PENDAHULUAN
Perkebunan tidak hanya dikenal di Indonesia saja tetapi juga dibanyak Negara
lainnya. Pembangunan perkebunan
merupakan salah satu bagian dari
pembengunan pertanian yang dapat
diandalkan atau da[at dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat atau penduduk sekitarnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pertanian dan tersedianya lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja bagi yang membutuhkan, dan untuk meningkatkan pendapatan daerah serta pendapatan suatu Negara.
PTP. Nusantara VI Ophir merupakan salah satu PT terbesar di Kabupaten Pasaman Barat tepatnya di Kecamatan Luhak Nan Duo yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yang terluas
di Kabupaten Pasaman Barat. PTP.
Nusantara VI Ophir merupakan PT pertama yang bergerak dibidang perkebunan kelapa
sawit di Kecamatan Luhak Nan Duo.1
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang emepunyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan tanaman lain,
dimana tanaman sawit ini dapat
dimanfaatkan oleh manusia itu sendiri baik itu dari minyaknya sampai camgkangnya untuk diolah kembali menjadi bahan bakar maupun berbagai macam bentuk sebagai peralatan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam sistem kerja pada PTP.
Nusantara VI Ophir ini tidak menggunakan sistem buruh atau karyawan lepas melainkan sistem kerja kontrak PKWT(Perjanjian Kerja Waktu Tertentu). Jika suatu saat buruh atau karyawan yang menggunakan sistem kerja kontrak ini ingin menjadi buruh tetap
maka mereka harus mengikuti tes
kepegawaian seperti yang telah ada
diperjanjian PTP. Nusantara VI Ophir.2
Keberadaan buruh atau karyawan selalu dipandang sebagai posisi terendah dalam sebuah perusahaan, namun hal tersebut bukan berarti para buruh atau
1Wawancara dengan Mujiatno di PTP.
Nusantara VI Ophir tanggal 7 Desember 2013
2
Ibid...
karyawan tidak perlu menempatkan
perhatian serius di perusahaan. Pimpinan
perusahaan seharusnya tahu bahwa
pimpinan suatu perusahaan tidak hanya tertarik pada produksi, pada kualitas dan kuantitas, tetapi juga pada keselamatan kerja
para buruh atau karyawannya3.
Permintaan masing-masing perusahaan akan tenaga kerja atau buruh dengan suatu tingkat upah atau gaji tertentu tergantung pada produktivitas pendapatan marjinal tenaga kerja atau buruh tersebut. Masing-masing pengusaha harus mengimbangi penawaran dalam bentuk biaya marjinal itu terdapat permintaan akan faktor tersebut dalam bentuk produktivitas pendapatan marjinalnya4.
Dari berbagai masalah atau konflik yang terjadi diatas maka dapat diketahui bahwa sosial ekonomi para buruh atau karyawan tersebut sangatlah penting dalam kehidupan kita, selain itu cara seorang buruh atau karyawan tersebut mengatasi masalah ekonominya yang mereka alami bagaimana. Sehingga penulis ingin meneliti tentang: Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pabrik Kelapa Sawit PTP. N VI Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat ( 2005 – 2012 )
Batasan Dan Perumusan Masalah
Sejarah tidak terlepas dari konteks waktu, tempat, dan pelaku sejarah itu sendiri. Untuk itu dalam penulisan ini penulis menetapkan batasan spasial dan temporalnya. Batasan Spasialnya yaitu pabrik kelapa sawit di Kejorongan Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Batasan Temporalnya atau waktu penelitian mulai dari tahun 2005-2012.
3Sumar’mur,
Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: Haji Masagung 1981, Hal 301
4Alfred W. Stonier & Douglas C.
Haque. Teori Ekonomi. Jakarta : Balai
Aksara 1984, Hal 25
“Pendapatan Marjinal adalah
pendapatan keuntungan atau pendapatan bersihnya”
Berdasarkan batasan masalah diatas,
maka masalah dalam penulisan ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan buruh
pabrik kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir dari tahun 2005-2012?
2. Bagaimana kehidupan sosial
ekonomi buruh pabrik kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir dari tahun 2005-2012?
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan perkembangan
buruh pabrik PTP. Nusantara VI Ophir tahun 2005-2012
2. Mendeskripsikan kehidupan sosial
ekonomi buruh pebrik PTP.
Nusantara Vi Ophir tahun 2005-2012
Adapun manfaat yang diharapkan
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber bacaan dan
menambah ilmu pengetahuan
mengenai sosial ekonomi para buruh atau karyawan pabrik
2. Sebagai bahan masukan bagi pabrik
kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.
Studi Relevan
Penulisan ini memfokuskan pada
Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Pabrik Kelap Sawit PTP. Nusantara VI Ophir di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat (2005-2012). Ada beberapa tulisan yang menuliskan mengenai sejarah ekonomi masyarakat seperti skripsi Dena Sandra yang berjudul “Kehidupan Buruh Tani Perempuan di Desa Punai Merindu Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci. Skripsi (Padang : UNP, 2009)
skripsi ini membahas tentang
mengungkapkan Buruh tidak hanya bisa
dilakukan oleh laki-laki saja namun
perempuan juga mampu melakukannya dengan keadaan ekonominya yang tidak bisa
terpenuhi lagi jika hanya salah satu yang
bekerja dalam satu rumah.5
Skripsi Syofni Mardiah yang berjudul tentang mengungkapkan “Sejarah Buruh Pabrik Teh PTP. Nusantara VI Danau
Kembar Kecamatan Gunung Talang
Kabupaten Solok Tahun 1992-2009. Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2009). Skripsi ini membahas tentang mengungkapkan Awal mula kehidupan buruh pabrik teh di Danau Kembar Kecamatan Gunung Talang dan hasil pendapatan para buruh teh di daerah tersebut.6
Skripsi Yosefrizal yang berjudul
tentang mengungkapkan “Pasang Surut Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Cengkeh Koto Anau Kecamatan Lembayang Jaya Kabupaten Solok tahun 1960-2001. Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2012). Skripsi ini membahas tentang Bagaimana kehidupan sosial ekonomi para buruh cengkeh di daerah Koto Anau Kecamatan Lembayang Jaya Kabupaten Solok.
Berdasarkan masalah yang dikaji
dalam beberapa skripsi tersebut terlihat adanya keterkaitan permasalahan dengan penelitian yang penulis akan lakukan yakni kajian tentang Kehidupan Sosial Ekonomi para Buruh.
Kerangka Konseptual
Penelitian ini secara umum termasuk ke dalam sejarah sosial. Sejarah sosial
ekonomi meliputi kehidupan dan
kebudayaan masyarakat, sedangkan
ekonomi adalah semua ilmu sosial yang meliputi bagaimana manusia mengeluatkan
kebutuhan materilnya?7
5Dena Sandara kehidupan Buruh Tani
Perempuan di Desa Punai Merindu Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci
6
Syofni Mardiah Sejarah Buruh
Pabrik Teh PTP. Nusantara VI Danau
Kembar Kecamatan Gunung Talang
Kabupaten Solok 1992-2009 7
Mestika Zed dan Emizal, Sejarah
Sosial Ekonomi, (Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP padang: 1994), hal 36
Kehidupan sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, antara
lain sandang, pangan, perumahan,
pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Sejarah sosial ekonomi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sejarah sosial maupun ekonomi, sehingga arah kajiannya disebut juga dengan sejarah sosial ekonomi. Konsep-konsep tersebut adalah sosial ekonomi, dinamika, petani atau buruh,
dan masyarakat desa. Konsep sosial
ekonomi yang mana secara konseptual dapat didefenisikan sebagai suatu katagori sosial tertentu yang dibedakan dari srata sejenis
atau dasar katagori tertentu seperti
kekayaan, pendapatan, atau pemikiran. Sejarah sosial ekonomi dalam berbagai aspeknya semakin menonjol, lebih-lebih setelah proses modernisasi diman-mana semakin memfokuskan perhatian mereka
pada pembangunan ekonomi.8 Sebagian
daerah agraris, sektor pertanian atau
perkebunan merupakan pilar utama
peningkatan ekonomi kerakyatan. Strategi yang dipakai atau diterapkan disektor ini adalah peningkatan daya saing dan menjaga kontinuitas produksi yang di hasilkan.
Buruh atau karyawan juga bisa disebut
dengan kerja produktif yang nanti fungsinya
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Kerja
reproduktif adalah kerja yang
memproduksikan manusia bukan hanya sebatas masalah reproduksi biologis saja tetapi kerja produktif juga kerja yang pada
prosesnya menjaga kelangsungan proses
produksi, misalnya pekerjaan rumah tangga dan lain-lain
.
Secara umum tulisan termasuk dalam sejarah sosial ekonomi. Di dalam sejarah sosial kajiannya meliputi seluruh lingkup
kehidupan dan kebudayaan dalam
masyarakat. Sedangkan sejarah ekonomi mengkaji tentang bagaimana cara manusia memuaskan kehidupan materialnya dimasa lampau, sambil memperhatikan bahwa
sarana-sarana yang dapat mereka
8
Mudrajad Kuncoro, Ph. D. 2004.
Otonomi Daerah & Pembangunan Daerah
pergunakan memaksa mereka mengadakan suatu pilihan.9
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Metode Penelitian Sejarah. Metode Sejarah sebagai metode utama dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan penulisan sejarah.
Tahap Pertama adalah Heuristik,
adalah kegiatan untuk menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber atau data Sejarah. Semua bukti-bukti sejarah, baik sumber benda, dokumen, maupun sumber lisan disebut dengan sumber Sejarah.
Sumber-sumber dapat di kategorikan
menjadi sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer berupa arsip-arsip dan dokumen yang diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik Pasaman Barat, data-data penduduk dari Kantor Kecamatan Luhak Nan Duo dan data-data tentang perusahaan
Selain arsip dan dokumen, sumber pendukung primer yang didapat dari hasil wawancara dengan berbagai pihak terkait dengan kehidupan sosial ekonomi Buruh Pabrik PTP, diantaranya wawancara dengan para buruh pabrik
Sumber Sekunder yang mendukung penelitian ini adalah berupa buku-buku, yang penulis peroleh dari perpustakaan Pusat UNP, Ruang baca FIS UNP,
Tahap Kedua adalah Kritik Sumber,
baik kritik internal maupun eksternal, yaitu melakukan pengujian terhadap kebenaran, keaslian, dan kesahihan informasi dari data-data yang telah penulis temukan dilapangan. Kritik Eksternal yaitu dilakukan melalui pengujian otensitas (keaslian) dokumen dan arsip tentang perusahaan PTP. Nusantara VI ophir. Sementara kritik internal dilakukan untuk menguji keahlian informasi yang diproleh melalui arsip atau dokumen, menyesuaikan dengan kajian yang dianggap relevan. Pengujian data dari informan diuji
kebenarannya dengan cara mengjukan
9Mestika Zed Dan Emizal, Sejarah
Sosial Ekonomi, (Pendidikan Sejarah FPIPS IKIP padang: 1994), hal 36.
pertanyaan yang sama kepada informan yang berbeda.
Tahap selanjutnya Interpretasi data,
adalah tahap dimana data yang diperoleh dari lapangan wawancara dan data sekunder serta dari studi kepustakaan yamg telah melalui tahap kritikan kemudian dilakukan analisis dan di interpretasi dengan cara menghubungkan dan membandingkan fakta-fakta yang diteliti sehingga terdapat fakta-fakta yang siap disajikan. Ini dilakukan dengan memilah-milah atau membedah sumber sejarah, sehingga ditemukan butir-butir informasi yang sebenarnya atau sudah diuji lewat saringan kritik sumber.
Selanjutnya pada tahap akhir adalah
Penulisan Sejarah, adalah melakukan penulisan dalam bentuk karya ilmiah setelah didapati data fakta yang betul-betul akurat dan valid, barulah ditulis dalam bentuk Skripsi.10
PEMBAHASAN
Gaji atau upah yang diterima oleh seorang buruh atau karyawan ini sudah sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) namun tidak terlepas dari suatu kebijakan perusahaan itu sendiri, selain gaji yang diterima oleh buruh ini juga mereka diberikan tunjangan yang nantinya akan
menjadikan kehidupan buruh tersebut
menjadi lebih baik lagi yang diberikan oleh perusahaan. Pemberian gaji atau upah para buruh ini dilihat berdasarkan jabatan, atau golongan yang mereka miliki di perusahaan tersebut.
Pelaksanaan penggajian ini dilakukan sebulan sekali pada tanggal yang sesuai
dengan ketetapan yang diatur oleh
perusahaan itu sendiri. Karyawan atau buruh yang mangkir dalam bekerja upahnya akan dipotong dari jumlah hari mereka mangkir yang akan dikalikan dengan upah pokok ataun gaji pokok yang mereka peroleh dan kemnudian akan dibagi 30 (Tiga Puluh) hari mereka bekerja. Itulah yang nantinya yang
akan mereka peroleh yang sebenarnya.11
10
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah,
(Padang : FIS, 1994), hal. 36-38
11 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
PTP. Nusantara VI Ophir 2005-2011
Selain itu sistem kerja di PTP. Nusantara VI Ophir ini tidak menggunakan sistem buruh atau karyawan lepas melainkan sistem kerja kontrak PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu). Jika suatu saat buruh atau karyawan yang menggunakan sistem kerja PKWT ini ingin menjadi buruh tetap
maka mereka harus mengikuti tes
kepegawaian seperti yang telah ada
diperjanjian PTP.Nusantara VI Ophir.12
Kondisi sosial ekonomi para buruh yang bekerja di PTP. Nusantara VI Ophir ini selalu mengalami pasang surut, dimana banyaknya produksi sawit didalam setiap bulannya dapat mempengaruhi pendapatan buruh, hal ini disebabkan oleh premi yang didapat berdasarkan hasil produksi yang didapat oleh buruh tersebut. Selain itu sosial ekonomi buruh ini juga dapat dilihat dari gaya hidup para buruh itu sendiri seperti perumahan, pendidikan dan kesehatan yang
diberikan oleh perusahaan.13
Setiap Karyawan maupun buruh yang anaknya ditanggung oleh perusahaan untuk mendapatkan Bantuan Pemondokan (kos) Anak Sekolah (BPAS) harus membuat surat
permohonan dan melampirkan surat
keterangan asli dari sekolah maupun perguruan tinggi yang bersangkutan. Khusus untuk SMP, SMA atau Sederajat harus melengkapi surat keterangan mondok dari RT/Desa yang diperbaharui setiap tahun ajaran baru.14
Pendidikan yang dimiliki oleh buurh ini tidak hanya tamatan dari kalangan SMA saja tetapi juga ada tamatan dari kalangan SMP yang hanya bisa bekerja mengandalkan tenaga saja agar mereka disini tidak menganggur dengan kata lain mereka ingin bekerja apa saja asalkan mereka dapat penghasilan walaupun tidak setiap harinya akan tetapi setiap bulan dengan upah yang pasti.15
12Wawancara dengan Mujiatno,
tanggal 20 Januari 2014
13
Wawancara dengan Febrianto, tanggal 1 September 2014
14Sumber dari buku PKB PTP
Nusantara VI Ophir tahun 2005-2012
15 Wawancata dengan Febrianto,
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kehidupan sosial
ekonomi buruh pabrik kelapa sawit PTP. Nusantara VI Ophir Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat dari tahun 2005-2012 selalu mengalami pasang surut, dimana banyaknya produksi sawit dalam setiap bulannya mempengaruhi pendapatan buruh, hal ini disebabkan premi yang didapat berdasarkan hasil produksi yang didapat oleh buruh.
Upah atau gaji yang diberikan oleh pihak perusahaan ini disesuaikan dengan UMP yang ditetapkan oleh pemerintah tetapi
tidak terlepas dari suatu kebijakan
perusahaan itu sendiri. Upah maupun gaji buruh ini berbeda dengan karyawan atau buruh yang satu dengan yang lainnya, sebab upah maupun gaji parah buruh ini akan diterima berdasarkan golongan, tingkatan, jabatan serta kedudukan sesuai dengan skala upah pokok.
Saran
Diharapkan perusahaan dapat
mengatasi masalah yang berkaitan dengan pekerjaan ataupun kehidupan para buruh yang berkaitan dengan kesejahteraan dan dapat menimbulkan berbagai keluhan buruh yang dapat merugikan kedua belah pihak, seharusnya diperhatikan sebagai pedoman dan pekerjaan bagi perusahaan untuk lebih
memperhatikan buruhnya dengan
memahami keinginannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh berbagai pihak.
Sebagaimana manusia biasa Peneliti masih banyak kekurangan dari skripsi ini baik dari segi penampilan maupun isinya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini menjadi lebih sempurna dan berguna bagi penulis dan temen-teman.
Daftar Pustaka
Alfred W. Stonier & Douglas C. Hoque. 1984. Teori Ekonomi, Jakarta: Balai
Aksara, Balai Yudhistira &
Pusataka Saadiyah
Basrowi & Suwardi. 2008. Memahami
Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta
Emy. 1992. Pengantar Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga, Padang Mestika Zed & Emizal. 1999. Metodologi
Sejarah. Pendidikan Sejarah, FPIPS IKIP Padang
Mahmud. 2001. Metode Penelitian
Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia
Mubyarto.1986. Pengantar Ekonomi
Peranian, Jakarta: LP3ES
Mudrajad Kuncoro, Ph. D. 2004. Otonomi &
Pembangunan Daerah, Jakarta: Erlangga
Skripsi
Dena Sandra. Kehidupan Buruh Tani
Perempuan di Desa Punai Merindu
Kecamatan Keliling Danau
Kabupaten Kerinci. Skripsi (Padang: UNP Padang 2009)
Syofni Mardiah. Sejarah Buruh Pabrik Teh
PTP. Nusantara VI Danau Kembar
Kecamatan Gunung Talang
Kabupaten Solok (1992-2009).
Skripsi (Padang : STKIP PGRI 2009)
Yosefrizal. Pasang Surut Kehidupan Sosial
Ekonomi Petani Cengkeh Koto Anau Kecamatan Lembayang Jaya kabupaten Solok (1960-2001).
Skripsi (Padang : STKIP PGRI 2012)