Prakata
Foreword
6
Rangkaian
Peristiwa
Milestones
10
Visi dan Misi
Vision and
Mission
14
Tujuan
Strategis
Strategic
Objectives
16
Pelayanan
Dunia Usaha
Services
72
Pendidikan
dan Pelatihan
Ekspor
Export
76
Penutup
Closing
79
Tugas Pokok
dan Fungsi
Main Duties
and Functions
18
Struktur
Organisasi
Organizational
Structure
20
Sasaran Strategis
Ditjen PEN
Strategic Goals
of DGNED
24
Arah Kebijakan dan Strategi
The Orientation of DGNED’s
Policy & Strategy
26
Kinerja Ekspor
2016
Export
Performance
in 2016
28
Pengembangan
Promosi dan
Pencitraan
Promotion
and Branding
Development
34
Pengembangan
Produk Ekspor
Export Product
Development
58
Kerjasama
Pengembangan
Ekspor
Export
66
D
alam rangka peningkatan ekspor, kebijakan dan langkah-langkah yang ditempuh Kementerian Perdagangan c.q. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) diprioritaskan pada upaya perluasan pasar ekspor terutama ke pasar-pasar non tradisional (diversifikasi pasar) dengan mengintensifkan promosi ekspor, peningkatan akses informasi kepada dunia usaha khususnya UKM, pengembangan kelembagaan ekspor, serta usaha-usaha peningkatan kemampuan dan profesionalisme dunia usaha khususnya UKM untukIn order to improve the export performance, Ministry of Trade c.q. Directorate General of National Export Development (DGNED) is taking into account the policies and actions which are prioritized to expand the export market, particularly to non-traditional markets (market diversification). The efforts include intensifying export promotion; improving information access to business society, specifically to Small and Medium-sized Enterprises (SMEs); developing export institutions; and building the capacity and professionalism of Indonesian business society, particularly the SMEs in order to
“ Neraca
perdagangan
Januari-Desember
2016 menunjukkan
surplus sebesar
US$ 8,8 miliar.”
“ Indonesia’s trade
balance from January
to December 2016
depicts a surplus
amounted
Neraca perdagangan Januari-Desember 2016 menunjukkan surplus sebesar US$ 8,8 miliar yang terdiri dari surplus nonmigas sebesar US$ 14,4 miliar dan defisit neraca migas sebesar US$ 5,6 miliar. Surplus perdagangan tahun 2016 merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Nilai total ekspor tahun 2016 mencapai 144,4 miliar yang terdiri atas US$ 13,08 milyar ekspor migas dan US$ 131,34 miliar ekspor non migas. Nilai total ekspor tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 3,95% dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2015 sebesar US$ 150,36 miliar. Adapun nilai ekspor non migas tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,34% dibandingkan ekspor non migas tahun 2015.
Indonesia’s trade balance from January to December 2016 depicts a surplus amounted US$ 8.8 billion. This amount comes from US$ 14.4 billion excess balance in non oil and US$ 5.6 billion deficit in oil and gas trade. The positive trade balance in 2016 is the highest amount in the last 5 year period.
The total value of exports in 2016 reached 144.4 billion which consist of US$ 13.08 billion in oil and gas exports and US$ 131.34 billion in non-oil exports. However, the total exports in 2016 decreased by 3.95% compared to export value in 2015 which amounted US$ 150.36 billion. Moreover, non-oil exports in 2016 decreased by 0.34% compared to non-oil exports in 2015.
Penurunan nilai ekspor tahun 2016 dipicu oleh turunnya ekspor migas sebesar 29,5% dan ekspor nonmigas sebesar 0,3%. Penurunan ekspor migas ini dikarenakan harga rata-rata minyak mentah dunia 2016 (USD 42,8/ barel) yang masih rendah dibandingkan 2015 yang mencapai USD 50,8/barel.
Melihat tren harga minyak internasional yang terus menurun, peran ekspor non migas menjadi lebih krusial dalam menopang kinerja perdagangan Indonesia. Pertumbuhan ekspor khususnya ekspor non migas diharapkan dapat ditingkatkan seiring dengan dengan dilaksanakan berbagai upaya peningkatan ekspor oleh pemerintah bersama-sama dengan pelaku usaha. Untuk mendorong ekspor non migas Indonesia, pada tahun 2016, Ditjen PEN telah melaksanakan kegiatan promosi dagang berupa partisipasi pada pameran dagang baik di luar negeri (17 kegiatan) maupun di dalam negeri (8 kegiatan), penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016, pengiriman misi dagang (2 kegiatan), serta penerimaan misi pembelian. Selain itu, guna melayani dunia usaha, Ditjen PEN tetap membuka kantor ITPC di 19 kota di seluruh dunia, pendirian House of Indonesia, mengembangkan marketing point di daerah perbatasan, membina Pusat Promosi dan Pelatihan Ekspor Daerah (P3ED) di 5 kota besar di Indonesia, serta melaksanakan Customer Service Center (CSC).
The decline of Indonesia’s oil export which amounted 29.5% and non-oil and gas export (0.3%) contributed to the decline of Indonesia’s total export in 2016. The main factor that contributes is the downfall of international oil price in 2016 which reached US$ 42.8/ barrel, compared to US$ 50.8/ barrel in 2015.
Considering the negative trend of international oil price, the non-oil and gas export performance holds prominent function in Indonesia’s international trade balance. Indonesian export growth is expected to increase, along with the implementation of export programs and activities conducted by both the government and business societies.
In order to improve Indonesia’s export performance, in 2016, Ministry of Trade c.q. DGNED has conducted trade promotion activities such as participation in trade fairs both overseas (17 activities) and domestic (8 activities), organising the Trade Expo Indonesia 2016, trade missions (2 activities), and reception of buying missions. In addition, in order to serve the business society, DGNED has also opened the Indonesian Trade Promotion Centers in 19 cities around the world, has established the House of Indonesia, has developed marketing points in border area, has supervised Regional Export Training Centers in 5 cities in Indonesia, and has managed the Customer Service Center.
Akhir kata, besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat, khususnya dalam memberikan gambaran kegiatan pengembangan promosi ekspor yang telah dilakukan Ditjen PEN sepanjang tahun 2016, baik bagi dunia usaha, instansi pemerintah, khalayak umum, maupun pihak-pihak lainnya. Semoga di tahun 2017 ini, kinerja Ditjen PEN makin meningkat seiring dengan tantangan perekonomian dan perdagangan yang makin berat dan kompleks.
Jakarta, Mei 2017
Arlinda
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan
Director General of National Export Development Ministry of Trade
We hope that this report could be useful for business society, other government institutions, and general public in order to portray the national export
development activities managed by DGNED during 2016. Hopefully, in 2017 DGNED can improve its performance in order to face the global economic challenges which become harder and more complicated.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BNP2TKI tentang pengembangan promosi tenaga kerja Indonesia formal dalam upaya peningkatan penempatan tenaga kerja di luar negeri
The ministry of Trade has signed a Memorandum of Understanding with The National Board for the Placement and Protection of Indonesian Overseas Workers in regard of formal overseas workers promotion as an action to strengthen Indonesian overseas workers’ demand.
12 Januari 2016
January 12th,
2016 Partisipasi pada Specialty Coffee Association of America
yang merupakan pameran kopi terbesar di Amerika Serikat. Participating on Specialty Coffee Association of America, the biggest coffee exhibition in the US.
14 – 16 April 2016
April 14th –
16th, 2016 Penyelenggaraan Indonesia Night
pada World Economic Forum (WEF) untuk menarik perhatian komunitas bisnis internasional sekaligus meningkatkan nation branding Indonesia
Organising Indonesia Night in the middle of World Economic Forum (WEF) as a tool to attract intenational business community’s attention and to boost Indonesian nation branding as well. 21 Januari
2016
January 21st,
2016
Penyelenggaraan misi dagang ke Oman & Kuwait dengan melakukan kegiatan antara lain business forum, business matching (B to B), serta pertemuan bilateral dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kuwait dan Oman serta instansi terkait lainnya.
Conducting Trade Mission to Oman & Kuwait through several activities such as business meeting, business matching, and bilateral meeting with Ministry of Trade and Industry of Kuwait 27 Maret –
1 April 2016
Partisipasi pada China ASEAN Expo (CAEXPO) dengan mengikutsertakan lebih dari 100 pelaku usaha Indonesia untuk menampilkan produknya pada ajang promosi tersebut.
Participation on China ASEAN Expo (CAEXPO) which involves more than 100 Indonesian businessmen 11 – 14 September 2016 September 11th – 14th, 2016
Partisipasi pada pameran Mutumanikam 2016 dengan menampilkan 8 pengrajin perhiasan terbaik Indonesia. Participating on Mutumanikam 2016 through a display of 8 Indonesia’s best jewellers. 25 – 28 Agustus
2016
August 25th –
28th, 2016
Peresmian Indonesia Design Development Center (IDDC) sebagai upaya mengembangkan produk ekspor Indonesia.
The inauguration of Indonesia Design Development Center as an effort to enhance Indonesia’s export products.
29 September 2016
September 29th, 2016
Organizing the 31st Trade Expo Indonesia 2016 at Jakarta International Expo, this event was officially opened by the President of the Republic of Indonesia.
12 Oktober 2016
October 12th,
2016
Pembukaan Trade Expo Indonesia ke-31 tahun 2016 bertempat di di Hall D2 Arena JIExpo, dan dibuka secara resmi oleh Presiden RI.
Pemberian Penghargaan Primaniyarta dan Primaduta kepada pelaku ekspor Indonesia berprestasi dan mitra ekspor Indonesia yang secara loyal melakukan importasi produk-produk Indonesia.
The granting of Primaniyarta Award to the Indonesian
businessmen who excel in export and Primaduta Award to foreign trade partners which are loyal to buy products from Indonesia. 12 Oktober
2016
SEPANJANG TAHUN 2016, DITJEN PEN TELAH MENCATATKAN
SEJUMLAH PENCAPAIAN PENTING DALAM UPAYA MEWUJUDKAN
SASARAN STRATEGIS PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL.
DURING 2016, DGNED HAS RECORDED NUMBERS OF IMPORTANT
ACHIEVEMENTS IN ORDER TO REACH THE STRATEGIC NATIONAL
EXPORT DEVELOPMENT GOALS.
1. Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan
reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
1. Returning the state to its task of protecting all
citizens and providing a safe environment.
2. Make the government is not sidelined by
developing clean, effective, trusted and
democratic governance.
3. Build Indonesia from the periphery to
strengthen these areas and villages within the
framework of unitary state.
4. Rejecting a weak country by reforming the
system and carry out the corruption-free,
dignified, and reliable law enforcement.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing di pasar internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh Ke-Bhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia.
5. Improve quality life of Indonesian people.
6. Increasing people productivity and
competitiveness in international market.
7. Promoting economic independence by
developing domestic strategic sectors.
8. Overhauling the character of the nation.
9. Strengthening the spirit of “unity in diversity”
Visi Kementerian Perdagangan
“Perdagangan sebagai
Sektor Penggerak
Pertumbuhan dan daya
Saing Ekonomi serta
Pencipta Kemakmuran
Rakyat yang Berkeadilan”.
Vision of Ministry of Trade
“Trade as the driver of
economic growth and
competitiveness as well as
the creator of equitability
and prosperity for
Misi Kementerian Perdagangan yang
menjadi misi Ditjen PEN
“Meningkatkan Kinerja
Perdagangan Luar Negeri
yang Bertumbuh
dan Berkelanjutan”.
Mission of Ministry of Trade which
becomes DGNED’s Mission
“Improving the
performance of foreign
trade as well as ensuring
sustainable growth”.
U
ntuk membangun daya saing
yang berkelanjutan, dilakukan
optimalisasi pemanfaatan
seluruh potensi sumber daya
yang dimiliki bangsa serta
kemampuan untuk memanfaatkan
peluang-peluang yang ada di luar maupun di dalam
negeri.
Esensi daya saing yang berkelanjutan
terletak pada bagaimana menggerakkan dan
mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya
produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dan permintaan pasar.
Selama periode tahun 2015 – 2019, tujuan
strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai ialah
Peningkatan ekspor barang non migas yang
bernilai tambah, Peningkatan akses dan pasar
internasional, serta Pemantapan Promosi
Ekspor dan Nation Branding.
To build the sustainable competitiveness, the
optimatization of all national potential resources
and the opportunities, both in national and
international scope needs to be done.
The core of sustainable competitiveness lies on
the way we actuate and organize all potential
productive resources in order to meet the
market needs and demands.
During the period of 2010 – 2019, the strategic
objectives of DGNED which will be achieved
are the increase in export of value-added
non-oil-and-gas goods, improvement in the
access and international market, as well as
the consolidation of Export Promotion and
Nation Branding.
D
itjen PEN merupakan unsur pelaksana tugas di bidang pengembangan ekspor nasional yang menjadi ujung tombak Kementerian Perdagangan di bidang ekspor dan bertanggung jawab kepada Menteri Perdagangan.Ditjen PEN mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi, pengembangan dan peningkatan produk, pasar ekspor, serta pelaku ekspor.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Ditjen PEN menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan
dan pengembangan produk, pasar ekspor dan pelaku ekspor serta penyelenggaraan promosi dagang, kampanye pencitraan Indonesia dan pengembangan kelembagaan promosi; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan
dan pengembangan produk, pasar ekspor dan pelaku ekspor dan penyelenggaraan promosi dagang, kampanye pencitraan Indonesia dan pengembangan kelembagaan promosi;
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan promosi dagang, dan kampanye pencitraan Indonesia;
d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan promosi dagang, dan kampanye pencitraan Indonesia; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
peningkatan dan pengembangan produk, pasar ekspor dan pelaku ekspor serta penyelenggaraan promosi dagang, kampanye pencitraan Indonesia dan pengembangan kelembagaan promosi; f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional; dan g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri.
DGNED is an element of executives in national export development which becomes the Ministry of Trade frontier in the field of export and is responsible to the Minister of Trade.
DGNED’s main duties are formulating and implementing policies in terms of national export development, including promotions, product and market development, as well as capacity building for exporters.
Furthermore, in order to carry out the main duties, DGNED performed the following functions:
a. Setting up the Ministry’s policy formulation in the field of national export development, including market and product development, promotional activities, branding, and promotion institutions; b. Implementing the policy in the field of national
export development including market and product development, promotional activities, branding, and promotion institutions, in accordance with applied laws and regulation;
c. Formulating the standards, norms, guidelines, criteria and procedures in the field of national export development, particularly promotions and branding activities;
d. Providing technical supervisions and evaluation in the field of national export development;
e. Conducting evaluation and reporting in the field of national export development, including market and product development, promotional activities, branding, and promotion institutions;
f. Conducting the administration of DGNED;
g. Conducting any other functions as assigned by the Minister.
Ari Satria
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Secretary of Director General of National Export Development
Merry Maryati Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Director of Promotion and Branding Development
Tuti Prahastuti
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor
Director of Market Development and Export Information
Sulistyawati
Direktur Pengembangan Produk Ekspor
Director of Export Product Development
Iriana Trimurty Ryacudu Direktur Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Director of Indonesian Export Training Center 1 2 3 5 6 Arlinda Direktur Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional Director General of National Export Development
4
Djatmiko Bris Witjaksono Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Director of Export Development Cooperation
7
1
2 3 4
D
irektorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal yang dibantu oleh seorang Sekretaris Direktorat Jenderal; 4 (empat) Direktur yang terdiri dari Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, dan Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor; serta seorang Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia.Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal.
Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi
Ekspor
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pasar ekspor serta pelaku ekspor.
Direktorat Pengembangan Produk Ekspor
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan produk ekspor.Direktorat Pengembangan Promosi
dan Citra
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan promosi dan citra.
Direktorat Kerjasama Pengembangan Ekspor
Mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang kerja sama pengembangan ekspor.Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor
Indonesia
Mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengkoordinasikan pendidikan dan pelatihan di bidang ekspor untuk dunia usaha dan masyarakat.
Directorate General of National Export Development (DGNED) is led by a Director General which is supported by a Secretary of Directorate General; four Directors: Director of Market Development and Export Information, Director of Export Product Development, Director of Promotion and Branding Development, Director of Export Development Cooperation; and a Head of Indonesian Export Training Center.
Secretariat
Tasked with responsibilities to coordinate the tasks
implementation and to provide technical and administrative services to all units within the Directorate General.
Directorate of Market Development and Export
Information
Tasked with responsibilities to formulate and simultaneously execute policies, norms, standards, procedures and criteria, provide technical assistance and supervision, along with evaluation and report process in field of export market and exporters as well.
Directorate of Export Product Development
Tasked with responsibilities to formulate and simultaneously execute policies, norms, standards, procedures and criteria, provide technical assistance and supervision, along with evaluation and report process in the field of export product development.
Directorate of Promotion and Branding
Development
Tasked with responsibilities to formulate and simultaneously execute policies, norms, standards, procedures and criteria, provide technical assistance and supervision, along with evaluation and report process in the field of promotion and branding development.
Directorate of Export Development Cooperation
Tasked with responsibilities to formulate and simultaneously execute policies, norms, standards, procedures and criteria, provide technical assistance and supervision, along with evaluation and report process in the field of export cooperation development.
Indonesian Export Training Center
Tasked with responsibilities to organize and to coordinate the export education and training program for business society and public.
S
asaran strategis Ditjen PEN yang ingin
dicapai selama periode 5 (lima) tahun
ke depan adalah:
Meningkatnya diversifikasi dan
kualitas produk yang berdaya saing ekspor
serta diversifikasi pasar tujuan ekspor
Upaya ini dilakukan untuk mendorong
pertumbuhan ekspor non migas melalui
peningkatan ekspor produk bernilai tambah tinggi,
sekaligus memperbaiki komposisi ekspor Indonesia
yang selama ini masih didominasi produk primer.
Upaya ini juga dimaksudkan untuk mendorong
pertumbuhan industri manufaktur dan sektor jasa
nasional.
Selain itu, diversifikasi pasar tujuan ekspor
dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap beberapa jenis produk tertentu dan
kelompok negara-negara tujuan ekspor tertentu.
Upaya yang ditempuh antara lain melalui kegiatan
pengembangan desain, dukungan penciptaan
kemasan dan merek, serta penyediaan informasi
pasar tujuan ekspor.
The strategic goals of DGNED that will be reached
during the next five years are:
Improvement on Indonesian export product
quality which has competitive advantages as
well as export market diversification.
This effort means to improve non-oil export
through improvement on export product value
added and to enhance Indonesian export
composition which is mainly dominated by raw
products. It is also intended to encourage the
growth of the manufacturing industry and service
sectors.
In addition, diversification of export markets is
intended to reduce dependency on a few products
and groups of countries of particular export
destination. Several actions had been taken, such
as design development, creation of packaging and
brand, and provision of markets information.
A
rah kebijakan perdagangan luar
negeri adalah meningkatkan
daya saing produk ekspor non
migas, serta untuk mendorong
peningkatan diversifikasi pasar
tujuan ekspor dan keberagaman produk ekspor,
meliputi promosi perdagangan (trade promotion),
diplomasi perdagangan (trade diplomacy),
fasilitasi perdagangan (trade facilitation) dan
pengamanan perdagangan internasional (trade
defense).
Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen PEN
merupakan refleksi dari Arah Kebijakan dan
Strategi Kementrian Perdagangan yang secara
simultan berinteraksi dengan para stakeholder.
The orientation of foreign trade policy is to
increase the competitiveness of
non-oil-and-gas export products as well as to expand the
diversification of export destination and export
product variety, including trade promotion, trade
diplomacy, trade facilitation and trade defense.
The Orientation of DGNED’s Policy and Strategy
is reflecting the Orientation of Ministry of
Trade’s Policy and Strategy which interacts
simultaneously with the stakeholders.
Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen. PEN
Orientation of DGNED’s Policy and Strategy
N
eraca perdagangan Januari-Desember 2016 menunjukkan bahwa total ekspor Indonesia mencapai USD 144,43 miliar atau turun 3,95 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Demikian juga dengan ekspor nonmigas mencapai USD 131,34 miliar atau menurun 0,34 persen (y.o.y) Secara komposisi, ekspor produk non migas menyumbang 90,94 persen dari total ekspor sementara kontribusi ekspor produk migas tercatat sebesar 9,06 persen.Sepuluh negara utama tujuan ekspor Indonesia menyumbang 66,24 persen dari total ekspor non migas tahun 2016. Adapun negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat senilai USD 15,68 miliar (11,94%); RRT senilai USD 15,11 miliar (11,50%); Jepang senilai USD 13,21 miliar (10,06%); India senilai USD 9,92 miliar (7,55%); SIngapura senilai USD 8,72 miliar (6,64%); dilanjutkan Malaysia dengan kontribusi sebesar 4,58%; Korea Selatan dengan kontribusi sebesar 4,01%; Filipina dengan kontribusi sebesar 4%; Thailand dengan kontribusi sebesar 3,51%; dan Belanda dengan kontribusi sebesar 2,45%.
The trade balance from January to December 2016 showed that the total Indonesian exports reached US$ 144.43 billion or decreased 3.95 percent compare to 2015. Similarly, non-oil-and-gas exports reached US$ 131.34 billion, slightly decrease 0.34 percent. In regard of composition, export of non-oil-and-gas products accounted for 90.94 percent of total exports. On the other hand, exports of oil-and-gas products amounted to 9.06 percent of total exports.
Ten main countries dominated Indonesian non-oil-and-gas export in 2016 which amounted to 66.24%. Those countries were USA valued at US$ 15.68 billion and accounted for 11.94% of the total non-oil-and-gas exports, PRC valued at US$ 15.11 billion (11.50%); Japan valued at US$ 13.21 billion (10.06%); India valued at US$ 9.92 billion (7.55%); Singapore valued at US$ 8.72 billion (6.64%); followed by Malaysia with contribution of 4.58%; South Korea with contribution of 4.01%; Philippines with contribution of 4%); Thailand with contribution of 3.51%; and Netherlands with contribution of 2.45%.
Gambar 1.
Ekspor Non Migas Indonesia 2012 - 2016
Figure 1.
Indonesian Non-oil-and-gas Export Year 2012 - 2016
Diversifikasi produk sebagai salah satu strategi
pengembangan ekspor non migas
Selain diversifikasi negara tujuan ekspor, Indonesia juga melakukan diversifikasi produk ekspor. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan ekspor Indonesia pada kelompok produk tertentu.
Sebagai informasi, pada awal tahun 2014, Kementerian Perdagangan telah melakukan pengkajian dan
mengelompokkan ulang produk ekspor Indonesia ke dalam 3 kategori yaitu produk utama, produk prospektif, dan produk non migas lainnya. Produk-produk yang masuk dalam kategori produk utama merupakan produk-produk yang memiliki nilai ekspor tertinggi dibandingkan produk lainnya, yaitu sawit (CPO dan turunannya), tekstil dan produk tekstil, elektronik, karet dan produk karet, kayu dan produk kayu (pulp & furniture), produk kimia, produk logam, mesin-mesin, makanan olahan, dan otomotif. Sedangkan jenis produk yang masuk dalam kategori produk prospektif merupakan produk yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, yaitu alas kaki, perhiasan, plastik dan barang dari plastik, udang, ikan dan produk perikanan, kopi, kakao dan olahannya, kerajinan, rempah-rempah, dan kulit dan produk kulit. Adapun yang termasuk pada kategori produk lainnya adalah batubara, hewan dan produk turunannya, alat kesehatan, buah dan sayur, serta minyak atsiri.
Pada tahun 2016, walaupun sangat kecil, nilai ekspor produk utama Indonesia mengalami penurunan. Nilai ekspor produk utama pada tahun 2016 tercatat sebesar USD 83,45 miliar atau atau turun sebesar 0.53% dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar USD 83,90 miliar. Adapun jenis produk yang mengalami kenaikan adalah produk kimia (sebesar 12,46%), otomotif (sebesar 9,22%), mesin-mesin (sebesar 20,21%), dan makanan olahan (sebesar 3,69%). Secara umum, nilai ekspor produk utama menyumbang 63,52% dari total ekspor non migas Indonesia.
Product diversification as one of the
non-oil-and-gas export development strategy
Along with market diversification, Indonesia has also diversified its export products. It aims to reduce Indonesia’s export dependence on certain products group.
As the background information, in early 2014, the Ministry of Trade has conducted assessments and re-grouping Indonesian export products into three categories which are main products, prospective products, and other
non-oil-and-gas products. Products classified into the
main product categories are those which have the highest export value compared to others, namely palm oil (CPO and its derivatives), textiles and textile products, electronics, rubber and rubber products, wood and wood products (pulp and furniture), chemical products, metal products, machinery, processed foods, and automotive. On the other hands, the types of products that fall into the category of prospective product is a product that has great potential to be developed further, namely footwear, jewelry, plastics and plastic goods, shrimp, fish and fishery products, coffee, cocoa and dairy, crafts, spices and leather and leather products. As for which is included in the other product categories are coal, animals and their derivative products, medical equipment, fruit and vegetables, as well as essential oils.
In 2016, although insignificant, Indonesian main export products were decreased. The export value of primary products in 2016 amounted to USD 83.45 billion, or showed a decrease of 0.53% compared to 2015 which accounted for USD 83.90 billion. Moreover, certain products which increased were chemical products (by 12.46%), automotive (by 9.22%), machineries (by 20.21%) and processed food (by 3.69%). Overall, the export value of primary products accounted for 63.52% of Indonesia’s total non-oil exports in 2016.
Sedangkan nilai ekspor produk prospektif pada tahun 2016 tercatat sebesar USD 20,20 miliar atau naik 4,73% dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun 2015 sebesar USD 19,29 miliar. Sementara itu, nilai ekspor kategori produk non migas lainnya mengalami penurunan sebesar 8,71%. Pada tahun 2015 nilai ekspor kategori produk ini mencapai USD 16,97 miliar, namun pada tahun 2016 hanya mencapai USD 15,50 miliar.
Berdasarkan penjelasan di atas, produk ekspor non migas Indonesia masih terkonsentrasi pada produk utama. Hal ini dapat menimbulkan masalah karena ketergantungan pada produk-produk tersebut khususnya jika harga produk-produk utama tersebut di pasar dunia mengalami penurunan. Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, ketergantungan akan ekspor produk utama kiranya dapat dikurangi melalui kegiatan-kegiatan diversifikasi produk yang dilakukan oleh Ditjen PEN seperti Designer Dispatch Service, adaptasi produk, pengembangan merek, dll.
Furthermore, the export value of prospective products in 2016 was amounted to USD 20.20 billion or increased 4.73% compared to USD 19.29 bilion in 2015. Meanwhile, the export value of other non-oil-and-gas product category was decreased about 8.71%. In 2015, the export value for this product category was amounted to USD 16.97 bilion but it ended for USD 15.50 billion in 2016.
Based on the explanation, it can be concluded that Indonesia’s non-oil and gas export relied on the main products. It can cause an economic problem if the price of those products in the international market are declining. Obviously, this problem will affect Indonesia’s export performance. Therefore, the dependence of Indonesia’s export on main products can be minimised through product diversification activities initiated by DGNED such as Designer Dispatch Service, product adaptation, brand development, etc.
Nilai Ekspor Produk Utama Indonesia periode 2011-2015 Export Value of Indonesia’s Main Products in 2011-2015
K
egiatan promosi dagang yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah dan frekuensi kontak serta kontrak dagang antara eksportir Indonesia dengan pembeli luar negeri, sekaligus meningkatkan peran dunia usaha dalam penetrasi pasar dan promosi ekspor. Kegiatan promosi yang dilakukan terdiri dari pameran internasional baik luar negeri maupun dalam negeri, Trade Expo Indonesia, dan pengiriman misi dagang.PARTISIPASI PADA PAMERAN LUAR NEGERI
Pameran “Arab Health 2016” Dubai, UAE
Arab Health 2016 merupakan penyelenggaraan yang ke-41 kalinya yang diselenggarakan pada tanggal 25-28 Januari 2016 di Dubai – UAE. Produk yang ditampilkan dalam pameran ini adalah produk-produk alat kesehatan. Adapun tujuan keikutsertaan Indonesia pada pameran ini adalah dalam rangka mempertahankan dan menambah pasokan produk kesehatan Indonesia untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika.
Partisipasi Ditjen PEN Kementerian Perdagangan pada tahun 2016 merupakan yang ke-2 kalinya dengan memfasilitasi sebanyak 10 (sepuluh) perusahaan. Paviliun Indonesia yang mengusung “Trade with Remarkable Indonesia“ menempati lahan seluas 72 m2 yang berlokasi di Saeed Hall SAH 01.
Selama pelaksanaan pameran, transaksi dagang yang berhasil diperoleh adalah sebesar sebesar US$ 6.166.688. Nilai transaksi ini naik 57,2% dibandingkan dengan partisipasi pada tahun 2015 sebesar US$ 3.921.744.
Trade promotion activities organized by Ministry of Trade c.q. DGNED are intended to increase the value and frequency of both trade contact and contract between Indonesian exporters and international buyers. It also has an objective to enhance the role of business society in market penetration and export promotion. Those promotion activities consist of both overseas and domestic international trade fairs, Trade Expo Indonesia, and trade missions.
PARTICIPATION IN OVERSEAS EXHIBITIONS
Arab Health 2016 Dubai – UAE
The 41st Arab Health 2016 was held on January 25 – 28th, 2016 in Dubai – UAE which exhibited medical appliances. The purposes of the Indonesia’s participation in this expo were to maintain and to increase Indonesian medical equipment supplies especially for Middle East and Afica market.
DGNED’s participation in this expo in 2016 was the second time which facilitated 10 Indonesian medical equipment manufactures. Pavilion of Indonesia was located at Saeed Hall SAH 01 and built on 72 m2 area. Furthermore, it applied specific theme which was “Trade with Remarkable Indonesia”.
During the exhibition, the pavililion of Indonesia obtained US$ 6,166,688 from the business transaction. This value was increased 57.2% compare to previous trade transaction which reached US$ 3,921,744.
Promosi dagang sebagai upaya penetrasi pasar ekspor
Trade promotion as a powerful tool to penetrate export markets
Pameran Ambiente 2016, Frankfurt Jerman Pameran Ambiente 2016 diselenggarakan di Frankfurt, Jerman pada tanggal 12 - 16 Februari 2016. Pameran Ambiente merupakan salah satu pameran terbesar untuk produk Consumer Goods di dunia, yang terbagi dalam 3 sektor yaitu 1) Dining (table, kitchen and household products); 2) Giving (gifts, stationery and decorations, authentic and fashion jewellery, watches, personal
accessories and Beauty & Bath) dan 3) Living (interior design, furnishing and decoration). Pada penyelenggaraan tahun ini, jumlah peserta tercatat sebanyak 4.387 exhibitor yang berasal dari 96 negara.
Pada partisipasi kali ini, paviliun Indonesia menempati area seluas 164 m2 yang merupakan kerjasama antara Kemendag
dengan Kemenperin. Paviliun Kemendag cq. Ditjen PEN seluas 62 m2 merupakan kerja sama antara Ditjen PEN
dengan ITPC Hamburg yang diisi oleh 6 (enam) peserta produk home decor.
Kontrak dagang yang diperoleh selama pameran
berlangsung adalah sebesar US$ 2.6 juta untuk produk lamp craft, rattan furniture, rattan basket, lighting frame minor, vases, recycre wooden frame, bowl, wooden acsesories, bathroom accessories, natural basket iron craft, metal art. Selain kontrak dagang yang diperoleh didapat pula 125 inquiries dari 29 negara yang berpotensi menghasilkan transaksi serta harus ditindaklanjuti oleh perusahaan pasca pameran.
Pameran Automechanika 2016, Istanbul Turki
Pada tahun 2016, Ditjen PEN berpartisipasi pada Pameran Automechanika di Istanbul, Turki yang dilaksanakan pada tanggal 7-10 April 2016. Automechanika Istambul 2016 merupakan pameran otomotif terbesar di Istambul, Turki. Automechanika Istambul 2016 diikuti oleh 1.282 perusahaan
The Ambiente 2016, Frankfurt Germany
Ambiente 2016 held in Frankfurt, Germany on February 12th – 16th, 2016. This exhibition is one of the largest consumer goods exhibitions in the world, which is divided into three sectors, namely 1) Dining (table, kitchen and household products); 2) Giving (gifts, stationery and decorations, authentic and fashion jewellery, watches, personal
accessories and Beauty & Bath) and 3) Living (interior design, furnishing and decoration). In Ambiente 2016, the number of participants reached 4,387 exhibitors from 96 countries.
In this occassion, the Pavillion of Indonesia occupied space of 164 m2 in total. It was resulted from cooperation between Ministry of Trade and Ministry of Industry. The area of Ministry of Trade amounted to 62 m2 which was a result from join force with ITPC Hamburg. DGNED facilitated 6 Indonesian home decor producers.
Trade contract that obtained during the exhibition was amounted to US$ 2.6 milion. It came from several products such as lamp craft, rattan furniture, rattan basket, lighting frame minor, vases, recycre wooden frame, bowl, wooden acsesories, bathroom accessories, natural basket iron craft, and metal art. Along with business contract, there were 125 business requests from 29 countries which potentially become trade contracts but still need to be followed up after the event.
Automechanika 2016, Istanbul Turkey
On April 7th – 10th 2016, DGNED participated in Automechanika in Istanbul Turkey. It is the biggest exhibition for automotive products in Turkey. There were 1,282 exhibitors from 34 countries participated in this exhibition which located in 38,173 m2 exhibition area. The
Stan Paviliun Indonesia pada Pameran Ambiente 2016
Indonesian Pavilion Booths at Ambiente 2016
Hongkong, Iran, Spanyol, Italia, Maroko, Prancis, Korea Selatan, Pakistan, Rumania, Singapura, Taiwan, Tunisia dan Indonesia (untuk pertama kalinya).
Partisipasi Ditjen PEN pada pameran ini merupakan bentuk dukungan kepada industri komponen otomotif Indonesia dalam upaya pengembangan pasar ekspor khususnya di kawasan perbatasan Eropa dan Asia. Partisipasi paviliun Indonesia menempati area seluas 81 m2 di Hall 13 yang
dibangun dengan konstruksi special design.
Estimasi transaksi order peserta Paviliun Indonesia yang terjadi selama pameran berlangsung sebesar US$ 590.000, sementara transaksi penjualan langsung (ritel) sebesar US$ 100.000. adapun inquiry yang dilaporkan oleh para peserta yaitu sebanyak 360 permintaan seperti yang berasal dari RRT, Turki, Albania, Belarus, Sudan, Mesir, Marroco, Libya, Lebanon, Jerman, Iran dan Kuwait.
Pameran Hong Kong Gift & Premium Fair, Hong Kong
Pameran Hong Kong Gift & Premium Fair (HKG & PF) Tahun 2016 merupakan penyelenggaraan yang ke-30 kalinya oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) pada tanggal 27 – 30 April 2016. Pada penyelenggaraan tahun ini, tercatat sekitar 4.262 peserta dari 38 negara berpartisipasi dan dihadiri oleh hampir 52.000 buyer internasional.
Kementerian Perdagangan c.q. Ditjen PEN bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Konsul Jenderal Rl Hong Kong pada pameran Hong Kong Gift & Premium Fair 2016, berpartisipasi kembali dalam pameran. Partisipasi tahun ini terwujud dalam Paviliun Rumah Indonesia yang menempati area seluas 72 m2 yang
menampilkan produk-produk kerajinan dari 15 perusahaan yaitu home decoration, wooden handicraft, furniture, fashion accessories, woven textile, bag, jewellery, stationery and paper product, dan ceramic tableware.
Iran, Spain, Italy, Morocco, France, South Korea, Pakistan, Rumania, Singapore, Taiwan, Tunisia, and Indonesia. This was Indonesia’s first participation.
DGNED’s participation in this exhibition is a form of supports for Indonesia’s automotive component industry to expand its export markets especially in Europe and Asia border region. Indonesian pavillion occupied space of 81 m2 in Hall 13 which built with special design construction as well.
The transaction gained by exhibitors in Indonesia Pavillion during the exhibition was amounted to US$ 690,000 that consisted from business contract valued US$ 590,000 and retail transaction valued US$ 100,000. Moreover, there were 360 trade inquiries obtained from several countries such as China, Turkey, Albania, Belarus, Sudan, Egypt, Morocco, Libya, Lebanon, Germany, Iran, and Kuwait.
Hong Kong Gift & Premium Fair
Hong Kong Gift & Premium Fair 2016 was the 30th time organised by Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) which held on 27th – 30th April 2016. There were 4.262 exhibitors from 38 countries participated in this exhibition and also being visited by nearly 52.000 international buyers.
The Ministry of Trade c.q. DGNED along with the National Handicraft Council and the Consulate General of the Republic of Indonesia in Hong Kong participated again in this exhibition. The participation was manifested on Rumah Indonesia Pavillion which occupied a 72 m2 space. It showed the best Indonesian handicraft products such as home decoration, wooden handicraft, furniture, fashion accessories, woven textile, bag, jewellery, stationery and paper product, as well as ceramic tableware from 15 companies.
Nilai total transaksi dagang yang dihasilkan selama pameran berlangsung adalah sebesar US$ 6.058.721 dengan produk yang paling diminati antara lain: shopping bag dan packaging, drift wood product, home decor, breakfast set dan mug (tableware), hand hammered boxes, dan fashion accessories. Transaksi tersebut diharapkan dapat terus bertambah, karena beberapa buyer akan melakukan factory visit sekaligus melakukan finalisasi transaksi dagang.
Pameran Coffee, Tea, and Cacao (COTECA) 2016 Hamburg – Jerman
Ditjen PEN bekerjasama dengan ITPC Hamburg, KBRI Berlin, dan KJRI Hamburg berpartisipasi pada Pameran COTECA 2016 (Coffee, Tea and Cacao) pada tanggal 7 - 9 September 2015 di Congress Center Hamburg (CCH) Jerman. Pameran COTECA merupakan pameran dua tahun sekali untuk sektor kopi, teh dan kakao.
Melalui kerjasama ini, Indonesia berpartisipasi melalui pendirian paviliun Indonesia dengan menempati lahan seluas 90 m2. Paviliun Indonesia berlokasi di Hall H yang
memfasilitasi 12 (dua belas) perusahaan yang memproduksi specialty coffee; organic coffee bean, organic cocoa, organic tea, serta organic herb & spices.
Selama tiga hari pameran, Paviliun lndonesia dikunjungi oleh sekitar 1000 pengunjung bisnis yang kebanyakan berasal dari Jerman, Denmark, lnggris, Spanyol, ltalia, dan negara Eropa lainnya; lndia, RRT, Singapura, Taiwan, Kongo, Kenya dan lain-lain. Adapun estimasi potensial order yang diperoleh selama pameran berlangsung mencapai US$ 5.455.345, dengan produk yang diminati adalah organic cocoa bean, organic tea (green tea, oolong) dan kopi (green bean, specialty).
The total transaction that obtained during the exhibition was amounted to US$ 6.058.721. The amount was coming from several products such as shopping bag dan packaging, drift wood product, home decor, breakfast set dan mug (tableware), hand -hammered boxes, dan fashion accessories. Moreover, this amount was expected to increase since several potential buyers would visit some Indonesian exhibitor workshops to finalise business deal.
Coffee, Tea, and Cacao (COTECA) 2016 Hamburg – Jerman
DGNED collaborated with ITPC Hamburg, Indonesia Embassy in Berlin, and Consulate General of the Republic of Indonesia in Hamburg was participated in COTECA 2016 on September 7th – 9th, 2016 which located at Congress Center Hamburg (CCH). COTECA is being held every two years which allocated to exhibit coffee, tea, and cocoa products.
Through the collaboration, Indonesia was able to participate in this exhibition which manifested in 90 m2 area for Indonesia’s Pavillion. It located at Hall H which facilitated 12 companies that producing specialty coffee; organic coffee bean, organic cocoa, organic tea, as well as organic herb & spices.
During the exhibition, the pavilion of Indonesia had been visited by around 1,000 business visitors from Germany, Denmark, England, Spain, Italy, and other European countries; India, China, Singapore, Taiwan, Kongo, Kenya, etc. Furthermore, the estimation of potential order obtained by Indonesia Pavillion during the exhibition reached US$ 5.455.345 from several products such as organic cocoa bean, organic tea (green tea, oolong tea) dan coffee (green bean, specialty coffee).
Partisipasi pada Specialty Coffee Association of America
The Participation at Speciality Coffee Association of America
Pameran Texworld 2016 Paris Perancis
Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan akses pasar produk tekstil lndonesia, Kementerian Perdagangan c.q Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, KBRI Paris dan lndonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lyon berpartisipasi pada pameran Texworld Paris 2016. Pameran ini diselenggarakan pada tanggal 12 – 15 September 2016 di Le Bourget Paris, Perancis. Pameran ini diikuti oleh 1008 perusahaan dari 21 negara. Partisipan dari negara ASEAN adalah Thailand dengan 15 perusahaan, diikuti lndonesia 11 perusahaan (8 perusahaan bergabung dalam pavilion lndonesia dan 3 perusahaan mandiri) dan Vietnam hanya 1 perusahaan.
Pada partisipasi kali ini, paviliun Indonesia menempati lahan seluas 96 m2 dengan memfasilitasi 8 (delapan) perusahaan
lndonesia yang bergerak di bidang lndustri tekstil.
Sepanjang penyelenggaraan pameran, paviliun Indonesia berhasil mencatat nilai transaksi sebesar US$ 5.567.750,00. Adapun jumlah buyer potensial yang telah mengunjungi Paviliun lndonesia dan menghasilkan sebanyak 124 inquiries dari 34 negara (Belanda, Jepang, Belarus, RRT, Argentina, Hungaria, Yunani, Spanyol, Turki, Malaysia, Lebanon, Prancis, ltaly, Bulgaria, Cyprus, Inggris, Jerman, Portugal, Amerika Serikat, Brazil, Morocco, Guatemala, Mesir, Persatuan Emirat Arab (PEA), Panama, Polandia, Taiwan, lsrael, Korea Selatan, Rusia, lndia, Colombia, Syria, dan Denmark).
Cairo International Fair (CIF) 2016, Kairo Mesir
Pameran ClF merupakan salah satu pameran dagang internasional tahunan terbesar di Mesir. Pameran menampilkan berbagai sektor produk, dilaksanakan pada 16 - 25 Maret 2016 di Cairo International Convention & Exhibition Centre, Nasr City, Cairo. Pameran ini diikuti oleh 350 exhibitor dari 12 negara diantaranya Aljazair, Kuwait,
The Texworld 2016, Paris France
In order to maintain and simultaneously increase market access for textile products from Indonesia, The Ministry of Trade c.q. DGNED and ITPC Lyon participated in Texworld Paris 2016. It held on September 12th – 15th, 2016 at Le Bourget Paris, France. There were 1,008 companies from 21 countries participating in Texworld Paris 2016. Moreover, the participants from ASEAN were Thailand with 15 companies, Indonesia with 11 companies which consist of 8 facilitated companies and 3 companies participated by self funding, and Vietnam with 1 company.
In this occasion, Pavilion of Indonesia occupied 96 m2 exhibition areas and facilitated 8 Indonesian companies which operated in textile industry.
During the exhibition, Indonesia’s pavillion succesfully obtained trade transaction amounted to US$ 5,567,750. Furthermore, pavillion of Indonesia had been visited dan generated 124 trade inquiries from 34 countries which were Netherland, Japan, Belarus, China, Argentina, Hungary, Greece, Spain, Turkey, Malaysia, Lebanon, France, Italy, Bulgaria, Cyprus, UK, Germany, Portugal, USA, UAE, Panama, Poland, Taiwan, Israel, South Korea, Russia, India, Colombia, Syria, and Denmark.
The Cairo International Fair (CIF) 2016, Cairo Egypt
CIF is one of the biggest international exhibitions held in Egypt showing general products. CIF 2016 was held on March 16th – 25th 2016 at Cairo International Convention & Exhibition Centre, Nasr City, Cairo. It has been followed by 350 exhibitors from 12 countries such as Algeria, Kuwait, Srilanka, Kenya, Sudan, Lebanon, Iraq, China, and Togo. In
Stan Paviliun Indonesia pada Pameran Texworld Paris 2016
Indonesian Pavilion Booths at Texworld Paris 2016 exibhition
Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 284 m2
mengusung tema “Trade with Remarkable Indonesia”. Paviliun Indonesia ini merupakan hasil sinergi antara Ditjen PEN dengan KBRI/ Atdag Kairo. Sejumlah 26 perusahaan mengisi Paviliun Indonesia yang terdiri atas 19 perusahaan dari Indonesia, dan 7 perusahaan yang merupakan agen perwakilan perusahaan lndonesia yang ada di Mesir. Adapun produk yang ditampilkan adalah food & beverages, household appliances, consumer goods, furniture, handicraft, chemical, fashion & jewelry, electronics, carpet, cleaning equipment, diapers, baby wet wipes, dan aroma terapi. Di sela-sela partisipasi pameran, untuk memaksimalkan partisipasi pada CIF 2016, Ditjen PEN dan KBRI/ Atdag Kairo juga menyelenggarakan kegiatan Indonesia-Egypt Business Gathering & Trade with Remarkable, dan Business Matching di Kamar Dagang Alexandria.
Selama pameran berlangsung, Paviliun Indonesia berhasil mencatatkan transaksi dagang sebesar US$ 7.958.973. Transaksi dagang yang dihasilkan pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 22,62% dibandingkan dengan dengan nilai transaksi dagang yang dihasilkan pada tahun 2015 yang tercatat sebesar US$ 6.158.625.
Pameran the 28th Specialty Coffee Association of America (SCAA) Expo, Atlanta Amerika Serikat Pameran SCAA adalah pameran kopi terbesar di Amerika Utara yang diselenggarakan oleh asosiasi kopi spesialiti Amerika Serikat (AS). SCAA 2016 dilaksanakan pada tanggal 14 – 17 April 2016 di Atlanta. Pameran ini dihadiri oleh ± 12.000 pengunjung dan diikuti oleh sekitar 3.000 eksibitor dari seluruh dunia. Sebagai salah satu pameran kopi bergengsi dunia, SCAA menjadi tempat bertemunya pelaku industri kopi dari berbagai lini, baik dari produsen, buyers, manufaktur mesin dan peralatan pengolahan, penggilingan, packaging, dan condiment.
Paviliun Indonesia dengan luas 126 m2 mengusung tema
“Remarkable Indonesian Coffee: Home of World’s Finest Coffee” menampilkan 17 specialty coffee yang diseleksi dari 75 sampel kopi terbaik dari seluruh Indonesia. Proses seleksi dilakukan oleh Caswells Coffe yang merupakan satu-satunya laboratorium kopi di Indonesia yang telah diakreditasi oleh SCAA. Selain green bean, Paviliun Indonesia juga menampilkan sejumlah produk turunan kopi.
The Indonesia’s pavillion occupied area of 284 m2 which was implementing “Trade with Remarkable Indonesia” theme. The Pavilion of Indonesia was a result from an actual synergy between DGNED and Indonesia Embassy/ the Trade Attache in Cairo. There were 26 Indonesian companies participated in the pavillion of Indonesia which consist of 19 companies originated in Indonesia and 7 Indonesian trade representatives in Egypt. Those companies showed wide range of products such as food & beverages, household appliances, consumer goods, furniture, handicraft, chemical, fashion & jewelry, electronics, carpet, cleaning equipment, diapers, baby wet wipes, and aroma therapy. Furthermore, in order to maximise Indonesia’s participation in CIF 2016, DG NED and Indonesian Embassy/ Trade Attache in Cairo also conducted Indonesia-Egypt Business Gathering & Trade with Remarkable, and Business Matching at Alexandria’s Chamber of Commerce and Industry.
During the exhibition, the pavillion of Indonesia successfully obtained transaction as much as US$ 7,958,973. It increased 22,62% from transaction in 2015 which accounted for US$ 6,158,625.
The 28th Specialty Coffee Association of America (SCAA)
Expo, Atlanta USA
SCAA is the biggest exhibition in North America for coffee products which organised by the US specialty coffee association. SCAA 2016 was held on April 14th – 17th 2016 in Atlanta which visited more than 12,000 visitors. Around 3,000 exhibitors worldwide were participated in this exhibition. As one of prestigious coffee exhibition, SCAA becomes a central meeting point between coffee players such as producers, buyers, coffee machine manufacturers, grinding, packaging, and condiment.
The pavillion of Indonesia occupied area of 126 m2 and carried a theme of “Remarkable Indonesian Coffee: Home of World Finest Coffee”. It showed 17 specialty coffees which resulted from selection of 75 the best coffee samples from Indonesia which organised by Caswells Coffee, the only one coffee laboratorium in Indonesia that acredited by SCAA. Indonesia’s pavillion also exhibited several coffee derivative products.
Sebagai Potrait country 2016 dalam penyelenggaraan SCAA 2016, Paviliun Indonesia mengadakan beberapa kegiatan selama pameran berlangsung. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah:
1. The Indonesia – Atlanta Business Forum Kegiatan yang mengusung tema “Opportunities in Indonesia’s New Business and Investment Climate” dibuka oleh Konsul Jenderal RI di Houston, Henk Edward Saroinsong yang kemudian juga memberikan paparan mengenai investasi yang berjudul “The New Investment Climate in Indonesia”.
2. Welcoming Reception
Dalam rangka mendorong eksposur Indonesia, Paviliun Indonesia mengorganisir penampilan seni budaya dan sajian kuliner Indonesia untuk menciptakan suasana Indonesian experience.
3. Indonesian Lecture Series
Paviliun Indonesia mengorganisir pelaksanaan 2 (dua) kuliah mengenai kopi Indonesia, yaitu “Revealing Indonesian Coffee Character and Uniqueness” dan “Exploring Semi Wash Process and Farmer’s Challenges in Facing Global Market and Woman in Coffee”. 4. Penandatanganan MoU dan pemberian tribute
Penandatanganan MoU pembelian kopi specialty Indonesia dilakukan antara Royal Coffee Inc. USA dengan anggota AKSI senilai US$ 18 juta untuk 200 kontainer kopi dalam jangka waktu 1 tahun. Selain itu, sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang turut memberikan kontribusi kepada peningkatan ekspor kopi specialty Indonesia ke AS, Dirjen PEN memberikan setifikat penghargaan yang ditanda
As the Potrait Country 2016 in SCAA 2016, the pavillion of Indonesia was conducting several additional events during the exhibition such as:
1. The Indonesia – Atlanta Business Forum
This business forum used a theme of “Opportunities in Indonesia’s New Business and Investment Climate” which opened by Consulate General in Houston, Henk Edward Saroinsong who then presented an investment material titled “The New Investment Climate in Indonesia”.
2. Welcoming Reception
In order to increase the exposure of Indonesia, the pavillion of Indonesia conducted some cultural performances and provided Indonesian cuisines to create Indonesian experience for the visitors.
3. Indonesia Lecture Series
The pavillion of Indonesia also conducted two lectures about Indonesian coffee which were Revealing Indonesian Coffee Character and Uniqueness, and Exploring Semi Wash Process and Farmer’s Challenges in Facing Global Market and Woman in Coffee.
4. The MoU signing and tribute conferring
The MoU signing about specialty coffee purchase amounted to US$ 18 million for 200 containers between Indonesian exporters (member of SCA Indonesia) and Royal Coffee Inc. USA. Moreover, as an appreciation for entities that contributed to Indonesian coffee export to US, Director General of NED conffered a certificate, signed by Minister of Trade, to two Indonesian importers: Royal Coffee Inc., and Royal
Partisipasi pada Specialty Coffee Association of America
The Participation at Speciality Coffee Association of America
5. Pemutaran film dokumenter “Aroma of Heaven” Film ini memberikan informasi sejarah dan budaya kopi di Indonesia.
6. Lelang Kopi
Paviliun Indonesia melakukan lelang kopi yang pertama kali dilakukan dalam sejarah SCAA. Dalam lelang ini, 17 kopi pilihan dari Indonesia menghasilkan US$ 11.900 atau sekitar 160 juta rupiah.
7. Coffee Cupping dan Coffee Serving
Paviliun Indonesia menggelar coffee cupping sebanyak tiga kali untuk mengundang buyers merasakan cita rasa dan karakteristik kopi Indonesia.
Di luar hasil lelang, nilai transaksi yang dihasilkan selama pameran berlangsung mencapai US$ 35 juta atau setara dengan Rp. 470,55 milyar untuk 392 kontainer untuk setahun ke depan. Nilai transaksi dagang ini meningkat 5 kali lipat dari total transaksi Indonesia pada pameran SCAA tahun 2015.
Pameran The 13th China – ASEAN Expo (CAEXPO) 2016, Nanning China
Partisipasi lndonesia pada pameran 13th China-ASEAN
Expo (CAEXPO) 2016 dilaksanakan pada tanggal 11 - 14 September 2016 di Nanning, Guangxi, Republik Rakyat Tiongkok. CAEXPO merupakan pameran tahunan bertaraf internasional yang diadakan bersamaan dengan Pertemuan Tingkat Tinggi RRT-ASEAN yang ditujukan untuk peningkatan hubungan perdagangan, investasi, dan jasa.
CAEXPO 2016 dan China ASEAN Business and lnvestment Summit (CABIS) 2016 secara resmi dibuka oleh H.E Zhang Gaoli, Vice Premier of the People’s Republic of China pada tanggal 11 September 2016. Pada kesempatan tersebut, Dirjen PEN meresmikan paviliun komoditi lndonesia dan paviliun City of Charm.
Partisipasi lndonesia dalam pameran CAEXPO tahun ini adalah ketiga belas kalinya dengan menempati lahan seluas 2.160 m2 yang diisi oleh 81 (delapan puluh satu)
perusahaan. Produk yang ditampilkan dibagi dalam 5 kategori produk yaitu Furniture (18 perusahaan); Home Decoration (9 perusahaan); Fashion Accesories & Jewellry (26 perusahaan); Food & Beverage (20 perusahaan) dan Consumer Goods, Spa & Herbs (9 perusahaan).
5. Documentary movie “Aroma of Heaven”
It provided information about history and culture of coffee in Indonesia.
6. Coffee auction
The pavillion of Indonesia conducted coffee auction which was the first time in SCAA history. In this auction, Indonesia’s pavillion obtained US$ 11,900 equal to around 160 million rupiah from 17 Indonesia’s best coffee.
7. Coffee Cupping dan Coffee Serving
The pavillion of Indonesia also organised coffee cupping three times during the exhibition aimed to introduce Indonesian coffee to the visitors.
Apart of the auction’s result, during the exhibition, the pavillion of Indonesia generated trade transaction amounted to US$ 35 million equals to Rp. 470.55 billion for 392 containers. This transaction increased 5 times compared to trade transaction in 2015.
The 13th China – ASEAN Expo (CAEXPO) 2016, Nanning
China
Indonesia participation in the 13th China – ASEAN Expo (CAEXPO) 2016 on September 11th – 14th, 2016 in Nanning, Guangxi, PRC. CAEXPO is annual international exhibition that simultenously conducted with Ministrial Meeting between China and ASEAN which has purposes to increase trade, investment and service among those countries.
CAEXPO 2016 and China ASEAN Business and lnvestment Summit (CABIS) 2016 officially opened by H.E Zhang Gaoli, Vice Premier of the People’s Republic of China on September 11th 2016. On this occassion, Director General of NED also inaugurated the Pavillionof Indonesia and Pavillion of City of Charm.
Indonesia’s participation in 2016 was the 13th times which occupied 2,160 m2 area and facilitated 81 companies. Moreover, the exhibited products were divided into 5 categories which were furniture (18 companies), Home Decoration (9 companies), Fashion Accessories & Jewelry (26 companies), Food & Beverages (20 companies), and Consumer Goods, Spa & Herbs (9 companies).
Pada tahun ini, Paviliun City of Charm tampil dalam konsep nusantara yang menampilkan tarian tradisional seperti Bajidor Kahot, Lenggang Nyai, Rek Ayo Rek, Tari Piring, Cucokrowo dan display produk kerajinan diantaranya tenun songket, ukiran kayu laker dan tepak sirih serta promosi destinasi daerah tujuan wisata nusantara.
Hasil transaksi dagang yang terdiri atas trial order dan retail yang diperoleh selama 4 (empat) hari mencapai US$ 3.017.000. Hasil transaksi ini merupakan nilai sementara dan masih dapat bertambah mengingat masih terdapat inquiry yang ditindaklanjuti oleh peserta. Adapun produk-produk yang paling diminati pada CAEXPO 2016 meliputi produk furniture, home decoration dan food & beverages. lndonesia meraih 3 (tiga) penghargaan dari CAEXPO Secretariat selaku penyelenggara, yakni The Best Organizing the Sector Products, The Best organizerfor Exhibitors, dan The Best City of Charm.
Furthermore, this year, the City of Charm pavilion appeared in the concept of the archipelago performing traditional dances such as Bajidor Kahot, Lenggang Nyai, Rek Ayo Rek, Dancing Plates, Cucokrowo as well as displayed several craft products including songket, wood carving and tepak sirih and promotion of tourism destinations.
The transaction obtained during four day exhibition reached US$ 3,017,000. However, this amount could be increased since there were inquiries to be followed up by the exhibitors. Several products that showed high demand in CAEXPO 2016 were furniture products, home decorations, and food & beverages. Moreover, in 2016 participation, Indonesia obtained 3 awards from CAEXPO Secretariat as the event organiser which were The Best Organizing the Sector Products, The Best organizer for Exhibitors, dan The Best City of Charm.
Dirjen PEN melakukan kunjungan ke paviliun Indonesia pada CAEXPO 2016 Dir. Gen. of NED visits Indonesian pavilion at CAEXPO 2016 Dirjen PEN melakukan pemotongan pita sebagai tanda peresmian paviliun komoditi Indonesia dan paviliun City of Charm pada CAEXPO 2016
Dir. Gen. of NED cuts the ribbon as a sign of the inauguration of Pavilion of Indonesian commodities and Pavilion of City of Charm at CAEXPO 2016
Paviliun City of Charm Indonesia
Penampilan tarian tradisional di paviliun City of Charm Indonesia pada CAEXPO 2016 Traditional dance
MISI DAGANG KE LUAR NEGERI
Misi dagang merupakan salah satu kegiatan Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional dalam upaya menjadikan produk Indonesia dapat dikenal dan diminati oleh konsumen di luar negeri. Selain itu program misi dagang bertujuan untuk mempererat kerjasama pengusaha Indonesia dengan pengusaha negara tujuan dalam forum kegiatan one on one meeting.
Sepanjang tahun 2016, Ditjen PEN telah melakukan kegiatan pengiriman misi dagang sebanyak 2 (dua) kegiatan,yaitu:
Misi Dagang ke Kuwait – Oman (27 Maret – 1 April 2016)
Kegiatan Misi Dagang Terpadu sektor perdagangan, energi, investasi, perbankan dan ketenagakerjaan profesional Indonesia ke Kuwait dan Oman dilaksanakan pada tanggal 27 Maret – 1 April 2016 yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan. Kegiatan Misi Dagang ini terselenggara berkat kerjasama dengan KBRI Kuwait City dan KBRI Muscat yang didukung oleh Kementerian ESDM, Kementerian Luar Negeri, Badan Koordinasi dan penanaman Modal (BKPM), Bank lndonesia serta Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja lndonesia (BPNP2TKI), serta diikuti oleh 14 pelaku usaha Indonesia yang terdiri dari 10 pelaku usaha ekspor, 3 Perusahaan Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) dan PT. Pupuk Indonesia.
Dalam kegiatan Misi Dagang Terpadu ini, diselenggarakan beberapa kegiatan yaitu business forum, business matching (B to B), serta pertemuan bilateral dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kuwait dan Oman serta instansi terkait lainnya.
Kuwait
Kegiatan Misi Dagang di Kuwait diawali dengan
pertemuan dengan Executive Director Kuwait Investment Authority (KIA), Mr. Farouk- A. Bastaki. Pada pertemuan
TRADE MISSIONS
Trade missions are conducted by Directorate General of National Export Development in order to introduce Indonesian products to global consumers. In addition, trade missions are aimed to strengthen the cooperation between Indonesian entrepreneurs and businessmen of the countries in which the trade missions are conducted through forum called one-on-one meeting.
Throughout 2016, DG NED has been organized 2 (two) trade mission activities, namely:
Trade Mission to Kuwait - Oman (March 27th – April 1st 2016)
This integrated mission in trade, energy, investment, banking, and professional labour sectors to Kuwait and Oman organised on March 27th – April 1st 2016, led by Director General of NED – Ministry of Trade. This trade mission was a result of coordination between Indonesian embassy in Kuwait City and Muscat, supported by the Ministry of Energy and Mineral Resources, the Ministry of Foreign Affairs, the Indonesia Investment Coordinating Board, Bank Indonesia, and the National Board for the Placement and Protection of Indonesian Overseas Workers. This mission was followed by 14 Indonesian companies which consist of 10 exporters, 3 private overseas labour placement companies and PT. Pupuk Indonesia.
In this trade mission, several activities were conducted such as business forum, business matching (B to B), and also bilateral meeting with the Ministry of Trade and Industry from Kuwait and Oman, and other entities as well.
Kuwait
Trade mission activities in Kuwait started by a formal meeting with Executive Director Kuwait Investment Authority (KIA), Mr. Farouk- A. Bastaki. On this occasion, an