• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Merauke, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Merauke. Drs. P A R D J A N, M.Si. NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Merauke, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Merauke. Drs. P A R D J A N, M.Si. NIP"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 1

KATA PENGANTAR

Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab dalam menyediakan data statistik dengan menyelenggarakan kegiatan Sensus Penduduk sesuai dengan UU No 16 Tahun 1997.

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) Angka Sementara ini

menyajikan agregat data dasar yang diperoleh dari hasil olah cepat Daftar SP2010-RBL1. Cakupan data dasar dalam laporan ini adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin, menurut wilayah administrasi berikut turunannya. Kami mengucapkan terima kasih atas saran, kritik dan informasi yang telah kami terima selama pelaksanaan SP2010 sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan SP2010. Penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah berperan serta dan berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan SP2010. Dan kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini kami sampaikan terima kasih.

Merauke, Agustus 2010 Kepala BPS Kabupaten Merauke

Drs. P A R D J A N, M.Si. NIP 19660925 199203 1 001

Drs. P A R D J A N, M.Si. Kepala BPS Kab. Merauke

(3)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 2

1

LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN MERAUKE

Secara geografis, Kabupaten Merauke terletak antara 50 – 90 Lintang Selatan dan 1370 - 1410 Bujur Timur. Kabupaten Merauke berbatasan langsung dengan Kabupaten Mappi dan Kabupaten Boven Digoel di sebelah utara, sedangkan untuk sebelah selatan dan sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafura, dan sebelah timur berbatasan dengan Papua New Guinea (PNG).

Luas wilayah Kabupaten Merauke mencapai 45.071 km2. Sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah, ketinggian bervariasi antara 0 sampai dengan 100 m di atas permukaan laut. Sejak tahun 2006 Kabupaten Merauke mempunyai dari 20 distrik yang terdiri dari 160 desa dan 8 kelurahan.

(4)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 3

2

RANGKAIAN KEGIATAN SP2010

Kegiatan SP2010 di

Kabupaten Merauke

mencakup beberapa tahapan, yaitu : persiapan, pelaksanaan lapangan, editing, batching, pengolahan, dan penyajian data.

Tahap persiapan dimulai dengan perbaikan peta

wilayah, menyiapkan

keberadaan blok sensus (BS), jumlah petugas sensus, pelatihan petugas sensus penduduk, merencanakan alokasi dokumen sensus (baik

dokumen scanner maupun nonscanner) serta sosialisasi SP2010 di Kabupaten Merauke. Perekrutan petugas SP2010 dilakukan per distrik, kecuali untuk Distrik Merauke dilakukan per kelurahan mengingat jumlah penduduk Distrik Merauke yang cukup banyak. Petugas sensus terdiri

Pembukaan Pelatihan Petugas SP2010

Undangan Sosialisasi SP2010 di Kab. Merauke

(5)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 4 dari KSK, Korlap, Kortim, dan Petugas Pencacah Lapangan (PCL). Petugas yang telah direkrut selanjutnya dilatih.

Terdapat dua

macam pelatihan, yaitu pelatihan pertama untuk INDA/KSK/ Korlap dan pelatihan kedua untuk Kortim dan PCL.

Pelatihan Petugas SP2010 di Hotel Akat Merauke

(6)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 5

Sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke dalam Acara Pembukaan Pelatihan Petugas SP2010

Pada pembukaan pelatihan SP2010, Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke, drg. Josef Rinta Rachdyatmaka, M.Kes, menyampaikan arti pentingnya data hasil sensus untuk perencanaan pembangunan oleh pemerintah di masa mendatang,

khususnya untuk Kabupaten Merauke. Mengingat sangat pentingnya data hasil SP2010, Pemda Kabupaten Merauke mendukung sepenuhnya demi kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan SP2010 agar data penduduk yang dihasilkan hanya satu data untuk Kabupaten Merauke. Dengan adanya data yang akurat, perencanaan pembangunan untuk masa mendatang akan lebih tepat sasaran sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, beliau juga berpesan kepada seluruh peserta pelatihan yang akan menjadi petugas SP2010 agar mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan melaksanakan sensus di lapangan agar sesuai dengan pedoman yang telah diajarkan selama pelatihan, sehingga data yang akan didapat adalah data yang akurat dan merupakan data yang benar-benar sesuai dengan keadaan di lapangan.

drg. Josef Rinta R., M.Kes SekDa Kab. Merauke

(7)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 6 Pelaksanaan lapangan

SP2010 dilakukan pada tanggal 1 – 31 Mei 2010, diawali dengan pencacahan di kediaman Wakil Bupati dan ketua DPRD. Penyisiran masyarakat yang belum didata dilakukan hingga tanggal 25 Juni 2010. Selain monitoring intern yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Merauke terdapat pula monitoring kegiatan oleh Korwilnas dari BPS Pusat dan Task Force (TF) dari BPS Provinsi. Tidak hanya monitoring kegiatan saja, monitoring kualitas pun dilakukan oleh TF dari BPS Pusat. Tahapan editing

dilakukan oleh

masing-masing tim dengan penanggung jawab adalah Kortim dan Korlap.

Listing di Distrik Merauke

Pendataan Penduduk oleh Task Force (TF)

Sensus ABK di Pelabuhan Gudang Arang

(8)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 7 Tahap pengolahan dimulai dengan pelaporan hasil SP2010-RBL1 melalui email dan terus dilakukan updating selama bulan sensus. Dokumen hasil pendataan SP2010 yang sudah selesai selanjutnya dibatching dan dan akan dilakukan pengiriman

sebagian dokumen ke BPS Provinsi Papua untuk diolah dengan scanner. Sementara pengolahan dokumen nonscanner dilakukan oleh di BPS Kabupaten

Merauke. Dokumen hasil SP2010 yang akan

dikirim ke BPS Provinsi Papua Medan Sulit SP2010,

(9)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 8 Proses Editing dan Pengolahan Data Hasil SP2010 di BPS Kab. Merauke

(10)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 9

(11)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 10

3

GAMBARAN

UMUM

PENDUDUK

KABUPATEN MERAUKE

Berdasarkan hasil pencacahan SP2010, jumlah penduduk Kabupaten Merauke (angka sementara) adalah 195.577 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 102.424 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 93.153 jiwa. Dari hasil SP2010 tersebut, Distrik Merauke merupakan distrik dengan jumlah penduduk terbanyak mencapai 87.521 jiwa. Distrik yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak berikutnya adalah Distrik Tanah Miring dan Kurik yaitu masing-masing berjumlah 16.886 jiwa dan 12.889 jiwa. Distrik Kaptel merupakan distrik dengan jumlah penduduk terkecil yaitu hanya 1.681 jiwa.

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 100,000 K IM A A M W A A N TA BO N JI IL YA W A B O K A BA TU BA N G N G G U TI K A P TE L K U RI K M A LI N D A N IM H A M ER A U K E SE M A N G G A TA N A H M IR IN G JA G EB O B SO TA N A U K EN JE R A I M UT IN G EL IK O BE L U LI LI N ju m la h p e n d u d u k (j iw a) distrik

Gambar 2. Jumlah Penduduk Menurut Distrik Di Kabupaten Merauke Tahun 2010

(12)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 11

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kabupaten Merauke Menurut Distrik Tahun 2010

KECAMATAN

SENSUS PENDUDUK 2010

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH PENDUDUK (1) (2) (3) (4) [010] KIMAAM 2,918 2,771 5,689 [011] WAAN 2,472 2,322 4,794 [012] TABONJI 2,708 2,580 5,288 [013] ILYAWAB 2,630 2,396 5,026 [020] OKABA 2,383 2,148 4,531 [021] TUBANG 1,132 1,050 2,182 [022] NGGUTI 931 883 1.814 [023] KAPTEL 894 787 1,681 [030] KURIK 6,702 6,197 12,899 [031] MALIND 4,432 4,066 8,498 [032] ANIMHA 997 943 1,940 [040] MERAUKE 45,577 41,944 87,521 [041] SEMANGGA 6,723 5,944 12,667 [042] TANAH MIRING 9,138 7,748 16,886 [043] JAGEBOB 3,577 3,237 6,814 [044] SOTA 1,556 1,290 2,846 [045] NAUKENJERAI 959 862 1,821 [050] MUTING 2,532 2,377 4,909 [051] ELIGOBEL 2,026 1,703 3,729 [052] ULILIN 2,137 1,905 4,042 MERAUKE 102,424 93,153 195,577

(13)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 12

4

SEX RATIO PENDUDUK KABUPATEN

MERAUKE

Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Kabupaten Merauke adalah sebesar 109,95 persen. Hal ini berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki 9,95 persen lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio untuk seluruh distrik di Kabupaten Merauke diatas 100 persen. Hal ini berarti penduduk laki-laki di setiap distrik di Kabupaten Merauke lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.

Sex ratio tertinggi terdapat di Distrik Sota yaitu 120,62 persen, sedangkan distrik dengan sex ratio terendah adalah Distrik Tabonji yaitu 104,96 persen.

(14)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 13 105.3106.46 104.96 109.77 110.94 107.81 105.44 113.6 108.15109 105.73108.66 113.11 117.94 110.5 120.62 111.25 106.52 118.97 112.18 95 100 105 110 115 120 125 KIMAAM WAAN TABONJI ILYAWAB OKABA TUBANG NGGUTI KAPTEL KURIK MALIND ANIMHA MERAUKE SEMANGGA TANAH MIRING JAGEBOB SOTA NAUKENJERAI MUTING ELIKOBEL ULILIN sex ratio (%) d is t r ik

Gambar 3. Sex ratio menurut distrik di Kabupaten Merauke Tahun 2010

(15)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 14

5

DISTRIBUSI

PENDUDUK

KABUPATEN

MERAUKE

2.91% 2.45% 2.70% 2.57% 2.32% 1.12% 0.93% 0.86% 6.60% 4.35% 0.99% 44.74% 6.48% 8.63% 3.48% 1.46% 0.93% 2.51% 1.91% 2.07% KIMAAM WAAN TABONJI ILYAWAB OKABA TUBANG NGGUTI KAPTEL KURIK MALIND ANIMHA MERAUKE SEMANGGA TANAH MIRING JAGEBOB SOTA NAUKENJERAI MUTING ELIKOBEL ULILIN

Gambar 4. Distribusi Penduduk Kabupaten Merauke Tahun 2010

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa distribusi penduduk Kabupaten merauke kurang merata. Hampir setengah dari jumlah penduduk Kabupaten Merauke terdistribusi di Distrik Merauke, yaitu sebesar 44,47 persen. Hal ini disebabkan karena Distrik Merauke merupakan pusat pemerintahan dan pusat perkotaan untuk Kabupaten Merauke. Distribusi penduduk yang paling sedikit terdapat di Distrik Kaptel 0,86 persen.

(16)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 15

6

LAJU PERTUMBUHAN DAN TINGKAT

KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN

MERAUKE

Berdasarkan jumlah penduduk hasil SP2000 sebanyak 157.530 jiwa dan jumlah penduduk hasil SP2010 sebanyak 195.577 jiwa, maka laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Merauke dalam kurun waktu 10 tahun terakhir adalah sebesar 2,19 persen per tahun.

Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Merauke mencapai 4,34 jiwa per km2. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Distrik Merauke mencapai 42,28 jiwa per km2, hal ini disebabkan Distrik Merauke merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian terbesar untuk Kabupaten Merauke sehingga banyak masyarakat pendatang yang memilih untuk bertempat tinggal di Distrik Merauke. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah di Distrik Muting yaitu 0,98 jiwa per km2.

(17)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 16 1.45 1.05 4.17 42.28 16.67 36.24 18.57 1.03 0.98 1.58 2.57 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 Distrik K e pa da ta n P e nd ud uk

*) merupakan gabungan dengan distrik pemekarannya Gambar 5. Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Merauke

(18)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 17

7

RATA-RATA JUMLAH ANGGOTA RUMAH

TANGGA (ART) DAN RATA-RATA TINGKAT

HUNIAN KABUPATEN MERAUKE

Gambar 6. Rata-rata Jumlah ART Kabupaten Merauke Tahun 2010

Dengan jumlah penduduk hasil SP2010 sebanyak 195.577 jiwa dan Jumlah rumahtangga sebanyak 46.354 rumahtangga, maka banyaknya jiwa dalam satu rumahtangga di Kabupaten Merauke secara rata-rata sebanyak 4,22 jiwa. Rata-rata jumlah ART tertinggi adalah Distrik Animha yaitu 6,40 jiwa per rumahtangga.

(19)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 18 Sedangkan rata-rata jumlah ART terendah dialami oleh Distrik Jagebob yaitu hanya 3,59 jiwa per rumahtangga.

Jumlah bangunan sensus hasil SP2010 yang dihuni, mencakup Bangunan Sensus Tempat Tinggal (BSTT) dan Bangunan Sensus Campuran (BSC), sebanyak 47.474 bangunan. Sehingga tingkat hunian di Kabupaten Merauke sebanyak 4,12 jiwa. Hal ini berarti rata-rata setiap bangunan di Kabupaten Merauke ditinggali oleh 4,12 jiwa.

Tingkat hunian tertinggi dialami oleh Distrik Tabonji mencapai 8,50 jiwa. Sedangkan tingkat hunian terendah dialami oleh Distrik Jagebob yaitu 3,19 jiwa.

Gambar 7. Tingkat Hunian Kabupaten Merauke Tahun 2010

KIMAAM WAAN TABONJI ILYAWAB OKABA TUBANG NGGUTI KAPTEL KURIK MALIND ANIMHA MERAUKE SEMANGGA TANAH MIRING JAGEBOB SOTA NAUKENJERAI MUTING ELIGOBEL ULILIN 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 D istr ik Tingkat Hunian

(20)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 19

Tabel 2. Rata-rata Jumlah ART dan Tingkat Hunian Menurut Distrik di Kabupaten Merauke Tahun 2010

Distrik

Sensus Penduduk 2010

Rata-rata

Jumlah ART Tingkat Hunian

(1) (2) (3) [010] KIMAAM 5.03 6.80 [011] WAAN 4.77 8.24 [012] TABONJI 5.06 8.50 [013] ILYAWAB 4.24 4.62 [020] OKABA 5.09 4.63 [021] TUBANG 4.15 4.90 [022] NGGUTI 5.11 4.94 [023] KAPTEL 3.92 3.88 [030] KURIK 3.71 3.66 [031] MALIND 4.04 3.76 [032] ANIMHA 6.40 5.24 [040] MERAUKE 4.33 4.05 [041] SEMANGGA 3.82 3.79 [042] TANAH MIRING 3.95 3.79 [043] JAGEBOB 3.59 3.19 [044] SOTA 4.90 4.07 [045] NAUKENJERAI 4.88 4.14 [050] MUTING 4.00 3.99 [051] ELIGOBEL 4.09 4.02 [052] ULILIN 3.65 3.55 MERAUKE 4.22 4.12

(21)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 20

PENUTUP

Sensus Penduduk merupakan kegiatan besar Badan Pusat Statistik (BPS) yang pelaksanaannya 10 tahun sekali. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan banyak petugas dan anggaran yang sangat besar, namun dukungan dan peran serta pemerintah dan masyarakat pun sangat diperlukan demi suksesnya pelaksanaan SP2010.

Data hasil SP2010 sangat penting untuk perencanaan pembangunan di masa mendatang. Pembangunan dengan perencanaan yang matang dan didukung dengan data yang baik dan akurat akan menghasilkan pembangunan yang merata yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan dengan penyusunan publikasi ini data hasil SP2010 dapat mencerminkan gambaran secara umum penduduk Kabupaten Merauke, sehingga dapat memberikan wacana awal bagi para pengambil keputusan untuk merencanakan berbagai macam pembangunan khususnya di Kabupaten Merauke.

(22)

Laporan Hasil Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke (Angka Sementara) 21

UCAPAN TERIMA KASIH

Seluruh jajaran BPS Kabupaten Merauke mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak dalam rangka menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan SP2010 di Kabupaten Merauke. Dalam kesempatan ini, secara khusus kami sampaikan terima kasih kepada :

 Bupati Kabupaten Merauke

 Wakil Bupati Kabupaten Merauke

 Ketua DPRD Kabupaten Merauke

 Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke

 Para Komandan Satuan TNI/POLRI di Kabupaten Merauke

 Seluruh Kepala Dinas dan Bagian Pemerintah Kabupaten Merauke serta Instansi terkait

 Para Camat dan Kepala Desa/kelurahan se-Kabupaten Merauke

 Para Petugas Lapangan Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Merauke

 Dan seluruh masyarakat Kabupaten Merauke yang telah membantu menyukseskan pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 di Kabupaten Merauke

Gambar

Gambar 2. Jumlah Penduduk Menurut Distrik Di Kabupaten Merauke
Gambar 3. Sex ratio menurut distrik di Kabupaten Merauke  Tahun 2010
Gambar 4. Distribusi Penduduk Kabupaten Merauke Tahun 2010
Gambar 5. Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Merauke   Tahun 2010
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan metode DEA karena merupakan non-parametrik jadi tidak perlu menggunakan asumsi klasik dan tidak dimasukkan error term pada perhitungan Perbankan yang akan dihitung

Untuk meneliti pengaruh Outdoor Education dengan permainan di alam terbuka melalui experiential learning terhadap perubahan kepercayaan diri pada siswa, maka dibuat desain

Power supply atau catu daya adalah komponen yang dapat menyediakan dan mendistribusikan tegangan pada rangkaian elektronika seperti sumber catu daya. dan baterai,

mengemudikan Kendaraan Bermotor Umum, tidak memiliki izin penyelenggaraan Angkutan orang dalam Trayek, izin penyelenggaraan Angkutan orang tidak dalam Trayek atau

Sangki (2017) dalam penelitiannya berjudul “Penerapan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Suatu Studi di

Dari pengalaman dan hasil diskusi dengan guru rekan sejawat pemilihan metode ceramah yang selama ini dilakukan dalam proses pembelajaraan ilmu pengetahuan alam di

z Dalam penanganan sementara dikarenakan kondisi kerusakan akibat bencana, mengingat adanya perbaikan permanen dan menurut urgensinya maka penanganan sementara harus

4 Pembuatan Laporan 5 Data Kehadiran 6 Pencarian Katalog 7 Maintenance Koleksi 1 Transaksi Petugas Perpustakaan 3 Siswa 5 Usulan Koleksi Kepala Perpustakaan 2 Koleksi 7 Pemesanan