• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Sunardi B Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Tanjugpura Pontianak. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh Sunardi B Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Tanjugpura Pontianak. Abstrak"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Efektivitas Penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi Dengan Model

Evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product ).

The Effectiveness of the Use of School Operational Assistance in Christian Vocational High School of Immanuel Pontianak in Expertise Accounting Program

with CIPP (Context, Input, Process, Product) Evaluation Model Oleh

Sunardi B2091141030

Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universita Tanjugpura Pontianak

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi dilihat dari variabel konteks, input, proses dan produk. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 305 orang. Secara metodologis penelitian ini termasuk penelitian eksplanatori yakni evaluasi kuantitatif diikuti fase kualitatif dan juga eksploratori yakni data hasil analisis kuantitatif dijadikan dasar untuk melakukan analisis berikutnya Penelitian ini menggunakan analisis evaluasi program model CIPP Stufflebeam. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dokumentasi, serta observasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif Z score kemudian ditransformasikan ke dalam T score selanjutnya diverifikasi ke dalam prototype kuadran Glickman. Hasil analisis data diperoleh prototipe variabel konteks, input, proses, dan produk dengan posisi CIPP untuk variabel konteks negatif (–), variabel input negatif (–), variabel proses negatif (–) dan variabel produk negatif ( - ) sehingga berada pada kategori tidak efektif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel konteks tidak efektif, variabel input tidak efektif, variabel proses tidak efektif dan variabel produk tidak efektif. Dalam pelaksanaan program bantuan operasional sekolah (BOS) masih banyak ditemukan kendala-kendala baik dari variabel konteks, variabel input, variabel proses maupun variabel produk atau hasil. Untuk itu disarankan: (1) peningkatan pemahaman mengenai kebijakan terkait kebijakan program BOS yang sesuai dengan juknis dan tujuan program BOS; (2) peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui sosialisasi atau pelatihan, (3) perencanaan program secara matang, pemanfaatan dana pada kebutuhan riil sesuai dengan juknis BOS dan melakukan monitoring dan evaluasi yang berkala dan objektif; (4) program peningkatan prestasi akademik dan non akademik bagi siswa.

(2)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Abstract

This study was aimed at discovering the effectiveness of the use of School Operational Assistance in Christian Vocational High School of Immanuel Pontianak in Expertise Accounting Program observedfrom the context, input, process and product. The population of this research was the whole community of Christian High School of Immanuel Pontianak. Purposive sampling was employed in this research. The total sample of the study was 305 people. The method applied was explanatory approach that is qualitative evaluation followed by qualitative as well as exploratory phases. In other words, the data gained from quantitative analysis would be used as the basis to conduct the next analysis. This research employed program evaluation analysis of CIPP Stufflebeam model. Data collection of this study was obtained through questionnaire, interview, documentation, and observation. The data was analyzed through a quantitative descriptive method of Z scoreand then transformed to T Score to be verified in Glickman Quadran prototype. The data analysis resulted in variable prototypes of context, input, process, and product in which the CIPP position of the variables of context, input, processs, and product areall negative that is categorized ineffective. The result of data analysis showed that all variables of context, input, process and product were not effective. In the administration of the School Operational Assistance, there were still many hindrances found either from the context, input, process, and product variables or from the result. Therefore, it is recommended to (1) improve the understanding about the policy of the School Operational Assistance program according to the technique guideline and purpose of this program, (2) increase the quality of human res ources through socialization or training, (3) carefully plan the program, to use the budget based on the real need from the technique guideline and develop a periodically objective monitoring and evaluation programs, (4) run a program of academic and non-academic achievement for the students.

Keywords: effectiveness, CIPP Model, School Operational Assistance

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sarana utama di dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam mengukur kemajuan suatu bangsa serta menyiapkan sumber daya manusia berkualitas yang mampu bersaing di dalam negeri, regional maupun internasional. Memasuki era pasar bebas ASEAN atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (Masyarakat

(3)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Ekonomi ASEAN) pendidikan memegang peranan yang sangat penting, karena melalui pendidikan akan dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompetensi sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajarinya yang pada akhirnya akan membawa pengaruh kepada lingkungan sekitar dimana dia tinggal. Mengingat manfaat pendidikan yang berdampak pada segala sendi kehidupan, maka bidang pendidikan menjadi salah satu perhatian bagi pemerintah sejak Indonesia merdeka.

Salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang signifikan dari sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program BOS merupakan program nasional di bidang pendidikan yang menyerap anggaran besar dan langsung berhubungan dengan hajat hidup masyarakat luas. Program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka Wajib Belajar Sembilan Tahun.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK adalah program Pemerintah berupa pemberian dana langsung ke SMK baik Negeri maupun Swasta untuk membantu biaya operasional sekolah non personalia. Dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang meluaskan aksesnya hingga jenjang pendidikan menengah diharapkan banyak anak-anak Indonesia dengan usia sekolah akan dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang pendidikan menengah dan tidak ada siswa yang putus sekolah (drop out) serta kualitas pendidikan diharapkan dapat meningkat pada tahun – tahun kedepannya. Berikut ini data dari kementrian pendidikan Nasional mengenai keadaan SMK di Kalimantan Barat.

Tabel 1

Jumlah Siswa Mengulang dan Putus Sekolah tahun pelajaran 2014 – 2017

Tahun Pelajaran Jumlah Siswa Mengulang (Repeaters)

Jumlah Siswa Putus Sekolah ( Dropout )

2014 – 2015 516 1.419

(4)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017

2016 – 2017 220 1.457

Sumber : Pusat Data Statistik Kemendiknas, 2014 – 2017

Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dilakukan di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia tidak terkecuali di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) disalurkan di Kota Pontianak sejak tahun 2013. SMK Kristen Immanuel sebagai salah satu sekolah swasta di kota Pontianak juga mendapatkan bantuan dana BOS. SMK Kristen Immanuel adalah salah satu sekolah kejuruan swasta yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo Pontianak Kalimantan Barat.

Dana BOS yang diterima oleh SMK Kristen Immanuel disalurkan empat kali dalam periode anggaran BOS untuk tiga bulan yakni periode 1 dicairkan pada bulan Februari, Periode ke-2 dicairkan pada bulan Mei, periode ke-3 dicairkan pada bulan Agustus dan periode ke-4 dicairkan pada bulan Oktober. Untuk pencairan dana bantuan operasional sekolah terkadang tidak sesuai dengan bulan yang sudah diprogram dikarenakan harus menunggu anggaran dari pusat yang pencairannya tidak menentu.

Permasalahan – permasalahan yang dihadapi dalam kaitan dengan penggunaan dana bantuna operasional sekolah (BOS) yakni masih kurangnya pelatihan terhadap pengelolaan dana BOS SMK bagi pengelola dana BOS sehingga pengelola dana BOS SMK masih mengalami kesulitan dalam penggunaan dana dan penyusunan laporan, sebagian guru tidak mengetahui mengenai bagaimana pengelolaan dana BOS SMK, pertanggungjawaban sekolah terhadap dana BOS yang kurang tegas sehingga banyak sekolah yang tidak jelas dalam merealisasikan penggunaan dana BOS, penyerapan penggunaan dana bos tidak seperti yang diharapkan karena adanya sekolah yang sudah mandiri dengan pembiayaan dari dana masyarakat sehingga dana bos yang diterima hanya sedikit yang dapat digunakan.

Melihat permasalahan – permasalahan yang ada dan kondisi di SMK Kristen Immanuel Pontianak ditinjau dari sarana prasarana, jumlah siswa, kondisi siswa, prestasi sekolah serta sumber daya manusia di SMK Kristen Immanuel maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian di SMK Kristen Immanuel

(5)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 mengenai efektivitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program keahlian Akuntansi dengan model evaluasi Context, Input, Process dan Product (CIPP).

Perbedaan dengan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pada penelitian terdahulu rata – rata merupakan penelitian deskriptif kualitatif sedangkan yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian menggunakan evaluasi program dengan model context, input, proses dan produk ( CIPP ) yang dikembangkan oleh Stufflebeam dimana secara metodologis penelitian ini termasuk penelitian eksplanatori yakni evaluasi kuantitatif di ikuti dengan fase kualitatif dan juga penelitian eksploratori yakni data hasil analisis kuantititaf dijadikan dasar untuk melakukan analisis atau evaluasi berikutnya ( penelitian kualitatif ).

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh. Dalam pengertian yang lain, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956) yang mengemukakan bahwa pengertian evaluasi adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan.

Menurut Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai “ the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Menurut Tyler (1950) dalam Suharsimi Arikunto (2009:5) evaluasi program merupakan proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan telah terealisasikan. Selanjutnya menurut Cronbach (1963) dan Stufflebeam dalam

(6)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Arikunto (2009:5) evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Wujud dari hasil evaluasi adalah adanya rekomendasi dari evaluator untuk pengambilan keputusan. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:22) ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program, yaitu:

a. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.

b. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan tetapi hanya sedikit).

c. Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat.

d. Menyebarluaskan program, karena program tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.

Model evaluasi CIPP dalam pelaksanaan lebih banyak digunakan oleh para evaluator, hal ini dikarenakan model evaluasi ini lebih komprehensif jika dibandingkan dengan model evaluasi lainnya. Model evaluasi ini dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem, dkk (1967) di Ohio State University. Model evaluasi ini ada awalnya digunakan untuk mengevaluasi ESEA (the Elementary and Secondary Education Act). CIPP merupakan singkatan dari, context evaluation : evaluasi terhadap konteks, input evaluation : evaluasi terhadap masukan, process evaluation : evaluasi terhadap proses, dan product evaluation : evaluasi terhadap hasil. Keempat singkatan dari CIPP tersebut itulah yang menjadi komponen evaluasi. Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CIPP tersebut merupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah program kegiatan. Dengan kata lain, model CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievalusi sebagai sebuah sistem. Menurut Stake, 1967, Stuffebeam, 1959, Alkin 1969 ( dalam Suharsimi, 2007) telah mengemukakan bahwa evaluasi berfokus pada empat aspek yautu : a. Konteks b. Input c. Proses implementasi d. Produk. Bridgman dan Davis (dalam Farida Yusuf, 2000) yaitu

(7)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 evaluasi program yang secara umum mengacu pada 4 (empat) dimensi yaitu : a. Indikator input, b. Indikator process, c. Indikator outputs d. Indikator outcomes.

Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:132), kata efektif berarti dapat membuahkan hasil, mulai berlaku, ada pengaruh/akibat/efeknya. Menurut Effendy (1989) mendefinisikan efektivitas sebagai berikut: ”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan” (Effendy, 1989:14). Efektivitas menurut pengertian di atas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Menurut Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Biaya non personalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 (satu) tahun dalam satuan pendidikan sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan tersebut dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Biaya operasi non personalia meliputi biaya alat tulis sekolah (ATS), biaya bahan dan alat habis pakai (BAHP), biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan, biaya daya dan jasa, biaya transportasi/perjalanan dinas, biaya konsumsi, biaya asuransi, biaya pembinaan siswa/ekstrakulikuler, biaya uji kompetensi, biaya praktek kerja industri dan biaya pelaporan.

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan. Secara khusus program BOS bertujuan untuk (1) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, (2) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam

(8)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta; (3) Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu langkah guna menyukseskan program Pendidikan Menengah Universal (PMU) dimana masyarakat dapat mengakses pendidikan lebih tinggi dengan biaya yang terjangkau. Penelitian ini berusaha untuk mengevaluasi pelaksanaan program BOS dalam rangka penggunaan dana BOS tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai dasar apakah program BOS yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan. Dalam penelitian ini evaluasi dilakukan adalah dengan menggunakan model penelitian evaluasi, adapun evaluasi yang digunakan adalah CIPP (Context, Input, Process, Product). Context meliputi kondisi lingkungan yang mendukung terlaksananya program. Input meliputi bagaimana sumber daya yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Akuntansi. Process meliputi bagaimana mekanisme penggunaan dana BOS SMK dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan dan petujuk teknis pelaksanaan BOS SMK. Product meliputi penilaian yang dilakukan mengukur pada keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam hal ini adalah prestasi sekolah dalam proses pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk menilai apakah progam bantuan dana operasional sekolah di SMK Kristen Immanuel Pontianak dari segi konteks, input, proses dan produk sudah berjalan dengan efektif dan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis untuk di uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis 1

Ho Dana Bantuan operasional tidak berpengaruh secara efektif terhadap variabel konteks

H1 Dana bantuan operasional berpengaruh secara efektif terhadap variabel konteks

(9)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Ho Dana Bantuan operasional tidak berpengaruh secara efektif terhadap

variabel input

H1 Dana bantuan operasional berpengaruh secara efektif terhadap variabel input

Hipotesis 3

Ho Dana Bantuan operasional tidak berpengaruh secara efektif terhadap variabel proses

H1 Dana bantuan operasional berpengaruh secara efektif terhadap variabel proses

Hipotesis 4

Ho Dana Bantuan operasional tidak berpengaruh secara efektif terhadap variabel produk

H1 Dana bantuan operasional berpengaruh secara efektif terhadap variabel produk

METODE RISET

Penelitian ini merupakan studi empirik (expost facto) yaitu penelitian yang berhubungan dengan peristiwa yang telah terjadi dan peneliti tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti (Sukardi, 2004:15). Penelitian dilakukan untuk melihat kejadian yang sudah terjadi dan kemudian meruntut ke belakang melalui data untuk menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya kejadian itu (Sugiyono, 2008:10). Secara metodologis penelitian ini termasuk penelitian eksplanatori yakni evaluasi kuantitatif diikuti dengan fase kualitatif dan juga eksploratori yakni data hasil analisi kuantitatif dijadikan dasar untuk melakukan analisis atau evaluasi berikutnya. Evaluasi ditujukan berdasarkan pada evaluasi program yang berorientasi pada implementasi program yang dirancang (Fisher, 2010: 67-68).

Menurut Isaac dan Michael, 1981, sebuah program harus diakhiri dengan evaluasi. Hal ini dikarenakan kita akan melihat apakah program tersebut berhasil menjalankan fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada tiga

(10)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 tahap rangkaian evaluasi program yaitu : (1) menyatakan pertanyaan serta menspesifikasikan informasi yang hendak diperoleh, (2) mencari data yang relevan dengan penelitian dan (3) menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan untuk melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan program tersebut. Menurut Kirkpatrick, evaluasi program dapat dimaknai sebagai sebuah proses untuk mengetahui apakah sebuah program dapat direalisasikan atau tidak dengan cara mengetahui efektifitas masing-masing komponennya melalui rangkain informasi yang diperoleh evaluator (Kirkpatrick 1996 : 3). Dalam hal ini pengambil keputusan itu sendiri bukanlah evaluator melainkan pihak lain yang lebih berwenang. Evaluator hanya menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pengambil kebijakan (decision maker).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis evaluasi program model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam pada tahun 1971. Model ini berlandaskan pada empat komponen yakni komponen konteks (Context), komponen input (Input), komponen proses (Process), dan komponen produk (Product). Model CIPP mencoba menghubungkan program evaluasi dengan pengambilan keputusan. Hasil evaluasi bertujuan untuk memberikan analisa dan dasar yang rasional untuk diambilnya sebuah keputusan. Evaluasi juga dimaksudkan untuk memberikan penilian dengan membandingkan sesuatu hal dengan satuan tertententu sehingga bersifat kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Kejuruan Kristen Immanuel Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Jurusan Akuntansi. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Desember 2016.

Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data yang bersifat kuantitatif dan data yang bersifat kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini didapatkan melalui dua sumber data, yaitu: Data primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiono, 2008 : 402). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bahan bacaan yang berkaitan dengan pengelolaan dana BOS.

(11)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai metode utama adalah metode kuesioner sedangkan sebagai metode pelengkap/pendukung adalah metode interview (wawancara), metode dokumentasi dan metode observasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga sekolah di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Siswa Jurusan Akuntansi, Bendahara Sekolah dan Tata Usaha. Dalam penelitian ini penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik sampling ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random, wilayah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Agung, 2014:77). Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel penelitian dapat mewakili setiap warga sekolah yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Kristen Immanuel Kota Pontianak yakni Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Bendahara Sekolah, Tata Usaha, Guru, Siswa.

Variabel dalam penelitian Efektivitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak jurusan Akuntansi terdiri dari variabel konteks, variabel input, variabel proses dan variabel produk. Untuk mengukur variabel penelitian ini maka penulis membuat instrumen kuesioer (angket ) untuk di isi oleh siswa dan guru serta karyawan. Setelah mendapatkan data variabel maka data tersebut dilakukan uji validitas dan realibilitas untuk menentukan bahwa angket yang dibuat mempunyai tingkat kesesuian ( validitas ) dan tingkat keandalan (realibilitas ).

Penelitian evaluatif ini menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, and product), dimana kriteria setiap variabel telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Kejuruan Kristen Immanuel tahun 2016. Penggunaan instrumen kuesioner (angket) digunakan untuk memperoleh informasi dari responden untuk mengukur variabel penelitian ini (variabel konteks, input, proses, dan produk). Instrumen ini menggunakan model skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban yang bergradasi.

(12)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Tabel 2 Skala Likert

No Pilihan Responden Singkatan Skor

1 Sangat Setuju SS 4

2 Setuju S 3

3 Tidak Setuju TS 2

4 Sangat Tidak Setuju STS 1

Kisi-kisi kuesioner merupakan pedoman untuk membuat kuesioner yang akan diberikan kepada responden penelitian. Kuesioner tersebut di isi sesuai dengan informasi terkait dengan Efektivitas penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program keahlian Akuntansi dengan model evaluasi CIPP.

Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Siswa

Variabel Indikator

Context (Konteks) 1. Kebijakan terkait program Bantuan Operasional Sekolah

2. Manfaat Program Bantuan Operasional Sekolah Input (Input) 1. Sarana dan Prasarana

2. Organisasi dan Manajemen

Process (Proses) 1. Output : Prestasi Akademik dan Prestasi non akademik

2. Outcome : Minat melanjutkan ke Perguruan tinggi dan Minat untuk langsung bekerja.

Tabel 4 Kisi – Kisi Kuesioner Guru dan Karyawan

Variabel Indiaktor

Context (Konteks) 1. Kebijakan terkait Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

2. Manfaat Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

3. Sasaran Penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Input (Input) 1. Kondisi Sumber Daya Manusia 2. Sarana Prasarana

3. Organisasi dan Manajemen

Process (Proses) 1. Perencanaan Penggunana Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

2. Pengambilan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

3. Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

4. Monitoring dan Evaluasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

5. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana Bantuan Operasional Sekolah

(13)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Output (Output) 1. Output: Prestasi Akademik, Prestasi non akademik

2. Outcome: Minat melanjutkan ke perguruan tinggi dan minat untuk langsung bekerja setelah tamat

Pengujian validitas instrumen penelitian ini menggunakan validitas eksternal. Instrumen yang valid apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian tersebut. Instrumen yang diuji validitasnya adalah instrumen komponen konteks, input, proses, dan produk.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik uji validitas korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus tersebut adalah:

rxy



 

N

N

N

y

x

xy

y

y

x

x

2 2 2 2 Keterangan: rxy = Koefisien korelasi X = Skor butir

Y = Skor total yang diperoleh N = Jumlah responden

ΣX2 = Jumlah kuadrat nilai X ΣY2 = Jumlah kuadrat nilai Y (Suharsimi Arikunto, 2010:213)

Selanjutnya nilai rhitung dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment, dengan taraf signifikan 5 %. Bila harga rhitung >rtabel maka dikatakan valid. Sebaliknya bila nilai rhitung <rtabel maka item soal tersebut tidak valid. Berikut ini adalah tabel hasil uji coba instrumen.

Reliabilitas merujuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban – jawaban tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010: 221).

(14)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Instrumen yang berbentuk multiple choice (pilihan ganda) maupun skala bertingkat maka reliabilitasnya dihitung dengan menggunakan rumus Alpha

sebagai berikut :

Untuk menentukan tingkat tingkat reliabilitas, digunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yaitu : Antara 0,81 s/d 1,00 Sangat Tinggi , 0,61 s/d 0,80 Tinggi, 0,41 s/d 0,60 Cukup, 0,20 s/d 0,40 Rendah, 0,00 s/d 0,20 Sangat Rendah. (Suharsimi Arikunto, 2010: 238)

Tabel 5

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuesioner Guru dan Karyawan No Variabel Koefisen Alpha Keterangan

1 Konteks 0,894 Sangat Tinggi

2 Input 0,868 Sangat Tinggi

3 Proses 0,970 Sangat Tinggi

4 Produk 0,893 Sangat Tinggi

Sumber : Data Primer Diolah (2017) Tabel 6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuesioner Guru dan Karyawan No Variabel Koefisen Alpha Keterangan

1 Konteks 0,894 Sangat Tinggi

2 Input 0,868 Sangat Tinggi

3 Proses 0,970 Sangat Tinggi

4 Produk 0,893 Sangat Tinggi

Sumber : Data Primer Diolah (2017)

Karena karakteristik data yang diperoleh berbeda-beda, maka sebelum di analisis semua data ditransformasikan ke dalam T skor. T skor merupakan nilai standar dimana rata-ratanya adalah 50 dan standar deviasinya adalah perkalian 10. Untuk menentukan T skor masing-masing angka z dikalikan 10, kemudian

(15)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 ditambah 50. Rumus yang digunakan untuk menghitung T skor adalah T = 10z + 50 (Kountour, 2005: 94) , dimana z dihitung dengan rumus:

X – M Z = _________

S Keterangan:

z = Nilai standar z score X = Skor hasil pengukuran M = Rata-rata hasil pengukuran SD = Standar deviasi

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka masing-masing aspek yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif. Untuk menemukan tingkat efektivitas penggunaan dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan Kristen Immanuel tahun 2016 maka akan dilakukan analisis terhadap komponen konteks, input, proses dan produk melalui analisis kuadran Glickman. Kualitas skor pada masing-masing aspek yang terdiri dari aspek positif dan negatif akan dihitung menggunakan T Skor. Jika T skor > 50 adalah positif atau tinggi (+), dan T< 50 adalah negatif atau rendah (-). Untuk mengetahui hasil dari masing-masing aspek, dihitung dengan menjumlahkan skor positif (+) dan skor negatif (-). Jika jumlah skor positifnya lebih banyak atau sama dengan skor negatifnya berarti hasilnya positif (+). Jika jumlah skor positifnya lebih kecil daripada skor negatifnya maka hasilnya adalah negatif (-) atau Σ+ ≥ Σ- = +, bila Σ+ < Σ- = - (negatif). Analisis kuadran yang digunakan dapat menggambarkan beberapa kedudukan efektivitas penggunaan dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan Kristen Immanuel Kota Pontianak tahun 2016.

HASIL – HASIL ANALISIS

Hasil Data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian diolah oleh penulis dengan menggunakan program SPSS 20. Data mentah yang terkumpul terlebih dahulu dicari nilai T score nya supaya data tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan analisis Glikman. Sebelum mendapatkan nilai T Score maka terlebih dahulu harus dicari nilai Z Score nya sesuai dengan rumus T = 50 + 10Z. Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan oleh penulis mengenai

(16)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 efektivitas penggunaan program bantuan operasional sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi dengan Model Evaluasi CIPP ( Context, Input, Proses dan Product ) dapat dijelaskan sebagai berikut : Variabel atau komponen konteks yang diteliti adalah terkait dengan kebijakan program bantuan operasional sekolah, manfaat program bantuan operasional sekolah dan sasaran program bantuan operasional sekolah. Variabel Input yang menjadi fokus dalam penelitian ini antara lain kondisi sarana prasarana dan organisasi manajemen. Variabel Proses yang menjadi fokus adalah proses penerimaan dan pemakaian dana BOS sedangkan dari variabel produk lebih difokus kan kepada output dari lulusan dan prestasi siswa – siswi.

PEMBAHASAN

Penelitian mengenai Efektivitas penggunaan program Bantuan Operasional Sekolah Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi model evaluasi CIPP ( Context, Input, Proses dan Produk) dinilai dan dianalisis dengan menggunakan analisis kuadran yang diadaptasi dari kuadran Glickman dan analisis korelasi produk moment. Analisis kuadran Glickman yang digunakan akan dapat menggambarkan beberapa kedudukan atau kondisi efektivitas penggunaan program Bantuan Operasional Sekolah Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi dikatakan “Sangat

Efektif” jika hasil analisis variabel konteks, input, proses dan produk menunjukkan hasil Positif – Positif – Positif – Positif ( + + + + ).

2. Penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi dikatakan “Cukup

Efektif” jika hasil analisis variabel konteks, input, proses dan produk menunjukkan hasil positif – positif – positif - negatif ( + + + - ), positif – positif – negatif - positif ( + + - + ), positif – negatif – positif – positif ( + - + +) dan negatif – positif – positif - positif ( - + + +).

(17)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 3. Penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi dikatakan “Kurang

Efektif” jika hasil analisis variabel konteks, input, proses dan produk menunjukkan hasil positif – positif – negatif - negatif ( + + - - ), positif – negatif – negatif - positif ( + - - + ), negatif – negatif –positif – positif ( - - + + ), negatif – negatif – positif - positif ( - - + + ), negatif – positif – negatif - positif ( - + - + ), positif – negatif – positif -negatif ( + - + - ), negatif – positif – positif - negatif ( - + + - ), positif –negatif – negatif – negatif ( + - - - ), negatif – positif – negatif - negatif ( - + - - ), negatif – negatif – positif - negatif ( - - + - ), negatif – negatif – negatif – positif ( - - - + ).

4. Penggunaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi dikatakan “Sangat

Tidak Efektif” jika hasil analisis variabel konteks, input, proses dan produk menunjukkan hasil negatif-negatif-negatif- negatif ( - - - - ).

Tabel 7. Analisis Variabel Konteks, Input, Proses,Produk Kelas X No Variabel Frekuensi f(+) relatif % f(-) mutlak f(-) relatif % Hasil f(+) mutlak 1 Konteks 52 52% 48 48% + 2 Input 49 49% 51 51% - 3 Produk 40 40% 60 60% -

Sumber : Data Primer Diolah (2017)

Tabel 8 Analisis Variabel Konteks, Input Dan Produk Kelas XI No Variabel Frekuensi f(+) mutlak f(+) relatif % f(-) mutlak f(-) relatif % Hasil 1 Konteks 38 40,43% 56 59,57% - 2 Input 44 46,81% 50 53,19% - 3 Produk 46 48,94% 48 51,06% -

Sumber : Data Primer Diolah (2017)

Tabel 9 Analisis Variabel Konteks,Input,Proses,Produk Kelas XII No Variabel Frekuensi f(+) mutlak f(+) relatif % f(-) mutlak f(-) relatif % Hasil 1 Konteks 43 51,19% 41 48,81% +

(18)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017

2 Input 37 44,05% 47 55,95% -

3 Produk 40 47,62% 44 52,38% -

Sumber : Data Primer diolah (2017)

Tabel 10

Analisis Variabel Konteks, Input, Proses dan Produk Guru dan Karyawan SMK Kristen Immanuel Pontianak

No Variabel Frekuensi f(+) mutlak f(+) relatif % f(-) mutlak f(-) relatif % Hasil 1 Konteks 12 44,44% 15 55,56% - 2 Input 14 51,85% 13 48,15% + 3 Proses 11 40,74% 16 59,26% - 4 Produk 8 29,63% 19 70,37% -

Sumber : Data Primer Diolah (2017)

Tabel 4.7

Rangkuman Hasil Analisis Variabel Konteks, Input, Proses dan Produk

No Variabel Frekuensi f(+) mutlak f(+) relatif % f(-) mutlak f(-) relatif %

Hasil Keterangan Posisi CIPP pada kuadran

Glikman 1 Konteks 145 47,54% 160 52,46% - - - - - Kuadran IV Tidak Efektif 2 Input 144 47,21% 161 52,79% - 3 Proses 11 40,74% 16 59,26% - 4 Produk 134 43,93% 171 56,07% -

Sumber : Data Primer Diolah (2017)

Dari hasil analisis Glikman dan juga analis korelasi moment maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak menunjukkan kategori tidak efektif dengan posisi Contex, Input, Proses dan Produk berada pada posisi Negatif – Negatif – Negatif – Negatif atau dengan kata lain Ho diterima dan Ha ditolak atau Dana Bantuan operasional sekolah tidak berpengaruh secara efektif terhadap variabel konteks, input, proses dan produk. Secara terperinci analisis tiap – tiap variabel dijelaskan sebagai berikut :

1) Variabel Konteks

Hasil analisis terhadap variabel konteks dengan skor T menunjukkan bahwa variabel konteks berada pada kategori negatif Perbandingan persentase kategori positif dan negatif pada variabel konteks efektifitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak

(19)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Program Keahlian Akuntansi sebanyak 47,54% positif berbanding 52,46% negatif atau dengan jumlah responde sebanyak 145 orang berkategori Positif dan 160 orang responden berkategori negatif.

2) Variabel Input

Hasil analisis terhadap variabel konteks dengan skor T menunjukkan bahwa variabel konteks berada pada kategori negatif. Perbandingan persentase kategori positif dan negatif pada variabel konteks efektifitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi sebanyak 47,21% berbanding 52,79% atau sebanyak 144 orang responden berkategori positif dan 161 orang berkategori negatif. Dari hasil penelitian untuk variabel input menunjukkan bahwa dana bantuan operasional sekolah yang terserap untuk variabel input masih tidak maksimal, hal ini ditunjukkan adanya skor negatif yang lebih besar dari skor positif.

3) Variabel Proses

Hasil analisis terhadap variabel konteks dengan skor T menunjukkan bahwa variabel konteks berada pada kategori negatif. Perbandingan persentase kategori positif dan negatif pada variabel konteks efektifitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program Keahlian Akuntansi sebanyak 40,74% berbanding 59,26% atau sebanyak 11 orang responden berkategori positif dan sebanyak 16 orang responden berkatergori negatif. Pertama indikator perencanaan program Batuan Operasional Sekolah (BOS), perbandingan kategori positif terhadap negatif sebanyak 29,63% : 70,37% atau sebanyak 8 responden berkategori positif sedangkan 19 responden berkategori negatif. Kedua, indikator pengambilan dana BOS menunjukkan perbandingan kategori positif dan kategori negatif sebanyak 40,74% : 59,26% atau sebanyak 11 orang responden berkategori positif dan 16 responden berkategori negatif. Indikator ini menunjukkan bahwa pengambilan dana BOS masih belum efektif. Ketiga, indikator penggunaan dana BOS menunjukkan perbandingan kategori positif dan negatif sebanyak 22,22% : 77,78% atau sebanyak 6 orang responden berkategori positif dan 21

(20)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 orang responden berkategori negatif. Dalam indikator penggunaan dana BOS menunjukkan kecenderungan yang negatif, yang berarti penggunaan dana BOS pada SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Program studi Akuntansi tahun 2016 masih kurang efektif. Ke empat, Indikator monitoring dan evaluasi program BOS menunjukkan perbandingan kategori positif dan negatif sebanyak 48,15% : 51,85%, atau sebanyak 13 responden berkategori positif dan 14 responden berkategori negatif. Kelima, indikator pelaporan dan pertanggungjawaban dana BOS menunjukkan perbandingan kategori positif dan negatif sebanyak 33,33% : 66,67 %, atau sebanyak 9 responden berkategori positif dan 18 responden berkategori negatif. Dari semua indikator yang diteliti, menunjukkan hasil skor negatif yang lebih besar dari skor positif, hal ini dapat diartikan bahwa penyerapan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk variabel proses dapat dikatakan masih tidak maksimal atau masih tidak sesuai dengan rencana yang diharapkan.

4) Variabel Produk

Hasil analisis deskriptif menunjukkan perbandingan variabel produk efektivitas penggunaan dana BOS SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak program keahlian akuntansi tahun 2016 yakni kategori positif dan negatif sebesar 43,93% : 50,07% atau sebanyak 134 orang responden berkategori positif dan 171 orang responden berkategori negatif. Pada variabel hasil terdiri dari 2 indikator yakni output: prestasi akademik, prestasi non akademik dengan input minat siswa-siswi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan minat siswa/i untuk langsung bekerja setelah menyelesaikan studi di SMK Kristen Immanuel Pontianak. Dari hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan dana bantuan operasional sekolah tidak berpengaruh secara efektif terhadap hasil atau produk (output) yang dihasilkan di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak. Hal ini juga dapat diartikan bahwa penyerapan dana bantuan operasional sekolah untuk variabel produk masih tidak maksimal atau masih tidak sesuai dengan yang direncanakan.

(21)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan alat analisis Skala Likert, Analisis Kuadran Glickman dan Analisis Korelasi Moment terhadap efektivitas penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada variabel konteks, variabel input, variabel proses dan variabel produk maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas penggunaan program bantuan operasional sekolah (BOS) di SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak program keahlian Akuntansi dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process Product) tahun 2016 termasuk dalam kategori tidak efektif dimana hasil penelitian terhadap komponen variabel konteks, input, proses dan produk dengan skor T menunjukkan kategori negatif atau dengan kata lain bahwa hipotesa Ho diterima yakni Dana Bantuan operasional tidak berpengaruh secara efektif terhadap variabel konteks, variabel input, variabel proses dan variabel produk/hasil.

IMPLIKASI PRAKTIS

Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi sekolah dan dinas pendidikan baik kota, propinsi maupun pusat untuk mengevaluasi kembali program dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang di berikan oleh pemerintah dan memperbaiki aturan penggunaan dana BOS seperti yang tercantum dalam petunjuk teknis penggunaan dana BOS. Dengan adanya evaluasi ini diharapkan program dana bantuan operasional sekolah (BOS) bisa lebih baik dan tepat sasaran serta dapat menjangkau lebih banyak kebutuhan – kebutuhan pendidikan untuk meringankan beban pendidikan siswa-siswi sehingga program dana bantuan operasiona sekolah (BOS) dapat dinikmati oleh semua siswa – siswi yang belajar di sekolah. Selain itu penelitian ini juga dapat memperbaiki kendala – kendala yang terjadi dalam program bantuan operasional sekolah (BOS) dari aspek konteks, input, proses dan produk, sehingga kedepannya program ini diharapkan efektif untuk membantu kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh sekolah.

(22)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian ini antara lain : Metode pengumpulan data yang dipakai hanya terbatas pada kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung, Subyek penelitian hanya terbatas pada SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak Jurusan Akuntansi sedangkan di SMK Kristen Immanuel terdapat 3 jurusan yakni Akuntansi, Pemasaran dan Teknik Komputer Jaringan, Model evaluasi yang dipakai yakni model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) Stufflebeam. Seperti diketahui penelitian ini juga bisa menggunakan teknik monitoring dan evaluasi (MONEV), Penilaian efektivitas hanya berasal dari pihak internal sekolah yakni responden di lingkungan SMK Kristen Immanuel Kota Pontianak yang terdiri dari siswa, guru dan staff karyawan, Penelitian ini hanya terbatas pada penilaian efektivitas program dana bantuan operasional sekolah (BOS). Penelitian tidak mencakup analisis akuntabilitas, analisis komparatif, analisis transparansi dan juga bagaimana pengelolaan dan pertanggungjawaban pemakaian dana bantuan operasional sekolah (BOS).

DAFTAR PUSTAKA

Amiini, Nadira Sukma, (2016), Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMA Negeri Jumapolo. Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia. Diakses 8 Februari 2017.

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/akuntasi/article/viewFile/575 6-12625-1-SM.Pdf

Colin Fisher( 2010 ). Researching and Writing A Dissertation : A Guidebook for Business Students;Pearson Education Limited: Third Edition, England

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2015). Petunjuk Teknis 2015 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK.

Gede Andreyan Semara, Iyus Akhmad, Made Artana3, (2014), Efektivitias Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sukasada, Jurnal Volume 4 No 1, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. http://journal.undiksha.ac.id/download/24-4118-1-SM.Pdf

Isaac, S., Michael, W.B (1981). Handbook in Research and Evaluation, California; Edits Publishers.

(23)

JURNAL AKUNTANSI – SUNARDI – NIM B2091141030 - 2017 Kirkpatrick, D.L. & Kirkpatrick, J.D. (2008). Evaluating Training Programs (Third edition PDF e-book ISBN 978-1-57675-796-3). San Fransisco: Berrett-Koehler Publisher.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Panduan Sukses Bendahara BOS SMK

Maleong, Lexy J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Stufflebeam, D.L. & Shinkfield, A.J. (1985). Systematic Evaluation. Boston: Kluwer Nijhof Publishing.

Stufflebeam, D. (2003). The CIPP model of evaluation. In T. Kellaghan, D. Stufflebeam & L. Wingate (Eds.), Springer international handbooks of education: International handbook of educational evaluation. Retrieved from http://www.credoreference.com.ezproxy.lib.ucalgary.ca/entry/spredev/the_ c ipp_model_for_evaluation

Gambar

Tabel 4 Kisi – Kisi Kuesioner  Guru  dan  Karyawan
Tabel 7. Analisis Variabel  Konteks, Input,  Proses,Produk  Kelas X  No  Variabel  Frekuensi  f(+)  relatif  %  f(-)  mutlak  f(-)  relatif  %  Hasil f(+)  mutlak  1  Konteks  52  52%  48  48%  +  2  Input  49  49%  51  51%  -  3  Produk  40  40%  60  60%  -

Referensi

Dokumen terkait

Metode puisi dalam menafsirkan Alquran telah menjadi metode yang baku dalam menafsirkan Alquran sesudah periode pertama (masa Nabi SAW dan sahabat) yang direpresentasikan pada

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W1, 2016 3rd International GeoAdvances Workshop, 16–17 October

Banyaknya kasus kekerasan pada anak dalam keluarga menjadi gambaran bahwa lingkungan keluarga belum tentu menjadi lingkungan berlindung yang aman bagi anak-anak. Keluarga

Menurut Hardianto Wibowo (1995: 16), Cidera derajat I biasanya sembuh dengan cepat dengan pemberian istirahat, es, kompresi dan elevasi (RICE). Terapi latihan

Menurut hasil survei pendahuluan yang dilakukan didapatkan fenomena sebagai berikut : mahasiswa profesi keperawatan FKIK UMY turut berkontribusi dalam peningkatan

Variabel-variabel lainnya yang mempunyai hu- bungan positif dengan konsumsi energi (total), mo- dern, dan tradisional di daerah perkotaan adalah jumlah anggota rumah tangga, luas

Mohd Afandi Salleh, Mohd Fauzi Abu-Hussin, Mohd Roslan Mohd Nor, Rahimah Embong, Abdul Majid Hafiz Mohamed, Mohd Lotpi Mohd Yusob &amp; Noor Atika Shafinaz Nazri. Malaysian

Dukungan positif dari agen pelaksana dan masyarakat yang telah diberikan kepada program pengembangan kawasan Agropolitan ini harus tetap dipertahankan agar dukungan