Penerapan Metode Kreatif Untuk Meningkatkan Kemampuan Tari Kreasi Siswa Kelas III SDN 92 Pekanbaru
Oleh
Tengku Nur Aida1 , Zariul Antosa2, Erlisnawati3 Abstract
This study aims to improve the ability of Creative Dance on 92 third-grade students of SDN Pekanbaru school year 2011/2012 through the application of creative methods to improve the ability of creative dance class III students of SDN 92 Pekanbaru study was conducted in April-May 2012. The subjects were 92 third-grade students of SDN Pekanbaru, amounting to 32 students consisting of 17 male students and 15 female students. This Research a Classroom Action Research, which consists of 2 cycles. I cycle consists of 2 meetings and the second cycle comprised of 2 meetings. The research instrument consisted of learning devices (syllabi, lesson plans, learning outcomes test sheets and sheets of teacher observation and student activities). The data were analyzed descriptively. The results showed that by increasing the activity of teachers and students at each meeting. Teacher activity increased from an average percentage of 69% in the first cycle to 91% in the second cycle. While the percentage of student activity increased from an average of 68% in the first cycle to 85% in the second cycle. Capability creation dance students also increased, from an average baseline value of approximately 49.92 category with 12.5% completeness percentage increased to an average of 59.68 categories with the percentage of completeness 59.38% in the first cycle and on average 78 , 12 categories with a percentage of 87.51% in the second cycle.
Keywords: Application of Creative Method, Creative Dance Ability
I. PENDAHULUAN
Kemampuan seni berkarya mencangkup 5 aspek yaitu: kelancaran, keluwesan, keaslian, penguraian dan perumusan kembali. Kelima aspek ini mempunyai hubungan yang sangat erat dan sama pentingnya. Kemampuan menari merupakan hal yang dapat menghasilkan sesuatu yang ada untuk untuk mencapai hasil tertentu. Seni Tari dapat didefinisikan bahwa ekpresi manusia yang dituangkan kedalam bentuk gerak.
Pembelajaran seni tari khususnya dalam tari kreasi disekolah dasar bertujuan agar siswa mampu mengaplikasikan aspek-aspek dasar menari dan berkreasi dalam bentuk gerakan yang sederhana, salah satunya dapat melalui
1
Mahasiswa PGSD FKIP universitas riau, Nim 0905163020 e-mail: idatengku760@yahoo.com
2Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail
antosazariul@gmail.com
3
Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail erlis.UQi@qmail.com
kegiatan pembelajaran seni tari kreasi. Pembelajaran seni tari di sekolah dasar sesungguhnya merupakan suatu aktivitas yang tepat. Apabila tidak ada pembelajaran seni tari, warisan seni tari tak akan dikenal, dikagumi, dan dicintai oleh siswa-siswa sekolah dasar.
Berdasarkan informasi dari Guru Kelas III SDN 92 Pekanbaru, pembelajaran seni budaya dan Keterampilan belum terlaksana sesuai dengan kurikulum. Observasi yang peneliti lakukan pada siswa kelas III SDN 92 Pekanbaru, diketahui bahwa pada data awal kemampuan tari kreasi siswa terdapat 4 orang siswa atau 12,5% dengan kategori terampil, 8 orang siswa atau 25% dengan kategori cukup terampil dan 20 orang siswa atau 62,5% dengan kategori kurang terampil. Hal ini disebabkan oleh: 1) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru tidak bermakna bagi siswa karena mereka tidak terlibat dalam proses pembelajaran. 2) Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan materi sesuai dengan karakteristik siswa, 3) Guru tidak menggunakan metoda mengajar yang sesuai, 4) Tidak menggunakan media, 5) Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, 6) Guru tidak melaksanakan pembelajaran dengan materi yang dapat meningkatkan kemampuan siswa.
Disamping itu, pembelajaran seni tari sering diganti dengan materi lain seperti dengan menggambar bebas atau mata pelajaran lain. Dalam membuat gambarpun guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan idenya sendiri dan tidak disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Untuk meningkatkan kemampuan Tari Kreasi SDN 92 Pekanbaru maka perlu diadakan berbagai upaya diantaranya adalah dengan menyuruh siswa untuk memperhatikan guru pada waktu proses pembelajaran berlangsung dan untuk memotivasi siswa akan betapa pentingnya suatu pembelajaran itu harus lebih kreatif agar mendapat hal yang baru dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan gejala-gejala di atas penulis menyimpulkan bahwa siswa dituntut agar lebih berfikir kreatif dalam menciptakan tari kreasi ini. Metode kreatif dapat menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan berfikirdan semangat untuk mendapatkan keindahan dan pengalaman baru yang dirasakan. II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di kelas III SDN 92 Pekanbaru, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan bulan April 2012.Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu, penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan tujuan Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto ( 2008:60 ) adalah untuk memperbaiki mutu praktek di kelas.
Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus dan dalam empat tahap, yaitu: a) Perencanaan, Perencanaan dalam penelitian ini materi yang diajarkan yaitu pengertian dan langkah membuat tari yang dilaksanakan dua siklus. siklus pertama pada penelitian ini terdiri atas 3 kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan dengan menyajikan materi dan satu kali pertemuan dengan melakukan tes keterampilan. Materi yang dibahas adalah merancang tari kreasi. setelah melakukan ulangan harian satu dan melakukan refleksi. pada perencanaan siklus kedua untuk memperbaiki kekuranganyang terdapat pada siklus pertama. siklus kedua dilakukan 2 kali pertemuan adapun materi yang dibahas pada siklus kedua
ini adalah dengan memperagakan tari kreasi, b) Tindakan, Tindakan yang harus dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. tindakan yang dilakukan yaitu dengan cara peneliti tampil mengajar sesuai dengan materi ajar. memberikan latihan terhadap materi pembelajaran sampai menguasai konsep atau keterampilan yang dipelajari. mengetahui kemampuan siswa dengan memberikan tes keterampilan pada siswa dan guru merespon siswa. Serta memberikan latihan kepada siswa untuk memantapkan keterampilan dalam kemampuan tari kreasi melalui model pembelajaran langsung berdasarkan rencana pembelajaran. c) Pengamatan, selama berlangsungnya perbaikan pembelajaran, dilakukan pengamatan terhadap jalanya proses pembelajaran. pengamatan dilakukan oleh guru yang menagajar di SDN 92 Pekanbaru. hasil pengamatan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan pembelajaran berikutnya yang dicantumkan pada lembar pengamatan. d) Refleksi, refleksi merupakan analisis, sintesis dan penelitian terhadap hasil perencanaan,tindakan, pengamatan yang dilakukan penelitian PTK yang berdasarkan lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan siswa dengan menggunakan metode kreatif yang diberikan guru kepada siswa. Jika terdapat masalah dalam proses refleksi maka akan dilakukan proses pengkaji ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan sehingga permasalahan pembelajaran dapat teratasi.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data terdiri dari: 1) Data kemampuan siswa dikumpulkan dengan teknik tes, 2) Akivitas guru di lakukan dengan teknik observasi yang dilakukan oleh observer, 3) Aktivitas siswa di lakukan dengan teknik observasi oleh observer, 4) Dokumentasi digunakan untuk menghimpun bukti-bukti penelitian seperti hasil tes, hasil pengamatan, video dan foto.
Teknik Analisis Data
Aktivitas guru dan siswa dapat diukur dari lembar observasi guru dan siswa dan data diolah dengan rumus :
Persentase nilai =
Tabel 01
Interval dan kategori aktivitas Guru dan siswa
Interval (%) Kategori 75 – 100 65 - 74 55 - 64 ≤ 54 Sangat baik Baik Cukup Kurang Kemampuan Tari Kreasi
Untuk mengetahui kemampuan tari kreasi siswa, peneliti menggunakan tes kemampuan. Indikator yang dinilai dalam kemampuan tari kreasi sebagai berikut:
Tabel 02
Format penilaian keamampuan tari kreasi
No Indikator penilaian Skala penilaian
1 2 3 4 P R O S E S
Ekprimen untuk menentukan gerak tari sesuai dengan tema
Mengembangkan gerak dengan berbagai alternatif untuk mendapatkan gerak baru H
A S I L
Ketepatan gerak sesuai tema
Keluwesan gerak
Kemampuan dilakukan dengan unjuk kerja. Hasil aktivitas tersebut dinilai dengan menggunakan pedoman penilaian seperti pada lampiran E yaitu dengan cara menggabungkan skor penilaian hasil dengan skore penilaian proses, dengan rumus :
Nilai Proses = skor yang didapat x 60% Skor masksimal
Nilai Hasil = skor yang didapat x 40%
Skor masksimal
Skor = Nilai proses + Nilai Hasil
Kriteria nilai hasil kemampuan menari siswa dengan kategori sebagai berikut :
Tabel 03
Kriteria Nilai Kemampuan
INTERVAL KATEGORI 85 – 100 Sangat Terampil 70 – 84 Terampil 50 – 69 Cukup Terampil < 49 Kurang Terampil (Arikunto, 2008;236)
Teknik analisis data yang dilakukan melalui metode kreatif, dan peningkatan kemampuan tari kreasi pada siswa kelas III SDN 92 Pekanbaru. Metode Kreatif digunakan untuk mengambil data, yaitu Kemampuan tari kreasi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan tari kreasi siswa dengan menggunakan Metode kreatif untuk kelas III SD Negeri 92 Pekanbaru.
Data Awal Hasil Kemampuan Siswa Kelas III SDN 92 Pekanbaru.
Materi yang diajarkan pada data awal sama dengan materi pada siklus I dan siklus II. Materi yang diajarkan adalah tentang memperagakan tari kreasi dengan memperhatikan pada penilaian proses dan hasil. Pembelajaran ini berpedoman dengan silabus dan RPP. Hasil yang terlihat yakni diketahui bahwa pada data awal kemampuan tari kreasi siswa terdapat 4 orang siswa atau 12,5% dengan kategori terampil, 8 orang siswa atau 25% dengan kategori cukup terampil dan 20 orang siswa atau 62,5% dengan kategori kurang terampil.
Tindakan Siklus I
Perencanaan Tindakan Siklus 1
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan siklusI adalah mempersiapkan silabus, kemudian membuat RPP sesuai dengan langkah-langkah metode kreatif, menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran seperti: Media, sumber dan bahan ajar.menentukan alat tes untuk mengukur kemampuan tari kreasi. tes yang digunakan berbentuk unjuk kerja yaitu memperagakan tari kreasi serta membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pertemuan Pertama, Tahap Pelaksanaan ini dilakukan dengan penerapan metode kreatif dalam proses pembelajaran dikelas. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal, 20 April 2012 selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ). Penyajian materi dilakukan oleh peneliti dan dihadiri oleh seluruh siswa sebanyak 32 orang.Pembelajaran di awali dengan bertanya kepada siswa. Untuk memotivasi siswa, Guru menyampaikan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru menjelaskan materi tentang pengertian tari dan menjelaskan langkah-langkah membuat gerakan tari. Selanjutnya guru memperagakan gerakan tari dari tema binatang dan musik iringannya diambil dari lagu potong bebek angsa. Hal ini merupakan salah satu cara mengetahui pengetahuan siswa tentang tari kreasi. kemudian guru menerangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tari yang sesuai dengan penilaian kemampuan.
Kegiatan akhir guru siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran, serta memberikan tugas kepada siswa yang berguna sebagai tindak lanjut untuk pelatihan lanjutan. selanjutnya siswa dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukuan lalu guru melakukan tindak lanjut dengan meminta beberapa kelompok secara bergantian untuk memperagakan kembali gerakan gerakan yang sudah dirumuskan didepan kelas.
Pengamatan aktivitas guru, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru berpedoman pada RPP yang telah dibuat. Pada awal pembelajaran guru membuka
pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Pengamatan aktivitas siswa, Pengamatan aktivitas siswa merupakan data aktivitas selama proses pembelajaran meningkatkan kemampuan tari kreasi. data yang dihasilkan itu adalah kemampuan siswa dalam pembelajaran dengan persentase.
Pertemuan Kedua, tahap pembelajaran dengan penerapan metode kreatif dalam proses pembelajaran di kelas. Siklus I Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari jum’at, 27 April 2012 selama 2 jam pelajaran ( 2 x 35 menit ). Penyajian materi dilaksanakan oleh peneliti di kelas III dengan jumlah 32 orang. Pertemuan kedua ini merupakan perbaikan dari pertemuan pertama sesuai dengan saran observer setelah kegiatan pertemuan pertama. Pembelajaran diawali dengan bertanya jawab kepada siswa tentang langkah-langlah membuat tari pada pelajaran minggu lalu. Dengan jawaban siswa guru merefleksi kembali langkah-langkah membuat gerakan tari. Untuk memotivasi siswa guru menyampaikan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran
Dikegiatan inti siswa berdiskusi dalam kelompok untuk mengimplementasi gagasan kedalam gerak sesuai dengan lagu yang sudah ditentukan. Pada akhir pertemuan, siswa dan guru merefleksi materi pembelajaran yang telah dilakukuan lalu guru melakukan tindakan tindak lanjut dengan meminta beberapa kelompok secara bergantian untuk memperagakan kembali gerakan-gerakan yang sudah dirumuskan didepan kelas.
Pertemuan Ketiga, guru meminta siswa untuk duduk pada kelompoknya masing-masing, pada pertemuan ketiga peneliti melakukan tes evaluasi 1. guru meminta tiap kelompok untuk menampilkan tari kreasi yang telah mereka ciptakan.
Refleksi Siklus I
Berdasarkan refleksi pelaksanaan tindakan dalam siklus I, maka perlu dilaksanakan siklus selanjutnya. Siklus II dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tari kreasi siswa dengan menggunakan metode kreatif.
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pertemuan pertama, tahap pelaksanaan tindakan kelas berisikan penerapan metode kreatif dalam peroses pembelajaran di kelas, Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memperagakan tarian dengan sambil menyanyikan lagu dan meminta siswa untuk memperhatikan. Untuk memotivasi siswa guru menyampaikna materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Pada kegiatan inti guru menjelaskan pengertian musik iringan tari, kemudian Guru memperagakan tarian sesuai dengan hitungan dan menjelaskan langkah-langkah gerak tari sesuai dengan musik pengiring lagu.
Pada akhir pertemuan, siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, lalu guru meminta beberapa kelompok secara bergantian untuk memeperagakan kembali tarian yang sudah mereka ciptakan. Hal ini agar siswa yang kurang mengerti pada pertemuan berikutnya lebih baik lagi.
Pertemuan Kedua, Tahap pelaksanaan tindakan kelas berisikan penerapan metode kreatif dalam peroses pembelajaran di kelas, Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bercerita tentang pementasan tari dan mengadakan evaluasi II, Untuk memotivasi siswa guru menyampaikna materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru menyimpukan materi yang sudah dipelajari dan memberikan penguatan kesemua siswa, berguna sebagai tindak lanjut untuk pelatihan. Setelah waktu yang ditentukan habis, guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh siswa atas kerjasamanya dalam mengikuti setiap proses pembelajaran yang dilakukan sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan memotivasi seluruh siswa supaya lebih semangat lagi dalam mengikuti proses pembelajaran
Refleksi Siklus II
Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan hasil yng menuju kearah yang lebih baik dibanding pada pertemuan sebelumnya. hal ini dapat dilihat pada aktivitas guru dan siswa sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). pada proses pembelajaran yang berlangsung siswa lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga evaluasi yang diperoleh siswa sudah memuaskan.
Gambar 01
Grafik peningkatan kemampuan tari kreasi
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa kemampuan tari kreasi siswa kelas III SDN 92 Pekanbaru terus mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata ulangan siklus I pertemuan ketiga yaitu 59,38 pada siklus II pada pertemuan) meningkat menjadi 87,5.
Analisis Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan , peningkatan yang terjadi pada aktivitas guru setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 04
Peningkatan aktivitas guru siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Persentase
Aktivitas Persentase Rata-rata Kategori I 1 62% 68% Baik 2 75% II 1 87% 91% Sangat Baik 2 96%
Hasil perbandingan diatas dapat dilihat bahwa dalam penelitian aktivitas guru untuk meningkatkan kemampuan tari kreasi melalui metode kreatif pada siswa kelas III SDN 92 Pekanbaru mengalami peningkatan kategori cukup dengan persentase 62% pertemuan kedua meningkat menjadi 75% kategori baik, pada siklus II pertemuan pertama kategori sangat baik dengan persentase 87%, pertemuan kedua kategori sangat baik dengan persentase 96%. karena aktiivitas guru telah menncapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II pertemuan kedua. perbandingan peningkatan aktivitas guru dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 02
Grafik peningkatan Aktivitas Guru dalam penggunaan metode kreatif
Perbandingan Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilaksanakan, mengalami peningkatan pada aktivitas siswa, pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel berikut:
Persentase rata-rata aktivitas Siswa dalam penggunaan metode kreatif Siklus I dan siklus II
Siklus Pertemuan Persentase Aktivitas Persentase rata-rata Kategori I 1 62% 68% Baik 2 75% II 1 83% 87% Sangat Baik 2 92%
Hasil perbandingan diatas dapat dilihat bahwa dalam penelitian aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan tar membaca puisi melalui mode pembelajaran langsung siswa kelas III SDN 92 Pekanbaru mengalami peningkatan kategori cukup dengan persentase 62% pertemua kedua meningkat menjadi 75% kategori baik pada siklus II pertemuan pertama kategori sangat baik dengan persentase 87%, kedua kategori sangat baik dengan persentase 96%. karena akktiivitas guru telah menncapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II. perbandingan peningkatan aktivitas guru dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 03
Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Menarikan Tari Kreasi dalam metode Kreatif Siklus I dan Siklus II
IV. SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tari kreasi siswa kelas III SDN 92 Pekanbaru. Kemampuan tari kreasi siswa mengalami peningkatan. dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa penerapan metode kreatif untuk meningkatkan kemampuan tari kreasi . terlihat peningkatan yang terjadi dari hasil pengamatan dalam penerapan metode kreatif dapat dilihat rata-rata aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama 62% pertemuan kedua 75%, pada siklus II pertemuan pertama 87%, pertemuan kedua 96%., sedangkan hasil pengamatan siswa dalam metode kreatif dapat dilihat rata-rata aktivitas siswa pada pada siklus I pertemuan pertama 62% pertemua kedua 75%, pada
siklus II pertemuan pertama 87%, pertemuan kedua 96%. Hasil kemampuan tari kreasi siswa pada data awal kemampuan tari kreasi mencapai 12,5%, pada tes I yaitu 59,38% meningkat pada Tes II yaitu 87,5%. penerapan metode kreatif sesuai dengan hipotesis jika diterapkan metode kreatif maka dapat meningkatkan kemaampuan tari kreasi siswa kelas III SDN 92 Pekanbaru sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
Saran yang peneliti ajukan berhubungan dengan metode kreatif pada pembelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya bidang tari kreasi adalah: 1) Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran kesenian disekolah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan. 2) Kepada guru kelas III SDN 92 Pekanbaru agar dapat menerapkan metode kreatif untuk meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam bidang seni tari, 3) Diharapkan kepada guru hendaknya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, 4) Aktivitas guru selama penggunaan metode kreatif harus ditingkatkan jika masih terdapat kekurangan karena aktivitas dapat mempengaruhi aktivitas siswa dan kemampuan siswa. Semakin baik aktivitas guru maka semakin baik pula aktivitas siswa dan kemampuan siswa dalam melakukan gerak tari, 5)aktivitas siswa selama penggunaan metode kreatif juga harus ditingkatkan jika terdapat kekurangan karena aktivitas yang dilakukan siswa dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam memperagakan tari kreasi. Perbaikan aktivitas siswa dapat dilakukan dengan melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilkukan untuk mencari solusi agar ajtivitas siswa semkin membaik.
V. UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih :
1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd sebagai Dekan FKIP Universitas Riau
2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn. sebagai ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan sebagai pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktunya dan membimbing serta memberikan saran dan arahan dalam penulisan ini 3. Drs. H. Lazim N, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 4. Erlisnawati, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan
waktunya dan membimbing serta memberikan saran dan arahan dalam penulisan ini.
5. Bapak dan ibuk dosen Program Studi Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
6. Budiarti, S.Pd selaku kepala sekolah dan guru wali kelas III Yenti, SDN 92 Pekanbaru yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah ini
7. Kepada kedua orangtua tercinta yang telah memberikan, semangat, dorongan serta doa dan materi yang tak terhingga, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan ini.
8. Kepada suami tercinta Muahammad Hasyrizal yang selalu memberikan perhatian, dukungan , waktu, dan semangat yang tak terhingga, kepada kakak dan abang serta adik saya yang telah memberikan bantuan moril maupun materil.
9. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2009, yang selama ini memberikan motivasi pada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan sangat penulis harapkan. Semoga ini dapat memberikan manfaat. Amin. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002:246).(2008)Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Asmani, (2010). 7 Tips Aplikasi PAKEM. Pati: DIVA Press.
Bandi, dkk, 2009, Pembelajara Seni Budaya dan Keterampilan, Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI.
Ida Siti Herawati, 1996/1997. Pendidikan Kesenian.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyasa.(2007,164). Menjadi guru profesional. Bandung: Rosda
Mulyasa.(2009:11) Praktik Penelitian Tindakan Kelas: Bandung . Rosda.. Roza Yenita, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Pekanbaru : FKIP UNRI
Soedarsono RM. (1978), Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari: Yogyakarta. Akademi Kesenian Tari Indonesia.
Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Tumurang, Hetty. 2006. Pengembangan kreativitas anak Sekolah Dasar. Tim Pesanggrahan Guru, 2010. Seni Budaya dan Keterampilan kelas III SD. Tim Bina Karya Guru. (2006). Seni Budaya dan Keterampilan SD Kelas III,
Ward Tanjung Husni, Kamtini.2006. Berkreativitas Melalui Kerajinan Tangan dan kesenian di SD. Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Waluyo, Herman. (2001). Drama, tari dan pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha.