• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh: Evelyn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh: Evelyn"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

TUGAS AKHIR

Disusun oleh:

Evelyn 1201005111

Dibimbing oleh:

Eka Sofyan Rizal, S. Sn. D3225

Bina Nusantara University Jln. K.H. Syahdan No. 9 Kemanggisan, Jakarta Barat 11480

Tlp. (62-21) 534 5830, 535 0660 Fax. (62-21) 530 0244 evelyn.gasman@gmail.com

(2)

ABSTRAK

Tujuan Penelitian

Mencari data yang akurat tentang penyebab tindak kekerasan terhadap perempuan, baik tentang subjek yang akan dibahas dalam judul, maupun data pembanding terhadap subjek dengan diperkuat oleh landasan teori dari berbagai literatur.

Metode Penelitian

Melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait dan menggunakan metode kuantitatif melalui survey terhadap 100 koresponden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Hasil yang Dicapai

Mendapatkan data-data dari hasil pengamatan yang dibutuhkan dalam projek kampanye. Simpulan

Kasus kekerasan terhadap perempuan sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari dan oleh sebab itu perlu adanya komunikasi visual supaya masyarakat menyadari dan mengambil andil untuk memerangi kasus terkait.

Kata Kunci:

Kampanye, 16 Hari, Anti, Kekerasan, Perempuan, Wanita, Feminisme

ABSTRACT

Research Objectives

Finding the accurate data about the causes of women abuse, both about the subject to be discussed in the title, or the comparative data on the subject to be strengthened by the theoretical basis of the literature.

Research Methods

Doing interviews with relevant informants and using quantitative methods through a survey of 100 correspondents which consists of men and women.

Results Achieved

Getting data from the observations that are needed in the campaign project. Conclusions

Cases of violence against women often occurs in everyday life and therefore there is need a visual communication to the public to aware and to contribute to fightthe related cases. Keyword:

(3)

PENDAHULUAN

Perempuan merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang sangat sempurna. Perempuan adalah individu yang indah yang memiliki peranan tersendiri khususnya di dalam kehidupan, baik sebagai adik, kakak, anak, ibu, menantu, mertua, teman, maupun istri. Keindahan itu diperlengkap ketika kita menyadari perempuan adalah suatu pribadi yang menyenangkan dan mempunyai peran dan arti yang begitu besar, tentunya dengan perlakuan yang baik oleh masyarakat di sekitarnya.

Kata perempuan berarti ‘wanita’, ‘lawan lelaki’, dan ‘istri’. Ada kata raja perempuan yang berarti ‘permaisuri’ dan dengan contoh ini kata ini tidak berarti rendah. Sementara itu kata keperempuanan yang berarti ‘perihal perempuan’, maksudnya pastilah masalah yang berkenaan dengan keistrian dan rumah tangga. Dalam hal ini, meski tidak terlalu rendah, tetapi jelas bahwa kata ini menunjuk perempuan sebagai ‘penunggu rumah’.

Perkembangan jaman membuat kata perempuan mengalami penurunan nilai makna atau peyorasi; arti pada jaman sekarang lebih rendah dari arti pada jaman dahulu. Ini terbukti dengan semakin maraknya berita tentang kekerasan seksual, psikis, fisik, dan yang lainnya terhadap perempuan.

Berita-berita yang menyebar menunjukkan permasalahan yang lebih eksklusif terhadap diskriminasi struktur pathriarkhi dalam negara, politik, pasar, dan juga relasi dalam sebuah hubungan. Laki-laki selalu memposisikan perempuan sebagai subordinat yang pada akhirnya terbentuk tindakan kekerasan yang bentuknya berasal dari kaum laki-laki dan tidak mungkin terjadi kebalikannya (not a vice versa).

Kekerasan terhadap perempuan merupakan tindakan yang mengakibatkan kesengsaraan atau penderitaan terhadap perempuan secara seksual, psikis, atau fisik, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara semena-mena baik yang terjadi di depan umum maupun dalam kehidupan pribadi.

Catatan Tahunan (CATAHU) 2012 memaparkan gambaran umum tentang kekerasan terhadap perempuan yang terjadi selama tahun 2011. Dari dokumentasi lembaga mitra diperoleh jumlah korban sebanyak 119.107 orang yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah korban tahun sebelumnya yaitu sebanyak 105.103 orang. Di antara sejumlah faktor penyebab yang hampir selalu disebutkan oleh lembaga mitra pengada layanan adalah: keterbatasan SDM (dalam hal ketrampilan pendataan dan pergantian – turnover yang cepat), keterbatasan fasilitas (perangkat komputer, dan peralatan lain yang diperlukan untuk pendataan), pemahaman akan pengisian format pendataan (yang juga seringkali diubah atau disesuaikan dengan keadaan pengaduan dari tahun ke tahun), pendanaan dalam rangka mendukung pendokumentasian kasus, dan keengganan korban untuk secara formal dicatat kasusnya (karena kekhawatiran dan ketakutan akan adanya stigma atau tanggapan negatif dari masyarakat tentang kasus kekerasan yang dialaminya).

(4)

KONSEP DESAIN

Strategi Komunikasi

Dalam strategi komunikasi Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan ini, digunakan tahap-tahap pendekatan komunikasi, yaitu: pendekatan rasional, pendekatan emosional, dan pendekatan komunikasi atau kreatif. Tiga tahap pendekatan ini dilakukan dalam rangka memperkuat konsep dari pesan yang disampaikan pada masyarakat sasaran sehingga tercipta suatu bentuk komunikasi yang efektif.

1. Pendekatan rasional/informatif

Pendekatan ini merupakan komunikasi yang dilakukan secara logis. Dimana penyampaian informasi dijabarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan akurat termasuk dari pengumpulan data tentang kekerasan terhadap perempuan dan kuesioner. Pendekatan ini dilakukan melalui tagline campaign, body text, copy write yang sifatnya ilmiah dan mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran yang terdapat dalam suatu kombinasi visual dalam layout.

2. Pendekatan emosional

Merupakan pendekatan yang memiliki peran dalam mendukung penyampaian pesan atau informasi. Dimana pendekatan ini dilakukan untuk memancing rasa ingin tahu yang dilakukan secara emosional melalui visualisasi antara kombinasi foto atau image serta teknik grafis, warna, dan tagline yang menggugah sehingga masyarakat sasaran mendapatkan informasi secara menyeluruh dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang diharapkan.

3. Pendekatan artistik atau kreatif

Pendekatan ini adalah bentuk pengolahan visualisasi yang dikombinasikan dengan komposisi, warna, tipografi yang menjadi satu kesatuan yang memiliki daya tarik. Pendekatan tersebut melalui:

- Menggunakan foto yang menunjukan wanita yang merupakan korban kekerasan terhadap perempuan tanpa memperlihatkan bagian tubuh yang seronok tetapi dengan ekspresi yang mengandung pesan dan ditambah lagi dengan aksen yang diciptakan dari mix media pada beberapa media promosi.

- Peran tagline yang menggugah.

- Menggunakan warna-warna cerah dan soft sebagai warna yang bersahabat yang ditujukan untuk semua orang.

4. Pendekatan Etika

Pendekatan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya persepsi negatif (konotasi negatif) pada khalayak sasaran terhadap korban kekerasan terhadap perempuan. Hal ini ditekankan dari segi visual yang bukan menampilkan keadaan yang dapat memberi kesan menakut-nakuti target pasar yang dituju. Selain itu, yang ingin

(5)

diperkuat dari kampanye sosial ini adalah kesan yang memberikan persepsi bahwa korban kekerasan terhadap perempuan butuh kasih sayang dan perhatian karena dengan sebuah sentuhan dapat menghapus sejuta beban mereka.

Tujuan Komunikasi

Proses Komunikasi yang ingin dituju adalah AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, and Action). Adapun proses komunikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Attention (menarik perhatian masyarakat)

Sampai saat ini, sangat jarang sekali masyarakat yang sadar dan peduli kepada para korban kekerasan terhadap perempuan. Jikapun ada, masyarakat tidak melakukan tindakan apapun untuk memerangi masalah ini. Oleh karena itu, melalui kampanye sosial ini diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menggugah perhatian masyarakat melalui kombinasi visual yang kreatif dan unik. Komunikasi ini akan dijalankan sekitar 2 minggu sebelum kampanye ini dilangsungkan. Cara yang akan dilakukan adalah dengan membagikan tissue dan stickie note yang bertuliskan seruan minta tolong kepada audiens.

2. Interest (menarik minat masyarakat)

Timbulnya minat masyarakat sasaran terhadap informasi yang disampaikan dari program kampanye sosial ini sehingga munculnya rasa penasaran mereka untuk mengetahui isi pesan dari program.

Komunikasi ini akan dijalankan sekitar 1 minggu sebelum kampanye ini dilangsungkan. Cara yang akan dilakukan adalah dengan menempelkan poster di cermin untuk mencari relawan yang ingin berpartisipasi dalam kampanye ini. 3. Desire (keinginan untuk mencari tahu)

Timbulnya keinginan masyarakat sasaran untuk mencari tahu tentang bahaya women-trafficking melalui media-media yang disediakan dalam ruang lingkup program kampanye. Dalam tahap ini diharapkan terjadi peningkatan awareness sehingga terdapat pendalaman dan penambahan pengetahuan pada masyarakat yang menuntun mereka pada motivasi untuk mencegah dan memerangi kasus ini. Komunikasi ini akan dijalankan pada saat kampanye berlangsung. Cara yang akan dilakukan adalah dengan menempelkan sticker berupa fakta di belakang pintu WC. Cara lain yang akan dilakukan dengan cara membagikan flyer dan brosur yang berisikan informasi apa yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye ini.

4. Conviction (keyakinan dan kepercayaan masyarakat sasaran)

Timbulnya keyakinan atau kepercayaan masyarakat sasaran terhadap informasi-informasi yang disampaikan dari program kampanye atau dengan kata lain pengertian mereka terhadap masalah ini semakin dalam sehingga emosi mereka tersentuh dan pada akhirnya akan tergerak dalam wujud tindakan.

(6)

Di semua media yang dibagikan kepada masyarakat akan diarahkan untuk membuka website dan mendatangi booth. Di sana mereka akan diarahkan tentang apapun tentang kampanye ini.

5. Action (tindakan dari masyarakat sasaran)

Tindakan dapat diartikan sebagai perubahan persepsi, sikap, dan perilaku yang memotivasi masyarakat untuk bertindak seperti yang diharapkan dengan tujuan kampanye.

Diharapkan jika sudah mencapai pada komunikasi ini, masyarakat akan melakukan sebuah aksi yaitu dengan mencegah tindak kekerasan dengan cara mengedukasi orang lain secara dini dan memerangi tindak kekerasan terhadap perempuan.

(7)

HASIL DAN BAHASAN

Analisa Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Strenght

- Kampanye ini membahas kehidupan sehari-hari yang melekat, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk ikut berkontribusi

Weakness

- Kurangnya kerja sama antara masyarakat dan aparat dalam menanggulangi tindak kekerasan terhadap perempuan

- Masyarakat tahu akan dampak buruk tindak kekerasan terhadap perempuan tetapi belum banyak orang yang peduli dengan masalah seperti ini

Opportunities

- Sebagai suatu wadah komunikasi sebagai upaya dalam menangani masalah sosial yang membahas tentang diskriminasi dan eksploitasi terhadap kaum perempuan - Belum ada kampanye sejenis yang interaktif, biasanya hanya sebatas advertising

pada print ads dan di webite saja

- Merupakan kegiatan positif yang didukung oleh banyak pihak

Threats

- Pandangan masyarakat yang lebih dulu menganggap rendah wanita korban kekerasan terhadap perempuanwalaupun masyarakat tahu akan dampak jika masalah ini terus berlanjut

- Munculnya bentuk-bentuk komunikasi lain yang mengangkat masalah serupa

Keyword

“Sebuah sentuhan untuk menghapus sejuta beban”

Positioning

Menjadikan kampanye sosial anti kekerasan terhadap perempuan sebagai suatu wadah yang bermaksud menyebarkan rasa empati dan kepedulian kepada korban yang mengalami diskriminasi gender dan eksploitasi dalam kehidupan sosial. Dalam hal ini tagline dari kampanye ini adalah:

(8)

“Baik belum tentu baik-baik saja”

Hal ini dimaksudkan dalam rangka mengangkat fakta bahwa para perempuan korban kekerasan merasa malu dan trauma sehingga mereka memilih untuk menutupi penderitaan mereka.

USP (Unique Selling Proposition)

Kampanye sosial dengan mengandalkan print ad dan ambience ad yang interaktif sebagai media utama yang interaktif.

Profil Target

1. Target Primer Geografi

- Jakarta, atau tinggal di daerah perkotaan Demografi

- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

- Umur : 19-23 tahun

- Jenjang Pendidikan : D3, S1, dan seterusnya

- SES : A-B

- Pekerjaan : Mahasiswa/i, freelancer

- Penghasilan : Rp 1.000.000,00 – Rp 2.500.000,00 Psikografi

a. Personality

- Mandiri, dinamis, dan independent

- Suka dengan hal-hal yang instan dan hal-hal yang baru - Suka dengan tantangan dan tidak suka dikekang - Memiliki pemikiran yang berbasis logika b. Behaviour

- Ontime, tidak suka menunggu, dan membuang waktu

- Pengguna gadget dan internet sebagai salah satu alat komunikasi

- Prihatin dengan kehidupan yang tidak layak c. Lifestyle

- Selalu menghabiskan waktu di luar rumah

- Mendengarkan lagu Jazz dan Blues di mobil dan di rumah - Senang membaca dan mengikuti perkembangan berita 2. Target Sekunder

(9)

Geografi

- Jakarta, atau tinggal di daerah perkotaan Demografi

- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

- Umur : 24-27 tahun

- Jenjang Pendidikan : D3, S1, dan seterusnya

- SES : A-B

- Pekerjaan : Pegawai kantor, ibu rumah tangga, dll - Penghasilan : Rp 3.500.001,00 – Rp 5.000.000,00 Psikografi

a. Personality

- Mandiri, dinamis, dan independent

- Optimis dan suka dengan hal-hal yang dianggapnya baru - Mempunyai banyak cara untuk menyelesaikan masalah - Mempunyai wawasan yang luas

b. Behaviour

- Sederhana dan gigih memperjuangkan hak - Prihatin dengan kehidupan yang tidak layak

- Suka bersosialisasi dan mengikuti beberapa organisasi - Menyukai perdebatan dan dapat menerima masukan c. Lifestyle

- Senang membaca dan mengikuti perkembangan berita

- Berkumpul minimal tiga kali dalam seminggu dengan kerabat dan teman-teman

(10)

HASIL DESAIN

Logo Kampanye Sosial

Dalam kampanye sosial 1 Sentuhan 6 Gerakan, logo merupakan representatif dari keseluruhan filsafat kampanye. Logogram membentuk sidik jari yang di tengahnya terdapat angka 16 untuk menandakan kampanye ini dilangsungkan selama 16 hari. Sidik jari mewakili big idea dalam kampanye ini yaitu “Satu Sentuhan untuk Menghapus Sejuta Beban”

(11)

1. Merah muda (Pink) : cinta, kasih sayang, kelembutan, feminim. 2. Abu-abu : tenang, serius, kesederhanaan, kesedihan

Tipografi

Ada 2 jenis typeface yang digunakan dalam kampanye sosial ini. Typeface yang dipilih memiliki keterbacaan yang baik.

1. Duepuntozero

Untuk headline menggunakan typeface Duepuntozero untuk menonjolkan kesan santai, simple, dan informal supaya lebih tertuju pada target sasaran. Size disesuaikan dengan keadaan layout.

(12)

2. Tuffy

Untuk penulisan subhead dan body text digunakan typeface Tuffy. Jenis huruf Tuffy merupakan jenis huruf yang sederhana, bersih, dan mudah dikenali. Huruf ini memiliki fleksibilitas dan kejelasan baca yang tinggi. Size disesuaikan dengan media.

Attention

1. Tissue

Tissue dibagikan kepada orang-orang yang memesan minuman di café untuk menggugah perhatian 2-3 minggu sebelum event berlangsung.

(13)

Tujuan penggunaan media tissue sebagai media untuk memunculkan interest adalah karena tissue lebih banyak digunakan oleh perempuan. Tujuan lainnya adalah untuk menunjukkan bahwa perempuan yang menjadi korban kekerasan tidak bisa mengungkapkan penderitaannya, sehingga mereka terpaksa meminta tolong secara diam-diam dengan menuliskan permintaan tolong di atas tissue tersebut.

2. Stickie Notes

Bersamaan dengan penyebaran tissue, stickie notes ditempel di tempat-tempat yang kasat mata untuk menggugah perhatian 2-3 minggu sebelum event berlangsung.

Interest

1. Iklan Toilet

Tepat seminggu sebelum event berlangsung, ada beberapa media yang ditempel di toilet, misalnya seperti poster dan sticker. Alasan toilet dijadikan sebagai media promosi:

1. Toilet merupakan ruangan yang tidak besar, sehingga jika ada informasi yang terletak di dalamnya akan dengan mudah menarik perhatian orang-orang.

(14)

2. Orang-orang yang berkunjung ke mall, pasti ke toilet untuk buang air. Walaupun perempuan lebih banyak menghabiskan waktu di toilet, target audience tidak sebatas pada perempuan saja, tetapi laki-laki juga.

2. Poster Cermin

Tujuan komunikasi dengan menempelkan poster di cermin ini adalah untuk mengajak para perempuan untuk becermin, apakah mereka merupakan korban kekerasan atau bukan. Jika mereka adalah korban kekerasan, mereka dapat melapor kepada situs yang tertera. Tapi jika mereka bukan korban kekerasan, mereka dapat turut berpartisipasi dengan menjadi relawan untuk kampanye sosial 1 Sentuhan 6 Gerakan.

(15)

Di dalam poster ini, terdapat pesan untuk menarik perhatian masyarakat untuk turut serta berpartisipasi untuk menjadi relawan. Poster ini berguna untuk menimbulkan minat masyarakat sehingga muncul rasa penasaran.

Ukuran : 29.7 x 42 cm

3. Sticker Dinding

Sticker yang berisikan informasi singkat tentang kekerasan terhadap perempuan akan ditempel di beberapa tempat dan di dalam bilik WC. Dalam tahap ini terdapat pendalaman dan penambahan pengetahuan masyarakat sehingga diharapkan terjadi awareness di dalam diri masyarakat.

(16)

Ukuran lebar : 20 cm

4. Sticker Lantai

Ukuran : 50 x 50 cm

5. Iklan Lift

Bersamaan dengan media promosi pada toilet, lift juga menjadi media sasaran. Alasan lift dijadikan sebagai media promosi:

(17)

1. Berdasarkan pada posisitioning “Baik belum tentu baik-baik saja” menampilkan perempuan yang baik-baik saja di pintu lift, tetapi di saat pintu lift dibuka, terlihat perempuan yang penuh luka.

2. Lift juga merupakan ruangan yang tidak besar, sehingga jika ada informasi yang terletak di dalamnya akan dengan mudah menarik perhatian orang-orang.

(18)

6. Majalah

Ukuran : 21 x 29.7 cm

Iklan majalah dimuat seminggu sebelum event berlangsung. Tampilan awal mula majalah seperti pada gambar di atas. Halaman utama ditutupi dengan halaman transparan yang terdapat memar-memar, namun ketika halaman transparan itu dibalik, terdapat informasi tentang apa itu Kampanye 1 Sentuhan 6 Gerakan.

Alasan pemilihan media majalah:

1. Majalah mudah didapat dan pembaca terseleksi sesuai target sasaran

2. Memiliki usia edar panjang dan pesan yang disampaikan dapat dibaca berulang-ulang

(19)

Desire

1. Billboard

Pemasangan iklan pada billboard memiliki daya tarik tersendiri karena ukurannya yang sangat besar. Peletakan billboard di tempat yang strategis menarik perhatian masyarakat yang lalu lalang.

Billboard ditampilkan berbeda:

1. Pada siang hari yaitu dengan keadaan lampu mati

Dalam keadaan lampu mati, wajah perempuan tidak terlihat memar-memar, oleh sebab itu tagline yang tertulis adalah “Baik belum tentu baik-baik saja”

2. Pada malam hari yaitu dengan keadaan lampu menyala

Saat keadaan malam dan lampu menyala, wajah perempuan terlihat memar-memar.

Ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan biasanya terjadi pada malam hari dimana malam hari berisi tentang kesedihan, penantian, keputusasaan, dan kegelapan.

(20)

2. Booth

Booth dibangun pada saat kampanye ini berlangsung. Rencananya booth ini akan dibangun di plaza mall yang dikelilingi café, misalnya di Mall Kelapa Gading, Central Park, Plaza Senayan, Cilandak Town Square, dan Living World.

Di bagian paling luar booth terdapat 4 buah panel poster yang masing-masing dijaga oleh relawan. Tugas relawan adalah membimbing pengunjung untuk berpartisipasi mengecapkan tinta basah pada kotak yang tersedia. Relawan juga akan membagikan brosur.

Di dalam booth terdapat meja resepsionis yang disediakan untuk menerima keluhan dan menampung masukan-masukan dari masyarakat. Di dalam booth juga terdapat 2 stand photobooth, dimana

Keterangan:

1. Photobooth : Bilik untuk berfoto gratis bagi para pengunjung tetapi foto yang dihasilkan adalah foto-foto dengan efek memar dan foto akan dipajang di photo display

2. Resepsionis : Tempat untuk berdonasi, mendaftarkan diri menjadi relawan, dan keperluan administrasi lainnya

3. Hot corner : Komputer untuk mengakses langsung website Komnas dan website kampanye sosial

4. Sharing corner : Tempat untuk berbagi cerita dan pengalaman, tempat ini tidak tertutup karena terbuka bagi siapa saja yang ingin berbagi 5. Poster : Panel untuk menempelkan poster yang dijelaskan pada point

5.10

6. Brosur : Panel untuk menaruh brosur-brosur

7. Photo display : Dinding booth tempat untuk memajang foto-foto pengunjung yang datang dan foto

(21)
(22)

3. Kartu Nama

Ukuran : 5.5 x 9 cm

Kartu nama diberikan untuk mereka yang telah berpartisipasi menjadi relawan di dalam kampanye ini. Foto pada kartu nama disesuaikan dengan pemilik kartu nama itu sendiri.

(23)

4. ID Card

Ukuran : 5.5 x 8.5 cm

ID card dimiliki oleh setiap panitia kampanye. Foto yang terdapat pada kartu keanggotaan adalah muka masing-masing anggota. Awal mula pada saat kartu dibagikan, terdapat tinta basah menggambarkan luka-luka di atas wajah anggota kampanye. Dan sebagai tanda simbolik panitia sudah bergabung dengan kepanitiaan kampanye, anggota harus menghapuskan tinta tersebut dan mengecap di tempat yang telah disediakan.

(24)

5. Katalog

Ukuran : 5.5 x 9 cm

Buku panduan yang digantung bersamaan dengan ID Card berguna sebagai catatan kecil bagi relawan untuk membantu mereka supaya lebih fasih dalam menyampaikan informasi. Di dalamnya terdapat segala informasi tentang kampanye sosial 1 Sentuhan 6 Gerakan dan susunan acara yang telah dirangkai dengan rapi selama event berlangsung.

(25)
(26)

Ukuran : 10.5 x 9.9 cm

Formulir donasi dan formulir relawan tersedia di meja resepsionis berguna untuk mendaftarkan langsung pengunjung yang ingin berdonasi ataupun mendaftarkan diri menjadi relawan. Formulir akan disimpan oleh resepsionis.

(27)

Ukuran : 60 x 80 cm

Poster ditempel di panel-panel yang terdapat di dalam booth atau pun di tembok-tembok universitas dan di sekitar jalan-jalan ramai. Guna poster ini adalah untuk mengajak masyarakat luas untuk bersama-sama menghapus tindak kekerasan terhadap perempuan.

Tulisan “Satu sentuhan dapat menghapus sejuta beban” mengartikan luka adalah beban yang ditanggung oleh para korban kekerasan dan sentuhan merupakan bentuk cinta, kasih sayang, dan perhatian untuk mereka.

Sebelumnya poster akan dilumuri dengan lipstik untuk memunculkan visual lebam-lebam yang kemudian dapat dihapus dengan sentuhan. Lalu sentuhan tersebut dicap di kotak kosong yang tersedia dan ditandatangan.

Setelah cap jari terkumpul, poster-poster ini akan digunakan untuk mencari dana dari sponsor untuk kampanye tahun depan.

(28)
(29)

Ukuran : 10.5 x 9.9 cm

Brosur disebarkan bersamaan pada event. Brosur berisikan informasi yang dijabarkan lebih lengkap tentang kekerasan terhadap perempuan.

Alasan pemilihan media brosur:

1. Media yang ringan dan ringkas untuk dibagikan dan efektif untuk menyampaikan informasi

2. Memiliki usia edar panjang dan pesan yang disampaikan dapat dibaca berulang-ulang

Conviction

1. Kaos

Kaos dipakai oleh relawan dan dijadikan sebagai souvenir bagi para pengunjung. Tulisan dengan warna pink dipakai oleh perempuan dan tulisan dengan warna abu-abu dipakai oleh laki-laki.

Tulisan “Baik?” di bagian depan baju merupakan ungkapan ketidakyakinan seseorang atas keadaan perempuan yang menjadi korban kekerasan.

(30)

2. Pin

3. Gantungan Kunci

4. Notebook

(31)

5. Kartu Pos

(32)

6. Kop Surat dan Amplop

Ukuran : 21 x 29.7 cm

(33)
(34)

Ukuran : 22 x 31 cm

8. Disk

Disk berisikan tentang video 16 hari yang terdiri dari flashmob, kampanye, donasi, dan wawancara interaktif penyelenggara kampanye dan perempuan korban kekerasan.

(35)

Action

(36)
(37)
(38)

RIWAYAT PENULIS

Evelyn Gasman, lahir di kota Jakarta pada tanggal 24 Febuari 1990, yang telah menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Desain Komunikasi Visual peminatan New Media. Penulis pernah melakukan kegiatan kerja praktek selama 3 bulan di Lowe and Partners Worldwide sebagai Junior Graphic Designer dan menjalankan partime di Roundbox Design and Communication dengan jabatan yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dapat diketahui penelitian kepribadian tokoh utama melalui pendekatan psikologi sastra dengan psikoanalitis Carl Gustav Jung sudah

Mahasiswa dapat : (1) pengertian penelitian dan biostatistik (2) memahami hubungan statistik dengan penelitian, (3) memahami konsep statistik deskriptif, (4)

Biskuit kombinasi tepung ampas tahu dan bekatul beras merah 40%:20% memiliki kualitas paling baik ditinjau dari sifat kimia, fisik dan organoleptiknya terutama dari

Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen

Dari segi kekerasannya, setelah dilakukan proses perlakuan panas dengan variasi waktu tahan pada 30 menit dan 60 menit, serta variasi media pendingin menggunakan udara, oli, dan

Kesimpulan berdasarkan plot-plot dan diagram bifurkasi sebelumnya pada simulasi ini adalah pengubahan nilai kapasitansi saluran pada shunt capacitance mempengaruhi

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan responden 631 guru PNS Pendidikan Agama Islam pada sekolah dan guru mata pelajaran umum pada madrasah yang direkrut dari guru

3 .Evaluasi program kerja unit dilakukan tindak lanjut, tetapi.. Dohtmen evaluasi program leerja unit dilakukan dengan analisis tindak lanjut dan dituniukkan bukti