• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI UPPD/SAMSAT DELANGGU - UNWIDHA Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI UPPD/SAMSAT DELANGGU - UNWIDHA Repository"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI UPPD/SAMSAT DELANGGU

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Peminatan: Sumber Daya Manusia

Disusun Oleh

SOEPARNO

NIM. 1421103579

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas

Widya Dharma Klaten Agustus

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan

(Ali bin Abi Thalib)

Ilmu pengetahuan itu bukanlah yang dihafal, melainkan yang memberi manfaat.

(Imam Syafi’i)

Jangan mencoba untuk jadi sama, namun jadilah lebih baik

(Anonim)

Ketika anda tidak pernah melakukan kesalahan, itu berarti anda tidak pernah mencoba perihal apapun

(Anomim)

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Keluarga tercinta.

2. Rekan-rekan di UPPD/Samsat Delanggu.

3. Dosen yang telah membimbing.

4. Almamater Universitas Widya Dharma Klaten.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

hanya dengan petunjuk dan kekuatan dari-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi denagn judul ―PENGARUH KOMUNIKASI

ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

UPPD/SAMSAT DELANGGU‖.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai

gelar Sarjan Strata Satu Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Widya

Dharma Klaten.

Selama mengerjakan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

mendapatkan bimbing maupun dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyapaikan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Triyono, MPd. selaku Rektor Universitas Widya Dharma

Klaten yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh

ilmu di kampus ini.

2. Bapak Dr. Sutrisno Badri, M.Sc. selaku Dekan Fakutlas Ekonomi sekaligus

Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan dan bimbingan

dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Abdul Haris, S.E., M.M., M.Pd. selaku ketua jurusan Manajemen yang

telah memberikan dukungan moril.

4. Bapak Wahjoe Sri Irwanto, S.E., M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah

memberikan arahan, dukungan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

(8)

5. Pimpinan dan Staff Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Samsat

Delanggu.

6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulsian skripsi

ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik semua pihak yang

dengan ikhlas memberikan bimbingan dan bantuan hingga terselesainya skripsi

ini.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca yang budiman.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, maupun bagi para

pembaca dan pemerhati masalah pendidikan.

Klaten, 5 Agustus 2018 Penulis

Soeparno

(9)

DAFTAR ISI

1.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...13

1.7 Sistematika Penulisan ...14

2.4. Hubungan antara Komunikasi Organisasi dan Motivasi ...23

2.5 Tinjauan Pustaka ...24

2.6 Kerangka Pemikiran ...25

2.7 Hipotesis ...26

(10)

BAB III METODE PENELITIAN ...28

3.8 Validitas dan Uji Reliabilitas ...41

3.8.1 Uji Validitas ...41

3.8.2 Uji Reliabilitas ...43

3.9 Metode Analisis Data ...44

3.9.1 Uji Prasyarat ...44

3.9.1.1 Uji Normalitas ...44

3.9.1.2 Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ...46

3.10 Pengujian Hipotesis ...46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...50

4.1 Sejarah Berdirinya SAMSAT ...50

4.2 Karakteristik Responden...42

4.3 Hasil Penelitian ...43

4.3.1 Komunikasi (X1) ...43

4.3.1.1 Komunikasi ke arah atas ...43

4.3.1.2 Komunikasi ke Arah Bawah ...54

(11)

4.3.2 Motivasi (X2) ...58

4.3.3 Kinerja (Y)...64

4.4 Uji Instrumen Penelitian ...71

4.4.1 Uji Validitas ...71

4.4.2 Uji Reliabilitas ...73

4.5 Analisis Data Penelitian...74

4.5.1 Uji Normalitas...74

4.5.2 Uji Linieritas ...75

4.6 Pengujian Hipotesis ...76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...81

5.1 Kesimpulan ...81

5.2 Saran ...81

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 41

Tabel 4.1 Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

Tabel 4.2 Responden berdasarkan Lama Bekerja ... 51

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan terakhir ... 51

Tabel 4.4 Tanggapan Responden mengenai memberikan laporan rutin pada atasan ... 52

Tabel 4.5 Tanggapan tentang sudah mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan saran, ide ... 53

Tabel 4.6 Tanggapan Responden mengenai mendapat bantuan ketika mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas dari pimpinan ... 53

Tabel 4.7 Tanggapan Responden mengenai selalu menyampaikan pada atasan ketika melaksanakan tugas/pekerjaan mengalami kesulitan ... 54

Tabel 4.8 Tanggapan Responden mengenai memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan kepada karyawan pada waktu melaksanakan tugas/pekerjaan ... 54

Tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai bawahan selalu meminta instruksi/perintah ... 55

Tabel 4.10 Tanggapan responden mengenai selalu memberitahukan informasi tentang tugas/pekerjaan kepada bawahan tentang tujuan maupun kebijaksanaan pimpinan ... 56

Tabel 4.11 Tanggapan responden mengenai selalu memberikan peringatan pada bahawan yang melalukan kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan 57 Tabel 4.12 Tanggapan responden mengenai bekerja karena tuntutan kebutuhan ekonomi ... 58

Tabel 4.13 Tanggapan responden mengenai pimpinan mengembangkan kemampuan dan karir karyawan ... 58

(13)

Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai kemampuan pimpinan dalam

menciptakan hubungan kerja yang menyenangkan ... 59

Tabel 4.15 Tanggapan responden mengenai pimpinan selalu berupaya untuk mendiskusikan masalah dalam pekerjaan ... 60

Tabel 4.16 Tanggapan responden mengenai pimpinan mengajak berkomunikasi dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan... 60

Tabel 4.17 Tanggapan responden mengenai jaminan keamanan dan ketenangan bekerja dari pimpinan kepada karyawan a ... 61

Tabel 4.18 Tanggapan responden mengenai perhatian dan penghargaan pimpinan terhadap prestasi kerja karyawan... 62

Tabel 4.19 Tanggapan responden mengenai jaminan fasilitas olahraga dan

rekresiasi... 62

Tabel 4.20 Tanggapan responden mengenai hasil kerja karyawan memiliki

ketepatan dalam menjalankan tugas sesuai dengan pekerjaan ... 64

Tabel 4.21 Tanggapan responden mengenai dalam bekerja selalu teliti dan hati- hati... 65

Tabel 4.22 Tanggapan responden mengenai karyawan selalu bekerja dengan mutu kerja yang telah ditetapkan perusahaan... 65

Tabel 4.23 Tanggapan responden mengenai selalu hadir tepat waktu dalam

bekerja dan tidak pernah mangkir tanpa alasan yang jelas. ... 66

Tabel 4.24 Tanggapan responden mengenai peraturan yang diterapkan perusahaan selalu dipatuhi... 67

Tabel 4.25 Tanggapan responden mengenai selalu menyelesaikan pekerjaan

tepat waktu ... 67

Tabel 4.26 Tanggapan responden mengenai kerjasama antar karyawan

dan atasan ... 68

Tabel 4.27 Tanggapan responden mengenai komunikasi antara karyawan dan atasan dapat dilakukan dengan baik... 68

Tabel 4.28 Tanggapan responden mengenai peran serta yang aktif dalam

lingkungan kerja ... 69

(14)

Tabel 4.29 Tanggapan responden mengenai memanfaatkan fasilitas kerja yang

diberikan oleh perusahaan ... 70

Tabel 4.30 Uji Validitas Variabel Komunikasi (X1)... 72

Tabel 4.31 Validitas Variabel Motivasi (X2)... 72

Tabel 4.32 Validitas Variabel Kinerja (Y) ... 72

Tabel 4.33 Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... 73

Tabel 4.34 Hasil Uji Normalitas ... 74

Tabel 4.34 Ringkasan Uji Normalitas... 74

Tabel 4.35 Ringkasan Uji Linieritas X1 terhadap Y ... 76

Tabel 4.36 Ringkasan Uji Linieritas X2 terhadap Y ... 76

Tabel 4.37 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 79

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangkar Berfikir ... 26

Gambar 3.1 Variabel Penelitian X1 dan X2 dengan Y ... 29

Gambar 4.1Hasil Uji Normalitas ... 75

(16)

ABSTRAK

Soeparno, 2018. "Pengaruh Komunikasi Organisasi han Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Uppd/Samsat Delanggu". Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Widya Dharma Klaten. Pembimbing I. Dr. Sutrisno Badri, M.Sc. Pembimbing II Wahjoe Sri Irwanto, S.E., M.Pd.

Kata Kunci : Motivasi Kerja, Komunikasi Kerja, Kinerja.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh (1) komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan, (2) motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, motivasi bersama untuk kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di UPPD/Samsat Delanggu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah teori lingkungan komunikasi organisasi, motivasi dan kinerja karyawan, bekerja di Pace dan Faules, Harold Koontz, dan Bernadi dan Russell. Itu Populasi penelitian adalah seluruh pegawai di kantor UPPD/Samsat Delanggu yang berjumlah 30 orang responden untuk diambil sampel penelitian dengan Instrumen komunikasi organisasi, motivasi karyawan dan kinerja karyawan dikembangkan dari teori yang digunakan. Instrumen dua variabel berupa kuesioner dan hasil uji coba dilakukan produk instrument teknik korelasi momen dan uji reliabilitas dengan rumus alpha cronbach. Analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda. Hasilnya menyimpulkan: ada komunikasi positif antara lingkungan komunikasi organisasi (X1) dengan kinerja karyawan (Y), ada pengaruh positif

antara motivasi kerja (X2) dengan kinerja karyawan (Y). Dari hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi dan motivasi untuk bekerja baik secara individu atau bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan sistem yang terbuka, dinamis, menciptakan

komunikasi dan saling menukar pesan antara anggotanya. Karena tukar menukar

pesan ini berjalan terus menerus dan tidak ada hentinya maka dirumuskan suatu

proses yang dapat dirumuskan sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu

pembagian tugas untuk mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Kantor

UPPD Samsat Delanggu merupakan jenis organisasi yang non profit karena

termasuk organisasi lembaga pemerintahan atau instansi negeri, termasuk

organisasi yang terstruktur dan terdapat sebuah hubungan proses komunikasi

penyampaian pesan-pesan di dalam organisasi tersebut.

Organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk

mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu

tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat

mencari laba (moneter). Organisasi non profit berdiri untuk mewujudkan

perubahan pada individu atau komunitas. Organisasi non profit menjadikan

sumber daya manusia sebagai aset yang paling berharga, karena semua aktivitas

organisasi ini pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk manusia. Jenis organisasi

tersebut akan berpengaruh terhadap sebuah motivasi kerja dari pegawai, karena

dalam berorganisasi pegawai akan terasa dan terlatih dalam suatu kebersamaan

dengan orang lain, baik suka maupun duka. Disuatu organisasi itulah tercampur

(18)

secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota. Ada yang

egois, namun juga ada yang sosial, ada yang pendiam, dan ada juga yang banyak

bicara. Dan dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami

manusia yang sempurna dalam arti psikologi. Yakni manusia yang mampu kapan

saat nenempatkan posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus

mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan kebersamaan pula untuk

mencapai tujuan sebenarnya dari lembaga di organisasi tersebut.

Keberadaan komunikasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam

berorganisasi. Komunikasi dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan karena

dalam mempelajari komunikasi organisasi yaitu untuk memperbaiki organisasi

tersebut. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian

informasi, ide-ide, di antara para anggota organisasi secara timbal balik dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi organisasi pada

dasarnya merupakan suatu kegiatan intern di dalam organisasi. Komunikasi

organisasi terjadi dalam organisasi tersebut karena ada proses penyampaian pesan-

pesan di dalamnya, yang bersifat normal dan juga informal, berlangsung dalam

suatu jaringan yang besar dari pada komunikasi kelompok. Jika penyampaian

pesan-pesan antar pegawai dengan atasan dan atasan dengan pegawai dalam

interaksi tersebut dapat menimbulkan reaksi positif atau baik akan menimbulkan

sebuah hubungan yang baik dan perkembangan pada organisasi di UPPD/Samsat

Delanggu tersebut.

Dalam proses mencapai tujuan organisasi diperlukan adanya komunikasi

(19)

menyangkut struktur dan fungsi organisasi, dalam suatu hubungan antara

anggotanya, proses informasi dan proses pengorganisian serta budaya organisasi

tersebut. Di situlah peran komunikasi organisasi berfungsi menjadikan wadah

komunikasi sabagai basis pengorganisasian manusia di dalam sebuah kelompok.

Komunikasi suatu organisasi yang memainkan peranan sentral dalam mendorong

anggota organisasi untuk mencurahkan usaha terhadap pekerjaannya dalam

organisasi di mana perubahan dalam sistem kerja organisasi dapat memberikan

pengaruh positif terhadap persepsi atas organisasi. Sebagai permasalahan utama

adalah apakah komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja pegawai?

Komunikasi organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Suasana lingkungan

tempat kerja mempengaruhi produktifitas kerja karyawan hal tersebut terhadap

hasil kerja pegawai.

Komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur

organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini

didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara

berkesinambungan melalu interaksi dengan anggota organisasi lainnya.

Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan

tindakan- tindakan individu, dan mempengaruhi pesan-pesan organisasi (Pace dan

Faules,2002:149). Enam faktor besar yang mempengaruhi komunikasi organisasi

(Pace dan Faules,2002:159-160) antara lain: (1) kepercayaan, pembuatan

keputusan bersama, (2) kejujuran, (3) keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah,

(4) mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dan (5) perhatian pada tujuan-tujuan

(20)

yang baik pada intinya adalah komunikasi yang menjadi tolak ukur kondusif atau

tidak sehingga mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga tidak menimbulkan

dampak negatif (missunderstanding) saat berinteraksi dengan orang lain.

Berdasarkan identifikasi dalam komunikasi organisasi tersebut ditemukan

beberapa masalah yang terjadi di UPPD/Samsat Delanggu antara lain : (1)

lingkungan kerja di UPPD/Samsat Delanggu kurang kondusif, karena sering kali

dijumpai permasalahan kesalahpahaman komunikasi antara atasan kantor terhadap

pegawai bawaannya ketika dalam kerja, (2) sering kali pegawai bawaan tidak

diikutkan dalam pengambilan keputusasan saat rapat diskusi (3) kurang baiknya

hubungan antara pimpinan terhadap pegawai bawahannya, hal tersebut

mengakibatkan pegawai tersebut merasa kurang dianggap penting atau cuma

dianggap pegawai biasa saja, (4) lingkungan kerja di Samsat kurang kondusif,

dikarenakan masih kurangnya pemahaman pegawai terhadap sebuah aspek

berorganisasi baik, seperti menghormati antar pegawai satu dengan pegawai

lainnya, walaupun berbeda pangkat atau jabatan, (5) selain itu terdapat

permasalahan utama dalam lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja pegawai

yaitu tidak dilakukannnya pengukuran komunikasi organisasi terhadap kinerja

pegawai secara berkala setiap terjadi pergantian pimpinan, ada pegawai baru serta

ketika membuat sebuah kebijakan baru karena semua itu pastinya akan

mempengaruhi terhadap suasana lingkungan kerja di Samsat Delanggu dalam

mencapai pencapaian sebuah kualitas kinerja yang baik.

Memotivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan

(21)

komitmen seseorang terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan

perusahaan. Pegawai yang motivasinya terhadap suatu pekerjaan rendah atau

turun tidak memiliki komitmen terhadap pelaksanaan/penyelesaian pekerjaannya.

Pegawai tersebut termasuk orang yang kurang semangat atau motivasi rendah.

Pada dasarnya, yang membuat pegawai kehilangan motivasi atau tidak semangat

salah satu faktornya adalah situasi dan kondisi pekerjaan itu sendiri.

Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat penting karena

motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku

manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang maka dapat dipastikan bahwa orang

itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada, seperti halnya pegawai

di UPPD/Samsat Delanggu tersebut.

Berdasarkan identifikasi dalam motivasi tersebut ditemukan beberapa

masalah yang terjadi di UPPD/Samsat Delanggu antara lain: (1) karena Samsat

merupakan organisasi lembaga pemerintahan dan termasuk organisasi di sektor

publik yang melayani kepentingan masyarakat publik dalam pembayaran Samsat

Negara, para pegawai selalu bekerja dibawah tekanan tinggi atau deadline

pekerjaan, tetapi hal tersebut tidak didukung dengan alat kerja atau fasilitas yg

belum memadai dalam menyelesaikan pekerjaan mereka, (2) kurangnnya

perhatian pimpinan terhadap hak kebutuhan bawahannya yang diperoleh pegawai

tersebut, (3) kurangnya perhatiaan pimpinan terhadap hal kebutuhan jaminan

masa depan pegawai, (4) kurang perhatiannya pimpinan dalam pemberiaan reward

(22)

(5) kesempatan pegawai untuk naik jabatan atau pangkat kurang terlalu

diperhatikan oleh pimpinan. Semua itu tidak terlepas dari peran pimpinan dalam

memperhatikan kebutuhan pegawai bawahannya atau hak yang diperoleh seorang

pegawai dalam bekerja dan seorang pimpinan haruslah selalu menjaga hubungan

baik dengan bawahannya, jika hal tersebut dapat dijalankan seorang pimpinan

maka para pegawai akan memiliki motivasi atau dorongan bekerja dengan baik.

Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki

Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang

kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang

paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia

yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:

(1) kebutuhan fisiologis (basic needs), (2) kebutuhan akan rasa aman (security

needs), (3) kebutuhan afiliasi atau akseptansi (social needs), (4) kebutuhan

penghargaan (asteem needs), dan (5) kebutuhan perwujudan diri (self-

actualization) (Koontz, 1990:121).

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa banyak motivasi

yang membuat seseorang bekerja, baik itu motivasi dari dalam (Intrinsik) maupun

dari luar (Ekstrinsik). Kinerja merupakan wujud hasil kerja yang dihasilkan oleh

seseorang. Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian atau evaluasi dan sistem

yang merupakan kekuatan penting untuk mempengaruhi perilaku pegawai dalam

bekerja. Penilaian kinerja mempunyai tujuan untuk motivasi para pegawai dalam

mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi perilaku yang ditetapkan

(23)

Berdasarkan definisi diatas, maka kinerja yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah hasil yang telah diperoleh oleh pegawai berdasarkan standar yang

berlaku untuk suatu pekerjaan yang dilaksanakan dalam periode tertentu atau bisa

juga dikatakan hasil kerja yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja dalam

satuan waktu tertentu.

Pada prinsipnya kinerja dalam organisasi di mana seseorang atau

sekelompok orang berada di dalamnya merupakan pencerminan dari kinerja

sumber daya manusia yang bersangkutan. Menurut Bernadin dan Russel dalam

Sutrisno (2009:179-180), terdapat enam poin dalam penilaian kinerja kerja

sebagai berikut : (1) quality (kualitas), (2) quantity (kuantitas), (3) timeliness

(ketepatan waktu), (4) cost effectiveness (efektivitas biaya), (5) need for

supervision (perlu adanya pengawasan) dan, (6) interpersonal impact (menjaga

harga diri, nama baik).

Oleh karena itu setiap pimpinan selalu berkeinginan untuk meningkatkan

kemampuan dari para pegawainya sehingga pekerjaannya dapat menghasilkan

kinerja yang baik. UPPD/Samsat Delanggu sebagai suatu organisasi

keberhasilannya tergantung pada salah satu faktornya adanya pengaruh

komunikasi organisasi dan motivasi terhadap kinerja kerja pegawai Kanwil

Samsat tersebut. Salah satu faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku

kerja pegawai yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja pegawai tersebut.

Adanya suara miring yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Samsat

tersebut, antara lain; beredarnya isu dari masyarakat atau pihak eksternal Samsat

(24)

tidak jujur atau korupsi uang Samsat dari masyarakat, kurang baiknya dalam

pelayanan Samsat, dan kurang cepatnya proses pelayanan dari pegawai Samsat

kepada masyarakat ketika melakukan proses pembayaran Samsat ataupun proses

lainnya, sehingga seringkali pimpinan harus mengevaluasi penataan Sumber Daya

Manusia yang dimilikinya. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasinya dan

motivasi terhadap kinerja kerja pegawai yang ada di Direktorat Jenderal Samsat

sudah sejalan dengan visi dan misi yang telah dicanangkannya. Sehingga dapat

diketahui apakah suara-suara miring tersebut memang ada atau hanya sebagai

rumor di masyarakat.

Hubungan antara satu pegawai satu dengan yang lainnya haruslah terjalin

secara harmonis di sebuah organisasi tersebut. Seperti halnya itu, organisasi di

UPPD/Samsat Delanggu ini yang melayani publik masyarakat umum dalam

bidang perSamsatan, banyak hal yang terjadi permasalahan yang terjadi

khususnya berhubungan dengan komunikasi. Proses-proses interaksi yang terlibat

dalam perkembangan komunikasi organisasi juga memberi andil pada beberapa

pengaruh penting dalam menghidupkan kembali unsur-unsur dasar organisasi

tersebut. Komunikasi yang kuat dan positif akan menghasilkan kinerja kerja yang

positif juga.

Dari uraian tersebut diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa adanya

motivasi pegawai dalam melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan berasal dari

adanya interaksi antara motif dengan faktor-faktor situasi lingkungan tersebut

yang dihadapi dan dapat ditingkatkan melalui sebuah hubungan komunikasi

(25)

kepala kantor selalu memperhatikan dan membina hubungan yang baik untuk

mengelola motivasi-motivasi pegawainya dalam bekerja. Jadi dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan antara variabel X1 (komunikasi organisasi) dengan

variabel X2 (motivasi) yang saling mempengaruhi satu sama lain terhadap sebuah

peningkatan kinerja pegawai di dalam organisasi Samsat Delanggu.

Menurut McClelland (Atkinson, 1958:438) mengemukakan, bahwa

timbulnya motivasi untuk melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan berasal dari

adanya interaksi antara motif dengan faktor-faktor situasi atau lingkungan tersebut

yang dihadapi yang nantinya akan berpengaruh dalam kinerja pegawai. Jika

seseorang pimpinan dapat menciptakan komunikasi organisasi dalam lembaga

organisasinya yang dapat merangsang munculnya motivasi pegawai, maka dapat

diharapkan produktivitas kinerja pegawai yang tinggi akan dicapai.

Oleh karena itu adanya pimpinan yang mampu menciptakan komunikasi

organisasi dimana setiap anggota organisasi atau setiap pegawai lainnya diberi

kepercayaan dan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan bersama, hak

kebutuhan setiap pegawai dipenuhi ketika dalam bekerja dan pimpinan dapat

membina hubungan dan tidak hanya pimpinan saja, melainkan antar pegawai

saling bisa membina hubungan yang baik antar yang lainnya, hal ini akan

menumbuhkan suasana lingkungan kerja yang nyaman dan mendorong adanya

motivasi kerja yang diharapkan tinggi dan kinerja yang tinggi dapat tercapai.

Oleh karena itu diketahui bahwa adanya Pengaruh Organisasi dan

Motivasi terhadap Kinerja Pegawai, maka dalam penelitian ini peneliti mencoba

(26)

pengaruh yang positif dan signifikan di Samsat dengan judul "Pengaruh

Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai UPPD/Samsat

Delanggu‖.

1.2 Alasan Pemilihan Judul

Penulis memilih judul ―Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Motivasi

Terhadap Kinerja Pegawai UPPD/Samsat Delanggu‖ dikarenakan:

a) Ada keterkaitan antara Penulis dengan objek penelitian.

b) Penulis dapat mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja pada

objek penelitian.

c) Bersedianya UPPD/Samsat Delanggu di dalam memberikan bantuan data

yang diperlukan.

1.3 Penegasan Judul

Untuk memudahkan dan menghindari kesalah fahaman dalam mengartikan

kalimat judul diatas, maka perlu penulis jelaskan sebagai berikut :

a) Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang,

kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan

informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

b) Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang

melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi

berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya

(27)

c) Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya‖

Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan dari judul skripsi

tersebut adalah: suatu penelitian yang mengenai upaya untuk mengetahui

pengaruh hubungan antara pegawai satu dengan yang lain serta dorongan

untuk mencapai tujuan dalam prestasi kerja pegawai.

1.4 Batasan Masalah

Penulis dalam hal ini membatasi masalah produktivitas kerja karyawan yang

berhubungan dengan komunikasi dan motivasi. Sehingga masalah yang

diteliti hanya sekitar pengaruh komunikasi, motivasi terhadap produktivitas

kerja karyawan di departemen produksi suatu perusahaan.

Dalam hal motivasi, penulis membatasi mengenai berbagai macam dorongan

kerja yang timbul baik dari dalam maupun dari luar seseorang untuk

berperilaku dalam mencapai tujuan. Komunikasi dibatasi tentang hubungan

antara pegawai satu dengan yang lain.

1.5 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah,

(28)

a. Adakah Pengaruh yang positif dan signifikan antara Komunikasi

Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Samsat

Delanggu?

b. Berapa besaran Pengaruh antara Komunikasi Organisasi dan Motivasi

terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Samsat Delanggu?

1.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

a. Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

antara (1) komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawai; (2)

motivasi kerja terhadap kinerja pegawai; (3) komunikasi dan motivasi

kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Samsat Samsat

Delanggu.

b. Penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran antara (1) komunikasi

organisasi terhadap kinerja pegawai; (2) motivasi kerja terhadap

kinerja pegawai; (3) komunikasi dan motivasi kerja secara bersama-

sama terhadap kinerja pegawai di Samsat Delanggu.

2. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat berkontribusi dalam:

a. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan penelitian di bidang disiplin Ilmu Komunikasi terutama

(29)

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pihak Kepala Sub Bagian Umum atau Humas di Samsat Delanggu

dalam memperhatikan komunikasi organisasi dan motivasi kepada

pegawainya dengan baik sehingga dapat mempengaruhi kinerja

pegawai yang baik.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, alasan pemilihan judul, penegasan judul,

perumusan masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari

kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta

beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang Rancangan Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Populasi dan

Sampel, Instrumen Penelitian, dan Prosedur Pengumpulan Data.

Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berisi tentang Deskripsi Data dan Pengujian Hipotesis

(30)

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan hasil

penelitian berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

(31)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi terhadap kinerja

pegawai UPPD SAMSAT Delanggu yang dapat diketahui dari

perhitungan hipotesis pertama = 2,024 < = 2,051. Maka

dapat disimpulkan 0 ditolak dan 1 diterima.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja

pegawai UPPD SAMSAT Delanggu yang dapat diketahui dari

perhitungan hipotesis kedua = 1,128 < = 2,051. Maka

dapat disimpulkan 0 ditolak dan 1 diterima.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi dan motivasi

terhadap kinerja pegawai UPPD SAMSAT Delanggu yang dapat

diketahui dari perhitungan hipotesis ketiga = 5,051 > =

3,354 dengan taraf signifikansi 0,001 < α = 0,05, dapat disimpulkan

bahwa 0 ditolak dan 1 diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut maka dapat

disampaikan beberapa saran taitu:

1. Berdasarkan hasil analisis diketahui komunikasi organisasi dan motivasi

kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

(32)

organisasi perlu melakukan evaluasi-evaluasi yang bersifat menyeluruh

kepada setiap pegawai yang ada dilingkungan UPPD/Samsat Delanggu.

Evaluasi ini diperlukan agar pegawai merasakan bagian dari organisasi yang

mengemban tanggung jawab dalam peningkatan kualitas pelayanan terhadap

masyarakat.. dalam peningkatan kinerja pegawai, organisasi perlu melakukan

dorongan kepada pegawai agar dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan serta tidak bersifat menunggu yang artinya pegawai harus

bersikap aktif terhadap pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,

serta pegawai hendaknya selalu mengikuti perkembangan peraturan-peraturan

agar setiap pelaksanaan tugas dapat lebih efektif dan efisien.

2. Peningkatan kinerja pegawai tidak terlepas dari pemberian dorongan atau

motivasi kepada pegawai. Dalam hal ini organisasi hendaknya membuat

kebijakan-kebijakan yang mengarah pada motivasi pegawai, seperti

memberikan reward kepada pegawai yang berprestasi, memberikan

pengembangan pengetahuan terhadap pegawai secara menyeluruh.

3. Organisasi perlu untuk meningkatkan komunikasi karena tanpa komunikasi

yang baik, maka koordinasi yang diharapkan tidak akan bias terlaksana

dengan baik sehingga dapat menimbulkan kendala-kendala dalam

melaksanakan tugas. Dalam komunikasi terdapat unsur informasi, untuk itu

kerjasama dan pemakaian informasi diantara para atasan dan bawahan amat

penting dilakukan. Sistem komunikasi harus diarahkan kepada pemakai semua

tingkatan dalam organisasi secara bersama. Peningkatan komunikasi disini

(33)

dan komunikasi anatara sesama pegawai baik dalam satu bagian dan

subbagian lainnya.

4. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai pengaruh

komunikasi organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja, sebaiknya peneliti

melakukan penelitian ditempat yang berdeda baik di lembaga maupun

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Alo, Liliweri. 2004. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung: Mandar Maju

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bhineka Cipta

Bungin Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu social lainnya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Davis, Keith & John W Newstrom. 2004. Prilaku dalam Organisasi .Alih Bahasa Agus Darma. Jakarta: Erlangga

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Cetakan keempat. Jakarta: Kencana Perdana Media Group

Koontz, Harold, Cyril O'Donnell dan Heinz Weihrich. 1996. Manajemen, Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

McClelland, D., Atkinson, J. W., Clark, R. W., & Lowell, E. L. 1958. The Achievement Motive. New York: Appleton-Century-Crofts

Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Pace, R. Wayne dan Don F. Faules. 2002. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Cetakan Ketiga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom.

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid I. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sutrisno, Edi. 2009. Komunikasi dalam Organisasi. Jakarta: Kencana

(35)

Widodo. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Refika Offset

Winardi, J. 2007. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Kerja akibat seluruh gaya luar yang bekerja pada sebuah struktur ( external forces ) U e , menyebabkan terjadinya gaya-gaya dalam pada struktur ( internal work or

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik menggunakan Earning Response Coefficient sebagai indikator ukuran atas tingkat abnormal return saham dalam merespon

Lansia yang mengalami hipertensi atau memiliki riwayat hipertensi berjumlah 26 orang (74%), di Posyandu lansia tersebut telah diadakan senam dua kali dalam

Sebagai seorang mahasiswa yang sudah lama menuntut ilmu di Perguruan Tinggi dan telah menjadi tanggung jawab penulis untuk dapat memenuhi persyaratan untuk

The transactions recording system (purchases and sales) LPG at distributor level is generally better than at the level of sub-resellers (SP), as shown in Table

Laporan Akhir ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikana Diploma III di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik

Dalam upaya meningkatkan kualitas produk dan mengetahui apakah proses produksi masih berada dalam batas kendali atau tidak serta menentukan penyelesaian untuk mengatasi faktor

Penelitian terhadap tanaman tersebut bertujuan untuk membangun sebuah sistem pakar menggunakan metode K-Means Cluster untuk mendeteksi hama atau penyakit pada