• Tidak ada hasil yang ditemukan

Esa Desiana, Rakatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Esa Desiana, Rakatika"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

THE TRIAL APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)ON THE CONCEPT OF

ECOSYSTEM AT CLASS VII OF SMP N 8 TASIKMALAYA CITY

Esa Desiana, Rakatika

ABSTRACT

Ecosystem is a science that studies the subject matter about interrelationships between living organisms with their environment. In studying the concept of ecosystem understanding of the material is very important but in the process is seen to be something that is difficult for students and makes the material much saturated learners to actively participate in the learning process. Therefore, to improve the learning outcomes of students in the learning process needs to be combined with learning models to suit the environmental conditions and the characteristics of the materials. One way to do that involve learners actively in the learning activities, using cooperative learning model type Rotating Trio Exchange (RTE). Using cooperative learning model type Rotating Trio Exchange (RTE) learners become saturated in the discussion. So the type of cooperative learning model Rotating Trio Exchange (RTE) is suitable to be applied to the process of learning the concept of the ecosystem as a model learner easily obtain information and understanding of the material is able to optimize the ecosystem concept.

Keywords: cooperative learning model type Rotating Trio Exchange (RTE), learning outcomes, ecosystems.

(2)

2

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) PADA KONSEP EKOSISTEM

DI KELAS VII SMP NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA

Esa Desiana, Rakatika

ABSTRAK

Ekosistem merupakan salah satu materi pelajaran IPA yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Dalam mempelajari konsep ekosistem pemahaman materi sangatlah penting akan tetapi pada prosesnya dipandang menjadi sesuatu yang sulit bagi peserta didik dan banyaknya materi membuat jenuh peserta didik untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran perlu dipadukan dengan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan karakteristik bahan ajar. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE). Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) peserta didik menjadi tidak jenuh dalam berdiskusi. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) ini cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep ekosistem karena dengan model ini peserta didik mudah mendapatkan informasi dan mampu mengoptimalkan pemahaman materi konsep ekosistem.

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) , hasil belajar, ekosistem.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap rumit oleh kebanyakan peserta didik karena mereka menganggap pelajaran IPA adalah pelajaran yang terlalu banyak memuat hapalan sehingga membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam penyampaian pelajaran IPA agar peserta didik tertarik dan termotivasi dalam melakukan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran agar tecapai dengan maksimal.

Model pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah dalam setiap pemberian materi dapat membuat aktivitas guru terlalu mendominasi pembelajaran di kelas, sehingga peserta didik hanya sebagai pendengar dan penonton saja. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang aktif dan tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk menemukan, memikirkan dan memahami konsep secara mandiri. Maka dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus dapat menerapkan berbagai pendekatan dan model pembelajaran yang tepat terhadap peserta didik, agar peserta didik dapat termotivasi untuk belajar lebih aktif, kreatif dan inovatif. Selain itu guru juga

(3)

3

harus memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menemukan dan berpikir secara mandiri.

Salah satu cara yang dapat dilakukan agar melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE). Rotating Trio Exchange (RTE) secara bahasa merupakan perotasian tiga pendapat. Setiap kelompok beranggotakan tiga orang dan ketiga anggota ini akan berputar atau berotasi ke kelompok lain untuk berpendapat sehingga akan terbentuk kelompok baru disetiap pertanyaan yang akan dipecahkan. Penerapan teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang ini diarahkan pada materi pelajaran (kompetensi dasar) yang akan diajarkan dikelas. Dengan model pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik akan lebih bertanggung jawab dengan pendapatnya masing-masing dan lebih berinteraksi dengan anggota lainnya untuk memecahkan masalah yang dihadapi serta dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) pernah dilakukan oleh Sari, Reni Ika Puspita (2011) yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKN Siswa Kelas V-A SDN Tanjungrejo 2 Malang”, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Tio Exchange (RTE) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut berikut. “Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya?”. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecocokan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) jika diterapkan pada proses pembelajaran konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya.

Kegunaan

1. Kegunaan Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada pelajaran IPA. Selain itu diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran bagi para pelaku pendidikan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE).

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan bagi dunia pendidikan di dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat, serta memberikan gambaran tentang penggunaan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang mampu meningkatkan minat belajar khususnya dalam pembelajaran biologi.

(4)

4 METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental. Pada metode pre-experimental ini tidak terdapat variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas.

1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik.

2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE).

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya sebanyak 10 kelas, dengan jumlah peserta didik 374 orang. Populasi dianggap homogen berdasarkan nilai ulangan akhir semester 1 mata pelajaran IPA tiap kelas. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VII B sebanyak 38 peserta didik yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan pengambilan sampel ini berdasarkan keaktifan dan nilai rata-rata ulangan akhir semester 1 mata pelajaran IPA yang paling rendah. Disain Penelitian

Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu kelompok subjek. Pada awal penelitian dilakukan pengukuran (pre-test) kemudian dilakukan perlakuan (treatment) selama 2 kali pertemuan. Setelah itu, dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya (post-test).

Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Sehingga peneliti dapat membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) dan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE). Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa tes, observasi, dan studi literatur. Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes tertulis pilihan ganda dengan 4 option yang dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran untuk membandingkan kemampuan peserta didik sebelum dan sesudah diberi perlakuan (melaksanakan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) untuk menjelaskan konsep Ekosistem)

Observasi dilakukan untuk mengetahui tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, efektifitas kegiatan belajar mengajar, partisipasi peserta didik dalam pembelajaran, dan permasalahan yang mungkin muncul selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran kooperetif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) untuk menjelaskan

(5)

5

konsep Ekosistem. Kemudian studi literatur yaitu pengumpulan materi-materi atau teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada konsep Ekosistem. Bentuk tes berupa soal pilihan ganda dengan 4 option dengan jumlah 50 soal. Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif yang dibatasi hanya pada jenjang mengingat (C1), mengerti (C2), dan

memakai (C3). Kemudain dilakukan uji coba instrumen yang bertujuan untuk

mengetahui apakah instrumen yang telah disusun tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang baik.

Berikut ini rumus dari perhitungan validitas dan reliabilitas 1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas

Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji t untuk membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) (pre-test) dengan hasil belajar peserta didik sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) (post-test) dan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil post-test (median sebenarnya) telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum.

PEMBAHASAN

Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan membantu satu sama lainya sebagai satu kelompok atau satu tim.

Menurut Parker (Huda, Miftahul, 2012:29) menyatakan bahwa, ”Kelompok kecil kooperatif sebagai suasana belajar dimana peserta didik saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama”. Sementara itu menurut Lie, Anita (Isjoni, 2012:16) menyebutkan cooperatif learning dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu “Sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktural”. Kecocokan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE)

Model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Penerapan teknik merotasi pertukaran pendapat kelompok tiga orang ini

(6)

6

diarahkan pada materi pelajaran (kompetensi dasar) yang akan diajarkan di kelas. Model pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) ini merupakan cara terperinci bagi peserta didik untuk mendiskusikan permasalahan dengan sebagian teman kelas mereka. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe ini adalah:

1. guru menyampaikan materi pembelajaran secara garis besar;

2. menyiapkan beragam pertanyaan yang dapat membantu peserta didik memulai diskusi tentang isi materi pelajaran;

3. membagi kelas menjadi 4 kelompok besar, kemudian membagi lagi kelompok besar tersebut menjadi 3 kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang tiap kelompok; 4. menata kelas sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainnya di kiri

dan di kanannya;

5. memberikan nomor 0, 1, dan 2 kepada setiap anggota trio;

6. memberikan satu pertanyaan yang sama kepada setiap kelompok untuk didiskusikan;

7. memberikan konfirmasi terlebih dahulu tentang jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan sebelum merotasikan trio;

8. memerintahkan nomor 1 berpindah searah jarum jam, nomor 2 berpindah menjauhi jarum jam, sedangkan nomor 0 tetap di tempat, sehingga akan menimbulkan trio baru;

9. memberikan pertanyaan baru kepada setiap trio tersebut untuk didiskusikan; dan 10. merotasikan kembali trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang dimiliki dan waktu

diskusi yang tersedia.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk menguji kecocokan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) diperoleh data hasil belajar berupa hasil pre-test dan post-test. Data-data tersebut kemudian di uji normalitasnya dengan menggunakan uji chi-kuadrat (χ2). Uji tersebut menunjukkan bahwa kedua data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kemudian, hasil penelitian tersebut diuji statistik dengan menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk membandingkan hasil pre-test dengan hasil post-test dan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil post-test (median sebenarnya) telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum.

Berikut ini merupakan diagram rata- rata pre-test dan post-test.

Gambar 1

Diagram Rata-Rata Pre-test dan Post-test

21,66 31,37 0 10 20 30 40 Pretest Posttest Ra ta -r ata Jenis Tes

(7)

7

Berdasarkan diagram tersebut terjadi peningkatan rata-rata yang signifikan antara pre-test dan post-test. Rata-rata hasil post-test lebih besar daripada hasil pre-test. Dengan kata lain, hasil belajar peserta didik sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) mendapat hasil lebih besar dari median yang telah ditentukan atau berdasarkan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM). Hal ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) pada konsep Ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Dari hasil pengamatan observer pada pertemuan pertama terlihat peserta didik dapat mengerjakan LKPD tentang Satuan-satuan dalam Ekosistem dan Komponen-komponen dalam Ekosistem dengan baik, hal ini terjadi karena peserta didik bisa berdiskusi dengan anggota-anggota baru pada setiap pertanyaan sehingga peserta didik memiliki banyak kesempatan dalam menerima informasi baru. Namun proses belajar terlaksana dengan waktu yang sedikit berlebih, dikarenakan proses perotasian anggota kelompok rumit dan membuat bingung peserta didik sehingga kelas menjadi gaduh.

Menurut observer pada pertemuan kedua peserta didik bersemangat dalam melakukan pembelajaran sehingga lebih mudah dalam memahami dan mengingat materi tentang Macam-macam Interaksi dalam Ekosistem, selain itu proses belajar mengajar terlaksana secara efektif dengan waktu yang sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam RPP. Namun ruangan yang sempit tidak memungkinkan untuk penataan meja yang sesuai dengan struktur perotasian kelompok.

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh observer, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 1

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE)

Kelebihan Kekurangan

Peserta didik bersemangat dalam melakukan pembelajaran sehingga materi mudah diterima

Sulitnya mengkondisikan peserta didik dalam mengatur posissi duduk karena ruangan yang sempit sehingga peserta didik menjadi gaduh.

Peserta didik tidak akan mengalami kejenuhan karena peserta didik memiliki banyak kesempatan untuk bertukar pendapat dengan anggota baru disetiap sesi pertanyaan

Langkah-langkah yang rumit menjadikan guru harus menjelaskan alur KBM berulang-ulang.

(8)

8

Karena adanya kekurangan tersebut maka observer memberikan beberapa saran. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. guru harus bisa mengatur waktu dan mengondisikan peserta didik ;

2. sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang telah ditata khusus agar peserta didik tidak kebingungan saat proses perotasian kelompok; dan

3. guru harus mampu untuk mengkondisikan peserta didik, mengatur ruangan, dan mengefektifkan waktu sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar dan kondusif.

Berdasarkan uraian di atas maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penulis dapat menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Ekosistem di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan saran dalam pengguanaan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) sebagai berikut.

1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Rotating Trio Exchange (RTE) pada konsep atau materi yang lainnya.

2. Pembagian kelompok harus sesuai dengan struktur yang ada yaitu berjumlah 3 orang tiap kelompok, tetapi apabila jumlah siswa tidak memungkinkan maka salah satu kelompok bisa dijadikan 4 orang perkelompok dengan syarat terdapat 2 orang yang memiliki indeks 0 (anggota yang diam di tempat). 3. Untuk menghindari kebingungan pada peserta didik disarankan pertanyaan

yang dibuat tidak terlalu banyak, usahakan membuat pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan waktu yang tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2010). Ekosistem Air Laut. [Online]. Tersedia: http://4.bp.blogspot.com/

Bk__eT7M_jw/Tbt2E9qr8uI/AAAAAAAAACA/KqH9C-VZqHU/s1600/laut.jpg. [5 januari 2013]

Anonim. (2010). Jaring Makanan. [Online]. Tersedia: http://4.bp.blogspot.com/-2vgxXgRRqng/TghMWCznwhI/AAAAAAAAAAk/t5AKLo7vVKo/s160 0/jaring-makanan1.jpg.[ 5 januari 2013]

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Cuditz. (2007). Komunitas Dalam Ekosistem. [Online]. Tersedia: http:// terangkum.files.wordpress.com/2007/12/meet-2dthe-2dzorse-2dhalf-2dzebra-2dhalf-2dhorse-2d2.jpg?w=468&h=403. [27 Desember 2012]

(9)

9

Hermanto, Redi dan Dedi Nurjamil. (2010). Strategi Cerdas Menguasai Statistik. Bandung. Rizqi Press

Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Isjoni. (2012). Cooperative learning. Bandung : Alpabeta

Kuswarini, Purwati. (2011). Buku Ajar Ekologi Hewan. Tidak diterbitkan. Mudjiono, Dimiyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bineka Cipta. Novrianti, Rini. (2012). Biosfer. [Online]. Tersedia: http://www.google.com/

imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/-goCTepVP5-A/TzChgKryI5I/AAAAAAAAApw/59D8728m1Gw/s1600/1b.komponen %2Bbiosfer. [20 Desember 2012]

Nuraii, Raisa. (2010). Rantai Makanan. [Online]. Tersedia: http://1.bp.blogspot. com/z6qLce3aHI8/Twa4i3j8QHI/AAAAAAAAAF4/4Xw3qz0g380/s320/ RANTAI-MAKANAN.jpg. [5 Januari 2013]

Sari, Reni Ika Puspita. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange (RTE) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas V-A SDN Tanjungrejo 2 Malang. Uniersitas Negeri Malang: Tidak diterbitkan.

Silberman, Melvin I. (2009). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia dan Nuansa.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakart: Rineka cipta.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukasains. (2012). Satuan-Satuan dalam Ekosistem. [Online]. Tersedia: http://sukasains.com/materi/ekosistem-2-satuan-satuan-ekosistem/.[25 Desember 2012]

Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Kontruktivistik Implementasi KTSP dan UU. No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Gaung Persada Press.

Riwayat Penulis

Esa Desiana, adalah mahasiswa angkatan 2009 pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dalam hal kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan, bahwa kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang baik memiliki balita dengan status

Pendataan materi dan bahan pelajaran adalah kegiatan untuk mengetahui materi dan bahan pelajaran yang dgunakan mahasiswa BIPA di Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Partikel alfa akan diserap oleh tanah, sedangkan sinar gamma akan menembus logam dimana saja (tidak dapat digunakan untuk mendeteksi

Ketaatan terhadap aturan akuntansi merupakan suatu kewajiban dalam organisasi karena apabila laporan keuangan yang dibuat tidak sesuai atau tanpa mengikuti aturan

Koperasi harus dapat menciptakan keunikan layanan agar berbeda dengan layanan yang ditawarkan oleh badan usaha lain. Dengan demikian, menjadi tidak relevan untuk

Untuk mengetahui penilaian dari imforman terhadap implementasi program dana bantuan operasional sekolah(B0S) pada SMA Negeri 1 Pasangkayu lingkup Dinas Pendidikan

Dari Fanatisme, Brand Love , dan Perilaku Konsumtif ada pengaruh terhadap pemasaran yang luar biasa hal tersebut dapat di katakan bahwa suporter dari Arema FC