• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN METODE LEARNING CARD (ACAK KARTU KATA) KELAS III Ml DADAPAYAM 01TAHUN 20072008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN METODE LEARNING CARD (ACAK KARTU KATA) KELAS III Ml DADAPAYAM 01TAHUN 20072008"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)

METODE LEARNING CARD (ACAK KARTU KATA)

KELAS III Ml DADAPAYAM 01TAHUN 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Da lam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

A F R 1 D A H N IM : 114 06 083

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag

Ylh. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu'alaikunu Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :

(3)

Website : wwxv.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : AFRIDAH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 06 083 yang berjudul : “PTK (PEN ELITIA N TINDAKAN K ELA S) PENINGKATAN K EM AM PUAN M EM BACA AL Q U R ’AN M ETO D E LEARNING CARD (ACAK KARTU KATA) KELAS III M I DADAPAYAM 01 TAHUN 2007 / 2008”, Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2008 yang bertepatan dengan langgal 23 Sa'ban 1429 dan telah dilerima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Salatiga, 25Agustus2008M

23Sa'ban\429H

(4)

^ j jS j *)lj

5l^i>“ ^1 J ! j J I 4JJI .

I p

£JLj !j

«Lc

: j i L L f l j T £ _ p _ £ i J l 4jj!

4 -o C r r ^ ' J L 3j l !I

<i=g

( VV*LK > ^ ^ ') ^ ^ J u J I (J l^-“ Sf

4

&i j i cj ^ j v}[!

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qoshos: 77)

(5)

Skripsi ini kuperscmbahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu yang telah membesarkan ananda dengan penuh kasih sayang.

2. Suamiku dan 3 anakku lersayang yang memberiku semangat

3. Bapak-bapak Dosen dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam perkuliahan.

4. Bapak Dosen Pcmbimbing yang telah membimbing dalam skripsi ini.

5. Teman-teman senasib seperjuangan dalam mcraih cita-cita.

(6)

merupakan karya sendiri, tidak terdapat atau karya atau hasil penelitian yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Suruh, 20 Agustus 2008

(7)

Afridah. 2008. Permainan Pemilahan Kartu Kata A1 Qur’an Sebagai Teknik Pembelajaran Membaca A1 Qur’an Pada Siswa Kelas III MI Dadapayam 01 Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2007 / 2008.

KataKunci : Permainan Pemilahan Kartu (Learning Card), membaca A1 Qur’an dan teknik pembelajaran.

Pembelajaran membaca A1 Q ur’an di MI / SD merupakan salah satu bidang pelajaran yang sangat penting untuk mengembangkan dan keterampilan dasar agar siswa dapat membaca A1 Q ur’an dan memahami isi A1 Q ur’an dengan baik dan dapat mengamalkan membaca A1 Q ur’an dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai sasaran. Berdasarkan kenyataan yang sering dihadapi penulis, diketahui bahwa kemampuan membaca A1 Qur’an pada siswa Kelas III MI Dadapayam 01 masih dibawah ketuntasan batas minimal (SKBM). Salah satu penyebabnya adalah adanya persepsi siswa yang menganggap bahwa pembelajaran hafalan A1 Q ur’an itu sulit, teknik yang digunakan guru belum mampu menggairahkan siswa, serta materi itu scndiri merupakan materi baru bagi siswa.

(8)

membaca A1 Q ur’an pada siswa kelas III MI Dadapayam 01 melalui teknik permainan pemilahan kartu dan memaparkan perubahan-perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran ini.

Desain yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) dengan tiga siklus, tiap-tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Alat pengambilan data tes berupa tes kemampuan membaca A1 Q ur’an Surat At-Tiin. Alat pengambilan data nontes berupa pedoman observasi siswa, wawancara, jum al siswa, dan dokumentasi foto. Analisa data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas pada pratindakan sebesar 46, 78 dan pada siklus 1 meningkat sebesar 39, 72 % dengan nilai rata-rata kelas 65, 36 dengan kategori cukup, kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 15,24 % dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75,32 dengan kategori baik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran membaca A1 Qur’an (Surat At-Tiin) dengan teknik permainan pemilahan kartu, nilai rata-rata kemampuan membaca A1 Q ur’an pada siswa kelas III MI Dadapayam 01 mengalami peningkatan sebesar 64,03 %.

Peningkatan kemampuan siswa ini juga diikuti dengan perubahan perilaku dari

negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus I siswa berkonsentrasi dan memperhatikan

(9)

Siswa merasa senang dan menikmati pembelajaran yang diberikan guru. Pada siklus III

siswa telah menunjukkan perubahan dan peningkatan membaca peningkatan membaca

A1 Q ur’an dengan metode acak kartu kata dengan pemilahan kartu kata melalui observasi sebanyak 80%. Siswa sudah berkonsentrasi dengan pembelajaran yang diterapkan guru. Mereka terlihat senang dan kreatif bahkan terjadi kompetisi yang positif dalam pencapaian kemampuan antar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik permainan pemilahan kartu kata (Learning Card) dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan dapat mengubah perilaku negatif menjadi perilaku positif yang selanjutnya meningkatkan kemampuan siswa yang ditunjukakn dengan prestasi yang baik pula.

(10)

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir akademik dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tugas akhir yang berupa skripsi ini merupakan suatu syarat untuk memperoleh gelar kesaijanaan. Penulis menyusun skripsi dengan judul “ PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN M ETODE LEARNING CARD (ACAK KARTU KATA) KELAS III MI DADAPAYAM 01 TAHUN 2007/2008” sebagai kelengkapan syarat akademik.

Skripsi ini berhasil penulis selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik berupa materi maupub spiritual. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ketua STAIN Salatiga beserta para stafnya.

2. Bapak Drs. H. Imam Baigaqi, M.Ag., selaku Pembimbing yang telah dengan ikhlas mcmbimbing penulis dalam menyusun skripsi.

3. Bapak Kepala BAPPENDA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah.

4. Ketua Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) STAIN Salatiga yang telah memberi izin kemudahan kepada penulis dalam menyusun skripsi.

5. Bapak dan Ibu Panitia Ujian Skripsi STAIN Salatiga yang telah memberi kesempatan dan kemudahan dalam ujian skripsi.

(11)

7. Kepala MI Dadapayam 01 yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan pcnclitian dalam pcmbuatan skripsi.

8. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan dan semangat.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan motivasi selama penulis menyusun skripsi.

Semoga amal baik Bapak dan Ibu mendapatkan imbalan yang setimpal dan Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini kurang scmpuma, saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dalam kesempumaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca, khususnya bagi penulis.

Amiin ....

5 tus 2008

(12)

JUDUL PEN ELITIA N ... i

NOTA PE M B IM B IN G ... ii

PE N G E SA H A N ... iii

MOTTO ... iv

PER SEM B A H A N ... v

PERN Y A TA A N ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PEN GA N TAR... x

DAFTAR I S I ...!... ... xii

DAFTAR T A B E L ... xvi

DAFTAR G A M B A R ... xviii

DAFTAR LAM PIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B elakang... 1

B. Rumusan M asalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian Tindakan... 4

E. Kajian P u stak a... 5

F. Kerangka B erfikir... 9

(13)

b. Instrumen P enelitian... 13

c. Subjek Penelitian ... 14

d. Teknik Pengumpulan D a ta ... 15

e. A n a lisisD a ta ... 15

f. Jadwal P enelitian... 17

I. Sistematika Penyusunan Skripsi... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Membaca Al-Qur’an (Qiratul Qur’a n ) ... 21

1. Pengertian Membaca (Q iraat)... 21

2. Perbedaan antara Qiraat dengan Al-Qur’an dan T a jw id ... 23

a. Perbedaan antara Qiraat dengan Al-Qur’a n ... 23

b. Perbedaan antara Qiraat dengan T ajw id ... 25

3. Status Ayat Al-Qur’an yang Memiliki Versi Qiraat yang B erbeda... 26

4. Al-Qur’an sebagai K alam ullah... 27

B. Metode Learning Card (Acak Kartu K ata)... 30

1. Pengertian Learning C a rd... 30

2. Permainan Pemilihan Kartu sebagai Tindakan Pcmbelajaran 32 a. Pengertian Permainan K artu... 32

3. Langkah-langkah Metode Learning C ard... 34

(14)

B. Subjek Penelitian... 43

C. Prosedur P enelitian... 44

1. Proses Penelitian Siklus I ... 45

2. Proses Penelitian Siklus I I ... 51

3. Variabel... 55

4. Instrumen T e s ... 56

5. Instrumen Non T es... 61

6. Uji Instrum en... 64

7. Teknik Pengumpulan D a ta ... 65

8. Teknik Analisis D a ta ... 68

D. Indikator K eberhasilan... 69

BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi A w al... 70

B. Hasil Siklus 1... 77

1. Hasil T e s ... 77

2. Hasil Non T e s ... 83

C. Hasil Siklus I I ... 94

1. Hasil T e s ... 95

2. Hasil Non T e s ... 103

(15)

E. Pem bahasan... BAB V PENUTUP

A. K esim pulan... B. S a ra n ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN

137

(16)

Tabel 1 Skor Penilaian ... 58

T ab el2 Aspek Penilaian Tes Performance ... 58

Tabel 3 Hasil Tes Kemampuan Membaca Al-Qur’an Surat A t-T iin ... 71

Tabel 4 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek Pada P ra silu s... 73

Tabel 5 Aspek M embaca A l-Qur’an dengan tajwid, tahfif dan tasy d id ... 74

Tabel 6 Aspek Memilah M enyusun Kata Menjadi Susunan Ayat Pada Pra S ik lu s... 75

Tabel 7 Aspek M emilah dan Menyusun Kartu Kata Menjadi Suratan Pada Pra S ilus... 76

Tabel 8 Hasil Tes M embaca Al-Qur’an dengan Teknik Acak Kartu Kata Pada Siklus I ... 78

Tabel 9 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Tahap Aspek Pada Siklus I ... 79

Tabel 10 Hasil Tes Aspek M embaca Al-Qur’an dengan Teknik Acak Kartu Kata Pada Siklus I ... 80

Tabel 11 Hasil Tes Aspek Memilah Menyusun Kartu Kata Menjadi Ayat Siklus 1... 81

Tabel 12 Hasil Tes Aspek Menemutunjukkan Letak Kartu Kata Menjadi Suratan Pendek Surat At-Tiin Siklus I ... 82

Tabel 13 Hasil Tes Ketrampilan Membaca Al-Qur’an Pada Siklus I I ... 96

Tabel 14 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek Pada Siklus I I ... 97

(17)

Tabel 16 Hasil Tes Aspek Menyebutkan dan Menemutunjukkan Kartu Kata dan Menyusun Menjadi Ayat dari Surat At-Tiin Pada Siklus I I ... 100 Tabel 17 Hasil Tes Aspek Menemutunjukkan Kartu Kata dan Menyusun

Kartu Kata Menjadi Ayat dan Menjadi Surat At-Tiin Pada Siklus II 101 Tabel 18 Ketrampilan/Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Siklus I I I ... 117 Tabel 19 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek Pada Siklus I I I ... 118 Tabel 20 Hasil Tes Aspek Membaca dengan Tajwid, T ahfif dan Tasydid

Pada Surat At-Tiin Siklus II I ... 119 Tabel 21 Hasil Tes Aspek Menemutunjukkan/Pemilahan Kartu Kata dan

Membaca Al-Qur’an dengan Tajwid, T ahfif dan Tasydid, dan Menyusun Kartu Menjadi Ayat dari Surat At-Tiin Pada Siklus III... 121 Tabel 22 Hasil Tes Aspek Keaktifan dan Kedisiplinan dalam Kelompok

dalam M enemutunjukkan/Memilah Kartu Kata dan Menyusun Kartu Menjadi Ayat dan Menjadi Suratan At-Tiin yang Sempuma Pada Siklus I I I ... 122 Tabel 23 Hasil Tes Membaca A l-Q ur’an (Surat At-Tiin) Pada Pra Tindakan

Siklus I, Siklus II dan Siklus I I I ...

139

xvii

(18)

Gamhar 1 Proses Awal Pembelajaran Siklus I ... 90

Gambar 2 Aktivitas Siswa Saat Memberi Pendapat Tentang Surat At-Tiin 91 Gambar 3 Diskusi Kelompok Kegiatan Permainan Pemilahan Kartu Siklus 1... 92

Gambar 4 Situasi Siswa Saat Meletakkan Kartu-kartu Surat At-Tiin Pada Papan T u b s ... 93

Gambar 5 Kegiatan Awal Pembelajaran Siklus II... 111

Gambar 6 Kegiatan Diskusi Kelompok ... 112

Gambar 7 Aktivitas Siswa dulam Permainan Pemilihan K artu... 112

Gambar 8 Kegiatan Siswa Saat Diskusi Kelas Siklus I I ... 113

Gambar 9 Kegiatan Akhir Pembelajaran (Evaluasi Siklus II) ... 114

Gambar 10 Kegiatan Wawancara Pada Siklus II ... 115

Gambar 11 Proses Awal Pembelajaran Siklus I I I ... 131

Gambar 12 Kegiatan Siswa Memulai Diskusi Kelompok Siklus III... 132

Gambar 13 Aktivitas Siswa dalam Diskusi Kelompok Siklus I I I ... 133

Gambar 14 Kegiatan Siswa Berdiskusi Kelas Siklus II I ... 134

Gambar 15 Kegiatan Akhir Saat Siswa Mengerjakan Tes Tertulis Siklus III 135 Gambar 16 Kegiatan W aw ancara... 136

Gambar 17 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Pratindakan, Siklus I dan Siklus I I ... 142

(19)

Lampiran 1 Rencana Pembelajaran ... Lampiran 2 Media Pem belajaran... Lampiran 3 Soal-Soal T e s ... Lampiran 4 Hasil Tes Siklus I ... . Lampiran 5 Hasil Tes Siklus I I ... Lampiran 6 Pedoman Observasi S is w a ... Lampiran 7 Pedoman Wawancara ... Lampiran 8 Pedoman Jurnal Kelas ... Lampiran 9 Pedoman Pengambilan Dokumen Foto ... Lampiran 10 Hasil Observasi Siswa Siklus I ... Lampiran 11 Hasil Observasi Siswa Siklus II ... Lampiran 12 Hasil Observasi Siswa Siklus I I I ... Lampiran 13 Hasil Jurnal Siswa Siklus I ... Lampiran 14 Hasil Jurnal Siswa Siklus II ... Lampiran 15 Hasil Jurnal Siswa Siklus I I I ... Lampiran 16 Izin Pelaksanaan Penelitian dari Kepala Sekolah ... Lampiran 17 Pemyataan Peneliti Bahwa RTK Merupakan Karya S e n d iri... Lampiran 18 Daflar Nama Siswa Kelas III MI Dadapayam 01 Kcc. Suruh Kab.

Semarang Tahun 2007/2008 ... Lampiran 19 Presensi Siswa Saat P enelitian...

(20)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan tugasnya secara professional, guru memerlukan wawasan yang mantap dan utuh tentang kcgiatan bclajar mengajar. Seorang guru harus mcngctahui dan mcmiliki gambaran sccara mcnyeluruh mcngcnai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi serta langkah - langkah apa yang diperlukan sehingga tugas - tugas kcguruannya bisa dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil sesuai dengan apa yang diharapkanl). Demikian juga pelajaran A1 Qur’an. Salah satu wawasan yang perlu dimiliki guru adalah strategi belajar mengajar yaitu garis besar haluan bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah digariskan (1).

Dalam Pendidikan Agama Islam, Ilmu Pendidikan Al Qur’an merupakan hal yang sangat pokok untuk dipelajari. Dan Al Qur’an merupakan dasar - dasar Pendidikan Islam dan disertai penjelasan - penjelasan dan perluasan bacaan serta pemahaman yang ada di dalam Al Qur’an. Dan pendidik dan anak didik dituntut untuk memahaminya dan meneliti makna - makna yang terdapat di dalamnya.

Namun dalam kenyataannya dalam Pendidikan Al Qur’an sering kali menemui kesulitan dan kendala yang sulit dipecahkan oleh pendidik. Anak didik sulit menguasai dan memahami bacaan Al Qur’an apalagi meneliti kata - kata dan makna bacaan Al Qur’an (ayat - ayat Al Qur’an).

i___________________________________________

1. Mansur. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta, Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama, Tahun 1995) him. I - 2

(21)

Belajar dengan mengamati strategi menggunakan media metode

learning card (acak kartu kata) akan memberikan pengalaman langsung

pada siswa. Sebagaimana dikutip oleh Hisyam Zeini. Bermawi Munte, bahwa hal - hal yang dapat dilaksanakan guru dengan strategi yang tepat guna dengan metode learning card dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat menyajikan bahan ajar kepada siswa peserta didik dapat menggunakan media / bahan ajar dapat diserap atau mudah diterima oleh peserta didik.'2).

Dalam interaksi belajar mengajar masih perlu disertai dengan beberapa kompetisi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Menurut James. M. Coopered (1977) menyebutkan 4 bidang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar yakni : 1) Mengetahui pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia dan mampu menterjemahkan teori - teori itu ke dalam situasi yang riil dalam belajar mengajar, 2) Mempunyai sikap yang tepat terhadap diri sendiri, siswa, teman sejawat, sekolah dan bidang studi yang dibina, 3) Menguasai bidang studi yang diajarkan, 4) Mempunyai keterampilan teknis dalam mengajar, antara lain keterampilan merencanakan pekerjaan. bertanya, menilai pencapajan siswa menggunakan strategi (metode) pembelajaran, mengelola kelas dan memotivasi siswa'^

2. Hisyam Zeini. Bermawi Munte. Sekar Avu Aryani. Strategi Pembelaiaran Aktif P i Perzuruan Tmssi

ioeyakarta. CTCD (Center For Teaching Staf Development) IAIN Sunan kalijaga. tahun 2002) hal. 6.

(22)

Dari beberapa komponcn dan kompetensi di atas maka jelaslah bahwa untuk mclaksanakan interaksi belajar mengajar, seorang guru tidak hanya semata - mata membutuhkan kepandaian atau keahlian di bidang materi saja, tetapi guru juga dituntut beberapa kemampuan yaitu cara menguasai siswa, bagaimana memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi yang disesuaikan dengan taraf perkembangan anak. Bagaimana cara melaksanakan penilaian / penelitian terhadap keberhasilan siswa, masih banyak lagi kemampuan yang diperlukan agar pengajaran dapat mencapaui tujuan yang diharapkan. Dibanding dengan metode yang lain, metode learning card dipandang lebih efektif dalam mentransper ilmu kepada subyek didik (siswa).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan - permasalahan penelitian sebagai b e rik u t:

1. Apakah penerapan strategi pembelajaran learning card (acak kartu) dapat mcningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran A1 Q ur’an ?

2. Apakah penerapan strategi metode learning card (acak kartu kata) dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar membaca ?

(23)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini

adalah sebagai b e rik u t:

1. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran learning card (acak kartu kata) dapat meningkatkan perhatian siswa berupa aktifitas dalam mata pelajaran A1 Q ur’an, setelah diterapkan metode learning card.

2. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran learning card (acak kartu kata) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Apakah terbukti sistem learning card (acak kartu kata) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa, maka dapat dimanfaatkan penggunaan model pembelajaran kooperatif sistem learning card

(acak kartu kata). Pada pembelajaran membaca A1 Q ur’an maupun pembelajaran- pembelajaran lainnya di MI Dadapayam 01 secara praktis temuan penelitian ini dapat dijadikan pola pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran di MI Dadapayam 01.

(24)

a. Untuk menarik minat dan motivasi pembelajaran A1 Q ur’an dengan media

Learning Card dan waktu pembelajaran yang tidak membosankan. Dan anak didik akan lebih tertarik pada pembelajaran A1 Q ur’an.

b. Bagi guru akan lebih mudah penyampaian materi pclajaran AI Q ur’an, sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien.

c. Dan murid akan mudah memahami pembelajaran A1 Q ur’an ke jenjang selanjutnya.

d. Bagi sekolah akan lebih maju dalam meningkatkan mutu pembelajaran A1 Q ur’an di sekolah.

E. Kajian Pustaka

1. Konsep Pembelajaran

Istilah pembelajaran sering dipakai untuk menunjukkan proses yang menekankan pada pola interaksi guru dan murid - murid atau interaksi antara kegiatan belajar dan kegiatan mengajar. M enurut Gagne belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang bertahap dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang komplek. Sedangkan mengajar adalah membina siswa bagaimana belajar, bagaimana berpikir dan bagaimana menyelidiki siswa dalam proses belajar (4).

Bertolak pada pendapat di atas, dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses yang lebih banyak teijadi dialami siswa, sedang mengajar merupakan kegiatan yang dominan dialami oleh guru. Meski antara kegiatan

(25)

mengajar adalah membina siswa bagaimana belajar, bagaimana berpikir

dan bagaimana menyelidiki siswa dalam proses belajar w .

Bertolak pada pendapat di atas, dapat dipahami bahwa belajar

merupakan proses yang lebih banyak terjadi dialami siswa, sedang

mengajar merupakan kegiatan yang dominan dialami oleh guru. Meski

antara kegiatan belajar dan kegiatan mengajar merupakan dua kegiatan

yang berbeda, namun keduanya saling berkaitan dengan tujuan akhir

yang sama, yakni bagaimana supaya terjadi perubahan yang optimal

pada diri siswa.

2. Metode Learning Card(Acak Kartu)

Learning Card atau belajar A1 Qur’an dengan teknik acak kata merupakan salah satu sistem pembelajaran kooperatif yang di dalamnya siswa dibentuk ke dalam kelompok belajar yang terdiri dari 2 - 5 siswa dan setiap kelompok harus hiterogen. Guru memberikan penjelasan dan selanjutnya siswa bekerja dalam kelompoknya masing - masing dengan saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan tugasnya Dan masing - masing anggota kelompok telah menguasai ayat - ayat atau kata - kata surat pendek / mata pelajaran yang diberikan. Kemudian siswa melaksanakan tugas individu menvusun kartu kata menjadi ayat dan hingga menjadi surat yang sempuma / benar tanpa banluan siswa lainnya 4

(26)

Skor yang mereka peroleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai

rata - rata yang mereka peroleh sebelumnya. Kelompok - kelompok

vang berhasil memenuhi kriteria diberi nilai / point tersendiri, nilai ini

kemudian ditambah pada nilai kelompok.

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran di

mana sisvva belajar A1 Qur'an dalam kelompok - kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda Dalam menyelesaikan tugas kelompok. setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami bahan pembelajaran.

Menurut Richard L. Arends. Pembelajaran kooperatif dapat dikelompokkan menurut bentuk sebagai berikut:

1) Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran

2) Kelompok siswa terdiri dan siswa berprestasi tinggi, sedang dan rendah

3) Bila memungkinkan kelompok tersebut mempakan campuran dari jenis kelamin

4) Penilaian atau sistem penghargaan dengan berorientasi kelompok bukan individual.

(27)

bekeija sama dalam mencapai tujuan, siswa berusaha keras untuk

membantu mendorong teman - temannya untuk berhasil dalam belajar.

Siswa juga harus bekerja bersama - sama dalam belajar dan

bertanggung jawab atas pembelajaran yang dilakukan. Menekankan

pada tujuan dan keberhasilan kelompok hanya dapat dicapai jika semua

anggota kelompok mempelajari apayang diajarkan.

4. Karakteristik Pembelajaran Learning Card Pada Pembelajaran A1 Qur'an

Dalam pembelajaran A1 Qur’an menggunakan metode Learning Card yang mempunvai ciri tersendiri yaitu dengan sistem kooperatif (keija kelompok) dalam proses pembelajaran.

5. Penguasaan Maten Pembelajaran

Penguasaan materi pembelajaran merupakan indikator suatu keberhasilan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Besamya intensitas penguasaan materi pembelajaran dapat dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu guru, siswa dan lingkungan / situasi pembelajaran di kelas.

(28)

kegiatan - kegiatan dan latihan - latihan secara rutin sehingga siswa dapat

mempcrolch dan menguasai maleri pelajaran.

F. Kerangka Berfikir

Pcningkatan mutu pcndidikan mcrupakan sasaran pcmbangunan di bidang pcndidikan nasional dalam rangka pcningkatan mutu manusia Indonesia sccara kaffah.

Untuk mcncapai tujuan tersebut di atas pcrlu ditcrapkan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran AI Q ur’an yaitu dengan metode Learning Card di MI (Madrasah Ibtidaiyah). Salah satu strategi pembelajaran yang diasumsikan rclcvan adalah pembelajaran kooperatif dengan si stem Learning Card. Dalam sistem Learning Card, siswa bekeija bersama - sama untuk belajar dan bertanggung jaw ab atas pembelajaran yang dilakukan. Proses belajar mengajar diorientasikan pada tujuan dan keberhasilan kelompok, semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh keberhasilan. Kelompok dapat diberi penghargaan dan individu harus konsisten dengan tanggung jawabnya(5).

Faktor guru dan siswa sangat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Al Q ur’an dengan metode Learning Card. Pembelajaran dengan sistem Learning Card menuntut kesiapan pelajaran yang langsung berkaitan dengan lingkungan pembelajaran yang nyata.

(29)

Kcsiapan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran turut menentukan kualitas pembelajaran. Jika kualitas pembelajaran meningkat dapat diasumsikan terjadi peningkatan penguasaan materi pembelajaran yang akhirnya meningkatkan prestasi belajar pada siswa.

G. Hipotesis Tindakan

1. Strategi pembelajaran kooperatif dengan sistem/model Learning Card dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran A1 Q ur’an.

2. Strategi pembelajaran dengan model Learning Card dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar A1 Q ur’an.

3. Strategi pembelajaran kooperatif dengan model Learning Card dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

H. Metode Penelitian

A. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa Penelitian Tindakan Kclas (Classroom Actiob Research. CAR), yaitu sebagai bentuk pcnilaian refleksi yang dilakukan olch pcndidik scndiri terhadap kurikulum pengembangan sekolah, meingkatkan prestasi belajar, pcngcmbangan keahlian mcngajar dan sebagainya (r,).

A) Supardi, Penclcilian Tindakan Kelas (Class Room Action Research) Heserta Sisllmulika Proposal dan Ixworannva.

(30)

Secara terperinci tahapan - tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai b e rik u t:

a. Perencanaan

b. Rancangan Tindakan c. Tahap Pelaksanaan d. Tahap Pemantauan e. Refleksi

f. Siklus

Langkah-Langkah Kegiatan 1. Perencanaan

Peningkatan kemampuan membaca Al-Quran dengan metode Learning Card

/ acak kata dengan perencanaan sebagai b e rik u t:

a. Pembelajaran Al-Quran dengan metode Learning Card ( acak kata ) dalam PBM.

b. Pokok bahasan surat pendek Surat Attin c. Hafalan Surat At Tiin

d. Menyiapkan alat peraga/media pembelajaran yaitu kartu-kartu kata ( c a rd )

e. Menyiapkan jo rm at nilai

f. Mcngembangkan format observasi.

(31)

2. Pclaksanaan Tindakan Kolas

a. Memberikan penjelasan mcteri/contoh cara kerjanya belajar acak kartu kata Surat At-Tiin kepada siswa

b. Pcncliti mcmbagi siswa mcnjadi kclompok-kelompok atau pcrbangku. c. Pcneliti membcri kartu kata-kata surat At-Tiin pada setiap kclompok. d. Pcneliti menyuruh maju satu kclompok dan anak didik mcngacak kartu-

kartu kata surat At-Tiin menjadi ayat dan menjadi surat yang sempuma dan benar dengan siswa saling bertukar fikiran untuk menyelesaikan tugasnya.

e. Peneliti memberikan batasan waktu tertentu untuk lebih efektif dan efisien proses belajar mengajar ( PBM )(7).

3. Pengamatan Tindakan Kelas ( Observation )

a. Peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar berlangsung dengan memakai format observasi.

b. Peneliti menilai dan mengamati apa kelebihan dan kekurangan dalam PBM dengan metode Learning Card ( acak kartu kata ) dengan menggunakan format LKM.

7 Suharjono, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Beserta Sistematika Proposal dan Lanorannva.

(32)

c. Peneliti mcncatat hasil/data-data yang akurat pada saat proses belajar mengajar sehingga mendapatkan data-data hasil penclitian yang harus direlleksikan pada siklus berikutnya.

4. Refleksi (Reflection/reflecting)

a. Peneliti mengungkapkan dan mengevaluasi apa yang dilakukan setelah melakukan tindakan meneliti diri sendiri, kekurangan dan kelebihan guru saat penelitian tindakan kelas berlangsung.

b. Peneliti mengamati dan meneliti tindakan apa yang sudah berhasil dan tindakan apa yang belum berhasil.

c. Tindakan-tindakan yang belum berhasil maka harus diperbaiki kembali untuk penelitian siklus kedua (berikutnya)8

B. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas untuk mendapatkan data yang akurat pcrlu disusun suatu instrumen yang valid dan relible.

Instrumen yang peneliti gunakan adalah instrumen yang sesuai dengan penelitian tindakan kelas dan untuk mendapatkan data yang sebenarnya, maka peneliti menggunakan instrumen yang valid. *

8

(33)

Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur dengan instrumen yang tepat guna.

Peneliti tindakan kelas harus yakin dengan fakta yang dikumpulkan itu cukup valid(9).

Realibilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul data Jika instrumen tidak konsisten ( berubah-ubah ) maka instrumen itu tidak dapat dipercaya Dalam penelitian tindakan kelas penelitian lebih valid bila dilakukan dengan kolaborasi dengan guru/peneliti lain dengan melakukan triangulasi dalam kegiatan tindakan kelas dan menggunakan alat-alat perlengkapan penelitian yaitu jadwal pelaksanaan penelitian. Format LKM, format observasi, format nilai ( penilaian ), angket, alat tes standar dan alat tes lain, lampiran-lampiran datahasi! penelitian(10).

C. Subyek Penelitian

Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III dan guru mata pelajaran A1 Qur'an di Madrasah / MI Dadapayam 01. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran membaca A1 Qur'an di Madrasah Ibtidaiyah 01, khususnva pada kelas III.

9 M ansur, Dasar - Dasar dan Teknik Metodologi Penzaiaran. (Y oevakarta. D irjen Binbaga Islam. D EPAG Tahun

1998) him. 23.

(34)

D. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi

Untuk melihat nilai Al Qur'an dengan metode Learning Card, sebelumnya penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok, tinggi, sedang, rendah.

b. Tes

Untuk melihat nilai Al Qur'an digunakan Iembar tes yang dikerjakan siswa, baik berupa tes awal maupun tes akhir.

c. Pengamatan

Dalam pengambilan data dipandu dengan Iembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti (kelompok guru) untuk memperoleh data penelitian, aktifitas siswa dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

E. Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ( PTK ) mengumpulkan data adalah data kuantitatif ( nilai hasil belajar siswa ), prestasi keberhasilan belajar siswa, dan data kualitatif yaitu minat bakat siswa dalam PBM dan pemahaman terhadap mata pelajaran ( kognitif) dengan metode Learning Card / acak kartu kata ( afektif ) aktifitas belajar, motovasi belajar, kepercayaan diri lebih meningkat(II>.

(35)
(36)

H. Jadwal Kegiatan

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi c. Analisis dan refleksi

(37)

1. Sistimatika Skripsi

Skripsi ini penulis gunakan dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sistimatika sebagai berikut:

1. Bagian Pendahuluan Skripsi

Yang meliputi : (a) Halaman Judul, (b) Halaman Pengesahan, (c) Halaman Motto, (d) Halaman Persembahan, (e) Pemyataan, (f) Abstraksi, (g) Kata Pengantar, (h) Daftar Isi, (i) Daftar Tabel, (j) Daflar Gambar, (h) Daftar Lampiran

2. Bagian Isi Skripsi

BAB I : Pendahuluan yang mencakup : (a) Latar Belakang, (b) Rumusan Masalah, (c) Tujuan Penelitian, (d) Manfaat Penelitian, (e) Hipotesis Tindakan, (f) Sistimatika Penulisan Skripsi.

BAB I I : Kajian Teori dan Pustaka

Pada bab ini diuraikan beberapa konsep teoritis yang mendasari dilakukannnya penelitian ini dan selanjutnya diikuti dengan hipotesis. Dasar-dasar teori yang dijadikan landasan dalam pembahasan masalah dalam penelitian yang dilakukan meliputi:

1. Bagian A. Pengertian Membaca A1 Qur’an (Q ira’atul Q ur’an), meliputi : (1) Pengertian Membaca (Qira'at), (2) Perbedaan antara

(38)

2. Bagian B. Methode team ing Card (Acak Kartu Kata), meliputi : (1) Pengertian Learning Card (2) Permainan Pemilahan Kartu sebagai Tindakan Pembelajaran, (3) Langkah-langkah metode learning Card

(Teks Acak Kartu Kata).

3. Bagian C. Temuan Hasil Penelitian. Pada bagian ini dijelaskannya penemuan hasil penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran

team ing Card (permainan pemilahan kartu kata) yang dilakukan peneliti dapat meningkatkan keterampilan membaca A1 Qur’an dan perubahan dan dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dialami siswa. Dan pustaka yang mendasari penemuan metode

learning card yang dilakukan oleh peneliti.

4. Bagian D. Kerangka Berfikir. Pada bagian ini dijelaskan bahwa mempelajari dan memahami A1 Qur’an sangatlah penting terutama untuk kehidupan sehari-hari. Dan menghafal A1 Qur’an perlu dipelajari dari kelas III supaya pada tahap selanjutnya dapat mempelajari A1 Qur’an lebih mudah dengan metode yang cocok dalam pembelajaran A1 Qur’an.

(39)

BAB i n : Metode Penelitian yang meliputi : (a) Lokasi dan Waktu Penelitian, (b) Subjek Penelitian, (c) Prosedur Penelitian, (d) Mata Pelajaran, (e) Tiap siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan refleksi dari penelitian oleh peneliti di kelas III MI Dadapayam 01. Variabel Instrumen, uji instrumen, teknik pengumpulan data, teknik analisa data yang dilakukan peneliti dalam penelitian.

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang meliputi kondisi awal. Pada bab ini menjelaskan hasil tiap-tiap siklus dengan data lengkap yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang teijadi, dan hal-hal yang mendasar yaitu perubahan pada diri siswa, lingkungan, guru, berupa perubahan proses dan hasil siklus I, II, III dan dilengkapi dengan grafik, tabel, foto dan wawancara yang digunakan untuk membuktikan proses terjadinya penelitian dan mengemukakan hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang teijadi. Pembahasan menjelaskan dari kaitan temuan dengan tindakan, indikator keberhasilan, serta kajian teoritik dan empirik.

BAB V : Penutup yang mencakup kesimpulan dan saran. Kesimpulan menjelaskan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) dalam tujuan penelitian. Saran merupakan tindak lanjut yang diberikan berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

3. Bagian Akhir Skripsi

(40)

A. PE N G E R TIA N M E M B A C A A L Q U R A N (Q IR A T U L Q U R A N )

1. Pengertian Membaca (Qiraat)

. . v

Secara etimoligis, lafal qiraat ( ) merupakan bentuk masdar dan qaraa ( \'J}) yang artinya membaca. Sedangkan secara istilah terdapat berbagai ungkapan atau redaksi yang dikemukakan oleh para ulama sehubungan dengan pengertian qiraat ini. Imam Zarkasi mcngemukakan sebagai b en ik u t:

Qiraat yaitu : perbedaan lafal-lafal A1 Quran menyangkut huruf-hurufnya maupun cara pengucapan huruf-huruf tcrsebut, seperti

ta kh fif tasydid dan lain-lain (')

Pengertian qiraat yang dikemukakan oleh Imam Zarkasi di atas hanya terbatas pada lafal-lafal A1 Quran yang memiliki perbedaan qiraat. Sementara itu sebagian ulama mendefinisikannya dalam lingkup yang lebih luas, yaitu mencakup pula lafal-lafal A1 Quran yang tidak memiliki perbedaan qiraat. Artinya, lafal-lafal A1 Quran tersebut muttafaq’Alaih (disepakati) bacaannya para ahli qiraat. 1

1 Hasanuddin AF, Perbedaan Qiraat dan Pengaruhnya Terhadap Istimbat Hukum dalam A l Quran. (Jakarta, PT Raja Gras in do Pcrsada,Th. 1995) Him 111-113

(41)

Schubungan dengan ini, Al-Dimyati sebagaimana dikutip oleh Dr. Abdul I ladi Al-Fadli, mcngcmukakan scbagai bcrikut:

Q ira’at yaitu : suatu ilmu untuk mcngctahui cara pcngucapan lafal-lafal A1 Q ur’an, baik yang disepakati maupun d\ikhtilajkan olch para ahli Q ira’at, seperti h a zf (membuang huruf), isbat (menetapkan huruf), takhrik (memberi harakat), taskin (mcmbcri tanda sukun), fa sh l (mcmisahkan huruf), washl (menyambung huruf), ibdal (menggantikan huruf-huruf atau lafaz tertentu)

Senada dengan pernyataan, A1 Dimyati di atas, Imam Sihabudin A1 Qustholani mengemukakan sebagai berikut:

Q ira’at yaitu : suatu ilmu untuk mengetahui kesepakatan serta perbedaan para ahli qira’at (tentang cara pengucapan lafal-lafal A1 Qur’an). Seperti yang menyangkut aspek kebahasaan, /'rab, Hazf.] Isbat fa st, wasl yang diperoleh dengan cara periwayatan.

dan lain-lain yang diperoleh melalui indera pendengaran (2).

1

(42)

Dari definisi yang dikemukakan oleh Al-Dimyati dan Al-Qustholani di atas, tampak bahwa Q ira’at A1 Qur’an itu berasal dari Nabi Saw, melalui al-sima ’ ( c 1 ) dan al-naql ( I ). Adapun yang dimaksud al-sima ’ yaitu bahwa qira’at A1 Q ur’an itu diperoleh melalui / dengan cara langsung mendengarkan dari bacaan Nabi SAW, sementara yang dimaksud dengan al-naql

yaitu diperoleh melalui riwayat yang menyatakan bahwa, qira’at A1 Q ur’an itu dibaca dihadapan Nabi SAW lalu beliau mentaqrirka.n (membenarkannya)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :

a. Dimaksud dengan qiraat dalam bahasan ini yaitu : Cara mengucapkan lafal- lafal A1 Quran sebagaimana diucapkan Nabi Muhammad SAW atau sebagaimana diucapkan (oleh para sahabat) dihadapan Nabi SAW, lalu Beliau mentaqrirkan.

b. Qiroatul Quran tersebut diperoleh berdasarkan periwayatan dari Nabi SAW, baik secara Fi’liyat ( ) maupun taqririyah ( *

4

)•

c. Qiroat A1 Quran tersebut ada kalanya hanya memiliki satu versi qiroat, dan ada kalanya memiliki beberapa versi qiraat(3).

2). Perbedaan antara Qiraat Dengan A1 Q ur’an dan Taiwid

a. Perbedaan antara Qiraat dengan A1 Quran

Terdapat perbedaan pendapat dikalangan para ulama tentang apa sebenarnya perbedaan antara Qiraat dengan A1 Quran.

(43)

Penulis kemukakan perbedaan pendapat para ulama sebagai berikut:

1. A1 Zarkasi dan A1 Qustholani menyatakan pendapat mereka sebagai berikut: A1 Quran dan dan Qiraat merupakan dua substansi yang berbeda. A! Qur'an

adalah wahyu (dari Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat dan penjelasan..

Sementara Qiraat adalah perbedaan lafal-lafal wahyu tersebut, baik menyangkut huruf-hurufnya maupun cara pengucapan huruf-huruf tersebut seperti tahfif tasydid dan lain-lain.

2. Jum hur Ulama dan para ahli Qiraat berpendapat bahwa jika Qiraat itu diriwayatkan dengan sanad yang shahih, sesuai dengan kaidah bahasa Arab, dan tidak menyalahi rasim A l Mushhaf] maka Qiraat tersebut tergolong A1 Quran. Akan tetapi bilamana tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka hanya tergolong Qiraat semata-mata.

3. In Daqiq Al Id sebagaimana dikutip oleh Dr. Abdul Hadi Al Fadli menyatakan bahwa setiap Qiraat tergolong Al Quran termasuk Qiraat Syazzat. Jadi Qiraat bisa digolongkan kepada Al Quran bilamana memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Qiraat tersebut sesuai dengan kaidah bahasa Arab b. Qiraat tersebut tidak menyalahi rasim Al Mushhaf

c. Qiraat tersebut bersumber dari Nabi SAW' melalui sanad yang sahih, serta diriwayatkan secara mutawatir(4).

(44)

Persyaratan yang terakhir ini menurut penulis merupakan unsur yang

dominan, karena kemutawaliran merupakan salah satu unsur pokok

bagi suatu qiraat yang diakui Qurraniyyat ke Qur’an-nannya.

b. Pcrbcdaan antara Qiraat dcngan Tajwid

Unsur membedakan antara A1 Q ur’an dengan tajwid, harus mcngetahui dulu apa yang dimaksud dengan tajwid.

Sebagian ulama mengemukakan pengertian T ajw id sebagai berikut:

cJj

j

^

jl

III

^ 2 Jjjklill

Sccara bahasa, tajwid bcrarti At Tahsin atau mcmbaguskan. Scdangkan menurut istilah tajwid yaitu mengucapkan setiap huruf (A1 Qur’an) sesuai dengan makhraj-nya. Menurut si fat-si fat huruf yang mesti diucapkan, baik berdasarkan sifat asalnya maupun berdasarkan sifat-sifatnya yang baru.(5)

Scmentara itu sebagian ulama lainnya mengemukakan devinisi Tajwid sebagai berikut:

-v j

<j / (j a (JLtSx Aj ^ jia o ll j 4 A j* -a l j ^ o

m Kj V

3^1

j i l . V jb

(45)

“Tajwid yaitu mengucapkan huruf (A1 Quran) dengan tertib menurut yang

seharusnya, sesuai dengan makhroj serta bunyi asalnya, serta melembutkan

bacaannya sesempurna mungkin, tanpa berlebihan serampangan atau dibuat-

buat.”

Dengan memperhatikan pengertian Tajwid sebagaimana diatas, maka

dapat disimpulkan perbedaan antara Qiiaat dengan tajwid adalah sebagai

berikut :

Oiraat adalah cara pengucapan lafal-lafal Al Quran yang berkenaan dengan

substansi lafal kalimat, ataupun dialek kebahasaan, seaangkan Tajwid yaitu

kaidah-kaidah yang bersifat tehnis dalam upaya memperindah bacaan Al

Quran, dengan cara membunyikan huruf-huruf Al Quran tersebut sesuai

dengan makhroj serta sifat-sifatnya.

3). Status Avat Al Q ur'an yang M em iliki Versi O iraat v a n s berbeda

Sebagaimana telah dijelaskan dimuka, ada kalanya teijadi kesepakatan

dikalangan ahli Qiraat mengenai suatu Qiraat Quran tertentu, dan ada kalanya

ada perbedaan versi Qiraat diantara mereka.

Dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat para ulama sebagai berikut

a. Dua-duanya memang difirmankan oleh Allah

b. Yang difirmankan oleh Allah SWT salah satu versi saja sementara itu

(46)

c. Apabila masing-masing Qiraat tersebut memiliki makna berbeda /maksud

berbeda, maka dua-duanya difirmankan oleh Allah SWT, sehingga kedua

versi Qiraatul Quran tersebut berkedudukan sebagai dua ay at A l Quran.

Ada lapisan tertentu dalam masyarakat yang disebut Qari’ atau para

pembaca (dalam hukum tertentu) A1 Quran (terkadang disebut “Qari” A1

Quran ) Mereka mengkhususkan diri menghafal teks kitab suci A1 Q u ran .(6)

4). Al Quran sebagai Kalamullah

A1 Quran ialah Kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan

pada Penutup para nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepasa kita dengan matawatir, membaca terhitung sebagai ibadah dan tidak akan ditolak kebenarannya.

Kebenaran Al Quran dan keterpeliharaannya sampai saat ini justru semakin terbukti. Dalam beberapa ayat Al Quran Allah SWT telah memberikan penegasan terhadap kebenaran dan keterpeliharaannya. Seperti dalam Al Quran surat At -Takw ir ayat 1 9 -2 1 yang artinya :

“Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar Firman Allah yang dibawa oleh utusan yang Mulia (Jibril) yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah, yang mempunyai Arsy yang ditaati disana (di alam malaikat) lagi dipercaya (Q.S At-Takwir / 81: 1 9 - 2 1 ) ”

6. W. Montgomry Watt. Pengantar Study A l Quran. Penyempurnaan karya Richard Bell (Jakarta, PT Raja Grasindo Persada.

(47)

Kemudian dalam A1 Qur’an Surat A1 Waqiah ayat 77 - 79, yang artinya :

“Sesungguhnya A1 Quran ini adalah bacaan yang mulia pada kitab yang

terpelihara (Lanhil Mahfudz) tidak menyentuhnya kacuali orang-orang yang

disucikan.” (Q.S A1 Waqiyah / 56 ; 77 - 79)

A1 Quran sebagai kalam Allah mempunyai beberapa nama sesuai dengan

sifat-sifatnya. Nama-nama itu antara lain:

1. Diberi nama Quran sebagaimana disebut pada firman Allah Surat A1 -

Isra / 17; 97)

2. Diberi nama A1 Kitab sebagaimana disebut pada (Surat Al-Ambiya’ / 21 ;

10

)

3. Diberi nama A1 Furqon yang disebutkan pada (Surat A1 Furqon / 25 : 1)

4. Diberi nama Adz Dzikir sebagaimana disebut dalam (Surat A1 Hijr / 15,

9)

5 Diberi nama Tanzil sebagaimana disebut dalam Firman Allah (Surat

Asyu’aro’ / 26; 1 9 2 - 193)

Ir. Muhammad Abdullah Daraz berkata : “Dinamakan A1 Quran ia

dibaca dengan lisan dan dinamakan dengan A1 Kitab karena ia ditulis dengan

pena”

Kedua pengertian ini menunjukkan makna yang sesuai dengan

kenyataan.

Diantara nama-nama A1 Quran yang paling popular ialah A1 Quran dan

(48)

Penamaan A1 Q ur’an dengan kedua nama ini memberikan isyarat

bahwa selayaknya ia dipelihara dalam bentuk hafalan dan tulisan. Dengan

demikian apabila salah satunya ada yang melenceng, maka yang satunya

akan meluruskannya. Kita tidak dapat menyandarkan hanya kepada

hafalan seseorang sebelum hafalannya sesuai dengan tulisan yang telah

disepakati oleh para sahabat yang dinukilkan kepada kita dari generasi ke

generasi menurut keadaan sewaktu dibuatnya pertama kali. Demikian juga

kita tidak bisa menyandarkan pada tulisan penulis sebelum tulisan itu

sesuai benar dengan hafalan berdasarkan isnad yang shahih dan

m utawatir

.7

Maka A1 Q ur’an akan tetap teijaga dalam benteng yang kokoh dan

bahwa Allah berjanji akan menjamin terpeliharanya A1 Q ur’an

sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

X

b!3

b J j

& j \

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan A1 Q ur’an dan sesungguhnya

Kami benar-benar memeliharanya” (Q.S. A1 Hijr/15: 9

)8

7 Ahsin W. Al I la fid/., liimhingun Praktis Men^hafal At Qur'an, Institute llmu Al Q ur’an (I IQ) Jateng, Qonosobo (Jakarta, Bumi Aksara, Th. 2000) him. 2 - 4

(49)

Dan setelah siswa menghafal dan mengenali huruf-huruf dan tajwidnya,

maka bisa dipcrdalam dcngan bermacam metode pcmbelajaran, diantaranya

dengan metode Learning Card. Untuk lebih memahami ayat-ayat A1 Quran

supaya siswa lebih memiliki motivasi belajar A1 Quran di sekolah.

B. M etode Learning Card (A cak Kartu Kata)

Dalam mengajar diperlukan memilih m etode yang tepat. Metode-metode

tertentu lebih serasi untuk memberikan informasi mengenai bahan pelajaran atau

gagasan-gagasan baru.

1. Pcngertian Learning Card

Learning artinya pembelajaran. Card artinya kartu kata. Jadi Learning

Card adalah metode pembelajaran siswa dengan menggunakan alat peraga kartu-

kartu kata.

Demikianlah sebagai contoh hubungan antara metode mengajar dengan

prinsip-prinsip belajar, di mana mengajar akan semakin efektif bila guru dapat

menggunakan metode dengan tepat. Karena tidak ada satu metode pun yang

benar - benar sem pum a untuk mencapai berbagai tujuan pendidikan. Ada

kelebihan pasti ada kelemahannya dalam penggunaan m etode yang dipilih dalam

pembelajaran.

Untuk itu kiranya ciri-ciri umum dari suatu metode harus benar-benar diketahui

ciri-ciri umum terscbut. Kita akan dapat dengan mudah memilih metode yang

(50)

yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai, tuntutan didaktis maupun

psikologis anak didik kita. Semua komponen itu saling berpengaruh dan

membutuhkan agar kegiaian belajar mengajar berhasil dengan b aik (9>.

Pengajaran merupakan proses yang berfiingsi memberikan bimbingan

kepada murid untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Prof. Dr. Omar Muhammad

A1 Taumi A1 Syaibani mengemukakan ciri-ciri umum metode pengajaran

Pendidikan Islam, yaitu Metode itu atau aktivitas belajar dan mengajar harus

berlandaskan akhlak Islam yang mulia. Metode yang dipakai harus dapat

membangkitkan semangat ajaran akhlak Islam, tujuan-tujuan yang akan dicapai

harus berlandaskan ajaran Islam .(10>

Banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan metode diantaranya adalah :

Faktor guru yang mengajar, murid yang belajar, tujuan yang akan dicapai, Bidang

studi yang akan diajarkan, situasi yang berbeda serta fasilitas-fasilitas yang tersedia

dan lain sebagainya.

Mengajar akan efektif dan efisien jika dihubungkan dengan prinsip-prinsip

belajar seperti dihubungkan dengan minat, bakat, motivasi, individualisasi transfer o f

knowledge adanya umpan balik dan lain sebagainya.

Dalam mengolah pembelajaran selain harus dapat memilih metode yang

tepat, juga harus memahami tujuan-tujuan umum penggunaan metode mengajar

Pendidikan Agama Islam diharapkan pendidik dapat mampu menggunakan metode

- metode mengajar dengan baik sesuai dengan tujuan - tujuan Pendidikan Agama

Islam terutama dalam pelajaran A1 Qur’an. 9 10

9. M. Basvirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta, Ciputat Press, Tahun 2005) Him. 2 - 3

(51)

Dalam memilih metode-metode mengajar yang akan dipergunakan guru

Pendidikan Agama Islam hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Metode yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan materi yang

disajikan.

b. Metode yang dipilih disesuaikan dengan fasilitas dan sarana yang ada.

c. Metode yang dipilih dapat dikembangkan sesuai dengan perubahan yang

diperkirakan.

d. Metode yang dipilih disesuaikan dengan kemampuan guru sendiri namun

dengan tidak mengurangi keberanian untuk mencoba dan mengembangkan

kreatifitas.

e. Metode yang dipilih selalu mengacu kepada cara belajar siswa aktif dengan

mendayagunakan kemampuan yang telah dimiliki siswa.(11)

2. Perm ainan Pem ilihan Kartu sebagai Tindakan Pem belajaran

a. Pengertian Perm ainan Kartu

Permainan aaalah suatu yang dilakukan untuk olah raga atau

bersenang - senang. Permainan akan selalu mendatangkan kesenangan,

karena itu manusia baik tua maupun muda suka akan permainan.

Hampir seluruh lapisan usia dikehidupan ini terdapat permainan

mulai dari yang paling sederhana dan murah, hingga perminan play

station yang rumit dan berharga mahal.

(52)

Dari sekian banyak permainan, salah satunya adalah permainan

kartu. Permainan kartu peneliti terapkan dalam pembelajaran A1 Qur’an.

Permainan kartu adalah permainan yang melibatkan aktifitas kerja

sama dengan memilah kartu sesuai karakteristik. Untuk menemukan kartu

yang dibutuhkan harus mencari atau memilah melalui kelompok / orang

lain. Dalam permainan ini dibutuhkan kerjasama dan menjauhkan sikap

egois.

Permainan pemilahan kartu adalah permainan yang membutuhkan

kecerdasan dan ketelitian peserta. Permainan ini memiliki sisi positif

yaitu adanya kerjasama, saling berbagi, sabar, cermat dan teliti agar dapat

berhasil memilah kartu sesuai kebutuhan.

Teknik pembelajaran adalah teknik, cara atau kiat yang digunakan

dalam proses pembelajaran oleh pendidik dengan masing - masing

metode pembelajaran. Oleh karena itu pemilahan kartu kata sebagai

teknik pembelajaran membaca A1 Q ur’an dengan memilah dan menyusun

kata dalam proses pembelajaran menjadi kalimat, sehingga menjadi surat

pendek yang benar dan sempurna.

Maka dalam pengembangan pendidikan anak peneliti menggunakan

metode Learning Card ( acak kartu kata ).

Metode Learning Card dalam belajar Al-Quran dengan tehnik acak kata

merupakan salah satu sistem pembelajaran kooperatif yang didalamnya siswa

(53)

hams heterogen.Gum menjelaskan materi dan cara kerja dan siswa bekerja dalam

kelompok masing-masing dengan saling bertukar fikiran untuk menyelesaikan

tugas. Metode ini sangat baik digunakan untuk Pelajaran Al-Quran juga dapat

digunakan dalam pelajaran bahasa maupun pelajaran lainnya.

Metode Learning Card mempakan metode pembelajaran untuk siswa

belajar lebih efektif dan memahami ayat A1 Qur’an lebih dalam dan

menghafalkan ayat - ayat A1 Q ur’an yang mempakan amal ibadah yang sesuai

dengan tujuan - tujuan umum metode Pendidikan Agama Islam.

3. Langkah-langkah m etode L earning Card (Teks A cak kariu Kata).

1. Pilih bacaan yang akan disampaikan (Surat At - Tiin)

2. Potong bacaan tersebut menjadi beberapa bagian. Potongan bisa

dilakukan per kalimat/perkata atau perdua kalimat.

3. Bagi ■ siswa menjadi beberapa kelompok kecil.

4. Beri setiap kelompok satu bacaan utuh yang sudah dipotong-potong.

5. Tugas siswa adalah menyusun bacaan dengan siswa lain dengan cara

yang dikehendaki pendidik/'gum.(12)

Bacaan yang sudah dipisahkan sesuai dengan potongan - potongan yang akan

dibagikan kepada siswa.

12) Hisyam Zaim. Bermawy Munthe. Seklar Ayu Aryani, STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF di PERGURUAN TINGGI

(54)

Jika dianggap terlalu sulit, potongan teks dapat dilakukan lebih sedikit, atau kalau

terlalu mudah pemotongannya ditambah, tergantung dengan kemampuan siswa.

Dengan metode Learning Card siswa akan mempunyai mot vasi dalam

belajar dan berdiskusi bertukar pikiran pada teman kelompoknya. Dan siswa akan

lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Kartu kata bisa dibuat oleh siswa

sendiri, maka siswa akan mencoba dan berusaha dalam pemotongan kata dan

gum dalam mengelola pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Keterkaitan atau pengaruh penerapan model Learning Card dengan

pembahan yang diharapkan siswa akan dapat lebih aktif, kreatif dan lebih

memahami tulisan, huruf, tajwid\ mad dan lain sebagainya.

Belajar dengan metode Learning Card diharapkan siswa akan lebih

meningkatkan kemampuan siswa untuk menghafal Al-Quran(13) dengan

mendalami dan lebih memahami dalam menyusun kata-kata menjadi ayat dan

menjadi surat yang benar dan sempuma baik dalam bentuk ayat maupun surat

dan pemotongan kata yang benar sehingga tidak menyalahi aturan tajwid dan arti

kata sehingga menjadi arti ayat yang benar. Sehingga siswa akan lebih aktif dan

kreatif dalam mempelajari membaca Al-Quran.

13) Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research CAft) (Jakarta. PT. Bumi Aksara. Th. 2007)

(55)

Dengan penerapan strategi pembelajaran dengan metode LEARNING CARD diharapkan dapat mcningkatkan prcstasi belajar siswa yaitu siswa dapat menguasai dan memahami pembelajaran Al-Quran yang menyenangkan, schingga intcraksi antara pcndidik dan siswa dalam pembelajaran lebih cfcktif dan efisicn dan dapat mendapatkan tujuan pembelajaran yang dituju <l4), schingga dapat meningkatkan mutu Pendidikan Nasional.

C. Tem uan Hasil Penelitian

Pcngctahuan tentang cara mcmbaca Al Q ur’an sangat dipcrlukan, terutama untuk pendalaman dan pemahaman dan membaca ayat - ayat Al Q ur’an dengan tepat. Maka betapa pentingnya pengetahuan membaca Al Q ur’an dalam kehidupan manusia. Penelitian tentang ketrampilan membaca dengan cara menyusun kartu kata merupakan penelitian yang menarik. Maka peneliti tentang membaca Al Q ur’an dalam upaya peningkatan kemampuan mcmbaca Al Qur’an akan dapat memberikan solusi atas permasalah yang dialami siswa khususnya di sekolah dasar.

Pustaka yang mendasari penelitian ini yaitu karya - karya berupa hasil penelitian dahulu yang relevan. Penelitian mengenai ketrampilan membaca Al Q ur’an belum dapat peneliti temukan, akan tetapi peneliti dapat memfokuskan pada teknik pembelajaran yang digunakan peneliti yaitu permainan kartu kata ayat - ayat (surat pendek). 14

(56)

Berdasarkan tujuan pustaka yang dapat peneliti temukan ada di Jurusan

PAI, diketahui bahwa permainan pemilihan kartu kata di sini pembelajaran A1

Q ur’an belum pernah diuji cobakan sebagai salah satu teknik. Hal ini lazim

teijadi karena permainan pemilahan kartu kata pada hakekatnya adalah sejenis

permainan yang biasa digunakan untuk mengisi waktu luang seperti catur

ataupun play station. Jadi permainan ini bukanlah permainan yang diciptakan

untuk pembelajaran seperti halnya permainan cari kata (find the word), untuk

pembelajaran membaca atau permainan categori bingo untuk pembelajaran

menulis.

Berdasarkan kenyataan di atas, tinjauan pustaka difokuskan pada

peninjauan penelitian yang sekiranya berhubungan dengan konsep penguji

cobaan pembelajaran A1 Q ur’an.

Penelitian yang menguji cobakan suatu konsep permainan untuk

pembelajaran Bahasa dan Sastra yang dapat dijadikan pijakan penelitian ini

(57)

Hasil penelitian Rohman adalah teknik skrambel dapat meningkatkan ketrampilan membaca siswa dan dapat menanggulangi masalah kejenuhan, kelelahan dan kebosanan yang dihadapi siswa saat mengikuti pembelajaran. Ini terbukti hasil tes awal, tes siklus I dan tes siklus II, semuanya menunjukkan adanya kenaikan yang berkategori cukup. Hasil tes awal rata - ratanya

6

, 17, hasil tes siklus I sebesar

6

, 57 dan hasil rata - rata siklus II 7, 12. Peningkatan dari tes awal (pra tindakan) ke siklus I ada peningkatan

6

, 48 % dan dari tes siklus I ke tes siklus II adalah

8

, 37 %.

Perubahan perilaku tampak dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skrambel. Data yang diperoleh dari observasi,(15) wawancara dan jumal siswa membuktikan bahwa sebagian besar siswa tertarik dengan teknik skrambel. Situasi dan kondisi jenuh, lelah, bosan dan tertekan dapat diatasi dengan permainan skrambel sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif.

Berdasarkan kelemahan yang diakui sendiri oleh peneliti, bahwa teknik

V

skrambel memerlukan waktu yang lama untuk persiapan, sehingga disarankan agar teknik ini digunakan sebagai selingan saat anak - anak dalam keadaan bosan, jenuh dan tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Relevansi dari penelitian Rohman bagi peneliti ini adalah permasamaan penggunaan permainan dalam pembelajaran. Perbedaannya terletak pada teknik dan media yang digunakan yaitu skrambel. Sedangkan pada penelitian teknik yang digunakan adalah teknik permainan pemilihan kartu kata Arab.

(58)

Berpijak dari hasil penelitian Rohman, penggunaan permainan di dalamnya termasuk media permainan (l6). Sebagai teknik pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya untuk menangguiangi masalah kebosanan siswa

4

dan menimbulkan motivasi siswa sangatlah penting, karena dengan permainan, siswa akan terhibur dan pembelajaran akan berlangsung menjadi lebih menyenangkan. Penelitian ini banyak dilakukan beberapa mahasiswa dengan teknik - teknik skrambel, TTS dan lain - lain. Namun penelitian membaca A1 Qur’an dengan teknik acak kartu kata belum pernah dilakukan.

Selain itu, meskipun seluruh penelitian yang ditinjau telah terbukti berhasil dengan meningkatkan hasil penelitian yang dicapai siswa, namun masih terdapat beberapa hal yang dapat diperbaiki. Salah satu hal yang penting adalah penerapan sistem yang tidak sekedar bersifat klasikal sebagai pembelajaran yang aktif dan atraktif, sehingga siswa menjadi lebih senang untuk belajar. Oleh karena itu, penelitian yang peneliti lakukan dapat berguna sebagai pelengkap penelitian sebelumnya dan sebagai perintis penelitian membaca A1 Qur’an dengan teknik acak kartu kata yang bertumpu pada pembelajaran aktif dan atraktif.

(59)

kelompok - kelompok mampu memilah - milah kartu mana yang cocok untuk

bagian kelompokknya.

Teknik permainan kartu kata dianggap bermakna bagi siswa, karena siswa

terlibat langsung dalam menemukan dan menunjukkan kartu kata dan menyusun

menjadi kalimat / ayat yang benar.

Permainan pemilahan kartu dapat meningkatkan minat, motivasi dan

menumbuhkan semangat siswa untuk belajar membaca A1 Q ur’an. Dengan

demikian, permainan pemilihan kartu kata dapat menghasilkan suasana

menyenangkan dan menggembirakan benar - benar mengacu pada prinsip belajar

sambil bermain serta melibatkan siswa untuk langsung mengalami sendiri

bagaimana cara membaca dan menyusun kata - kata A1 Q ur’an dengan benar.

Adapun langkah - langkah yang perlu ditempuh dalam permainan

pemilihan kartu kata adalah tiap - tiap kelompok membuat presentasi

pembelajaran tentang kategori sesuai perintah guru yaitu :

a Awal kegiatan membentuk tim atau kelompok

b Tiap tim / kelompok diberi beberapa kartu

c Tiap tim mengocok kartu agar dapat menemukan kata yang cocok dan tahu

dimana letak kata - kata itu dalam menyusun kata menjadi ayat dan mana

kata yang tidak cocok

d Tiap tim diperintahkan untuk memilah kartu agar menjadi ayat dan surat

(60)

D. H ipotesis T indakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan

ketrampilan membaca A l-Q ur’an dengan teknik menunjukkan kata/kartu kata

dalam pembelajaran. Diharapkan dengan meningkatnya ketrampilan membaca

A l-Qur’an teijadi peningkatan perubahan perilaku siswa dan hasil belajar

(61)

A. L okasi dan W aktu Pcnelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Dadapayam 01 Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang yang beralam at di jalan Salariga - Dadapayam.

Berdasarkan waktu yang telah ditentukan serta instrumen pengamatan, observasi

siswa, wawancara, jum al siswa, serta dokumentasi foto yang telah disiapkan.

Peneliti segera melaksanakan tindakan yang dibantu oleh teman guru sebagai

observator foto (1).

Prosedur tindakan kelas dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan

tindakan pra siklus dengan memberikan proses untuk mengetahui kemampuan

awal siswa. Adapun penelitian ditctapkan dengan rincian waktu sebagai b e rik u t:

1. Tanggal 09 Juni 2008 melakukan tindakan siklus I selama 2 jam

pembelajaran (2 x 40 menit)

2. Tanggal 11 Juni 2008 melanjutkan tindakan siklus I untuk melanjutkan

materi pembelajaran pada siklus I dengan waktu yang sama yaitu 80 menit

(2

jam pembelajaran).

3. Tanggal 14 Juni 2008 melaksanakan tindakan siklus II, masih pada materi

yang diberikan pada siklus I

(2

jam pembelajaran)

1. Ibid, him 22

(62)

materi pada siklus II (2jam pembelajaran)

6

. Tanggal 20 Juni 2008 mclanjutkan materi yang diberikan pada siklus II

(2

jam pembelajaran).

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas, subyek yang menjadi sasaran

penelitian yaitu kemampuan membaca A1 Q ur’an dan menunjukkan ketrampilan

menyusun kartu kata Surat At-Tiin. Salah satu sifat dari masyarakat pada

umumnya menyukai permainan responden penelitian ini adalah siswa kelas III

MI Dadapayan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2007 /

2008 dengan jum lah responden 25 siswa.

Dipilih Kelas III MI sebagai responden penelitian didasarkan dengan

beberapa pertimbangan sebagai b e rik u t:

1. Hasil Observasi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan bahwa kelas III merupakan

kelas pertama yang mendapatkan penelitian membaca Ai Q ur’an. Untuk itu

perlu dilakukan tindakan penelitian kelas agar proses pembelajaran pada

kelas berikutnya ditemuykan teknik pembelajaran yang cocok.

(63)

menyusun kata menjadi ayat, yang selama ini menggunakan mctode

klasikal tanpa sering menggunakan teknik permainan.

2. Sesuai dengan K urikulum Berbasis K om petensi

Di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi kelas untuk MI terdapat

beberapa kompetensi dasar, salah satunya adalah kemampuan membaca dan

menghafal surat - surat pendek.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka penelitian dilakukan pada

siswa kelas III MI Dadapayam 01 Suruh, tcrbcntuk penelitian tindakan

kelas dalam upaya memperbaiki pembelajaran untuk meningkatkan dan

membiasakan kemampuan membaca Al Q ur’an.

C. Prosedur Penelitian

•Icnis penelitian yang dilakukan oleh pcneliti yaitu Penelitian Tindakan

Kelas yang lazin disebut PTK. Dengan demikian, penelitian ini sifatnya berbasis

kelas, karena dilakukan dengan melibatkan komponen yang terdapat didalam

proses belajar mengajar di dalam kelas, mcliputi siswa, materi pembelajaran dan

teknik pembelajaran.

Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah untuk memperbaiki

pembelajaran membaca Al Q u r’an. Diharapkan dari peneltian ini hasil belajar

dapat lebih maksimal.

Terdapat empat tahapan yang digunakan sceara sistematis dalam proses

Gambar

Tabel 15 Hasil Tes Membaca dengan Tajwid, Tahfif dan Tasydid Pada Surat
Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel I. Skor Penilaian
Tabel 3. Hasil tes kemampuan membaca Al Qur’an dengan teknik memilah
+7

Referensi

Dokumen terkait