• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus I merupakan pemberlakuan tindakan awal penelitian dengan menggunakan permainan pemilihan kartu. Tindakan siklus I dilakukan setelah siswa mengikuti tindakan prasiklus, dimana kegiatan ini merupakan upaya memperbaiki dan memecahkan masalah yang ditemukan pada prasiklus. Pelaksanaan pembelajaran membaca A1 Q ur’an dengan teknik acak kata/ pemilahan kartu kata pada siklus I diungkap melalui data - data yakni data tes dan data non tes. Hasil kedua data tersebut diurutkan secara rinci sebagai b e rik u t: 1. Hasil Tes

Hasil tes membaca A1 Qur’an pada siklus I ini merupakan data awal setelah dilakukan tindakan pembelajaran melalui teknik permainan kartu. Kriteria penilaian pada siklus I ini masih tetap sama seperti pada tes prasiklus yang meliputi 3 aspek penilaian yaitu :

1. Pengenalan kartu kata

2. Pengenalan bentuk tulisan / bentuk cara pem enggalan kata 3. Ketepatan dalam memilah menyusun kartu kata secara benar.

Secara umum hasil tes kemampuan membaca A1 Qur’an dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Hasil Tes Membaca Al Qur ’an dengan TeknikAcak Kata pada Si/dus I

No Skor Kategori Frekuensi Bobot

Skor Presentase Rata - rata

1

85-100 Sangat Baik 3

21 12

% 183 ---- = 7,32 25

2

7 5 - 8 4 Baik

8

25 32% Kategori 3 6 0 - 7 4 Cukup

11

116 4 4 % cukup 4 0 - 5 9 Kurang 3

21 12

% Jumlah 25 183

Data pada tabel menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan membaca Al Qur’an dengan teknik acak kartu kata secara klasikal mencapai rata - rata 7, 32 berkategori cukup. Skor rata - rata tersebut dapat dikatakan telah mengalami peningkatan dari hasil prasiklus. Namun demikian, hasil penelitian pada siklus I belum memenuhi target maksimal klasikal yaitu 80, sehingga diperlukan penelitian siklus II.

Dari 25 siswa belum ada 3 anak yang meraih kategori sangat baik dengan skor 85- 100, kategori baik dengan skor antara 75 - 84 hanya diperoleh oleh

8

siswa (32%). Sedangkan kategori cukup dengan skor 60 - 74 dicapai 11 orang siswa (44%) dan kategori kurang dengan skor 0 — 59 dicapai 3 orang siswa

Belum maksimalnya hasil tes keterampilan membaca A1 Qur’an kemungkinan dikarenakan teknik yang dipergunakan saat memberikan kartu - kartu baru sebagian - sebagian yang dikuasai atau dimengerti siswa.

Hasil tes tersebut merupakan jum lah skor tiga aspek penilaian keterampilan membaca A1 Qur’an :

1. Pengenalan membaca A1 Qur’an dengan tajwid, ta h fif dan tasydid

2. Mengenal kartu kata disusun menjadi ayat

3. Penyusunan kartu kata menjadi surat pendek yang utuh dan benar.

Secara rinci, hasil tes pada siklus I akan diuraikan pada setiap aspek penilaian membaca A1 Qur’an.

Tabel 9. Rata - Rata Pcrolehan Nilai Tiap Tahap Aspek Pada Siklus I

No Aspek Penilaian Kategori Nilai rata - rata

1 Membaca A1 Q ur’an dengan tajwid, tahfif,

tasydid dengan benar

Baik 12, 50

2 Memilah menyusun kartu kata menjadi ayat Baik 20

3 Keaktifan dan berdiskusi dengan teman

dalam menyusun / memilah kartu kata menjadi surat pendek

Baik 32, 86

Jumlah 65, 36

Pada tabel 9 dapat disimpulkan, bahwa kemampuan siswa dalam membaca A1 Qur’an telah mengalami peningkatan. Hal tersebut terbukti dengan skor

tiap - tiap aspek penilaian keterampilan membaca A1 Qur’an yang dilakukan

pada saat pembelajaran di dalam kelas meskipun pada aspek

menemutunjukkan letak kartu kata pada kalimat / ayat masih berada pada kategori kurang. Pada siklus I dapat diketahui nilai rata - rata kelompok sebesar 65,36.

a) Hasil Tes Membaca A1 Q ur’an dengan taiwid, tahfif, dan tasvdid

Penilaian aspek ini difokuskan pada keterampilan siswa dalam mengenal bacaan A1 Qur’an tersebut. Hasil penilaian tes keterampilan membaca A1 Qur’an dapat dilihat pada tabel 10 berikut:

Tabel 10. Hasil Tes Aspek Membaca A l Qur'an dengan Teknik Acak kartu

Kata

No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot

Skor Presentase Rata - rata

1 Sangat Baik 9 - 1 0 4 56 16% 210 „ „ ---= 8,4 25 2 Baik 6 - 8 8 144 32 % Kategori 3 Cukup 3 - 5 11 16 4 4 % baik 4 Kurang O i (N 2 2 8 % Jumlah 25 210 100%

Dan pada tabel 10 menunjukkan keterampilan siswa dalam membaca Al Qur’an sudah cukup baik. Kategori sangat baik dengan skor 9 - 1 0 dicapai 4 orang siswa (16%), kategori cukup yaitu dengan skor antara 3 - 5 dicapai 11 orang anak atau sebesar (44%). Untuk kategori kurang dengan skor 0 - 2

dicapai oleh 2 orang siswa atau 8%. Jadi nilai rata - rata kelas aspek membaca

A1 Qur’an yaitu sebesar 8, 4 atau dalam kategori baik.

b. Hasil Tes Memilah Menvusun Kartu Kata meniadi Ayat

Penilaian aspek memilah dan menyusun kartu kata menjadi ayat difokuskan pada keterampilan menyusun kartu kata dalam kalimat atau ayat dan membaca susunan ayat tersebut. Hasil penilaian tes memilah dan menyusun kartu kata dapat dilihat pada tebel 11 b erik u t:

Tabel 11. H asil Tes Aspek Memilah Menyusun Kartu Kata Menjadi Ayat

Siklus I

No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Skor Presentase Rata - rata

1 Sangat Baik 1 3 - 1 5 8 118 3 2 % 336 =13.44 25 2 Baik 9 - 1 2 11 121 4 4 % Kategori -> Cukup 5 - 8 3 49 12% baik 4 Kurang 0 - 4 3 49 12% Jumlah 25 336

Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam membaca A1 Q ur’an pada aspek memilah dan menyusun kartu kata dalam membentuk kalimat / ayat adalah baik. Kategori sangat baik yaitu dengan skor antara 1 3 — 15 dicapai 8 orang siswa atau sebesar 32 %, kategori cukup dengan skor 5 - 8 dicapai oleh 3 anak atau 12 %, untuk kategori kurang dengan skor 0 4 dicapai oleh 3 anak atau 12 %. Jadi nilai rata

-rata kelas pada aspek memilah dan menyusun kartu kata menjadi ay at

yaitu 13,44 atau dalam kategori baik.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam membaca A1 Q ur’an dengan memilah menyusun kartu kata menjadi ayat dapat berhasil dengan baik.

c. Hasil Tes Keaktifan Berdiskusi dengan Teman dalam memilah menyusun kartu kata dalam membentuk menjadi suratan pendek (S. At-Tiinl

Pada tabel 12 ini akan diuraikan hasil perolehan nilai aspek menemutunjukkan kartu kata dan menyusun kartu kata menjadi ayat dan surat sempurna.

Tabel 12. H asil Tes Aspek Menemutunjukkan Letak Kartu Kata Menjadi

Suratan Pendek

No Kategori Rentang Nilai Frekuensi Bobot

Skor Presentase Rata - rata 1 2 Sangat Baik Baik 3 1 - 3 5 2 1 - 3 0 10 225 40% 552 =22,08 25 3 Cukup 1 1 - 2 0 15 327 60% Kategori baik 4 Kurang 0 - 10 - - -Jumlah 25 552

Berdasarkan tabel 12 tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa secara klasikal mencapai nilai rata - rata 22,08 atau berkategori baik dalam

menemutunjukkan kartu kata dalam kalimat / ayat. Perolehan skor secara rinci diuraikan sebagai berikut.

Kategori sangat baik dengan skor 31 - 35, tidak diperoleh seorangpun atau (0%); kategori baik dengan skor antara 2 1 - 3 0 diperoleh

10 orang anak atau (40%), sedangkan untuk kategori cukup dengan skor

antara 1 1 - 2 0 diperoleh 15 orang siswa atau (60%). Sedangkan kategori kurang dengan skor 0 - 1 0 tidak ada yang mencapai (0%). Dengan demikian kemampuan siswa untuk memilah menyusun kartu kata menjadi suratan pendek dapat dikatakan baik.

Pada siklus I ini, hasil tes keterampilan membaca A1 Qur’an yang dilakukan secara klasikal sudah menunjukkan kategori cukup baik. Selain itu, perubahan tingkah laku dalam pembelajaran membaca A1 Q ur’an memang sudah teijadi perubahan tetapi belum maksimal. Dengan demikian tindakan siklus II perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

2 Hasil Non Tes

Hasil penelitian nontes pada siklus I didapatkan dari hasil observasi siswa, jurnal siswa, wawancara dan dokumen (foto). Hasil selengkapnya dijelaskan

a. Hasil Observasi Siswa

Hasil observasi dalam penelitian ini adalah observasi siswa yang dilaksanakan oleh teman peneliti sebagai o’bservator. Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran membaca A1 Qur’an pada siswa kelas III MI Dadapayam 01 Suruh Kab. Semarang. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk memotret respon perilaku siswa dalam menerima pembelajaran membaca A1 Qur’an dengan menggunakan teknik permainan kartu kata.

Objek sasaran yang diamati adalah observasi siswa meliputi 10 perilaku siswa baik positif maupun negatif yang muncul saat pembelajaran berlangsung. Adapun objek sasaran observasi tersebut adalah :

1. Memperhatikan / merespon penjelasan guru 2. Aktif dalam berdiskusi kelompok

3. Bekerja sama dalam kelompok / antar kelompok 4. A ktif memilah kartu - kartu

5. Berkompetisi dalam memilih dan menyusur. kartu - kartu menjadi ayat dan suratan pendek

6. Mengganggu teman

7. Acuk tak acuh terhadap proses pembelajaran / diam atau tetap duduk 8. Tampak bingung

9. Bermain - main / bercakap - cakap dengan teman 10. Tidak mau bekerja sama dengan kelompoknya

Pada siklus I ini terdapat perilaku siswa yang terdiskripsi melalui observasi. Selama melakukan kegiatan pembelajaran membaca A1 Qur’an melalui tehnik permainan pamilahan kartu kata. Peneliti menyadari hal tesebut karena pola pembelajaran yang diterapkan peneliti merupakan hal baru bagi mereka, sehingga perlu proses untuk penyesuaian.

Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa sebagian siswa atau sebanyak 58% dari jum lah siswa seluruhnya (25 siswa) memperhatikan / merespon penjelasan guru tentang bagaimana cara melakukan permainan kartu kata, mereka secara berkelompok memilah - milah kartu dan berusaha mencari kartu - kartu yang dalam kelompoknya tidak dimiliki

kelompok lain. Sisanya sebanyak 42% dari jumlah seluruh siswa tampak

aktif dalam kelompok, tetapi terlihat bingung sambil membawa kartu dan tidak mengerti apa yang harus dilakukan / dikerjakan. Aktifitas lain juga tampak pada beberapa siswa yang bermain dengan kartu - kartunya bahkan belum menyembunyikan kartunya.

Hal yang cukup menarik adalah semua siswa tampak aktif tidak ada yang diam atau hanya duduk - duduk saja ditempatya. Dalam lembar observasi siswa putra cenderung lebih aktif daripada siswa perempuan. Siswa putri tampak malu - rnalu untuk beraktivitas saat kartu - kartu mulai dibagikan.

Dari hasil observasi siswa dapat terlihat bahwa siswa yang dapat nilai rendah merupakan perilaku negatif pada saat proses pembelajaran.

Perilaku siswa seperti bermain - main, mengobrol dan mengganggu teman sangat mempengaruhi hasil tes yang diperoleh siswa. Hal ini terbukti

dengan hasil observasi, yang menunjukkan sebanyak 64% siswa dangan

nilai rendah merupakan perilaku negatif saat melakukan permainan penilaian kartu.

b. Hasil Jurnal Siswa

Jumal yang dalam penelitian ini adalah jurnal siswa. Jurnal siswa tersebut berisi uraian tentang pendapat / kesan dan seluruh kejadian yang dapat ditangkap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hal - hal yang menjadi objek sasaran jurnal siswa ini adalah :

1. Kesan yang dirasakan siswa terhadap materi pembelajaran membaca A1 Qur’an

2. Pendapat siswa terhadap teknik permainan pemilihan kartu kata yang dipilih dalam proses kegiatan pembelajaran membaca A1 Qur’an

3. Kesan siswa terhadap cara guru mengajar

4. Kesan siswa terhadap perilaku dan sikap gum selama pembelajaran Berdasarkan objek sasaran yang diamati dan dirasakan siswa saat kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam jum al dapat dijelaskan bahwa siswa belum sepenuhnya memahami manfaat materi pembelajaran membaca A1 Q ur’an. Begitu juga teknik permainan pemilahan kartu masih belum maksimal dipahami oleh siswa. Hasil tes tertulis yang dilakukan

menunjukkan ba’nwa nilai rata - rata kelas pada siklus I ini sudah cukup baik. Ada respon positif yang ditunjukkan siswa saat proses pembelajaran membaca A1 Q ur’an dengan teknik permainan pemilahan kartu siswa tampak senang dan menikmati permainan tersebut.

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran membaca A1 Q ur’an dengan teknik permainan kartu kata, kesan yang dirasakan siswa sangat menyenangkan. Pembelajaran dengan teknik pemilahan kartu dapat menciptakan suasana baru dan respon siswa menunjukkan keterkaitannya.

Permainan pemilahan kartu yang dipilih dalam pembelajaran A1 Q ur’an cukup menarik. Kartu - kartu baik yang berbentuk potongan kata atau kartu potongan ayat sebagai media yang dibuat dengan warna - wami menarik bagi siswa sehingga menimbulkan suasana ceria dan tampak menyenangkan serta atraktif. Namun demikian, siswa belum mampu memahami cara memotong kata khususnya pemotongan kata yang huruf jibahkan dalam menemutunjukkan letak kartu kata yang belum paham dangan tepat dan cepat.

c. Hasil Wawancara

Pada siklus I sasaran wawancara difokuskan pada 3 orang siswa yaitu seorang siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang, dan terendah dari hasil tes membaca A1 Q ur’an. Wawancara ini mengungkap enam butir pertanyaan sebagai berikut :

3. Kesulitan siswa saat pembelajaran

4. Apakah teknik permainan pemilahan kartu dapat membantu melatih kemampuan dalam membaca A1 Q ur’an

5. Kemampuan siswa dalam menemutunjukkan kartu kata pada kalimat / ayat A1 Q ur’an

6. Pembelajaran yang disukai siswa

Hasil wawancara dengan ketiga responden yang mewakili kategori nilai baik, sedang dan kurang dapat dibaca pada paparan b e rik u t:

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh para siswa, ketiga siswa menyampaikan perasaan senang dan gembira. Kenyataan ini sangat relevan dengan respon yang terlihat dari sikap siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru. Secara umum siswa menerima dan merespon positif terhadap pembelajaran yang guru berikan. Siswa yang mendapat nilai tinggi, terlihat sangat semangat saat memilah - milah kartu kata serta mencocokkan dengan ayat dan surat sebenarnya. Sementara siswa yang mendapat nilai sedang terlihat masih agak canggung dan malu- malu bahkan saat mereka menempel atau mengurutkan kartu kata pada ayat di papan tulis. Siswa yang mendapat nilai rendah terlihat ragu - ragu bahkan takut saat mencocokkan kartu - kartu kata pada penyusunan kata menjadi ayat / suratan, baik saat kelompok ataupun diskusi kelas. Namun

secara umum mereka terlihat gembira dan senang walaupun terlihat malu- malu dan kurang percaya diri.

Perubahan strategi pembelajaran yang dilakukan guru ternyata memberi manfaat bagi siswa, mereka terlihat senang dan menikmati pembelajaran yang dipadu dengan teknik permainan. Menurut ketiga

siswa yang diwawancarai, permainan pemilahan kartu sangat

menyenangkan karena permainan ini memang sengaja dipilih oleh peneliti untuk membantu proses pembelajaran membaca A1 Q ur’an karena permainan pemilahan kartu cukup dikenal siswa. Ketiga siswa yang

diwawancarai merasakan kesan yang menyenangkan pada saat

pembelajaran membaca A1 Q ur’an. Menurut pengakuan siswa yang memperoleh nilai tinggi pada saat diwawancarai mengatakan bahwa mereka tidak merasakan kesulitan yang cukup berarti saat pelajaran membaca A1 Qur’an berlangsung. Namun menurut siswa yang memperoleh nilai sedang, mereka agak kesulitan pada saat melakukan perintah guru untuk menemutunjukkan kartu kata dalam menyusun kartu kata menjadi ayat dengan tepat dan cepat. Dan menurut siswa yang memperoleh nilai rendah mengaku merasa kesulitan saat harus menempel kartu kata menjadi ayat dan surat At-Tiin pada papan tulis maupun soal yang diberikan guru.

d. Hasil Dokumentasi Foto

Pada siklus I ini dokumen foto yang diambil difokuskan pada kegiatan selama proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini berupa kegiatan pada saat awal pelajaran kegiatan menjawab pertanyaan. Kegiatan permainan pemilahan kartu berlangsung saat siswa berkelompok

dan memilah - milah kartu serta membaca A1 Qur’an berdasar tajwid,

ta h fif dan tasydidrtya. Dan kegiatan guru waktu melakukan wawancara

tentang pembelajaran membaca A1 Qur’an dengan teknik permainan pemilahan kartu. Dokumentasi foto yang berupa gambar ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Diskripsi gambar pada siklus I selengkapnya dipaparkan sebagai berikut.

Gambar di atas merupakan kegiatan awal pembelajaran tampak guru (peneliti) sedang memulai proses pembelajaran. Kegiatan dimulai dengan

perkenalan atau penjelasan. Selanjutnya penyampaian materi

pembelajaran yang akan diberikan yaitu membaca A1 Qur’an. Pada gambar tersebut tampak para siswa membaca menghafalkan Surat At-Tiin bersama. Guru menyampaikan materi dengan cara ceramah dan tanya jawab dengan siswa mengenai hal Surat At-Tiin dengan kartu kata sebagai media. Kemudian guru melanjutkan pembelajaran dengan mengamati kartu kata dan siswa diajak untuk mengamati secara detail, selanjutnya menyuruh siswa untuk memberi pendapat tentang apa yang mereka temukan atau memberi komentar dengan apa yang ingin dikomentari. Aktivitas tersebut dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Aktivitas siswa saat memberi pendapat tentang hafalan Surat

Gam bar tersebut merupakan aktivitas siswa saat guru meminta siswa untuk menghafal surat At-Tiin dan memahami serta manghafalkan dan mengamati bacaan, huruf dan tajwid. Guru menunjuk siswa untuk memberi pendapat, menjawab pertanyaan guru. Pada kegiatan ini siswa terlihat masih malu - malu dan tampak bingung, sehingga guru perlu memberi motivasi agar siswa berani berpendapat atau menjawab pertanyaan tentang hafalau / membaca Surat At-Tiin. Kegiatan tanya jawab tentang membaca A1 Qur’an ini dilanjutkan dengan permainan pemilahan kartu kata sebagai taknik pembelajaran membaca A1 Qur’an. Diskripsi penjelasan ini dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3. Diskusi kelompok saat siswa melakukan kegiatan permainan pemilihan kartu kata siklus /.

Seperti yang terlihat pada gambar 3 tersebut diambil saat pembelajaran berlangsung. Situasi pembelajaran menggambarkan kondisi siswa yang melakukan kegiatan permainan pemilahan kartu kata pada saat membaca AI Qur’an dalam diskusi kelompok. Dalam gambar tersebut terlihat salah satu kelompok sedang asyik melakukan pemilahan kartu kata yang dibutuhkan sesuai dengan pembagian kelompok permainan. Selanjutnya siswa melakukan diskusi kelas, dimana masing-masing kelompok menunjukkan kemampuannya untuk meletakkan kartu- kartu sesuai dengan perintah guru yaitu menjadi susunan ayat di papan tubs.

Deskripsi penjelasan ini dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.

iTENYUjtf: WtTL

Gambar 4. Situasi diskusi kelas saat siswa meletakkan kartu-kartu

Gambar di atas mcnunjukkan situasi pembelajaran dimana siswa melakukan kegiatan meletakkan kartu kata yang ditempel pada papan tulis. Dalam gambar terscbut tcrlihat siswa yang maju ke dcpan kclas secara bcrgantian untuk mencmpcl kartu - kartu sebagai wakil kclompoknya.

Pada kegiatan ini memang belum semua siswa yang menjadi wakil mampu menempel kartu-kartu dengan tepat pada peraga Surat At-Tiin yang disediakan di papan tulis, masih perlu mendapat motivasi dari guru untuk memperbaiki kesalahan ini. Kegiatan permainan pcmilahan kartu dilanjutkan dengan bagian -bagian ayat lain pada kelompok yang berbeda.

Dokumen terkait