• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I WARIH BUDI PRASETYO PBSI'17

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I WARIH BUDI PRASETYO PBSI'17"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra merupakan hasil karya manusia baik secara lisan maupun tulisan yang diungkapkan melalui bahasa sebagai pengantar yang memiliki nilai estetika atau keindahan tersendiri. Sebagai karya yang diciptakan manusia, bahasa yang yang muncul dari karya sastra (puisi) biasanya berkaitan dengan perasaan penyairnya. Perasaan tersebut bisa mncul karena pengalaman, penglihatan, maupun keadaan yang sedang dialami langsung oleh manusia itu sendiri. Dari perasaan yang timbul itu, maka dimunculkanlah oleh manusia ke dalam bentuk tulisan yang tersusun secara sistematis membentuk suatu teks yang disebut puisi. Oleh karena itu, untuk memahami sebuah karya sastra (puisi), seseorang peneliti dapat memahami langsung dari penyairnya secara langsung.

(2)

2

Hakikat karya sastra dipandang sebagai dunia rekaan (fiktif) yang diciptakan seorang penyair. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa karya sastra merupakan ungkapan (inspirasi) sesorang di dalam dunia nyata, tetapi sudah diolah oleh penyair melalui imajinasinya sehingga tidak dapat diharapkan realitas karya sastra sama dengan realitas dunia nyata. Sebab, realitas di dalam karya sastra sudah ditambah sesuatu oleh penyair (imajinasi), sehingga kebenaran dalam karya sastra ialah kebenaran yang dianggap ideal oleh pengarangnya. Kebenaran yang lebih tinggi sepantasnya berlaku. Dengan demikian, munculah interpretasi akan karya sastra dimana karya sastra dalam bentuk teks sekalipun itu kisah nyata yang dituangkan menjadi sebuah gagasan maka akan bersifat fiktif karena telah dibumbui teks lain oleh pengarangnya sendiri.

(3)

3

estetika. Bahasanya lebih banyak memiliki kemungkinan makna. Hal ini disebabkan terjadinya pengkonsentrasian atau pemadatan segenap kekuatan bahasa di dalam puisi. Pemadatan itu terjadi anatara struktur fisik dan struktur batin puisi.

Sebagai bentuk pengekpresiaan perasaan, selain memiliki kata atau bahasa konotatif puisi berkaitan erat dengan unsur simbolik yang pada dasarnya bisa menjadi maksud terciptanya puisi itu sendiri. Penyimbolan itu muncul karena puisi merupakan kumpulan bahasa yang padat tetapi memiliki arti yang luas. Dari adanya simbol yang muncul pada puisi tertentu, penafsir harus memahami kapan dan dimana puisi itu tercipta. Sebagai contoh apabila puisi itu tercipta ketika tahun 1945, kebanyakan simbol yang muncul merupakan simbol kemerdekaan. Simbol-simbol seperti itulah yang perlu dipahami oleh setiap penafsir, khususnya dalam menafsirkan simbol pada puisi.

(4)

4

Pentingnya pemaparan akan religiusitas dalam karya sastra terus mengalami perkembangan dari tahun-ketahun. Hal itu mendasari bahwa dalam karya sastra, sarana-sarana bahasa dimanfaatkan secara sistematis dan dengan sengaja membujuk atau mengarahkan jiwa pembaca terhadap religiusitas. Dalam puisi, bahasa yang digunakan sengaja untuk membuat pelanggan atau pembaca untuk memperhatikan dan menyadarinya. Bahkan sastra tumbuh dari suatu yang bersifat religius. Pada awal

mula segala sastra adalah religius. Istilah “religius” membawa konotasi pada agama.

Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan, bahkan dapat melebur dalam satu kesatuan, namun sebenarnya keduanya menyaran pada makna yang berbeda (Ratna, 2009).

Tema ketuhanan yang diangkat melalui sebuah puisi mengangkat nilai yang tinggi karena berhubungan lansung dengan Tuhan. Adanya tema ketuhanan dalam sebuah puisi tidak hanya ditunjukan penyair pada dirinya sendiri, tapi lebih kepada pembaca, maupun masyarakat luas. Dengan menggambarkan keberadaan Tuhan melalui puisi, diharapkan pembaca untuk dapat lebih memahami keberadaannya. Munculnya tema keagamaan dalam karya sastra (puisi) sendiri dikiuti perasaan jiwa pengarannya. Dengan demikian, simbol keagamaan maupun ketuhanan yang muncul pada puisi dapat dijadikan sebagai rujukan terhadap pemahaman jiwa pengarang terhadap Tuhannya.

(5)

5

Panca Dahana. Latar belakang peneliti menjadikan kumpulan Puisi Lalu Aku menjadikan bahan penelitian dikarenakan peneliti berasumsi bahwa terdapat simbol-simbol religi pada kumpulan puisi Lalu Aku karya Radhar Panca Dahana yang menarik untuk di analisis. Selain dikarenakan ingin mengungkapkan simbol religiusitasnya, peneliti juga berasumsi bahwa penelitan ini penting dilakukan karena pada karya-karya Radhar panca Dahana, pengarang cenderung menulis puisi bertema sosial-politik, sehingga munculnya religius dalam kumpulan puisi Lalu aku ini menjadi penting untuk dianalisis.

Puisi-puisi Lalu Aku karya Radhar Panca Dahana ini, banyak memuat tentang kehidupan pengarang di masa lalu dan beberapa tata cara pengarang untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Kehidupan pengarang yang disampaikan lewat puisinya banyak menggunakan simbol-simbol benda mati. Namun demikian, puisi-puisi Radhar Panca Dahana yang demikian tersebut hanya dipandang sebagai narasi-modern belaka.

(6)

6

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan interpretasi hermenetika. Hermeneutika sendiri sangat erat hubungannya dengan penafsiran. Jadi, dalam menafsirkan simbol-simbol yang akan diteliti, peneliti menggunakan pendekatan interpretasi hermeneutika. Oleh karena itu, penelitian ini peneliti memberi judul “Religiusitas pada Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah religiusitas yang terdapat dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku karya Radhar Panca Dahana?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: mendeskripsikan simbol-simbol Religiusitas dalam puisi kumpulan puisi Lalu Aku karya Radhar Panca Dahana?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

(7)

7

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kepada peneliti dan pembaca tentang seluk-beluk religiusitas yang ada dalam puisi-puisi karangan Radhar Panca Dahana, khususnya di dalam buku Lalu Aku.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi peneliti sastra selanjutnya, terutama dalam mengkaji karya sastra yang menggunakan teori Hermeneutika.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini ditujukan untuk pengembangan sistem informasi administrasi, diharapkan dapat menghasilkan sebuah produk berupa Sistem Informasi Administrasi Santri Pada

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, keabsahan akta notaris meliputi bentuk isi, kewenangan pejabat yang membuat, serta pembuatannya harus memenuhi

Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa jumlah pasien lebih banyak dibanding jumlah perawat sehingga mempengaruhi proses pelayanan terhadap tingkat kepuasan

[r]

and you can see from the radar screen – that’s the screen just to the left of Professor Cornish – that the recovery capsule and Mars Probe Seven are now close to convergence..