SKRIPSI
O L E H RIYANA NIM 342010035
U N I V E R S I T A S MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G F A K U L T A S K E G U R U A N DAN I L M U P E N D I D I K A N
S E R T A PENGAJARANNYADl SMA N E G E R I S P A L E M D A N G
S K R I P S I
Dujukaii kepada
Univcrsitak Miikaaimadiyah Palembang untuk raemcnuhl lalah satu persyataran dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan
Oleh Riyana
Him 342010035
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G F A K U L T A S K E G U R U A N DAN I L M U PENDIDIKAN
P R O G R A M STUDI PENDIDIKAN B I O L O G I Februari 2017
Palembang, 25 Februari 2017 Pembimbing 1,
Palembang, 25 Februari 2017 Pembimbing I I ,
Yang bertanda tangan di bawah ini; Nama : Riyana
N I M :342010035 Jurusan : Pendidikan MIPA
Program Studi : Pendidikan Biologi
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
1. Skripsi saya yang segera diuji ini benar-benar pekeijaan saya sendiri (bukan barang jiplakan).
2. Apabila di kemudian hari terbukti/dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan maka saya akan menanggung risiko sesuai dengan hukuman yang berlaku.
Palembang, Februari 2017 Yang menerangkan
Mahasiswa yang bersangkutan.
F443651761 > 0 0
Riyana
($ Adak tidak^ memkcri apa yang kjta karapkgn, tapi Adak akfin memkeri apa yang kjta kutukkfin.
9 JaknAdak memang Bedm tentuyang tercepat, tapisuddkpastiyang terkaik^.
AdjamduGQakirokkiTalamiru... tiada kr tinya aky kerrfukpr pada OHu ya Adak, atas segaCa nikmat yang Engkflu kerikgn kfpoda ky dan untuk,setiap doa serta dukyngan yang menyertai setiap kngkgk ky- Maky akyn ky persemkakkfin skppsi ini i^pada:
*> Xtdua orang tuakyAydkanda (Olaiityo) dan Ikunda (Sukymi) terima kysik untuk.smtia kfkaikynyang engkyu ajarkfln kfpadaky, dengan pemtk kysik sayang engkfiu mendoakyn untuk^setiap kfkerkasddn dan kfsukjesanky
^ Saudara kyrufung (Makmudtn, Stduttyak, turn tati, Tiukammad tatm) Oan saudara iparky (Sudnaxvati, <Budi Sujatmikp, <Dedi Iraioan)^ keserta semua kfkarga kesarkyyang seOdu memkerikyn setnangat, motivasi dan doa
tuunk^kykerkasdanky-*> Otkrt smamky (Akrud Surya (Bkakfiji Caima kfsik kfirtna suddk kenakar untukky, memkuat kari-kariky pertuh warm, penyemangatky, dan yang setaSn mendbakyn untuk, setiap kykaikynky,.
^ Sesomngyang sangat memkantuky ddJdm menyeUsaikyn penedtianky (AkmadlMarzukiji terima kffsik unsuk,semuak yang suddk kfiu kerikyn wUukjisL
*> Sakakat-sakakatky (Mdtriani Seri Haryani, Tri Jarma Hfltyati lit Kftut ^tna <Dewi, dan Ida IMayang Sari} (Masa-masa indak itv ud^akyn teriitpakfln. (Mengenaikffdan semmaddidksaldk satu kalyanginddk yang perriakkynhmi
*> Teman-teman angkfltan 2010 terutama untuk,kfdu A yang suddk memkerxkyn senuutgat dan wama dsddm kfki/hpanky
^ Sakakatky Seperjuangan ddri StMA fErdnak) terima kfisik untuk, kfkersamaan yang inddk serta kykaikynmu.
*l* Adnamaterky terviroa yartg memkeriky kysempatan untuk, mendnka iknu id Universitas Mukamnuu^ak Talmkang.
Riyana, 2015. "Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi Antara Wortel {Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan {Oryctologus cumculus L.), serta Pengajarannya di SMA Negeri 5 Palembang". Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Program Sarjana (SI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang. Pembimbing: (I) Dr. Saleh Hidayat, M.Si., (II) Susi Dewiyeti, S.Si., M.Si..
Kata Kunci: Wortel {Daucus carota L.), Ampas Tahu, Berat Badan, dan Kelinci Jantan {Oryctologus cuniculus L.).
Dalam upaya memenuhi permintaan daging sebagai salah satu sumber protein hewani, temak kelinci merupakan salah satu temak altematif yang dapat digimakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat yang semakin meningkat. Masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah pemberian kombinasi pakan antara wortel {Daucus carota L.) dan ampas tahu dapat berpengaruh terhadap pertambahan berat badan kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.)?. (2) apakah dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi informasi dapat meningkatkan hasit belajar siswa di SMA Negeri 5 Palembang kelas X semester 1 pada materi zat makanan?. Tujuan dalam penelitian ini: (1) untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pakan anatara wortel {Daucus carota L.) dan ampas tahu terhadap pertambahan berat badan kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.), (2) untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi informasi di SMA Negeri 5 Palembang Kelas X semester I pada materi zat makanan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (1) diduga pemberian kombinasi pakan anatara wortel
{Daucus carota L.) dan ampas tahu dapat berpengaruh terhadap pertambahan berat badan kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.)., (2) diduga dengan menggunakan metode diskusi informasi pengajaran di SMA Negeri 5 Palembang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester I pada materi zat makanan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen dan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 kali ulangan. Metode pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskusi informasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) pemberian kombinasi pakan pada P6 dengan kombinasi pakan yaitu 400gr ampas tahu + lOOgr wortel, memberikan pengaruh yang nyata terhad^ pertambahan berat badan dan panjang badan kelinci {Oryctologus cuniculus L.) jika dibandingkan dengan PQ, P I , P2, P3, P4
dan P5. Pada P^ pertambahan berat badan dan panjang badan kelinci sangat baik. (2) dengan menggunakan metode diskusi informasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X I Semestes I SMA Negeri 15 Palembang. Hal tersebut terlihat dari hasil thiiung > ttabei 0,05 yaitu thitung 26,814 > 2,093.
Riyana, 2015. "The Effect of Feeding the Combined Between Carrot (Daucus carota
L J and Tqfu Dregs of the Rabbit Male Weight Gain (Oryctologus cuniculus L . / as well as his teaching at SMA Negeri 5 Palembang". Thesis, Study Programme Biology
Education, Graduate Program (SI), Faculty of Teacher Training and Education, University o f Muhammadiyah Palembang. Advisors: (I) Dr. Saleh Hidayat, M.Sc., (11) Susi Dewiyati, S.Si., M.Sc.
Keywords: Carrot {Daucus carota L.), Tofii Dregs, Weight, and Rabbit Males
{Oryctologus cuniculus L.).
In an effort to meet the demand for meat as a source of animal protein, animal livestock rabbit is one alternative that can be used to meet the needs o f the community animal protein is increasing. Problems in this study were: (1) whether the provision o f a combination o f feed between the carrot {Daucus carota L.) and tofu may affect weight gain male rabbit {Oryctologus cuniculus L.)?. (2) whether using the information discussion of learning methods to improve learning outcomes of students at SMA Negeri 5 Palembang X class the first semester on the material substance Food?. The objective in this study: (1) to determine the effect of the combination of the feed between the carrot (Daucus carota L.), and tofu against weight gain male rabbit {Oryctologus cuniculus L.), (2) to assess student learning outcomes by using methods discussion of information in SMA 5 Palembang X class the first semester on the material substance Food. The hypotheses are: (1) allegedly giving feed combination between carrot (Daucus carota L.) and tofu may affect weight gain male rabbit {Oryctologus cuniculus L.)., (2) estimated using the information discussion method of teaching in SMA Negeri 5 Palembang can improve the results of class X students the first semester of substance Food in the material. The method used in this study experimental methods and patterns completely randomized design (CRD), which consists of 7 treatments and repeated 4 times. The teaching method used in this research is the method of discussion of information. The conclusion of this study: the provision of a combination o f feed at P6 in combination with pulp 400gr + lOOgr carrots, give effect to the body weight of rabbits
{Oryctologus cuniculus L.) when compared with other treatments. At Ps weight gain and body length is very good rabbit. (2) by using the teaching information discussion at SMA Negeri 5 Palembang X class the second semester can improve student learning outcomes, with t 26.814 which means that teaching successful.
Assalamu'alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillahirobbiralamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufiq serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul ^^Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi Antara Wortel {Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat dan Panjang Badan Kelinci Jantan {Oryctologus cuniculus L . ) ,
serta Pengajarannya di SMA Negeri 5 Palembang".
Penulisan skripsi ini dilakukan guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Kesarjanaan Strata Satu (SI) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak tenmakasih kepada kedua orang tuaku Ayahanda Waluyo dan Ibunda Sukasmi yang selalu berdoa untuk setiap langkahku. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Saleh Hidayat, M.Si., selaku dosen pembimbing dan Susi Dewiyeti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama prosen penyusunan skripsi.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan sripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dukungan, bimbingan, serta doa dari barbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
2. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMP. 3. Abdul Mutholib, S.T., M.T., dan ibu Handayani, S.T., M.T., selaku teknisi
laboratorium Jurusan Analis Poltekkes Kemenkes Palembang.
4. Drs. H. Budiono Marihan, M.Si., selaku Kepala SMA Negeri 5 Palembang. 5. Sugio, S.Pd., selaku guru bidang studi Biologi SMA Negeri 5 Palembang.
6. Waluyo Timin, S.Pd. M.Si., terimakasih atas semua motivasi dan pengarahannya. 7. Teman-teman Kelas A (Biologi 2010), rekan-rekan seperjuangan pada saat PPL di
SMP Negeri 20 Palembang dan K K N Posko 203 Desa Cambai Kecamatan Cambai Kota Prabumulih terima kasih atas motivasinya.
Akhimya dengan segala kerendahan hati, semoga Allah SWT dapat membalas semua jasa dan budi baik yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Palembang, Februari 2017
Penulis
Halaman
H A L A M A N J U D U L i H A L A M A N P E R S E T U J U A N ii
HALAMAN PENGESAHAN iii SURAT PERNYATAAN K E A S L I A N S K R I P S I iv
M O T O V A B S T R A K vi A B S T R A C T vii K A T A PENGANTAR viii
D A F T A R ISI X D A F T A R T A B E L xii D A F T A R G A M B A R xiv D A F T A R L A M P I R A N xv B A B ! PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 3 C. Tujuan Penelitian 4 D. Hipotesis Penelitian 4 E. Mafaal Penelitian 4 F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 5
BAB I I K A J I A N PUSTAKA
A. Tmjauan Tentang Kelmci (Origtologus cuniculus L.) 6
B. Pakan Kelinci (Origtologus cuniculus L.) 8
C. Kandang Kelinci 9
D. Tinjauan Umum Wortel (Ducus carota L.) 11
E. Varietas Wortel 13
I . Potensi Ampas Tahu Sebagai Pakan Temak 17
J. Pengajaran 18
BAB III M E T O D E P E N E L I T I A N
A. Rancangan Penelitian 21 B. Waktu dan Tempat Penelitian 22
C. Variabel Penelitian 22 D. Subjek Penelitian 23 E. Instnimen Penelitian 23 F. Pengumpulan Data 23 G. Analisis Data 28
BAB I V H A S I L P E N E L I T I A N
A. Data Hasil Penelitian 29
B. Analisis Data 24 C. Data Hasil Pengajaran 38
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembehasan Hasil Penelitian 42 B. Pembahasan Hasil Pengajaran 48
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 50
B. Saran 50
D A F T A R R U J U K A N 52
L A M P I R A N 55 R I W A Y AT HIDUP 139
Tabel Halaman 2.1 Komposisi Zat Gizi Wortel per 100 g Berat Basah 15
2.2 Perbandingan Gizi yang Ada Pada Tahu dan Ampas Tahu
dengan Kadar/l 00 g Bahan 17 3.1 Rancangan Data Pengamatan Pengaruh Pemberian Pakan
yang Dikombinasi Antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan
Kelinci Jantan (Oryctologus cuniculus L.) 21
4.1 Data Hasil Penelitian Rata-rata Selisih Berat Badan Kelinci 30 4.2 Data Hasil Penelitian Rerata Pertambahan Panjang Badan Kelinci 32 4.3 Total Pakan yang Diberikan pada Kelinci Selama Penelitian
Berdasarkan Perlakuan dan Ulangannya 33 4.4 Sisa Pakan yang Diberikan pada Kelinci Selama Penelitian
Berdasarkan Perlakuan dan Ulangannya 34 4.5 Data Hasil Anava Terhadap Rata-rata Selisih Berat Badan Awal
dan Berat Badan Akhir Kelinci (Orictologus cuniculus L.) yang Diberi Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.)
dan Ampas Tahu 35 4.6 Uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) Pengaruh Pemberian
Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu Terhadap Pertambahan Berat Badan
Kelinci Jantan (Orictologus cuniculus L.) 35
4.7 Data Hasil Anava Terhadap Rata-rata Selisih Panjang Badan Awal dan Panjang Badan Akhir Kelinci (Orictologus cuniculus L.) yang Diberi Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.)
dan Ampas Tahu 36 4.8 Uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) Pengaruh Pemberian
Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu Terhadap Pertambahan Panjang Badan
Kelinci Jantan (Orictologus cuniculus L.) 37
4.10 Data Distribusi Frekuensi Tes Akhir Siswa Kelas X I Semester I
SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi 39 4.11 Hasil Uji Statistik Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas X I Semester I . . . .
SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi 40 4.12 Hasil uji t huung Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas X I Semester I
SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi 41 5.1. Hasil Uji Kandungan Protein pada Kombinasi Pakan
Antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu
Per 500 gram Bahan Pakan 44
Gambar Halaman 2.1 Kelinci (Orxc/o/og«5 6'wm"cw/M5 L.) Penghasil Daging 6
2.2 Pakan Kelinci (Oryc/o/ogaycwmcw/i/sL.) 9
2.3 Kandang Kelinci Bentuk Baterai 10 2.4 Kandang Kelinci Bentuk Postal 10 2.5 Kandang Kelinci Bentuk Ren 11
2.6 Bentuk Daun Wortel 12 2.7 Bentuk Bunga Wortel 12 2.8 Bentuk Biji Wortel 12
2.9 Wortel {Daucus carota L.) Varietas Lokal 12
2.10 Tipe Imperator, Tipe Chantenai, Tipe Nantes 13
2.11 Ampas Tahu 16 4.1 Rata-rata Berat badan Awal dan Berat Badan Akhir Kelinci 29
4.2 Histogram Rata-rata Selisih Berat Baxlan Kelinci 30 4.3 Rata-rata Panjang Badan Awal dan Panjang Badan Akhir Kelinci 31
4.4 Histogram Rata-rata Selisih Panjang Badan Kelinci 32
4.5 Histogram Distribusi Tes Awal 39 4.6 Histogram Distribusi Tes Akhir 40
Lampiran Halaman
1. Data Hasil Penelitian Rata-rata Berat Badan Kelinci 55 2. Data Hasil Penelitian Rata-rata Panjang Badan Kelinci 56 3. Pengelolahan Data Hasil Penelitian Berat Badan Kelinci
SPSS Versi 16.0 57 4. Pengelolahan Data Hasil Penelitian Panjang Badan Kelinci
SPSS Versi 16.0 58 5. Pengelolahan Data Hasil Pengajaran 59
6. Tabel F 62 7. Tabel Duncan 67 8. Alal dan Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian 71
9. Dokumentasi Penelitian 74 10. Pelaksanaan Pengajaran 79
ll.Silabus 81 12. Rencana Pelaksaan Pembelajaran 84
13. Matrik Seal 101 14. Soal Tes Awal Dan Tes Akhir 102
15. Kunci Jawaban dan Penskoran 105
16. Lembar Jawaban 106 17. Hand Out 107 18. Tabel Data Tes Awal Dan Tes Akhir Siswa Kelas X I IPA Semester I
SMA Negeri 5 Palembang 122
21. Usui Judul dan Pembimbing Skripsi 128
22. Persetujuan Proposal Skripsi 129 23. Undangan Seminar Proposal 130 24. Daftar Hadir Seminar Proposal Penelitian 131
25. Permohonan Riset ke Laboratorium 133 26. Surat Keterangan Hasil Penelitian dari Laboratorium 134
27. Hasil Penelitian Uji Protein dan Kadar Air 135 28. Permohonan Riset ke Dinas Pendidikan 136 29. Surat Izin Penelitian dari Diknas 137 30. Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah 139
A. Latar Belakang
Dalam upaya memenuhi permintaan daging sebagai salah satu sumber protein hewani, temak kelinci mempakan salah satu temak altematif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat yang semakin meningkat. Temak kelmci adalah salah satu komoditas petemakan yang memiliki kualitas daging dengan struktur serat lebih halus dengan wama dan bentuk menyerupai daging ayam, dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibanding temak sapi, domba, kambing, serta babi selain itu, kandungan kolesterolnya rendah (Kartadisastra, 2001).
Kelinci pada umumnya diberikan pakan lebih banyak berupa hijauan dan limbah sayuran, sehingga produktivitasnya kurang optimal. Peningkatan kinerja kelinci tidak lepas dari kandungan gizi pakan seperti energi, protein dan serat kasar. Limbah pertanian dengan serat kasar tinggi dan kandungan protein yang rendah berakibat tidak maksimalnya kinerja kelinci untuk menghasilkan produk. Upaya mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian hijauan perlu diimbangi dengan konsentrat (Lestari, 2005 dalam Budiari, 2014).
Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kelangsungan jalannya petemakan, mengingat bahwa pakan merupakan biaya terbesar yang
dikeluarkan oleh usaha petemakan. Pada pola pemeliharaan intensif, biaya produksi temak terbesar berasal dari pakan yaitu sebesar 60-70%. Oleh karena itu, upaya meningkatkan efisiensi pakan atau menurunkan biaya pakan mempakan suatu
kehanisan (Murtisari, 2005 dalam Rifat, 2008). Untuk meningkatkan produktivitas kelinci diperlukan pakan berkualitas dan mempunyai kandungan nutrien yang cukup sehingga pertumbuhan kelinci dapat maksimal. Selain pemberian pakan hijauan, juga diberikan pakan penguat berupa konsentrat.
Wortel {Daucus carota L.) merupakan tumbuhan jenis sayuran umbi memiliki batang yang pendek, dan akar tunggang yang bentuk dan fungsinya akan berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Tanaman ini menyimpan cadangan makanan di dalam umbinya, sehingga bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akamya. Salah satu kandungan gizi wortel yang penting tersebut adalah a- dan p-karotennya, selain itu kandungan gizi wortel yang penting lainnya adalah mineral (terutama kalsium dan fosfor), pektin, serat, vitamin C, vitamin B dan minyak atsiri yang baik untuk kesehatan tubuh (Berhan Nur et al. 2003 dalam Amiruddin, 2013). Akan tetapi, dalam rangka menurunkan biaya pakan, maka sebaiknya dipakai bahan pakan altematif dari sumber daya lokal yang tidak bersaing dengan manusia, harganya murah, serta mengandung nutrisi yang baik seperti ampas tahu.
Universitas Padjadjaran, 2006 dalam Tanwiriah, 2014). Dengan komposisi tersebut, maka ampas tahu cukup baik dipakai sebagai bahan pakan sumber protein bagi kelinci. Ampas tahu bisa diberikan pada kelinci dalam bentuk kering (tepung) atau basah. Pemberian ampas tahu ataupun wortel {Daucus carota L.) sebagai pakan terhadap temak kelinci mungkin sudah banyak dilakukan oleh masyarakat, tetapi belum pemah diteliti.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang "Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi Antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat dan Panjang Badan Kelinci Jantan {Oryctologus cuniculus L.), serta Pengajarannya di SMA Negeri 5 Palembang" pengajaran dilakukan sesuai kompetensi inti 3.7 menganalisis hubungan atara struktur jaringan penyusun organ dalam sistem pencemaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat mejelaskan proses pencemaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pecemaan manusia studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi, dengan metode pembelajaran diskusi informasi.
B. Rumusan Masalah
2. Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi informasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 5 Palembang kelas X I semester I pada materi Zat Makanan?
C . Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pakan antara wortel (Daucus carota L.) dan ampas tahu terhadap pertambahan berat dan panjang badan kelinci jantan (Oryctologus cumculus L.).
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi informasi di SMA Negeri 5 Palembang Kelas X I semester I pada materi Zat Makanan.
D. Hipotesis Penelitian
1. Diduga pemberian kombinasi pakan antara wortel (Daucus carota L.) dan ampas tahu dapat berpengaruh terhadap pertambahan berat dan panjang badan kelinci jantan (Oryctologus cumculus L.).
2. Diduga dengan menggunakan metode diskusi informasi pengajaran di SMA Negeri 5 Palembang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X I semester I pada materi Zat Makanan.
E . Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat
b. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pakan altematif bagi temak kelinci yang bukan hanya ekonomis harganya, tetapi juga mempunyai nilai gizi yang cukup baik.
2. Bagi Peneliti, untuk mengetahui pertambahan berat dan panjang badan kelinci jantan (Oryctologus mcuniculus L.) yang diberi kombinasi pakan antara wortel
(Daucus carota L.) dan ampas tahu.
3. Bagi Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi materi pengajaran Biologi, guna meningkatkan minat belajar siswa di SMA Negeri 5 Palembang.
F. Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian
1. Kelinci yang akan digunakan adalah kelinci jantan (Oryctologus cuniculus L.) umur 2 bulan dengan berat berkisar antara 350-400 gram.
2. Pakan alami yang digunakan adalah wortel (Daucus carota L.) varietas lokal. 3. Pakan altematif yang akan digunakan adalah ampas tahu.
4. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan.
A. Tinjauan Tentang Kelinci (Oryctologus cuniculus L . )
Kelinci sebagai hewan temak kecil memiliki beberapa keunggulan antara lain mudah dipelihara, tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar, dan cepat berkembang biak, dan mulai dimanfaatkan sebagai sumber daging. Selain itu, kelinci juga memiliki potensi; 1) ukuran tubuh yang kecil, sehingga tidak memerlukan
banyak ruang, 2) tidak memerlukan biaya yang besar dalam investasi temak dan kandang, 3) umur dewasa yang singkat (4-5 bulan), 4) kemampuan berkembang biak yang tinggi, 5) masa penggemukan yang singkat (kurang dari 2 bulan sejak sapih) (El-Raffa, 2004 dalam Rizqiani, 2011). Seperti yang terlihat pada gambar 2.1 dibawah ini mempakan kelinci lokal yang banyak dikembang biakkan di Indonesia, selain sebagai kelinci penghasil daging, kelinci ini juga dapat di pelihara sebagai kelinci hias.
Gambar 2.1 Kelinci (Oryctologus cunicuius L.) Pen^asil Daging (Suber: Budiari, 2014).
Taksonomi kelinci menumt (Prayogi 2008 dalam Budiraharjo, 2009) adalah sebagai berikut:
Klasifikasi: Kingdom Filum Sub filum
: Animal : Chordata : Vertebrata : Mammalia : Logomorpha : Leporidae : Oryctolagus
: Oryctologus cumculus L. Class
Ordo Famili Genus Species
Temak kelinci mempakan salah satu aset petani yang sangat berharga. Disamping sebagai tabungan, kelinci juga sebagai penghasil daging yang tinggi kandungan protein dan rendah kolesterol dan trigeliserida dan dapat dibuat dalam bentuk produk olahan, seperti abon, dendeng, sosis, burger, dan bentuk cepat saji seperti sate. Selain itu sebagai penghasil kulit bulu, juga menghasilkan wool, sebagai hewan coba dalam dunia kedokteran dan farmasi, menjadi hewan kesayangan dengan harga jual relatif tinggi, kotoran dan urine sebagai pupuk organik yang bermutu tinggi untuk tanaman sayuran dan bunga (Iskandar, 2005 dalam Budiraharjo, 2009).
Menumt petemak kelinci di daerah Lampung, tujuan pemeliharaan kelinci sangat beragam, mulai dari sebagai kelinci hias, kelinci penghasil bulu, dan kelinci penghasil daging.
1. Kelinci hias, mempakan kelinci yang dipelihara sebagai kelinci kesayangan, bentuk dan ukuran tubuhnya kecil, lucu, serta berbulu indah, tebal, dan lembut. Jenis kenis hias adalah angora, lops, jersey wooUes, lions, fuzzi, dan mini rex. 2. Kelinci penghasil kulit dan bulu, mempakan kelinci yang memiliki kulit-bulu
bahan baku kerajinan interior mobil, boneka, tas, dan jaket. Contoh jenis kelinci penghasil kulit dan bulu adalah rex dan satin.
3. Kelinci pedaging, memiliki kriteria persentase karkas hingga 50-60%, dan memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Contoh jenis kelinci pedaging adalah
flemish giant, new jealand white, vlameusreus, satin, rex, rexsa, hybrid
flemish,dan tan.
Rokhmani (2005) dalam Budiari (2014), menyatakan bahwa daging kelinci mempunyai serat yang halus dan wama sedikit pucat, sehingga daging kelinci dapat digolongkan kedaiam golongan daging berwama putih. Daging kelinci mengandung protein 20,8%, lemak 10,2%, dan energi 7,3 MJ/Kg, kandungan asam lemak linoleat 22,5% dan kandungan kolesterol 0,1%. Diperkuat oleh Sarwono (2003) dalam Rifat (2008), kualitas daging kelinci lebih baik dibanding daging temak ayam, domba, sapi. Daging kelinci mengandung protein tinggi dan lemak rendah, yakni protein 20,8% dan lemak 10,2%. Protein daging ayam 20,0% dan lemak 11,0%. Protein daging sapi
16,3% dan lemak 28,0%. Protein daging domba 15,7% dan lemak 27,7%.
B. Pakan Kelinci {Oryctologus cuniculus L . )
energi, protein dan serat kasar. Limbah pertanian dengan serat kasar tinggi dan kandungan protein yang rendah berakibat tidak maksimalnya kinerja kelinci untuk menghasilkan produk. Upaya mendukung kecukupan gizi yang seimbang pemberian hijauan perlu diimbangi dengan konsentrat (Lestari, 2005 dalam Budiari, 2014).
Konsentrat untuk temak kelinci berfimgsi untuk meningkatkan kandungan nutrien pakan dan diberikan sebagai tambahan pakan penguat. Konsentrat untuk pakan kelinci dapat berupa pellet (pakan buatan dari pabrik), bekatui, bungkil, kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka atau gapiek (Sarwono, 2003 dalam
Rifat, 2008).
C . Kandang Kelinci
temak piaraan dapat tidur dan istirahat dengan tenang. 5) membuat temak piaraan dapat kawin dan beranak dengan baik. 6) menampung kotoran sehingga mudah dikumpulkan untuk pupuk pertanian. 7) memudahkan pemeliharaan sehari-hari, misalnya pemberian pakan, minum, pengawasan terhadap penyakit, dan seleksi.
Kandang kelinci mempunyai berbagai macam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Berdasatkan bentuknya, kandang kelnci dibagi menjadi kandang baterai seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 yaitu, bangunan kandang yang dibuat seperti bentuk sangkar secara berderet-deret menyerupai baterai, dan masing-masing sangkar diperuntukkan buat satu ekor kelmci (individu) dan masing-masing deretan bateri bisa dibangun secara tersusun, kandang postal seperti yang terlihat pada Gambar 2.4 yaitu, bangunan kandang kelinci tanpa halangan pengumbaran, sehingga kelinci tidak dilepas sama sekali, tetapi mereka sepanjang hari sepanjang malam selalu berada di dalam ruangan, dan kandang ranch (ren) seperti yang terlihat pada Gambar 2.5 yaitu, kandang yang ruangannya terbagi-bagi menjadi tempat tidur dan tempat bermain. Kandang ini biasanya terdapat dihalaman luar atau merupakan bagian dari taman (Masanto, 2013).
Gambar 2.5 Kandang Kelinci Bentuk Ren (ranch), (sumber: Admin, 2012) 1. Ukuran dan Kepadatan Kandang
Ukuran kandang sebaikkya disesuaikan dengan jenis kelinci yang dipelihara. Untuk kelinci tipe ringan, ukuran kandang yang diperlukan adalah 120 cm x 75 cm x 40 cm per ekor. Kelinci tipe sedang membutuhkan kandang dengan ukuran 150 cm x 75 cm X 45 cm per ekor. Sementara itu, kelinci tipe berat membutuhkan kandang dengan ukuran 180 cm x 75 cm x 50 cm per ekor. Kandang untuk anak kelinci (kotak beranak) sebaiknya berukuran 50 cm x 30 cm x 40 cm. Kandang yang dipakai berukuran minimal 60 cm x 40 cm x 40 cm untuk seekor kelinci (Masanto, 2013).
D. Tinjauan Umum Wortel {Daucus carota L . )
Menurut Rukmana (1996), dalam taksonomi tumbuhan, wortel dikJasifikasikan sebagai berikut:
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Sub-divisio : Angiospermae (berbiji tertutup) Class : Dicotyledonae (biji berkeping dua) Ordo : Umbelliferales
Famili : Umbelliferae (Apiceae) Genus ; Daucus
Wortel (Daucus carota L.) termasuk jenis tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak (perdu) yang tumbuh tegak dengan ketinggian antara 30 cm - 100 cm atau lebih, tergantung jenis atau varietasnya. Wortel digolongkan sebagai tanaman semusim karena hanya berproduksi satu kali dan kemudian mati. Tanaman wortel berumur pendek, yakni 70-120 hari, tergantung pada varietasnya (Cahyono, 2002:9). Susunam tubuh tanaman wortel terdiri atas daun dan tangkainya, batang dan tangkainya yang tumbuh tegak setinggi 30-100 cm atau lebih sera umbi wortel yang dapat dilihat pada Gambar 2.6-2.9.
E , Varietas Wortel
Berdasarkan panjang umbinya, wortel dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu wortel berumbi pendek, berumbi sedang, dan berumbi panjang (Berlian Nur et al. 2003 dalam Amiruddin, 2013).
1. Wortel berumbi pendek
Umbi pendek adalah ciri umumnya, jenis wortel ini ada yang mempunyai umbi berbentuk bundar seperti bola golf dengan panjang sekitar 5 - 6 cm. Ada pula yang memanjang seperti silinder seukuran jari dengan panjang sekitar 10 - 15 cm. Wortel berumbi pendek ini lebih cepat matang. Wamanya kuning kemerahan, berkulit halus, rasanya agak manis, serta memiliki cita rasa yang baik. 5
2. Wortel berumbi sedang
Panjang sekitar 1 5 - 2 0 cm. Jenis wortel ini memiliki tiga bentuk. Wortel dengan panjang umbi sedang ini paling baik untuk ditanam sebagai tanaman pekarangan. Wamanya kuning memikat, berkulit tipis, berasa garing dan agak manis, serta sangat cocok untuk ditanam di daerah dingin. Beberapa varietas wortel berumbi sedang yang dikenal adalah tipe Imperator (Meruncing), tipe Chantenay (Tumpul), dan tipe Nantes (Memanjang silinder).
(A) (B) (C) Gambar 2.10 (A) Tipe Imperator, (B) Tipe Chantenay, dan (C) Tipe Nates
3. Wortel berumbi panjang
Bentuk umbinya lebih panjang dari kedua jenis yang sdh disebutkan diatas, yakni sekitar 20 - 30 cm, bentuk umbi seperti kerucut. Jenis ini tidak cocok ditanam sebagai tanaman pekarangan. Wortel ini perlu struktur tanah yang dalam, gembur, dan terkena sinar matahari penuh.
Dari ketiga jenis wortel diatas, petani di Indonesia umumnya menanam wortel berumbi panjang dan sedang. Wortel berumbi pendek jarang sekali ditanam karena tidak bemilai ekonomis tinggi.
F. Komposisi Gizi Tanaman Wortel (Daucus carota L . )
Tabel 2.1 Komposisi Zat Gizi Wortel per 100 g Berat Basah.
Koposisi Zat Gizi Satuan Jumlah
Energi Kcal 41
Protein g 0.93
Lemak g 0.24
Karbohidrat g 9.58
Serat g 2.8
Abu g 0.97
Gula total g 4.74
Pati g 1.43
Air g 88.29
Mineral
Kalsium Mg 33
Besi mg 0.30
Magnesium mg 12
Fosfor mg 35
Kalium mg 320
Natrium mg 69
Seng mg 0.24
Tembaga mg 0.045
Mangan mg 0.143
Flour meg 3.2
Selenium meg 0.1
Vitamin
Vitamin C. total asam askorbat Mg 5.9
Thiamin mg 0.066
Riboflavin mg 0.058
Niacin mg 0.983
Pantothenic acid mg 0.273
Vitamin B-6 mg 0.138
Folate meg 19
Kolin mg 8.8
Aktivitas Vitamin A, lU lU 16706
Aktivitas Vitamin A mcg^RAE 835
Vitamin E (alpha tocopherol) mg 0.66
Tocopherol, beta mg 0.01
Vitamin K (philloquinone) meg 13.2
Lainnya
karoten, beta Meg 8285
karoten, alpha meg 3477
Lycopene meg 1
lutein +zeaxanthin meg 256
G. Tinjauan Tentang Ampas Tahu
Menurur Misnadi (2009), ampas tahu adalah salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan penyusun ransum. Sampai saat ini ampas tahu cukup mudah did^at dengan harga murah, bahkan bisa didapat dengan cara cuma-cuma.
Gambar 2.11 Ampas tahu (Sumber Misnadi, 2009)
Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digxmakem sebagai sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan temak.
H. Komposisi Gizi Ampas Tahu
Tabel 2.2 Perbandingan Gizi yang Ada Pada Tahu dan Ampas Tahu dengan Kadar/lOOg Bahan
Unsur Gizi Kedelai Basah Tahu Ampas Tahu
Energi (kal) 382 79 393
Protein (g) 3oa 7,8 17,4
Lemak (g) 15.6 4,6 5,9
Karbohidrat (g) 30.1 1,6 67,5
Kalsium (mg) 196 124 19
Fosfor (mg) 506 63 29
Zat Besi (mg) 6.9 0,8 4
Vitamin A (meg) 29 0 0
Vitamin B (mg) 0,93 0,06 0,2
Sumber; Wiriano (2011)
I. Potensi Ampas Tahu Sebagai Pakan Temak
Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas dan tidak berguna lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai sebagai bahan makanan temak karen ampas tahu masih mengandung gizi yang baik dan dapat digunakan sebagai ransum temak besar dan kecil. Penggunaan ampas tahu masih sangat terbatas bahkan seririg sekali menjadi limbah yang tidak termanfaatkan sama sekali (Wiriano, 2011).
J . P E N G A J A R A N
Hasil penelitian yang berjudul "Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi Antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan (Oryctologus cuniculus L.), serta Pengajarannya di SMA Negeri 5 Palembang" pada pelajaran biologi di kelas X semeter I tahun ajaran 2014/2015 dengan kompetensi inti 3.7 menerapkan prinsip klasifikasi untuk raenggolongkan tumbuhan kedaiam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi, dengan metode pembelajaran diskusi informasi.
1. Metode Pengajaran
Metode adalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervarisi sesuai dengan tujuan yang diinginkan setelah pengajaran berakhir (Djamarah, 2006 dalam Ningsih, 2012)
Diskusi pada dasamya adalah tukar-menukar informasi pendapat atau unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau masalah dengan bersama-sama (Lisnawati, 2006 dalam Antini, 2011).
yang disetujui bersama. Dalam diskusi ini proses interaksi antara dua atau lebih induvidu yang terlihat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan maslah, dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja (Roestiyah, 2008:5).
Syarat dalam melakukan diskusi yaitu: 1. melibatkan kellompok yang besamya lebih kurang antara 3-9 orang, 2. berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal yang berarti setiap anggota kelompok hams mendapat kesempatan melihat, mendengar, srta berkomunikasi secara bebas dan langsung, 3. mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerja sama anta anggota kelompok, 4. berlangsung menumt proses yang teratur dan sistematis, menuju satu kesimpulan (Soetopo, 2001).
pendapat secara lisan, 3. memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama (Roestiyah, 2008: 6).
2. Evaluasi
Pada pemberian evaluasi kepada siswa, peneliti menggunakan tes objektif dimana bentuk soal sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan pengajarannya disesuaikan dengan siswa. Tipe tes objektif disini menggunakan tipe fixsed-response item yaitu bentuk tes objektif karena butir-butir soal yang diberikan kepada peserta didik disertai dengan altematif pilihan jawaban, sehingga peserta didik dapat memilih salah satu altematif yang disediakan.
Kelebihan menggunakan tes objektif menurut Slameto (2002) yaitu pertama,
lebih fleksibel dan efektif. Kedua, mencakup hampir seluruh bahan pelajaran. Ketiga,
tepat untuk mengukur penguraian informasi, pembendaharaan kata-kata, pengertian-pengertian, aplikasi prinsip, rumus serta kemampuan untuk mengimprestasika data.
Keempat, dapat juga mengukur siswa dalam membuat tafsiran, melakukan pemilahan, mendeskripsikan, menentukan pendapat atas dasar alasan tertentu, dan menarik kesimpulan. Kelima, koreksi dan peniannya mudah. Keenam, objektif. Ketujuh, dapat dipakai bemlang-ulang. Selain itu, ada dua kelemahan dalam menggunakan tes objektif. Pertama, sulit serta membutuhkan waktu yang lama dalam menyusun soal.
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan pemberian wortel dan ampas tahu, dan 4 ulangan. Adapun pola perlakuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Rancangan Data Pengamatan Pengaruh Pembenan Pakan yang Dikomkhinasi Antara Wortel (Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan (Oryctologus cuniculus L . ) .
Perlakuan Ulangan
1 2 3 4
Po P o j P0.2 P0.3 P0.4
P i P l l P1.2 P i a P l 4
P2 P21 P2.2 P2.3 P2.4
Pa P a i P32 P3.3 P3.4
P4 P41 P4.2 P4.3 P4,4
P5 P 5 . P52 P53 P5.4
P6 P6.1 P62 P6.3 P64
Keterangan perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Po: wortel 500gr
Pl: 150gr ampas tahu + 350gr wortel
P2: 200gr ampas tahu + 300gr wortel P3: 250gr ampas tahu + 250gr wortel P4: 300gr ampas tahu + 200gr wortel
P 5 : 350gr ampas tahu + 150gr wortel p6: 400gr ampas tahu + lOOgr wortel Catalan:
Penentuan persentase ampas tahu dalam penelitian ini diambil dari hasil uji pendahuluan.
Po sebagai kontrol, kelinci hanya diberi makan wortel sebanyak 500gr per hari untuk satu ekor kelinci. Pi kelmci diberi kombinasi pakan sebanyak 150gr ampas tahu dan 350gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci. P2 kelinci diberi kombinasi
pakan sebanyak 200gr ampas tahu dan 300gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci.
P3 kelinci diberi kombinasi pakan sebanyak 250gr ampas tahu dan 250gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci. P4 kelinci diberi kombinasi pakan sebanyak 300gr ampas tahu dan 200gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci. P 5 kelinci diberi kombinasi pakan sebanyak 350gr ampas tahu dan 250gr wortel per hari untuk satu ekor kelinci. Pft kelinci diberi kombinasi pakan sebanyak 400gr ampas tahu dan lOOgr wortel per hari untuk satu ekor kelinci. (pemberian pakan sebanyak 500 gr per hari didapat dari informasi petemak kelinci).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di petemakan kelinci selama satu bulan, yaitu mulai tanggal 11 Juni 2015 samapai dengan tanggal 10 Juli 2015 dan pengajarannya dilaksanakan di SMA Negeri 5 Palembang.
C . Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas: pemberian wortel dan ampas tahu dengan enam persentase yang berbeda.
2. Variabel terikat: berat badan kelinci jantan yang diukur dengan timbangan, dan panjang tubuh kelinci yang diukur dengan meteran.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kelinci jantan {Oryctologus cuniculus L.) berjumlah 28 ekor berasal dari petemakan kelinci di daerah Sekinco Lampung Barat.
2. Siswa SMA Negeri 5 Palembang kelas X I semester I tahun ajaran 2014/2015.
£ . Instnimen Penelitian 1. Alat dan Bahan a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kotak tomat sebagai kandang kelinci, palu, paku, kawat, karton, spidol, gunting, pisau, timbangan, baskom, wadah pakan dan minum kelinci masing-masing sebanyak 28 buah, dan meteran. b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah wortel, ampas tahu, air, dan bahan yang digunakan pada saat mengajar adalah media pembelajaran {Hand Out
dan Power Point).
F. Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Penelitian
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Persiapan Kandang
cm dengan ketinggian 50 cm untuk satu ekor kelinci. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya persaingan antar kelinci dalam hal pakan. Pada setiap kandang terdapat satu wadah untuk tempat minum dan satu wadah lagi untuk tempat pakan kelinci, serta bagian alas kandang akan dilapisi dengan kardus bekas agar dapat memudahkan pada saat membersihkan kandang (Masanto, 2013: 40).
b. Persiapan Hewan Percobaan
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci jantan
(Oryctologus cumculus L.) yang berumur 2 bulan dengan berat badan 350-400 gram. Kelinci yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang sehat dengan berat badan yang relatif stabil (Masanto, 2013: 75). Kelinci jantan ini diperoleh dari petemakan kelinci di daerah Sekinco Lampung Barat.
c. Penyajian Pakan Wortel {Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu
Menumt informasi dari petemak kelinci, penyajian pakan kelinci dapat dilakukan dengan cara:
1) Wortel (Daucus carota L.)
Sebelum wortel diberikan kepada kelinci, terlebih dahulu wortel tersebut dipotong kecil-kecil agar mudah dikombinasikan dengan ampas tahu. Kemudian wortel tersebut ditimbang sesuai dengan persentase pada setiap perlakuan.
2) Ampas Tahu
3) Mengkombinasi
Setelah wortel dan ampas tahu ditimbang sesuai dengan perlakuan. Kemudian wortel dan ampas tahu dikombinasi dengan cara diaduk menggunakan sendok. Setelah wortel dan ampas tahu tercampur, kemudian ditimbang lagi dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 150 gram untuk pagi hari, 150 gram untuk siang hari, dan 200 gram untuk sore hari. Selanjutnya pakan di letakkan pada mangkok kecil (wadah pakan) dan dimasukkan ke dalam kandang kelinci.
4) Sisa Pakan Kelinci
Sisa pakan kelinci dari masing-masing perlakuan dan ulangan dikumpulkan dan ditimbang setiap harinya. Hal ini bertujuein imtuk mengetahui efesiensi penggunaan bahan pakan, yang dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara pertambahan berat badan kelinci dengan konsumsi pakan.
d. Pemberian Perlakuan
Kelinci (Oryctologus cumculus L.) jantan ditimbang terlebih dahulu untuk mendapatkan data awal tentang berat badan kelinci. Kemudian kelinci dibagi menjadi 7 kelompok, dengan jumlah kelinci dalam setiap kelompok adalah 4 ekor. Kemudian kelinci tersebut diberi kombinasi pakan antara wortel (Daucus carota L.) dan ampas tahu sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan.
Perlakuan diberikan secara teratur, yaitu setiap hari setelah kandang dibersihkan. Walaupun pakan kelinci dapat diberikan secara tak terbatas (ad libitum),
bahwa kelinci adalah hewan noktumal atau hewan yang aktif pada malam hari, maka pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari dari total pakan dalam setiap perlakuan, yaitu 1/4 bagian diberikan pada pagi hari sekitar pukul 10:00 setelah pembersihan kandang dan 1/4 bagian diberikan pada siang hari sekitar pukul 13:00 dan 2/4 bagian lainnya diberikan pada sore hari sekitar pukul 18:00 (Masanto, 2013: 56).
e. Parameter Penelitian
Parameter dalam penelitian ini adalah pertambahan berat badan dan panjang badan kelinci.
1) Pemeriksaan Berat Badan Kelinci {Oryctologus cuniculus L.)
Untuk pengambilan data berat badan kelinci dilakukan dengan menggunakan timbangan, pertama-tama timbang terlebih dahulu toples besar yang akan digunakan untuk menimbang kelinci, catat berat toples tersebut. Kemudian ambil seekor kelinci dari dalam kandang, masukkan kedaiam toples besar yang sudah ditimbang. Timbang kembali toples yang berisi kelinci. Kemudian berat toples yang berisi kelinci kelinci dikurangi berat toples kosong. Sehingga didapat data berat badan kelinci. Hasil berat badan kelinci dapat diketahui setelah diberi perlakuan selama satu bulan.
2) Pemeriksaan Panjang Badan Kelinci {Oryctologus cuniculus L.)
2. Pengumpulan Data Pengajaran
Hasil penelitian tentang Pengaruh Pemberian Pakan yang Dikombinasi Antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan {Oryctologus cuniculus L.) ini disederhanakan menjadi materi pelajaran. Penerapan materi ini menggimakan metode diskusi informasi. Hasil penelitian yang dimaksud sesuai dengan materi "Zat Makanan" dalam buku paket biologi SMA kelas X I semester I .
A. Data Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada akhir penelitian tentang Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat dan Panjang Badan Kelinci Jantan
(Orictologus cuniculus L.) dimana data tersebut meliputi berat badan (gram) dan panjang badan (cm) kelinci (Orictologus cuniculus L.).
1. Berat Badan Awal dan Berat Badan Akhir Kelinci
Data hasil pengamatan berat badan kelinci sebelum diberi kombinasi pakan dan berat badan kelinci setelah diberi kombinasi pakan selama 30 hari yang diperoleh dari 7 prlakuan dan 4 ulangan, dapat dilihat pada Gambar 4.1.
• Berat Awal • Borat Akhir Kclci aiisnii
Pa Iniipsi niiipas'Inliii Pl I SOai itiiipas tiiltii Pi 200KI ainpa:< Inltii P, 250KI ampas laliti P, JOOai ampas laliii P, 3^0si ampas* latiii Pa 400si ampas laliit P3 P4 PS P6
Gambar 4.1 Rata-rata Berat Badan Awal dan Berat Badan Akhir Kelinci (Sumber: Berdasarkan Perhitungan Microsoft Excel 2007)
Berdasarkan Gambar 4.1 diketahui berat awal badan kelinci sebelum diberi kombinasi pakan, yaitu berat tertinggi terdapat pada P4 dengan jumlah rata-rata 387,5 gram dan berat badan terendah terdapat pada perlakuan Pi dengan jumlah rata-rata 350 gram. Sedangkan berat badan setelah diberi kombinasi
pakan, yaitu berat badan tertinggi terdapat pada P^ dengan jumlah rata-rata 2600 gram dan berat badan terendah terdapat pada Po dengan barat badan 1000 gram.
2. Selisih Berat Badan Kelinci
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh data hasil pemberian kombinasi pakan antara wortel {Daucus carota L.) dan ampas tahu terhadap pertambahan berat badan kelinci jantan {Orictologus cuniculus L.) didapat dari berat badan kelinci setelah diberi kombinasi pakan dikurangi berat badan kelinci sebelum diberi kombinasi pakan. Kemudian dihitung dan disusun berdasarkan perlakuan dan ulangannya masing-masing yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Rata-rata Selisih Berat Badan Kelinci (gram)
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata
Perlakuan
1 2 3 4
Jumlah Rata-rata
Po- SOOBTW 550 650 700 600 2.500 625 P|- I S O w A T + S S O w W 750 850 900 850 3.350 837,5
Pj" 200«ir A T + JOOBT W 1.000 I.I50 900 1.150 4.200 1.050
P 3 - 250(w A T + 250Br W 1J50 1.400 1.400 1.400 5.550 1.387,5 Pl" 30O1U A T -f 200i{r W 1.450 1.550 1.550 1.500 6.050 1.512,5
p 5- 3 5 0 t t r A T t l 5 0 K t W 1.750 1.800 1.800 1.700 7.050 1.762,5
P6- 4 0 0 W A T + I O OB TW 2.150 2.350 1 2.250 2.200 8.950 2.237,5
Total 37.650 9.412
Dari Tabel 4.1 di atas dengan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan (Orictologus cuniculus L.) didapat rata-rata berat badan kelinci (Orictologus cuniculus L.) dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.
us
M •m &
P „ tiHi|>ii m i q i i i K tidiM P , 1 -itm i m i i i n H l a t i t i P ] 2 0 0 t a M i i p n s Cnliii P , Z*-*'ia niii|>nH l a l i i i P , JtOllttI IMIItlttK t a l i i i P , l ^ o i o m v i i w i l i r i i i i P a -SOOy, (Hii|>ai> laint
P A P S
Dari histogram di atas menunjukan bahwa semakin banyak ampas tahu yang ditambahkan dalam kombinasi pakan yang diberikan pada kelinci maka semakin berpengaruh terhadap pertambahan berat badan kelinci. Hal ini terlihat dari grafik yang selalu meningkat seiring dengan bertambahnya ampas tahu dalam kombinasi pakan.
3. Panjang Badan Awal dan Panjang Badan Akhir Kelinci
Berdasarkan hasi! penelitian yang telah dilakukan terhadap panjang badan kelinci yang sudah dihitung dan disusun berdasarkan perlakuan dan ulangannya masing-masing didapat data hasil pengamatan panjang badan kelinci sebelum diberi perlakuan kombinasi pakan dan panjang badan kelinci setelah diberi perlakuan kombinasi pakan selama 30 hari yang diperoleh dari 6 perlakuan dan 4 ulanagan, dapat dilihat pada Gambar 4.3.
50 1
40 1 30
c 20
i s 10 ] 1 0 L
44.5 ""^Jl 48,75 • Pantang Awal
• Paniang Akhir K c t a m s a i t
F(, taiipii a i i v ^ P i 1 5021 m i i p a s taliii P ] 200si a m p a s taJiii P ] 250a] a m p a s taJiii Pa .50021 a m p a s laliii P , 550a aiiipas taliii Pe 400si a m p a s taliu
PO Pl PfiHakuaii
P2 P3 P4 PS P6
GamtMir 4.3 RaU-nta Panjang Badan Awal dan Panjang Badan Akhir Kelinci (Sumber: Berdasarkan Perhitungan Microsoft Excel 2007)
Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui panjang awal badan kelinci sebelum diberi kombinasi pakan, yaitu panjang badan tertinggi terdapat pada P5 dengan jumlah rata-rata 26,25 cm dan panjang badan terendah terdapat pada perlakuan P|
rata-rata 33,25 cm dan panjang badan terendah terdapat pada Po dengan jumlah rata-rata 48,75 cm.
4. Selisih Panjang Badan Kelinci
Data hasil pemberian kombinasi pakan wortel (Daucus carota L.) dan ampas tahu terhadap pertambahan panjang badan kelinci jantan (Orictologus cuniculus L.) didapat dari panjang badan kelinci setelah diberi kombinasi pakan dikurangi panjang badan kelinci sebelum diberi kombinasi pakan, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian Rerata Pertambahan Panjang Badan Kelinci (cm)
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata
Perlakuan
I 2 3 4
Jumlah Rata-rata
Po-SOOmW 8 8 7 6 29 7,25
P l ' l» i i i A H ^ 3 5 0 B r W 12 12 12 13 49 12,25
1*2= 200ttrAT + 3OOarW 12 13 13 15 53 13,25
Pj- 250w A T + 250ttr W 18 14 18 16 66 16,5
P*- 300iir A T + 200si W 18 18 20 19 75 18,75
Ps=3S0KrAT* iSOarW 21 21 18 19 79 19,75
P6=4a)iirAT'^ lOOarW 22 22 23 24 91 22.75
Total 442 110,5
Dari Tabel 4.2 di atas dengan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan antara Wortel (Daucus carota L.) dan Ampas Tahu terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan (Orictologus cuniculus L.) didapat rata-rata panjang badan kelinci separti pada Gambar 4.4.
Ketetmiani
Fq t i a i p a m q i . - B i l a l n i P i 1 '•Oua .-Hi^ms t n l i i i 2 0 0 ( c i a i i ^ i a s ( t d i i i P , 2 ^ U t a iaii|i.-is I n l i i i P , 3(K>va . v i l l a s t.aliii P ; T^ O i n n i A t n K l a l i i i P , 4 0 0 i a .AiA>.-iH t a l i u
P O P l
Prrlakumt
Dari histogram di atas menunjukan bahwa semakin banyak ampas tahu yang ditambahkan dalam kombinasi pakan yang diberikan pada kelinci maka semakin berpengaruh terhadap pertambahan panjang badan kelinci. Hal ini terlihat dari grafik yang selalu meningkat seiring dengan bertambahnya ampas tahu dalam kombinasi pakan.
5. Jumlah Pakan yang Disediakan Selama Penelitian
Dalam penelitian ini pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari sebanyak 500 gram untuk setiap kelinci, yaitu 150 gram pagi, 150 gram siang, dan 200 gram malam selama satu bulan. Total pakan yang disediakan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 43 Total Pakan yang Diberikan pada Kelinci Selama Penelitian Berdsarkan Perlakuan dan Ulangngannya (gram).
Perlakuan Ulangan Jumlah
Perlakuan
1 2 3 4
Jumlah Po=500«nW 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000 Pl=ISOar AT*3S0iirW 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000 P2=20(ta AT*300ioW 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000 P3= 250(HAT + 250sr W 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000 P*- 300iir AT * 200in W 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000 p5=3SOarAT • liOwW 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000 P6= 400giAT* I O OHW 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000
Total 420.000
Tabel 4.4 Sisa Pakan yang Diberikan pada Kelinci Selma Penelitian Berdsarkan Perlakuan dan Ulangngannya (gram).
Perlakuan Ulangan Jumlah
Perlakuan
1 2 3 4
Jumlah Po=500s[W 1.900 1.900 1.850 1.950 7.600 P|=150i(rAT + 350RrW 2.000 2.000 1.950 1.900 7.850 P2= 200«r AT + 300ar W 1.900 1.800 1900 1.950 7.550 P3=250«rAT + 250ttrW 1.700 1.800 1.850 1.800 7.150 P4= 3OOiirAT + 2O0arW 1.750 1.800 1.700 1.700 6.950 P5= 350BrAT+ ISOerW 1.700 1.700 1.800 1.700 6.900 P6= 400at AT lOOar W 1.600 1.650 1.600 1.700 6.550
Total 50.550
Dari Tabel 4.4 dapat kita ket^ui bahwa total sisa pakan yang diberikan pada kelinci selama penelitian adalah 50.550 gram. Dari data tersebut dapat diketahui banyakmya pakan yang dikonsumsi oleh kelinci selama penelitian, yaitu dengan cara total paka yang disediakan selama penelitian dikurang total sisa pakan yg diberikan selama penelitian (420.000 gram - 50.500 gram = 369.500 gram). Jadi total pakan yg dikonsumsi oleh kelinci selama adalah 369.500 gram.
B. Analisis Data
1. Analisis Data Penelitian
a. Analisis Data Penelitian Terhadap Berat Badan Kelinci {Orictologus cumculus L.)
Tabel 4.5 Data Hasil Anava Terhadap Rata-rata Selisih Berat Badan Awal dan Berat Badan Akhir Kelinci {Orictologus cuniculus L.) yang Diberi Kombinasi Pakan antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu.
Sumber Keragaman
Derajat Bebas
(DB)
Jumlah Kuadrat (JK)
Kuadrat
lengah (K'l) F Hitung y
Perlakuan 6 7454821,429 1242470,238 244,135** 2,57 3,81 Galat 21 106875,000 5089,286
Total 27 756I6%,429 Keterangan: (**): Berpengaruh sangat nyata
(Sumber: Berdasarkan Perhitungan SPSS Vers! 16.0) KK = 73,53192475043%
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa Fhuung perlakuan lebih besar dari F^ibei 0,05 dan 0,01 yaitu 244,135. Dari hasil perbandingan tersebut pada Fhitung perlakuan pemberian kombinasi pakan antara wortel {Daucus carota L.) dan ampas tahu memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertambahan berat badan kelinci jantan {Orictologus cuniculus L.). karena pada Anava didapat Koeflsien Keragaman 73,5%, maka dapat dilanjutkan dengan uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) seperti pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu Terhadap Pertambahan Berat Badan Kelinci Jantan
{Orictologus cuniculus L.).
Subset for alpha = 0,05
Perlakuan N 1 2 3 4 5 6 7
4 625,00
Pl= ISOp AT t JSOgr W 4 837,50
Pj- VlOg AT t JOOy W 4 1050,00
P3- 2S0gr AT • ISOff W 4 1387,50
P4= 300p AT * 200JIW 4 1512,50
Ps^JSOp AT • 150pW 4 1762,50
P6-400g AT • lOOp W 4 2237,50
Sig. 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 Means for groups In homogeneous subsets are displayed.
(Sumber: Berdasarkan Perhitungan SPSS Versi 16.0)
ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap Po,
PI, P2, P3, P4 dan P5 P5 (kombinasi pakan 150gr wortel dan 350gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan keiici berbeda nyata terhadap Po, Pi, P2,P3 dan
P4. P4 (kombinasi pakan 200gr wortel dan 300gr ampas tahu) terhadap
pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pi, P2, dan P3. P3
(kombinasi pakan 250gr wortel dan 250gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pi, dan P2. P2 (kombinasi pakan 300gr wortel dan 200gr ampas tahu) terhad^ pertambahan berat badan kelmci berbeda nyata terhadap Po dan Pi. Pi (kombinasi pakan 350gr wortel dan 150gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap
Po-b. Analisis Data Penelitian Terhadap Panjang Badan Kelinci {Orictologus cuniculus L.)
Untuk mengetahui data hasil penelitian terhadap panjang badan kelinci yang diberi kombinasi pakan antara wortel {Daucus carota L.) dan ampas tahu, maka dilakukan analisis Varian (Anava) yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Data Hasil Aanava Terhadap Rata-rata Selisih Panjang Badan
Awal dan Panjang Badan Akhir Kelinci {Orictologus cuniculus L.) yang Diberi Kombinasi Pakan antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu.
Sumber Keragaman
Derajat Bebas (DB)
Jumlah Kuadrat (JK)
Kuadrat F Tabd
Tengah F ^^^^ ^^^^ Perlakuan 6 661,214 11032 73,468** 2,57 3,81
Galat 21 31,500 1,500
Total 11 692,714
Keterangan: (**): Berpengaruh sangat nyata
(Sumber: Berdasarkan Perhitungan SPSS Versi 16.0) K K = 11,65103429%
perlakuan pemberian kombinasi pakan antara wortel (Daucus carota L.) dan ampas tahu memberikan pengaruh sangat nyata terhadap pertambahan panjang badan kelinci jantan {Orictologus cuniculus L.). karena pada Anava didapat Koeflsien Keragaman 11,6%, maka dapat dilanjutkan dengan uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) seperti pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan antara Wortel {Daucus carota L.) dan Ampas Tahu Terhadap Pertambahan Panjang Badan Kelinci Jantan
{Orictologus cuniculus L.).
Subset for alpha = 0.Q5
Perlakuan N 1 2 3 4 5
PoSOOgrW 4 7,25
P|- ISOgr AT + aSOgrW 4 12,25 P2= 200Br AT + 300srW 4 13,25
P3=25(to-AT + 2SOfirW 4 16,50
PA" SOORT AT + ZOORT W 4 18,75
P5= 350Rr AT+ I S OR TW 4 19,75
P6= 400gr AT + lOOgr W 4 22,75
Sig. 1,000 3 1 1,000 ,261 1,000
Means for groups In homogeneous subsets are displayed. (Sumber: Berdasarkan Perhitungan SPSS Versi 16.0)
Berdasarkan hasil uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa Perlakuan p6 (kombinasi pakan lOOgr wortel dan 400gr ampas tahu) terhadap pertambahan panjang badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pl, P2, P3, P4 dan P5 P5 (kombinasi pakan 150gr wortel dan 350gr ampas tahu) terhadap pertambahan panjang badan keiici berbeda nyata terhadap Po, Pi, P2, dan
P3, tetapi tidak berbeda nyata terhadap P4. P4 (kombinasi pakan 200gr wortel dan 300gr ampas tahu) terhadap pertambahan panjang badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pi, P2, dan P3. P3 (kombinasi pakan 250gr wortel dan 250gr ampas tahu) terhadap pertambahan panjang badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pi,
dan P2. P2 (kombinasi pakan 300gr wortel dan 200gr ampas tahu) terhadap
nyata terhadap P|. P| (kombinasi pakan 350gr wortel dan 150gr ampas tahu) terhadap pertambahan panjang badan kelinci berbeda nyata terhadap Po.
C. Data Hasil Pengajaran
Berdasarkan data hasil pengajaran yang dilakukan terhadap siswa kelas XI Semester I di SMA Negeri 5 Palembang tahun ajaran 2015/2016 dengan menggunakan metode diskusi informasi dalam memahami materi pelajaran biologi pada materi Zat Makanan. Data hasil pengajaran evaluasi tes awal dan tes akhir kemudian dianaiisis dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0. Data distribusi frekuensi tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan 4.4. a. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal
Data dari nilai tes awal siswa yang didapat kemudian didisrtibusi frekuensi seperti pada Tabel 4.9 dibawah ini.
Tabel 4.9 Data Distribusi Frekuensi Tes Awal Siswa Kelas XI Semester I SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi Nilai FTckuensi Persentase Persentase Kumulatif
50 2 10,0 10.0
55 4 20,0 30,0
60 4 20,0 50.0
65 5 25,0 75.0
70 4 20,0 95,0
75 1 5,0 100,0
Total 20 100,0
(Data Primer Diolah Tahun 2015 dengan SPSS Vers! 16.0).
Gambar 4.5 Histogram Distribusi Tes Awal (Data Primer Diolah Tahun 2015 dengan SPPP Versi 16.0)
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas dapat diketahuai bahwa pada tes awal siswa yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 2 orang, siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 5 orang, siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 orang.
b. Distribusi Frekueusi Nilai Tes Akhir
Data dari nilai tes akhir siswa yang didapat kemudian didisrtibusi frekuensi seperti pada tabel 4.10 dibawah ini.
Tabel 4.10 Data Distribusi Frekuensi Tes Akhir Siswa Kelas XI Semester I SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi. Nilai Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif
70 1 5,0 5,0
75 3 15,0 20.0
80 2 10,0 30.0
85 4 20,0 50,0
90 5 25,0 75.0
95 2 10,0 85.0
100 3 15,0 100,0
Total 20 100,0
(Data Primer Diolah Tahun 2015 dengan SPSS Versi 16.0).
Hasil perhitungan distribusi frekuensi tes awal dapat dilihat dalam bentuk histogram pada Gambar 4.6 berikut ini.
5-0 ' n ' —r - " ' — F — ' ' T ' ' r - ^ M 70 BO 90 100 110
Gambar 4.6 Histogram Distribusi Tes Akhir (Data Primer Diolah Tahun 2015 dengan SPPP Versi 16.0)
Berdasarkan Gambar 4.6 di atas dapat diketahuai bahwa pada tes awal siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 1 orang, siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 orang, siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 orang, siswa yang mendapat nilai 85 sebanyak 4 orang, siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 5 orang, siswa yang mendapat nilai 95 sebanyak 2 orang, siswa yang mendapat nilai
100 sebanyak 3 orang.
Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas X I Semester I SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi.
Uji Nilai Statistik Tes Awal Tes Akhir
Jumlah Angka Sah 20 20
Angka tidak Sah 0 0
Rata-rata 62.00 86,75
Rata-rata Standar Error 1,598 1,996
Nilai Tengah 62,50 87,50
Modus 65 90
Standar DeviasI 7,145 8,926
Varians 51,053 79,671
Jarak 25 30
Minimum 50 70
Maksimum 75 100
Jumlah 1240 1735
Berdasarkan hasil uji statistik tes awal dan tes akhir kelas X I Aksel pada Tabel 4.11 menunjukkan nilai rata-rata tes awal 62,00 dan tes akhir 86,75 dengan modus atau nilai yang sering muncul 65 pada tes awal dan 90 pada tes akhir.
c. Ujit
Perhitungan hasil uji t terhadap penggunaan metode diskusi informasi dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Hasil uji t hitung Tes Awal dan Tes Akhir Siswa Kelas XI Semester I SMA Negeri 5 Palembang dengan Metode Diskusi Informasi.
Tin^Lat Perbedaan Variabel
95%1Confidensi Perbedaan interval
Rata- Simpangan Std. Teratas Terbawah T DB Sig.
rata Baku Kesalahan (2sisi) Rata-rata
Pair Nilai I Tes
Awal
24,750 4,128 ,932 22,818 26,682 26,8! 4 19 0,000 Nilai
Tes Akhir
(Data Primer Diolah Tahun 2015 dengan SPSS Versi 16.0).
A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Berat Badan Kelinci
Berdasarkan hasil analisis Varian (Anava) pada Tabel 4.3 pengaruh kombinasi pakan antara wortel (Daucus carota L.) dan ampas tahu terhadap pertambahan berat badan kelinci jantan (Oryctologus cumculus L.) menunjukan bahwa nilai signifikasi Fhitung 151,151 > Fiabei 0,01 Dilihat dari hasil perbandingan tersebut, berarti kombinasi pakan antara wortel dan ampas tahu memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat badan kelinci jantan (Oryctologus cuniculus L.).
Dari hasil analisis Varian (Anava) diketahui terdapat perbedaan antar perlakuan. Untuk melihat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui status hipotesis tentang pengaruh pemberian kombinasi pakan antara wortel dan ampas tahu terhadap berat badan kelinci. Karena pada Anava didapatkan koevisien keragaman (KK) 57,9%, maka perlu dilakaukan uji lanjutan berupa uji Wilayah Berganda Duncan. Berarti data rerata berat badan kelinci memiliki perbedaan yang sangat nyata antar semua perlakuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pakan antara wortel dan ampas tahu memberikan pengaruh secara siknifikasi terhadap berat badan kelinci.
Berdasarkan hasil uji Wilayah Berganda Duncan (WBD) pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Perlakuan (kombinasi pakan lOOgr wortel dan 400gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pi, P2, P3,
P4 dan P5. P5 (kombinasi pakan 150gr wortel dan 350gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan keiici berbeda nyata terhadap Po, P|, P2,P3 dan P4. P4
(kombinasi pakan 200gr wortel dan 300gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pi, P2, dan P3. P3 (kombinasi pakan 250gr wortel dan 250gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap Po, Pj, dan P2. P2 (kombinasi pakan 300gr wortel dan 200gr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap Po dan Pi. Pi (kombinasi pakan 350gr wortel dan ISOgr ampas tahu) terhadap pertambahan berat badan kelinci berbeda nyata terhadap PQ.
Terlihat dari hasil penelitian nilai rata-rata berat badan awal dan berat badan akhir kelinci bahwa baik Pi yang diberi kombinasi pakan antara wortel dan ampas tahu dengan konsentrasi 150gr ampas tahu + 350gr wortel, P2 200gr ampas tahu + 300gr wortel, P3 250gr ampas tahu + 250gr wortel, P4 300gr ampas tahu + 200gr wortel, P 5 350gr ampas tahu + 150gr wortel, dan P6 yang diberi kombinasi pakan antara wortel dan ampas tahu dengan konsentrasi 400gr ampas tahu + lOOgr wortel menunjukkan perubahan yang sangat nyata. Tetapi perlu diketahui bahwa hasil yang didapat pada perlakuan P6 lebih baik jika dibandingkan dengan Perlakuan Pi, P2, P3, P4, dan P5. Sehingga pemberian kombinasi pakan antara wortel dan ampas tahu dengan kosentrasi 400gr ampas tahu + lOOgr wortel memberikan hasil yang lebih efektif terhadap penambahan berat badan kelinci.
bahwa pertambahan berat badan kelinci terns meningkat seiring dengan peningkatan kandimgan protein pada setiap perlakuan seperti yang tertera pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Hasil Uji Kandungan Protein pada Kombinasi Pakan antara Wortel
(Daucus carota L . ) dan Ampas Tahu Per 500 gram Bahan Pakan.
Kode Sam pel Kadar Protein (%) per 500 gram Bahan Pakan
Po 8,5813
P. 9,1931
Pz 9,61 J 7
Pa 10,5616
P 4 16,5186
P 5 16,7118
P6 17,4685
Dari hasil uji kandungan protein pada kombinasi pakan menunjukkan bahwa kombinasi pakan pada Pe memiliki kandungan protein yang paling baik yaitu
17,4685% dari 500 gr berat pakan.
Dalam penelitian ini, daya cema protein paling tinggi terdapat pada Pe. Hal ini memperkuat dugaan bahwa tingginya pertambahan berat badan kelinci pada Pe berhubungan erat dengan kandungan protein dalam kombinasi pakan untuk P6 yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Po, Pi, P2, P3, P4, dan P5. Dengan demikian, semakin baiknya daya cema protein akibat mengkonsumsi kombinasi pakan diduga akan dimanifestasikan dalam bentuk produksi