PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA PEGAWAI UPPD/SAMSAT DELANGGU
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Peminatan: Sumber Daya Manusia
Disusun Oleh
SOEPARNO
NIM. 1421103579
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas
Widya Dharma Klaten Agustus
MOTTO
Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan
(Ali bin Abi Thalib)
Ilmu pengetahuan itu bukanlah yang dihafal, melainkan yang memberi manfaat.
(Imam Syafi’i)
Jangan mencoba untuk jadi sama, namun jadilah lebih baik
(Anonim)
Ketika anda tidak pernah melakukan kesalahan, itu berarti anda tidak pernah mencoba perihal apapun
(Anomim)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Keluarga tercinta.
2. Rekan-rekan di UPPD/Samsat Delanggu.
3. Dosen yang telah membimbing.
4. Almamater Universitas Widya Dharma Klaten.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan petunjuk dan kekuatan dari-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi denagn judul ―PENGARUH KOMUNIKASI
ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
UPPD/SAMSAT DELANGGU‖.
Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai
gelar Sarjan Strata Satu Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Widya
Dharma Klaten.
Selama mengerjakan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
mendapatkan bimbing maupun dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyapaikan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Triyono, MPd. selaku Rektor Universitas Widya Dharma
Klaten yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh
ilmu di kampus ini.
2. Bapak Dr. Sutrisno Badri, M.Sc. selaku Dekan Fakutlas Ekonomi sekaligus
Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Abdul Haris, S.E., M.M., M.Pd. selaku ketua jurusan Manajemen yang
telah memberikan dukungan moril.
4. Bapak Wahjoe Sri Irwanto, S.E., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah
memberikan arahan, dukungan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Pimpinan dan Staff Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Samsat
Delanggu.
6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulsian skripsi
ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik semua pihak yang
dengan ikhlas memberikan bimbingan dan bantuan hingga terselesainya skripsi
ini.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca yang budiman.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, maupun bagi para
pembaca dan pemerhati masalah pendidikan.
Klaten, 5 Agustus 2018 Penulis
Soeparno
DAFTAR ISI
1.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...13
1.7 Sistematika Penulisan ...14
2.4. Hubungan antara Komunikasi Organisasi dan Motivasi ...23
2.5 Tinjauan Pustaka ...24
2.6 Kerangka Pemikiran ...25
2.7 Hipotesis ...26
BAB III METODE PENELITIAN ...28
3.8 Validitas dan Uji Reliabilitas ...41
3.8.1 Uji Validitas ...41
3.8.2 Uji Reliabilitas ...43
3.9 Metode Analisis Data ...44
3.9.1 Uji Prasyarat ...44
3.9.1.1 Uji Normalitas ...44
3.9.1.2 Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ...46
3.10 Pengujian Hipotesis ...46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...50
4.1 Sejarah Berdirinya SAMSAT ...50
4.2 Karakteristik Responden...42
4.3 Hasil Penelitian ...43
4.3.1 Komunikasi (X1) ...43
4.3.1.1 Komunikasi ke arah atas ...43
4.3.1.2 Komunikasi ke Arah Bawah ...54
4.3.2 Motivasi (X2) ...58
4.3.3 Kinerja (Y)...64
4.4 Uji Instrumen Penelitian ...71
4.4.1 Uji Validitas ...71
4.4.2 Uji Reliabilitas ...73
4.5 Analisis Data Penelitian...74
4.5.1 Uji Normalitas...74
4.5.2 Uji Linieritas ...75
4.6 Pengujian Hipotesis ...76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...81
5.1 Kesimpulan ...81
5.2 Saran ...81
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Likert ... 41
Tabel 4.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 50
Tabel 4.2 Responden berdasarkan Lama Bekerja ... 51
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan terakhir ... 51
Tabel 4.4 Tanggapan Responden mengenai memberikan laporan rutin pada atasan ... 52
Tabel 4.5 Tanggapan tentang sudah mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan saran, ide ... 53
Tabel 4.6 Tanggapan Responden mengenai mendapat bantuan ketika mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas dari pimpinan ... 53
Tabel 4.7 Tanggapan Responden mengenai selalu menyampaikan pada atasan ketika melaksanakan tugas/pekerjaan mengalami kesulitan ... 54
Tabel 4.8 Tanggapan Responden mengenai memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan kepada karyawan pada waktu melaksanakan tugas/pekerjaan ... 54
Tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai bawahan selalu meminta instruksi/perintah ... 55
Tabel 4.10 Tanggapan responden mengenai selalu memberitahukan informasi tentang tugas/pekerjaan kepada bawahan tentang tujuan maupun kebijaksanaan pimpinan ... 56
Tabel 4.11 Tanggapan responden mengenai selalu memberikan peringatan pada bahawan yang melalukan kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan 57 Tabel 4.12 Tanggapan responden mengenai bekerja karena tuntutan kebutuhan ekonomi ... 58
Tabel 4.13 Tanggapan responden mengenai pimpinan mengembangkan kemampuan dan karir karyawan ... 58
Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai kemampuan pimpinan dalam
menciptakan hubungan kerja yang menyenangkan ... 59
Tabel 4.15 Tanggapan responden mengenai pimpinan selalu berupaya untuk mendiskusikan masalah dalam pekerjaan ... 60
Tabel 4.16 Tanggapan responden mengenai pimpinan mengajak berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan... 60
Tabel 4.17 Tanggapan responden mengenai jaminan keamanan dan ketenangan bekerja dari pimpinan kepada karyawan a ... 61
Tabel 4.18 Tanggapan responden mengenai perhatian dan penghargaan pimpinan terhadap prestasi kerja karyawan... 62
Tabel 4.19 Tanggapan responden mengenai jaminan fasilitas olahraga dan
rekresiasi... 62
Tabel 4.20 Tanggapan responden mengenai hasil kerja karyawan memiliki
ketepatan dalam menjalankan tugas sesuai dengan pekerjaan ... 64
Tabel 4.21 Tanggapan responden mengenai dalam bekerja selalu teliti dan hati- hati... 65
Tabel 4.22 Tanggapan responden mengenai karyawan selalu bekerja dengan mutu kerja yang telah ditetapkan perusahaan... 65
Tabel 4.23 Tanggapan responden mengenai selalu hadir tepat waktu dalam
bekerja dan tidak pernah mangkir tanpa alasan yang jelas. ... 66
Tabel 4.24 Tanggapan responden mengenai peraturan yang diterapkan perusahaan selalu dipatuhi... 67
Tabel 4.25 Tanggapan responden mengenai selalu menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu ... 67
Tabel 4.26 Tanggapan responden mengenai kerjasama antar karyawan
dan atasan ... 68
Tabel 4.27 Tanggapan responden mengenai komunikasi antara karyawan dan atasan dapat dilakukan dengan baik... 68
Tabel 4.28 Tanggapan responden mengenai peran serta yang aktif dalam
lingkungan kerja ... 69
Tabel 4.29 Tanggapan responden mengenai memanfaatkan fasilitas kerja yang
diberikan oleh perusahaan ... 70
Tabel 4.30 Uji Validitas Variabel Komunikasi (X1)... 72
Tabel 4.31 Validitas Variabel Motivasi (X2)... 72
Tabel 4.32 Validitas Variabel Kinerja (Y) ... 72
Tabel 4.33 Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... 73
Tabel 4.34 Hasil Uji Normalitas ... 74
Tabel 4.34 Ringkasan Uji Normalitas... 74
Tabel 4.35 Ringkasan Uji Linieritas X1 terhadap Y ... 76
Tabel 4.36 Ringkasan Uji Linieritas X2 terhadap Y ... 76
Tabel 4.37 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangkar Berfikir ... 26
Gambar 3.1 Variabel Penelitian X1 dan X2 dengan Y ... 29
Gambar 4.1Hasil Uji Normalitas ... 75
ABSTRAK
Soeparno, 2018. "Pengaruh Komunikasi Organisasi han Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Uppd/Samsat Delanggu". Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Widya Dharma Klaten. Pembimbing I. Dr. Sutrisno Badri, M.Sc. Pembimbing II Wahjoe Sri Irwanto, S.E., M.Pd.
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Komunikasi Kerja, Kinerja.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh (1) komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan, (2) motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, motivasi bersama untuk kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di UPPD/Samsat Delanggu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah teori lingkungan komunikasi organisasi, motivasi dan kinerja karyawan, bekerja di Pace dan Faules, Harold Koontz, dan Bernadi dan Russell. Itu Populasi penelitian adalah seluruh pegawai di kantor UPPD/Samsat Delanggu yang berjumlah 30 orang responden untuk diambil sampel penelitian dengan Instrumen komunikasi organisasi, motivasi karyawan dan kinerja karyawan dikembangkan dari teori yang digunakan. Instrumen dua variabel berupa kuesioner dan hasil uji coba dilakukan produk instrument teknik korelasi momen dan uji reliabilitas dengan rumus alpha cronbach. Analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasilnya menyimpulkan: ada komunikasi positif antara lingkungan komunikasi organisasi (X1) dengan kinerja karyawan (Y), ada pengaruh positif
antara motivasi kerja (X2) dengan kinerja karyawan (Y). Dari hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi dan motivasi untuk bekerja baik secara individu atau bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan sistem yang terbuka, dinamis, menciptakan
komunikasi dan saling menukar pesan antara anggotanya. Karena tukar menukar
pesan ini berjalan terus menerus dan tidak ada hentinya maka dirumuskan suatu
proses yang dapat dirumuskan sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu
pembagian tugas untuk mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Kantor
UPPD Samsat Delanggu merupakan jenis organisasi yang non profit karena
termasuk organisasi lembaga pemerintahan atau instansi negeri, termasuk
organisasi yang terstruktur dan terdapat sebuah hubungan proses komunikasi
penyampaian pesan-pesan di dalam organisasi tersebut.
Organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk
mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu
tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
mencari laba (moneter). Organisasi non profit berdiri untuk mewujudkan
perubahan pada individu atau komunitas. Organisasi non profit menjadikan
sumber daya manusia sebagai aset yang paling berharga, karena semua aktivitas
organisasi ini pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk manusia. Jenis organisasi
tersebut akan berpengaruh terhadap sebuah motivasi kerja dari pegawai, karena
dalam berorganisasi pegawai akan terasa dan terlatih dalam suatu kebersamaan
dengan orang lain, baik suka maupun duka. Disuatu organisasi itulah tercampur
secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota. Ada yang
egois, namun juga ada yang sosial, ada yang pendiam, dan ada juga yang banyak
bicara. Dan dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami
manusia yang sempurna dalam arti psikologi. Yakni manusia yang mampu kapan
saat nenempatkan posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus
mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan kebersamaan pula untuk
mencapai tujuan sebenarnya dari lembaga di organisasi tersebut.
Keberadaan komunikasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam
berorganisasi. Komunikasi dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan karena
dalam mempelajari komunikasi organisasi yaitu untuk memperbaiki organisasi
tersebut. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian
informasi, ide-ide, di antara para anggota organisasi secara timbal balik dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi organisasi pada
dasarnya merupakan suatu kegiatan intern di dalam organisasi. Komunikasi
organisasi terjadi dalam organisasi tersebut karena ada proses penyampaian pesan-
pesan di dalamnya, yang bersifat normal dan juga informal, berlangsung dalam
suatu jaringan yang besar dari pada komunikasi kelompok. Jika penyampaian
pesan-pesan antar pegawai dengan atasan dan atasan dengan pegawai dalam
interaksi tersebut dapat menimbulkan reaksi positif atau baik akan menimbulkan
sebuah hubungan yang baik dan perkembangan pada organisasi di UPPD/Samsat
Delanggu tersebut.
Dalam proses mencapai tujuan organisasi diperlukan adanya komunikasi
menyangkut struktur dan fungsi organisasi, dalam suatu hubungan antara
anggotanya, proses informasi dan proses pengorganisian serta budaya organisasi
tersebut. Di situlah peran komunikasi organisasi berfungsi menjadikan wadah
komunikasi sabagai basis pengorganisasian manusia di dalam sebuah kelompok.
Komunikasi suatu organisasi yang memainkan peranan sentral dalam mendorong
anggota organisasi untuk mencurahkan usaha terhadap pekerjaannya dalam
organisasi di mana perubahan dalam sistem kerja organisasi dapat memberikan
pengaruh positif terhadap persepsi atas organisasi. Sebagai permasalahan utama
adalah apakah komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja pegawai?
Komunikasi organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Suasana lingkungan
tempat kerja mempengaruhi produktifitas kerja karyawan hal tersebut terhadap
hasil kerja pegawai.
Komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur
organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini
didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara
berkesinambungan melalu interaksi dengan anggota organisasi lainnya.
Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan
tindakan- tindakan individu, dan mempengaruhi pesan-pesan organisasi (Pace dan
Faules,2002:149). Enam faktor besar yang mempengaruhi komunikasi organisasi
(Pace dan Faules,2002:159-160) antara lain: (1) kepercayaan, pembuatan
keputusan bersama, (2) kejujuran, (3) keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah,
(4) mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dan (5) perhatian pada tujuan-tujuan
yang baik pada intinya adalah komunikasi yang menjadi tolak ukur kondusif atau
tidak sehingga mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif (missunderstanding) saat berinteraksi dengan orang lain.
Berdasarkan identifikasi dalam komunikasi organisasi tersebut ditemukan
beberapa masalah yang terjadi di UPPD/Samsat Delanggu antara lain : (1)
lingkungan kerja di UPPD/Samsat Delanggu kurang kondusif, karena sering kali
dijumpai permasalahan kesalahpahaman komunikasi antara atasan kantor terhadap
pegawai bawaannya ketika dalam kerja, (2) sering kali pegawai bawaan tidak
diikutkan dalam pengambilan keputusasan saat rapat diskusi (3) kurang baiknya
hubungan antara pimpinan terhadap pegawai bawahannya, hal tersebut
mengakibatkan pegawai tersebut merasa kurang dianggap penting atau cuma
dianggap pegawai biasa saja, (4) lingkungan kerja di Samsat kurang kondusif,
dikarenakan masih kurangnya pemahaman pegawai terhadap sebuah aspek
berorganisasi baik, seperti menghormati antar pegawai satu dengan pegawai
lainnya, walaupun berbeda pangkat atau jabatan, (5) selain itu terdapat
permasalahan utama dalam lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja pegawai
yaitu tidak dilakukannnya pengukuran komunikasi organisasi terhadap kinerja
pegawai secara berkala setiap terjadi pergantian pimpinan, ada pegawai baru serta
ketika membuat sebuah kebijakan baru karena semua itu pastinya akan
mempengaruhi terhadap suasana lingkungan kerja di Samsat Delanggu dalam
mencapai pencapaian sebuah kualitas kinerja yang baik.
Memotivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan
komitmen seseorang terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan. Pegawai yang motivasinya terhadap suatu pekerjaan rendah atau
turun tidak memiliki komitmen terhadap pelaksanaan/penyelesaian pekerjaannya.
Pegawai tersebut termasuk orang yang kurang semangat atau motivasi rendah.
Pada dasarnya, yang membuat pegawai kehilangan motivasi atau tidak semangat
salah satu faktornya adalah situasi dan kondisi pekerjaan itu sendiri.
Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat penting karena
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku
manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang maka dapat dipastikan bahwa orang
itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada, seperti halnya pegawai
di UPPD/Samsat Delanggu tersebut.
Berdasarkan identifikasi dalam motivasi tersebut ditemukan beberapa
masalah yang terjadi di UPPD/Samsat Delanggu antara lain: (1) karena Samsat
merupakan organisasi lembaga pemerintahan dan termasuk organisasi di sektor
publik yang melayani kepentingan masyarakat publik dalam pembayaran Samsat
Negara, para pegawai selalu bekerja dibawah tekanan tinggi atau deadline
pekerjaan, tetapi hal tersebut tidak didukung dengan alat kerja atau fasilitas yg
belum memadai dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, (2) kurangnnya
perhatian pimpinan terhadap hak kebutuhan bawahannya yang diperoleh pegawai
tersebut, (3) kurangnya perhatiaan pimpinan terhadap hal kebutuhan jaminan
masa depan pegawai, (4) kurang perhatiannya pimpinan dalam pemberiaan reward
(5) kesempatan pegawai untuk naik jabatan atau pangkat kurang terlalu
diperhatikan oleh pimpinan. Semua itu tidak terlepas dari peran pimpinan dalam
memperhatikan kebutuhan pegawai bawahannya atau hak yang diperoleh seorang
pegawai dalam bekerja dan seorang pimpinan haruslah selalu menjaga hubungan
baik dengan bawahannya, jika hal tersebut dapat dijalankan seorang pimpinan
maka para pegawai akan memiliki motivasi atau dorongan bekerja dengan baik.
Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki
Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang
kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang
paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia
yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:
(1) kebutuhan fisiologis (basic needs), (2) kebutuhan akan rasa aman (security
needs), (3) kebutuhan afiliasi atau akseptansi (social needs), (4) kebutuhan
penghargaan (asteem needs), dan (5) kebutuhan perwujudan diri (self-
actualization) (Koontz, 1990:121).
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa banyak motivasi
yang membuat seseorang bekerja, baik itu motivasi dari dalam (Intrinsik) maupun
dari luar (Ekstrinsik). Kinerja merupakan wujud hasil kerja yang dihasilkan oleh
seseorang. Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian atau evaluasi dan sistem
yang merupakan kekuatan penting untuk mempengaruhi perilaku pegawai dalam
bekerja. Penilaian kinerja mempunyai tujuan untuk motivasi para pegawai dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi perilaku yang ditetapkan
Berdasarkan definisi diatas, maka kinerja yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah hasil yang telah diperoleh oleh pegawai berdasarkan standar yang
berlaku untuk suatu pekerjaan yang dilaksanakan dalam periode tertentu atau bisa
juga dikatakan hasil kerja yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja dalam
satuan waktu tertentu.
Pada prinsipnya kinerja dalam organisasi di mana seseorang atau
sekelompok orang berada di dalamnya merupakan pencerminan dari kinerja
sumber daya manusia yang bersangkutan. Menurut Bernadin dan Russel dalam
Sutrisno (2009:179-180), terdapat enam poin dalam penilaian kinerja kerja
sebagai berikut : (1) quality (kualitas), (2) quantity (kuantitas), (3) timeliness
(ketepatan waktu), (4) cost effectiveness (efektivitas biaya), (5) need for
supervision (perlu adanya pengawasan) dan, (6) interpersonal impact (menjaga
harga diri, nama baik).
Oleh karena itu setiap pimpinan selalu berkeinginan untuk meningkatkan
kemampuan dari para pegawainya sehingga pekerjaannya dapat menghasilkan
kinerja yang baik. UPPD/Samsat Delanggu sebagai suatu organisasi
keberhasilannya tergantung pada salah satu faktornya adanya pengaruh
komunikasi organisasi dan motivasi terhadap kinerja kerja pegawai Kanwil
Samsat tersebut. Salah satu faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku
kerja pegawai yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja pegawai tersebut.
Adanya suara miring yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Samsat
tersebut, antara lain; beredarnya isu dari masyarakat atau pihak eksternal Samsat
tidak jujur atau korupsi uang Samsat dari masyarakat, kurang baiknya dalam
pelayanan Samsat, dan kurang cepatnya proses pelayanan dari pegawai Samsat
kepada masyarakat ketika melakukan proses pembayaran Samsat ataupun proses
lainnya, sehingga seringkali pimpinan harus mengevaluasi penataan Sumber Daya
Manusia yang dimilikinya. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasinya dan
motivasi terhadap kinerja kerja pegawai yang ada di Direktorat Jenderal Samsat
sudah sejalan dengan visi dan misi yang telah dicanangkannya. Sehingga dapat
diketahui apakah suara-suara miring tersebut memang ada atau hanya sebagai
rumor di masyarakat.
Hubungan antara satu pegawai satu dengan yang lainnya haruslah terjalin
secara harmonis di sebuah organisasi tersebut. Seperti halnya itu, organisasi di
UPPD/Samsat Delanggu ini yang melayani publik masyarakat umum dalam
bidang perSamsatan, banyak hal yang terjadi permasalahan yang terjadi
khususnya berhubungan dengan komunikasi. Proses-proses interaksi yang terlibat
dalam perkembangan komunikasi organisasi juga memberi andil pada beberapa
pengaruh penting dalam menghidupkan kembali unsur-unsur dasar organisasi
tersebut. Komunikasi yang kuat dan positif akan menghasilkan kinerja kerja yang
positif juga.
Dari uraian tersebut diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa adanya
motivasi pegawai dalam melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan berasal dari
adanya interaksi antara motif dengan faktor-faktor situasi lingkungan tersebut
yang dihadapi dan dapat ditingkatkan melalui sebuah hubungan komunikasi
kepala kantor selalu memperhatikan dan membina hubungan yang baik untuk
mengelola motivasi-motivasi pegawainya dalam bekerja. Jadi dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan antara variabel X1 (komunikasi organisasi) dengan
variabel X2 (motivasi) yang saling mempengaruhi satu sama lain terhadap sebuah
peningkatan kinerja pegawai di dalam organisasi Samsat Delanggu.
Menurut McClelland (Atkinson, 1958:438) mengemukakan, bahwa
timbulnya motivasi untuk melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan berasal dari
adanya interaksi antara motif dengan faktor-faktor situasi atau lingkungan tersebut
yang dihadapi yang nantinya akan berpengaruh dalam kinerja pegawai. Jika
seseorang pimpinan dapat menciptakan komunikasi organisasi dalam lembaga
organisasinya yang dapat merangsang munculnya motivasi pegawai, maka dapat
diharapkan produktivitas kinerja pegawai yang tinggi akan dicapai.
Oleh karena itu adanya pimpinan yang mampu menciptakan komunikasi
organisasi dimana setiap anggota organisasi atau setiap pegawai lainnya diberi
kepercayaan dan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan bersama, hak
kebutuhan setiap pegawai dipenuhi ketika dalam bekerja dan pimpinan dapat
membina hubungan dan tidak hanya pimpinan saja, melainkan antar pegawai
saling bisa membina hubungan yang baik antar yang lainnya, hal ini akan
menumbuhkan suasana lingkungan kerja yang nyaman dan mendorong adanya
motivasi kerja yang diharapkan tinggi dan kinerja yang tinggi dapat tercapai.
Oleh karena itu diketahui bahwa adanya Pengaruh Organisasi dan
Motivasi terhadap Kinerja Pegawai, maka dalam penelitian ini peneliti mencoba
pengaruh yang positif dan signifikan di Samsat dengan judul "Pengaruh
Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai UPPD/Samsat
Delanggu‖.
1.2 Alasan Pemilihan Judul
Penulis memilih judul ―Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai UPPD/Samsat Delanggu‖ dikarenakan:
a) Ada keterkaitan antara Penulis dengan objek penelitian.
b) Penulis dapat mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja pada
objek penelitian.
c) Bersedianya UPPD/Samsat Delanggu di dalam memberikan bantuan data
yang diperlukan.
1.3 Penegasan Judul
Untuk memudahkan dan menghindari kesalah fahaman dalam mengartikan
kalimat judul diatas, maka perlu penulis jelaskan sebagai berikut :
a) Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
b) Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang
melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi
berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya
c) Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya‖
Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan dari judul skripsi
tersebut adalah: suatu penelitian yang mengenai upaya untuk mengetahui
pengaruh hubungan antara pegawai satu dengan yang lain serta dorongan
untuk mencapai tujuan dalam prestasi kerja pegawai.
1.4 Batasan Masalah
Penulis dalam hal ini membatasi masalah produktivitas kerja karyawan yang
berhubungan dengan komunikasi dan motivasi. Sehingga masalah yang
diteliti hanya sekitar pengaruh komunikasi, motivasi terhadap produktivitas
kerja karyawan di departemen produksi suatu perusahaan.
Dalam hal motivasi, penulis membatasi mengenai berbagai macam dorongan
kerja yang timbul baik dari dalam maupun dari luar seseorang untuk
berperilaku dalam mencapai tujuan. Komunikasi dibatasi tentang hubungan
antara pegawai satu dengan yang lain.
1.5 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah,
a. Adakah Pengaruh yang positif dan signifikan antara Komunikasi
Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Samsat
Delanggu?
b. Berapa besaran Pengaruh antara Komunikasi Organisasi dan Motivasi
terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Samsat Delanggu?
1.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
antara (1) komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai; (2)
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai; (3) komunikasi dan motivasi
kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Samsat Samsat
Delanggu.
b. Penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran antara (1) komunikasi
organisasi terhadap kinerja pegawai; (2) motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai; (3) komunikasi dan motivasi kerja secara bersama-
sama terhadap kinerja pegawai di Samsat Delanggu.
2. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat berkontribusi dalam:
a. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan penelitian di bidang disiplin Ilmu Komunikasi terutama
b. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pihak Kepala Sub Bagian Umum atau Humas di Samsat Delanggu
dalam memperhatikan komunikasi organisasi dan motivasi kepada
pegawainya dengan baik sehingga dapat mempengaruhi kinerja
pegawai yang baik.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, alasan pemilihan judul, penegasan judul,
perumusan masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari
kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta
beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang Rancangan Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Populasi dan
Sampel, Instrumen Penelitian, dan Prosedur Pengumpulan Data.
Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
Berisi tentang Deskripsi Data dan Pengujian Hipotesis
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan hasil
penelitian berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi terhadap kinerja
pegawai UPPD SAMSAT Delanggu yang dapat diketahui dari
perhitungan hipotesis pertama ℎ = 2,024 < = 2,051. Maka
dapat disimpulkan 0 ditolak dan 1 diterima.
2. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja
pegawai UPPD SAMSAT Delanggu yang dapat diketahui dari
perhitungan hipotesis kedua ℎ = 1,128 < = 2,051. Maka
dapat disimpulkan 0 ditolak dan 1 diterima.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi dan motivasi
terhadap kinerja pegawai UPPD SAMSAT Delanggu yang dapat
diketahui dari perhitungan hipotesis ketiga ℎ = 5,051 > =
3,354 dengan taraf signifikansi 0,001 < α = 0,05, dapat disimpulkan
bahwa 0 ditolak dan 1 diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut maka dapat
disampaikan beberapa saran taitu:
1. Berdasarkan hasil analisis diketahui komunikasi organisasi dan motivasi
kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
organisasi perlu melakukan evaluasi-evaluasi yang bersifat menyeluruh
kepada setiap pegawai yang ada dilingkungan UPPD/Samsat Delanggu.
Evaluasi ini diperlukan agar pegawai merasakan bagian dari organisasi yang
mengemban tanggung jawab dalam peningkatan kualitas pelayanan terhadap
masyarakat.. dalam peningkatan kinerja pegawai, organisasi perlu melakukan
dorongan kepada pegawai agar dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta tidak bersifat menunggu yang artinya pegawai harus
bersikap aktif terhadap pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
serta pegawai hendaknya selalu mengikuti perkembangan peraturan-peraturan
agar setiap pelaksanaan tugas dapat lebih efektif dan efisien.
2. Peningkatan kinerja pegawai tidak terlepas dari pemberian dorongan atau
motivasi kepada pegawai. Dalam hal ini organisasi hendaknya membuat
kebijakan-kebijakan yang mengarah pada motivasi pegawai, seperti
memberikan reward kepada pegawai yang berprestasi, memberikan
pengembangan pengetahuan terhadap pegawai secara menyeluruh.
3. Organisasi perlu untuk meningkatkan komunikasi karena tanpa komunikasi
yang baik, maka koordinasi yang diharapkan tidak akan bias terlaksana
dengan baik sehingga dapat menimbulkan kendala-kendala dalam
melaksanakan tugas. Dalam komunikasi terdapat unsur informasi, untuk itu
kerjasama dan pemakaian informasi diantara para atasan dan bawahan amat
penting dilakukan. Sistem komunikasi harus diarahkan kepada pemakai semua
tingkatan dalam organisasi secara bersama. Peningkatan komunikasi disini
dan komunikasi anatara sesama pegawai baik dalam satu bagian dan
subbagian lainnya.
4. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai pengaruh
komunikasi organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja, sebaiknya peneliti
melakukan penelitian ditempat yang berdeda baik di lembaga maupun
DAFTAR PUSTAKA
Alo, Liliweri. 2004. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung: Mandar Maju
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bhineka Cipta
Bungin Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu social lainnya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Davis, Keith & John W Newstrom. 2004. Prilaku dalam Organisasi .Alih Bahasa Agus Darma. Jakarta: Erlangga
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Cetakan keempat. Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Koontz, Harold, Cyril O'Donnell dan Heinz Weihrich. 1996. Manajemen, Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
McClelland, D., Atkinson, J. W., Clark, R. W., & Lowell, E. L. 1958. The Achievement Motive. New York: Appleton-Century-Crofts
Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Pace, R. Wayne dan Don F. Faules. 2002. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Cetakan Ketiga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom.
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid I. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sutrisno, Edi. 2009. Komunikasi dalam Organisasi. Jakarta: Kencana
Widodo. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Refika Offset
Winardi, J. 2007. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo Persada