• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DATA PRIMER HASIL WAWANCARA DENGAN 4 (EMPAT) ORANG INFORMAN

NAMA BIODATA PRIBADI HASIL WAWANCARA

Informan I Tempat/tanggal lahir : Lumban Sarmin, 23 Mei 1962 Jabatan/Golongan : Penata/IVa

Tahun awal mengajar : 2004

“ Pelaksanaan program BOS di sekolah ini dilakukan seperti yang tertulis dalam buku pedomon pelaksanaan program BOS. Kami mengikuti tahapan sesuai yang tertulis dalam buku itu. Sebelum itu, kami pihak sekolah mengadakan rapat untuk membuat RAPBS. Rapat dihadiri oleh semua guru yang mengajar di sekolah, dan juga komite sekolah. Dalam rapat kami membahas hal-hal apa saja yang dibutuhkan sekolah agar dapat mengajukan dana BOS untuk membantu mencukupi kebutuhan tersebut. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yang sangat tahu adalah guru-guru yang mengajar di sekolah, karena mereka yang tahu persis apa saja yang sekolah perlukan. Hal tersebut bukan berarti kepala sekolah tidak tahu apa saja kebutuhan sekolah, namun secara teknis guru adalah pihak yang setiap hari datang ke sekolah dan mempunyai hubungan secara langsung dengan murid-murid dan juga orang tua murid.

Komite sekolah dalam rapat hanya sebagai pihak yang mengetahui apa saja hal-hal yang dibahas dalam rapat dan apa saja yang masuk dalam RAPBS tersebut. Mereka juga kadang memberikan masukan-masukan yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan sekolah. Setelah hasil rapat diperoleh maka kepala sekolah menyusun dan membuat RPABS. RAPBS tersebut berisi daftar alokasi dana dan jumlah murid yang akan diajukan, setelah itu saya mengajukannya ke tim panitia pusat BOS yang tertera dalam buku panduan BOS maka dana tersebut dapat diambil. Saya hanya

menandatangani slip tanda bukti penarikan yang mau di stor bendahara ke kantor pos, jadi yang mengambil dana tersebut dari kantor pos bukan saya tetapi bendahara dan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Dalam penyaluran dana BOS tersebut, dana dikeluarkan sesuai dengan yang tertera pada RPABS, dengan sepengetahuan saya dan komite sekolah. Jadi tidak ada

(2)

dana yang dalam istilah katanya nyelip atau dikorupsi. Karena semua daftar alokasi dana tesebut sudah tercantum dalam RAPBS, sehingga dana tidak mungkin dapat dikorupsi. Dalam pelaksanaannya terkadang dana kurang dan terkadang juga bisa sisa. Dana kurang tersebut juga digunakan untuk rehab ringan gedung sekolah, sehingga harga barang yang akan dibeli terkadang mengalami kenaikan sehingga nilainya berbeda dengan yang tercantum pada RAPBS. Hal ini mengakibatkan ada kebutuhan lain harus ditunda. Biasanya gaji guru honor yang menjadi tertunda.

Dalam hal dana yang sisa, ini terjadi karena adanya kegiatan yang tertunda karena sesuatu hal. Misalnya mengadakan rapat sekolah. Jika rapat ditunda dalam waktu yang yang lama, maka dana yang seharusnya untuk

kebutuhan rapat tersebut tidak digunakan sehingga mengalami dana yang sisa. Hambatan yang kami alami hampir tidak ada. Kenapa saya berkata demikian, karena pemerintah membuat peraturan pengajuan dana dengan prosedur yang mudah diikuti.

Terlebih lagi pemerintah sangat mengerti keadaan kami sekolah-sekolah yang ada di desa jadi kami bisa mengambil dana tidak harus melalui bank tapi bisa melalui kantor pos. namun, dalam hal waktu pencairan dana memang selalu terlambat. Dana selalu cair pada bulan kedua tiap triwulan yang telah pemerintah tentukan, sedangkan kami memulai kegiatan kami sesuai RABPS pada awal bulan tiap triwulan. Hal ini mengakibatkan kami harus menunda dahulu gaji guru honor kami. Lebih dari itu, tidak ada hambatan yang cukup besar dalam kami melaksanakan program ini. Hal yang paling mendukung dalam kami melaksanakan program BOS ini adalah baiknya hubungan kami sesama warga sekolah. Semua warga sekolah tinggal di desa ini, jadi kami sering bertemu dan mengobrol. Hal ini membuat kami mudah dalam berkomunikasi dan dalam menyalurkan pendapat dan keinginan kami. Guru-guru dan komite sekolah juga sangat percaya pada saya, sehingga ini memudahkan saya untuk mengatur jalannya program ini. Dengan adanya hubungan baik diantara kami, memudahkan kami untuk mengatasi masalah yang sekolah hadapi. Kami mengatasi masalah yang ada selalu dengan musyawarah dan membicarakan hal dana

(3)

yang kurang tadi atau mengenai keterlambatan pencairan dana yang berakibat pada ditundanya penggajian guru honor. Kami sangat memahami kebutuhan dari guru-guru honor ini sehingga kami mencoba untuk tidak mempersulit mereka dengan tertundanya gaji mereka. Hal ini mungkin akan memuat guru-guru honor sangat kesulitan dalam mencukupi kebutuhan mereka. Maka kami mencoba untuk mencari bantuan dana untuk mengatasi masalah ini. Jika tertundanya gaji akibat keterlambatan pencairan dana maka saya memakai uang saya atau jika ada donatur yang mau membantu untuk menalangi sementara kebutuhan ini. Pada saat dana BOS sudah dapat dicairkan maka uang tersebut akan diganti.

Itulah yang kami lakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari sepengetuhan komite sekolah atau guru . Dan jika kekurangan dana terjadi maka kami memasukkan kebutuhan pada triwulan ini yang tertunda tadi ke RAPBS triwulan mendatang sehingga kebutuhan tetap dapat tercukupi. Dan jika dana yang sisa terjadi maka kami

memasukkannya pada saldo sekolah untuk kebutuhan sekolah mendatang, namun hal ini jarang sekali terjadi. Saya pribadi sebagai kepala sekolah sangat mendukung jalannya program ini, karena program ini sangat membantu sekolah dan juga warga sekolah. Pemerintah pun tidak membuat peraturan yang mempersulit sekolah dalam mengajukan dana BOS ini. Dengan adanya dana dari BOS ini, sekolah bisa menjadi lebih kondusif, dan warga sekolahpun bisa lebih termotivasi di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.”

Informan II Tempat/tanggal Lahir : Lamsel, 15 Desember 1967 Jabatan/Golongan : Penata TK I/IIIc

Tahun awal mengajar : 1994

Tidak jauh berbeda dengan yang bapak kepala sekolah ungkapkan tadi, saya sebagai bendahara BOS ikut serta dalam pelaksanaan program ini. Saya ikut dalam rapat pembuatan RAPBS dan mengajukan beberapa kebutuhan sekolah yang saya pikir perlu untuk dipertimbangkan. Setelah itu yang membuat RAPBSnya bapak kepala sekolah. Setelah RAPBS disetujui oleh pusat, saya yang ditugaskan untuk mengambil dana tersebut ke kantor pos. Saya juga yang memegang dan mengeluarkan dana tersebut untuk

kebutuhan sekolah sesuai dengan daftar alokasi dan waktu yang telah ditentukan dalam RAPBS tentu saja atas perintah bapak kepala sekolah.

(4)

Dalam, mencairkan dana, saya tidak mengalami kesulitan karena saya hanya mengikuti prosedur yang ada. Saya meminta tanda tangan kepala sekolah lalu memberikan slip tanda bukti penarikan yang ditandatangani kelapa sekolah tersebut kepada petugas kantor pos. kepercayaan kepala sekolah pada saya merupakan hal yang sangat mendukung saya. Terlebih lagi pemerintah juga memberikan peraturan yang tidak sulit untuk saya jalankan sehingga ini juga sangat mendukung saya untuk menjalankan program ini. Secara umum saya tidak mengalami kesulitan besar dalam melaksanakan tugas saya, namun dalam hal-hal kecil jika saya menghadapi kesulitan saya membicarakannya dengan bapak kepala sekolah untuk dapat mengatasinya. Menurut saya, tentu saja program ini sangat membantu. Karena berkat adanya program ini kami dapat lebih kondusif dalam menjalankan tugas kami sebagai guru. Berkat adanya bantuan dari pemerintah ini, sekolah kami mengalami kemajuan, salah satunya dalam hal fisik. Kami memiliki gedung sekolah yang bagus sehingga membuat nyaman berada disekolah dan sangat menunjang kegiatan belajar mengajar kami.”

Informan III Tempat/tanggal Lahir : Kaca Marga, 06 Mei 1970 Jabatan/Golongan : Penata TK I/IIIc

Tahun awal mengajar : 1994

“ ya… pada umumnya saya tidak berperan banyak dalam pelaksanaan program ini. Yang lebih banyak berperan adalah bapak kepala sekolah, tapi sebagai warga sekolah saya juga ikut serta dalam pelaksanaan program ini walaupun tidak banyak. Sebelum mengajukan dana ke pusat, pihak sekolah mengadakan rapat untuk membahas serta menentukan alokasi dana dan jumlah murid yang ada di sekolah. Setelah itu bapak kepala sekolah membuat RAPBS dan mengajukan ke pusat. Setelah disetujui maka dana tersebut dapat dicairkan. Dana tersebut digunakan sesuai dengan yang tertulis di RAPBS. Yang mencairkan dana adalah bendahara BOS. Kami sebagai guru hanya memberitahu kebutuhan apa saja yang sekolah butuhkan, selain itu kami hanya mengetahui saja bagaimana dana itu digunakan. Menurut saya program ini sangat baik, karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhannya, apalagi sekolah ini ada di desa jadi saya sangat mendukung pelaksanaan program BOS ini. Pemerintah ternyata juga memperhatikan sekolah-sekolah yang ada di desa dan membuat prosedur pelaksanaan yang tidak sulit sehingga dapat sekolah lakukan.”

(5)

Informan IV Tempat/tanggal Lahir : Kaca Marga, 17 April 1972 Tahun awal menjabat : 2006

“saya hanya ikut pada rapat yang diadakan sekolah untuk menentukan RAPBS. Secara umum saya hanya mengawasi jalanya program ini. Yang tahu bagaimana persisnya program ini berjalan adalah kepala sekolah, saya hanya mendapat pertanggungjawaban dari kepala sekolah mengenai jalannya program ini. Saya menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan program ini kepada kepala sekolah. Namun jika saya dipanggil kepala sekolah dan diminta untuk ikut serta, saya selalu bersedia. Kepala sekolah selalu menginformasikan hasil dari pelaksanaan program ini kepada saya. Tidak ada hambatan yang saya alami karena saya menyerahkan sepenuhnya pada kepala sekolah. Dan jika sekolah mengalami kesulitan, kepala sekolah selalu memberitahu kami untuk bermusyawarah. Yang mendukung adalah warga sekolah sangat tebuka kepada kami mengenai jalannya program ini dan kami juga mempercayakannya kepada guru-guru dan kepala sekolah.

Program ini sangat membantu kami wali murid, bantuan ini sangat meringankan beban kami dalam menyekolahkan anak-anak kami. Saya sangat mendukung mengenai jalannya program ini.”

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjelaskan perbedaan antara hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran menggunakan Modul dengan pembelajaran Klasik pada standar kompetensi pemeliharaan sistem

Dalam melakukan penelitian dengan metode deskriftif pada situs bikinlogo.com dan iplogodesign.com penulis menemukan beberapa tahapan perancangan logo secara garis

Misalkan suatu sumur dengan jari-jari casing 3 inchi, akan diperforasi pada suatu interval dan posisi untuk ini menghasilkan harga Qp/Qo = 0.6 maka dari gambar 6.19 diperoleh bahwa

Pengujian korelasi yang digunakan adalah korelasi produk moment, digunakan untuk mengetahui sejauh mana dan kuat tidaknya hubungan antara variabel (X) yaitu

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Keuangan, Real estat dan Jasa Perusahaan yang mencapai 6,41 persen, diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,29

Diagram Alur Data atau Data Flow Diagram merupakan alat yang cukup populer sekarang, karena dapat menggambarkan arus data di dalam suatu sistem dengan terstruktur. Hal ini jelas

Filsafat Pragmatisme yang ditulis oleh Yusuf Waluyo Jati. Berdasarkan pada hasil penelusuran yang peneliti lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa belum pernah ada naskah

Friedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi