• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang B. Rumusan Maalah C. Pembahasan Pengertian Nasionalisme Ernest Renan: Otto Bauar: Hans Kohn L. Stoddard: Dr.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Latar Belakang B. Rumusan Maalah C. Pembahasan Pengertian Nasionalisme Ernest Renan: Otto Bauar: Hans Kohn L. Stoddard: Dr."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

Berbagai masalah yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia mulai dari masalah kemiskinan, pengangguran, terorisme dan lain sebagainya. Menimbulkan suatu ataupun banyak permasalahan. Salah satunya adalah rendahnya rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia. Memang itu tidak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih untuk kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan hal-hal seperti itu yang dianggapnya tidak penting. Padahal rasa nasionalisme itu sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang modern , bangsa yang aman dan damai, adil dan sejahtera.

Itu berbanding terbalik dengan situasi yang terjadi pada sejarah bangsa Indonesia di masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia mencapai puncak kejayaan rasa nasionalime pada masa tersebut. Dimana pejuang-pejuang terdahulu kita bersatu dari sabang sampai merauke untuk membebaskan diri dari tirani. Yang mana itu bisa terwujud jika adanya rasa nasionalisme yang tinggi di masyarakat Indonesia. Dan telah terbukti kita bisa memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia dengan semangat juang yang tinggi. Tapi bagaiman dengan saat ini? Hal tersebut pun berpengaruh pada ketahanan nasional bangsa ini. Dapat kita lihat aksi bom-bom di Negara Indonesia ini seakan menjawab bahwa rendah sekali rasa nasionalisme kita hingga kita bisa-bisanya merusak bangsa dan Negara kita sendiri.

(3)

A. Latar Belakang

Melihat rasa nasionalisme masyarakat semakin hilang tahun ke tahun dengan pekembangan zaman yang semakin maju ini kita sebgai masyarakt lupa dengan budaya nasionlisme. Terbukti dengan setiap HUT RI tahun ke tahun sangat memprihatinkan, terutama di daerah-daerah terpencil seperti kecamtan sampai ke pedesaan. Salah satu contoh yang saya pandang masyarakat kurang jiwa nsionalismenya yaitu dalam memperingati hut RI jarang sekali masyarakat yang berpartisipasi untuk memasang bendera merah putih. Yang sudah kita ketahui itu salah satu budaya kita setiap tahunnya sejak Indonesia merdeka. Maka dari itu saya ingin membuat pnelitian apa factor-faktor yang membuat masyarakat hilang jiwa Nasionalisme terhadp Negranya.

B. Rumusan Maalah

1. Apa penyebab hilangnya rasa Nasionalsme pada masyarakat Indonesia ?

2. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan kembali nasionalisme di kalangan pemuda ?

3. Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme dan Patriotisme di Kalangan Pemuda

C. Pembahasan

Pengertian Nasionalisme

Menurut Ernest Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.

Menurut Otto Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.

Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik, yaitu negara nasional.

Menurut L. Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.

(4)

mengemukakan empat unsur nasionalisme, yaitu: 1. Hasrat untuk mencapai kesatuan.

2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan. 3. Hasrat untuk mencapai keaslian.

4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Sedangkan menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.

1. Penyebab hilangnya Nasionalisme pemuda Indonesia

Siapa yang tidak kenal dengan GLOBALISASI, saat ini globalisasi sedang marak-maraknya dibicarakan oleh seluruh masyarakat di dunia dari kalangan politikus, pengusaha, pelajar dan para ibu rumah tangga. Istilah GLOBALISASI sangat lekat dengan kemajuan inovasi teknologi, terutama pada media komunikasi yang tidak mengenal batas lintas negara. Pengertian GLOBALISASI itu sendiri adalah sebuah proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah, globalisasi pada hakekatnya ialah sebuah pemikiran yang muncul kemudian ditawarkan untuk bangsa lain yang

padaakhirnyamenjadipatokan-patokanseluruhbangsadidunia.

Sedangakan istilah LOKALITAS berasal dari kata lokal artinya tempat, sedangkan lokalitas adalah masyarakat yang memiliki identitas yang berbeda berupa gender,suku, ras, ekonomi dan politik. Locality atau Lokalitas pada umumnya berkaitan dengan tempat atau wilayah tertentu yang terbatas atau dibatasi oleh wilayah lain. Lokalitas mengasumsikan adanya sejumlah garis pembatas yang bersifat permanent, tegas dan mutlak mengelilingi satu wilayah atau ruang tertentu.

Dalam hal ini, proses globalisasi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat terutama pada kalangan anak muda. Pengaruh globalisasi tersebut, telah menghilangkan rasa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia. Dapat dibuktikan pada kehidupan sehari-hari anak muda sekarang, pengaruh globalisasi tersebut dapat dilihat dari tata cara berpakaian, perilaku dan bahasa yang digunakan generasi muda sekarang ini. Tata cara anak muda sudah terpengaruh oleh budaya kebarat-baratan, mereka menggunakan baju minim yang seharusnya tidak diperlihatkan.

(5)

Peristiwa tersebut sudah banyak kita lihat di muka umum seperti tempat-tempat pusat perbelanjaan, cafe-cafe dan tempat hiburan lainnya. Seperti yang sering kita lihat, anak muda saat ini lebih menyukai menjadi orang lain dengan menutupi identitasnya sendiri. Seandainya saja, masih banyak generasi muda yang mau memakai pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Dampak globalisasi tersebut tentunya berkembang pada media komunikasi, contohnya

handphone yang saat ini sedang digandrungi oleh orang-orang di seluruh dunia yang kita kenal dengan Blackberry, berlomba-lomba para anak muda untuk memiliki handphone tersebut. Hal ini menyebabkan generasi muda hanya memilih aktivitas sibuk sendiri dengan handphonenya saja daripada menghetahui situasi masyarakat sekitarnya. Jika pengaruh-pengaruh globalisasi ini terus dibiarkan maka moral penerus bangsa kita semakin lama akan rusak, rasa nasionalisme dan kepedulian pun semakin memudar.

Apakah yang sebaiknya kita lakukan agar globalisasi ini tidak merusak penerus bangsa

Indonesia? Sebaiknya kita benar-benar menyelektif pengaruh globalisasi yang datang dari luar agar kita tetap mencintai budaya sendiri. Globalisasi sendiri sebenarnya juga memiliki sisi baik, sehingga negara akan lebih maju mengenal perkembangan teknologi yang semakin tinggi, Tapi apakah generasi muda menjaditaruhannya?

Inilah tulisan sekaligus tugas saya yang pertama di forum Bandung School ini, Jika ada kata-kata yang tidak berkenan saya mohon maaf. Andaikan teman-teman memiliki uneg-uneg, saran atau nasehat dan kritik serta pendapat saya mohon untuk berkomentar di tulisan saya ini. Terima Kasih semuanya ..

Rasa nasionalisme dan patriotisme sangatlah penting, baik dikalangan orang dewasa, remaja maupun di kalangan anak-anak. Rasa nasionalisma dikalangan anak-anak bisa saja memudar karena faktor internal dan juga faktor eksternal. Berikut ini adalah Penyebab Memudarnya Nasionalisme dikalangan Anak. Check it Out!

(6)

Faktor Internal

1. Pemerintahan pd zaman reformasi yg jauh dari harapan para anak, sehingga membuat mrka kecewa pd kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus2 korupsi, penggelapan uang Negara, & penyalahgunaan kekuasaan olh para pejabat Negara membuat para pemuda enggan utk memerhatikan lagi pemerintahan.

2. Sikap keluarga & lingkungan sekitar yg tdk mencerminkan rasa nasionalisme & patriotisme, sehingga para anak meniru sikap tersebut. Para anak merupakan peniru yg baik terhadap lingkungan sekitarnya.

3. Demokratisasi yg melewati batas etika & sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah, egois & emosional. menimbulkan frustasi di kalangan anak & hilangnya optimisme, sehingga yg ada hanya sifat malas

4. Tertinggalnya Indonesia dgn Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tdk bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.

5. Timbulnya etnosentrisme yg menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat anak lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.

Faktor Eksternal

1. Cepatnya arus globalisasi yg berimbas pd moral pemuda. Mrka lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dgn kebudayaanya sendiri, sbg contohnya para pemuda lbh memilih memakai pakaian minim yg mencerminkan budaya barat dibandingkan memakai batik atau baju yg sopan yg mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai olh narkoba & minum2 keras, sehingga sgt merusak martabat bangsa Indonesia 2. Paham liberalisme yg dianut olh Negara2 barat yg memberikan dampak pd kehidupan bangsa.

Anak cenderung meniru paham libelarisme, seperti sikap individualisme yg hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar & sikap acuh tak acuh pd pemerintahan.

(7)

Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme dan Patriotisme di Kalangan Pemuda

1.

Peran Keluaga

a) memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa Indonesia,

b) memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa, c) memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar, dan d) selalu menggunakan produk dalam negeri.

2. Peran Pendidikan

a) memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara.

b) menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara setiap hari senin.

c) memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional.

3. Peran Pemerintah

a) Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.

b) Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang diharapkan dengan

kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa. c) Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar

(8)

D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

a) Penyebab memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal. faktor. Faktor internal seperti kekecewaan pemuda terhadap kinerja pemerintah, dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal seperti arus globalisasi yang membawa pengaruh negatif.

b) Hubungan antara memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism terhadap kehancuran bangsa sangat erat. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme dapat mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar.

c) Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda dibutuhkan peran keluarga, pendidikan, dan pemerintah.

2. Saran

Dari hasil pembahasan yang telah penulis bahas, penulis memberikan saran kepada semua pihak, khususnya pemuda untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap Negara Indonesia, karena pemuda adalah calon penerus perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Selain itu, penulis memberikan saran kepada masyarakat dan pemerintah untuk lebih mengupayakan peningkatan nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda.

(9)

Referensi :

1. http://www.ujank.web.id/Coretan-Tugas/makalah-nasionalisme-di-indonesia.html

2. http://www.facebook.com/topic.php?uid=116780403437&topic=15949

Referensi

Dokumen terkait

uku Panduan Pelaksanaan Kurikulum Program Vokasional Menengah Atas (PVMA) ini disediakan bagi membantu semua pihak yang terlibat secara langsung atau tidak langsung

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu sosialisasi mengenai bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan kesehatan dan langkah kecil untuk

Suatu alat pembagi beban (Load Sharing) merupakan peralatan otomatis yang menyeragamkan operasi governor dalam menaikkan atau menurunkan power mesin atau daya generator

Tahap ini meliputi pencarian penyelesaian numerik dari persamaan panas balik ( backward heat equation) dengan menggunakan metode Beda hingga Maju.. 3.3 Melakukan

Hasil yang diperoleh dari Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa pada mesin sentrifugal yang

Tulis kode berikut setelah kode Aksessibiliti diatas, code function yang digunakan adalah filter_txt() atau filter_int() fungsi ini bisa anda lihat pada file “ilibs/function.php”

Sebagian besar perusahaan melakukan pemasaran target yaitu dengan mengidentifikasi segmen pasar, memilih salah satu atau lebih dari segmen yang ada dan

Dari hasil penelitian ini, memperlihatkan telah terjadinya pergeseran harapan klien mengenai atribut kualitas audit yang bisa mempengaruhi kepuasan klien, dengan