STUDI ETNOFARMAKOLOGI TANAMAN OBAT IMUNOSTIMULAN DI KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS
SKRIPSI
Oleh:
NOLARISA YULIASETIATI 1408010169
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI
STUDI ETNOFARMAKOLOGI TANAMAN OBAT IMUNOSTIMULAN DI KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi
Oleh:
NOLARISA YULIASETIATI 1408010169
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI
MOTTO
Allah menganugerahkan Al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi
karunia yang banyak dan Hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
PERSEMBAHAN
“Sujud syukur kehadirat Allah SWT, Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Besar Muhammad SAW” Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Kedua Orang Tua :
Ayah dr. Aris Setiawan dan Ibu Lely Dwi Yuliastiati
Terimakasih atas segala doa, saran, bimbingan, motivasi, kasih sayang dan
pengorbanan yang tidak ada habisnya yang selalu diberikan kepada penulis untuk
mencapai kesuksesan dan mimpinya. Semoga Allah SWT selalu memberikan
rejeki dan kesehatan
Ibu Pembimbing :
Ibu Dr. Nunuk Aries Nurulita N, M.Si., Apt dan Ibu Dr. Diniatik, M.Si., Apt
Terimakasih selalu memotivasi, memberikan inspirasi, hanya ucapan terima
kasih yang bisa disampaikan
Teman-teman Fakultas Farmasi :
Teman-teman seperjuangan dan seangkatan Fakultas Farmasi Universitas
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Studi Etnofarmakologi Tanaman Obat Imunostimulan di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi S1 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H.,M.H., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto;
2. Dr. Agus Siswanto, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto;
3. Wahyu Utaminingrum, M.Sc., Apt selaku Ketua Prodi Farmasi S1 yang telah memberi berbagai informasi dan bimbingan tentang tata laksana penyusunan skripsi;
4. Dr. Nunuk Aries Nurulita, M.Si., Apt selaku pembimbing I yang selalu bijaksana memberikan bimbingan, nasehat serta waktunya selama penelitian dan penulisan skripsi ini;
5. Dr. Diniatik, M.Si., Apt selaku pembimbing II yang dengan sabar dan penuh perhatian dalam membimbing skripsi penulis
6. Githa Fungie Galistiani, M.Sc., Apt telah memberikan berbagai pertanyaan untuk menguji kelayakan sebagai Sarjana Farmasi;
7. Didik Setiawan, M.Sc., Apt yang telah memberikan berbagai pertanyaan untuk menguji kelayakan sebagai Sarjana Farmasi;
8. Ayah dan Ibu serta keluarga tercinta yang telah memberikan doa, semangat serta bantuan baik material maupun moral;
9. Teman-teman Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah membantu memperoleh data dan cara analisis dalam penelitian ini serta semua pihak terkait yang tidak disebutkan satu persatu;
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya muudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Purwokerto, 23 Agustus 2018
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nolarisa Yuliasetiati
NIM / Angkatan : 1408010169 / 2014
Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 09 November 1996 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Cimanggu Kulon RT 01 RW 05 Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Riwayat Pendidikan :
1. TK / Tahun Lulus : TK Anggrek Jatiwangi / Tahun 2002 2. SD / Tahun Lulus : SD Negeri 2 Cimanggu / Tahun 2008 3. SMP / Tahun Lulus : SMP Negeri 1 Cimanggu / Tahun 2011 4. SMA / Tahun Lulus : SMA Purnama Majenang / Tahun 2014
5. Perguruan Tinggi : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Angkatan 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PESETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
MOTTO... v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 5
B. Landasan Teori ... 6
1. Definisi Etnofarmakologi ... 6
2. Tanaman Obat ... 6
3. Pengobat Tradisional ... 9
4. Sistem Imunitas ... 9
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 11
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 12
D. Alat dan Subjek Penelitian ... 12
E. Cara Penelitian ... 14
1. Tahap Persiapan ... 14
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 15
3. Alur Penelitian ... 16
F. Analisis Hasil ... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Kecamatan Baturraden ... 17
1. Karakteristik Responden ... 17
a. Tingkat Pendidikan ... 18 Berbasis Indikasi Sebagai Imunostimulan dari Subyek Penelitian ... 21
2.1 Daftar Suku Tanaman Tunggal yang digunakan sebagai imunostimulan ... 21
2.2 Bagian tanaman tunggal yang digunakan sebagai imunostimulan ... 25
2.3 Cara pengolahan tanaman tunggal yang digunakan sebagai imunostimulan ... 26
2.4 Cara penggunaan tanaman tunggal yang digunakan sebagai imunostimulan ... 26
2.5 Tempat memperoleh tanaman tunggal yang digunakan sebagai imunostimulan ... 27
3. Ramuan Sebagai Imunostimulan ... 28
3.1 Daftar Suku Tanaman Ramuan ... 28
3.3 Cara pengolahan ramuan campuran yang digunakan
sebagai imunostimulan ... 42
3.4 Cara penggunaan ramuan yang digunakan sebagai imunostimulan ... 43
3.5 Tempat Memperoleh ramuan yang digunakan sebagai imunostimulan ... 44
4. Tanaman yang paling banyak digunakan oleh responden .... 44
5. Tanaman obat yang perlu diteliti lebih lanjut ... 52
B. Keterbatasan Penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Tahap Penelitian (Kerangka operasional) ... 16
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Baturraden ... 17
Gambar 4.2 Daftar suku tanaman tunggal ... 21
Gambar 4.11 Cara mendapatkan bagian tanaman yang digunakan pada tanaman ramuan ... 44
Gambar 4.12 Temulawak (Zingiber zerumbet Roxb.) ... 45
Gambar 4.13 Jahe (Zingiber officinale Roscoe) ... 46
Gambar 4.14 Kunyit (Curcuma longa L.) ... 47
Gambar 4.15 Kencur (Kaempferia galanga L.) ... 48
Gambar 4.16 Lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.) ... 49
Gambar 4.17 Pegagan (Cantella asiatica (L.) Urb.) ... 49
Gambar 4.18 Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) ... 50
Gambar 4.19 Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Ness)... 51
Gambar 4.20 Akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Raeusch) ... 53
Gambar 4.22 Kumis Kucing (Orthosipon aristatus (Blume) Miq.)... 54
Gambar 4.23 Ketumpang (Paperomia pellucida (L.)) ... 55
Gambar 4.24 Jarem (Desmodium triflorum (L.) DC) ... 55
Gambar 4.25 Temulawak (Zingiber zerumbet Roxb.) ... 93
Gambar 4.26 Jahe (Zingiber officinale Roscoe) ... 93
Gambar 4.27 Kunyit (Curcuma longa L.) ... 93
Gambar 4.28 Kencur (Kaempferia galanga L.) ... 93
Gambar 4.29 Lempuyang (Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.) ... 93
Gambar 4.30 Pegagan (Cantella asiatica (L.) Urb.) ... 93
Gambar 4.31 Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) ... 94
Gambar 4.32 Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Ness)... 94
Gambar 4.33 Akar alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Raeusch) ... 94
Gambar 4.34 Cabe puyang (Piper retrofractum Vahl) ... 94
Gambar 4.35 Kumis Kucing (Orthosipon aristatus (Blume) Miq.)... 94
Gambar 4.36 Ketumpang (Paperomia pellucida (L.)) ... 94
Gambar 4.37 Jarem (Desmodium triflorum (L.) DC) ... 95
Gambar 4.38 Daun sembung (Blumea balsamifera L.) ... 95
Gambar 4.39 Brotowali (Tinospora crispa L.) ... 95
Gambar 4.40 Daun sirsak (Annona muricata L.) ... 95
Gambar 4.41 Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) ... 95
Gambar 4.42 Adas (Foeniculum vulgare Mill) ... 95
Gambar 4.43 Sereh (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf) ... 96
Gambar 4.44 Cengkeh (Syzgium aromaticum (L.) Merr. & L.M.Perry) ... 96
Gambar 4.45 Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) ... 96
Gambar 2.46 Daun kelor (Moringa oleifera Lam.)... 96
Gambar 4.47 Manis (Cinnamomun verum J. Presl) ... 96
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1. Karakteristik Informan ... 18 Tabel 4.2. Jenis Tanaman Tunggal yang Digunakan Sebagai Obat
Imunostimulan di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas .... 22 Tabel 4.3. Jenis Tanaman Ramuan Yang Digunakan Sebagai Obat
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Daftar Pedoman Wawancara ... 64 Lampiran 2. Lembar Informed Consent ... 65 Lampiran 3. Transkrip Wawancara ... 68 Lampiran 4. Gambar Tanaman Obat sebagai Imunostimulan di Kecamatan
Baturraden Kabupaten Banyumas ... 93 Lampiran 5. Pelaksanaan Penelitian ... 97 Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas Farmasi ... 98 Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian dari Kesatuan Bangsa dan Politik
Purwokerto ... 99 Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Banyumas ... 100 Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian dari Pemerintah Kabupaten Banyumas
Kecamatan Baturraden ... 101 Lampiran 10. Surat Ethical Clearance ... 102 Lampiran 11. Hasil Pengujian Tumbuhan dari Fakultas Biologi Universitas
Jenderal Soedirman ... 103
Studi Etnofarmakologi Tanaman Obat Imunostimulan di Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas
Nolarisa Yuliasetiati, Diniatik, Nunuk Aries Nurulita
ABSTRAK
Imunostimulan adalah bahan yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun. Oleh karena itu adanya senyawa kimia yang dapat meningkatkan aktivitas sistem imun sangat membantu untuk mengatasi penurunan sistem imun dan senyawa-senyawa tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan sebagai alternatif imunostimulan dan mengetahui cara penyiapan serta pemanfaatan tanaman sebagai imunostimulan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif dan metode pangambilan sampel secara purposive sampling pada seluruh pengobat tradisional yang terdapat di Kecamatan Baturraden. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 24 jenis tumbuhan obat yang terdiri dari 16 suku yang digunakan sebagai imunostimulan, dimana sebagian besar tanaman tersebut merupakan tanaman yang berasal dari famili Zingiberaceae. Sebagian besar bagian tanaman yang digunakan sebagai imunostimulan adalah pada bagian rimpang, dimana tumbuhan tersebut sebagian besar diperoleh dengan cara membeli baik di pasar, di warung maupun di toko obat tradisional. Pengolahan tanaman obat sebagai imunostimulan sebagian besar dengan cara direbus dan digunakan dengan cara diminum. Tanaman obat yang paling banyak digunakan sebagai alternatif imunostimulan di Kecamatan Baturraden adalah temulawak, jahe, kunyit, kencur, lempuyang, pegagan, jeruk nipis, sambiloto. Tanaman obat yang perlu diteliti lebih lanjut adalah akar alang-alang, cabe puyang, kumis kucing, ketumpang, dan jarem.
A Study On Ethnopharmacology Of Immunostimulants Medicinal Plants In Baturraden Sub-District Of Banyumas Regency
Nolarisa Yuliasetiati, Diniatik, Nunuk Aries Nurulita
ABSTRACT
Immunostimulants are substances to improve the performance of components of immune system. Therefore, the presence of chemical substances being able to improve the activity of the immune system helps much to overcome the decrease of immune system. Such substance can be obtained from the plants. This research aims to know the type of plants that can be used as alternative of immunostimulants and to discover how to take advantage of it. This is a qualitatively descriptive research. The sample is chosen through purposive sampling method. Based on the findings, there are 24 types of medicinal plants consisting of 16 types to be used as immunostimulants. Majority of the plants are from the family of Zingiberceae. The parts of the plants to use as immunostimulants are mostly the rhizome and can be found in the traditional market or traditional medicine store. The treatment of medicinal plants as immunostimulants was mostly boiled and drunk it. The most widely used medicinal plants as an immunostimulants alternative in Baturraden District were temulawak, jahe, kunyit, kencur, lempuyang, pegagan, jeruk nipis, sambiloto. Medicinal plants that need to be further investigated were akar alang-alang, cabe puyang, cat whiskers, ketumpang, and jarem.