• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada kondisi perekonomian global saat ini memaksa perusahaan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada kondisi perekonomian global saat ini memaksa perusahaan untuk"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada kondisi perekonomian global saat ini memaksa perusahaan untuk melakukan kegiatan ekonominya tanpa mengenal batas negara, sehingga persaingan menjadi semakin ketat dan permasalahan yang timbul semakin kompleks. Untuk menghadapi kondisi tersebut perusahaan dituntut untuk mampu membaca situasi yang terjadi, sehingga dapat melakukan pengelolaan fungsi-fungsi manajemen dengan baik. Peran manajer keuangan adalah mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam perekonomian. Oleh karena itu manajer berkewajiban untuk membuat keputusan keuangan yang baik melalui kebijakan investasi, kebijakan pendanaan, dan kebijakan deviden (Harmono, 2011).

Kebijakan investasi menjadi salah satu komponen yang penting dalam suatu perusahaan di banding dua kebijakan lainnya (Harmono, 2011). Keputusan investasi menjadi sangat penting bagi pemegang saham karena investasi dijadikan indikator eksistensi perusahaan yang apabila tidak adanya investasi baru maka perusahaan tersebut dianggap tidak memiliki prospek positif.

Penelitian yang dilakukan oleh Haruman (2008) dan Wahyuni, dkk (2015) menemukan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan investasi. Dengan adanya kepemilikan manajerial maka akan menimbulkan rasa memiliki pada manajer sehingga manajer dalam

(2)

pengambilan keputusan cenderung bertindak hati-hati, karena segala hasil dari investasi yang dilakukan baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, karena hal itu akan berimbas pada manajer. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Wahyudi dan Hartini (2006) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berdampak positif terhadap keputusan investasi perusahaan.

Menurut penelitian Susanto (2009) kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin besar pula pengawasan yang diberikan kepada pihak manajerial, maka pihak institusional menginginkan adanya dividen yang besar pula sehingga semakin besar dividen yang diberikan kepada pihak institusional maka semakin besar pula investasi yang akan ditanamkan.

Berbanding terbalik dengan hasil penelitian Susanto (2009), hasil penelitian Haruman(2008), Wahyuni, dkk, (2015) dan Machmud dan Djakman (2008) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional memiliki arah hubungan yang negatif dengan keputusan investasi perusahaan. Hal ini disebabkan karena tidak semua pemilik saham institutional menginginkan investasi yang tinggi, karena mereka juga menginginkan kesejahteraan melalui pembayaran dividen. Sedangkan investasi akan mengurangi dividen yang akan mereka terima. Walaupun perannya di dalam perusahaan sebagai controlling, tetapi tidak menutup kemungkinan para pemilik institutional ini

(3)

akan mementingkan kepentingan institusinya dibandingkan dengan kepentingan perusahaan.

Hasil penelitian Aliahmed (2008) menunjukkan bahwa financial leverage memiliki hubungan positif dengan investasi perusahaan. Hal ini di sebabkan karena utang merupakan subtitusi cash holding perusahaan yang dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan investasi. Perusahaan dapat menahan kas dalam jumlah yang kecil dan menggunakan dana yang diperoleh dari utang untuk investasi perusahaan.

Hal berbeda dinyatakan dalam penelitian Aivazian et al. (2005), yang mana hubungan antara financial leverage dan investasi adalah teori over investment yang merupakan konflik potensial antara manajer dan pemegang saham. Menurut teori ini, manajer memiliki keinginan untuk memperbesar ukuran perusahaan sehingga terkadang menerima proyek merugikan yang dapat mengurangi kesejahteraan pemegang saham.

Kemampuan manajer dalam mengendalikan fluktuasi arus kas dalam perusahaan harus dibatasi dengan penggunaan utang. Penggunaan utang akan membuat manajer perusahaan membayar bunga kepada pemegang obligasi sehingga dalam melakukan investasi manajer akan lebih berhati-hati dan tidak berinvestasi pada proyek yang merugikan perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Wahyuni, dkk (2015) yang menunjukkan bahwa financial leverage berpengaruh negatif terhadap keputusan investasi.

Efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba melalui pengoperasian aktiva yang dimiliki menjadi tolok ukur kinerja perusahaan dapat pula

(4)

memotivasi tindakan manajemen pada suatu perusahaan. Semakin besar return on assets (ROA) sebagai rasio profitabilitas yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. ROA merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan, yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan.

Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi memiliki ketersediaan kas yang lebih besar, sehingga semakin tinggi kesempatan investasinya. Laba yang besar akan memberikan manajer fleksibilitas keuangan yang memberikan manajer kesempatan dalam melakukan investasi lebih luas. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi perusahaan. Hasil penelitian Saragih (2008) dan Lestari (2004) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Hasil penelitian berbeda ditunjukkan oleh Wahyuni, dkk (2015) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap keputusan investasI.

Penelitian ini mengacu pada penelitian Wahyuni, Arfan, dan Shabri (2015), yang meneliti tentang pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, financial leverage dan profitabilitas terhadap keputusan investasi perusahaan. Data penelitian yang digunakan dari tahun 2009-2013 dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

(5)

Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada periode penelitian. Penelitian sebelumnya menggunakan periode penelitian tahun 2009-2013, sedangkan penelitian kali ini menggunakan periode penelitian tahun 2013-2015

Keberagaman hasil penelitian salah satu faktor yang membuat peneliti tertarik untuk mengkaji ulang variabel bebas yang dipakai. Selain itu fenomena yang ada saat ini pun memperkuat peneliti untuk menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 sebagai sampel penelitian.

Beberapa fenomena yang ada diantaranya yaitu saat ini industri manufaktur di Indonesia mulai bangkit. Sebagian produknya telah berhasil menguasai pangsa pasar dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan berada di posisi tiga besar setelah Tiongkok dan India. Saat ini Indofood, Wings, Mayora, Garuda Foods, ABC, Dua Kelinci, Teh Sosro, dan Ultra Jaya adalah nama-nama perusahaan yang semakin besar yang ada di Indonesia (www.kemenperin.go.id)

Perusahaan manufaktur disektor lain yang sedang berkembang di Indonesia contohnya adalah Sritex Solo yang telah membangun pabrik garmen dan unit spinning mill (pemintalan). Saat ini Sritex setidaknya memiliki 123 unit spinning mill. Untuk membangun satu unit setidaknya membutuhkan dana sedikitnya 400 miliar (www.kemenperin.go.id).

Berdasarkan fenomena di atas perusahaan perusahaan manufaktur dipilih untuk menjadi objek penelitian karena perusahaan manufaktur lebih

(6)

erat kaitannya dengan keputusan investasi yang ada di Indonesia. Perusahaan yang besar dan sedang berkembang tentunya akan menarik minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan financial leverage secara simultan berpengaruh terhadap keputusan investasi?

2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap keputusan investasi?

3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap keputusan investasi?

4. Apakah financial leverage berpengaruh negatif terhadap keputusan investasi?

5. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :

a. Pengaruh simultan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, financial leverage, dan profitabilitas terhadap keputusan investasi.

(7)

b. Pengaruh negatif kepemilikan manajerial terhadap keputusan investasi. c. Pengaruh negatif kepemilikan institusional terhadap keputusan

investasi.

d. Pengaruh negatif financial leverage terhadap keputusan investasi. e. Pengaruh positif profitabilitas terhadap keputusan investasi.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

a. Bagi Penulis

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, financial leverage dan profitabilitas terhadap keputusan investasi.

b. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberi deskripsi dan referensi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi.

c. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dan referensi bagi mahasiswa lain dalam kajian berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Grâce aux innovations constantes de WINTERSTEIGER, on peut couper des blocs de bois d’une hauteur de coupe jusqu’à 400 mm avec la scie alternative pour coupe fine et coupe très

Learning Card atau belajar A1 Qur’an dengan teknik acak kata merupakan salah satu sistem pembelajaran kooperatif yang di dalamnya siswa dibentuk ke dalam kelompok

waktunya untuk wawancara dengan penulis, Mas Fadly yang sudah membantu penulis mendapatkan data – data dan untuk bagian subhumas BPK RI Perwakilan Jatim yang juga

Selain itu data tentang platform crowdfunding maupun keberhasilan crowdfunding pada proyek lain dapat menjadi masukan dalam rancangan model bisnis yang lebih efektif

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan melalui layanan orientasi dengan teknik simulasi dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu

Cirebon, Kota Cirebon,Kab.. Brebes, Kota Banjar Dan

$GD KXEXQJDQ \DQJ VLJQL¿NDQ DQWDUD keterbukaan informasi dengan konatif dimana nilai hasil chi square yaitu 12, 08 lebih besar dari nilai tabel chi square yaitu 3,

DISKUSI KEMLOMPOK PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS X IPS SMA N 1 TERAS TAHUN AJARAN 2016/2017 Pada