• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA DZIKIR BAGI JAMAAH THARIQAH DI DUSUN KRANGKENG, DESA KARANGJATI, KECAMATAN WONCSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MAKNA DZIKIR BAGI JAMAAH THARIQAH DI DUSUN KRANGKENG, DESA KARANGJATI, KECAMATAN WONCSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

KECAMATAN WONCSEGORO KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2008

D iajukan untuk M em enuhi K ew ajiban dan M elengkapi Syarat G una M em peroleh G elar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

JU RU SAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIK AN A G AM A ISLAM

SEKOLAH TINGGI A G A M A ISLAM NEGERI

(STAIN) SALATIG A

2009

SKRIPSI

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiua.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

D E K L A R A S I

Bismillaltirralimanirrahim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 29 September 2009 Peneliti

Vb a h r i y a t i NIM. 111 03 023

(3)

NOTA PEMBIMBING

Selelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari :

Nama : Bahriyati NIM. : 111 03 023 Jurusan : Tarbiyah Progdi : PAI

Judul : MAKNA DZIKIR B / \ d I JAMAAH THARIQAH DI DUSl-N KRANGKENVT DbSA KARANGJATL

KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN

BOYOLALI TAHUN 2008

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

Demikian surat ini. harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassulamu’alaikv.m IVr. Wh.

Pembimbing

NIP. oo:

(4)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

P E N G E S A H A N

SKRIPSI Saudari : Bahriyati dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 03 023 yang berjudul

MAKNA DZIKIR BAGI JAMAAH THARIQAH DI

DUSUN KRANGKENG, DESA KARANGJATI, KECAMATAN

WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008

telah

dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Sabtu, 12 September 2009 yang bertepatan dengan tanggal 22 Ramadhan 1430 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

(5)

i - i - c . A 1 A ', -j ill N) i '7'^ AI ■ 1 ..AN?I i f&fsf. J ’s-i 9 \ I a \y~ ' '- u - r ^ ■ - j ... u r - — j ’

—5 ^ n ^ ^ ^ s ^ -s

; ' -'-.-* 3 J U i a-^31 aj # , 'U>U U I <w=> i a-) a 0*L><Jb-^6aJ I

-/• .- .-■ y y <y ; y y y - .

‘Demi masa. Sesungguhnya manusia itu Senar-Senar dalam kerugian,

'K ecu a fi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amat saieh dan

nasehat. menasefiati supaya m entaati kebenaran dan nasehat menasefiati

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis pt> sembuhkan kepada:

7.

Ayahanda dan ibunda i e nin i a yanv lelah memberi dotvnmn

.y y o o

matemL tak ada anykauait kata yativ bisa melukiskan betapa

<—5 i a o j i. ' i . . i. i

tetan engkau curatman mepaaa ananaa.

°.

K akak-kakakkuyang tercinta yang telah memberikan motivasi

nenimja pada penims

,

y.

Teman-temanku yang secara langsung atau tiaatt

;

tangsu

/

semangat kepada penulis, semoga A lla h ftf / membalas jasa-jn

denvi.iti kebshmaan diuua duit

O O

>ai.

baik moril dan

besar lasa \wu>

^y <_>

tak

henti-ig memberikan

(7)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan

melimpahkan rahmat, hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang sederhana sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana tanpa ada halangan suatu apapun.

Atas rahmat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang skripsi ini dapat penulis selesaikan. Dan terwujudnya skripsi ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, arahan maupun bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini.

Mudah-mudahan semua budi baik yang telah diberikan kepada penulis

tersebut mendapatkan imbalan yane berlipat ganda dari Allah SWT.

Akhirnya penulis menyadari bahwa daiam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan serta kesalahan walaupun penulis telah berusaha secara maksimal. Dan semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Amin ya Rabbal’alamin.

Salatiga, 29 September 2009 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUD U L ... i

DEKLARASI ... ii

NOTA PEM BIM BING... iii

PENGESAHAN ... iv

M O T T O ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PEN G A N TA R... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mat-aiah ... I B. Penegasan Istilah... 2

C. Rumusan M asalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Metodologi Penelitian... 4

G. Sistematika Skripsi... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Sejarah Umum Thariqah ... 8

L Pengertian Thariqah... 11

B. D z ik ir... 15

1. Pengertian Dzikir... 15

(9)

4. Dzikir dalam Thariqah ... 20

5. Dzikir dibagi Atas Tiga T ingkat... 21

6. Metode Dzikir ... 22

7. Manfaat Dzikir ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Menentukan O bjek... 25

B. Tehnik Pengumpulan D a ta ... 25

C. Sumber D ata... 25

D. Populasi ... 27

e L Populasi ... 27

2.

Snowball Sampling ... 28

E. Tehnik Analisa D ata... 29

BAB IV ANALISIS DATA A. Data Keadaan Jamaah Thariqah ... 30

B. Data Keadaan Jamaah T h ariq ah ... 32

C. Cara Dzikir Jamaah T hariqah... 35

D. Makna Dzikir Jamaah Thariqah... 37

(10)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 47 B. Saran-saran... 48 C. Penutup... 67

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

O o

(11)

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki penduduk mayoritas yang beragama Islam. Dan

sebagian besar masyarakatnya memahami Islam dengan penuh kekusyuan dalam beribadah kepada Allah. Di zaman modem seperti sekarang manusia harus memiliki keyakinan yang kuat dan memiliki sifat optimis yang tinggi dalam melaksanakan apa yang telah direncanakan. Selain dengan berusaha manusia juga diwajibkan untuk berdo'a kepada Allah agar apa yang akan ia rencanakan dapat terlaksana seperti apa yang telah ia rencanaku. Karena itulah manusia harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Pencipta Semesta Alam. Agar a p a yang diinginkan dapat menjadi nyata, bukan hanya rencana dan keinginan semata. Yaitu dengan selaiu melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan Allah. Salah satunya dengan cara berdzikir kepada Allah.

Dzikir adalah perkara yang mulia dan benar. Ibadah yang paling utama dan jalan pendekatan diri kepada Allah SW T.1 2 Kemunculan tradisi thariqah yang berasa! dari ajaran tasaw uf telah menanamkan akar yang fundamental

bagi pembentukan karakter dan mentalitas kehidupan sosial dan budaya bagi masyarakat Islam yang ada di Indonesia. Salah satu bagian yang terpenting dalam thariqah yang hampri selalu dikerjakan ialah dzikir.'

1 Imam Habib Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, CV. Toha Putra. Semarang, 1993, him. 223

2 Abu Bakar Aceh. Pentantar Ilmu Tharikat, Ramadhani. Solo. 1996. him. 276

(12)

2

Sekumpulan ahli thariqah lebih suka memiliki berdzikir dengan

mengangkat suara dan berkumpul beramai-ramai untuk tujuan berdzikir. Sebenarnya ahli thareqah ini tidak memandang suatu lebih berharga dari pada berdzikir kepada Allah. Dengan dzikir mereka memohon pertolongan dari Allah SWT.

Maksud yang lebih penting dari pada dzikir itu ialah membersihkan diri dan mensucikan hati dari segala keinginan daripada segala yang cemar.3 Dengan dzikir manusia dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan

manusia dapat lebih bersabar dalam menghadapi segala cobaan dan godaan yang ada di dunia.

Berawal dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap anggota jamaah thariqah yang ada di dusun krangkeng Kec Wor-osego.o Kab. Boyolali. Un»uk itu Denulis menulis sebuah judul : MAKNA DZIKIR BAGI JAMAAH THARIQAH DI DUSUN KRANGKENG, DESA KARANGJATI, KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap judul skripsi ini, maka penulis akan menegaskan istilah-istilah sebagai b erik u t:

1. Makna

Makna adalah arti atau maksud.4

J Ibid., him. 278

(13)

1-0

. Dzikir

Dzikir adalah mengingat atau mengagungkan Allah dengan mengulang-ulang salah satu nama-Nya atau kalimat keagungannya.5 3. Thariqah

Thariqah artinya jalan, petunjuk dalam melakukan suatu ibadat sesuai dengan ajaran yang ditentukan oleh Nabi dan dicontohkan dan dikerjakan oleh sahabat dan tabi’in, turun temurun sampai kepaua guru- guru sambung menyambung dan rantai berantai.

Thariqah adaian mengamalkan semua yang diwajibkan dan dianjurkan. meninggalkan semua yang dilarang, menghindari sikap berlebihan terhadap hal-hal yang diperbolehkan dan bersikap hati-hati, seperti wara’ (menghindari subhat) dan rialat (latihan mengenkang nafsu) dengan tidak banyak tidur, lapar dan tidak banyak bicara.

Jadi yang dimaksud jam aah thariqah adalah jalan atau cara untuk mencapai tingkatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan.

Jadi yang dimaksud makna dzikir jamaah thariqah dalam skripsi ini ialah apa yang dirasakan dan didapatkan oleh anggota jamaah selama ia berdzikir kepada Allah.

(14)

4

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini

antara lain :

1. Apa makna berdzikir menurut anggota jamaah thariqah ? 2. Bagaimana pengaruh dzikir bagi anggota jamaah thariqah ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui siapa saja yang ikut anggota jamaah thariqah. 2. Untuk mengetahui cara berdzikir anggota jam aah thariqah.

3. Untuk mengetahui makna berdzikir menurut anggota jamaah thariqah. 4 Untuk mengetahui pengs- uii dzikir bagi anggota jamaah thariqah.

E. M anfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini penulis harapkan bisa memberikan manfaat lahiriah maupun batiniah bagi para jamaah thariqah dan juga bagi masyarakat.

F. Metode Penelitian

1. Sumber data

(15)

a. Data primer

Yaitu data-data yang berasal dari sumber data utama yaitu jamaah thariqah Dusun Krangkeng Kec. Wonosegoro Kabupaten

Boyolali mengenai nilai-nilai keagamaan dan sosial. »

b. Data sekunder

Yaitu data-data yang berasal dari bahan-bahan pustaka antara lain : buku-buku literatur serta dokumen yang tertulis yang bersinggungan dengan obyek penelitian. Disamping itu juga data dari orang atau kelompok yang lain.

2. Tehnik pengumpulan data

a. Penggunaan kuesioner atau angket

Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh info, mas i dari responden data dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. 6 Wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang apa makna yang diperoleh oleh jamaah thariqah.

b. Observasi

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung mengenai apa yang terjadi pada obyek penelitian kemudian mengadakan pencatatan dari hal-hal yang diselidiki. Dalam hal ini jam aah thariqah Dusun Krangkeng Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

(16)

6

c. Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu makna komunikasi verbal. Jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.7 8 Di sini penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan wawancara dengan jamaah thariqah.

3. Populasi

Menurut Misran Singarimbun dan Sofian Efendi, populasi adalah jum lah keseluruhan dari unit analisa yang cirinya akan diduga. Populasi yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah semua jamaah thariqah Qodiriyah wa naqsal di Krangkeng, Wonosegoro Boyolali.

Diketahui bahwa keseluruhan jamaah thariqah qodiriyah di Krangkeng. Wonosegoro Doyoiali tersebut rebanyak 25 orang.

4. Tehnik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik analisis data secara kualitatif. Sebab data yang terkumpul monografis, atau berwujud keterangan yang kemudian dipisahkan menurut kategori untuk mendapatkan kesimpulan.1

G. Sistematika Skipsi

Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai b e rik u t:

7 S. Nasution, Metode Research, Jakarta, Bumi Aksara, 2003, him. 113

(17)

B abi

Bab II

Bab III

Bab IV

Bab V

Menguraikan latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Menjelaskan deskripsi makna dzikir bagi jam aah thariqah termasuk

uraian, tujuan dan manfaatnya.

Metodologi penelitian yang meliputi tehnik pengumpulan data serta tehnik analisis data.

Memaparkan dan menganalisis nilai-nilai spiritual sosial dalam dzikir yang dikaitkan dengan manfaat serta berdampak apa bagi setiap anggotanya.

(18)

LANDASAN TEORI

BA B II

A. Sejarah Umum Thariqah

Dalam penghabisan abad ke tiga dan permulaan abad ke empat itulah mereka mulai merasa perlu menentukan thariqah-thariqah yaitu sistem pelajaran yang diterima oleh murid dari gurunya. Mereka adakan tempat yang tersisih, murid-murid menempuh perjalanan itu dengan pimpinan guru dengan gelar syehk (ketua) atau mursyid (penunjuk jalan). Karena guru tadi telah mencobakan beberapa tatacara dan kalfiat maka berhasillah dia lantaran kalfiat itu bertambahlah tinggi tingkat jiwanya lalu ditentukannya, misalnya bacaan dzikir sekian, wirid sekian dan masing-masing guru atau thariqah mempunyai sistem sendiri-sendiri.1

Secara praktek thariqah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Hal ini karena ada yang dipraktekkan oleh jam aah thariqah adalah amalan- amalan yang dilaksanakan oleh Rasulullah. Seperti tahlil (la ilahaillallah), wirid dan sebagainya.

Namun thariqah secara organisasi ada pendapat yang menyebutkan baru berkembang dengan baik pada abad ke enam dan ke tujuh hijriah. Yakni

bemula dari tasawuf sunni dan sebagai kelanjutan tasaw uf Imam Al Ghazali. Seiring dengan perkembangan zaman jum lah aliran thariqah terus bertambah. Nama-nama aliran thariqah tersebut hampir seluruhnya

' Hamka, Taswauf Perkembangan dan Kemurniannya, PT. Pustaka Panjimas, Jakarta,

him. 109

(19)

dinistibathkan kepada pendirinya. Perbedaan hanya terletak pada cara

berdzikir. Misalnya aliran thariqah Qadiriyyah, ciri utamanya pengikutnya membaca tahiil (la ilahailiallah) sebanyak 165 kali (minimal) dengan suara keras (jahr) tiap ba’da shalat lima waktu. Kemudian thariqat Naqsabandiyah, ciri utamanya pengikut berdzikir atau membaca lafal Allah sebanyak 600 kali atau 1.000 kali dengan suara samar (sirri).

Meskipun aliaran thariqah berbeda-beda, namun tujuan seluruh thariqah sama atau satu yakni mencari ketenangan jiw a untuk menuju keridhaan Allah Swt.

Di Indonesia, thariqah berkembang pesat sejak zaman Walisongo. Para waliyulllah itu mengenal serta mempraktekkan ajaran thariqah langsung dari Nabi Muhammad Saw, yang diperoleh secara mutawatir atau mustahil malalui mursyd atau guru secara gans besar t hari a ah yang diperoieh Jari Nabi melalui

dua versi. Pertama, diriwayatkan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib, laiu Syekh Abdul Qadir Jaelani. Dalam perkembangannya thariqah ini disebut thariqah Qadiriyyah. Kedua diriwayatkan dari sahabat Abi Bakar, yang kemudian diteruskan oleh Syekh An Naqsabandi.

Dari dua versi thariqah itulah kemudian muncul pulihan aliran thariqah. Sebagain besar pendapat menyebutkan thariqah yang m u’tabarah

atau terpercaya hanya 45 aliran atau kelompok. Sebelumnya jumlah hanya 41 aliran.

(20)

10

berinstinbath kepada Syekh Baharuddin An Naqsabandi, serta thariqah

Syadziiyyah, thariqah Sathoriyyah dan thariqah Khalidiyah. Kebanyakan thariqah yang berkembang di Indonesia, terutama di pulau Jawa adalah aliran thariqah tersebut. Sedang 40 macam thariqah iainnya berkembang di luar pulau Jawa.

Dalam thariqah mempunyai aturan, prinsip dan sistem khusus. Semula C

hanya merupakan ajaran yang harus ditempuh seorang sufi untuk mencapai

tujuan berada sedekat mungkin dengan Tuhan, namun selanjutnya praktek amalannya disistematikan sedemikian rupa. Sehingga masing-masing thariqah mempunyai metode sendiri-sendiri.

Pengertian ini dipertegas oleh J. Spencer Trimingcham bahwa thariqah adalah suatu metode uantuk menuntun atau membimbing seorang sufi secara berencana. dengan ja*sn pikiran, perasaan, dan tindakan terkendali terus menerus kepada suatu rangkaian maqam (stasiun) untuk dapat merasakan hakikat yang sebenarnya.2

Secara esensial tasawuf atau thariqah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Namun tasawuf sebagai formulasi keilmuan atau mandzab tidak muncul serta merta tetapi melalui sebab-sebab khusus. Salah satu sebab itu adalah bahwa pada masa pemerintah Bani Umayah dan seterusnya kehidupan duniawi lebih mencolok dari pada kehidupan keagamaan (spiritual atau ukhrawi) nampak gejala runtuhnya iman dan tauhid yang membawa kerusakan moral bangsa.

(21)

Di tengah-tengah situasi seperti itu muncullah sebagian ulama yang berusaha memperbaiki dan mengembalikan umat kepada jalan kehidupan yang Islami, mengajar dan melatih syariat Islami serta meresapkan lubuk hati

dengan cara thariqah. 1. Pengertian thariqah £

Kata thariqah berasal dari bahasa Arab thariqah yang berarti al

khat f i al s y a r ’i (garis sesuatu), al sirah (jalan), al sabil (jalan). Dalam literatur Barat, kata thariqah menjadi tarika yang berarti road (jalan raya),

w ay (cara, jalan), dan p a th (jalan setapak). Secara terminologis kata thariqah menurut Gibb telah mengalami pergeseran makna. Pada masa

pasca abad ke 19 dan 20 thariqah merupakan a m ethod o f m oral

psychologi f o r the pra ctica l guidance o f individual who h ad a m ystic call.

Pengertian di atas merupakan kristaiisusi dqri makna thariqah beberapa abad sebelumnya, yakni periode abad 11,3

Thariqah juga berarti jalan atau cara untuk mencapai tingkatan- tingkatan (maqamat) dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan. Melalui ini seorang sufi dapat mencapai tujuan peleburan diri dengan yang nyata (fana f i a l haq). Mengikuti thariqah berarti melakukan olah batin, latihan-latihan (riyadah) dan perjuangan yang sungguh-sungguh

(,m ujahadah) di bidang kerohanian. Mengikuti thariqah juga berarti

membersihkan diri dari sifat mengagumi diri sendiri (ujub), sombong (takabur), ingin dipuji orang lain (riya), cinta dunia dan sejenisnya.

(22)

12

Tarekat harus ikhlas rendah hati (tawadu’), berserah diri (tawakal) dan rela

(ridha). Amalan-amalan tarekat untuk tujuan sementara itu bisa saja dilakukan secara perorangan. Tetapi biasanya murid thariqah telah dibaiat menjadi hubungan khusus dengan gurunya dan juga dengan sesama murid.

Tiap thariqah mempunyai kumpulan atau organisasi dari para pengikutnya ynag bercabang menjadi beberapa aliran sesuai dengan pemimpin yang diikuti sekaligus pemikiran yang dipegang. Thariqah Qadhriyah misalnya, nama demikian diberikan karena panutan dan pendirinya adalah Syaikh Abdul Qadir Jaelani (Iran, 470-561 H). Thariqah Maqsya Bandiyah disandarkan pada pemimpinnya yaitu Syaikh Muhammad bin Muhammad Bahauddin An Naaqsabandi (Uberkistan 717- 791). Thariqah Qadariyah wa Naaqsabaniyah adalah ajaran dua aliran yang digabungkan oleh svaikh Ahmad tlatib Sambas.4

Adapun unsur pertama thariqah adalah seorang Syaikh yang mempunyai tugas untuk membimbing muridnya. Mereka harus mempunyai kriteria seperti yang dijelaskan oleh Al Junaid Al Baghdadi (297 H), yakni harus memiliki ilmu syar’i, menjauhi ynag haram, zuhud dalam hidup di dunia, dan qanaah. Unsur thariqah selanjutnya adalah murid yang berarti orang yang berkehendak untuk menempuh jalan tasaw uf di bawah bimbingan seorang Syaikh dengan ketaan penuh. Unsur berikutnya dalah bai’at (janji setia) antra murid dengan Syaikhnya yang

(23)

merupakan salah satu pengikat agar dapat istiqomah (konsisten dalam

menempuh jalan menuju Allah.

Seorang murid sendiri memperoleh kewenangannya mengajarkan thariqah melalui pelimpahan kewenangannya (Arah : ijazah, pemberian wewenang) dengan baiat dan talqin dari gurunya yang itu memperolehnya dari guru sebelumnya. Sedemikian rupa sehingga rangkaian guru murid menghasilkan silsilah thariqah.3

Pada mulanya thariqah dilalui oleh seorang sufi secara individual tetapi dalam perjalanannya kemudian tarekat diajarkan kepada orang lain baik secara individual dan kolektif. Pengajaran thariqah kepada orang lain ini sudah dimulai sejak zaman Al Kallaj (858-922 M) hingga saat ini

jumlah thariqah lebih dari 200 buah.

Diantara than-mh yang mula-mula muncul dan berk c ,'b an g luas di nusantara adalah tnariqah Qadiriyah di Baghdad. Tarekat ini dinisbahkan

kepada Muhyidin Abdul Wadir ibn Abi Salih Janki Dausti (w 1166 M). Tarekat lain adalah thariqah rifaiyah rifa’iyah di Asia Barat yang didirikan oleh Syekh Ahmad Rifa’i (w 1182) thariqah Sadziliyah di Maroko dengan Nurudin Ahmad bin Abdullah Al Syadzily (w 1228 M) sebagai syekhnya. Dari Mesir berkembang thariqah Badawiyah atau Ahmadiyah didirikan oleh Syekh Ahmad al Badawi (w 1276 M). Sementara dari Asia Tengah muncul thariqah Al Naasabandiyah didirikan oleh Muhamad bin Muhammad Bahaudin al Naasabandi (w 1317 M). Selain itu muncul lagi 5

(24)

14

thariqah lain seperti Bektasiyah di Turki dan Al Tijaniyah di Afrika

Utara.6 7

Suatu perubahan besar yang perlu dicatat di sini, gerakan-gerakan thariqah di atas nampak lebih mengutamakan aspek praktis dari tasawuf, yaitu lebih menekankan pada segi via contemplativa (semadi, wirid-wirid,

persujudan) kurang memperhatikan dan menekankan pada aspek penyucian hati (via pungativa) yang merupakan aspek filosofis yang dinamis. Dengan demikian tasawuf yang semua merupakan gerakan

individual dari para elite kebatinan, bisa dimasyarakatkan menjadi massal bagi orang-orang awam dan bersifat kolektif dalam setiap ordo thariqah fungsi guru menjadi amat penting dan dikeramatkan, apalagi guru pendiri aliran thariqah seperti Abdul Qadir Jailani (wafat 561 H /l 166 M) oleh para pengikut thariqah Q a d ^ '/a h dipandang sebagai Quthub Rabani dan

Sulthonul Awliy (kutub yang menjadi pancer keseimbangan alam dan Sultan para wali Allah). Dalam setiap thariqah para murid harus takut

’j kepada gurunya.

Jadi dengan menempuh jalan yang benar secara mantap dan konsisten manusia dijanjikan Tuhan akan memperoleh karunia hidup bahagia dan tak terkira. Hidup bahagia itu ialah hidup sejati, yang dalam ayat suci tersebut diumpamakan dengan air yang melimpah ruah. Dalam literatur sufi kesufian, air karunia Ilahi itu disebut “air kehidupan”, inilah

6 M. Muhsin Jamil, Tarekat dan Dinamika Sosial Politik Tafsir Sosial Sufi Nusantara, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, him. 54

(25)

yang secara simbolik dicari oleh para pengamal thariqah, yang wujud

sebenarnya tidak lain ialah “pertemuan” dengan Tuhan dengan Ridlanya. Harapan kepada ridla Allah itu juga dicerminkan dalam sebuah wirid tarekat yang berbunyi :

Ala* j j oOd

Wahai Tuhanku, Engkaulah tujuanku, dan ridla-M ulah kucari,8

Thariqah Wonosegoro jalannya berasal dari Susukan, seperti yang disampaikan Bapak Abdul Rachim pendiri pengajian thariqah, beliau mengatakan bahwa ia belajar thariqah di Susukan. Setelah sekian lama ternyata banyak orang di sekitra rumah yang juga mengikuti pengajian thariqah ke susukan. Maka dari itu ia berimsiatif untuk mendirikan

pengajian thariqah di tempat tinggalnya, agar teman-temannya bisa mengikuti pengajian thariqah 'h tempat yang dekat dengan rumah mereka.9

Penggunaan istilah thariqah dalam arti persaudaraan kesufian (Shufi Brother Hood) adalah hasil perkembangan makna semantik pada perkataan “syari'ah” untuk persaudaraan kesufian itu, maka sekaligus

ditunjukkan sumber pengesahan ajarannya dalam kitab suci sama halnya dengan penggunaan istilah-istilah lain dalam ilmu keagamaan tradisional.

8 Islam Agama Peradaban membangun Makna dan Relevansi Doktrin Islam dalam Sejarah, Paramadina, Jakarta, him. 109

(26)

16

yang mempersucikan Tuhan dan membersihkan dan pada sifat-sifat yang

tidak layak untuknya. Selanjutnya dengan sifat-sifat yang sempurna sifat- sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian.

Dzikir berasal dari kata dzakara, artinya pengingat,

memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti. Biasanya pelaku dzikir diperlihatkan orang hanya dalam bentuk renungan sambil duduk berkomat-kamit. Al Qur'an memberi petunjuk bahwa dzikir itu bukan hanya ekspresi daya ingatan yang ditampilkan dengan komat-kamitnya lidah sambil duduk merenung. Tetapi lebih dari

itu, dzikir bersifat implementatif dalam berbagai variasi yang aktif dan kreatif.

Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an surat Ar Ra’ad ayat 28 :

t . « a

-f 3 “ - - __ _ •" S, ~ . C ^ ±%~ * ' J ; . , _ ^ J j j J + > -UII j . '' — -L; I* i AjJ I J i :J ’J—* ' e O-A ' ^

Artinya : (yaitu) orang-orang y a n g berim an dan hati mereka manjadi tenteram dengan m engingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan m engingati Allah-lah hati m enjadi tenteram .1°

Demikian kurang lebih arti dzikir yang dapat ditangkap dari Al Qur'an. Ia membentuk ekselerasi mulai dari renungan, sikap, aktualisasi sampai kepada kegiatan memproses alam. Semua itu menghendaki terlibatnya dzikir tanpa boleh alpa dan merupakan jaminan berakarnya ketenangan dalam diri. Kalau diri selalu terhubung dengan ikatan ke- Tuhanan. maka akan tertanamlah dalam diri seseorang sifat-sifat ke- Tahanan yang berupa ilmu, hikmah, dan iman. 10

(27)

2. Keutamaan Zikir

Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis qudsi, “Allah berfirman, “Aku sesuai dengan praduga hamba-Ku, Aku bersamanya ketika dia mengingat-Ku, jika dia mengingat-

Ku dalam dirinya, pasti Aku akan menigngatnya dalam diri-Ku, jika dia mengingat-Ku secara berkelompok, pasti Aku akan mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari mereka, bila dia mendekatkan diri kepada Ku sejengkal, pasti Aku akan mendekat kepadanya sehasta, bila dia

mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, pasti Aku akan mendekat kepadanya sedepa, jika dia datang kepada-Ku berjalan, pasti Aku akan mendatanginya dengan berlari'’ (HR. Muslim)

Sahi Ibn Muadz meriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “Jihad ?.p *kah yang paling besar pahalanya?” Beliau bersabda “yang paling banyak zikirnya kepada Allah SVvT”. Kemudian dia bertanya “Puasa apa yang paling banyak pahalanya?”. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat Allah SWT”. Kemudian beliau menyebut salat, zakat, haji dan sedekah semuanya ditutup oleh Rasulullah dengan mengatakan “Yang paling banyak berdzikir kepada Allah SWT”. Rasulullah berkata “ya benar” . (HR. Ahmad)

(28)

18

y > j j jS D v j _ ^ 4 ^ 1^ * . « jAJ Q ) l i ( _ £ j ^ = 0 q £ - lj^ > j £ I ^ y> J y

_ ^ ■? *

(Qjo) ^«*-PI

i

Siapa yang berpaling dari mengmgat-Ku, maka sesungguhnya dia akan mendapatkan kehidupan yang sempit dan akan Kami bangkitkan dia pada hari kiamat nanti dalam keadaan buta.

(T haha(2 0 ):1 2 4 )

3. Bentuk-bentuk Zikir

a. Zikir dengan Lisan dan Hati

* s' 9 " 4 * 9 . -Z'*'*. Jifi f* * r> ' * s

> f-> j

orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah. Hanya dengan mengingati AVuit-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra’d (13): 28)

Yang dimaksud dengan "hati mereka menjadi tentram dengan

mengingat A llah” adalah merasa tentram dan damai dengan mentauhidkan Allah, sehingga akan membuatnya menjadi tenang dan hati mereka menjadi tentram dengan selalu berzikir kepada Allah dengan lidah mereka,

b. Membaca Al Qur'an

(29)

memberinya pahala yang lebih baik daripada apa yang diminta oleh

orang-orang yang meminta, dan keistimewaan Kalamullah atas yang lain-lain seperti keistimewaan Allah atas segala makhluk-Nya” (HR Ad Dari mi)

Abu Sa’id Al Khudri meriwayatkan Rasulullah saw bersabda.

“Siapa yang membaca sepuluh ayat Al Qur'an di malam hari, pasti dia akan dicatat sebagai orang yang banyak berzikir, dan siapa yang membaca seratus ayat, pasti dia akan dicatat sebagai orang yang

khusyu", dan siapa yang membaca lima ratus hingga seribu ayat, pasti dia telah memiliki satu qinthar (lebih kurang empat puluh lima kilogram pahala)". (HR. An Nasai)

c. Salat adalah zikir

Ab,. Sah! dan Abu Hurairah meriwayatkan. Rasulullah saw bersabda "Siapa yang bangun di tengah malam dan membangunkan keluarganya, lalu keluarganya salat bersama dua rakat, maka merek ■ berdua dicatat sebagai laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah (HR. Ad Darimi)

Sesungguhnya Allah telah menyuruh manusia untuk memperbanyak dzikir kepada-Nya dengan firman-Nya di dalam Qur'an

yang berbunyi : “Wahai segala mereka yang beriman, ingatlah kepada Allah sebanyak banyaknya dan bertasbihlah kepadanya pagi dan petang

(30)

20

Tuhan berkata dalam sebuah hadits qudsi, yang diriwayatkan oleh

Bukhari dan Muslim : “Aku berada di dalam hamba-Ku dan Aku ada bersama dia manakala ia kepada-Ku, tatkaia ia teringat kepada-Ku pada dirinya. Aku pun ingat kepadanya pada diri-Ku, apabila ia ingat kepada- Ku pada suatu ketika, Aku pun ingat kepadanya ketika yang baik itu, apabila ia mendekati Aku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta, dan apbila ia akan mendekati Aku sehasta, Aku mendekatinya dengan berlari”.11

Ulama menafsirkan, bahwa dzikrullah ingat kepada Tuhan dalam menjauhkan diri dari pada pekerjaan yang munkar, sesungguhnya lebih besar artinya daripada sembahyang yang dikerjakan sunyi daripada

mengingat Tuhan, karena orang yang ingat Tuhan itu, tatkala hatinya tergetar dan 'idahnya berg r^k . Tuhan menganugerahi cahaya-Nya. Tuhan menambah imannya dan keyakinannya kepada-Nya. Maka bergeraklah hatinya itu menuju kebenaran dan menetap dengan tenang di sana.12

4. Dzikir dalam Thariqah

Salah satu bagian yang terpenting dalam thariqah, yang hampir selalu kelihatan dikerjakan, ialah dzikir. Dzikir artinya mengingat kepada Tuhan, tetapi dalam thariqah mengingat kepada Tuhan itu dibantu dengan bermacam-macam ucapan, yang menyebut nama-nama Allah atau sifatnya, atau kata-kata yang mengingatkan mereka kepada Tuhan.

(31)

bermacam-macam ucapan, yang menyebut nama-nama Allah atau sifatnya, atau kata-kata yang mengingatkan mereka kepada Tuhan.

Thariqah mematrealisasikan dirinya dalam dzikir yang praktek regulernya mengantarkan sang arif yang ditakdirkan menuju keadaan ketenggelaman (istiqhraa) dalam Tuhan.13

Dzikir dalam thariqah, dilakukan dalam waktu-waktu tertentu dan dengan tehnik tertentu pula. Dzikir khafi misalnya, didasarkan pada ritme nafas, penghembusan dan penghirupan. Dan bibir tertutup, mempergunakan kalimat tahlil dasar (la ilaha illallah), oiang berdzikir (dzakir) menghembuskan nalas, berkonsentrasi pada la ilaha untuk menyingkirkan gangguan-gangguan eksternal, selanjutnya waktu menarik nafas berkonsentrasi pada illallah.

Thariqah inga mengatur secara lebih detail tehnik dan formula dzikir. tahapan, uan tujuan-tujuan yang hendak dicapai m rb'lni oziid,. 5. Dzikir terbagi atas tiga tingkat

a. Dzikir lisan

Dzkir yang dilakukan dengan mengucapkan kalimat laa ilaaha

illallah. Setelah terasa meresap pada diri, terasa panasnya dzikir itu ke tiap-tiap helai bulu roma di badan, dzikir itu mulanya pelan-pelan makin lama makin cepat.

b. Dzikir qalbu atau

Dzikir yang mula-mulanya diucapkan oleh mulut, kemudian diikuti hati. Kemudian dari hati ke mulut, lalu lidah berdzikir sendiri,

(32)

22

menguraikannya, jauh di atas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri bilamana telah mengalaminya.14

6. Metode Dzikir

Duduk bersila, dan tercekam jari-jari kanan yang besar (jari kaki) menempel pada urat atau yang disebut kaimas, yakni urat besar yang terletak di belakang lutut, dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya (sepeni duduk tahiyat akhir dalam shalat)15

7. Manfaat Dzikir

(33)

ashar sesaat, maka A ku akan m encukupi kamu apa y a n g ada d i antara

keduanya”.17

c. Dzikir menimbulkan perasaan uns (keintiman, keakraban dan kehangatan hubungan) serta cinta.18

d. Setiap jiw a (ruh) yang keluar dari dunia akan merasa haus kecuali ruh yang selalu berdzikir kepada Allah.19

e. Dzikir Allah itu menyembuhkan segala penyakit di dalam hati. 20

f.

Dzikir Allah itu menetapkan hati dan jikalau hati sudah tetap maka

segala anggota yang tujuhpun akan tetap mengerjakan suruhan Aliah.21 g. Dzikir Allah itu mensucikan menusia dan melepaskannya dari siksaan

kubur dan dzikir Allah itu lebih besar pahalanya dari pada perang

Kehidupan modem yang ditandai juga dengan dekadensi moral, akibat berbagai rangsangan dari luar khususnya mass media. Pada saat

seperti ini dzikir dapat menjadi sumber energi akhlak. Dzikir yang

17 Imam Al Ghozali, Ihya' Ulumudin, CV. Ass Syifa, Semarang, him. 355 18 Al Ghozali, Rahasia Dzikir dan Doa, Karisma, Bandung, 1994, him. 38 19 Ibid., him .18

20 Abu Bakar, Aceh, op cit., him. 280

21 Ibid., him. 280

(34)

24

demikian tidak substansial, namun dzikir fungsional yakni dzikir yang

berfungsi pendidikan diri menuju akhlak mulia, j. Terhindar dari bahaya

Mengambil pelajaran dari Nabi Yunus yang tertelan ikan pada saat seperti itu dia masih mampu mengendalikan diri dan sadar diri sambil ingat kepada Allah. Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Anbiya ayat 87:

Oijl

% > a

J I ^

A rtinya : Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. M aha Suci Engkau,

Sesungguhnya A ku adalah term asuk orang-orang ya n g za lim ."

Dengan doa dan dzikir itu, dia dapat keluar dari perut ikan.

Demikian manfaat dzikir Karena dengan berdzikir dapat menambah motivasi kepada seseorang untuk lebih mendekatkah uiri kepada Allah Swt. berdzikir dapat menambah dan mempertebal

(35)

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal diperlukan beberapa

langkah atau metode penelitian. Dalam hal ini untuk mencari data dan jawaban tentang manfaat yang diperoleh atau didapatkan oleh jamaah thariqah di dusun Krangkeng, desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang kemudian akan diambil sebuah kesimpulan.

A. Menentukan Objek

Di dalam pembahasan ini objek penelitian adalah makna dzikir bagi

jamaah thariqah, serta manfaatnya bagi anggota jamaah thariqah. Dalam subjek pembahasan ini lokasinya adalah masyarakat Krangkeng Kec. Wonosegoro Kabupaten Bovokli.

B. Tehnik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini yaitu mengenai makna dzikir bagi anggota jamaah tariqah yang kebanyakan anggotanya adalah ibu-ibu yang sudah

o

berumur. Maka penulis memilih tehnik pengumpulan data dengan cara metode interview atau wawancara. Ini dilakukan karena agar responden merasa lebih terbuka dan data yang akan diperoleh adalah data yang benar dan dapat dipertanggung) awabkan.

Wawancara atau interview, adalah suatu bentuk komunikasi langsung. Jadi semacam percakapan yang memiliki tujuan untuk mendapat data dengan

(36)

26

cara tanya jawab secara langsung dengan responden, terutama pada orang

yang banyak mengetahui tentang obyek penelitian. Dalam hal ini imam majlis dan beberapa anggota majlis yang ada di dusun Krangkeng, desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

Karena responden banyak yang sudah lanjut usia dan ada juga sebagian yang masih muda maka penulis menggunakan metode interview bebas, dimana pewawancara terbuka menanyakan apa saja yang akan ditanyakan, tetapi tetap mengacu pada data apa yang akan dikumpulkan. Di dalam pelaksanaannya penulis membawa pedoman tentang apa saja yang akan ditanyakan kepada responden. Metode ini digunakan yaitu agar responden menyadari bahwa responden sedang diwawancarai, dan tempatnyapun bebas.

C. Sumber Data

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu : 1. Data primer

Yaitu data-data yang berasal langsung dari sumber data utama yakni dari jamaah thariqah dusun Krangkeng, desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.

2. Data sekunder

Yaitu data yang bersal langsung dari bahan-bahan pustaka yang

menckup buku-buku literatur serta dokumen-dokumen tertulis yang bersinggungan dengan kelompok di luar jamaah.

D. Populasi

(37)

D. Populasi

1. Populasi

Yaitu jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu yang dijadikan obyek penelitian. Dalam hal ini adalah jamaah thariqah di dusun Krangkeng, desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. ^Berikut ini adalah nama-nama anggota jam aah thariqah di dusun

Krangkeng, desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun 2009.

* TABEL I

DAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA JAMAAH THARIQAH DI DUSUN KRANGKENG, DESA KARANGJATI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI

No Nama t h l a Alamat Status di dalam Majlis

(38)

28

No Nama Usia Alamat Status di dalam Majlis

16 Supi 76 Krangkeng Anggota

17 Sutini 73 Krangkeng Anggota

18 Sumini 75 Krangkeng Anggota

19 Warti 70 Krangkeng Anggota

20 Sri 59 Krangkeng Anggota C

21 Jurkin 57 Krangkeng Anggota

2. Snowball Sampling

Bertolak dari informan, dikembangkan untuk mencari informasi lanjut. Sistemnya melingkar yaitu dari si A kembali ke A.

(39)

kualitatif, sebab data yang terkumpul bersifat monografis atau berwujud keterangan-keterangan yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang kemudian dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

(40)

B A B IV

ANALISIS DATA

A. Data Keadaan Jama’ah Thariqah

1. Letak Geografis

Para peserta jam a’&h thariqah ini bertempat tinggal di sebuah desa

yang terletak di sebuah dusun di desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Masyarakat Krangkeng memiliki penduduk yang mayoritas berprofesi sebagai petani, tetapi tidak sedikit pula yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagai dusun yang mayoritasnya sebagai petani warga masyarakat Krangkeng banyak bekerja di luar rumah yaitu bekerja di sawah.

Adapun batas wilayah Krangkeng Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yakni :

Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Mongkrong Sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Seling

Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Kedung Padas Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Penggung 2. Sejarah Berdirinya

Dusun Krangkeng merupakan dusun yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan dari kebanyakan mereka menggantungkan hidupnya dari hasil mereka bertani. Dan sebagai daerah yang semua penduduknya beragama Islam pastinya ada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

(41)

peribadatan. Salah satu diantaranya adalah pengajian. Pengajian banyak

diminati dan diikuti oleh warga masyarakat Krangkeng. Di samping sebagai sarana ibadah, pengajian juga sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, juga sebagai sarana untuk lebih mempererat hubungan silaturahmi dengan saudara dan sebagai sarana untuk dapat menambah ilmu pengetahuan.

Bermula dari Bapak Abdul Rochim yang mengikuti pengajian

G

thariqah di daerah Susukan, di Susukan beliau berguru kepada bapak K.H. Munjamil. Setelah itu beliau mempunyai gagasan untuk mendirikan pengajian yang serupa di desanya. Karena di desanya belum ada pengajian thariqah tetapi banyak warga yang mengikuti pengajian serupa di lain tempat yang berada di luar dusun yang letaknya jauh. Karena itu kemudian beliau merealisasikan gagasannya tersebut.

(42)

32

B. Data Keadaan Jama’ah Thariqah

Jumlah anggota jam a’ah thariqah yang ada di desa Krangjati ini belum

begitu mempunyai banyak anggota jama’ah karena masih baru. Jumlah anggota jamaah pengajian terdiri dari 21 orang yang berasal dari dusun Krangkeng, yang terdiri dari 21 anggota, 4 laki-laki dan 16 perempuan. Anggota jamaah thariqah ini diikuti oleh orang yang sudah berusia lanjut. Karena mengikuti pengajian thariqah harus mempunyai kesiapan.

Berikut nama-nama anggota jamaah thariqah TABEL II

(43)

No Nama Umur RT Jenis Kelamin

16 Supi 76 4 P

17 Sutini 73 3 P

18 Sumini 75 1 P

19 Warti 70 1 P

20 Sri 59 1 P

21 Jurkin 57 3 P

Data latar belakang pendidikan, ekonomi dan pengetahuan agama.

Para anggota jam a’ah berasal dari anggota yang dulunya belum ada

sekolah yang seperti sekarang ini. Sekolah sudah banyak dan pendidikan sekarang ringan. Zaman dahulu sekolah masih jarang. Jadi kebanyakan dari anggota jamaah thariqah tidak mengenal bangku sekolah atau tidak bersekolah, hanya ada dua orang yang bisa menyelesaikan sekolah hingga menjadi seorang gu;” dan kc-h^rap?. lainnya hanya tamatan madrasah

tsanawiyah.

Anggota jamaah thariqah rata-rata berprofesi sebagai petani dan buruh tani. Jadi kebanyakan dari anggota jam aah hidup dengan

berkecukupan walaupun kadang mereka kekurangan. Karena rata-rata dari anggota sudah usia lanjut, jadi sudah tidak ada lagi tanggungan yang membebani untuk bekerja mencari penghasilan yang lebih.

(44)

TABEL III

DATA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ANGGOTA JAMAAH THARIQAH

DI DUSUN KRANGKENG, DESA KARANGJATI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI

34

No Nama RT Ekonomi Pendidikan- » ;- Aktivitas Pendidikan

1 Abdul Rachim 1 Cukup SLTA Sering

(45)

C. Cara Dzikir Jama’ah Thariqah

Amalan dzikir yang dilakukan oleh jamaah berpedoman pada ajaran-

ajaran tentang dzikir. Untuk mendukung ajaran thariqah juga mengacu pada

pemikiran sufi seperti Syekh Abdul Qodir Jaelani. Bagi para pengikut thariqah, praktek-praktek thariqah diamalkan dengan setidaknya setelah shalat wajib.

Dzikir yang diperintahkan Allah bisa dilakukan dengan lisan, yakni dengan mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil dan sebagainya atau dengan kata lain dzikir dengan menyebut nama Allah atau sifat-Nya.

Dzikir dalam tingkatan elementer yaitu ucapan lisan untuk membimbing hati agar selalu ingat kepada-Nya. Setelah dia terbiasa dengan dzikir, maka dengan sendirinya hati yang bersangkutan menjadi ingat. Ingat Tuhan dalam hati itu merupakan ingat, ts-;pa menyebut atau mengucapkan sesuatu. Dzikir seperti ini juga diperintahkan oleh Allah dan dalam posisi ini seseorang secara kontinyu selalu ingat kepada-Nya.

Dzikir hati ini masih dalam hitungan kuantitatif setelah dzikir hati, meningkat menjadi dzikir ruh yang tidak lagi membutuhkan hitungan, artinya dzikir sudah mendarah daging dalam setiap gerak nafas hidup seseorang.

r f

(46)

36

Kegiatan dasar yang dilakukan oleh para pengikut tarekat qadiriyah

adalah dzikir. Dzikir dipandang sebagai inti ibadah yang dapat dipahami sebagai peringatan akan Allah. Karena Allah adalah satu-satunya yang memliki semua sifat yang baik. Melaksanakan dzikir secara konstan pelan dalam suara rendah atau diulang-ulang dalam pikiran sang pelaku. Dzikir jahr dilakukan secara komunal setiap hari setelah shalat maghrib dan dzikir khafi biasa dilakukan setelah dzikir jahr. Para jamaah thariqah dzikir khafi adalah sama penting dengan dzikir jahar. Karena itu bisa dilakukan di saat apapun

setiap hari.

Ritme dzikir jahr juga dilakukan dengan cara tertentu, la memulai dari ritme lamban dan kemudian semakin lama dzikir dilafalkan semakin cepat ritme dibuat bacaan yang terbaik dari dzikir yang celalu dibaca adalah “la ilaha illa Allah”, tiada tuhan selain Aliah yang juga biasa dikenal dengan

kalimat toyyibah. Para pengikut thariqah qodiriyyah wa naqsabandiyyah ini diharapkan membaca kalimat toyyibah dalam setiap waktu, khususnya setelah

melaksanakan shalat wajib.

Ada dua macam dzikir yang dilaksanakan oleh para pengikut dzikir jamaah thariqah yaitu dzikir ja h r (dzikir keras) dan dzikir sirr (dzikir

diam/dalam hati) dan setelah selesai dzikir sirr membaca doa.

Dzikir jahr biasa dilakukan sebanyak 165 kali atau lebih tetapi jumlahnya harus tetap ganjil. Jumlah 165 didasarkan qiyas yang berasal dari

(47)

Di samping ritual harian, ritual mingguan yang dikenal sebagai khataman dan ritual bulanan yang dikenal dengan manaqiban yang dilakukan oleh jam aah thariqah qadariyah wa naqsabandiyyah.

Untuk menjadi anggota thariqah qadirriyah seorang harus mengikuti cara yang bernama bingat (sumpah setia). Ini adalah merupakan sebuah sumpah individu, yaitu sebuah sumpah setia sepenuhnya dan setia kepada syeh dengan berjanji untuk melaksanakan semua aturan yang diputuskan oleh syeh. Pada awal proses “bingat” seseorang harus sudah benar-benar yakin untuk menjalankan thariqah setelah orang tersebut yakin maka proses bingat pun baru dilaksanakan.

Manaqiban dilaksanakan setiap hari ke 11 dari setiap bulan qomariyah,

karenanya ia disebut sewelasan. Manaqiban terdiri dari ritual pembacaan k isah -isa h hidup Nab' Muhammad saw dan atau Syeh Abo.J Oadir Jeelani dengan menekankan aspek kebajikan dari kehidupan mereka.

D. Makna Dzikir bagi Jamaah thariqah

(48)

38

ketenangan lahir dan batin apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dan

ikhlas melakukan dzikir kepada Allah tanpa ada paksaan dari siapapun, dengan dzikir manusia akan lebih mudah untuk mendapat rahmat dari Allah SWT.

Dengan berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah dapat membuat hati dari sang pelakunya menjadi nyaman dan tentram. Senantiasa melakukand zikir orang akan selalu merasa dekat dengan Allah dan tidak akan takut untuk menghadapi situasi yang tidak diinginkan. Karena ia telah pasrah kepada Allah SWT. Dengan dzikir manusia ingin mencari keberkahan dari seiiap apapun yang berbuat oleh manusia.

E. Pengaruh Dzikir bagi Anggota Jamaah Thariqah

Dzikir adalah mengingat dengan selalu dan senantiasa berdzikir kepada Allan akan dapai memiliki pengarun yang signifikan bagi pelakunya.

Seperti wawancara penulis dengan responden pada tanggal 3 Januari 2009. Beliau mengungkapkan dengan berdzikir dapat mencegah manusia berbuat keji dna hina. Itulah yang katakan oleh Bapak Asmuri seorang anggota jamaah thariqah yang juga seorang takmir masjid. Beliau adalah

(49)

Allah. Dan beliau juga yakin bahwa dengan berdzikir dan mengikuti jamaah thariqah dapat menambah ilmu dan dapat membuat beliau lebih tenram.

Sedang menurut Ibu Sukini seorang anggota jamaah dari RT 04 RW 02. Beliau adalah seorang yang memiliki sifat yang pemarah dna sulit untuk mengendalikan emosinya sendiri, ini karena beliau berasal dari keluarga

yang kurang mampu dan juga tidak bersekolah. Sekarang beliau tinggal bersama anaknya karena selain sudah tua, suaminya juga sudah meninggal. Tapi setelah mengikuti pengajian thariqah beliau merasa sifatnya yang dulunya kaku dan pemarah semakin lama semakin berkurang.

Sedangkan wawancara saya pada tanggal 12 Februari 20009 dengan

Ibu Sutini, beliau seorang yang hidup dengan anaknya karena beliau sudah lanjut usia. Beliau dulunya jarang pergi ke Mushala karena lingkungan

keluarga yang dulunya serba kekurangan dan iuga beliau jarang berkumpul dengan tetangga terdekat. Setelah anaknya menikah dan perekonomian yang sekarang lumayan karena dulu anaknya masih nganggur dan masih minta

dibiayai tapi sekarang sudah mulai mencari rizky sendiri, anaknya berprofesi sebagai seorang pedagang keliling. Walaupun hasilnya tidak begitu banyak tapi lumayan bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Dengan beliau

(50)

40

Sedangkan menurut Bapak Ismail warga Rt o3 Rw o2. Beliau adalah

seorang pensiunan yang memiliki 4 orang anak, yang tiga di antaranya sudah

menikah dan yang satu masih sekolah. Beliau mengungkapkan bahwa dengan mengikuti pengajian Sewelasan dapat memupuk rasa iman dan cinta kepada Allah. Dan dapat lebih menambah ilmu pengetahuan tentang agama dan juga

dapat bertukar pendapat dengan jam aah thariqah yang ada di situ untuk lebih banyak lagi menggali ilmu pengetahuan yang belum diketahui. Sebelum pensiun beliau mengajar di MI di Seling Wonosegoro sebagai guru agama.

Menurut Ibu Karsini warga RT 03 beliau mengatakan bahwa dengan mengikuti jamaah thariqah akan menambah pengetahuan agamanya bertambah

dan juga dapat membuat ibadah shalatnya lebih khusyu’ dan dapat merentramkan hati beliau, dan dengan mengikuti pengajian thariqah akan menjadi sp ra n g van g5 lebih sabar dar. tawakal dahan menghadap’ 'p ap u ’i.

Lain lagi yang diungkapkan oleh Ibu Ropi warga RT 02 RW 02 ini memiliki 4 orang anak yang kesemuanya laki-laki. Yang dua sudah menikah dan yang dua belum, karena masih belajar di pondok pesantren di Jawa Timur.

(51)

Ibu Supi mengatakan dengan berdzikir dapat membantu untuk lebih

meringankan beban kehidupan yang ada di hatinya dan juga dapat sejenak lupakan kebutuhan rumah tangga yang selalu datang dan pergi, dan beliau hanya dapat berharap kepada Allah agar Allah dapat meringankan beban kehidupannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ibu Supi warga RT 04 yang berprofesi sebagai petani. Beliau hidup dengan anak dan cucunya, karena anaknya ditinggalkan oleh suaminya, maka beliau bertanggung jawab atas anak dan ketiga cucunya.

Menurut Bapak Jamari seorang pensiunan guru RT 04 ini adalah seorang kepala keluarga yang memiliki dua istri dengan tujuh anak,. Dengan hanya mengandalkan penghasilannya yang tidak tentu masih kurang. Tetapi

beliau berusaha keras untuk menghidupi kedua keluarganya dengan bekeija keras d a n , tidak mengepal nvuyerrh. Beliau mengatakan bahwa dengan berdzikir dapat mengendalikan diri dari segala perbuatan yang dilarang oleh Allah. Dan dapat lebih meningkatkan nilai ibadahnya dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

(52)

42

menjalani kehidupan, karena beliau berpendapat bila ada kemauan untuk

berusaha maka akan ada jalan keluar yang labih baik dan mudah.

Berbeda lagi dengan yang diungkapkan oleh ibu Mirah, ibu Mirah adalah seorang janda yang masih merawat satu anaknya yang hingga saat ini belum menikah beliau adalah seorang buruh tani yang hidup serba pas-pasan

bahkan kadang lebih sering kurang. Tetapi beliau sudah sangat bersyukur, karena dengan mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. Dan senantiasa mengingat dan beribadah kepada-Nya itu akan lebih membuat manusia bahagia yang sebenarnya, karena cukup dan tidak cukup itu hati yang bisa mengukurnya.

Sedangkan menurut Ibu Wasiem yang sehari-harinya membantu anaknya berjualan dan sering menghadapi bermacam-macam orang yang harus dshadan; beliau harus sabnr dan telaten. Karena liaiah ibu W,ask;u ingin lebih memperbanyak pengetahuan agama dengan ikut pengajian thariqah qadiriyah wa naqsabandiyah.

(53)

Beda lagi dengan ibu Warti warga RT 02 yang berprofesi sebagai pedagang tembakau dan juga memiliki warung. Beliau mengatakan bahwa beliau memiliki sifat yang kurang baik yaitu seorang yang suka menyimpan dendam. Tapi setelah beliau diajak untuk mengikuti pengajian thariqah oleh ibu Hami kemudian lambat laun sifatnya buruknya itu menjadi berkurang.

Menurut ibu Harni warga RT 02 seorang ibu rumah tangga, dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya akan lebih mendapatkan kebahagiaan dan jauh dari segala perbuatan-perbuatan yang menjurus kepada perbuatan maksiat. Karena dengan senantiasa berdzikir kepada Allah akan selalu mengingatkan betapa besar karunia yang diberikan Allah kepada manusia. Beliau mengatakan dengan berdzikir akan dapat mengurangi kesusahan yang ada di hatinya yang selama ini ia rasakan. Ia sedih karena jika belian u mengajak anaknya untuk beribadah kepada Allah menolak keinginannya tersebut, malah kadang-kadang anaknya membentak apabila sedang beliau nasehati. Tetapi semua itu sudah berlalu, lambat laun anak-anaknya menjadi taubat dan kembali ke jalan Allah.

(54)

44

anak-anaknya merantau, beliau merasa kesepian tinggal di rumah sendiri.

Kemudian beliau diajak untuk masuk pengajian thariqah dan sampai sekarang beliau masih ikut pengajian thariqah. Setelah masuk pengajian thariqah Ibu Kin merasa damai dan ikhlas tinggai di rumahnya sendiri. Karena itulah Ibu Kin kini sudah rajin ke Mushala dan tekun berdzikir.

Seperti wawancara penulis pada tanggal 24 agustus 2009 dengan Bapak Sapuan yang berasal dari jamaah lain yaitu beliau berasal dari jamaah Naqsanbandi di setri Kabupaten Semarang, tetapi beliau juga warga masyarakat Krangkeng RT 03 RW 02. Beliau mengatakan dengan berdzikir hati akan menjadi tenram dan akan menjadi hamba Allah yang dekat dengan Allah dan patuh atas segala perintah-Nya. Beliau juga mengatakan beliau lebih

rajin menjalankan shalat-shalat sunah seperti dhuha, hajat, tahajjud, awabin, dan shalat sunah lainnya.

Juga wawancara penulis pada tanggal 23 Agustus 2009 dengan Ibu Yatun, beliau berasal dari jam ah thariqah Naqsabandi di Bandung. Beliau

mengatakan dengan selalu mengikuti pengajian Selasan akan membuatnya tambah tenang karena akan mendapatkan banyak teman dan jauh dari kesepian.

Menurut Mursyid tentang thariqah yang dapat menentramkan h a ti: 1. Karena Allah sendiri telah berfirman dalam surat Al Qur'an bahwa dengan

(55)

2. Dengan sumpahlah ketentraman itu bisa lebih didapatkan karena bila ada

seseorang yang masuk thariqah dan belum melakukan sumpah setia maka dia belum bisa mendapatkan ketentraman yang benar-benar dirasakan oleh hati. Karena dengan sumpah seseorang akan lebih dekat dengan Allah dan dia akan benar-benar yakin bahwa ia akan mendapatkan ketentraman yang benar-benar dapat dirasakannya.

3. Dan siapa yang akan masuk thariqah maka dia harus disumpah setia. Apabila tidak mau maka thariqah yang akan dilakukannya kurang mendapat manfaat dan sulit untuk mandapatkan ijazah.

jadi makna dzikir bagi jamaah thariqah adalah suatu sarana yang digunakan oleh hamba Allah untuk usaha mendekatkan diri kepada Allah dengan cara senantiasa menyebut asma Allah baik dengn hati maupun lisan, demi u j'1siV mendapat ridha Allah dan menjadi h^maba Allah vang selalu diridhai Allah. Dan untuk mendapatkan kebahagiaan yang diinginkan oleh setiap manusia, yaitu kebahagiaan hati dan ketentraman yang sifatnya hakiki.

Adapun pengaruh dzikir adalah sebagai b erik u t:

1. Dzikir sebagai salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan

dengan dzikir dapat membentengi manusia untuk tidak berbuat hal-hal yang dilarang oleh Allah dan menjalankan apa perintah Allah.

(56)

46

3. Dzikir yang dilakukan dengan khusyu’ akan menambah kecintaan kepada

Allah.

4. Dzikir itu bukan hanya berdoa tetapi dengan mengingat Allah melalui

segala ciptaan yang ada di muka bumi dan merenungkannya itu sudah

termasuk dzikir. Dengan dzikir manusia akan menjadi tentram dan jauh

dari segala kekhawatiran

5. Selain bacaan dzikir shalat, membaca Al Qur'an dan mengamalkannya itu

juga sudah termasuk dzikir dan dapat menambah keyakinan.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa dengan dzikir manusia akan

senantiasa mengingat Allah melalui ucapan, tindakan dan perbuatan yang

dilakukannya. Dzikir dapat mencegah manusia dari perbuatan yang dilarang

agama. Dan dengan berdzikir manusia akan terhindar dari perbuatan keji dan

mungkar yang telah nyata dilarang oleh Allah

Dengan

banyak-banyak,

berdzikir akan menajdikan manusia beribadah lebih khusyu’ dan hati akan

(57)

A. Kesimpulan

Sebagai akhir kata dari penulisan skripsi ini, penulis membuat sebuah

kasimpulan dari tulisan ini berdasarkan penelitian yang penulis lakukan yaitu

mengenai “Makna Dzikir Bagi Jamaan Thariqah di Dusun Krangkeng, Desa

Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.”

Dalam mengikuti pengajian thariqah, jamaah memiliki keinginan yang

berbeda-beda. Antara lain yaitu untuk peningkatan kehidupan dunia yang

lebih baik, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara

melakukan perintah-Nya. Dengan berdzikir adalah sebagai salah satu cara

yang dilakukan manusia urduk mencari ridha dari Aliah Swt.

B. Saran-saran

1. Berdzikir hendaknya dilakukan dengan kesungguhan hati dan lisan agar

dapat benar-benar merasakan manfaat dan keutamaan dari bedzikir.

2. Mengikuti pengajian thariqah hendaknya bukan karena keterpaksaan dari

orang lain. Hendaknya atas kesadarannya sendiri.

3. Hendaknya para dai menjelaskan kepada seseorang tentang bagaimana

pentingnya mengikuti pengajian yang disertai niat yang benar-benar hanya

mencari ridha Allah Swt.

(58)

48

4. Hendaknya dzikir benar-benar diamalkan dengan cara yang benar bukan

karena hanya ingin dibilang sebagai seorang yang ahli dzikir dan orang

yang taat beribadah.

C. Kata Penutup

Penulis mengucapkan Alhamdulilah dengan selesainya penulisan

skripsi ini semoga benar-benar bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya kepada pembaca demi kemajuan dan berkembangnya ilmu

(59)

Nama : BAHRIYATI

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 22 Juli 1985

Alamat : Krangkeng, Karangjati, Wonosegoro, Boyolal

Pendidikan : - MI Seling, lulus tahun 1997

- MTs Negeri Wonosegoro, lulus tahun 2000

- MAN 1 Salatiga, lulus tahun 2003

- STAIN Salatiga, lulus tahun 2009

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 8 Oktober 2009

Penulis

(60)

D A F T A R P U S T A K A

Abu Bakar Aceh. Pengantar Ilmu Tharikat, Ramadhani, Solo, 1996.

Aceh, Abu Bakar, Pentantar Ilm u Tharikat, Ramadhani, Solo, 1996.

Al Ghozali, Rahasia Dzikir dan Doa, Karisma, Bandung, 1994.

Ali Mujtahid, M 'ali 'usman, Dosa Bisa D ihapus : Kunci Penghapus Dosa, Maghfiran Pustaka, Pondok Bambu Jakarta.

Amstrong, Amrullah, Khazanah Istilah Sufi, K unci M em asuki Dunia Tasawuf,

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta, Bina Aksara, 1987.

Habib Abdullah Haddad, Imam, N asehat A gam a dan Wasiat Iman, CV. Toha Nusantara, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

K elengkapan Hadits Qudsi, CV. Toha Putra Semarang.

Mustafa Zahri, Kunci memasuki D unia Tasawuf, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991.

Kelengkapan Hadits Qudsi, CV. Toha Putra Semarang.

Rindang, Tasaw ufJem batan M enuju Tuhan, PT. Tanjung Inti Dana, Semarang.

S. Nasution, M etode Research, Jakarta, Bumi Aksara, 2003.

(61)

Wawancara dengan Bapak Abdul Rachim di Krangkeng Kec. Wonosegoro pada tanggal 23 Januari 2009

(62)

D A F T A R S K K

Nama : BAHRIYATI Jurusan : Tarbiyah

NIM : 111 03 023 Progdi : PAI

No Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan Status Nilai

1 OPSPEK 27-30 Agust 2003 Peserta 3

2 Maperba ITTAQO STAIN 20-21 Oktober 2003 Peserta 2

o

J Pelatihan Dakwah Mahas (POM) LDK STAIN 2-3 Oktober 2004 Peserta 2

4 English Festival CEC Study Compare 6 April 2005 Peserta 2

5 Movie Aprecialion and Broking the Fast 22 September 2008 Peserta 2 6 LDK STAIN Salatiga-WAMY Jakarta Seminar

Muslimah dan Problematika Kotemporer

21 Mei 2005 Peserta 6

7 English Festival Held by CEC Feat EEE 27 Maret 2006 Peserta 2 8 Muslimah EXPO LDK Judul Menjadi Muslimah

24 Karat

Peserta 2

9 Revitalisasi Ibadah Puasa Sebagai Pengukuh Akidah Islam

14 Oktober 2005 Peserta 2

10 Sarasehan Keagamaan dengan tema Aktualisasi nilai-nilai spiritual puasa di bulan Ramadhan oleh DEMA (Dewan Mahasiswa) STAIn Salatiga

09 September 2008 Peserta 2

11 Seminar Indahnya Pacaran Setelah Menikah LDK STAIN Salatiga

04 Mei 2004 Peserta 2

12 Break The ra si CEC STAIN Salatiga : 2 Oktober 2005 Peserta 2

13 Masta dan Buka Bersama IMM 14 September 2007 Peserta 2

14 Seminar Pembiayaan Kota Salatiga 25 Maret 2009 Panitia 2

15 Sertifikat Musabaqoh Tilawatil Qur’an JQH dan ITTAQO STAIN Salatiga

02 April 2009 Peserta 2

16 Bedah Film Laskar Pelangi DEMA STAIN Salatiga

4 April 2009 Peserta 2

17 Surat Keterangan Masih Mengajar 20 Oktober 2005 Pengajar 4 18 Pelatihan Dakwah (PDM) LDK STAIN Salatiga 2-3 Oktober 2004 Peserta 2 19 SK Mengajar MD di Jati Lawang 1 Desember 2006 Pengajar 4 20 SK Mengajar MD Miftahul Ulum di Krangkeng 20 November 2007 Pengajar 4

! Jumlah 51

Salatiga, 20 Agustus 2009

(63)

NIM : 111 03 023 Progdi : PAI

No Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan Status Nilai

1 OPSPEK 27-30 Agust 2003 Peserta 3

2 Maperba ITTAQO STAIN 20-21 Oktober 2003 Peserta 2

'S

J) Pelatihan Dakwah Mahas (PDM) LDK STAIN 2-3 Oktober 2004 Peserta 2

4 English Festival CEC Study Compare 6 April 2005 Peserta 2

5 Movie Apreciation and Breking the Fast 22 September 2008 Peserta 2 6 LDK STAIN Salatiga-WAMY Jakarta Seminar

Muslimah dan Problematika Kotemporer

21 Mei 2005 Peserta 6

7 English festival Held by CEC Feat EEE 27 Maret 2006 Peserta 2 8 Muslimah EXPO LDK Judul Menjadi Muslimah

24 Karat

Peserta 2

9 Revitalisasi Ibadah Puasa Sebagai Pengukuh Akidah Islam

14 Oktober 2005 Peserta 2

10 Sarasehan Keagamaan dengan tema Aktualisasi nilai-nilai spiritual puasa di bulan Ramadhan oleh DEMA (Dewan Mahasiswa) STAIn Salatiga

09 September 2008 Peserta 2

11 Seminar Indahnya Pacaran Setelah Menikah LDK STAIN Salatiga

04 Mei 2004 Peserta 2

12 Break The Fast CEC STAIN Salatiga 'i2 Oktober 2005 Peserta 2

i

13 Masta dan Buka Bersama IMM . 14 September 2007 Peserta 2

I

14 Seminar Pembiayaan Kota Salatiga 25 Maret 2009 Panitia 2 15 Sertifikat Musabaqoh Tilawatil Qur’an JQH dan

ITTAQO S TAIN Salatiga

02 April 2009 Peserta 2

16 Bedah Film Laskar Pelangi DEMA STAIN Salatiga

4 April 2009 Peserta 2

17 Surat Keterangan Masih Mengajar 20 Oktober 2005 Pengajar 4 18 Pelatihan Dakwah (PDM) LDK STAIN Salatiga 2-3 Oktober 2004 Peserta 2 19 SK Mengajar MD di Jati Lawang 1 Desember 2006 Pengajar 4 20 SK Mengajar MD Miftahul Ulum di Krangkeng 20 November 2007 Pengajar 4

Jumlah 51

Salatiga. 20 Agustus 2000

(64)

PANITIA PELAKSANA

MUSABAQOH TiLAWATlL QLR AN [MTQj MAHASISWA 1

JAMIYYATUL QURRO WALHUFFADZ [JQH] & ITTAQO

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

mmmmmmSekretariat^JsemerMjrc^^

Sertifikat

N O : 0 8 /P A N -M T Q l/J Q H & IT T A Q Q /IV /2 0 0 9

Diberikan k ep ad a:

& A W W

K \ \

A tas partisipasinya sebagai

PESERTA

Sem oga penghargaan ini dapat m endorong agar lebih m aju dalam berkreatifitas

Salatiga,02 April 2009

PANITIA PELAKSANA MUSABAQOH TiLAWATlL QUR’AN I

JAMIYYATUL QIJRRO WALHUFFADZ [JQH1 & ITTAQO

Mengetahui;

Gambar

* TABEL IDAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA JAMAAH THARIQAH
TABEL IIDAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA JAMAAH THARIQAH
TABEL IIIDATA LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, EKONOMI, DAN

Referensi

Dokumen terkait

berjalan pada penginapan imbalo group dapat dilihat dari proses pemberian informasi masih kurang jelas, karena informasi yang diberikan hanya informasi yang didapat

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa pada mata

6/Menhut-II/2010 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dijelaskan bahwa tugas dan fungsi KPH adalah menyelenggarakan pengelolaan hutan (penyusunan rencana,

Data Penerimaan Barang Daftar Barang Daftar Pelanggan Transaksi Penerimaan Barang Laporan Penerimaan Barang Data Pesanan Data Pembayaran Transaksi Penjualan Master Supplier

Pada tataran Teori Aset Tetap Hidup (Biological Fixed Assets), aset biologis memiliki karakteristik alamiah berbentuk tumbuhan atau hewan hidup yang selalu

A mediációs folyamat eljárási garanciáinak megteremtése az irányelv következő követelménye.. cikke rögzíti, hogy bizonyítékszolgáltatásra, így tanúvallomásra

Paper “Sifilis Sebabkan Kelainan Gigi dan Mulut” RSUD WALED 2010 14 berikutnya lahir mati pada bulan kedelapan, berikutnya janin dengan sifilis kongenital yang akan meninggal

Bank Pundi Indonesia, Tbk harus bisa mempertahankan kedisiplinan karyawan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan di dalam perusahaan agar perusahaan dapat