• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN NOPEMBER 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN NOPEMBER 2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 1

No. 11/Nopember/3510/Th.III, 02 Desember 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

KABUPATEN BANYUWANGI BULAN NOPEMBER

2016

I

INFLASI

0,25

P

ERSEN

 Pada bulan Nopember 2016 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, lebih rendah dari inflasi Jawa Timur sebesar 0,33 persen dan Nasional sebesar 0,47 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Sumenep dan Kediri masing-masing sebesar 0,53 persen, disusul kota Madiun sebesar 0,51 persen, Probolinggo 0,47 persen, Malang 0,45 persen, Jember 0,31 persen, Surabaya 0,26 persen dan Banyuwangi 0,25 persen.

 Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran di kabupaten Banyuwangi, 5 (lima) kelompok (kel) mengalami inflasi yaitu kel. bahan makanan, kel. makanan jadi, minuman, rokok, tembakau, kel. Kesehatan, kel. pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kel. transport, komunikasi dan jasa keuangan. Sementara 2 (dua) kel. lainnya terjadi deflasi yakni kel. perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar dan kel. sandang.

 Komoditas yang mendorong laju inflasi adalah kenaikan harga rokok, bawang merah, cabe merah, cabe rawit, bawang putih, lemuru, kembung rebus, rempela hati ayam, mernying, nasi dengan lauk, pengharum/pelembut cucian, kacang panjang, parfum, cumi-cumi, telur ayam ras.

 Komoditas yang menahan laju deflasi adalah turunnya harga ikan tongkol, daging ayam ras, tempe, emas perhiasan, semen, nangka muda, daging ayam kampong, bayam, daging sapi, besi beton, kangkung, tepung terigu, gula pasir, wortel, kentang, ikan asin belah, mujair, angkutan udara, ikan teri, ketimun.

 Laju inflasi tahun kalender (Nopember 2016 terhadap Desember 2015) kota Banyuwangi sebesar 1,44 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 2,16 persen dan Nasional sebesar 2,59 persen.

 Laju inflasi year-on-year (Nopember 2016 terhadap Nopember 2015) sebesar 2,25 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 3,02 persen dan Nasional sebesar 3,58 persen.

 Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, laju Inflasi Tahun Kalender (Nopember 2016 terhadap Desember 2015) tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 2,64 persen, disusul Malang 2,03 persen, Madiun 1,79 persen, Sumenep 1,65 persen, Banyuwangi 1,44 persen, Probolinggo 1,15 persen, Jember 0,99 persen, dan Kediri 0,93 persen. Laju Inflasi Year on Year (Nopember 2016 terhadap Nopember 2015) tertinggi terjadi di kota Surabaya sebesar 3,61 persen, disusul kota Malang 2,94 persen, Sumenep 2,44 persen, Madiun 2,39 persen, Banyuwangi 2,25 persen, Jember 1,73 persen, Probolinggo sebesar 1,57 persen dan Jember sebesar 1,39 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 2 1. Inflasi Banyuwangi

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Dari hasil pemantauan harga pada bulan Nopember 2016, Kota Banyuwangi mengalami Inflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,62 pada bulan Oktober 2016 menjadi 121,93 pada bulan Nopember 2016.

Gbr. 1 Inflasi Bulanan (month to month) bulan Nopember 2016 8 kota IHK di Jawa Timur

Deflasi bulan Nopember 2016 dipicu oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,176 persen, disusul kelompok bahan makanan sebesar 0,097 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,013 persen.

Rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif cukai rokok awal Januari 2017 membuat pedagang secara berkala menaikkan harga rokok setiap bulan. Hasil pengamatan pada bulan Nopember 2016, kenaikan harga rokok kretek memberikan sumbangan inflasi paling tinggi pada bulan Nopember 2016 sebesar 0,15 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya (Oktober 2016) sebesar 0,02 persen. Sementara dari komoditas bahan makanan yang utama memicu terjadinya inflasi ialah bawang merah, cabe merah, cabai rawit. Kondisi musim hujan dan cuaca buruk akhir-akhir diduga turut mempengaruhi terganggunya produksi cabe sehingga menyebabkan

0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,31 0,25 0,53 0,53 0,45 0,47 0,51 0,26 0,33 0,47 JEMBER BANYUWANGI SUMENEP KEDIRI MALANG PROBOLINGGO MADIUN SURABAYA JATIM NASIONAL

(3)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 3

pasokan dipasaran berkurang. Curah hujan yang tinggi memicu terjadinya pembusukan akar sehingga menimbulkan kerusakan tanaman cabe rawit, cabe merah dan bawang merah.

Selain komoditas yang memicu terjadinya inflasi di Banyuwangi beberapa komoditas juga ikut memberikan andil dalam menahan laju inflasi di bulan Nopember 2016 diantaranya ialah tongkol, daging ayam ras, emas perhiasan dan semen. Khusus komoditas semen beberapa bulan terakhir memang cenderung mengalami penurunan harga, hal ini selain disebabkan oleh stok semen di pasaran surplus, saat juga ini banyak varian merek produk semen sehingga produsen semen mulai menekan harga jual semen untuk menarik konsumen.

Dari grafik komoditas pemicu inflasi dapat dilihat komoditas cabe merah dan rokok senantiasa terjadi inflasi dalam beberapa bulan terakhir dan diprediksi dalam bulan desember akan mengalami hal yang sama demikian halnya pada cabe rawit.

Beberapa komoditas yang perlu diwaspadai karena biasanya mengerek inflasi pada bulan Desember akibat adanya Natal dan Tahun Baru, yakni pada kelompok bahan makanan seperti beras, cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan bawang putih dan kelompok transportasi pada tarif kereta api akibat liburan. Jika nilai tukar rupiah terus tertekan akibat efek terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, harga bawang putih impor dari Tiongkok juga berpotensi naik.

Gambar 2.

Andil Inflasi Bulanan (month to month) Kelompok Pengeluaran Bulan Nopember 2016 0,097 0,176 -0,014 -0,024 0,013 0,005 0,002 -0,050 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 Bahan Makanan MakananJadi,Minuman,Rokok&Tembakau Perumahan,Air,Listrik,Gas&Bahan.Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan,Rekrasi,OR

(4)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 4

Inflasi kalender bulan Nopember 2016 kabupaten Banyuwangi sebesar 1,44 persen lebih tinggi dari Nopember 2015 sebesar 1,34 persen (gambar 9). Sementara perbandingan dengan 8 kota IHK Jawa Timur, pada bulan Nopember 2016 kabupaten Banyuwangi berada pada posisi 4 (lima) terkecil dari kota IHK lainnya setelah Probolinggo (gambar 5). Adapun pemicu utama (gambar 6) adalah kenaikan harga rokok kretek filter (andil 0,43 persen), rokok kretek (andil 0,36 persen), bawang putih (andil 0,29 persen), bawang merah (andil 0,28 persen), cabe merah (Andil 0,28 persen), emas perhiasan (andil 0,20 persen).

Gbr 4. KOMODITAS PENAHAN INFLASI BULAN NOPEMBER 2016 (%) Gbr 3. KOMODITAS PEMICU INFLASI BULAN NOPEMBER 2016 (%)

-0,05 -0,04 -0,03 -0,02 -0,01 0 -0,0111 -0,0114 -0,013 -0,015 -0,0193 -0,0211 -0,0272 -0,0273 -0,0399 -0,0427 SAWI HIJAU MINYAK GORENG BAYAM

DAGING AYAM KAMPUNG NANGKA MUDA

SEMEN

EMAS PERHIASAN TEMPE

DAGING AYAM RAS TONGKOL/AMBU-AMBU 0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,15 0,10 0,09 0,05 0,03 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 ROKOK KRETEK BAWANG MERAH CABAI MERAH CABAI RAWIT

ROKOK KRETEK FILTER BAWANG PUTIH LAMURU

KEMBUNG REBUS RAMPELA HATI AYAM MERNYING

(5)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 5 Gbr. 5 Inflasi Kalender bulan Nopember 2016 dari 8 kota IHK di Jawa Timur

Gbr. 6 10 Komoditas terbesar penyumbang Inflasi Kalender

Bulan Nopember 2016 Kabupaten Banyuwangi

Inflasi Tahunan (year on year) bulan Nopember 2016 kabupaten Banyuwangi sebesar 2,25 persen lebih rendah dari Nopember 2015 sebesar 3.88 persen. Sementara perbandingan dengan 8 kota IHK Jawa Timur, pada bulan Nopember 2016 kabupaten Banyuwangi berada pada posisi 4 (empat) terkecil dari kota IHK lainnya setelah Kediri (gambar 7).

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 0,99 1,44 1,65 0,93 2,03 1,15 1,79 2,64 2,16 2,59 Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya JATIM NASIONAL 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 0,43 0,36 0,29 0,28 0,25 0,198 0,12 0,10 0,10 0,08

ROKOK KRETEK FILTER ROKOK KRETEK BAWANG PUTIH BAWANG MERAH CABAI MERAH EMAS PERHIASAN MERNYING GULA PASIR LAMURU APEL

(6)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 6 Gbr. 7 Inflasi Tahunan (Year on Year) bulan Nopember 2016

8 kota IHK di Jawa Timur

Inflasi bulanan (m-t-m)

Dari tabel 1 diatas menunjukkan di Kabupaten Banyuwangi tingkat inflasi bulanan (m-t-m) yakni persentase perubahan IHK bulan Nopember 2016 terhadap IHK bulan Oktober 2016 sebesar 0,25 persen. Inflasi tertinggi berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,16 persen; disusul kelompok bahan makanan sebesar 0,34 persen.

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 1,39 2,25 2,44 1,73 2,94 1,57 2,39 3,61 3,02 3,58 Jember Banyuwangi Sumenep Kediri Malang Probolinggo Madiun Surabaya JATIM NASIONAL IHK Nopember 2015 IHK Desember 2015 IHK Nopember 2016 Inflasi Bulan Nopember 2016 Tingkat Inflasi Tahun Kalender 20161) Tingkat Inflasi Year on Year 20162) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M / T O T A L 119,25 120,20 121,93 0,25 1,44 2,25 1 Bahan Makanan 126,43 129,49 129,45 0,34 -0,03 2,39

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

115,27 115,49 124,29 1,16 7,62 7,83

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

118,22 118,67 120,30 -0,07 1,37 1,76

4 Sandang

114,38 113,62 117,91 -0,30 3,78 3,09

5 Kesehatan

111,51 111,56 113,87 0,33 2,07 2,12

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga

108,37 108,36 113,02 0,07 4,30 4,29

7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

121,01 121,28 117,88 0,01 -2,80 -2,59 1) Pers entas e perubahan IHK bulan Nopember 2016 terhadap IHK bulan Des ember 2015

2) Pers entas e perubahan IHK bulan Nopember 2016 terhadap IHK bulan Nopember 2015 Kelompok Pengeluaran

(1)

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Y ear on Y ear bulan Nopember 2016 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

(7)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 7

Inflasi tahun kalender

Sementara tingkat inflasi tahun kalender yakni persentase perubahan IHK bulan Nopember 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 sebesar 1,44 persen. Paling besar terjadi inflasi berasal dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 7,62 persen. Sementara kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan terjadi deflasi 2,80 persen dan bahan makanan minus 0,03 persen

Inflasi tahunan (y-o-y)

Inflasi tahunan (year on year) bulan Nopember 2016 terhadap Nopember 2015 sebesar

2,25 persen. Dalam kurun waktu satu tahun kebelakang inflasi tahunan terbesar pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 7,83 persen, disusul kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 4,29 persen. Sementara satu-satunya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 2,59 persen.

2. Perkembangan Inflasi

Gambar 8.

Perbandingan Inflasi Bulanan (month to month) Selama tahun 2015-2016

Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

-1,20 -1,00 -0,80 -0,60 -0,40 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 0,11 0,67 -1,02 0,12 0,09 0,03 0,36 -0,61 0,55 0,12 0,26 0,73 0,62 0,43 0,35 -0,14 0,21 0,02 -0,25 -0,18

0,08

0,25

0,8 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 2015 2016

(8)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.III,02 Desember 2016 8 Gambar 9.

Inflasi Tahun Kalender tahun 2015 - 2016 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Gambar 10.

Inflasi Year on Year tahun 2015 - 2016 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Banyuwangi

Kepala,

ttd,

Ir. Mohammad Amin, MM

NIP. 19661109 199212 1 001 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 0,11 0,67 -0,93 0,79 -0,84 0,82 -0,48 0,21 0,06 0,32 0,32 1,06 0,94 1,49 1,30 1,35 1,51 1,36 1,26 1,18

1,34

1,44

2,15 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 2015 2016 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 6,09 2,75 3,92 3,93 3,82 3,87 4,45 2,86 4,97 2,42 4,45 2,90 5,25 2,7 5,75 2,20 5,86 2,00 5,05 2,07

3,88

2,25

2,15 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

Gambar

Tabel 1. Andil dan Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender  dan Y ear on Y ear bulan  Nopember 2016 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Referensi

Dokumen terkait

1 főre eső nettó jövedelem 1000 lakosra vetített szellemi álláskeresők száma 1000 lakosra számított éttermek, büfék száma 1000 lakosra vetített

terwujudnya kemampuan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan di dalam negeri, melalui integrasi antara Klaster Industri Pengolahan Hasil Pertanian antara Klaster Industri

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa empati adalah perubahan imajinasi seseorang ke dalam pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain, dimana seseorang

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk dapat mengoptimalkan isi awal gas di tempat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin tinggi akan gas bumi dengan

Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan menyebutkan bahwa Penerapan Aneka jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru di UIN Sunan Ampel Surabaya sudah dilakukan secara

Iktiyanto (2010) menyatakan bahwa Nitrogen merupakan unsur yang paling dominan diantara unsur yang diperlukan oleh tanaman tebu karena berfungsi untuk

Pada penelitian ini, peningkatan nilai produk batik tulis dicapai dengan mengimplementasikan perbaikan alat produksi berupa kompor listrik untuk pembakaran lilin batik