• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Psikologi Islam (Minggu 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengenalan Psikologi Islam (Minggu 3)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Pengenalan Psikologi Islam

(Minggu 3)

Pensyarah

Dr. Ustazah Nek Mah Bte Batri

(Pendidikan Agama Islam)

Master in Islamic Education

Calon Doktor

(2)

Pengenalan Psikologi Islam

Mengislamisasikan & Memperkembangkan Ilmu Mohamed Hatta: Etika Perubatan Islam & Isu-Isu

Psikiatri (2008)

•Islam membezakan antara ilmu dengan maklumat.

•Tidak semua jenis maklumat dapat diangkat dan kemudian

dimartabatkan sebagai ilmu.

•Islamisasi ilmu melibatkan proses untuk memastikan ilmu

tidak bercanggah dengan prinsip-prinsip Islam.

•Ilmu baru juga boleh menjalani proses Islamisasi

•Hikmah boleh diterima tidak kira sama ada ia dari Timur atau

Barat.

(3)

Pengenalan Psikologi Islam

Sabda Rasulullah s.a.w.

“Kalimah Hikmah adalah barangan yang hilang bagi orang Mukmin. Maka di mana saja ia ditemui maka dialah yang lebih

berhak terhadapnya”. Riwayat al-Tirmizi

(4)

Pengenalan Psikologi Islam

Ilmu wajib di ajari & diperkembangkan untuk membaiki kesalahan/kelemahan & kekurangan masa lalu

Kamu (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala

perkara yang baik dan melarang daripada segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu pula beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). Dan kalaulah Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) itu beriman

(sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (Tetapi) di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka: orang-orang yang fasik. (Surah al-Imran:110)

(5)

Sejarah Psikologi Islam

Bidang psikologi eksperimental tentang kepekaaan diri bermula sejak tahun 1879 apabila Wilhelm Wund

mengasaskan makmal eksklusif di Leipzig.

Beliau telah diterima sebagai ahli psikologi pertama dan telah menulis buku teks psikologi pertama bertajuk

Principles of Physiological Psychology’.

Antara ahli-ahli psikologi terkemuka yang lain pada zaman kebangkitan awal bidang ini adalah Hermann Ebbinghaus (memori), William James (pragmatisme), dan Ivan Pavlov (‘classical conditioning’).

(6)

Bidang-bidang psikologi lain yang diperkenalkan setelah itu

adalah bidang saintifik pedagogi oleh G.Stanley Hall dari German pada awal 1880 an, aplikasi psikologi dalam industri dan

perundangan oleh Hugo Munsterberg, psikologi klinikal oleh Lightner Witmer pada 1890an dan psikoanalisis (kajian tentang minda) oleh Sigmund Freud di Vienna pada tahun 1890an.

Abad ke 20 menyaksikan kebangkitan pendekatan „behaviorism‟ yang hanya memfokus kepada pemerhatian dan pengukuran ke atas tingkah laku oleh John B.Watson.Pendekatan ini

dipopularkan oleh B.F Skinner.

Walau bagaimanapun, pada hujung abad ke 20, bidang sains kognitif mula dipopularkan sebagai bidang interdisiplin yang mengkaji minda manusia melalui linguistik, falsafah, sains komputer dan neurobiologi.

Sejarah Psikologi Islam

(7)

Sejarah Psikologi Islam

Kalangan ahli psikologi Islam pula, tumpuan utama mereka adalah kepada rawatan minda para pesakit.

Sebagai contoh, Ahmed Ibn Sahl al-Balkhi (850-934) membicarakan bahawa nafsu yang sakit akan membawa kepada kehidupan dan keadaan fizikal yang sakit dan tidak menyihatkan seperti deman, sakit kepala, kemarahan,

kesedihan dan kegelisahan.

Beliau telah mengenalpasti dua jenis depresi iaitu kehilangan atau kegagalan yang boleh dirawat sama ada secara psikologi atau perubatan fizikal

(8)

Saintis Ibn al-Haytham pula telah melaksanakan eksperimen tentang persepsi visual dan deria-deria lain termasuklah

sentuhan, persepsi warna, persepsi kegelapan dan penglihatan binokular.

Al-Biruni pula telah melaksanakan eksperimen berkaitan reaksi masa. Ahli-ahli psikologi Islam yang lain adalah:

Ibn Sirin: mimpi dan tafsir mimpi Al-Kindi: terapi muzik

Ali ibn Sahl Rabban al Tabari: psikoterapi Al-Farabi: psikologi sosial

Ali ibn Abbas al-Majusi: neuro autonomi dan neuro fisiologi

Sejarah Psikologi Islam

(9)

1. Terpesona: Perasaan kagum terhadap teori psikologi modern.

2. Kritik: Kritik besar-besaran terhadap psikologi modern 3. Perumusan: Membuat konsep psikologi yang berwawasan

Islam.

4. Penelitian: Penelitian dilakukan untuk mengkaji fenomena keberagamaan dalam Islam dengan metode

penelitian yang dilakukan oleh psikologi modern. 5. Penerapan: Hasil penelitian yang dilakukan dipergunakan

untuk kemajuan umat Islam

Fasa-fasa Perkembangan Psikologi Islami

(10)

Pengembangan Psikologi Islam

Pengembangan Psikologi Islam merujuk kepada beberapa hal diantaranya:

1. Kepribadian atau karakter manusia sebagaimana yang telah banyak disebutkan dalam al Qur‟an, seperti dhaif

(lemah), jahl (bodoh), halu’ (terburu-buru), zhulm

(sewenang-wenang), kaffar (banyak menentang), kanud

(tidak pandai berterima kasih), ghalidl al qalbi (keras dan kasar hati) qalbun salim (hati yang bersih), fi qulubihim mardil (penyakit hati), lahiyah al qulub (hati yang lalai),

ru’fah wa rahmah (cinta dan kasih sayang) dan lain-lain.

(11)

Masa Rasulullah s.a.w.

1. Segala persoalan psikologis telah tuntas dijawab oleh Rasulullah s.aw. Namun pada masa itu belum termasuk pada masalah teknik operasional.

2. Tanggungjawab umat manusia untuk meneroka dan membuat kajian berdasarkan apa yang terkandung di dalam wahyu sebagaimana yang terkandung di

dalam Surah al-Alaq.

Pengembangan Psikologi Islam

Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (sekalian makhluk),

Ia menciptakan manusia dari sebuku darah beku Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah,

(12)

Pengembangan Psikologi Islam

Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya

Ingatlah! Sesungguhnya jenis manusia tetap melampaui batas (yang sepatutnya atau yang sewajibnya),

Dengan sebab ia melihat dirinya sudah cukup apa yang dihajatinya

Seorang hamba Allah apabila ia mengerjakan sembahyang?

Atau ia menyuruh orang bertaqwa (jangan melakukan syirik)?

(Ingatlah) sesungguhnya kepada Tuhanmu lah tempat kembali (untuk menerima balasan).

Adakah engkau nampak (buruknya) jika ia berada di atas jalan yang betul?

(13)

Pengembangan Psikologi Islam

Tidakkah ia mengetahui bahawa sesungguhnya Allah

melihat (segala amal perbuatannya dan membalasnya)? Jangan sekali-kali berlaku derhaka! Demi

sesungguhnya jika ia tidak berhenti (dari perbuatannya yang buruk itu), nescaya Kami akan menyentap ubun-ubunnya (dan

menyeretnya ke dalam neraka),

Ubun-ubun (orang) yang berdusta, yang bersalah. Kemudian biarlah ia memanggil kumpulannya (untuk menyelamatkannya),

Ingatlah! Janganlah engkau (wahai Muhammad) menurut kehendaknya, dan (sebaliknya) sujudlah dan dampingkanlah dirimu kepada Allah (dengan taat dan beramal soleh)!

Adakah engkau nampak (terlepasnya dari azab) jika ia

mendustakan (apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad kepadanya) serta ia berpaling ingkar?

Kami pula akan memanggil malaikat Zabaniyah (untuk menyeksanya)!

(14)

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN PSIKOLOGI ISLAM

1. Kajian psikologi dalam Islam dilakukan pertama sekali dengan menelusuri ayat-ayat Alqur‟an dan Hadis yang memotivasi manusia untuk mengkaji dirinya sendiri yang antara lain adalah:

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin Dan (juga)pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tiada memperhatikan? (QS. 51/Al-Dzariat: 20-21)

(15)

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN PSIKOLOGI ISLAM

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda

(kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa

sesungguhnya Dia menyaksikan segalasesuatu? (QS. 41/Fuşilat: 53)

(16)

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN PSIKOLOGI ISLAM

2. Kajian tentang akhlak dan tasawuf dan berbagai kajian yang berkaitan dengan upaya membangun kesehatan mental manusia, membuat para ilmuwan Islam klasik melakukan kajian mendalam tentang jiwa dengan

fokus antara lain pada nafs, qalb, ruh dan áql

(17)

PARADIGMA PSIKOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Menurut Freidrichs Robert paradigma adalah “suatu pandangan

mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalannya.”

Dengan demikian paradigma psikologi secara umum adalah prilaku manusia dan faktor-faktor yang berkaitan dengan prilaku tersebut. Di dalam Islam, manusia diciptakan dengan fungsi yang tidak hanya

terbatas untuk menjalani kehidupan sebagai manusia, ia juga memiliki fungsi sebagai hamba Allah dan juga khalifah Allah. Sebagaimana terdapat dalam Firman Allah :

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, untuk kebaikan pengembangan sistem selanjutnya, maka penulis menyarankan beberapa hal, diantaranya: Perlu adanya pengecekan dan perbaikan sistem

Hasil uji hipotesis ditemukan bahwa variabel Stres Kerja dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai khususnya pada responden di Dinas

Jumlah pendapatan komprehensif lainnya yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, setelah pajak. ( 251,692 ) Total

Kemudian dengan menggunakan metode Runge Kutta orde empat diselesaikan sistem persamaan differensial sehingga solusi yang diperoleh merupakan solusi sistem

Usaha Konfeksi dan Sablon sebagai pemasok Factory Outlet, distro dan clothing untuk daerah Jakarta, terutama daerah Dago (Jl.Ir.H.Juanda) di Kota Bandung. Salah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan kelompok teman sebaya dengan konsep diri pada remaja panti asuhan di Kabupaten Badung,

Setiawan Pengembangan Menulis pada Program Bahasa Indonesia Model Pembelajaran Bagi Penutur Asing di Universitas Sebelas Maret. Universitas

Jain & Mishra (2018) menguraikan dalam niat pembelian merek mewah bahwa nilai sosial berhubungan positif dengan niat pembelian barang mewah, individu yang dipengaruhi