• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas - UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE DI KELAS IV SD NEGERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas - UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA DAN HUBUNGAN ANTAR BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VAN HIELE DI KELAS IV SD NEGERI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Menurut Sukmadinata (2009:104) kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru, cara-cara baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat. Hal baru itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru itu adalah sesuatu yang sifatnya inovatif.Menurut David Campbell dalam Sukmadinata (2009: 104) kreativitas adalah sesuatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik, aneh, dan berguna bagi masyarakat.

(2)

hal-hal yang sudah ada yang kreatif berbeda dengan apa yang telah ada dari potensi kreatif seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja, atau karya baik dalam bentuk barang maupun gagasan secara bermakna dan berkualitas.

Berdasarkan pengertian kreativitas menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melahirkan hal-hal baru berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada yang kreatif berbeda dengan apa yang telah ada yang berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat.

b. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif

Ciri-ciri kepribadian kreatif menurut pakar psikologi dalam Munandar (2009: 37) adalah sebagai berikut :

1) Imajinatif

2) Mempunyai prakarsa 3) Mempunyai minat luas 4) Mandiri dalam berpikir 5) Melit ( ingin tahu ) 6) Senang berpetualang 7) Penuh energi

8) Percaya diri

9) Bersedia mengambil resiko

(3)

c. Pengembangan Kreativitas

Pengembangan kreativitas siswa menurut Munandar (2009:45) perlu meninjau empat aspek dari kreativitas yaitu pribadi, pendorong (press), proses, dan produk (4p dari kreativitas)

1) Pribadi

Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkunganya.Ungkapan kreatif adalah yang mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut.Dari ungkapan pribadi yang dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-produk yang produktif. 2) Pendorong

Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan dari lingkunganya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri (motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu.

3) Proses

(4)

4) Produk

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkunagan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan) kreatif. Pendidik harus menghargai produk kreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau memamerkan hasilkarya anak. Ini akan lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.

d. Indikator Kreativitas

Kreativitas mempunyai indicator untuk mengetahui pencapaian kreativitas. Indikator kreativitas menurut Safari (2005: 114-115) adalah skor siswa yang diperoleh dari tes kreativitas

Adapun kisi-kisi dapat disusun sebagai berikut :

Tabel 2.1 Kisi-kisi Tes Kreativitas

(5)

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Arifin (2013:12-13), merupaka suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia manusia selalu mengejar prestassi menurut bidang dan kegiatanya masing-masing. Prestasi belajar (achievement) semakin terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi

keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan.

e. Prestasi beelajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik.

Syah (2011: 216-219) ada dua macam pendekatan yang amat popular dalam mengevaluasi atau menilai tingkat keberhasilan/prestasi belajar, yakni :

(6)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh seseorang setelah melakukan proses belajar dan prestasi belajar sangat berkaitan dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari proses belajar.

3. Matematika

a. Pengertian Matematika

(7)

Menurut Heruman (2007: 2), berikut ini beberapa konsep-konsep pada kurikulum matematika SD yaitu :

1) Penanaman Konsep Dasar (Penanaman Konsep)

Pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut.

2) Pemahaman Konsep

Pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep yangbertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.

3) Pembinaan Keterampilan

Bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematik.

b. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Menurut Heruman (2007; 1), siswa sekolah dasar umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun, sampai 12 atau 13 tahun. Piget (Heruman, 2007;1), mereka berada pada fase operasional konkrit. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berfikir untuk mengoprasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terkait dengan objek yang bersifat kongkrit.

(8)

c. Tujuan Matematika

Menurut Heruman (2007: 2), tujuan akhir dari matematika di SD yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, untuk menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah benar yang sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa.

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika di SD

Pada penelitian tindakan kelas di SD Negeri 02 Sokaraja Kulon ini peneliti mengambil materi dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai berikut :

Standar Kompetensi : 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.

Kompetensi Dasar : 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris.

8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun data.

5. Model pembelajaran Van Hiele

(9)

berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan siswa dengan sumber belajar lainya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menutut Purwoko (dalam Aisyah, dkk. 2008), model pembelajaran Van Hieleadalah model yang teori belajarnya mengkhususkan dalam pembelajaran geometrid dan dikemukakan hanya yang berkaitan dengan pembelajaran geometri saja.Ada tiga unsur utama menurut Van Hiele dalam pembelajaran geometri yaitu waktu, materi pembelajaran dan metode penyusun yang apabila dikelola secara terpadu dapat mengakibatkan meningkatnya kemampuan berpikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya.Penelitian yang dilakukan Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri.Van Hiele (dalam Ismail, 1998) menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman geometri yaitu:

a. Tahap pengenalan b. Analisis

(10)

d. Deduksi e. Keakuratan.

ModelVan Hiele tidak hanya memuat tingkat-tingkat pemikiran

geometrik.Menurut Van Hiele (dalam Ismail, 1998), kenaikan dari tingat yang satu ke tingkat berikutnya tergantung sedikitpada kedewasaan biologis atau perkembangannya, dan tergantung lebih banyak kepada akibat pembelajarannya.

Van Hiele menuntut bahwa tingkat yang lebih tinggi tidak

langsung menurut pendapat guru, tetapi melalui pilihan-pilihan yang tepat, meskipun demikian, siswa tidak akan mencapai kemajuan tanpa bantuan guru. Oleh karena itu, maka ditetapkan fase-fase pembelajaran yang menunjukkan tujuan belajar siswa dan peran guru dalam pembelajaran dalam mencapai tujuan itu. Fase-fase pembelajaran itu adalah :

a. Fase informasi

Pada fase informasi ini guru dan siswa menggunakan tanya-jawab dan kegiatan tentang objek-objek yang dipelajari pada tahap berpikir siswa dan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sambil melakukan observasi.

b. Fase orientasi

(11)

c. Fase eksplisitasi atau penjelasan

Pada fase ini siswa menyatakan pandangan yang muncul mengenai struktur yang diobservasi.Di samping itu, untuk membantu siswa menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru memberi bantuan sesedikit mungkin.Hal tersebut berlangsung sampai sistem hubungan pada tahap berpikir mulai tampak nyata.

d. Fase orientasi bebas

Pada fase ini Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks berupa tugas yang memerlukan banyak langkah, tugas yang dilengkapi dengan banyak cara, dan tugas yang open-ended. e. Fase integrasi

Pada fase ini Siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah dipelajari. Guru dapat membantu siswa dalam membuat sintesis ini dengan melengkapi survey secara global terhadap apa yang telah dipelajari. Pada akhir fase kelima ini siswa mencapai tahap berpikir yang baru.Siswa siap untuk mengulangi fase-fase belajar pada tahap sebelumnya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

(12)

banyaknya konsep yang termuat di dalamnya dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya geometri mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami siswa dibandingkan dengan cabang matematika yang lain, namun bukti-bukti di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar geometri masih rendah. Banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami materi geometri. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar geometri tersebut, cara yang dapat ditempuh adalah penerapan teori Van Hiele.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa penerapan teori Van Hiele memberikan dampak yang positif dalam pembelajaran geometri.Bobango (1993:157) menyatakan bahwa pembelajaran yang menekankan pada tahap belajar Van Hiele dapat membantu perencanaan pembelajaran dan memberikan hasil yang memuaskan.Senk (1989:318) menyatakan bahwa prestasi siswa SMU dalam menulis pembuktian geometri berkaitan secara positif dengan teori Van Hiele.Mayberry (1983:67) berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa konsekuensi teori Van Hiele adalah konsisten.

(13)

antar bangun datar menggunakan model pembelajaran Van Hiele di kelas IV SD Negeri 02 Sokaraja Kulon”

C. Kerangka Pikir

Matematika selalu dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga banyak dari siswa yang kurang menyukainya. Matematika di SD merupakan pembelajaran yang berawal dari benda kongkrit menuju benda abstrak, sebagai pengenalan benda kongkrit maka pembelajaran matematika menggunakan alat peraga sebagai media dalam proses pembelajarannya.

Pada dasarnya setiap guru menginginkan anak didiknya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, tetapi kemampuan dan karakteristik setiap siswa itu berbeda-beda, dan perbedaan itu dapat dilihat pada saat proses pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki keterampilan-keterampilan dalam mengajar anak didiknya, sehingga dapat tercapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

(14)

Matematika, terutama materi memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datardi kelas IV SD Negeri 02 Sokaraja Kulon.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dibuat kerangka pikir penelitian pada pembelajaran Matematika materi memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datardi kelas IV SD Negeri 02 Sokaraja Kulon melalui model pembelajaran Van Hielesebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian  Kurangnya

(15)

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Kreativitas siswa kelas IV SD Negeri 02 Sokaraja Kulon kecamatan Sokaraja pada tahun ajaran 2013/2014 pada materi memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datardapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Van Hiele. 2. Prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 02 Sokaraja Kulon kecamatan

Gambar

Tabel 2.1 Kisi-kisi Tes Kreativitas
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah pengajaran dengan metode eksperimen dapat membantu pemahaman siswa, dan (2) perbedaan prestasi belajar antara

Pasal 7 ayat (1) UU Perikanan dengan sangat luas memberikan kewenangan kepada menteri untuk menetapkan: (a) rencana pengelolaan perikanan; (b) potensi dan alokasi sumber daya ikan

Jika seorang pekerja dipilih secara rawak daripada kumpulan itu, nyatakan kebarangkalian.. bahawa pekerja yang dipilih itu

type tcpConnect dest-ipaddr <ip tujuan> dest-port 21 control disable. timeout 1000

Pengelola Perkebunan harus memastikan bahwa penggunaan lahan ketentuan yang berlaku atau ketentuan lainnya yang perkebunan telah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang

Subjek Retribusi Pasar Grosir dan/ atau Pertokoan adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/ menikmati pelayanan penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai

Namun, kenyataannya secara menyeluruh bahwa tidak adanya dicantumkan atau tidak secara rinci menjelaskan ketentuan mengenai pengunduran diri dari organisasi internasional dimana

Dalam hal ini daerah diberi kewenangan untuk mengurus rumah tangga daerahnya sendiri, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan daerah, kedua, makin tingginya bantuan pemerintah