• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Dalam Menggunakan Layanan Internet Banking Dengan Menggunakan UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) (Studi Pada Pengguna Internet Banking BRI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Dalam Menggunakan Layanan Internet Banking Dengan Menggunakan UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) (Studi Pada Pengguna Internet Banking BRI)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

3315

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Dalam Menggunakan

Layanan

Internet Banking

Dengan Menggunakan UTAUT

(Unified Theory

Of Acceptance And Use Of Technology)

(Studi Pada Pengguna

Internet Banking

BRI)

Sartika Amalia1, Ari Kusyanti2, Admaja Dwi Herlambang3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1sartika.amaliaa@gmail.com, 2ari.kusyanti@ub.ac.id, 3herlambang@ub.ac.id

Abstrak

Internet Banking adalah sebuah platform yang diberikan oleh masing-masing perbankan untuk mempermudah para nasabahnya melakukan transaksi tanpa harus pergi ke bank secara langsung. PT.Bank Rakyat Indonesia, Tbk meluncurkan layanan perbankan yaitu internet banking BRI pada tahun 2009. Internet Banking adalah salah satu layanan yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia sehingga dapat memudahkan dan melancarkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dimanapun dan kapanpun selama 24 jam penuh dan dapat di akses melalui web resmi milik Bank Rakyat Indonesia.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat nasabah dalam menggunakan layanan internet banking BRI. Penelitian ini menggunakan UTAUT (Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology) mengetahui variabel Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition dan Behavioral Intention. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara kuesioner dengan jumlah sampel yang digunakan antara 75-100 responden, dan jumlah data responden yang akan dianalisis dengan menggunakan regresi linier sebesar 100 data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition berpengaruh positif terhadap prilaku pengguna

(Behavioral Intention) dalam menggunakan layanan Internet Banking BRI.

Kata kunci: UTAUT, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Behavioral Intention

Abstract

Internet Banking is a platform provided by each bank to facilitate its customers to make transactions without having to go to the bank directly. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk launched banking services that internet banking BRI in 2009. Internet Banking is one of the services offered by Bank Rakyat Indonesia so as to facilitate and launch customers in banking transactions wherever and whenever for 24 hours and can be in access through the official web of Bank Rakyat Indonesia. This research is conducted to find out what factors can influence the interest of customers in using internet banking services BRI. This study uses UTAUT (Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology) to know the variables Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition and Behavioral Intention. This study uses data collection techniques in questionnaire with the number of samples used between 75-100 respondents, and the number of respondents data to be analyzed by using linear regression of 100 data. The result of this research concludes that Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition have positive effect to user behavior (Behavioral Intention) in using BRI Internet Banking service.

Keywords: UTAUT, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Behavioral Intention

1. PENDAHULUAN

(2)

Indonesia) bernama De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlansche HoofdHulp-en (Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia atau pribumi) yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di purwokerto, Jawa tengah. Dan sejak tanggal 1 Agustus 1992 berdasarkan pada undang-undang perbanan nomor 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) sampai sekarang (www.bri.co.id). Saat ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tercatat sebagai bank dengan jumlah unit kerja terbesar di Indonesia yaitu sebanyak 10.656 unit kerja di seluruh wilayah Indonesia dan seluruhnya terhubung secara real time online dan memiliki e-channel dengan total sebanyak 280.565.

Di era sekarang ini, dengan perkembangan teknologi informasi telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Perkembangan

internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perbankan. Internet banking adalah layanan perbankan yang bertujuan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam perbankan dengan memanfaatkan teknologi informasi (www.bri.co.id).

PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk meluncurkan layanan perbankan yaitu internet banking BRI pada tahn 2009. Internet banking

merupakan layanan perbankan elektronik yang memungkinkan nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan ponsel atau pun komputer dengan login ke web resmi dari bank BRI. Menurut Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan (2017) saat ini pengguna sms banking, mobile banking dan

internet banking meningkat 270% dari 13,6 juta pada tahun 2012 menjadi 50,4 juta pada tahun 2016 nasabah dan sedang kan frekuensi transaksi perbankan meningkat 169% dari 150,8 juta transaksi pada tahun 2012 menjadi 405,4 juta transaki pada tahun 2016. Menurut Direktur Konsumer BRI (2017), mengatakan bahwa pertumbuhan transaksi internet banking pada tahun 2016 mencapai 83% dengan pengguna mencapai 93%. Indonesia menduduki peringkat 6 terbesar di dunia dalam hal pengguna internet dengan jumlah pengguna mencapai 112 juta

orang menurut lembaga riset pasar e-marketer

(2017). Dengan pengguna internet yang besar besar kemungkinan minat pengguna dalam menggunakan layanan internet banking.

Jumlah pengguna internet yang tidak sedikit tidak menutup kemungkinan bahwa pengguna layanan internet banking juga semakin bertambah. Di kota malang, Jawa timur jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai 160.000 juta jiwa berdasarkan data dari (KOMIMFO, 2017). Banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan Internet banking nasabah bisa menghemat waktu dan tenaga. bagi nasabah tidak perlu lagi antri lama di bank. Keuntungan yang lain, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan ponsel maupun komputer kapan saja dan dari mana saja (asalkan tersedia jaringan internet). Nasabah dapat menggunakan layanan internet banking dengan login ke halaman web bank yang diguanakan dengan memasukan user id dan memasukan password. Sedangkan bagi pihak bank, internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional. Internet banking akan mengurangi nasabah yang datang ke bank, sehingga bank dapat menggunakan kantor yang lebih kecil dan pegawai yang lebih sedikit. Transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking adalah transfer uang, pengecekan saldo, mutasi rekening, pembayaran tagihan-tagihan, informasi rekening, transaksi-transaksi, dan lain-lainnya. Dengan kelengkapan fitur-fitur dari internet banking itu sendiri menjadi sebuah kelebihan di bandingakan dengan teknologi yang lainnya.

Meskipun banyak fitur-fitur yang ditawarkan dari layanan internet banking, tetapi laporan dari pihak bank dan nasabah masih banyak yang enggan untuk menggunakan layanan internet banking yaitu faktor dari kurangnya kemampuan dalam mengoprasikan

(3)

percaya.

Permasalahan mengenai bagaimana masyarakat dapat menerima dan mempergunakan layanan internet banking ini secara maksimal akan dijelaskan dengan menggunakan framework UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) bertujuan untuk mengetahuai faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi yang berhubungan dengan performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition dan Behavioral Intention.

Teknologi UTAUT telah digunakan di penelitian Samuel dan Hillar, di penelitiannya yang berjudul “Using the Utaut model to analyze

students’ ICT adoption”.

Menurut Venkatesh et al. (2003) ekpektasi kinerja (Perfomance Expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu merasa jika sistem dapat membantunya dalam meningkatkan pekerjaannya, Maka semakin besar pengguna merasakan jika sistem tersebut dapat membantunya dalam meningkatkan pekerjaannya maka akan lebih signifikan mempengaruhi niat pengguna dalam

menggunakan sistem tersebut.

Menurut Venkatesh et al. (2003) Harapan usaha (Effort Expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya, bahwa menggunakan sistem akan bebas dari upaya atau usaha. Semakin tinggi seseorang merasa kemudahan dalam menggunakan sistem dan seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan mengurangi dari upaya dan usaha maka semakin signifikan mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem tersebut.

Menurut Venkatesh et al. (2003) pengaruh sosial (Social Influence) didefinisikan sejauh mana seorang individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan sistem. Pengaruh sosial terkait dengan adanya pihak lain seperti keluarga, sahabat, kerabat, tetangga yang memberikan motivasi dan dorongan dalam penggunaan suatu aplikasi atau layanan. Semakin tinggi individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem.

Menurut Venkatesh et al. (2003) kondisi yang memfasilitasi (Facilitating Condition)

didefinisikan tingkat dimana seseorang percaya bahwa sarana dan prasarana ada untuk mendukung dalam penggunaan sistem. Semakin

tinggi dimana seseorang percaya bahwa sarana dan prasarana ada untuk mendukung dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem.

Menurut Venkatesh et al. (2003) niat prilaku

(Behavioral Intention) didefinisikan suatu keinginan individu dalam melakukan suatu prilaku tertentu untuk menggunakan sistem. Niat berprilaku dalam menggunakan sistem yang baru dipengaruhi oleh sikap pengguna dan kegunaan sistem. Semakin tinggi keinginan individu dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem.

2. METODOLOGI

Gambar 1. Alur Penelitian diadaptasi dari (Suryabrata, 2015)

Berdasarkan gambar 2, pada tahap awal penelitian ini akan dilakukan mengidentifikasi masalah, menentukan permasalahan, dan kemudian melakukan perumusan masalah yang telah dipilih oleh peneliti, selanjutnya pada tahap ini peneliti melakukan studi literatur dengan mencari kajian pustaka dari bermacam-macam sumber penelitian melalui buku, jurnal, buku elektronik serta laporan penelitian-penelitian sebelumnya yang sesuai dengan penelitian, setelah itu menyusun hipotesis, hipotesis pada sebuah penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian dan kebenarannya masih harus diuji secara empris. Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis, yaitu sebagai berikut: (H1) Perfomance

Expectancy memiliki pengaruh terhadap

Behaviora lntention; (H2) Effort Expectancy

memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention; (H3) Social Influence memiliki

pengaruh terhadap Behaviora lntention; (H4)

(4)

Gambar 2.

Paradigma Penelitian dan

Hipotesis

Menentukan rancangan Penelitian meggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Penelitian koresional adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel pada satu faktor atau lebih faktor berdasarkan dari koefisien korelasi (Suryabrata, 2015). Kelompok variabel tergantung (dependen) adalah Behaviora lntention. Sedangkan kelompok variabel bebas (Independen) adalah Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition.

Penelitian ini menggunakan skala likert

lima poin. skala likert lima poin merupakan skala tingkat kesetujuan terhadap pernyataan yang menjadi indikator dengan rentan 1 : Sangat Tidak Setuju sampai 5 : Sangat Setuju. Langkah-langkah dalam mengembangkan instrumen penelitian, yaitu: (1) pengembangan spesifikasi instrumen; (2) penulisan bulir-bulir pernyataan atau pertanyaan; (3) telaah atau revisi bulir-bulir pernyataan atau pertanyaan (Expert Judgement); (4) perakitan bulir pernyataan atau pertanyaan ke dalam instrumen penelitian; (5) uji coba instrumen; (analisis hasil uji coba (Pengujian validitas dan reliabilitas); dan (7) penentuan perangkat akhir instrumen;

Penelitian ini menggunakan jenis data primer oleh karena itu data yang diperoleh dari sumber primer, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner yang telah disusun. Responden yang dipilih untuk mengisi kuesioner adalah nasabah bank BRI yang menggunkan layanan Intenet banking untuk dapat dipercaya dalam pengisian kuesioner.

Menentukan sampel dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 112 responden. Pengmpulan data

dengan teknik kuesioner dan format pernyataan yang digunakan pada penelitian ini adalah pernyataan tertutup.

Analisis data dalam penelitian ini digunakan uji regresi linier sederhana. Pengujian ini untuk melihat hubungan antar variabel sesuai dengan hipotesis yang telah dirancang. Hasil dari analisis deskriptif melihat nilai rata-rata (mean)

pada setiap variabel. Hasil dari analisis ststistik deskriptif kemudian digolongkan pada enam kategori skala berdasarkan dengan kategorisasi Azwar (2012).

Tabel 1. Kategori Skala

Rentang Skor Kategori

83.35 < X < 100 Sangat tinggi 66.68 < X < 83.35 Tinggi 50.01 < X < 66.68 Cukup tinggi 33.34 < X < 50.01 Cukup rendah 16.67 < X < 33.34 Rendah

0 < X < 16.67 Sangat rendah

Inteprestasi hasil analisis data Statistik deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang terkumpul menjadi sebuah informasi. Dalam penelitian ini statistik deskiptif yang dihasilkan yaitu deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi , varian, median, dan modus pada lima variabel, yaitu: (1) Performance Expectancy, (2) Effort Expectancy, (3) Social Influence, (4) Facilitating Condition, dan (5) Behavioral Intention. Dalam hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji regresi linier sederhana interprensi yang dihasilkan yaitu penarikan kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis yang dirumuskan apakah hipotesis yang telah diuji diterima atau di tolak.

3. HASIL

Jumlahdata yang terkumpul dalam penelitian ini adalah 112 data, setelah dilakukan uji mising values, maka dari hasil pengujian tidak terdapat data yang kosong (0 missing data). Dalam penelitian ini penghitungan nilai mahalanobis yang telah didapat yaitu 42,979. Data yang digunakan sebanyak 112 data dan terdapat 12 data yang akan dieliminasi karena memiliki nilai mahalanobis melebihi nilai batas 42,979 (Field, 2009). Data yang akan dilanjutkan pengujian asumsi adalah sebanyak 100 data.

(5)

menggunakan Kolmogrorov-Smirnov Test pada setiap model regresi sebesar 0,2 (>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data model regresi berdistribusi secara normal; (2) Homogenitas, hasil dari pengujian dengan menggunakan

Lavene Test pada setiap model regresi mendapatkan nilai lebih dari 0,05 yang berarti data tersebut bersifat homogen; (3) Linieritas, hasil dari pengujian dengan menggunakan uji

test for linearity pada setiap model regresi mendapat nilai tidak lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua model tersebut dapat dikatakan linier; dan (4) Heterokedastisitas, hasil pengujian dengan uji Glesjer didapat nilai signifiakansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak mengandung adanya heterokedastisitas.

Variabel Performance Expectancy memiliki tiga indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak tujuh pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

Performance Expectancy dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 2.

Tabel 2. Nilai Performance Expectancy

Variabel Indikator Mean

(%)

Nilai Performance Expectancy 85% Sangat Tinggi

Variabel Effort Expectancy memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

Effort Expectancy dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 3.

Tabel 3. Nilai Effort Expectancy

Variabel Indikator Mean (%)

Complexity 83% Tinggi

Nilai Effort Expectancy 85% Sangat Tinggi

Variabel Social Influence memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak lima pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

Social Influence dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 4.

Tabel 4. Nilai Social Influence

Variabel Indikator Mean

(%)

Nilai Social Influence 85% Sangat Tinggi

Variabel Facilitating Condition memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

Facilitating Condition dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 5.

Tabel 5. Nilai Facilitating Condition

Variabel Indikator Mean

(%)

Compatibility 83% Tinggi

Nilai Facilitating Condition 85% Sangat Tinggi

Variabel Behavioral Intention memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

Behavioral Intention dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 6

Tabel 6. Nilai Behavioral Intention

Variabel Indikator Mean

(%)

(6)

Dari 100 data yang telah dilakukan uji asumsi selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji regresi sederhana sesuai model regresi yang telah ditentukan untuk mencari hubungan keterkaitan antara variabel penelitain sesuai dengan pengujian hipotesis.

Hasil hipotesis pertama yang menduga adanya pengaruh Performance Expectancy

terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 5,573 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh

Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Performance Expectancy didapat sebesar 24,1%.

Hasil hipotesis kedua yang menduga adanya pengaruh Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,671 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention

diterima, hasil pengaruh Effort Expectancy

didapat sebesar 43,4%.

Hasil hipotesis ketiga yang menduga adanya pengaruh Social Influence terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,903 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Social Influence terhadap Behavioral Intention

diterima, hasil pengaruh Social Influence didapat sebesar 44,7%.

Hasil hipotesis keempat yang menduga adanya pengaruh Facilitating Condition

terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,67 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh

Facilitating Condition terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Facilitating Condition didapat sebesar 43,4%.

Tabel 7. Nilai Pengujian Hipotesis

Hipotesis Hasil Pengaruh

H1

Expectancy Diterima 43,4%

memiliki

perfomance Expectancy secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam

perfomance Expectancy merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh perfomance Expectancy terhadap Behavioral Intention.

Samuel dan Hillar (2014) dan Feras Fares Al

Mashagba dan Mohammad Othman Nassar

(2012).

Effort Expectancy secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention

sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam Effort Expectancy

merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh

Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention.

Samuel dan Hillar (2014) dan Feras

Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman

Nassar (2012).

Social Influence secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention

sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam Social Influence

merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh

(7)

Samuel dan Hillar (2014) dan Feras Fares Al

Mashagba dan Mohammad Othman Nassar

(2012).

Facilitating Condition secara positif memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam

Facilitating Condition merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh Facilitating Condition

terhadap Behavioral Intention.

Samuel dan

Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba

dan Mohammad Othman Nassar (2012).

5. SIMPULAN

Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil variabel perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Sosial Influence, Facilitating Condition memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Behavioral Intention.

Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan layanan

internet banking adalah variabel perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Sosial Influence, Facilitating Condition dengan kreteria dan nilai yang sesuai pada pengujian yang telah dilakukan..

6. DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, W. dan Jogiyanto., 2015. Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. ANDI. Yogyakarta. Alalwan, Ali Abdallah, Yogesh K.Dwivedi dan

Nripendra P.Rana. 2017.Factors

influencing adoption of mobile banking

by Jordanian bank customers:

Extending UTAUT2 with trust.

International Journal of Information Management, Vol.37, No.2, pp.99-110. Azwar, S., 2015. Reliabilitas dan Validitas. 4th

ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chardio, F.H., 2011. Studyingacceptance of

online banking information system: a struktural equation model. S3. Brunel Bussiness School, Brunel University London. Tersedia di : https://core.ac.uk/download/pdf/338499 .pdf

Davis, F.D., et al., 1992. Extrinsic and Intrinsic

Motivation to Use Computers in the Workplace. Journal of Applied Social Psyhology, 22(14), pp.1111-1132. Field, A., 2009. Discovering statistic using spss.

3rd ed. [e-book]. Sage Publications.

[online] Tersedia di:

http://fac.ksu.edu.sa/sites/default/files/k tb_Iktrwny_shml_fy_lhs.pdf

Ghozali, l., 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan progtram IBM SPSS 23. 8th ed. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, J.F., Black , W.C., Babin, B.J. & Andersn, R.E, 2010. Multivariate Data Analysis. 7th ed.

Haq, O.S.W., 2016. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi publikasi foto pribadi pengguna instagram dengan menggunakan structural eqution modelling. S1. Universitas Brawijaya Hartanto, Andi.2013.Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Penerimaan Layanan Internet Banking:Studi Kasus Terhadap Bank XYZ. Jakarta:Universitas Indonesia.

Hasibuan, Sulaidi. 2016. Pengertian Internet Banking. [online] tersedia di : <http://www.sulaidihasibuan.com/2015 /09/pengertian-internet-banking.html> Jogianto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem

Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Latan, H. dan Gudono., 2012. Structural

Equation Modeling. BPFE. Yogyakarta. Likert, R. 1932. A Technique for the Measurement of Attitudes. Archives of Psycchology, 22, p.14. New York. Marezco, Tonny. 2014. Sejarah Internet

Banking. [online] tersedia di : <https://tonnymarezco.wordpress.com/ 2014/04/17/sejarah-internet-banking/> Oruc, O.E. dan Tatar.2017. An investigation of

factors that affect internet banking usage based on structural equation modelling. Computers in Human behavior, 66,pp.232-235.[online] Tersedia di: http://dx.doi.org.sci-hub.cc/10.1016/j.chb.2016.09.059 [Diakses 2 Maret 2017].

(8)

Information and communication Technology (IJEDICT), pp. 75-86. Santoso, S., 2015. Menguasai Statistik

Multivariant Konsep Dasar dan Aplikasi SPSS. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sekaran, U., 2006.Metodologi Penelitian Untuk Bisnis 1. 4th ed. Jakarta: Salemba Empat.

Siregar, Syofian. 2014. Statistika Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudiana dan Handayani, Trie. Analisis Penerapan Model Utaut (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) Terhadap Perilaku Pengguna Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Pada Sttnas Yogyakarta). Yogyakarta:Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

Sugiyono., 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono., 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Sulistiyarini, Susi. Pengaruh Minat Individu Terhadap Penggunaan Mobile Banking: ModelKombinasi Technology Acceptance Model (Tam) Dan Theory Of Planned Behavior (Tpb).Malang:Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Suryabrata, S., 2015. Metodologi Penelitian. 2nd en. Jakarta: Rajawali Press.

Thomas, Troy Devon,Lenandlar Singh dan Kemuel Gaffar. 2013.The utility of the UTAUT model in explaining mobile learning adoption in higher education in Guyana. International Journal of Education and Development using Information and Communication Technology. pp.71-85.

Tongco, M.D.C 2007. Purposive sampling as a tool for informant selection. A journal of

Plants, people, and Applid Research, 158, p.147-158, [online] tersedia di :

<http:hl-128-171-57-22.library.manoa.hawaii.edu/bitstrem/1 05125/227/4/l1547-3465-05-147.pdf. Triandis, H.C., Value, Attitudes, and

Interpersonal Behavior, University of Nebraska Press, Licoln, NE, 1989, pp. 195-259.

Trihendradi, Cornelius.2013. Step by step IBM SPSS 21. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Venkatesh, V., et al., 2003 User Acceptance of

Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly, 27(3), pp.425-478.

Wibiadila, Ikbar.2016. Pengaruh Kegunaan, Kemudahan, Resiko, Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Mobile Banking. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Winarko, Bambang dan Lufina Mahadewi.

Penerapan Metode UTAUT untuk MemahamiPenerimaan Aplikasi Kamus Istilah Akuntansi pada Smartphone.Sampoerna School Business.

Wiyono, G.,2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0. 1st ed. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Yang, W.-C., 2012. Applying Content Validity

Coefficient and Homogeneity Reliability Coefficient to Investigate the Experiental Marketing Scale For Leisure Farms. Doctor of Philosophy Candidate. Taiwan: National Pingtung University of Science and Technology. Yu, Chian So.2012.Factors Affecting

Gambar

Gambar 1. Alur Penelitian diadaptasi dari (Suryabrata, 2015)
Gambar 2. Paradigma Penelitian dan Hipotesis
Tabel 4. Nilai Social Influence
Tabel 7. Nilai Pengujian Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Barisan pengantar ararem tersebut, diantanya: pertama, kelompok kelurga inti (yang dituakan) terdiri dari para perempuan atau ibu-ibu dengan busana adat Biak,

Dalam perancangan layar konfirmasi pemesanan ini hanya admin yang dapat mengakses halaman ini, didalam halam menu konfirmasi pemesanan ini admin dapat melihat dan

Masalah aktual: Masalah aktual: kecemasan kecemasan Masalah Masalah potensial potensial Perdarahan Perdarahan berulang dan berulang dan Anemia sedang Anemia sedang Agar

Web series terdiri dari episode satu sampai final (delapan), Perilaku positif terlihat dan tergambarkan oleh adegan-adegan di episode satu, episode tiga dan

penulis melakukan wawancara terhadap guru bimbingan konseling yang ada di Mts Sunan Giri Driyorejo Gresik guna mendapatkan gagasan – gagasan yang akan di terapkan

It wasn’t until she’d arrived in Chicago, taken a good hard look at her assets and, for the first time, dug deep into the legacy Almángel had left on the music world that

variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen yang.. dilakukan oleh konsumen Jank-Jank Wings

memberikan berbagai nikmat baik kesehatan, waktu sempat, dan kenikmatan lain yang tak dapat kita hitung sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ PENERAPAN