• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Usabilitas Aplikasi Taxi Online Android (Grab-car dan Uber) Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbandingan Usabilitas Aplikasi Taxi Online Android (Grab-car dan Uber) Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

1708

Perbandingan Usabilitas Aplikasi Taxi Online Android (Grab-car dan

Uber) Menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology

(UTAUT)

Heru Utomo

1,

Eriq Muh. Adams Jonemaro

2,

Mahardeka Tri Ananta

3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1

[email protected]

, 2

[email protected],

3

[email protected]

Abstrak

Taxi Online Android (Grab-car dan Uber) merupakan layanan jasa transportasi roda empat berbasis online yang dikendalikan dengan aplikasi mobile android. Maraknya penggunaan aplikasi

Taxi Online membuktikan bahwa konsumen terbiasa menggunakan jasa ini sehari-hari. Penelitian ini memberikan perbandingan usabilitas Taxi Online android menggunakan unifiied theory of acceptance and use of technology (UTAUT). Perbandingan akan didapatkan dari empat pendekatan pada model UTAUT. Hasil pendekatan berdasarkan performance expectancy yang terbaik didapatkan oleh Grab-car dengan nilai puas, pendekatan berdasarkan Effort Expectancy yang terbaik didapatkan oleh Uber dengan nilai puas, pendekatan berdasarkan Social Influence yang terbaik didapatkan oleh Grab-car dengan nilai puas, dan pendekatan berdasarkan facilitating conditions yang terbaik didapatkan oleh Uber dengan nilai sangat puas.

Kata kunci: Taxi Online, Android, Usabilitas, Acceptance, UTAUT

Abstract

Online Taxi Android (Grab-car and Uber) is an online-based online transportation service controlled with android mobile applications. The rise of the use of online taxi applications proves that consumers are accustomed to using these services everyday. This study provides a comparison of online taxpayer usability using the unifiied theory of acceptance and use of technology (UTAUT). Comparison will be obtained from four approaches on the UTAUT model. The best performance expectancy based approach is obtained by Grab-car with satisfied value, the best Effort Expectancy approach is obtained by Uber with satisfied value, the best social impact based approach is obtained by Grab-car with satisfied value, and approach based on facilitating conditions. Best earned by Grab-car with very satisfied value.

Keywords: Online Taxi, Android, Usability, Acceptance, UTAUT

1. PENDAHULUAN

Maraknya dewasa ini perkembangan teknologi memiliki macam aplikasi yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Aplikasi berbasis android yang menyediakan jasa transportasi online sudah banyak beroperasi di indonesia. Taxi Online menjadi banyak diperbincangkan dalam masyarakat indonesia serta memiliki peraturan menteri perhubungan yang diresmikan pada 1 April 2017 sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No. 32 Tahun 2016. Beberapa Taxi Online yang bergerak di indonesia yaitu Grab, Uber, Gojek dan lainnya.

Metode UTAUT merupakan teori usabilitas yang dilakukan dengan meliputi

pengukuran melalui beberapa pendekatan guna membuat tolak ukur perancangan dan kegunaan perangkat lunak. Beberapa model teori usabilitas yang lain yaitu diantaranya TRA, TAM, MM, TPB, kombinasi TAM dan TPB (C-TAM-TPB), MPCU, IDT dan SCT (Venkatesh, 2003).

Penelitian ini memiliki ide untuk menganalisis penerimaan dan usabilitas dari dua Taxi Online menggunakan metode UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Sehingga dapat memudahkan pengguna Taxi Online berbasis android dalam memilih berdasarkan harapan terhadap hasil (Performance Expectancy) yang berarti sesuai

(2)

dengan harapan dalam kinerja, harapan terhadap usaha yang dilakukan (Effort Expectancy) yang berarti pengukuran kesenangan pengguna dalam menggunakan

Taxi Online tersebut, pengaruh sosial (Social Influence) yang berarti dimana seseorang merasa penting melihat beberapa orang menggunakan aplikasi tersebut, dan serta kondisi fasilitas yang mendukung pada aplikasi

online tersebut (Facilitating Condition) yang berarti seseorang percaya organisasi dan teknikal struktur mendukung dalam penggunaan aplikasi Taxi Online tersebut.

2. STUDI PUSTAKA

2.1. Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005 (Wikipedia, 2012). Android adalah sistem operasi yang bersifat open source dan kode-kodenya dirilis dibawah Lisensi Apache sehingga dapat dimodifikasi bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat aplikasi dan developer. (Shankland, 2007). Berikut data penjualan global smartphone untuk end-user dari kuartal 1 2009 s.d kuartal 1 tahun 2016, diperoleh data pada info grafis di bawah ini :

Gambar 1. Total Jumlah Pengguna Smartphone Seluruh Dunia (ETStudios, 2016).

Berdasarkan Gambar 1 data diatas menunjukkan jumlah pengguna atau penjualan smartphone berbasis Android pada tiap tahun mulai kuartal 1 tahun 2009 sampai pada kuartal 4 tahun 2014 mengalami banyak peningkatan penjualan dan mengalami penurunan penjualan/penggunaan pada kuartal 1 tahun 2015. Pada kuartal 4 tahun 2015 penjualan mulai kembali meningkat dan menjadi penjualan smartphone android tertinggi dengan jumlah kurang lebih 330 juta unit. Kemudian

pada kuartal 1 tahun 2016 menunjukkan penurunan penjualan menjadi kurang lebih 300 juta unit.

2.2. Uber

Uber merupakan perusahaan jasa angkutan penumpang roda empat dengan menggunakan perangkat mobile aplikasi Taxi Online guna untuk melakukan pemesanan antar jemput penumpang dari tempat yang telah ditentukan pengguna dan diantar sesuai tujuan pesanan pada aplikasi Taxi Online mobile tersebut. Aplikasi Taxi Online Uber dalam penggunaannya dikendalikan dengan GPS sebagai alat bantu map atau peta lokasi.

Perusahaan Uber didirikan duet Travis Kalanick dan Garett Camp. Layanan Uber pun lahir di San Francisco pada tahun 2010. Saat ini Uber beroperasi di banyak negara, termasuk Indonesia.

2.3. Grab

Grabmerupakan perusahaan jasa angkutan penumpang roda empat dengan menggunakan perangkat mobile aplikasi Taxi Online guna untuk melakukan pemesanan antar jemput penumpang dari tempat yang telah ditentukan pengguna dan diantar sesuai tujuan pesanan pada aplikasi Taxi Online mobile tersebut. Aplikasi Taxi Online Grab-car dalam penggunaannya dikendalikan dengan GPS sebagai alat bantu map atau peta lokasi.

Perusahaan Grab didirikan oleh Anthony Tan sebagai CEO sekaligus Founder dari Grab. Grab berdiri pada tahun 2012 dan terus berkembang hingga sekarang. Saat ini Grab berkembang dikawasan Asia tenggara, termasuk Indonesia.

2.4. Usability Evaluation

Usability berasal dari kata Usable yang secara umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik ketika kegagalan dalam penggunaannya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada pengguna. Menurut Jean Scholtz usability mengacu kepada bagaimana pengguna bisa mempelajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan seberapa puaskah mereka terhadap penggunaannya. Definisi

usability adalah sejauh mana kemampuan susatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai suatu target dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang mencapai

(3)

kepuasan penggunaan dalam konteks tertentu. Seperti pengguna, tugas, peralatan (hardware,

software dan material) (Scholtz, 2002).

Berdasarkan definisi tersebut usability

diukur berdasarkan komponen (ISO 9241:11, 1998):

a. Kemudahan (learnability) diartikan sebagai tingkat kecepatan user dalam menggunakan sistem dan kemudahan dalam menjalankan sesuatu serta kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. b. Efisiensi (efficiency) diartikan dengan

sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan

c. Mudah diingat (memorability) diartikan dengan kemampuan pengguna mempertahankan pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu, kemampuan mengingat ini didapatkan dari peletakkan menu yang selalu tetap.

d. Kesalahan dan keamanan (errors) diartikan sebagai banyaknya kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pengguna, yang mencakup ketidaksesuian apa yang pengguna pikirkan dengan apa yang sebenarnya disajikan oleh sistem.

e. kepuasan (satisfaction) didefinisikan sebagai tingkat kebebasan dari ketidaknyamanan dan sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjektif sebagaimana pengguna merasa tentang penggunaan sistem.

2.5. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) Model

UTAUT merupakan salah satu teori model penerimaan teknologi yang relatif masih baru yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk. Teori UTAUT ini menggabungkan beberapa fitur yang berhasil dari delapan teori penerimaan teknologi yang terkemuka menjadi satu teori. Kedelapan teori terkemuka tersebut adalah

Theory of Reasoned Action (TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Motivation Model

(MM), Theory OF Planned Behaviour (TPB),

Combined TAM and TPB, Model of PC

Utilization (MPTU), Innovation Diffusion Theory (IDT) dan Social Cognativetheory

(SCT). UTAUT terbukti mampu menjelaskan hingga 70 persen varian pengguna dibandingkan kedelapan teori diatas (Nasir, 2013).

Setelah mengevaluasi kedelapan model

tersebut, Vankatesh, dkk menemukan tujuh konstruk yang signifikan menjadi determinan terhadap behavior intention dalam satu atau lebih di masing-masing model. Konstruk-konstruk tersebut diantaranya adalah

Performancy Expectancy, Effort Expectancy,

Social Influence, Facilitating Conditions,

Attitude Toward Using Technology dan Self Efficacy. Konsep UTAUT dapat dilihat pada Gambar 2:

Gambar 2. Model Penelitian UTAUT (Vankatesh, 2003)

Berdasarkan Gambar 2 Setelah melalui pengujian lebih lanjut mereka menemukan empat konstruk utama yang memainkan peranan penting sebagai determinan langsung dari behavioral intention dan usebehavior yaitu

Performance Expectancy, Effort Expectancy,

Social Influence dan Facilitating Conditions. Sedangkan konstruk lain secara signifikan tidak menjadi determinan langsung dari behavioral

intention. Disamping itu terdapat pula empat moderator seperti age, voluntariness, gender

dan experience yang diposisikan untuk memoderisasi dampak dari empat konstruk utama pada behavior intention dan usebehavior

(Vankatesh, 2003).

2.5.1. Performance Expectancy

Performance Expectancy (PE) diartikan sebagaimana tingkat derajat seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tersebut akan membantunya dalam meningkatkan hasil pekerjaannya. Lima konstruk dari model-model yang berbeda terhadap (PE) adalah Perceived Usefulness (TAM/TAM2 dan C-TAM-TPB),

Extrinsic Motivation (MM), Job-fit (MPCU),

Relative Advantage (IDT) dan Outcome Expectation (SCT). Meskipun beberapa konstruk berkembang dalam literatur, beberapa penulis mengakui persamaan dari. Usefulness dan Extrinsic Motivation (Davis, et al, 1992),

(4)

Usefulness dan Job-fit(Thompson, et al, 1991),

Usefulness dan Relative Advantage (Davis, et al, 1989; Moore dan Bensabat, 1991; Plouffe, et al, 2001), Usefulness dan Outcome Expectation

(Compeau dan Higgins, 1995; Plouffe, et al, 2001) serta Job-fit dan Outcome Expectation

(Compeau dan Higgins, 1995).

2.5.2. Effort Expectancy

Effort Expectancy (EP) merupakan derajat kemudahan yang berhubungan dengan penggunaan sistem atau aplikasi. Tiga konstruk dari model-model yang ada tentang konsep EP adalah: Perceived ease of use (TAM/TAM2),

complexity (MPCU) dan ease of use (IDT).

2.5.3. Social Influence

Social Influence (SI) diartikan sebagai derajat dimana tingkat kepercayaan seseorang untuk menggunakan sistem tersebut merupakan suatu hal yang penting sebagai subjective norm

pada TRA, TAM2, TPB, C-TAM-TPB, faktor sosial pada MPCU, serta image pada IDT. Thompson et al (1991) menggunakan konsep

social norm dalam mendifinisikan konstruknya dan mengakui bahwa ada persamaan antara

subjective norm dengan TRA.

2.5.4. Facilitating Conditions

Facilitating condition (FC) diartikan dengan derajat kepercayaan seseorang bahwa terdapat sebuah organisasi dan infrastruktur teknik yang berdiri untuk mendukung penggunaan sistem tersebut. Definisi ini mengambil konsep mirip dengan tiga konstruk yang berbeda yaitu: perceived behavioral control (TPB/DPTB), Facilitating condition

(MPCU), serta compability (IDT). Setiap konstruk tersebut dioperasionalkan termasuk aspek dari teknologi dan/atau lingkungan organisasi yang didesain untuk menghapus batasan dengan penggunaan. Taylor dan Todd (1995) mengakui teori saling berkaitan dengan pemodelan pada FC sebagai komponen utama dari perceive behavioral control dalam TPB/DTPB. Compability construct dari IDT menggabungkan item yang cocok antara gaya bekerja seseorang dan penggunaan sistem dalam organisasi.

2.6. Skala Likert

Skala likert diambil dari nama Rensis Likert dan merupakan skala yang psikometrik yang secara umum digunakan dalam penelitian dalam pengisian angket dan digunakan dalam

riset. Dalam peneilitian akan membutuhkan pernyataan dari para responden tentang kegunaan ataupun nilai pada kegunaan sebuah sistem dengan memberikan skala seperti di bawah :

1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Kurang setuju 4. Setuju

5. Sangat setuju

Skala yang di atas menunjukkan 5 skala. Pada penelitian lain bisa menggunakan 7 atau bahkan 9 skala tingkat. Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Namun dalam studi penggunaan semua mirip.

Skala likert dapat dijadikan peniliaian terhadap perbandingan pada 2 atau lebih obyek. Hal ini menjadikannya memberikan empat pilihan yaitu :

1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Tidak setuju

4. Sangat tidak setuju.

Pada hal ini tidak terdapat pernyataan yang bersifat netral atau tidak berpihak pada manapun (Dawes, 2008).

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap Penelitian

Gambar 3. Kerangka Kerja Penelitian

3.2 Penentuan Parameter Evaluasi

Penentuan parameter evaluasi merupakan construct, definition, dan items yang mana akan

(5)

digunakan untuk pembuatan kuesioner. Berikut penentuan parameter evaluasi Performance

Expectancy pada Tabel 1:

Tabel 1. Parameter Evaluasi Performance Expectancy (Venkatesh, 2003).

Performance Expectancy – Harapan Kinerja : Root Construct, Definitions, and Scales

Construct Definition Items Perceived Usefulness – Dirasakan Bermanfaat (Davis 1989; Davis et al. 1989) Derajat sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunaka n Taxi Online itu akan memberikan peningkatan kinerja 1. Dengan menggunakan Taxi Online ini akan meningkatkan performa kerja saya

2. Dengan

menggunakan Taxi Online ini akan meningkatkan keefektifan saya dalam menyelesaikan pekerjaan 3. Dengan menggunakan Taxi Online ini akan memudahkan pekerjaan saya

4. Menemukan Taxi

Online ini berguna pada pekerjaan saya Job Fit (Thompson et al. 1991) Bagaimana kemampuan sebuah Taxi Online itu meningkatka n kinerja pekerjaan seseorang 1. Penggunaan Taxi Online mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tugas pekerjaan penting saya 2. Taxi Online ini

secara kegunaan dapat meningkatkan output pada pekerjaan saya 3. Dengan mempertimbangka n semua tugas, sejauh ini penggunaan Taxi Online dapat membantu pekerjaan Relative advantages - Keuntungan Relatif (Moore and Benbasat, 1991) Untuk mengukur Sejauh mana dengan menggunaka n sebuah inovasi dianggap lebih baik daripada menggunaka n pendahuluny a 1. Menggunakan Taxi Online ini memungkinkan saya untuk menyelesaikan tugas dengan lebih cepat 2. Menggunakan Taxi Online meningkatkan kualitas pekerjaan/kegiatan yang saya lakukan

Outcome Expectation s (harapan hasil) – (Compeau and Higgins 1995b: Compeau et al. 1999) Berdasarkan harapan kinerja (pekerjaan terkait) dan harapan pribadi (tujuan individu)

Jika saya menggunakan

Taxi Online

1. Saya akan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mengerjakan tugas rutin 2. Rekan kerja saya

akan menganggap saya kompeten 3. Saya mendapatkan kesempatan atau keuntungan untuk meningkatkan kenaikan gaji

Berdasarkan Tabel 1 di atas Performance Expectancy memiliki empat construct yaitu

Perceived Usefullness, Job Fit, Relative Advantages, dan Outcome Expectations. Kemudian jumlah item pernyataan pada parameter Performance Expectancy sebanyak 12 yang didapat dari 4 konstruk dimillkinya.

Parameter kedua yaitu Effort Expectancy

yang berisi construct, definition, items dan skor dapat dilihat pada Tabel 2 Parameter Evaluasi

Effort Expectancy seperti Tabel di bawah:

Tabel 2. Parameter Evaluasi Effort Expectancy

(Venkatesh, 2003).

Effort Expectancy – Harapan Usaha: Root Construct, Definitions, and Scales

Construct Definition Items Perceived Ease of Use - Dirasakan Kemudahan Penggunaan (Davis 1989; Davis et al. 1989) Taxi Online ini bebas dari usaha yang berat dalam penggunaan nya. 1. Belajar mengoperasikan

Taxi Online ini akan mudah bagi saya

2. Interaksi saya dengan Taxi Online

akan menjadi jelas dan mudah dimengerti 3. mudah bagi saya

menjadi ahli dalam menggunakan 4. Saya akan

menemukan Taxi Online yang mudah digunakan Complexity – Kompleksitas (Thompson et al, 1991) Sejauh mana Taxi Online itu dianggap relatif sulit untuk dimengerti 1. Menggunakan Taxi Online ini memakan banyak waktu dari tugas normal

2. Dalam pekerjaan

Taxi Online ini sulit untuk memahami apa yang sedang terjadi 3. Menggunakan Taxi Online ini melibatkan terlalu banyak waktu melakukan operasi

(6)

mekanis (misalnya, masukan data) 4. Butuh waktu lama

untuk belajar menggunakan Taxi Online Ease of Use - Kemudahan penggunaan (Moore and Benbasat 1991) Sejauh mana menggunaka n inovasi dianggap sulit untuk digunakan 1. Interaksi saya dengan Taxi Online

ini jelas dan mudah dimengerti 2. Saya percaya

bahwa mudah membuat Taxi Online melakukan apa yang ingin saya lakukan.

3. Secara keseluruhan saya percaya bahwa

Taxi Online ini mudah. 4. Belajar

mengoperasikan

Taxi Online itu mudah

Berdasarkan Tabel 2 di atas Effort Expectancy memiliki tiga construct yaitu

Perceived Ease of Use, Complexity, dan Ease of Use. Kemudian jumlah item pada parameter

Effort Expectancy sebanyak 12 yang didapat dari 3 konstruk dimilikinya.

Parameter ketiga yaitu Social Influence yang berisi construct, definition, items dan skor dapat dilihat pada Tabel 3 Parameter Evaluasi

Social Influence seperti Tabel di bawah:

Tabel 3. Parameter Evaluasi Social Influence

(Venkatesh, 2003).

Social Influence – Pengaruh Sosial : Root Construct, Definitions, and Scales

Construct Definition Items Subjective Norm – Norma Subjektif (Ajzen 1991; Davis et al. 1989; Fishbein and Azjen 1975; Mathieson 1991; Taylor and Todd 1995a,b) Persepsi seseorang bahwa kebanyakan orang yang penting baginya berpikir seharusnya atau tidak melakukan perilaku yang bersangkutan 1. Orang yang mempengaruhi tingkah laku saya berpikir bahwa saya harus menggunakan Taxi Online Social Factors – Faktor Sosial (Thompson et al. 1991) Internalisasi idividual budaya subyektif kelompok referensi. Dan kesepakatan interpersonal spesifik yang 1. Saya menggunakan

Taxi Online karena proporsi rekan kerja yang menggunakan

Taxi Online

2. Manajemen Taxi Online ini sangat membantu dalam penggunaan Taxi dibuat individu dengan orang lain, dalam situasi sosial tertentu Online 3. Pengawas saya mendukung penggunaan Taxi Online untuk pekerjaan saya 4. Secara umum, organisasi telah mendukung penggunaan Taxi O Image - Gambar (Moore and Benbasat, 1991) Sejauh mana penggunaan inovasi dirasakan untuk meningkatkan citra atau status seseorang dalam sistem sosial seseorang 1. Orang-orang di organisasi saya yang menggunakan

Taxi Online ini memiliki gengsi daripada mereka yang tidak. 2. Orang-orang di organisasi saya yang menggunakan Taxi Online memiliki profil tinggi 3. Memiliki Taxi Online adalah simbol status dalam organisasi saya

Berdasarkan Tabel 3 di atas Social Influence memiliki tiga construct yaitu

Subjective Norm, Social Factors, dan Image.

Kemudian jumlah item pada parameter Social Influence sebanyak 8 yang didapat dari 3 konstruk dimilikinya.

Parameter kempat yaitu Facilitating Conditions yang berisi construct, definition, items dan skor dapat dilihat pada Tabel 4 Parameter Evaluasi Facilitating Conditions

seperti Tabel di bawah:

Tabel 4. Parameter Evaluasi Facilitating Conditions

(Venkatesh, 2003).

Facilitating Conditions – Kondisi Fasilitas : Root Construct, Definitions, and Scales

Construct Definition Items Perceived Behavioral Control – Kontrol perilaku yang dirasakan (Ajzen 1991; Taylor and Todd 1995a, 1995b) Mencerminka n persepsi kendala internal dan eksternal terhadap perilaku dan mencakup self-efficacy, kondisi fasilitasi sumber daya, dan kondisi fasilitasi teknologi. 1. Saya memiliki kontrol atas penggunaan Taxi Online 2. Saya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan Taxi Online ini 3. Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan Taxi Online ini 4. Peluang dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menggunakan Taxi Online ini, akan

(7)

mudah bagi saya untuk

menggunakan Taxi Online ini 5. Taxi Online ini

tidak kompatibel dengan penggunaan taxi lain Facilitating Conditions - Memfasilita si kondisi (Thompson et al. 1991) Faktor objektif di lingkungan yang menurut pengamat membuat tindakan mudah dilakukan. Termasuk penyediaan dukungan komputer 1. Bimbingan tersedia bagi saya dalam pemilihan Taxi Online

2. Instruksi khusus tentang Taxi Online

tersedia bagi saya 3. Orang tertentu (atau

kelompok) tersedia untuk mendapatkan bantuan dalam kesulitan Taxi Online Compatibili ty - Kompatibili tas (Moore and Benbasat, 1991) Sejauh mana inovasi dianggap konsisten dengan nilai, kebutuhan, dan pengalaman pengadopsi potensial yang ada 1. Menggunakan Taxi Online ini kompatibel dengan semua aspek pekerjaan saya 2. Saya pikir menggunakan Taxi Online ini sangat sesuai dengan cara saya bekerja 3. Menggunakan Taxi

Online ini sesuai dengan gaya kerja saya

Berdasarkan Tabel 4 di atas Facilitating Conditions memiliki tiga construct yaitu

Perceived Behavioral Control, Facilitating Conditions, dan Compatibility. Kemudian jumlah item pada parameter Social Influence sebanyak 11 yang didapat dari 3 konstruk dimilikinya.

3.3 Pengumpulan Data dan Perencanaan Evaluasi

Teknik dalam pengumpulan data melalui data Primer yang peneliti peroleh langsung melalui kuisoner dan wawancara yang berasal dari responden untuk dianalisis untuk mendapatkan hasil dan fakta empiris secara statistik serta dijelaskan secara deskriptif berdasar statistik yang diperoleh. Kuisoner merupakan sebuah daftar pernyataan kepada responden guna memperoleh hasil jawaban responden dan kondisi responden dapat terungkap. Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang lebih valid agar dapat secara menyeluruh mengetahui kondisi responden.

3.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kota

Malang dan sekitarnya yang dalam kesehariannya masyarakat malang mulai banyak yang menggunakan Taxi Online android serta mengerti tentang kegunaan Taxi Online

pada Android.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap fakta dan dibuktikan secara empiris dan berhasil sesuai rumusan masalah. Penelitian menggunakan data Primer, yaitu data yang peneliti peroleh dan dikumpulkan langsung dari responden atau sumber pertamanya. Data primer ini dikumpulkan dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada masyarakat kota Malang dan sekitarnya.

3.3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan semua responden yang nantinya akan menjadi objek penelitian. Berdasar definisi diatas, maka populasi dari penelitian ini adalah masyarakat kota Malang dean sekitarnya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel acak sederhana. Menurut Jakob Nielsen, apabila dalam pengujian terdapat dua kelompok pengguna, tiga sampai empat pengguna dari masing-masing kategori sudah cukup. Sedangkan, tiga pengguna cukup bagi penelitian apabila pada pengujian terdapat tiga kelompok pengguna atau lebih (Nielsen, 2000). Maka, sampel yang dipilih adalah masyarakat kota Malang sekitarnya sejumlah 8 orang (4 peserta uji bagi masing-masing Taxi Online

yang dievaluasi).

3.3.4 Analisis Hasil Pengumpulan Data

Pengujian guna untuk mendapatkan hasil evaluasi. Terdapat empat analisis berdasarkan parameter analisis data Performance Expectancy,

Effort Expectacy, Social Influence dan Facilitating Conditions.

3.3.4.1 Metode Analisis Parameter

Performance Expectancy

Pada saat melakukan analisis pada parameter Performance Expectancy, digunakan dua tahap perhitungan, yaitu total nilai yang diberikan setiap peserta dan nilai Performance Expectancy setiap Taxi Online. Langkah pertama adalah menghitung jumlah nilai setiap responden, kemudian menghitung nilai mean karena setiap parameter memiliki jumlah pernyataan yang berbeda. Persamaan perhitungan total nilai parameter dan hasil Performance Expectancy:

(8)

Total nilai parameter PE = ∑ nilai tiap variabel

Nilai PE =∑ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑃𝐸

n

Keterangan: n = jumlah peserta kuesioner (Venkatesh, 2003).

3.3.4.2 Metode Analisis Parameter Effort

Expectancy

Pada metode analisi parameter Effort Expectancy, Langkah pertama adalah menghitung jumlah nilai setiap responden, kemudian menghitung nilai mean karena setiap parameter memiliki jumlah pernyataan yang berbeda. Persamaan perhitungan total nilai parameter dan hasil Effort Expectancy:

Total nilai parameter EE = ∑ nilai tiap variable Nilai EE =∑ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐸𝐸

n

Keterangan: n = jumlah peserta kuesioner (Venkatesh, 2003).

3.3.4.3 Metode Analisis Parameter Social

Influence

Pada metode analisi parameter Social Influence, Langkah pertama adalah menghitung jumlah nilai setiap responden, kemudian menghitung nilai mean karena setiap parameter memiliki jumlah pernyataan yang berbeda. Persamaan perhitungan total nilai parameter dan hasil Social Influence:

Total nilai parameter SI = ∑ nilai tiap variabel Nilai SI =∑ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑆𝐼

n

Keterangan: n = jumlah peserta kuesioner (Venkatesh, 2003).

3.3.4.4 Metode Analisis Parameter

Facilitating Conditions

Kemudian Pada metode analisi parameter Facilitating condition, Langkah pertama adalah menghitung jumlah nilai setiap responden, kemudian menghitung nilai mean karena setiap parameter memiliki jumlah pernyataan yang berbeda. Persamaan perhitungan total nilai parameter dan hasil

Facilitating Conditions:

Total nilai parameter FC = ∑ nilai tiap variabel Nilai FC =∑ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐹𝐶n

Keterangan: dan n = jumlah peserta kuesioner

4. PENGUMPULAN DATA DAN HASIL

4.1 Hasil evaluasi

Hasil evaluasi kuesioner yang didapat dari hasil evaluasi parameter Performance Expectancy, hasil evaluasi parameter Effort

Expectancy, hasil evaluasi parameter Social Influence dan hasil evaluasi parameter

Facilitating Condition. Pada hasil evaluasi saya menjadikan responden 1 – 4 adalah pengguna Grab-car dan responden 5 – 8 adalah pengguna Uber.

4.1.1 Hasil Evaluasi Data Parameter

4.1.1.1 Performance Expectancy

Berikut merupakan data yang diperoleh dari para responden pada parameter

Performance Expectancy:

Tabel 5. Data evaluasi PE Grab-car

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 Tot al Res -1 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 33 Res -2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 33 Res -3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 36 Res -4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 37 Performance Expectancy = 34.75

Berdasarkan Tabel 5 Performance Expectancy pada Grab-car diperoleh nilai 34.75 yang berarti Grab-car mendapatkan penilliain puas pada segi performance expectations. Sedangkan Uber diperoleh nilai 32.75 yang berarti mendapatkan penilaian puas pada segi

Performance expectancy yang didapat seperti pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6. Data evaluasi PE Uber

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 Tot al Res -5 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 32 Res -6 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 30 Res -7 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 35 Res -8 1 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 34 Performance Expectancy = 32.75

Berdasarkan kedua tabel parameter PE di atas

Grab-

car memberikan tingkat

performance expectancy yang baik seperti seperti Tracking GPS dapat menunjukan lokasi dan tempat yang sudah ditentukan penumpang, serta kelancaran aplikasi bekerja pada system android yang sesuai dengan kebutuhan penumpang.

4.1.1.2 Effort Expectancy

Hasil data parameter EE pada Tabel 7 dan Tabel 8:

(9)

Tabel 7. Data evaluasi EE Grab-car No 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 Tot al Res -1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 34 Res -2 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 35 Res -3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 34 Res -4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 34 Effort Expectancy = 34.25

Berdasarkan Tabel 7 Effort Expectancy

pada Grab-car diperoleh nilai 34.25 yang berarti Grab-car mendapatkan penilliain puas pada segi

Effort Expectancy. Sedangkan Uber diperoleh nilai 34. 5 yang berarti mendapatkan penilaian puas pada segi Effort Expectancy. Berikut data EE Uber pada Tabel 8:

Tabel 8. Data evaluasi EE Uber

No 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 Tot al Res -5 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 34 Res -6 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 34 Res -7 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 35 Res -8 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 35 Effort Expectancy = 34.5

Berdasarkan kedua Tabel parameter EE di atas

Tingkat

Effort Expectancy yaitu memberikan kemudahan dalam belajar menggunakan aplikasi, memberikan petunjuk penggunaan serta fitur-fitur yang mudah dipelajari oleh pengguna. Pada penilaian Effort Expectancy Uber lebih unggul sedikit dibandingkan Grab-car.

4.1.1.3 Social Influence

Hasil data parameter SI pada Tabel 9 dan 10:

Tabel 9. Data evaluasi SI Grab-car

No 25 26 27 28 29 30 31 32 Total Res-1 3 2 3 2 3 2 3 2 20 Res-2 2 3 4 2 2 2 3 2 20 Res-3 3 3 3 2 3 2 3 2 21 Res-4 2 3 3 3 3 3 3 3 23 Social Influence = 21

Berdasarkan Tabel 9 Social Influence

pada Grab-car diperoleh nilai 21 yang berarti Grab-car mendapatkan penilliain puas pada segi

Social Influence. Sedangkan Uber diperoleh

nilai 20 yang berarti mendapatkan penilaian puas pada segi Social Influence.

Tabel 10 Data evaluasi SI Uber

No 25 26 27 28 29 30 31 32 Total Res-5 3 3 3 3 3 2 3 2 22 Res-6 2 3 3 2 2 2 3 2 19 Res-7 2 2 3 2 2 2 2 2 17 Res-8 3 2 3 2 3 3 3 3 22 Social Influence = 20

Berdasarkan data kedua aplikasi di tas Pada hasil Social Influence menunjukkan Grab-car lebih unggul sedikit dibandingkan Uber. Fitur yang berhubungan dengan pengaruh sosial ialah chating diantara pengemudi dan penumpang yang disediakan secara langsung oleh pihak Grab-car dan Uber. Sehingga jika terdapat tidak kesinambungan diwaktu pemesanan akan memiliki dampak secara langsung antara pengemudi dan penumpang.

4.1.1.4 Facilitating conditions

Hasil data parameter FC pada Tabel 11 dan Tabel 12:

Tabel 11. Data evaluasi FC Grab-car

No 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 1 4 2 4 3 Total Res -1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 33 Res -2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32 Res -3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Res -4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 35 Facilitating Conditions = 33.25

Berdasarkan Tabel 11 Facilitating Conditions pada Grab-car diperoleh nilai 33.25 yang berarti Grab-car mendapatkan penilliain puas pada segi Facilitating Conditions. Sedangkan Uber diperoleh nilai 32.5 yang berarti mendapatkan penilaian puas pada segi

Facilitating Conditions seperti pada Tabel 12

Tabel 12. Data evaluasi FC Uber

No 3 3 3 4 3 5 3 6 3 3 3 8 3 9 4 0 4 1 4 2 4 3 Total a l Res-5 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 31 Res-6 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 32 Res-7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 Res-8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 34 Facilitating Conditions = 32.5

Berdasarkan Tabel 5.4 Facilitating Conditions pada Grab-car diperoleh nilai 33.25

(10)

yang berarti Grab-car mendapatkan penilliain puas pada segi Facilitating Conditions. Sedangkan Uber diperoleh nilai 32.5 yang berarti mendapatkan penilaian puas pada segi

Facilitating Conditions.

Beberapa fasilitas yang disediakan Grab-car dan Uber

Chatting

 Mengatur jadwal keberangkatan jauh hari sebelumnya

 Set titik lokasi pengambilan dan pengantaran langsung di map tanpa memasukkan alamat

 Pembayaran Elektronik atau Saldo (Grabpay) hanya dimiliki oleh Grab, sedangkan Uber tidak tersedia penyimpanan saldo didalam aplikasi.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dimulai dari perencanaan dan pelaksanaan evaluasi hingga analisis hasil evaluasi diperoleh kesimpulan, antara lain :

Perbandingan usabilitas Taxi Online dari Grab-car dan Uber dalam aspek:

1. Harapan Hasil (Performance Expectancy) dalam penggunaan Grab-car dan Uber mendapatkan penilaian baik, hanya Grab-car lebih unggul sedikit.

2. Harapan dalam usaha penggunaan (Effort

Expectancy) Uber lebih mudah

dibandingkan Grab-car dari segi penggunaan dalam beroperasi dan kemudahan pada fitur.

3. Pengaruh Sosial (Social Influence) Grab-car lebih unggul dibandingkan Uber dari segi pengaruh penggunaan dalam kelompok ataupun masyarakat umum. 4. Kondisi Fasilitas (Facilitating Conditions)

dalam sarana dan fasilitas kedua Taxi Online mendukung dalam kegiatan ataupun pekerjaan seseorang maupun kelompok. Grab-car lebih baik dibandingkan Uber dalam Kondisi Fasilitas.

6. DAFTAR PUSTAKA

ETStudios. 2016.

http://www.et.co.id/2016/07/total-jumlah-pengguna-smartphone.html. Diakses pada tanggal 10 Februari 2017.

Dawes, John (2008), "Do Data Characteristics Change According to the number of scale points used? An experiment using 5-point,

7-point and 10-point scales," International Journal of Market Research, 50 (1), 61-77

Grab, 2017.

https://play.google.com/store/apps/details? id=com.grabtaxi.passenger. Diakses pada tanggal 10 Februari 2017.

Inet.com, 2017.

https://inet.detik.com/cyberlife/d- 3164332/hartanya-rp-80-triliun-ini-pendiri-Uber-yang-guncang-industri-taksi.

ISO 9241-11, Ergonomic Requirement for office work with visual display terminals (VDTs) – Part 11 : Guidance on usability. Lidia, dkk. 2014. Validating the Unified Theory

of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) tool cross-culturally”.

Mohammed, dkk. 2012. Analysis of Citizens’

Acceptance for E-government Service : Applying the UTAUT Model.

Nasir, Muhammad. 2013. Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT, Palembang. Universitas Bina Dharma Nielsen, J. (2000), Why you only need to test

with 5 users, www.nngroup.com, [diakses 10 Februari 2017].

Permana, Yana. 2016.

https://www.codepolitan.com/apa-bedanya-aplikasi-native-hybrid-dan-web. Diakses pada tanggal 10 Februari 2017. Reza, Jeko Iqbal. 2017.

http://tekno.liputan6.com/read/2838023/ini -3-jenis-aplikasi-mobile-yang-bakal-booming-di-2017?source=search. Diakses pada tanggal 10 Februari 2017.

Sepositif.com, 2017.

http://www.sepositif.com/2017/02/kisah-sukses-pendiri-Grab-anthony-tan.html Scholtz, Jean. 2002. Usability Evaluation,

National Institute of Standars and Technology.

Tahta, Prima. 2016. Perbandingan Penerimaan dan Usabilitas Launcher Android (MIUI, Zen UI, dan Samsung Launcher)

menggunakan Unified theory of

acceptance and use of technology (UTAUT).

Uber, 2017.

https://play.google.com/store/apps/details? id=com.Ubercab. Diakses pada tanggal 10 Februari 2017

Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS quarterly, 425-478.

Gambar

Gambar 1. Total Jumlah Pengguna Smartphone  Seluruh Dunia (ETStudios, 2016).
Gambar 2. Model Penelitian UTAUT   (Vankatesh, 2003)
Gambar 3. Kerangka Kerja Penelitian
Tabel 1. Parameter Evaluasi Performance
+3

Referensi

Dokumen terkait

Koefisien yang bernilai positif memiliki arti pengaruh searah antara variabel X2 ( Effort Expectancy ) terhadap variabel Y ( Intention to Use ), yang artinya apabila

al (2003) menyatakan bahwa penerimaan seseorang terhadap teknologi informasi user acceptane dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu Performance Expectancy (tingkat

Dalam hal ini peneliti akan menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen yang terdiri dari faktor ekspektansi kinerja ( performance expectancy ) , ekspektansi usaha ( effort

The instrument used was based on Mathematics Teaching with ICT MTICT, this was divided into different sections Student Perceived Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social

2.4 Penyusunan Kuesioner Pertanyaan pada kuesioner dalam penelitian ini disusun berdasarkan kriteria pada 10 variabel yang terdapat dalam UTAUT 2 yaitu Performance Expectancy, Effort

DATA ANALYSIS This section details descriptive results concerning the perceptions of students towards campus e-voting on factors such as performance expectancy, effort expectancy,

Instrumen Pernyataan Kuesioner Variabel Pernyataan Performance Expectancy PE1 Penggunaan aplikasi iPusnas akan meningkatkan efisiensi saya dalam membaca buku PE2 Penggunaan

Model UTAUT dipengaruhi langsung oleh empat konstruk utama yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition selain itu juga menjelaskan