• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor 367 /PID.B/ 2014/PN.Sbg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Budi Sulaiman Barutu alias Tukko; Tempat lahir : Saragih;

Umur/ tanggal lahir : 27 tahun/ 13 Mei 1985; Jenis kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Desa Saragih,Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah;

A g a m a : Islam;

Pekerjaan : Wiraswasta;

Terdakwa ditahan dengan status tahanan Rumah Tahanan Negara oleh; 1. Penyidik sejak tanggal 12 September 2014 sampai dengan tanggal 1

Oktober 2014;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 2 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 10 November 2014;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 5 November 2014 sampai dengan tanggal 218 November 2014;

4. Majelis Hakim sejak tanggal 18 November 2014 sampai dengan tanggal 17 Desember 2014;

5. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 18 Desember 2014 sampai dengan tanggal 15 Februari 2015;

Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dalam menghadapi perkara ini;

Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 367/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 18 November 2014 tentang Penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 367/Pid.B/2014/PN.Sbg tanggal 18 November 2014 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

(2)

2

1. Menyatakan Terdakwa Budi Sulaiman Barutu alias Tukko yang identitasnya telah kami uraikan pada awal tuntutan pidana ini, terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Permufakatan Jahat (Tadah)” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 480 Ayat (1) KUHP;

2. Menghukum pidana penjara terhadap Terdakwa Marsidin Ujung selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dengan ketentuan hukuman tersebut akan dikurangkan segenapnya selama Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan;

3. Menyatakan barang bukti dalam perkara ini:

- 1 (satu) unit sepeda motor jenis Blade tanpa nomor polisi warna merah siver dengan nomor rangka MH1JBH11XCK285300 dan Nomor Mesin JBH1E-1279790, dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam berkas perkara atas nama Marsidin Ujung;

4. Menyatakan Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar permohonan lisan Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mengakui dan menyesali telah melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan Penuntut Umum serta berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut, dengan alasan ini Terdakwa mohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya:

Setelah mendengar permohonan Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada Surat Tuntutannya;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap permohonan Terdakwa, Penuntut Umum menyatakan tetap pada permohonannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Kesatu

Bahwa ia terdakwa BUDI SULAIMAN BARUTU Als TUKKO pada Minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 08.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2014, bertempat di Desa Suka Maju Kecamatan Pasaribu Tobing Kabupaten Tapanuli Tengah atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu yang untuk sampai pada barang yang diambil dilakukan dengan jalan merusak, memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

(3)

3

Berawal pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 01.30 wib di Desa Suka Maju Kecamatan Pasaribu Tobing Kabupaten Tapanuli Tengah, SARBIN SIHOTANG Als BIN (diajukan dalam berkas terpisah) bersama dengan ROTUA BARUTU (diajukan dalam berkas terpisah) melintas dari depan rumah saksi korban JIMMI PANJAITAN dan melihat 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade BB 3014 MP warna merah silver dan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha RX King warna hitam Nomor Polisi BB 4568 NG parkir diteras rumah saksi JIMMI PANJAITAN, kemudian sekira pukul 02.00 wib SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU menuju teras rumah saksi JIMMI PANJAITAN lalu SARBIN SIHOTANG Als BIN mendorong sepeda motor Honda Blade sedangkan ROTUA BARUTU mendorong sepeda motor Yamaha RX King sampai ke depan Gereja Khatolik, lalu SARBIN SIHOTANG Als BIN menyuruh ROTUA BARUTU untuk mengambil obeng yang ada didalam sepeda motor Honda blade yang digunakan SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU kemudian SARBIN SIHOTANG Als BIN membuka paksa kunci kontak sepeda motor Yamaha RX king dengan menggunakan obeng tersebut lalu ROTUA BARUTU juga memasukkan obeng kedalam kunci kontak sepeda motor Honda Blade, setelah mesin sepeda motor tersebut hidup kemudian SARBIN SIHOTANG dan ROTUA BARUTU membawa kedua sepeda motor tersebut kearah Desa Saragih Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, dan sekira pukul 05.00 wib sesampainya SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU dirumah terdakwa BUDI SULAIMAN BARUTU Als TUKKO kemudian SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU membuka kedua plat sepeda motor tersebut, lalu SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU menyuruh terdakwa untuk menjualkan sepeda motor tersebut dan sekira pukul 16.00 wib terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp.3.000.000 (tiga juta rupiah) sebagai uang hasil penjualan sepeda motor Honda blade tersebut sedangkan sepeda motor Yamaha RX King belum sempat terjual. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi korban JIMMI PANJAITAN mengalami kerugian sebesar Rp.20.000.000 (dua puluh juta rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 363 Ayat (1) ke 3, 4 dan 5 KUHPidana.

Atau Kedua:

Bahwa ia terdakwa BUDI SULAIMAN BARUTU Als TUKKO pada Minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 08.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2014, bertempat di Desa Suka Maju Kecamatan Pasaribu Tobing Kabupaten Tapanuli Tengah atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, membeli, menyewa, menukar, menerima gadai, menerima hadiah atau menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan, atau

(4)

4

menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Berawal pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 01.30 wib di Desa Suka Maju Kecamatan Pasaribu Tobing Kabupaten Tapanuli Tengah, SARBIN SIHOTANG Als BIN (diajukan dalam berkas terpisah) bersama dengan ROTUA BARUTU (diajukan dalam berkas terpisah) melakukan pencurian terhadap 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha RX King warna hitam Nomor Polisi BB 4568 NG serta 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade BB 3014 MP warna merah silver milik saksi korban JIMMI PANJAITAN, kemudian sekira pukul 05.00 SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU datang kerumah terdakwa BUDI SULAIMAN BARUTU Als TUKKO di Desa Saragih Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah sambil membawa kedua sepeda motor tersebut lalu SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU menyuruh terdakwa untuk menjualkan 1 (satu) unit sepeda motor Honda blade hasil curiannya tersebut, selanjutnya terdakwa berangkat ke Rimo Kabupaten Aceh Singkil dan sesampainya terdakwa di Daerah Lentong Kecamatan Suka Baharu Kabupaten Aceh Singkil Propinsi Aceh, terdakwa menawarkan sepeda motor tersebut kepada MARSIDIN UJUNG (diajukan dalam berkas terpisah) dengan harga Rp.3.650.000 (tiga juta enam ratus lima puluh ribu rupiah), setelah setuju kemudian terdakwa bersama dengan MARSIDIN UJUNG pergi kerumahnya untuk menjemput uang penjualan sepeda motor tersebut, selanjutnya pada hari Senin tanggal 01 September 2014 sekira pukul 10.00 wib terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp.3.000.000 (tiga juta rupiah) kepada SARBIN SIHOTANG Als BIN dan ROTUA BARUTU sebagai uang hasil penjualan sepeda motor tersebut, dan uang sebesar Rp.200.000 (dua ratus ribu rupiah) digunakan terdakwa untuk membayar utang ROTUA BARUTU sedangkan sisanya sebesar Rp.450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) sudah habis dipergunakan terdakwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi korban JIMMI PANJAITAN mengalami kerugian sebesar Rp.20.000.000 (dua puluh juta rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 480 Ayat (1) ke 1 KUHPidana.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. Saksi Jimmi Panjaitan, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

(5)

5

- Bahwa Saksi kehilangan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver Nomor Polisi BB 3014 MP dan 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha RX King warna hitam Nomor Polisi BB 4568 NG;

- Bahwa Saksi mengetahui peristiwa ini pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 07.00 wib setelah diberitahu istrinya yang bernama Lenni Br. Pasaribu;

- Bahwa terakhir kali Saksi melihat sepeda motor Honda Blade pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014 pukul 23.30 wib saat memarkirkan sepeda motor Honda Blade di teras rumah Saksi;

- Bahwa sepeda motor RX King Saksi diparkirkan di teras rumah hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 01.00 wib oleh anak Saksi yang bernama Indra Panjaitan;

- Bahwa rumah Saksi terletak di Desa Sukamaju, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang mengambil sepeda motor Saksi; - Bahwa harga kedua sepeda motor tersebut Rp 20.000.000,- (dua puluh juta

rupiah);

- Bahwa akibat kehilangan sepeda motor tersebut, Saksi kesulitan menjalani aktivitas kesehariannya;

- Bahwa pada tanggal 8 September 2014, Saksi dipanggil oleh pihak Kepolisian Sektor Sorkam dan di Polsek Sorkam kepada Saksi diberitahukan sepeda motor Honda Blade warna merah siver Nomor Polisi BB 3014 MP miliknya telah ditemukan;

- Bahwa pihak Kepolisian menerangkan sepeda motor tersebut ditemukan dari Marsidin Ujung dan Budi Sulaiman Barutu;

- Bahwa benar 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver adalah milik Saksi Jimmi Panjaitan;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

2. Saksi Lenni Br. Pasaribu, di bawah sumpah/ janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kehilangan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver Nomor Polisi BB 3014 MP dan 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha RX King warna hitam Nomor Polisi BB 4568 NG;

- Bahwa sehari-hari sepeda motor Honda Blade warna merah siver Nomor Polisi BB 3014 MP dipergunakan oleh suami Saksi yang bernama Jimmi Panjaitan;

- Bahwa sehari-hari 1 (satu) sepeda motor jenis Yamaha RX King warna hitam Nomor Polisi BB 4568 NG dipergunakan oleh anak Saksi yang bernama Indra Panjaitan;

(6)

6

- Bahwa Saksi mengetahui peristiwa ini pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 06.30 wib;

- Bahwa mengetahui kejadian ini Saksi memberitahu kepada suami dan anaknya;

- Bahwa terakhir kali Saksi melihat kedua sepeda motor tersebut pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 01.00 wib terparkir di teras rumah; - Bahwa rumah Saksi terletak di Desa Sukamaju, Kecamatan Pasaribu Tobing,

Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang mengambil sepeda motor Saksi; - Bahwa harga kedua sepeda motor tersebut Rp 20.000.000,- (dua puluh juta

rupiah);

- Bahwa untuk masuk ke teras rumah Saksi harus harus melewati pagar terlebih dahulu;

- Bahwa malam itu Saksi yang mengunci pagar rumahnya;

- Bahwa saat sepeda motor tersebut tidak di teras lagi, engsel pagar sudah dalam keadaan rusak

- Bahwa akibat kehilangan sepeda motor tersebut, suami dan anak Saksi kesulitan menjalani aktivitas kesehariannya;

- Bahwa pada tanggal 8 September 2014 pihak Kepolisian Sektor Sorkam memberitahukan sepeda motor Honda Blade warna merah siver Nomor Polisi BB 3014 MP miliknya telah ditemukan;

- Bahwa pihak Kepolisian menerangkan sepeda motor tersebut ditemukan dari Marsidin Ujung dan Budi Sulaiman Barutu;

- Bahwa benar barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver adalah milik Saksi Jimmi Panjaitan;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

3. Saksi Rikardo Saragih, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi adalah tetangga Saksi Jimmi Panjaitan;

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 07.30 wib Saksi mengetahui Saksi Jimmi Panjaitan kehilangan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver Nomor Polisi BB 3014 MP dan 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha RX King warna hitam Nomor Polisi BB 4568 NG; - Bahwa awalnya Saksi mendengar suara tangisan istri Jimmi Panjaitan yang

bernama Lenni Br. Pasaribu;

- Bahwa saat datang ke rumah Saksi Jimmi Panjaitan di Desa Sukamaju, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah, Saksi mendapat cerita mengenai peristiwa tersebut;

- Bahwa benar barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver adalah milik Saksi Jimmi Panjaitan;

(7)

7

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

4. Saksi Marsidin Ujung, di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa alasan Terdakwa diajukan dalam perkara ini karena telah menjual sepeda motor hasil kejahatan (curian) kepada Saksi;

- Bahwa Saksi mengetahui sepedamotor tersebut hasil kejahatan;

- Bahwa jual beli tersebut dilakukan pada hari minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 wib di pasar besar Aceh Singkil;

- Bahwa yang menawarkan sepeda motor tersebut kepada Saksi adalah Rotua Barutu dan oleh Rotua Barutu diperintahkan Terdakwa untuk mengantar sepeda motor itu kepada Saksi serta menerima uang pembelian sepeda motor;

- Bahwa uang pembelian sepeda motor seharga Rp 3.650.000,- (tiga juta enam ratus lima puluh ribu rupiah);

- Bahwa sepeda motor yang Saksi beli adalah 1 (satu) unit sepeda motor jenis Blade Nomor Polisi BB 3014 MP warna merah silver dengan nomor rangka MH1JBH11XCK285300 dan nomor mesin JBH1E-1279790;

- Bahwa sepeda motor yang Saksi beli tidak memiliki surat-surat bukti kepemilikan;

- Bahwa Terdakwa mau membeli sepeda motor tersebut karena harganya sangat murah;

- Bahwa benar barang bukti yang diajukan pada persidangan adalah sepeda motor yang Terdakwa beli dari Saksi Budi Sulaiman;

Terhadap keterangan Saksi, Terdakwa menyatakan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan juga telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut;

- Bahwa Terdakwa mengetahui alasan diajukan dalam perkara ini karena telah menjual sepeda motor hasil kejahatan kepada Saksi Marsidin Ujung;

- Bahwa pada hari minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 05.00 wib, Sarbin Sihotang dan Rotua Barutu datang ke rumah Terdakwa di di Desa Saragih Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah dan selanjutnya meminta untuk mengantarkan sepeda motor ke Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh;

- Bahwa selanjutnya Terdakwa menerima 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah silver dari Sarbin Sihotang dan Rotua Barutu;

- Bahwa sekira pukul 09.00 wib Terdakwa berangkat ke Aceh Singkil untuk mengantar sepeda motor tersebut;

- Bahwa sekira pukul 17.00 wib, Terdakwa sampai di Aceh Singkil dan bertemu dengan Terdakwa;

(8)

8

- Bahwa oleh Rotua Barutu, Terdakwa diminta untuk mengambil uang

pembayaran sepeda motor tersebut dari Saksi Marsidin sejumlah Rp 3.650.000,- (tiga juta enam ratus lima puluh ribu rupiah);

- Bahwa Terdakwa mengetahui sepeda motor tersebut adalah hasil kejahatan karena Sarbin Sihotang dan Rotua Barutu tidak bisa menunjukkan surat-suratnya;

- Bahwa Terdakwa mau melakukan perbuatan ini karena butuh uang untuk membayar hutang kepada seseorang bermarga Zega sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);

- Bahwa Sarbin Sihotang memberikan Terdakwa uang sejumlah Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk operasional perjalanan;

- Bahwa dari uang penjualan, Saksi dijanjikan upah Rp 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah);

- Bahwa Saksi baru 1 (satu) kali melakukan perbuatan ini;

- Bahwa benar barang bukti yang diajukan pada persidangan adalah sepeda motor yang Terdakwa jual kepada Saksi Marsidin;

Menimbang, bahwa Terdakwa menyatakan tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

Menimbang, bahwa pada persidangan telah diajukan barang bukti berupa: 1. 1 (satu) unit sepeda motor jenis Blade tanpa nomor polisi warna merah siver

dengan nomor rangka MH1JBH11XCK285300 dan Nomor Mesin JBH1E-1279790;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti yang diperiksa pada persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Minggu, tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 07.00 Wib, Saksi Jimmi Panjaitan dan Saksi Lenni Pasaribu baru menyadari telah kehilangan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver Nomor Polisi BB 3014 MP dan 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha RX King warna hitam Nomor Polisi BB 4568 NG yang diparkirkan di teras rumahnya;

- Bahwa terakhir kali Saksi Lenni Pasaribu melihat kedua sepeda motor tersebut pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 01.00 wib terparkir di teras rumahnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah;

- Bahwa Terdakwa diminta untuk mengantar sepeda motor Honda Blade warna merah siver ke Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh, oleh Sarbin Sihotang dan Rotua Barutu pada hari minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 05.00 wib;

(9)

9

- Bahwa tujuan sepeda motor tersebut diantar ke Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh untuk dijual kepada Saksi Marsidin;

- Bahwa pada hari minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 17.00 wib, Saksi Marsidin dan Terdakwa bertemu di Aceh Singkil;

- Bahwa kemudian dilakukan jual beli dengan harga Rp 3.650.000,- (tiga juta enam ratus lima puluh ribu rupiah);

- Bahwa Saksi Marsidin dan Terdakwa mengetahui sepeda motor yang dijual oleh Sarbin Sihotang dan Rotua Barutu adalah hasil kejahatan;

- Bahwa Saksi Budi Sulaiman dan Terdakwa tidak mengetahui siapa pemilik sepeda motor tersebut;

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yaitu tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 480 Ayat (1) KUH Pidana;

Menimbang, bahwa unsur-unsur hukum (element van het delict) yang termuat dalam Pasal 480 Ayat (1) KUH Pidana adalah sebagai berikut;

1. Barang siapa;

2. Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan, atau menyembunyikan sesuatu benda;

3. Yang diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1. Barang Siapa;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” menurut doktrin hukum pidana bukanlah unsur perbuatan pidana, namun merupakan unsur pasal yang menjadi bagian dari uraian kalimat pada ketentuan Pasal 480 KUH Pidana dan tujuan dipertimbangkannya unsur ini untuk menghindari terjadinya error in persona;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia (natulijke person) yang diduga sebagai pelaku tindak pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan di atas disimpulkan bahwa pengertian unsur “barang siapa” tidak dapat disamakan sebagai “pelaku

(10)

10

tindak pidana” karena pengertian unsur “barang siapa” baru dapat beralih menjadi “pelaku tindak pidana” setelah Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai barang siapa dalam perkara ini adalah Terdakwa Marsidin Ujung yang pada persidangan telah membenarkan identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum serta Saksi-Saksi telah pula membenarkan Terdakwa adalah orang yang dimaksud dalam surat dakwaan;

Menimbang, bahwa unsur “barang siapa” bukanlah unsur yang dapat berdiri sendiri, sehingga untuk membuktikan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan masih tergantung pada pembuktian unsur berikutnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka unsur “barang siapa” telah terpenuhi atas diri Terdakwa;

Ad.2. Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan, atau menyembunyikan sesuatu benda;

Menimbang, bahwa unsur ini terdiri dari beberapa kualifikasi perbuatan yang sifatnya alternatif yang artinya dengan terbuktinya salah satu kualifikasi perbuatan, maka unsur ini sudah dianggap terpenuhi, sehingga kualifikasi perbuatan selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa dalam kualifikasi membeli, menawarkan, menerima gadai, menerima hadiah atau menukar tidak perlu dengan maksud hendak mendapat untung, sedangkan menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan, atau menyembunyikan harus diiringi dengan maksud hendak mendapat untung;

Menimbang, bahwa uraian di atas dihubungkan dengan fakta persidangan, menurut Majelis Hakim kualifikasi perbuatan yang tepat untuk dipertimbangkan adalah kualifikasi perbuatan memnjual;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan menjual adalah menyerahkan suatu benda dengan menerima sejumlah uang dari orang yang menerima benda, dimana kepemilikan benda tersebut berpidah dari orang yang menyerahkan kepada orang yang menerima;

Menimbang, bahwa yang dimaksud suatu benda adalah segala suatu yang berwujud yang memiliki nilai ekonomis;

(11)

11

Menimbang, bahwa selanjutnya uraian pertimbangan di atas akan dihubungkan dengan fakta persidangan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa pada hari minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 15.00 wib, Terdakwa diminta Sarbin Sihotang dan Rotua Barutu untuk mengantarkan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah ke Kabupaten Aceh Singkil;

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa melaksanakan perintah tersebut dan pada pukul 17.00 wib, ia bertemu dengan Saksi Marsidin di Kabubaten Aceh Singkil selaku pembeli sepeda motor tersebut yang selanjutnya Saksi Marsidin melakukan pembayaran atas sepeda motor tersebut sejumlah Rp 3.650.000,- (tiga juta enam ratus lima puluh ribu rupiah);

Menimbang, bahwa selanjutnya Saksi Marsidin dan Terdakwa menerangkan mengetahui sepeda motor tersebut adalah hasil kejahatan yaitu barang hasil curian Rotua Barutu dan Sarbin Sihotang, namun karena dijanjikan upah sejumlah Rp 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah), Terdakwa bersedia membantu menjualkan sepeda motor tersebut;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan di atas, maka kualifikasi perbubuatan menjual telah terpenuhi, sehingga terhadap kualifikasi perbuatan selain dan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka Majelis Hakim berpendapat terhadap unsur kedua telah terpenuhi ada pada perbuatan Terdakwa; Ad.3. Yang diketahui atau sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan

Menimbang, bahwa unsur di atas memuat 2 (dua) kualifikasi sikap batin yang merupakan bentuk kesengajaan yaitu yang diketahui atau sepatutnya harus diduga (pro parte dolus pro parte culpa/ separuh sengaja dan separuh kelalaian) yang bersifat bersifat alternatif sehingga apabila salah satu kualifikasi tersebut terpenuhi, maka unsur di atas harus dinyatakan telah terpenuhi.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan sepatutnya harus diduga diperoleh dari kejahatan adalah bahwa keadaan tertentu dari suatu benda tersebut menimbulkan keharusan bagi terdakwa untuk sepatutnya menduga bahwa benda tersebut diperoleh dari kejahatan;

Menimbang, bahwa dengan demikian pengertian seharusnya patut menduga tidak didasarkan pada keterangan Terdakwa, namun didasarkan pada keadaan tertentu dari suatu benda dimana seseorang seharusnya patut menduga, bahwa benda tersebut diperoleh dari kejahatan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menghubungkan uraian pertimbangan di atas dengan fakta persidangan sebagai berikut;

(12)

12

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Jimmi Panjaitan, Rikardo Saragih, dan Saksi Lenni br. Pasaribu diketahui Saksi Jimmi Panjaitan telah kehilangan 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver dan peristiwa ini baru disadarinya pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 sekira pukul 07.00 wib;

Menimbang, bahwa Saksi Lenni br. Pasaribu menerangkan terakhir melihat kedua sepeda motor tersebut pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2014 pukul 01.00 wib terparkir di teras rumahnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah;

Menimbang, bahwa selanjutnya Saksi Jimmi dan Saksi Lenni menerangkan sepeda motor yang diajukan sebagai barang bukti di persidangan adalah sepeda motor Saksi Jimmi yang hilang;

Menimbang, bahwa fakta di atas dihubungkan dengan fakta dimana Terdakwa membenarkan barang bukti 1 (satu) unit sepeda motor Honda Blade warna merah siver adalah sepeda motor yang dibelinya dari Saksi Budi Sulaiman, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa objek jual beli sebagaimana dimaksud dalam unsur kedua adalah benda yang dihasilkan dari kejahatan;

Menimbang, bahwa karena Terdakwa telah mengetahui sepeda motor tersebut adalah hasil curian dan Rotuan Barutu dan Sarbin Sihotang yang memintanya mengantarakan sepeda motor tersebut tidak dapat menunjukkan bukti kepemilikan atas motor tersebut, maka Terdakwa secara nyata Terdakwa telah mengetahui benda yang akan dijualnya diperoleh dari kejahatan, sehingga unsur ini harus dinyatakan telah terpenuhi menurut hukum;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal dari Pasal 480 Ayat (1) KUH Pidana telah terpenuhi maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Penuntut Umum;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapus sifat melawan hukum dari perbuatan Terdakwa baik dengan alasan pembenar (Faits d’Justifikatif) dan/ atau dengan alasan pemaaf (Faits d’Excuses), maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa terhadap pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutannya memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa dalam masa penangkapan dan/ atau penahanan;

(13)

13

Menimbang, bahwa terhadap tuntutan pidana tersebut, Terdakwa memohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya;

Menimbang, bahwa terhadap lama pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa lama pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa bukan merupakan pembalasan atas perbuatan yang telah dilakukannya, namun merupakan upaya pembinaan kepada Terdakwa guna menginsyafi perbuatannya dan kepada masyarakat diharapkan menjadi pembelajaran agar tidak mengambil keuntungan dari benda/ barang yang diketahui atau patut diketahuinya berhungan dengan suatu kejahatan;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan di atas dihubungkan dengan keadaan di persidangan, di mana Terdakwa bersikap kooperatif yang menggambarkan ada penyesalan dari dalam diri Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat lama pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa lebih singkat dari tuntutan Penuntut Umum yang selengkapnya sebagaimana dimuat dalam amar putusan perkara ini;

Menimbang, bahwa karena selama proses perkara ini berjalan, terhadap Terdakwa telah dilakukan penangkapan dan penahanan, maka berdasarkan Pasal 22 Ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalaninya tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan dijatuhkan;

Menimbang, bahwa karena pidana yang akan dijatuhkan terhadap Terdakwa lebih lama dari pada masa penahanan yang telah dijalaninya serta tidak ditemukan alasan-alasan yang sah untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa diperintahkan tetap berada di dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor jenis Blade tanpa nomor polisi warna merah siver dengan nomor rangka MH1JBH11XCK285300 dan Nomor Mesin JBH1E-1279790 karena masih diperlukan dalam pembuktian dalam perkara lain, maka terhadap barang bukti ini dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara Marsidin Ujung;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat; Keadaan yang meringankan:

- Terdakwa menyesali perbuatannya;

(14)

14

Menimbang, bahwa karena Terdakwa dijatuhi pidana, maka berdasarkan Pasal 222 Ayat (1) KUHAP Terdakwa haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 480 Ayat (1) KUH Pidana, Pasal 193 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa Budi Sulaiman Barutu alias Tukko telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana “Penadahan”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor jenis Blade tanpa nomor polisi warna merah siver dengan nomor rangka MH1JBH11XCK285300 dan Nomor Mesin JBH1E-1279790, dikembalikan kepada yang berhak yaitu Saksi Jimmi Panjaitan;

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp 2.000 (dua ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga pada hari Senin, tanggal 26 Januari 2015 oleh Emanuel Ari Budiharjo, S.H., Hakim Ketua, Arief Wibowo, S.H., M.H., dan Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Antoni G.P. Butar-Butar, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri Nelson Victor, S.H. Penuntut Umum dan Terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua,

Emanuel Ari Budiharjo, S.H., Arief Wibowo, S.H., M.H.

Boy Jefry Paulus Sembiring, S.H

Panitera Pengganti

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat itulah, PN Timah Belitong, perusahaan tempat sebagian besar orang Melayu menggantungkan periok belanganya, termasuk ayahku, perlahan kolaps.” Pada kedua

Dibaca oleh seorang Mu‟alij (pengobat) muslim untuk diri sendiri, anak-anak atau keluarganya atau juga orang lain. Ruqyah syar‟i adalah suatu cara seorang muslim

Nilai indeks kerentanan indikator kemiringan di sepanjang pantai Takalar dominan berada pada nilai tidak rentan yaitu sekitar 18 km terdapat di Desa Talatala dan Mandi

Dari pengujian tersebut dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengaktifkan aktuator ketika intensitas suara lebih dari 55 dB adalah 3,4 detik. Hal

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, berkat dan karunia- Nya yang telah membimbing dan menguatkan hati penulis dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi yang

Apakah tingkat inflasi, PDB, Kurs rupiah, harga emas dan harga minyak dunia berpengaruh secara berganda terhadap indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang telah melindungi serta membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan

memenuhi tuntutan tersebut metode review sistematik dilanjutkan dengan FGD pada penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan tinjauan komprehensif, yang dapat dijadikan