• Tidak ada hasil yang ditemukan

VOKALISASI (ʼIʻLĀL) PADA VERBA DASAR TRILITERAL DALAM KAMUS AL­WASĪTH CETAKAN KELIMA: KAJIAN MORFOFONOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "VOKALISASI (ʼIʻLĀL) PADA VERBA DASAR TRILITERAL DALAM KAMUS AL­WASĪTH CETAKAN KELIMA: KAJIAN MORFOFONOLOGI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

VOKALISASI (

ʼIʻLĀL

) PADA VERBA DASAR

TRILITERAL DALAM KAMUS

AL­WASĪTH

CETAKAN KELIMA: KAJIAN MORFOFONOLOGI

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

RIF’AN YISA

C1013046

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“Jangan bandingkan kehidupanmu dengan orang lain. Tidak ada perbandingan antara matahari dan bulan, karena keduanya bersinar pada saatnya

masing-masing”

(6)

vi

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai

 Almamater tercinta, Universitas Sebelas Maret

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayang yang tak terhitung kepada seluruh makhluk-Nya. Berkat kekuatan dan kekuasaan yang telah Dia berikan, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada pemimpin bangsa Arab dan kaum „ajam, baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh umatnya yang sangat beliau cintai.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Sastra Arab. Penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah banyak membantu dan berpartisipasi atas penyelesaian karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, partisipasi, dan pengarahan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memfasilitasi penulisan skripsi ini.

2. M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag., selaku Kepala Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi ini.

(8)

viii

4. Arifuddin, Lc., M.A. selaku pembimbing skripsi yang telah mencurahkan segenap ilmunya, meluangkan waktunya, dan memberikan sarannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Segenap para dosen dan karyawan Program Studi Sastra Arab atas segala ilmunya.

6. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas beasiswa Bidikmisi yang diberikan selama studi.

7. Ayah, Ibu dan adik tercinta yang selama ini senantiasa memberi semangat, motivasi, dan doa kepada penulis.

8. Seluruh teman-teman Program Studi Sastra Arab angkatan 2013, yang memberikan dukungan selama penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh santri Pondok Pesantren Tahfidz wa Ta’limil Qur’an Masjid Agung Surakarta yang telah menemani dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak terkait yang turut membantu selama studi, yang tidak dapat disebutkan satu persatu seluruhnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya dan dapat memberikan kontribusi sebagai pengetahuan dan wawasan bagi pembaca, khususnya para pemerhati bahasa Arab.

Surakarta, 8 November 2017

(9)

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158 tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/U/1987. Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan.

Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini.

Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa konsonan, penulisan ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang dilambangkan dengan (

ؿا

) adalah sebagai berikut:

A. Penulisan Konsonan (Tabel 1) No Huruf

Arab

Nama Kaidah Keputusan Bersama Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Perubahan

1

ا

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
(10)

x

3

ت

Tā’ T T

4

ث

Tsā’ S Ts

5

ج

Jīm J J

6

ح

Chā’ Ḥ Ch

7

خ

Khā’ Kh Kh

8

د

Dāl D D

9

ذ

Dzāl Z Dz

10

ر

Rā’ R R

11

ز

Zai Z Z

12

س

Sīn S S

13

ش

Syīn Sy Sy

14

ص

Shād Ṣ Sh

15

ض

Dhād Ḍ Dh

16

ط

Thā’ Ṭ Th
(11)

xi

18

ع

‘Ain ‘ ‘

19

غ

Ghain G Gh

20

ؼ

Fā’ F F

21

ؽ

Qāf Q Q

22

ؾ

Kāf K K

23

ؿ

Lām L L

24

ـ

Mīm M M

25

ف

Nūn N N

26

ك

Wau W W

27

ق

Hā’ H H

28

ء

Hamzah ' ‘ jika di tengah dan

di akhir

29

ي

Yā’ Y Y

B. Penulisan Vokal

1. Penulisan vokal tunggal (Tabel 2)

(12)

xii

1

Fatchah A A

2

Kasrah I I

3

Dhammah U U

Contoh:

َ كَ ت

َ ب

: kataba

َ ب

َ س

َ ح

: chasiba

َ ب تُك

: kutiba

3. Penulisan vokal rangkap (Tabel 3)

No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama

1

َ ى ػ

Fatchah/ yā‟ Ai a dan i

2

َ و ػ

Fatchah/ wau Au a dan u

Contoh:

َ كَ ي

َ ف

: Kaifa

َ ؿ و ح

: Chaula

4. Penulisan Mad (Tanda Panjang) (Tabel 4)

No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama

1

اػ ػػََ ىػ

Fatchah/ alif atau yā Ā a bergaris atas
(13)

xiii

3

َ وُػ

Dhammah/ wau Ū u bergaris atas

Contoh:

َ ق

َ ؿا

: Qāla

َ قَ ي

َ ل

: Qīla

َ رَ م

ى

: Ramā

َ ػيَُقَ

و

َُؿ

: Yaqūlu

C.Penulisan Ta‟ul-Marbuthah

1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya tā‟ul -marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka tā‟ul-marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h)

2) Perubahannya adalah: Tā‟ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya transliterasinya dengan t, sedangkan tā‟ul-marbūthah sukun/mati transliterasinya dengan h, contoh:

َ لاَ م

َ دَ ػيَ ن

َُة

ََ لا

َُمَ ػنَ

وَ رَُة

: Al-Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul

-Munawwarah

(14)

xiv D.Syaddah

Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (ﹽ) transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya adalah:

َ رَ ػبَ نا

: Rabbanā

َ رلاَ

ك

َُح

: Ar-Rūch

َ سَ ي

َ دَ ة

: Sayyidah

E. Penanda Ma‟rifah (

ؿا

)

1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:

a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:

َ رلا

َُج

(15)

xv

َ سلا

َ يَ د

َُة

: As-Sayyidatu

َ قلا

َ لَُم

: Al-Qalamu

َ لا

َ ل

َُؿ

: Al-Jalālu

2) Perubahannya adalah sebagai berikut:

a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al- dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:

َ قلا

َ لَُمَ

َ لا

َ دَ ي

َُد

: Al-Qalamul-Jadīdu

َ لاَ م

َ دَ ػيَ ن

َُةَ

َ لاَُم

َ ػنَ وَ ر

ة

: Al-Madīnatul-Munawwarah

b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda

ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan

sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:

َ رلا

َُج

َُل

: Ar-Rajulu

َ سلا

َ يَ د

َُة

: As-Sayyidatu

F. Penulisan Kata

Setiap kata baik ism, fi‟l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:

َ كَ إ

َ فَ

َ للا

ََ

ُ لَ و

َ

َ خَ ػي

َُرَ

َ رلا

َ زاَ ق

(16)

xvi

َ فَ أَ ك

َُػفَ و

َ لاَا

َ كَ ي

َ لَ

َ كَ لا

َ مَ ػيَ

ز

َ فا

: Fa auful-kaila wal-mīzān

َ ب

َ س

َ مَ

َ للا

َ

َ رلا

َ ح

َ نَ

َ رلا

َ حَ ي

َ م

: Bismil-Lāhir-Rachmānir-Rachīm

َ إَ ن

َ َا

َ لل

ََ كَ إَ

ن

َ إَا

َ لَ يَ ه

ََ ر

َ جا

َُعَ و

َ ف

: Innā liLāhi wa innā ilaihi rāji‟ūn

G.Huruf Kapital

Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut:

َ كَ م

َ ُمَا

َ مَ د

ََ إ

َ لّ

َ رَ

َُسَ و

َ ؿ

: Wa mā Muchammadun Illā rasūlun

َ لا

َ مَُد

َ لل

ََ ر

َ ب

ََ لا

َ عَ لاػػ

َ م

َ ي

: Al-Chamdu lil-Lāhi rabbil-„ālamīn

َ ش

َ هَُر

ََ رَ م

َ ض

َ فا

ََ لا

َ ذ

َُأَي

َ نَ ز

َ ؿَ

َ فَ يَ ه

ََ لا

َُقَ ر

َُفآ

: Syahru Ramadhānal-ladzī unzila
(17)

xvii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISTILAH DAN LAMBANG... ABSTRAK... ABSTRACT... AL-MULAKHKHASH... BAB I. PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Pembatasan Masalah... E. Landasan Teori... 1. Morfofonologi... 2. Fonem, Morfem, dan Bentuk Akar... 3. Infleksi dan Derivasi... 4. Verba Dasar Triliteral... 5. Verba Perfek, Imperfek, dan Imperatif... 6. Verba Konsonantal dan Vokalik... 7. Huruf „illah... 8. Vokalisasi pada Verba... F. Sumber Data... G. Metode dan Teknik Penelitian... H. Sistematika Penyajian... BAB II. PEMBAHASAN... A. Verba Dasar Triliteral yang Mengalami Vokalisasi...

1. Kuantitas Verba Dasar Triliteral Pola Faʻala-Yafʻulu yang

Mengalami Vokalisasi... 2. Kuantitas Verba Dasar Triliteral Pola Faʻala-Yafʻilu yang

Mengalami Vokalisasi... 3. Kuantitas Verba Dasar Triliteral Pola Faʻala-Yafʻalu yang

Mengalami Vokalisasi... 4. Kuantitas Verba Dasar Triliteral Pola Faʻila-Yafʻalu yang

Mengalami Vokalisasi... 5. Kuantitas Verba Dasar Triliteral Pola Faʻula-Yafʻulu yang

(18)

xviii

6. Kuantitas Verba Dasar Triliteral Pola Faʻila-Yafʻilu yang

Mengalami Vokalisasi... B. Variasi Bentuk Vokalisasi pada Verba Dasar Triliteral... 1. Vokalisasi pada Verba Dasar Triliteral Pola Faʻala-Yafʻulu... 2. Vokalisasi pada Verba Dasar Triliteral Pola Faʻala-Yafʻilu... 3. Vokalisasi pada Verba Dasar Triliteral Pola Faʻala-Yafʻalu... 4. Vokalisasi pada Verba Dasar Triliteral Pola Faʻila-Yafʻalu... 5. Vokalisasi pada Verba Dasar Triliteral Pola Faʻula-Yafʻulu... 6. Vokalisasi pada Verba Dasar Triliteral Pola Faʻila-Yafʻilu... 7. Penyimpangan... BAB III. PENUTUP...

A. Simpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Macam-macam pola derivasi verba dasar triliteral... Tabel 2. Contoh kartu data... Tabel 3. Contoh penerapan teknik subtitusi... Tabel 4. Persentase verba dasar triliteral yang mengalami vokalisasi... Tabel 5. Proses derivasi verba ajwaf wau pola faʻala-yafʻulu... Tabel 6. Proses derivasi verba nāqish wau pola faʻala-yafʻulu... Tabel 7. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ pola faʻala-yafʻulu... Tabel 8. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa ajwaf wau pola faʻala

-yafʻulu... Tabel 9. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa nāqish wau pola faʻala

-yafʻulu... Tabel 10. Proses derivasi verba mahmūz „ain wa nāqish wau pola faʻala

-yafʻulu... Tabel 11. Proses derivasi verba mahmūz lām wa ajwaf wau pola faʻala

-yafʻulu... Tabel 12. Variasi bentuk vokalisasi pola faʻala-yafʻulu... Tabel 13. Proses derivasi verba mitsāl wau pola faʻala-yafʻilu... Tabel 14. Proses derivasi verba ajwaf yā‟ pola faʻala-yafʻilu... Tabel 15. Proses derivasi verba nāqish yā‟ pola faʻala-yafʻilu... Tabel 16. Proses derivasi verba lafīf maqrūn pola faʻala-yafʻilu... Tabel 17. Proses derivasi verba lafīf mafrūq pola faʻala-yafʻilu... Tabel 18. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ pola faʻala-yafʻilu... Tabel 19. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ waajwaf yā‟ pola faʻala

-yafʻilu... Tabel 20. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa nāqish yā‟ pola faʻala

-yafʻilu... Tabel 21. Proses derivasi verba mahmūz „ain wa mitsāl wau pola faʻala

-yafʻilu... Tabel 22. Proses derivasi verba mahmūz „ain wa nāqish yā‟ pola faʻala

-yafʻilu... Tabel 23. Proses derivasi verba mahmūz lām wa ajwaf yā‟ pola faʻala

-yafʻilu... Tabel 24. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa lafīf maqrūn pola faʻala

-yafʻilu... Tabel 25. Proses derivasi verba mahmūz „ain wa lafīf mafrūq pola faʻala

-yafʻilu... Tabel 26. Variasi bentuk vokalisasi pola faʻala-yafʻilu... Tabel 27. Proses derivasi jenis 1 verba mitsāl wau pola faʻala-yafʻalu... Tabel 28. Proses derivasi jenis 2 verba mitsāl wau pola faʻala-yafʻalu... Tabel 29. Proses derivasi verba ajwaf wau pola faʻala-yafʻalu... Tabel 30. Proses derivasi verba ajwaf yā‟ pola faʻala-yafʻalu... Tabel 31. Proses derivasi verba nāqish yā‟ pola faʻala-yafʻalu... Tabel 32. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ pola faʻala-yafʻalu... Tabel 33. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa nāqish yā‟ pola faʻala

-yafʻalu... Tabel 34. Proses derivasi verba mahmūz „ain wa mitsāl wau pola faʻala

(20)

xx

yafʻalu... Tabel 35. Proses derivasi verba mahmūz „ain wa nāqish yā‟ pola faʻala

-yafʻalu... Tabel 36. Proses derivasi jenis 1 verba mahmūz lām wa mitsāl wau pola

faʻala-yafʻalu... Tabel 37. Proses derivasi jenis 2 verba mahmūz lām wa mitsāl wau pola

faʻala-yafʻalu... Tabel 38. Proses derivasi verba mahmūz lām wa ajwaf wau pola faʻala

-yafʻalu... Tabel 39. Proses derivasi verba mahmūz lām wa ajwaf yā‟ pola faʻala

-yafʻalu... Tabel 40. Variasi bentuk vokalisasi pola faʻala-yafʻalu... Tabel 41. Proses derivasi jenis 1 verba mitsāl wau pola faʻila-yafʻalu... Tabel 42. Proses derivasi jenis 2 verba mitsāl wau pola faʻila-yafʻalu... Tabel 43. Proses derivasi verba nāqish wau pola faʻila-yafʻalu... Tabel 44. Proses derivasi verba nāqish yā‟ pola faʻila-yafʻalu... Tabel 45. Proses derivasi verba lafīf maqrūn pola faʻila-yafʻalu... Tabel 46. Proses derivasi verba lafīf mafrūq pola faʻila-yafʻalu... Tabel 47. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ pola faʻila-yafʻalu... Tabel 48. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa ajwaf wau pola faʻila

-yafʻalu... Tabel 49. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa ajwaf yā‟ pola faʻila

-yafʻalu... Tabel 50. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa nāqish wau pola faʻila

-yafʻalu... Tabel 51. Proses derivasi verba mahmūz fā‟wanāqish yā pola faʻila

-yafʻalu... Tabel 52. Proses derivasi verba mahmūz „ain wa nāqish yā‟ pola faʻila

-yafʻalu... Tabel 53. Proses derivasi jenis 1 verba mahmūz lām wa mitsāl wau pola

faʻila-yafʻalu... Tabel 54. Proses derivasi jenis 2 verba mahmūz lām wa mitsāl wau pola

faʻila-yafʻalu... Tabel 55. Variasi bentuk vokalisasi pola faʻila-yafʻalu... Tabel 56. Proses derivasi verba mitsāl yā‟ pola faʻula

-yafʻulu... Tabel 57. Proses derivasi verba ajwaf wau pola faʻula-yafʻulu... Tabel 58. Proses derivasi verba nāqish wau pola faʻula-yafʻulu... Tabel 59. Proses derivasi verba nāqish wau pola faʻula-yafʻulu... Tabel 60. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ pola faʻula

-yafʻulu... Tabel 61. Proses derivasi verba mahmūz fā‟ wa nāqish wau pola faʻula

-yafʻulu... Tabel 62. Variasi bentuk vokalisasi pola faʻula-yafʻalu... Tabel 63. Proses derivasi verba mitsāl wau pola faʻila-yafʻilu... Tabel 64. Proses derivasi verba lafīf mafrūq pola faʻila-yafʻilu... Tabel 65. Variasi bentuk vokalisasi pola faʻila-yafʻilu... Tabel 66. Penyimpangan 1...

(21)

xxi

Tabel 67. Penyimpangan 2... Tabel 68. Penyimpangan 3... Tabel 69. Penyimpangan 4...

(22)

xxii

DAFTAR BAGAN

(23)

xxiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Persentase verba unsur tunggal pola faʻala-yafʻulu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 2. Persentase verba unsur gabungan pola faʻala-yafʻulu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 3. Persentase verba unsur tunggal pola faʻala-yafʻilu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 4. Persentase verba unsur gabungan pola faʻala-yafʻilu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 5. Persentase verba unsur tunggal pola faʻala-yafʻalu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 6. Persentase verba unsur gabungan pola faʻala-yafʻalu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 7. Persentase verba unsur tunggal pola faʻila-yafʻalu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 8. Persentase verba unsur gabungan pola faʻila-yafʻalu yang

mengalami vokalisasi... Diagram 9. Persentase verba unsur tunggal pola faʻula-yafʻulu yang

(24)

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perangkat Lunak Qutrub... Lampiran 2. Kartu Data...

(25)

xxv

DAFTAS ISTILAH DAN LAMBANG Afiks Afiksasi Ajwaf Bentuk akar Dhamīr mustatir Dhammah Derivasi Fatchah Fonem Fonem konsonan Fonem vokal Fonologi Hamzah washal Harakat Huruf ‘illah Infleksi Infiks Kasrah Konfiks Lafīf Lafīf mafrūq Lafīf maqrūn Mahmūz Majzūm Mitsāl Morfem : Imbuhan

: penambahan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar. : verba vokalik yang „ainul-fiʻl atau konsonan keduanya

berupa huruf „illah.

: bentuk yang tersisa setelah semua imbuhan ditanggalkan.

: kata ganti yang tidak nampak wujudnya dalam suatu kata.

: penanda vokal /u/.

: proses pembubuhan afiks non-inflektif untuk membentuk suatu kata.

: penanda vokal /a/.

: satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna.

: fonem yang dalam proses pengucapannya mendapat hambatan dari alat ucap, disebut juga huruf.

: fonem yang dalam proses artikulasinya tidak mendapat hambatan alat ucap, melainkan hanya diganggu oleh posisi lidah dan bentuk mulut.

: bidang ilmu linguistik yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya, sering juga disebut fonemik. : hamzah yang ditambahkan pada suatu kata untuk

menghindari harakat sukūn di awal kata. : penanda vokal.

: istilah dalam morfologi yang digunakan untuk menyebut huruf alif, wau, dan yā‟.

: perubahan bentuk kata yang menunjukkan pelbagai hubungan gramatikal.

: afiks yang dibubuhkan di tengah bentuk dasar. : penanda vokal /i/.

: afiks yang dibubuhkan di awal dan di akhir bentuk dasar.

: verba vokalik yang dua konsonan pembentuknya berupa huruf „illah.

: verba vokalik lafīf yang huruf ‘illah-nya terletak terpisah.

: verba vokalik lafīf yang huruf ‘illah-nya terletak bersebelahan.

: verba konsonantal yang salah satu konsonan pembentuknya berupa hamzah.

: suatu keadaan kata bahasa Arab yang diakhiri dengan sukūn atau pelesapan huruf ʼillah terakhir.

: verba vokalik yang fā‟ul-fiʻl atau konsonan pertamanya

berupa huruf ‘illah.

(26)

xxvi Morfem bebas Morfem terikat Morfem nol Morfologi Morfofonologi Mudhaʻʻaf Nāqish Prefiks Sālim Semivokal Silabel Sukūn Takhfī Verba

Verba dasar triliteral

Verba imperatif Verba imperfek Verba konsonantal Verba perfek Verba vokalik Vokalisasi /..../ {....}

 atau 

(....)

‘...’

lebih kecil.

: morfem yang tanpa keterikatannya dengan morfem lain dapat digunakan dalam pertuturan.

: morfem yang terlebih dahulu bergabung dengan morfem lain untuk dapat digunakan dalam pertuturan. : morfem yang tersirat dalam suatu kata.

: ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata. : ilmu yang mempelajari adanya perubahan bunyi,

penambahan bunyi, pergeseran bunyi, dan sebagainya sebagai akibat dari adanya proses pertemuan morfem dengan morfem.

: verba konsonantal yang mempunyai dua konsonan yang sama sehingga di-tadhʻif (diberi tanda ّ).

: verba vokalik yang lāmul-fiʻl atau konsonan ketiganya

berupa huruf ‘illah.

: afiks yang dibubuhkan di awal bentuk dasar. : verba konsonantal yang semua konsonan

pembentuknya tidak berupa hamzah maupun tadhʻif. : bunyi bahasa yang mempunyai ciri vokal dan

konsonan.

: satuan rtimis terkecil dalam suatu arus ujaran. : penghilangan vokal.

: peringanan pengucapan. : kata kerja.

: kata kerja yang mempunyai bentuk perfek maskulin tunggal (bentuk lampau untuk orang ketiga tunggal laki-laki) tersusun dari tiga konsonan asli kata tersebut dan belum mendapat huruf tambahan.

: kata kerja yang mengandung makna perintah yang ditujukan kepada orang kedua.

: kata kerja yang menunjukkan kala sekarang atau yang akan datang.

: kata kerja yang semua konsonan pembentuknya tidak termasuk huruf „illah.

: kata kerja yang menunjukkan kala lampau.

: kata kerja yang salah satu konsonan pembentuknya berupa huruf „illah.

: perubahan konsonan menjadi vokal. : penanda fonem

: penanda morfem : berubah menjadi.

(27)

xxvii ABSTRAK

Rif’an Yisa. NIM C1013046. 2017. Vokalisasi (ʼiʻlāl) Pada Verba Dasar Triliteral dalam Kamus Al-Wasīth Cetakan Kelima: Kajian Morfofonologi. Skripsi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini mengkaji tentang verba-verba dasar triliteral yang mengalami proses vokalisasi (ʼiʻlāl) dalam kamus Al-Wasīth cetakan kelima, serta variasi bentuk vokalisasinya. Sumber data dasar penelitian ini adalah kamus Al-Wasīth, sedangkan sumber data topangnya adalah perangkat lunak komputer Qutrub. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode simak, dengan teknik sadap sebagai teknik dasar dan teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih, dengan teknik bagi unsur langsung (BUL) sebagai teknik dasar dan teknik subtitusi sebagai teknik lanjutannya. Hasil dari penelitian ini ada dua macam. Pertama, verba dasar triliteral yang mengalami vokalisasi dalam kamus Al-Wasīth adalah sebanyak 1484 verba. Verba-verba tersebut terdiri dari 537 verba pola faʻala-yafʻulu, 564 verba pola faʻala-yafʻilu, 73 verba pola faʻala-yafʻalu, 264 verba pola faʻila-yafʻalu, 34 verba pola faʻula -yafʻulu, dan 12 verba pola faʻila-yafʻilu. Kedua, variasi bentuk vokalisasinya ada 21 macam yang diperinci menjadi 6 macam, yaitu pelesapan, penggantian, pen-sukūn-an, penggantian serta pelesapan, pen-sukūn-an serta pelesapan, dan penggantian serta pen-sukūn-an.

(28)

xxviii ABSTRACT

Rif’an Yisa. C1013046. 2017. Vocalization (ʼiʻlāl) of Basic Triliteral Verb in the Fifth Edition of Al-Wasīth Dictionary: Morphophonological Review. Thesis of Arabic Literature Department, Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta.

This research explains about the basic triliteral verbs in the fifth edition of Al-Wasīth dictionary and variation of its vocalization process. Main data source of the research is Al-Wasīth dictionary, meanwhile second data source is softwere Qutrub. The providing of data is done by using observative method, which is implemented by taking apart as basic technique and noted as advanced technique. The analyzing of data is done by using distributional method, which is implemented by the disparting items directly as basic technique and subtitution as advanced technique. The results of this study there are two points. First, the basic triliteral verbs that have vocalizations in Al-Wasīth dictionary is 1484 verbs. The Verbs consist of 537 faʻala-yafʻulu patterned verbs, 564 faʻala-yafʻilu patterned verbs, 73 faʻala-yafʻalu patterned verbs, 264 faʻila-yafʻalu patterned verbs, 34 faʻula-yafʻulu patterned verbs, and 12 faʻila-yafʻilu patterned verbs. Second, the variation of vocalization process there are 21 kinds which is summarized into 6 kinds, that consist of ellipsis, replacement, alleviation, replacement with ellipsis, alleviation with ellipsis, and replacement with alleviation.

(29)

xxix

صخلملا

َبلاطلاَمقرَ.ىسيَفاعفر

C1013046

َ.

7102

َطيسولاَمجعلماَفيَدرلمجاَ ّيثلثلاَلعفلاَؿلعإَ.

َـولعلاَ ةيلكَ بيرعلاَ بدلأاَ مسقَ :يملعلاَ ثحبلاَ .ةيمينوفوفرومَ ةيليلتحَ ةساردَ :ةسمالخاَ ةعبطلا

.اتركاروسَسرامَسلبسَةعماجَةيناسنلإا

نعَثحبلاَاذهَثحبي

َ

َكَةسمالخاَةعبطلاَطيسولاَمجعلماَفيَةّلعلماَةدرلمجاَةيثلثلاَؿاعفلأا

َهتانايبَردصمَاّمأكَ،طيسولاَمجعمَوهَثحبلاَاذهَّيساسلأاَتانايبلاَردصمَ.ةعّونتلماَاللعإَؽرط

"َتايمجبرلاَوهَةيعرفلا

Qutrub

"

َةقيرطبَتانايبلاَعجمكَ.

"

ةظحللما

َةّيلصلأاَةعانصلابَتقبطَتىلا

َذخأ"

"ضعبلا

َ

َةيرارمتسلّاَةعانصلاَك

"يعيزوتلا"َةقيرطبَتانايبلاَليلتحكَ."ةباتكلا"

َ

َتقبطَتىلا

َةّيلصلأاَةعانصلاب

"

"رشابملا رصانعلا ميسقت

Referensi

Dokumen terkait

Metode : Penelitian true experimental dengan pre-post test randomized control group design terhadap 24 ekor tikus Sprague dawley dislipidemia dibagi secara acak

Kamera mengambil 2 jenis citra yaitu citra ber-ISO rendah dan citra ber-ISO tinggi, di mana citra ber-ISO rendah nantinya akan mewakili citra yang bersih dari

Biaya merepresentasikan investasi yang penting untuk menangkap nilai atau keuntungan- keuntungan dari proyek-proyek yang diajukan. Unit-unit TI atau bisnis bisa saja

Dalam hal ini tahapan dalam pengelolaan keuangan Desa di Desa Ketanen dari perencanaan sampai pelaporan mengunakan aplikasi siskeudes dengan Pemendagri Nomor 20 Tahun 2018 yang

Dari interpretasi tersebut, maka dapat diungkapkan muatan pesan yang terkandung dalam karikatur Nunun Nurbaeti yang terdapat pada cover majalah Tempo edisi

Berdasarkan paparan permasalahan yang telah dikemukakan pada sub bab sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah, apakah terdapat hubungan

[r]

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian selanjutnya tidak hanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan ( size ),