• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan : studi kasus pada pengunjung Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan : studi kasus pada pengunjung Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOLEKSI DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUASAN

PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN

Studi kasus pada pengunjung Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Martinus Galih Prastowo Adi NIM: 072214023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOLEKSI DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUASAN

PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN

Studi kasus pada pengunjung Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Martinus Galih Prastowo Adi NIM: 072214023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

MOTTO dan PERSEMBAHAN

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,

tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”

(Amsal 1:7)

Orang gagal menunggu,

Orang rata-rata menjemput,

Orang sukses mengejar

(Bong Chandra)

“Berfikir positif saja tidak cukup,

Bertindaklah benar, itu akan membawa perubahan

(Choky Sitohang)

Saya MAU

Saya BERUSAHA

Saya PASTI BISA!

(Martinus Galih P. A)

Skripsi ini dipersembahkan kepada: Orangtua, saudara, rekan-rekan

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMENPROGRAMSTUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

Pengaruh Kualitas Pelayanan, Koleksi dan Lingkungan Fisik terhadap Kepuasan Pengunjung Perpustakaan : Studi Kasus pada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta.

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 19 Agustus 2011 adalah hasil karya saya. Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidakterdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan caramenyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akuseolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang laintanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia skripsi menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akan akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai denganaturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 19 Agustus2011 Yang membuat pernyataan,

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Martinus Galih Prastowo Adi

Nomor Induk Mahasiswa : 072214023

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOLEKSI DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN :

Studi Kasus pada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 26 Agustus 2011

Yang menyatakan

Martinus Galih Prastowo Adi

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas karunia dan

rahmatNya,sehingga penulis dapat menyelessaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Pelayanan, Koleksi dan Lingkungan Fisik terhadap Kepuasan

Pengunjung Perpustakaan: Studi Kasus pada Pengunjung Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta”. Skripsi iniditulis sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi padaProgram Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt. QIA, Selaku Dekan Fakultas

EkonomiUniversitas Sanata Dharma.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I,yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Drs. V. Supriyanto, SU , selaku dosen pembimbing II,yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih

sempurna.

5. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. yang telah memberi banyak masukan

untuk menambah pengetahuan saya dalam penelitian.

6. Ayah, ibu dan nenekku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

(9)

bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan

tegardalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam

menyikapihidup.

7. Untuk keluargaku, mas Wahyu, mbak Ikke, mbak Nur, Dita, Evie, dan

saudara-saudara yang telah mendukung dalam segala hal.

8. Untuk alm Ibu Kusdiyarti, mbak Catharina dan mbah kakung- putri RH.

Soeprapto, yang selalu mendoakan saya dari surga.

9. Untuk teman-temanku, Ghosters :Zai, Icha, Chandra, Lynda, Billy, Nining,

Nyak, Letta, terima kasih telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga

untukmembantuku.

10.Untuk sahabatku Kartika Candra Sari, SH dan Daniel Panca Finaldo yang

selalu memberi dukungan,.

11.Untuk teman temanseperjuangan kelas Penyusunan Proposal PenelitianBisnis

dan Tugas Akhir Penelitian Bisnis

12.Untuk kawan-kawansemua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu,

terima kasih atas persahabatan kita yang telah terjalin selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

karenaketerbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu,

penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

gunamenyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

menjadibahan referensi bagi rekan-rekandalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 19 Agustus2011

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...vi

HALAMAN KATA PENGANTAR...vii

HALAMAN DAFTAR ISI...ix

HALAMAN DAFTAR TABEL...xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR...xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN...xiv

HALAMAN ABSTRAK...xv

ABSTRACT...xvi

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Pembatasan Masalah...3

D. Tujuan Penelitian...4

E. Manfaat Penelitian...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...7

(11)

B. Penelitian Sebelumnya...23

C. Kerangka Konseptual...25

D. Hipotesis...26

BAB III METODE PENELITIAN...28

A. Jenis Penelitian...28

B. Subyek dan Obyek Penelitian...28

C. Waktu dan Lokasi Penelitian...29

D. Variabel Penelitian...29

E. Definisi Operasional...29

F. Populasi dan Sampel...31

G. Teknik Pengumpulan Data...31

H. Teknik Pengujian Instrumen...32

I. Teknik Analisis Data...35

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN...42

A. Gambaran Umum Perpustakaan Universitas Sanata Dharma...42

B.Sejarah Perpustakaan...42

C.Visi dan Misi...44

D.Kebijakan Mutu...45

E.Mekanisme Sosialisasi...46

F. Mekanisme Peninjauan Ulang...46

G.Struktur Organisasi...46

H.Layanan Perpustakaan...48

(12)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...65

A. Deskripsi Data...65

B. Analisis Data dan Pembahasan...65

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN...88

A.Kesimpulan...88

B.Saran...89

C. KeterbatasanPenelitian...89

DAFTAR PUSTAKA...91

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

V.1 Persentase Resonden Berdasarkan Jenis Kelamin...65

V.2 Persentase Berdasarkan Fakultas...66

V.3 Persentase Berdasarkan program Studi...67

V.4 Persentase Berdasarkan Angkatan Masuk...68

V.5 Persentase Berdasarkan Semester...69

V.6.Persentase Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ...70

V.7 Hasil Uji Validitas...71

V.8Hasil Uji Reliabilitas...73

V.9 Hasil Uji Normalitas...74

V.10 Hasil Uji Multikolonieritas...77

V.11 Hasil Uji Autokorelasi...78

V.12 Hasil Uji Regresi Berganda...78

V.13 Hasil Uji F...80

V.14 Hasil Uji t...82

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

II.1 Kerangka Konseptual...25

V.1 Gambar Heteroskedasitas...76

V.2 Gambar Grafik Uji F...80

V. 3 Gambar Grafik Uji t Variabel 1...82

V. 4 Gambar Grafik Uji t Variabel 2...83

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian...93

Lampiran 2 Data Rekapitulasi Jawaban Responden...96

Lampiran 3Uji Reliabilitas X1...108

Lampiran 4Uji Reliabilitas X2...109

Lampiran 5Uji Reliabilitas X3......110

Lampiran 6 Uji Reliabilitas Y...111

Lampiran 7Uji Validitas X1...112

Lampiran 8Uji Validitas X2...113

Lampiran 9Uji Validitas X3...114

Lampiran 10Uji Validitas Y...115

Lampiran 11 Karakteristik Responden ...116

Lampiran 12 Uji Asumsi Klasik...119

Lampiran 13 Uji Regresi...124

Lampiran 14. t Tabel...128

Lampiran 15 R Tabel...129

Lampiran 16 F Tabel...131

(16)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOLEKSI DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN

Studi Kasus Pada Pengunjung Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Mrican Yogyakarta

Martinus Galih Prastowo Adi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

(17)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY, COLLECTION AND PHYSICAL ENVIRONMENT ON VISITORS SATISFACTION

A case study on Sanata Dharma University library’s visitors, Mrican Yogyakarta

Martinus Galih Prastowo Adi Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This study aimed to determine: the influence of quality library services,

collections and the physical environment of the satisfaction of visitors

simultaneously and partially. This research is a case study on library student

visitors of Sanata Dharma University in Yogyakarta.This research took 100

respondents as the samples. Sampling technique used was accidental sampling.

Data analysis technique used were percentage, analysis and multiple regression

analysis. Results of data analysis showed that: (1) quality of service, collections

and the environment physical simultaneously influenced visitor’s satisfaction, (2)

the quality of library service influeced visitor’s satisfaction (3) the collections of

influenced visitors satisfaction, but (4) the physical environment of the library had

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat.

Perkembangan yang terjadi di semua bidang ilmu pengetahuan, serta

berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kualitas

sumber daya manusianya. Ilmu pengetahuan adalah milik siapa saja, artinya

ilmu pengetahuan itu berhak untuk diakses, dan dimiliki oleh semua orang yang membutuhkannya.

Ilmu pengetahuan dapat dijangkau melalui banyak sarana publik

maupun lembaga pendidikan. Sarana publik yang dimaksud misalnya melalui

buku, handout, maupun modul, internet, media cetak, media elektronik.

Sedangkan lembaga pendidikan misalnya sekolah, perguruan tinggi, serta

berbagai bimbingan belajar.

Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, di sekolah-sekolah dan

perguruan tinggi diberikan fasilitas perpustakaan, dimana anggotanya adalah

siswa dan mahasiswa dari sekolah dan perguruan tinggi itu sendiri.

Perpustakaan merupakan sarana yang efektif untuk membentuk generasi

gemar membaca untuk menambah pengetahuan.

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang memiliki

kelengkapan koleksi, kemudahan akses terhadap buku, kemudahan layanan

(19)

perpustakaan harus memiliki berbagai fasilitas, serta kondisi lingkungan,

baik didalam maupun diluar perpustakaan yang mendukung. Selain itu, pada

era modern seperti saat ini, perpustakaan perlu memiliki sarana pendukung

seperti workstation sehingga pengunjung dapat memperoleh ilmu

pengetahuan dari internet seperti saat ini. Selain berbagai failitas pendukung,

pelayanan petugas perpustakaan pun tidak dapat dikesampingkan, karena

pelayanan yang baik akan menciptakan suasana yang mendukung untuk

mengunjungi perpustakaan. Oleh sebab itu, penulis menduga adanya

pengaruh dari kualitas pelayanan, koleksi, serta lingkungan fisik yang mendukung akan menarik minat pengunjung untuk mengunjungi

perpustakaan, serta akan mengalami kepuasan setelah berkunjung.

Menurut Ari (2001: 3) bahwa: staf perpustakaan bagian pelayanan

dalam melaksanakan tugas-tugasnya dituntut untuk ramah, sopan, tekun dan

tidak cepat bosan, siap memberi jawaban atas semua pertanyaan pengunjung

perpustakaan atau jika perlu memberikan jalan keluar (membimbing dan

mengarahkan). Selanjutnya staf perpustakaan juga menguasai koleksi, baik

jenis maupun letaknya dan berpengetahuan luas, terakhir staf perpustakaan

harus berminat dan berusaha untuk selalu menambah ilmu dalam bidangnya.

Dari permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Koleksi dan

Lingkungan Fisik terhadap Kepuasan Pengunjung Perpustakaan” (studi kasus

(20)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik secara simultan

berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan?

2. Apakah kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik secara parsial

berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan?

C.Pembatasan Masalah

Bertitik tolak pada rumusan masalah, maka penulis membatasi permasalahan agar permasalahan tidak meluas dan sesuai dengan harapan.

Berikut adalah pembatasan masalah yang dimaksud:

1. Penelitian mengenai kepuasan konsumen (pengunjung) meliputiaspek

kualitas pelayanan, mencakup penampilan fisik (tangibles), kemampuan

karyawan (reliability), kesediaan membantu (responsiveness), tingkat

pengetahuan (assurance), serta rasa kepedulian dan perhatian

atau(empathy). Dari aspek koleksi mencakup kelengkapan koleksi buku

perpustakaan, kondisi koleksi perpustakaan, serta kemudahan pencarian

koleksi perpustakaan. Lingkungan fisik yang mencakup hal-hal yang

berada di dalam ruangan dan disekitar perpustakaan tersebut,

2. Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa pengunjung perpustakaan

(21)

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti-bukti

empiris dan untuk menemukan kejelasan tentang pengaruh kualitas pelayanan,

koleksi dan lingkungan fisik terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan.

Adapun objek dalam penelitian ini adalah perpustakaan Universitas Sanata

Dharma Mrican, Yogyakarta.

Tujuan spesifik dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan kualitas pelayanan, koleksi

dan lingkungan fisikterhadap kepuasan pengunjung perpustakaan.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial kualitas pelayanan, koleksi dan

lingkungan fisik terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan.

E.Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman serta

pengetahuan mengenai perpustakaan, serta faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan pengunjung perpustakaan.

2. Bagi Perpustakaan

Bagi perpustakaan, penelitian ini dapat menjadi dasar pembelajaran untuk

meningkatkan kualitas perpustakaan, untuk meningkatkan kepuasan

(22)

3. Bagi Universitas

Bagi Universitas, hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pertimbangan

untuk meningkatkan kualitas perpustakaan yang dimiliki sehingga

memberikan kepuasan bagi pengunjung.

4. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian-penelitian

selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

pembatasan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tentang landasan teori, penelitian-penelitian

sebelumnya, kerangka konseptual, serta rumusan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini meguraikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek

penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, definisi

operasional, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik pengujian instrumen, serta teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran umum perpustakaan

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perpustakaan Universitas

Sanata Dharma yang meliputi sejarah, visi dan misi, dan struktur

(23)

Bab V : Analisis data

Bab ini menguraikan analisis data berdasarkan teknik analisis data yang

sudah ditentukan, serta pembahasannya.

Bab VI : Kesimpulan, saran dan keterbatasan.

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan berdasarkan hasil analisis

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (2006: 6) pemasaran adalah proses dimana perusahaan

menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan

pelanggan, dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya. Berdasarkan definisi tersebut, manajemen pemasaran adalah seni

dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu (Kotler 2006:10).

2. Pengertian jasa

Dari definisi pemasaran di atas, ilmu dapat dibagi menjadi 2, yaitu

pemasaran barang dan pemasaran jasa. Menurut Kotler (2003: 111) jasa adalah

setiap tindakan atau kinerja yang dapat kita tawarkan satu pihak kepada pihak

lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

sesuatu, produksinya mungkin saja terkait atau mungkin juga tidak terkait

dengan produk fisik.

Terkait dengan manajemen jasa, terdapat 5 kategori bauran jasa yang

ditawarkan suatu perusahaan (Kotler 2003: 112)

a. Barang berwujud murni: tawaran tersebut terdiri atas barang berwujud;

misalnya sabun, pasta gigi, garam. Tidak ada satu pun jasa menyertai

(25)

b. Barang berwujud yang disertai jasa: tawaran tersebut terdiri atas barang

berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa jasa; misalnya pameran,

pengiriman, perbaikan dan pemeliharaan, bantuan aplikasi, pelatihan

operator, nasihat pemasangan, pemenuhan garansi.

c. Campuran: tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian

yang sama; misalnya orang pergi ke restoran untuk mendapatkan

makanan maupun pelayanan

d. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil: tawaran

tersebut terdiri atas jasa utama bersama jasa tambahan atau barang pendukung; misalnya penumpang pesawat terbang membeli jasa

angkutan. Perjalanan tersebut meliputi beberapa barang berwujud, seperti

makanan dan minuman, sobekan tiket dan majalah penerbangan. Jasa

tersebut memerlukan barang padat modal (pesawat terbang) untuk

merealisasikannya, tetapi jenis produk utamanya adalah jasa.

e. Jasa murni: tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa; misalnya

penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat.

3. Karakteristik jasa dan implikasi pemasaran

Dari pengertian manajemen pemasaran dan jasa diatas, jasa memiliki

beberapa karakteristik yang dapat diimplikasikan ke dalam ilmu manajemen

pemasaran. Menurut Kotler (2003: 112-116) jasa memiliki empat karakteristik

utama yang dapat mempengaruhi desain program pemasaran:

a. Tidak berwujud (intangibility): berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat

(26)

b. Tidak terpisahkan( inseparability) biasanya jasa dihasilkan dan

dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang

fisik, yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan

melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang

memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu.

Karena klien tersebut juga hadir pada saat jasa itu dihasilkan, interaksi

penyedia klien merupakan ciri khusus pemasaran jasa.

c. Bervariasi (variability) karena bergantung pada siapa yang

memberikannya, kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi.

d. Tidak tahan lama (perishability) jasa tidak dapat disimpan dan mudah

rusak.

4. Pengertian kualitas

Dalam pemasaran jasa, kualitas pelayanan memiliki peran utama

dalam pemasarannya. Adapun definisi kualitas menurut ISO 9000 ( dalam

Lupiyoadi 2006: 175) adalah: “degree to which a set of inherent

characteristics fulfils requirements” artinya derajat yang dicapai oleh

karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam hal

ini adalah “needs of expectation that is stated, generally implied or

obligatory”, yaitu kebutuhan atau harapan yang dinyatakan biasanya tersirat

atau wajib. Jadi, kualitas sebagaimana yang diinterpretasikan ISO 9000

merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh

(27)

yang menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu

memenuhi kebutuhannya.

Sedangkan menurut Goetsch Davis (dalam Yamit, 2001: 8), kualitas

merupakan suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan jasa,

manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Hal

ini juga menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada hasil

akhir, yaitu produk dan jasa, tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas

proses dan kualitas lingkungan.

Adapun lima pendekatan perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para praktisi bisnis yaitu (Yamit, 2001:8)

a. Transcedental Approach: sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit

didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.

b. Product-based Approach: suatu karakteristik atau atribut yang dapat

diukur.

c. User-based Approach: kualitas tergantung pada orang yang

memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi

seseorang atau cocok dengan selera (fitness for used) merupakan produk

yang berkualitas paling tinggi.

d. Manufacturing-based Approach: bersifat supply-based atau dari sudut

pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang

(28)

e. Value-based Approach: memandang kualitas dari segi nilai dan harga,

bersifat relatif. Produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu

produk yang paling bernilai.

Sedangkan delapan dimensi kualitas menurut Sviokla (dalam Lupiyoadi dan

Hamdani) adalah:

1) Kinerja (performance): merujuk pada karakter produk inti yang meliputi

merek, atribut-atribut yang digunakan, dan aspek-aspek individu.

2) Keragaman produk (features): berbentuk produk tambahan dari suatu

produk inti yang dapat menambah nilai suatu produk. Keragaman produk biasanya diukur subjektif oleh masing-masing individu (dalam hal ini

konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu produk

(jasa).

3) Keandalan (reliability): berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu

produk mengalami keadaan tidak berfungsi (malfunction) pada suatu

periode. Keandalan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas

sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.

4) Kesesuaian (conformance): kesesuaian suatu produk dalam industri jasa

diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga

perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat

diantisipasi, dan beberapa kesalahan lain.

5) Ketahanan atau daya tahan (durability): secara teknis, ketahanan suatu

produk didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh

(29)

ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat dari

jumlah kegunaan sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk

mengganti produk.

6) Kemampuan pelayanan (serviceability): kemampuan pelayanan juga bisa

disebut dengan kecepatan, kompetensi, kegunaan dan kemudahan produk

untuk diperbaiki. Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen tidak

hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas produk, tetapi juga

waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses

komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya.

7) Estetika (asthetics): estetika suatu prosduk dapat dilihat dari bagaimana

suatu produk terdengan oleh konsumen, bagaimana penampilan luar

suatu produk, rasa maupun bau. Dengan demikian, estetika merupakan

penilaian dan refleksi yang diraskan konsumen.

8) Kualitas yang dipersepsikan (preceived quality): konsumen tidak selalu

memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk (jasa).

Namun umumnya konsumen memiliki produk secara tidak langsung,

misalnya melalui merk, nama, dan negara produsen. Ketahanan produk

lainnya, dapat menjadi hal yang sangat kritis dalam pengukuran kualitas

(30)

5. Pengertian pelayanan

Jasa adalah semua kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan

suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tak berwujud (intangible)

dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler 2006:266).

Menurut Simamora (2001: 175) karakteristik pelayanan terdiri atas empat,

yaitu:

a. Tidak berwujud (Intangibility)

Layanan yang bersifat intangibility artinya tidak dapat dilihat, dirasa,

diraba, dicium, dan didengar sebelum dibeli. Seseorang tidak dapat menilai hasil dari layanan sebelum ia menikmatinya sendiri. Untuk

mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti dari

kualitas jasa tersebut.

b. Tidak terpisahkan (Inseparability)

Layanan biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang melakukan layanan maka

penyedianya adalah bagian dari layanan. Karena klien juga hadir pada

saat layanan itu dilakukan, interaksi antara penyedia layanan dan

pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran layanan.

c. Bervariasi(Variability)

Layanan sangat bersifat variabel karena merupakan nonstandardized

output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada

(31)

d. Mudah lenyap(Perishability)

Layanan merupakan komoditas yang tidak dapat tahan lama dan tidak

dapat disimpan. Sehingga dapat dikatakan bahwa jasa dihasilkan pada

saat ada permintaan akan jasa tersebut dan permintaan ini tidak dapat

ditunda.

Dimensi kualitas pada industri jasa (Garvin, 1996) antara lain: 1) Communication: hubungan antara penerima jasa dan pemberi jasa.

2) Credibility: kepercayaan pihak penerima jasa kepada pemberi jasa.

3) Security: keamanan terhadap jasa yang ditawarkan.

4) Knowing the costumer: pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan

dan harapan pemakai jasa.

5) Tangibles: dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus

dapat diukur atau dibuat standarnya.

6) Reliability: konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi

jasa dalam memenuhi janji para penerima jasa.

7) Responsiveness: tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan

harapan penerima jasa.

8) Competence: kemampuan atau keterampilan pemberi jasa untuk

memberikan jasanya kepada penerima jasa.

i. Access: kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh penerima jasa.

j. Courtesy: kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam

hubungan personil.

(32)

Menurut Wyckof dalam Tjiptono (2004: 59) kualitas jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Sedangkan menurut Nasution (2004: 47) apabila pelayanan yang

diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima

melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan

sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya bila layanan yang diterima lebih

rendah daripada harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk, dengan demikian baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada

penyedia layanan dalam memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.

6. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan, merupakan pelayanan yang diberikan kepada

konsumen yang diukur melalui selisih kenyataan dengan harapan dengan

variabel kualitas pelayanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness,

assurance, empathy

Dimensi Kualitas PelayananPelayanan prima adalah pelayanan yang

berkualitas. Penilaian kualitas pelayanan menurut konsumen didasari pada 5

indikator yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.

Kelima indikator tersebut dijadikan 5 dimensi untuk mengukur dan menilai

suatu kualitas pelayanan, yaitu:

a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

(33)

kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan

lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan

oleh pemberi jasa.

b. Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti

ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa

kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

c. Responsivenees, atau daya tanggap yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada

pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan

konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan

persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopan

santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri

dari beberapa komponen antara lain komunikasi (communication),

kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence),

dan sopan santun (courtesy).

e. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual

atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan konsumen. Di mana suatu perusahaan diharapkan

(34)

kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan (Zethmal, Parasuraman dan

Berry dalam Lupiyoadi, 2001: 148).

7. Definisi Koleksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), adalah:

a. Bahan pustaka yang jarang digunakan, disimpan dalam lemari tertutup,

tetapi dapat dipinjam jika diperlukan.

b. Bahan pustaka yang diminta karena merupakan bacaan wajib (pada

perpustakaan perguruan tinggi), disimpan ditempat khusus dan hanya dapat dibaca ditempat atau dapat dipinjam untuk jangka waktu pendek.

Sedangkan menurut Sutarno (2006: 69) koleksi perpustakaan

mencakup bahan pustaka yang tercetak, dan terekam, dan bentuk lain yang

diperlukan, terutama yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Pengelompokan koleksi sesuai dengan materi, jenis dan bentuk, pemakai dan

pemakainya, karena masing-masing koleksi yang mempunyai spesifikasi

tersebut dan mempunyai tempat yang tersendiri. Sutarno juga mengatakan

bahwa koleksi perpustakaan harus mencakup bahan pustaka yang dipilih,

informasi yang terkandung cocok dengan keperluan dan mampu dimengerti

oleh pemakainya. Sutarno (2006:85) juga mengatakan Menurut Sutarno

(2006 : 85) ketersediaan koleksi perpustakaan adalah adanya sejumlah koleksi

atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup

memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat

(35)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ketersediaan koleksi

merupakan kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi bahan pustaka

untuk dipergunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan pengguna

perpustakaan tersebut.

Menurut Sutarno (2006 : 75) ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi sebuah perpustakaan

antara lain :

a. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan

pengguna perpustakaan

b. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan

c. Kelengkapan koleksi

d. Kemutakhiran koleksi

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu pilar pilar pokok dari

sebuah perpustakaan. Menurut Sutarno (2006:113) koleksi perpustakaan akan

memberikan ciri dan warna sebagai berikut:

1) Memberikan ciri bagi bagi jenis perpustakaan yang dibentuk; misalnya

perpustakaan umum koleksinya mencakup semua disiplin ilmu dan

dimaksudkan untuk dipakai oleh semua lapisan masyarakat, sehingga

penekanannya terletak pada variasi jenis koleksi.

2) Merupakan daya tarik dan perhatian bagi pengunjung: artinya koleksi

yang makin lengkap dan dengan terbitan yang relatif baru, akan dapat

memberikan kesempatan yang makin besar kepada pengunjung untuk

(36)

3) Meningkatkan citra dan gambaran atas performa dan kinerja

perpustakaan; maksudnya bahwa jumlah koleksi yang besar atau banyak

akan menunjukkan kekuatan dan keberadaan sebuah perpustakaan makin

diakui masyarakat.

Selain dari segi kelengkapan, koleksi perpustakaan juga perlu

didayagunakan sesuai dengan yang seharusnya. Menurut Sutarno (2006:219)

pendayagunaan koleksi adalah bahwa bahan pustaka yang disediakan harus

dibaca dan dipergunakan oleh kelompok masyarakat yang memang menjadi

target untuk pemakainya. Agar koleksi perpustakaan tersebut dibaca dan dipergunakan secara maksimal oleh masyarakat, maka perpustakaan harus

menyediakan berbagai jenis koleksi dan layanan beserta sarana dan

prasarananya, yang sesuai praktis, ekonomis, serta memberikan kemudahan

yang diperlukan pemakai.

8. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik serta peralatan pendukungnya juga merupakan

hal yang penting dalam perpustakaan, dimana didalamnya mencakup tata

letak, suasana serta kondisi dalam perpustakaan, lingkungan sekitar, tingkat

kebisingan, dan sebagainya. Sebagaimana menurut Bitner (dalam

Laksmidewi, 2002), lingkungan fisik mempengaruhi atribut konsumen pada

saat terjadi kegagalan dalam pelayanan. Atribut dimaksudkan sebagai apa

yang akan diterima seseorang sebagai penyebab dibelakang perilakunya,

(37)

Lingkungan fisik merupakan kombinasi yang penting untuk

mendukung kenyamanan pengunjung perpustakaan. Sebagaimana menurut

Bitler (dalam Laksmidewi, 2002), elemen fisik mencakup tiga dimensi

sebagai berikut:

a. Ambient conditions

Mencakup karakteristik-karakteristik latar belakang lingkungan seperti

temperatur ruangan, penerangan, kegaduhan, musik dan aroma.

b. Spatial layout and funcionality

Spatial layout menunjukkan cara bagaimana mesin, peralatan, dan furnitur diatur serta ukuran, bentuk item-item tersebut, dan hubungan

spatial diantaranya. Funcionality menunjukkan kemampuan item-item

tersebut untuk memfasilitasi kinerja dan pencapaian tujuan.

c. Sign, symbol dan artifact

Sign, biasa digunakan sebagai label, (seperti nama perusahaan, nama

departemen), symbol digunakan sebagai penunjuk arah (masuk, keluar,

toilet), dan artifact untuk mengkomunikasikan aturan perilaku (seperti

dilarang merokok, harap tenang, dll), termasuk didalamnya kualitas

material yang digunakan dalam konstruksi, pemasangan sertifikat dan

foto di dinding, penutup lantai, dan sebagainya.

9. Perpustakaan

Menurut Sutarno (2006:11) Perpustakaan berasal dari kata pustaka,

(38)

perpustakaan, yang berarti kitab, kitab primbon, atau kumpulan buku-buku,

yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka.

Sedangkan menurut wikipedia, Dalam arti tradisional, perpustakaan

adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai

koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai

sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau

institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu

membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Tetapi, dengan koleksi dan

penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map,

cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape

video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang

data CD-ROM dan internet. Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai

kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan

ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu

perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk

mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan

dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern

ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam

perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan

(39)

Syarat-syarat perpustakaan menurut Sutarno (2006:12-13) antara lain:

a. Adanya kumpulan buku-buku dan bahan pustaka lainnya, baik tercetak,

terekam, maupun dalam bentuk lain sesuai perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

b. Koleksi tersebut ditata menurut suatu sistem tertentu, diolah atau

diproses meliputi registrasi dan identifikasi, klasifikasi, katalogisasi, dan

dilengkapi dengan perlengkapan koleksi.

c. Semua sumber informasi ditempatkan di gedung atau ruangan tersendiri,

dan sebaiknya tidak disatukan dengan kantor atau kegiatan yang lain.

d. Perpustakaan semestinya dikelola atau dijalankan oleh petugas-petugas

dengan persyaratan tertentu yang melayani pemakai dengan

sebaik-baiknya.

e. Ada masyarakat pemakai perpustakaan tersebut, baik untuk membaca,

meminjam, meneliti, menggali, menimba dan mengembangkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh di perpustakaan, sehingga perpustakaan

sering disebut sebagai gudang ilmu.

f. Perpustakaan merupakan institusi yang perlu bermitra dengan

lembaga-lembaga yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pendidikan

secara langsung dan tidak langsung, baik formal maupun informal.

Perpustakaan memiliki beberapa jenis sesuai dengan lokasi, segmentasi

masyarakat yang dituju serta pengelolanya, yaitu: 1) Perpustakaan Nasional Republik indonesia.

(40)

3) Perpustakaan Perguruan tinggi

4) Perpustakaan umum

5) Perpustakaan Khusus atau Kedinasan

6) Perpustakaan Sekolah

7) Perpustakaan keliling

8) Perpustakaan Lembaga keagamaan

9) Taman bacaan rakyat.

B. Penelitian-penelitian sebelumnya

Penelitian sebelumnya berjudul “Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan Koperasi pada Koperasi Karyawan Universitas Surabaya”

yang ditulis oleh Soelistiano Soegiono dan Heru Suprihadi dari Universitas

Surabaya. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pelanggan koperasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan koperasi Universitas

Surabaya, yaitu anggota koperasi Universitas Surabaya. Pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan metode angket. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan model regresi linier

sederhana, dimana model ini menggambarkan hubungan kausal mencakup dua

variabel yakni variabel independen (ditunjukkan kualitas layanan) dan variabel

dependen (ditunjukkan oleh kepuasan pelanggan).

Dari hasil analisis yang dilakukan, kualitas layanan terbentuk dari

indikator-indikator yang meliputi tangibles (penampilan fisik karyawan),

(41)

responsiveness(ketersediaan karyawan), assurance (tingkat pengetahuan,

kesantunan, dan kemampuan karyawan), dan empathy (rasa kepedulian dan

perhatian serius karyawan). Untuk mengukur kepuasan pelanggan, juga diukur

melalui beberapa indikator, antara lain attributes related to the service

(ditunjukkan dengan atribut-atribut yang berhubungan dengan layanan yang

diterima oleh anggota koperasi), attributes related to the purchase (ditunjukkan

oleh atribut yang berhubungan dengan proses untuk mendapatkan layanan yang

diterima) dan attributes related to product.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan anggota Koperasi Karyawan

2005-2007. Sedangkan besarnya pengaruh ditunjukkan sebesar skor koefisien

regresi sebesar 0,872. Hal ini dapat diartikan bahwa bilamana anggota koperasi

mempersepsi kualitas layanan sebesar satu satuan skor persepsi, maka

kepuasan anggota koperasi yang bersangkutan berubah cenderung naik sebesar

0,872 satu satuan skor persepsi, demikian pula bilamana terjadi sebaliknya.

Rekomendasi yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Seyogyanya kecukupan banyaknya responden dan pertimbangan

terhadap tingkat heterogenitas variasi persepsi yang diperlukan akan

menjadi perhatian dalam penelitian kelakm karena menjadi penting untuk

dijadikan persepsi kepuasan pelanggan yang disebabkan oleh kualitas

layanan yang dirasakan oleh anggota koperasi karyawan Universitas

(42)

2. Dengan relatif kurangnya kemampuan variasi persepsi kualitas

pelayanan menjelaskan variasi persepsi kepuasan pelanggan anggota

koperasi karyawan Universitas Surabaya, sebaiknya di dalam membuat

rancangan kuesioner perlu perlu pencermatan dan ketelitian ketika

mengemukakan kata-kata ataupun kalimatkalimat sebagai hasil

operasionalisasi konsep yang diberikan.

C.Kerangka Konseptual

Berdasarkan kajian pustaka mengenai pengaruh kualitas layanan

terhadap kepuasan pelanggan maka penulis mengembangkan kerangka konseptual sebagai dasar penelitian sebagai berikut:

Gambar 1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Keterangan:

Hubungan Parsial Hubungan Simultan

Kualitas pelayanan

koleksi

Lingkungan fisik

(43)

Tabel 1

Variabel dan Indikator Kualitas Pelayanan, Koleksi, Lingkungan Fisik dan Kepuasan

Variabel/Atribut Nama Indikator

Kualitas Pelayanan (X1) Ketepatan pelayanan (Reliability)

Kecepatan layanan (Responsiveness) Wujud pelayanan (Tangible)

Jaminan dan kepastian (Assurance)

Empati (Empathy)

Koleksi (X2) Kelengkapan koleksi

Kondisi fisik koleksi

Kemudahan pencarian

Lingkungan fisik (X3) Kondisi lingkungan (Ambients conditions)

Tata letak (Spatial layout)

Simbol, petunjuk, tanda peraturan (Sign, Symbol and Artifacts)

Kepuasan Pengunjung (Y) Kepuasan pelayanan

Kepuasan koleksi

Kepuasan lingkungan fisik

Kepuasan keseluruhan

D.Hipotesis

Kepuasan konsumen merupakan salah satu tujuan utama yang

hendak dicapai perpustakaan. Kepuasan konsumen akan tercapai bilamana

kondisi perpustakaan sesuai dengan harapan pengunjung. Kondisi perpustakaan

yang dimaksud meliputi kualitas pelayanan perpustakaan, yang terdiri atas ketepatan pelayanan (reliability), kecepatan layanan (responsiveness), wujud

pelayanan (tangible), jaminan dan kepastian (Assurance), empati (Empathy),

kemudian dari koleksi meliputi kelengkapan koleksi, kondisi fisik koleksi, dan

kemudahan pencarian koleksi, serta dari lingkungan fisik antara lain kondisi

lingkungan (ambients conditions), tata letak (spatial layout), dan simbol,

(44)

mempengaruhi kepuasan pengunjung, karena semakin tinggi kualitas

pelayanan perpustakaan, maka akan meningkatkan kepuasan bagi pengunjung

perpustakaan. Selain itu, koleksi diduga memengaruhi kepuasan pengunjung,

karena semakin lengkap dan baik koleksi suatu perpustakaan, maka akan

menimbulkan rasa kepuasan bagi pengunjung. Semakin tinggi kualitas

lingkungan fisik maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengunjung

perpustakaan. Dari hal diatas dapat dirumuskan hipotesis:

H1: Kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik secara simultan

berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan

H2: Kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik secara parsial

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN .

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan metodenya, penelitian ini termasuk dalam penelitian

Survey, yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan

menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam mengambil data primer. Data

diperoleh melalui survey terhadap 100 orang responden (consumer) yang telah

berkunjung ke perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta. Sedangkan menurut eksplanasinya, penelitian ini termasuk dalam

penelitian Asosiatif/hubungan, yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini,

maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

B.Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah

mahasiswa pengunjung perpustakaan kampus Mrican, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah

mengenai tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan kampus Mrican,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tersebut.

(46)

C.Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2011.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma,

Mrican Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa Universitas

Sanata Dharma yang sedang melakukan kunjungan di perpustakaan

Universitas Sanata Dharma, Mrican Yogyakarta.

D.Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah Kualitas Pelayanan

(X1), Koleksi (X2), dan Lingkungan Fisik (X3).

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah Kepuasan

Konsumen (Y).

E.Definisi Operasional

1. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan merupakan pelayanan yang diberikan kepada

konsumen yang diukur melalui selisih kenyataan dengan harapan dengan

variabel kualitas pelayanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness,

(47)

2. Koleksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), koleksi adalah:

a. Bahan pustaka yang jarang digunakan, disimpan dalam lemari

tertutup, tetapi dapat dipinjam jika diperlukan.

b. Bahan pustaka yang diminta karena merupakan bacaan wajib (pada

perpustakaan perguruan tinggi), disimpan ditempat khusus dan hanya

dapat dibaca ditempat atau dapat dipinjam untuk jangka waktu

pendek.

3. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik merupakan kombinasi yang penting untuk

mendukung kenyamanan pengunjung perpustakaan. Sebagaimana menurut

Bitler (dalam Laksmidewi, 2002), elemen fisik mencakup tiga dimensi

sebagai berikut:

a. Ambient conditions

Mencakup karakteristik-karakteristik latar belakang lingkungan

seperti temperatur ruangan, penerangan, kegaduhan, musik dan aroma.

b. Spatial layout and funcionality

Spatial layout menunjukkan cara bagaimana mesin, peralatan, dan

furnitur diatur serta ukuran, bentuk item-item tersebut, dan hubungan

spatial diantaranya. Funcionality menunjukkan kemampuan item-item

(48)

c. Sign, symbol dan artifact

Sign, biasa digunakan sebagai label, (seperti nama perusahaan, nama

departemen), symbol penunjuk arah (masuk, keluar), dan artifact

untuk mengkomunikasikan aturan perilaku (seperti dilarang merokok,

harap tenang, dll), termasuk didalamnya kualitas material yang

digunakan dalam konstruksi, pemasangan sertifikat dan foto di

dinding, penutup lantai, dan sebagainya.

F.Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswapengunjung Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta.Untuk sampel

penelitian adalah sebagian mahasiswa pengunjung Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Accidental

Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan , yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber

data (Sugiyono 2001:77).

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar

pernyataan atau kuesioner kepada pengunjung yang mengunjungi Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma unit Mrican, Yogyakarta. Skala pengukuran

menggunakan skala Likert dimana

(49)

2. Setuju (S) diberi nilai 4.

3. Ragu-ragu (RR) diberi nilai 3.

4. Tidak setuju (TS) diberi nilai 2.

5. Sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1.

H. Teknik Pengujian Istrumen

Dalam pengujian instrumen dalam bentuk kuesioner yaitu

menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji F, uji t

dan uji Determinan.

1. Uji Validitas

Menurut Simamora (2004:172) validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Di

mana suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang

diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dari

variabel yang diteliti. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin

tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Menurut Sugiyono (2009:356)

uji validitas dapat menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut;

(50)

n : banyaknya responden

ΣXi : Jumlah Skor X

ΣYi : Jumlah Skor Y

ΣXY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak, maka

ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5 %, maka instrumen

atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5 %, maka instrumen

atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan tidak valid. Butir

pertanyaan yang tidak valid dalam penelitiannya selanjutnya dianggap

gugur.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya

benar sesuai kenyataan maka berapa kali-pun diambil, tetap akan sama

hasilnya. Instrumen yang sudah dipercaya (reliabel) akan menghasilkan

data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi

(51)
(52)

sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara berulang akan didapatkan

hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir

pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai butir

yang valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer

program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60.

I. Tehnik Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung perpustakaan, dengan

variabel independen yaitu kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik,

serta variabel dependen kepuasan pengunjung perpustakaan adalah teknik

analisis regresi berganda

Persamaan regresi berganda menurut Sugiyono dan Wibowo (2002:347) adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y= variabel kepuasan pengunjung

a = konstanta regresi berganda

b1, b2, b3 = koefisien regresi

X1= kualitas pelayanan

X2= koleksi

X3= lingkungan fisik

(53)

2. Uji Asumsi Klasik menurut Sunyoto (2007:89-90)

a. Uji Multikolonieritas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk anailis regresi

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independent

variable (X1,X2,X3,...,Xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi

(keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui

besaran koefisien korelasi (r). Dinyatakan terjadi multikolineritas jika

koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3) lebih

besar dari 0,60 (pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolineritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil

atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).

Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolineritas dapat

menggunakan cara lain dengan:

1) Besar nilai tollerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang

dibenarkan secara statistik (α).

2) Nilai Variation Inflation Factor (VIF) adalah faktor inflasi

penyimpangan baku kuadrat.

Nilai tolerance (α) dan nilai Variation Inflation Factor (VIF) dapat

dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut: a) Besar nilai tollerance (α) :

Α = 1/VIF.

b) Besar nilai Variation Inflation Factor (VIF):

(54)

Variabel bebas mengalami multikolineritas jika α hitung < α dan VIF

hitung > VIF. Variabel bebas tidak mengalami multikolineritas jika α

hitung > α dan VIF hitung < VIF.

b. Uji Heteroskedasitas (Sunyoto, 2007:93-94)

Dalam permasaan regresi bergansa perlu juga diuji mengenai

sama atau tidak varians dari residual observasi dengan observasi yang

lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut

homoskedasitas dan jika variansnya tidak sama disebut heteroskedasitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi

heteroskedasitas. Homoskedasitas terjadi jika pada scatterplot

titik-titik hasil output menyebar dibawah maupun diatas titik-titik origin (angka

0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur.

Heteroskedasitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai

pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang.

c. Uji Normalitas (Sunyoto, 2007:95-102)

Selain uji asumsi klasik dan uji heteroskedasitas, uji asumsi

klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data

variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan

regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak

normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data

variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati

(55)

d. Uji Autokorelasi (Sunyoto, 2007:104-105)

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki

masalah dalam autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan

tersebut menjadi tidak baik/tidak layak dipakai. Salah satu ukuran

dalam menentukan ada-tidaknya masalah autokorelasi dengan uji

Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2).

2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada antara -2 dan +2.

3) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW diatas +2 atau DW > +2

e. Uji F

Uji statistik F menunjukkan apakah kualitas pelayanan,

koleksi dan lingkungan fisik mempunyai pengaruh secara

bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen/terikat.

Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1) Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau

0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam

penelitian).

2) Menentukan Fhitung dengan menggunakan SPSS atau rumus Fhitung:

R2/k 1 R2 n k 1

Keterangan:

R2 = koefisien Determinasi

(56)

K = jumlah variabel independent

3) Menentukan Ftabel

Df 1 = jumlah variabel independen

Df 2 = n-1-k

Keterangan:

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen

df = degree of freedom/derajat kebebasan. 4) Kriteria pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel

Ho diterima dan Ha diolak jika Fhitung < Ftabel

5) Menarik kesimpulan

a) Jika Ho diterima dan Ha ditolak maka kualitas pelayanan, koleksi

dan lingkungan fisik secara simultan tidak berpengaruh terhadap

kepuasan pengunjung perpustakaan.

b) Jika Ho ditolak dan Ha diterima maka kualitas pelayanan, koleksi

dan lingkungan fisik secara simultan berpengaruh terhadap

kepuasan pengunjung perpustakaan. f. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan apakah kualitas

pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik secara persial berpengaruh

terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan.

(57)

a)

itolak bila thi

erima bila th

itung< ttabel

itung> ttabel

(58)

(2) Jika Ho diterima dan Ha ditolak dapat disimpulkan bahwa

kualitas pelayanan, koleksi dan lingkungan fisik secara parsial

tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan.

g. Uji Determinan menurut Subiyakto (1995:209)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat berapa persen

variasi variabel dependen dapat dipengaruhi oleh variabel independen

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

R2 = b1∑X1Y+b2∑X2Y+b3∑X3Y

∑Y2

R2 = besar koefisien determinasi

b = slope garis estimasi yang paling baik (best fitting)

X = nilai variabel X

Y = nilai variabel Y

Kriteria uji:

R2 artinya X1, X2, X3 berpengaruh terhadap Y. Jika R2 semakin

mendekati 1, yang berarti mendekati 100% artinya variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai R2 hitung juga dapat

(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

A.Sekilas Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma terdiri dari dua unit

perpustakaan yaitu Perpustakaan Kampus Mrican dan Perpustakaan Kampus

Paingan yang dikelola secara sentralisasi. Perpustakaan kampus Mrican

merupakan perpustakaan Pusat, yang terdiri dari 4 lantai, sedangkan

Perpustakaan Kampus Paingan merupakan perpustakaan cabang, yang terdiri

dari 2 lantai dan berkonsentrasi pada pelayanan pengguna bagi sivitas

akademika USD yang berada di Kampus Paingan. Perpustakaan Mrican dan

Paingan dihubungkan dengan jaringan komputer untuk dapat melayani

penggunanya secara online. Sistem layanan yang digunakan adalah "sistem

terbuka", dimana pengguna dapat memilih dan mencari sendiri koleksi yang diinginkan.

B.Sejarah Perpustakaan

1. Tahun 1955 Perpustakaan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG)

Sanata Dharma berdiri

2. Tahun 1958 PTPG Sanata Dharma menjadi FKIP Sanata Dharma

3. Tahun 1965 FKIP Sanata Dharma menjadi IKIP Sanata Dharma

(60)

5. Tahun 1995 Perpustakaan USD menempati gedung baru. Penggunaan

katalog elektronik dengan CDS / ISIS (Computerized Documentation

Services / Integrated Sets of Information Systems).

6. Tahun 1996 Database buku dan skripsi bisa diakses oleh semua fakultas dan

jurusan melalui jaringan komputer Perpustakaan USD membuka layanan

ruang baca di kampus Paingan

7. Tahun 1999 Perpustakaan USD membuka layanan peminjaman di kampus

Paingan

8. Tahun 2000 Penggunaan program NCI Bookman dan pemasangan barcode

buku

9. Tahun 2001 Dimulai pengelolaan Jurnal Info Persadha

10. Tahun 2003 Perpustakaan Kampus Paingan berlokasi di gedung baru mulai

tanggal 3 Januari 2003

11. Tahun 2005 Penyempurnaan program NCI Bookman dengan versi SQL dan

terintegrasi antara pengadaan, pengolahan, pelayanan Perpustakaan USD

membuka layanan “jarak jauh”

12. Tahun 2006 Launching website perpustakaan

13. Tahun 2007 Pemanfaatan electronic gate, digitalisasi koleksi skripsi dan

pemasangan hotspot di perpustakaan

14. Tahun 2008 PUSD mengembangkan koleksi muatan lokal digital yaitu

tesis/disertasi dan laporan penelitian dosen USD serta jurnal-jurnal ilmiah

(61)

15. Tahun 2009, tepatnya 1 Mei 2009, PUSD secara resmi menerima Sertifikat

ISO 9001:2008 dari SGS, sebuah lembaga sertifikasi manajemen mutu

internasional.

16. Tahun 2009, tepatnya 6 Agustus 2009, PUSD berhasil mempertahankan

Sertifikat ISO 9001:2008 setelah melalui audit eksternal (surveillance visit

2).

C.Visi dan Misi 1. Visi

Perpustakaan USD adalah bagian tak terpisahkan dari Universitas Sanata

Dharma yang terpanggil untuk mencari, menemukan, dan mengungkapkan

kebenaran yang sejati, serta ikut ambil bagian dalam pembinaan generasi

muda dengan berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan

nasional, nilai-nilai kristiani, dan spiritualitas Ignatian. Oleh karena itu,

Perpustakaan USD sebagai suatu sistem penyedia dan pengelola informasi

berperan aktif dalam mendukung usaha seluruh sivitas akademika USD

untuk menggali kebenaran, mengembangkan ilmu dan membina generasi

muda dengan dilandasi semangat cinta kasih dan pengabdian pada sesama. 2. Misi

a. Menyediakan dan mengelola bahan-bahan informasi yang aktual

lengkap dan akurat, khususnya berupa bahan pustaka baik tercetak

maupun elektronis, untuk mendukung kegiatan USD dalam proses

belajar mengajar, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian

(62)

b. Menyediakan jasa layanan berupa pemakaian, peminjaman,

penggandaan bahan-bahan pustaka, serta menyediakan fasilitas sarana

prasarana lainnya yang diperlukan dalam rangka mendukung kegiatan

seluruh civitas.

c. Menjaga, melestarikan, dan mengembangkan bahan-bahan informasi

yang merupakan kekayaan koleksi Perpustakaan USD.

d. Meningkatkan terus-menerus kualitas perpustakaan sebagai suatu

sistem penyedia dan pengelola informasi yang modern, serta tanggap

terhadap kemajuan ilmu dan teknologi.

e. Mengadakan kerjasama dengan perpustakaan dan penyedia informasi

lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas dan kinerjanya.

D.Kebijakan Mutu

Sesuai dengan visi-misi, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

(PUSD) berkomitmen untuk secara konsisten menyediakan produk-produk

berupa bahan pustaka, pelusuran informasi digital dan jasa layanan guna

memenuhi kebutuhan dan kepuasan penggunanya.

Peningkatan mutu produk di PUSD dilaksanakan secara

berkesinambungan melalui pemantuan, pengukuran, pengendalian produk tidak

sesuai, serta tiindakan preventif dan korektif untuk mencajamin dan

meningkatkan mutu produk tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah

(63)

Peningkatan mutu sumber daya manusia di PUSD dilaksanakan

melalui program-program kegiatan tahunan yang memungkinkan terjadinya

peningkatan kemampuan profesional staf PUSD sebagai pustakawan.

E. Mekanisme Sosialisasi

Kebijakan Mutu PUSD disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada

seluruh staf PUSD agar dipahami dan diwujudkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya demi tercapainya visi-misi PUSD. Pelaksanaan sosialisasi dan

komunikasi kebijakan mutu dilakukan melalui rapat-rapat rutin staf,

penempelan pengumuman pada semua papan pengumuman di lingkungan

PUSD, dan penayangan di website PUSD.

F.Mekanisme Peninjauan Ulang

Kebijakan Mutu PUSD ditinjau ulang sekurang-kurangnya sekali setahun.

G. Struktur Organisasi

1. Nama :Prof. Dr. Frans Susilo, SJ

Jabatan : Kepala Perpustakaan

2. Nama :Paulus Suparmo

Jabatan : Wakl Kepala Perpustakaan

3. Nama :Fr. Rahayuningsih, S.Sos.

Jabatan : Wakil Manajemen

4. Nama :Nicolaus Widiastoro

(64)

5. Nama :Elisabet Novita Ari M, A.Md.

Jabatan : Kepala Bagian Pengembangan Koleksi

6. Nama : YP. Supriyanto, S.Sos.

Jabatan : Kepala Bagian Pelayanan Pengguna

7. Nama : Yovita Anik Dwi P, A.Ma., S.T.P.

Jabatan : Kepala Bagian Pelayanan Pengguna Kampus Paingan

8. Nama : Nikodemus Suradi

Jabatan : Kepala Bagian Pemiliharaan Sarana Fisik

9. Nama : Christiana Wiwik Suparyanti

Jabatan : Staf Bagian Layanan Pengguna Kampus Mrican

10. Nama : Ag. Marsudi, S.Sos.

Jabatan : Staf Bagian Pengolahan Koleksi

11. Nama : Al. Purwoko Sunu, A.Ma.

Jabatan : Staf Bagian Layanan Pengguna Kampus Paingan

12. Nama : Yuliana Etik Supriyanti

Jabatan : Staf Bagian Layanan Pengguna Kampus Mrican

13. Nama : Susana Rini Kristanti, S.Pd.

Jabatan : Staf Bagian Pengolahan Koleksi

14. Nama : Mathilda Sri Sukartrine Putri, A.Md.

Jabatan : Staf Bag. Pengolahan Koleksi

15. Nama : Ag. Iswarjono

(65)

16. Nama : F.X. Catur Subagyanto

Jabatan : Staf Bag Layanan Pengguna Mrican

17. Nama : Y. Pargiyono

Jabatan : Staf Bag Layanan Pengguna Mrican

18. Nama : W. Sudrajad Ari N

Jabatan : Staf Sirkulasi Perpustakaan Mrican

19. Nama : Antonius Susanto

Jabatan : Staf Bag. Pemiliharaan Sarana Fisik

20. Nama : Agustinus Risanta

Jabatan : Staf Bag. Layanan Workstation Mrican

21. Nama : Katarina Sumini

Jabatan : Staf Bag. Pengembangan Koleksi

22. Nama : V.Kristi Hapsari

Jabatan : Staf Bagian Layanan Pengguna Perpustakaan Paingan

23. Nama : C.Suratinah

Jabatan : Staf Bag. Administrasi dan Keuangan

24. Nama : Yohanes Widodo, S.S.

Jabatan : Staf Bag. Pengolahan Koleksi

H.Layanan Perpustakaan

1. Jenis Layanan

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Tabel 1 Variabel dan Indikator Kualitas Pelayanan, Koleksi, Lingkungan Fisik dan
Tabel disstribusi t dica
Tabel  V. 1 Komposisi Pengunjung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keberagaman kebijakan dalam pengembangan perpustakaan di daerah secara umum pada satu sisi menguntungkan sebagai pendelegasian kewenangan kepada daerah, namun di sisi lain

2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertang- gungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

Jika guru sudah mempunyai kompetensi tersebut, maka guru akan mempunyai pengetahuan tentang strategi pembela- jaran, guru akan memiliki sikap mengajar yang baik, dan

Dalam melakukan studi kepustakaan telah dilakukan berbagai upaya untuk menambah kajian teori berkaitan dengan kedalaman materi yang akan dibuat dalam

Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan melakukan pembayaran atas pelayanan fasilitas dan atau jasa pemeriksaan kesehatan hewan ternak sebelum dan

Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kompos kulit kopi sebagai media tanam dengan perlakuan media tanam kompos kulit kopi 100% menunjukkan pertumbuhan bibit