• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberlanjutan program pada komunitas GWL. Mendorong komunitas GWL yang lebih berdaya. Pembentukan Kader Peduli AIDS Mappi Papua.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keberlanjutan program pada komunitas GWL. Mendorong komunitas GWL yang lebih berdaya. Pembentukan Kader Peduli AIDS Mappi Papua."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Wisma Sirca Lantai 2 Jalan Johar No 18 Jakarta Indonesia 10340 Telp: +62.21.3905918 Fax: +62.21.3905919 www.aidsindonesia.or.id

I

ndonesia menjadi

inisiator

ASEAN

Cities Getting to

Zero

yang bertujuan

memperkuat

komit-men pemimpin

ne-gara, dalam

mere-alisasikan pencegahan

dan penanggulangan

AIDS yang efektif.

BERITA KPA NASIONAL

Bapak HR. Agung Laksono, Menkokesra selaku Ketua KPAN membuka Sesi Getting to Zero Indonesia dalam rangkaian ICAAP XI di Bangkok Thailand

Monev Pendidik Sebaya Remaja Melihat perkem-bangan program pendidik sebaya remaja (Hal 2) Peningkatan Ka-pasitas Sekretariat Mendorong ke-pemimpinan Sekre-taris KPAN yang efektif

(Hal 2)

Monev Pelatihan Mata ajar HIV dan AIDS

Melihat kemajuan pelaksanaan kuriku-lum HIV dan AIDS (Hal 4)

Keberlanjutan pro-gram pada komuni-tas GWL

Mendorong komu-nitas GWL yang le-bih berdaya (Hal 3) PMTS Lokasi Km 15 Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Hal 6)

KEGIATAN KPA PROPINSI/KABUPATEN/KOTA

LAPORAN

LAIN

Pernas Rencana Kerja LSL (Hal 3)

Diseminasi dan Pening-katan Kualitas Penelitian

(Hal 4)

ICAAP XI Bangkok (Hal 6)

Program PMTS di Kota Medan Sumatera Utara

(Hal 6)

Pembentukan Kader Peduli AIDS Mappi Papua (Hal 7)

Sosialisasi HIV dan AIDS Wakatobi Sulawesi Tenggaran (Hal 7)

(2)

K

omisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bekerja sama dengan Fokus Muda dan jaringan Populasi Kunci (OPSI, GWL dan PKNI) telah melaksanakan serangkaian pelatihan penguatan pendidik sebaya pada populasi kunci remaja GWL, penasun dan Pekerja Seks. Pelatihan dilaksanakan dengan mengadaptasi modul Newgen yang berfokus pada kepemimpinan kelompok orang muda berisiko untuk mulai menyusun rencana aksi di daerahnya masing-masing.

Untuk mengukur kualitas pelatihan dan rencana tindak lanjut peserta, KPA Nasional melaksana-kan lokakarya monev pelaksanaan pelatihan pendidik sebaya pada populasi kunci tersebut. Lokakarya dilaksanakan di Jakarta 28-29 Novem-ber 2013 mengundang perwakilan populasi kunci dan pemangku kepentingan lainnya.

Rekomendasi lokakarya agar pelatihan serupa dapat tetap dilaksanakan di tahun mendatang dengan memperhatikan pemilihan peserta, penambahan materi gender dan seksualitas, serta melakukan penilaian risiko pribadi untuk setiap populasi kunci remaja.

Lokakarya dilaksanakan pada 11-14 November di Jakarta diikuti oleh Pelaksana program.

Materi yang diberikan berfokus pada mengenal kondisi dan situasi lapangan dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, peserta juga dibekali

informasi tentang VCT, LKB dan penyusunan kebijakan HIV dan AIDS.

Dalam lokakarya, para peserta saling berbagi pengalaman dalam menghadapi permasalahan di lapangan.

Pasca lokakarya, Sekretariat KPA diharapkan meningkatkan fungsi koordinasi, serta men-dorong peran yang lebih aktif anggota KPA di masing-masing wilayah, baik SKPD, populasi kunci dan dunia usaha.

PENINGKATAN KAPASITAS TIM SEKRETARIAT KPAK/K MANDIRI

D

alam upaya pemerataan kemampuan SDM di Sekretariat KPA Kabupaten dan Kota mandiri, KPAN mengadakan Lokakarya peningkatan kapasitas dan

keterampilan bagi staf Sekretariat KPA dari 31 kabupaten dan kota Mandiri dari 31 Provinsi.

LOKAKARYA MONEV PENGUATAN PENDIDIK SEBAYA POPULASI KUNCI REMAJA

Peserta pertemuan mengikuti pembukaan acara yang disampaikan oleh Deputi Sekretaris KPAN bidang Program.

Perwakilan Sekretariat KPA Kob/Kota mandiri berbagi pengalaman upaya penanggulangan AIDS di daerah

(3)

K

PAN dengan dukungan DKIA telah menyusun kerangka kerja logis program LSL yang tertuang dalam rencana kerja. Rencana kerja disusun oleh pengelola KPA di 10 kota dan 10 provinsi agar program dapat terlaksana secara terpadu dengan program penjangkauan LSM dan Dinkes.

Untuk itu sebagai penjabarannya dilakukan Pertemuan Nasional untuk menyusun program

kerja LSL di tahun 2014. Lokakarya diadakan di Jakarta pada 26-28 November 2013, diikuti oleh Pengelola program dari 10 Kabupaten dan Kota. Pada pertemuan ini peserta mendapat

pemahaman tentang tujuan serta hasil yang diharapkan. Peserta dibekali pemahaman kerangka logis kerja program LSL, sekaligus melakukan identifikasi permasalahanterkait program LSL di daerah masing-masing.

Peserta juga mendapat penjelasan dari Kemkes dan PKBI tentang kerjasama dan mekanisme koordinasi di wilayah masing-masing.

Terkait dengan penyusunan rencana kerja, peserta dilatih untuk membuat rencana kerja (work plan) berdasarkan kerangka kerja logis dan ketersediaan dana yang ada.

Pada hari terakhir, Sekretaris KPAN memberikan arahan, agar disusun rencana kerja sampai Juni 2014 yang berkualitas, jelas dan inovatif.

Pasca pertemuan diharapkan proposal dan rencana yang telah disusun agar terus dijaga proses pelaksanaannya sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama KPAN. Selain itu secara rutin juga akan terus dilakukan monitoring.

KEBERLANJUTAN PROGRAM TERINTEGRASI BAGI KOMUNITAS LSL DAN WARIA

D

alam upaya meningkatkan kapasitas komunitas LSL dan Waria dalam pengelolaan dan memastikan

keberlanjutan program yang terintegrasi, KPAN melakukan pertemuan yang diikuti oleh

pengelola program.

Pertemuan dilaksanakan di Jakarta, 18-22 November 2014, bertujuan untuk sosialisasi, menganalisis gap dan merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat dijalankan.

Dalam pertemuan. peserta diberikan materi penguatan agar lebih mempertajam

perencanaan CBO sesuai dengan kondisi terkini. Secara praktis, para peserta dibimbing dalam teknis pembuatan proposal, menghitung anggaran program, hingga evaluasi.

PERTEMUAN NASIONAL UNTUK PENYUSUNAN RENCANA KERJA PROGRAM LSL

Sesi diskusi dalam pertemuan membahas tentang logical frame work program LSL

Diskusi peserta dalam penyusunan rencana kerja dan pro-posal program LSL dan waria

(4)

S

ejalan dengan penyediaan kurikulum yang komprehensif sejak tahun 2011, strategi mengintegrasikan materi manajemen HIV

dan AIDS ke dalam sistem pendidikan dan pelati-han juga mutlak dilakukan. Dengan demikian, materi manajemen HIV dan AIDS dapat direplikasi di pusat pendidikan manapun di Indonesia. Untuk itu sebagai bagian dari proses pemantauan dilakukan pertemuan evaluasi dari kegiatan yang selama ini dilakukan. Pertemuan evaluasi dilaku-kan di Jakarta, 26-28 November 2014 melibatdilaku-kan 40 orang tim pengajar perguruan tinggi yang me-laksanakan kurikulum.

Sebagai tindak lanjut pertemuan, akan diterapkan sistem monitoring kegiatan peningkatan kapasitas SDM berskala nasional dan pengembangan indika-tor yang masuk ke dalam sistem monev pelatihan.

membahas evaluasi program Penasun dan pelak-sanaan program HIV di Sekolah (Hebat).

Salah satu tindak lanjut lokakarya akan dilakukan integrasi manajemen data hasil penelitian bidang HIV dan AIDS yang salah satunya melalui

pengembangan direktori dalam website dan juga integrasi penelitian dengan Balitbang Kemkes.

LOKAKARYA DISEMINASI DAN PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN HIV DAN AIDS

P

enelitian yang baik sangat menekankan pentingnya koordinasi antar kelompok-kelompok penelitian yang ada di berbagai instansi dan organisasi. Di samping itu, penelitian yang bersifat operasional perlu ditingkatkan pe-manfaatannya oleh pelaksana program penang-gulangan HIV dan AIDS.

Demikian, salah satu pokok bahasan dalam Lo-kakarya Diseminasi dan Kualitas Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 26-28 November 2013 di Jakarta. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan sepanjang tahun 2013. Dalam pertemuan ini dikaji beberapa hasil penelitian, antara lain kajian kebijakan penang-gulangan AIDS dan interaksi layanan kesehatan dan desentralisasi dari UGM. Kajian lainnya adalah dari Tim RS. Hasan Sadikin, Bandung yang

PEMANTAUAN DAN EVALUASI HASIL PELATIHAN UNTUK PELATIH MATA AJAR HIV

Pokja penelitian KPAN dalam satu acara di BPPT Ibu Ina Yuniati, mewakili Pendidikan Kebidanan dan

(5)

D

elegasi Indonesia berpartisipasi aktif dalam kegiatan Konferensi HIV dan AIDS tingkat Asia Pasifik (ICAAP) di Bangkok, 18-22 November 2013. Delegasi yang dipimpin langsung Menkokesra selaku Ketua KPAN,

mengi-kuti dan menghadiri beberapa sesi penting antara lain simposium kemajuan program Getting to Zero, pertemuan satelit dan presentasi poster. Dalam sesi satelit ATFOA tanggal 20 November 2013 yang berjudul Localization of ASEAN Cities Getting to Zeroes, Indonesia menampilkan keber-hasilan 3 daerah pelaksana program PMTS yaitu Merauke Papua, Bali dan Tanjungpinang Kepri.

Dalam kegiatan ini delegasi Indonesia juga berke-sempatan menimba ilmu dan berbagi pengala-man melaksanakan upaya pencegahan HIV dari negara Asia Pasifik lainnya melalui kegiatan pam-eran dan kunjungan ke beberapa pusat informasi di area konferensi.

Di tempat baru juga telah dilakukan penyegaran, mi-salnya ruang Pusat Informasi AIDS Nasional merang-kap perpustakaan lebih luas dan nyaman, ruang kerja antar staf yang lebih terkoordinasi. Diharapkan para staf dan tamu yang datang juga akan lebih semangat dalam bekerja untuk penanggulangan AIDS ke depan.

PERESMIAN KANTOR BARU SEKRETARIAT KPA NASIONAL

S

etelah lebih dari 7 tahun menempati Menara Topas lantai 9, Sekretariat KPAN kemudian pindah kantor. Kantor baru Sekretariat KPAN beralamat di Wisma Sirca lantai 2, Jalan Johar no 18 Jakarta Pusat.

Peresmian kantor baru dilakukan oleh Menkes selaku Wakil Ketua KPA Nasional, Ibu Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH, yang ditandai dengan pembukaan tirai KPAN. Dalam sambutan singkat peresmian, Menkes yang juga Mantan Sekretaris KPAN periode 2006-2012 menyatakan amat bangga dan terkesan. Beliau berpesan agar kantor baru dapat memberi semangat sekaligus penyegaran bagi para staf, agar dapat bekerja lebih produktif di tahun mendatang. Peresmian kantor dihadiri oleh perwakilan anggota KPAN, Kementerian/Lembaga, LSM, jaringan populasi kunci, mitra pembangunan nasional dan internasional dan masyarakat peduli HIV lainnya.

ICAAP XI BANGKOK THAILAND

Menteri Kesehatan selaku Wakil Ketua KPAN, Dr. Nafsiah Mboi secara simbolis melakukan pembukaan papan nama kantor baru Sekretariat KPAN.

Prof. Tjandra Yoga, Dirjen P2PL Kemenkes RI, dalam satu sesi kelas Indonesia di ICAAP IX Bangkok

(6)

L

okasi Km. 15 yang terletak di Kota

Tanjungpinang Provinsi Kepri, terlihat seperti perkampungan masyarakat pada umumnya, karena di Km 15 ada juga masyarakat yang tinggal. Lokasi ini bernama Km. 15 dikarenakan berada 15 Km dari pusat Kota Tanjungpinang.

Lokasi KM 15 sempat mengalami jatuh bangun pelak-sanaan program PMTS, yang tadinya berjalan baik, tetapi karena berbeda kebijakan, sempat kosong. Na-mun demikian, sejak tahun 2012, program kembali dibangkitkan. Kerjasama antara KPA Kota, LSM dan pendidik sebaya terus ditingkatkan.

Lokasi Km 15 kembali mengintensifkan penyediaan dan penggunaan kondom serta pemeriksaan rutin pada WPS. Meskipun disadari bahwa layanan klinik terdekat berada sekitar 5 km, untuk itu layanan mo-bile clinic akan digalakkan kembali.

Saat ini, kegiatan penjangkauan dan pendampingan di Km. 15 dilakukan oleh beberapa LSM, antara lain PKBI, KOMPAK, LSM SADAR dan Yayasan Bentan Serumpun. Saat ini WPS Km. 15 membentuk suatu Organisasi Rakyat dengan nama Organisasi Pekerja Seks 15 yang lebih dikenal dengan sebutan OP15.

pelabuhan Belawan dan juga pemangku kepentingan lokal.

Meski demikian, masih ada beberapa tantangan dalam pelaksanaan, misalnya kualitas SDM Pokja lokasi serta kemampuan negosiasi kondom yang kurang di kalangan PS.

PROGRAM PMTS DI KOTA MEDAN

SUMATERA UTARA

K

ota Medan, Sumatera Utara setidaknya terdapat 2 lokasi transaksi seks yang cukup besar yaitu Medan Selayang dan Medan Tuntungan. Di kedua lokasi, program PMTS telah mulai berjalan baik, ditandainya dengan

bergulirnya pelaksanaan 4 pilar PMTS. Kerjasama KPA Kota dengan LSM juga makin intensif. LSM melakukan pemberdayaan pada PS dan LBT dengan meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan serta kemandirian dalam pencegahan dan penanggulangan IMS, HIV dan AIDS melalui pendekatan kelompok.

Selain itu dilakukan penguatan peran pemangku kepentingan lokal dalam pencegahan dan

penanggulangan AIDS, dengan kegiatan antara lain sosialiasi program ke aparat kecamatan, pengelola

LOKASI KM 15 TANJUNG PINANG, MEMBANGKITKAN KEMBALI PROGRAM PMTS

Klinik Kencana di lingkungan Lokasi 15 yang ke depan akan dibangkitkan kembali fungsinya untuk pemeriksaan rutin

Sosialisasi program HIV dan AIDS di sekitar daerah lokasi di Kota Medan, melibatkan aparat kecamatan dan masyarakat

(7)

S

ituasi HIV dan AIDS di Kabupaten Mappi tak lepas dari perjalanan situasi dan

perkembangan di Kabupaten Merauke sebagai kabupaten induk. Tahun 2002 di Mappi sudah ditemukan kasus AIDS. Sejak Mappi menjadi kabupaten defenitif, penatalaksanaan HIV dan AIDS mulai berjalan. Kasus HIV dan AIDS sejak 2002 hingga 2013 terus mengalami peningkatan.

Menimbang luasnya wilayah di Kabupaten Mappi, maka KPA Kabupaten Mappi merasa perlu melakukan pelatihan-pelatihan bagi orang yang peduli HIV. Pelatihan kader yang peduli HIV-AIDS ditujukan bagi mitra KPA di Kabupaten Mappi seperti SKPD di Dispora, Dinas Sosial dan LSM peduli AIDS. Pelibatan SKPD menjadi penting karena sehari-hari mereka terus berinteraksi dengan masyarakat.

Dalam pelatihan, para kader dibekali dengan pengetahuan HIV dan AIDS, cara penularan,

pencegahan, hingga informasi layanan dan rujukan. Selain itu kader juga diajarkan cara melakukan komunikasi yang baik kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini diharapkan, selain melakukan peran dan fungsinya para kader, juga tidak merasa canggung memberikan informasi HIV dan AIDS kepada masyarakat dan Odha serta keluarga dilapangan.

Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah diperluas daerah yang mendapatkan informasi. Selain itu akan dilakukan pelibatan pada dinas lainnya, misalnya Dinas Pendidikan untuk ke sekolah dan Dinas Pemuda untuk organisasi kepemudaan.

PENINGKATAN PENGETAHUAN HIV DAN AIDS MASYARAKAT WAKATOBI

K

PA Kabupaten Wakatobi adalah lembaga yang bertanggung jawab dalam upaya penanggulan-gan AIDS. Mengingat masih kurangnya pengeta-huan masyarakat tentang perkembangan dan

pencegahan serta pengobatan HIV dan AIDS, maka Pe-merintah dan KPA perlu melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Untuk itu KPA Kabupaten Wakatobi bersama dengan SKPD melakukan serangkaian kampanye penyuluhan dan sosialisasi ke kecamatan-kecamatan. Secara teknis, kegiatan ini di lakukan oleh Pokja Sosialisasi dan Penye-barluasan Informasi dan pengelola program. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengeta-huan masyarakat yang berusia remaja dan dewasa Sosialisasi dilakukan mulai dari perkotaan sampai desa-desa yang ada di kepulauan serta melakukan advokasi kepada pengambil kebijakan tantang pelaksanaan pro-gram.

PELATIHAN KADER PEDULI AIDS MAPPI

PAPUA

Pelatihan kader peduli AIDS di Kabupaten Mappi yang meli-batkan masyarakat dan aparat pemerintah

Sosialisasi pencegahan HIV dan AIDS oleh KPA dan Dinas Ke-sehatan Kab Wakatobi di salah satu kampung.

(8)

RENCANA KEGIATAN BULAN DESEMBER 2013

Komisi Penanggulangan AIDS adalah lembaga negara berdasar Peraturan Presiden Nomer 75 ta-hun 2006 dengan mandat untuk melaksanakan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, menye-luruh, terpadu dan terkoordinasi. KPA Nasional diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kese-jahteran Rakyat, dengan anggota Sektor Kementerian/Lembaga, swasta, jaringan populasi kunci dan perwakilan masyarakat sipil peduli AIDS. Dalam pelaksanaan, KPAN dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris KPAN.

Infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV tersebut.

Hindari infeksi HIV dengan Abstinence – Tidak berhubungan seks (Selibat), Be Faithful - Selalu saling setia pada pasangan, Condom - Gunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko.

Tentang Komisi Penanggulangan AIDS

Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2013, Jakarta 3 Des 2013. Menunjukkan komitmen pe-merintah dan dunia usaha dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia.

Lokakarya Tim Pelaksana, Depok 5-6 Des 2013. Penyampaian laporan kegiatan anggota KPAN serta penyusunan rencana kerja KPAN untuk tahun 2014.

Lokakarya Persiapan Pelaksanaan PABM 2014, Jakarta 9-11 Des 2013. Kegiatan evaluasi pelaksanaan PABM dan persiapan untuk pelaksanaan di tahun 2014.

Workshop Review ME Assessment, Jakarta 11-14 Des 2013. Untuk meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi di tahun mendatang.

Pelatihan PPRG, Tangerang 11-15 Des 2013. Pengarusutamaan gender dalam perencanaan program penanggulangan AIDS.

Pertemuan Diseminasi Kajian PMTS 2013, Jakarta 19-20 Des 2013. Pemaparan kajian program PMTS yang telah dilakukan di beberapa lokasi transaksi seks di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait