• Tidak ada hasil yang ditemukan

bismillahirrahmanirrahim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bismillahirrahmanirrahim"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

P E N E T A P A N Nomor 0051/Pdt.P/2015/PA.Sit

bismillahirrahmanirrahim

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Situbondo yang memeriksa perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan dalam perkara permohonan penetapan wali adhal yang diajukan oleh:

PEMOHON, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan Mahasiswi, tempat tinggal di Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo sebagai Pemohon;

Pengadilan Agama tersebut;

Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara;

Setelah mendengar keterangan Pemohon dan ayah kandung Pemohon; TENTANG DUDUK PERKARA

Bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 23 Maret 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Situbondo Nomor 0051/Pdt.P/2015/PA.Sit telah mengajukan permohonan penetapan wali adhal dengan alasan alasan sebagai berikut:

1. Pemohon adalah anak kandung dari pasangan suami istri :

a. Ayah Kandung Pemohon: AYAH KANDUNG PEMOHON, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat kediaman di Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo,

b. Ibu Kandung Pemohon: IBU KANDUNG PEMOHON, umur 48 tahun, agama Islam, Pekerjaan Karyawan BUMN, tempat kediaman di Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo;

2. Pemohon dalam waktu sesingkat singkatnya akan melangsungkan pernikahan dengan calon suami Pemohon bernama CALON SUAMI PEMOHON, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan Polri, status Perkawinan jejaka dalam usia 30 tahun, tempat kediaman di Kecamatan Asembagus, Kaabupaten Situbondo, yang akan dicatat di hadapan

(2)

Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo;

3. Bahwa hubungan antara Pemohon dengan calon suami Pemohon tersebut sudah demikian erat dan sulit untuk dipisahkan, karena telah berlangsung selama 1 tahun 4 bulan;

4. Bahwa sehubungan dengan pernikahan Pemohon tersebut, maka yang akan menjadi wali nikah adalah ayah kandung Pemohon nama AYAH KANDUNG PEMOHON, dan selama ini orang tua maupun keluarga Pemohon dan orang tua atau keluarga calon suami telah sama sama mengetahui hubungan Pemohon dengan calon suami tersebut. Bahkan calon suami Pemohon telah menghadap wali nikah untuk meminang Pemohon 4 kali, namun wali nikah Pemohon tetap menolak untuk menjadi wali dengan alasan alasan yang tidak jelas;

5. Bahwa Pemohon telah berusaha melakukan pendekatan dan atau membujuk wali nikah agar menerima pinangan dan selanjutnya menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon tersebut, akan tetapi wali nikah Pemohon tetap menolak kehendak Pemohon tersebut;

6. Pemohon berpendapat bahwa penolakan wali nikah tersebut tidak berdasarkan hukum dan atau tidak berorientasi pada kebahagiaan dan kesejahteraan Pemohon sebagai anak. Oleh karena itu Pemohon tetap bertekad bulat untuk melangsungkan pernikahan dengan calon suami Pemohon, dengan alasan :

a) Pemohon telah dewasa dan telah siap untuk menjadi seorang isteri dan atau ibu rumah tangga, begitu pula calon suami Pemohon telah dewasa dan telah siap untuk menjadi seorang suami dan atau kepala rumah tangga, dan sudah mempunyai pekerjaan tetap dengan penghasilan Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya;

b) Pemohon dan calon suami Pemohon telah memenuhi syarat syarat dan tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan baik menurut ketentuan Hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(3)

c) Pemohon sangat khawatir apabila antara Pemohon dengan calon suami Pemohon tidak segera melangsungkan pernikahan akan terjadi hal hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum Islam;

7. Bahwa orang tua dimaksud telah menolak menikahkan maka melalui permohonan wali adhal ini Pemohon sekaligus memohon ijin kepada Pengadilan Agama Situbondo agar berkenan memberikan ijin Pemohon menikah dengan wali hakim.

8. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan hal hal tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Situbondo memeriksa perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Menetapkan wali nikah Pemohon bernama AYAH KANDUNG PEMOHON

adalah wali adlal dan mengizinkan Pemohon menikah dengan calon suami Pemohon bernama CALON SUAMI PEMOHON dengan Wali Hakim;

3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum;

4. Atau menjatuhkan penetapan lain yang seadil adilnya;

Bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon telah hadir sendiri menghadap di persidangan, lalu Majelis Hakim memberikan nasehat supaya Pemohon sekali lagi berusaha mengadakan pendekatan kepada ayah kandungnya supaya ia bersedia menjadi wali nikah, akan tetapi tidak berhasil dan Pemohon tetap pada pendiriannya untuk dinikahkan dengan Wali Hakim.

Bahwa kemudian dibacakan permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon.

Bahwa telah dihadirkan ayah kandung Pemohon di persidangan untuk dimintai keterangannya tentang adhalnya wali nikah.

Bahwa ayah kandung Pemohon telah memberikan keterangan yang pada pokoknya menyatakan ia bersedia kapanpun untuk menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon bernama CALON SUAMI PEMOHON.

Bahwa Majelis Hakim telah memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada Pemohon dan ayah kandung Pemohon bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan, namun Pemohon menyampaikan tidak menemui ayah

(4)

kandung Pemohon, sedangkan ayah kandung Pemohon menyatakan masih tetap bersedia untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya.

Bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya.

Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon pada pokoknya sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon untuk menunggu agar wali nikahnya bersedia, namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa permohonan Pemohon pada pokoknya mendalilkan bahwa orang tua maupun keluarga Pemohon dan orang tua atau keluarga calon suami telah sama sama mengetahui hubungan Pemohon dengan calon suami tersebut. Bahkan calon suami Pemohon telah menghadap wali nikah untuk meminang Pemohon 4 kali, namun wali nikah Pemohon tetap menolak untuk menjadi wali dengan alasan alasan yang tidak jelas. Bahwa Pemohon telah berusaha melakukan pendekatan dan atau membujuk wali nikah agar menerima pinangan dan selanjutnya menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon tersebut, akan tetapi wali nikah Pemohon tetap menolak kehendak Pemohon tersebut.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonan Pemohon bahwa wali nikah Pemohon adalah adhal atau enggan untuk menikahkan Pemohon, maka perlu dihadirkan wali nikah yang dalam hal ini adalah ayah kandung Pemohon.

Menimbang, bahwa telah dihadirkan ayah kandung Pemohon sebagai wali nikah Pemohon, yang dalam keterangannya pada pokoknya ayah kandung Pemohon menyatakan bersedia kapanpun dan di manapun untuk menikahkan Pemohon dengan calon suami Pemohon bernama CALON SUAMI PEMOHON.

Menimbang, bahwa meskipun wali nikah telah memberikan keterangannya sebagaimana tersebut di atas, namun Majelis Hakim perlu memberikan waktu

(5)

yang cukup kepada Pemohon dan ayah kandung Pemohon untuk bermusyawarah, namun dalam kesempatan waktu tersebut Pemohon menyampaikan tidak menemui ayah kandungnya, sedangkan ayah kandung Pemohon menyatakan tetap bersedia untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya.

Menimbang, bahwa sesuai dengan permohonan Pemohon dan keterangan ayah kandung Pemohon tersebut maka telah diperoleh fakta hukum bahwa ayah kandung Pemohon tidak ada unsur penolakan dari ayah kandung Pemohon untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya.

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 juncto Pasal 23 ayat (1) dan (2) Kompiasi Hukum Islam, dijelaskan yang pada pokoknya bahwa bagi calon mempelai wanita yang akan menikah namun ternyata wali nasabnya tidak memenuhi syarat atau mafqud atau berhalangan atau adhal, maka nikahnya dapat dilangsungkan dengan Wali Hakim. Sedangkan untuk menyatakan adhalnya wali ditetapkan dengan putusan Pengadilan Agama.

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta bahwa ayah kandung Pemohon tidak terdapat unsur penolakan untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya, bahkan setelah diberi waktu yang cukup untuk bermusyawarah, di depan persidangan ayah kandung Pemohon tetap menyatakan kesediaannya, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa ayah kandung Pemohon tidak terbukti adhal.

Menimbang, bahwa oleh karena ayah kandung Pemohon tidak terbukti adhal, maka ayah kandung/wali nasab Pemohon berhak untuk menikahkan Pemohon dengan calon suaminya bernama CALON SUAMI PEMOHON.

Menimbang, bahwa pertimbangan tersebut telah sesuai dengan Hadis dari Siti Aisyah bahwa Rasulullah bersabda :

Artinya: Dari Sulaiman bin Musa dari Zuhri dari Urwah dari ‘Aisyah, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Siapa saja wanita yang menikah tanpa idzin walinya maka nikahnya batal, maka nikahnya batal, maka nikahnya batal. Kemudian jika (suaminya) telah mencampurinya, maka bagi wanita itu berhak memperoleh mahar sebab apa yang telah ia anggap halal dari mencampurinya. Kemudian jika mereka

(6)

(wali-walinya) berselisih, maka penguasa (hakimlah) yang menjadi walinya”. [HR. Khamsah kecuali Nasai].

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, oleh karena ayah kandung/wali nasab tidak terbukti adhal, maka permohonan Pemohon harus ditolak.

Menimbang bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah kedua kalinya dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009, tentang Peradilan Agama, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon.

Mengingat peraturan perundang-undangan serta ketentuan lain dan hukum Islam yang bersangkutan dengan perkara ini.

MENETAPKAN 1. Menolak permohonan Pemohon;

2. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Demikian penetapan ini dijatuhkan di Situbondo pada hari Kamis tanggal 16 April 2015 M bertepatan dengan tanggal 26 Jumadilakhir 1436 H, oleh kami Majelis Hakim Pengadilan Agama Situbondo yang terdiri dari Drs. Sayuti, MH. sebagai Hakim Ketua, Hirmawan Susilo, SH. serta Drs. Amar Hujantoro, MH. masing masing sebagai Hakim Anggota, penetapan dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Djunaidi Ichwantoro, SH. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh Pemohon;

Hakim Anggota I Hakim Ketua

Hirmawan Susilo, SH. Drs. Sayuti, MH.

(7)

Drs. Amar Hujantoro, MH.

Panitera Pengganti,

Djunaidi Ichwantoro, SH. Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran :Rp 30.000,- 2. Biaya ATK Perkara :Rp 50.000,-

3. Biaya Panggilan :Rp 150.000,-

4. Redaksi :Rp 5.000,-

5. Materai :Rp 6.000,-

--- Jumlah Rp 241.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini abu terbang ( fly ash ) sebagai bahan substitusi semen dalam campuran adukan beton diambil bervariasi sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20% , 25%, dan 30% dari berat

Koefisien Konsentrasi Regional dapat dihitung berdasarkan output wilayah, yakni PDRB. Berdasarkan nilai PDRB Provinsi Riau, maka dapat dihitung nilai KKR-nya. KKR adalah

Aktivasi proses apoptosis oleh sinyal intraseluler disebabkan oleh adanya kerusakan DNA, kekurangan hormon pertumbuhan, dan kekurangan sitokin, sedangkan

Berdasarkan Hasil Penelitian dan Pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan

Gambar 4 terlihat total padatan terlarut daging buah memiliki nilai yang hapir sama untuk setiap umur panen buah maggis, untuk umur 130 mempunyai nilai yang sedikit lebih tinggi

14 Hubungannya dengan Keluaran 3:5, dengan itu, bahwa oleh karena kesucian Allah itu memiliki konten moral, 15 kita perlu mencari tujuan moral dari memberikan perintah ke pada

Berikuti ini beberapa kelebihan dreamweaver atau keuntungan dreamweaver Dapat membuat kerangka website dengan mudah dan cepat Tersedia berbagai macam tema/template

Konseling kolaboratif memiliki gagasan bahwa tujuan membantu konseli itu adalah memberikan jalan dan memberikan kemudahan kepada konseli untuk memecahkan masalah yang