerja siswa dan soal-soal latihan. Selanjutnya guru memberikan penilaian terhadap pekerjaan siswa, diteruskan dengan membuat rangkuman oleh siswa dengan bimbingan guru.

Pada proses pengamatan peneliti berksija sama dengan pengamat lain mengamati jalannya pembelajaran, aktifi tas siswa dan ketrampilan siswa menyelesaikan soal, guru sekaligus memberi bimbingan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan sambil mengamati aktiUtas dan ketrampilan/kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal guru juga memberikan penilaian pekerjaan siswa sebagai analisis hasil belajar siklus III.

TABEL 9

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS f f l

No. Uraian Tingkat Keaktifan Prosentase

1. Bertanya 10 30,30 %

2. Menjawab Pertanyaan 13 39,39 %

3. Kerja Kelompok 10 30,30 %

4. Tugas Membuat Kartu huruf

-

-J U M L A H 33 100 %

Gambar

TABEL 1KEADAAN SISWA SD NEGERI MERTOYUDAN I TAHUN 2007/2008
TABEL 2HASIL BELAJAR SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN METODE SAS
TINKAT KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS ITABEL3
TABEL 6TINKAT KEAKTIFAN SISWA PADA SIKLUS II
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah kesadaran mereka itu sendiri sehingga mereka dapat merasakan menfaat yang diperoleh dari pekerjaan yang ia lakukan dengan

1. Tulisan/naskah belum dan tidak akan dipublikasikan dalam media cetak lain, berupa: a. Kajian yang ditambah pemikiran penerapannya pada kasus tertentu, atau c.

EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tembakan iklan yang terus menerus melalui berbagai sarana dan cara dapat mengakibatkan efek yang cukup besar dalam diri manusia, efek yang mung- kin timbul adalah adanya ingatan

While the prior studies focused more on the role or the importance of grammar itself, in his study, the researcher tries to reveal students’ perception concerning not only to

Kemudahan mengakses internet tersebut diharapkan, para pelajar khususnya peserta didik SMA dapat memanfaatkan media internet tersebut, guna mendukung kegiatan

Untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan dari masing-masing variabel independen (X1, X2) secara bersama-sama terhadap pendeteksian fraud sebagai variabel dependen

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang telah di jabarkan di atas antara lain, inteligensi, latar belakang ekonomi, pemanfaatan media belajar, motivasi