• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perangkat aturan maupun penerapan kebijakan pariwisata di Lombok Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. perangkat aturan maupun penerapan kebijakan pariwisata di Lombok Barat."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang pemberdayaan sebelumnya pernah dilakukan oleh Faruk (2002) yang mengemukakan bahwa Pemerintah Daerah dan Swasta belum secara maksimal dalam memperdayakan masyarakat dalam pembangunan pariwisata di Senggigi yang ternyata tidak diimbangi dengan kesiapan masyarakat lokal dalam menghasilkan perangkat aturan maupun penerapan kebijakan pariwisata di Lombok Barat .

Penelitian lainnya tentang pemberdayaan masyarakat juga dilakukan oleh Septiah Damayanti (2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo - Jawa Timur serta mengetahui kendala yang dihadapi masyarakat dan strategi pengelolaan yang sesuai.

Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang adalah sama-sama membahas tentang bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata serta mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan kurangnya peranan masyarakat dalam pengelolaan dan strategi pengelolaan yang sesuai untuk meningkatkan peranan masyarakat lokal dalam pengelolaan. Sedangkan perbedaannya adalah waktu dan lokasi penelitian.

(2)

2.2 Deskripsi Konsep 2.2.1 Pemberdayaan

Dalam Kartasasmita (1996) menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalahsebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai – nilai sosial. Bawa (1998) menyimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam kaitan pembangunan pariwisata adalah menyiapkan kemampuan masyarakat/SDM agar mampu berperan serta dala pemprosesan pariwisata itu (Bawa dalam Siregar, 2005).

Berdasarkan definisi tersebut maka permberdayaan dalam penelitian ini adalah upaya untuk menggerakan masyarakat dalam memperbaiki taraf hidup melalui tingkat pendidikan dan upaya meningkatkan partisipasimasyarakat dalam berkarya.

2.2.2 Masyarakat Lokal

Menurut Soekanto (1990), menyebutkan bahwa masyarakat merupakan keseluruhan kompleks kehidupan yang luas sifatnya, keseluruhan kompleks ini dikatakan sebagai suatu system yang merupakan unsur – unsur, komponen – komponen yang berangkai dan saling berkaitan, ketergantungan secara fungsional dalam rangka mencapai satu tujuan dalam system diperlukan ada kerja sama yang seimbang, selaras, serasi yang mengarah pada integrasi.

Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka 1990, bahwa lokal/lokalitas adalah pembatasan pada suatu wilayah, daerah atau lingkungan yang satu dengan wilayah dan lingkungan yang lain. Jadi dari definisi dan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat lokal adalah suatu

(3)

kelompok masyarakat yang hidup dan bekerja sama dalam suatu ikatan sosial dan telah bertempat tinggal dalam satu lokalitas wilayah geografis dengan batas – batas yang jelas secara tetap dan turun temurun dalam waktu yang sangat lama dalam dan wilayah tersebut sedang dibangun industri pariwisata. Dapat disimpulkan secara singkat bahwa masyarakat setempat adalah wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu. Dasar – dasar masyarakat setempat adalah lokalitas atau perasaan bermasyarakat. Jadi, yang dimaksud masyarakat lokal dalam penelitian ini adalah suatu kelompok masyarakat yang hidup dan bekerja sama dalam suatu ikatan sosial dan berada pada satu lokasi.

2.2.3 Pengelolaan

Pengelolaan berasal dari kata “kelola” yang berarti mengendalikan, menyelenggarakan, menjalankan atau mengurus. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengelolaan dapat diartikan :

1. Proses, cara perbuatan mengelola.

2. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. 3. Proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi. 4. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat

dalampelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan.

Dari pengertian di atas, terlihat adanya persamaan pengertian manajemen. Manajemen didefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan, sehingga

(4)

mengorganisasikan (organizing), memimpin (actuating/leading), dan mengendalikan (controlling) berbagai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran (Handoko, 1994).

Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata Bahari Taman Laut Tujuh Belas Pulau dalam penelitian ini adalah memberdayakan masyarakat dalam mengelola daya tarik wisata serta mengatasi kendala kurangnya peranan masyarakat dalam mengelola Daya Tarik Wisata Bahari Taman Laut Tujuh Belas Pulau, sehingga dalam penelitian ini akan lebih mengacu kepada kutipan dari Handoko.

2.2.4 Daya Tarik Wisata

Dalam Undang – Undang RI No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, Pasal 1 Ayat 5 disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

Menurut Suwantoro (2004), daya tarik wisata adalah potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu destinasi wisata.

Konsep daya tarik wisata dalam penelitian ini yaitu berupa keindahan alam berupa Taman Laut Tujuh Belas Pulau dengan keunikan dan panoramanya yang indah.

(5)

2.2.5 Wisata Bahari

Wisata bahari merupakan salah satu dari berbagai jenis pariwisata yang telah dikenal dewasa ini. Artinya perjalanan yang dilakukan atas tujuan olahraga di air lebih-lebih di danau, bengawan, pantai, teluk, atau laut seperti : memancing, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi selancar, balapan mendayung, berkeliling melihat taman laut, dengan pemandangan yang indah di permukaan air serta berbagai rekreasi perairan (Pendit,1981).

Sedangkan dalam kamus pariwisata dikemukakan bahwa pariwisata bahari adalah segala objek yang dapat menimbulkan daya tarik bagi wisatawan sekaligus mengembangkan hobi para wisatawan tersebut, misalnya menyelam, memancing, berselancar, pemotretan, dayung dan renang (Ngafenan 1996).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa wisata bahari dalam penelitian ini adalah segala objek yang merupakan potensi dan dapat menarik minat wisatawan untuk mengembangkan hobi mereka seperti menyelam, memancing, berselancar dan lain sebagainya.

2.2.6 Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan di suatu tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha (Business) atau untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan(Yoeti, 1993).

Pengertian pariwisata menurut Salah Wahab (Yoeti 1993) adalah bahwa batasan pariwisata hendaknya memperlihatkan anatomi dari gejala-gejala yang terdiri dari 3 unsur yaitu :

(6)

1. manusia ( man ) artinya orang yang melakukan perjalanan wisata,

2. ruang ( space ) artinya daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan,

3. waktu ( time ) artinya waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata.

Berdasarkan 3 unsur di atas yaitu man, space, dan time maka pariwisata dapat disimpulkan sebagai berikut :

“Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri atau di luar negeri meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain (daerah tertentu, suatu Negara atau benua)” untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan apa saja yang dialaminya di mana ia memperoleh pekerjaan tetap (Yoeti 1993)

2.2.7 Pelaku Pariwisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelaku adalah orang yang melakukan suatu perbuatan, pameran, pemain (sandiwara dan sebagainya) dan wisata berasal dari kata turis yang berarti wisatawan (Daryanto, 1998)

Jadi pelaku pariwisata dalam penelitian ini adalah orang – orang yang melakukan suatu perbuatan untuk keperluan wisatawan, selama wisatawan tersebut berkunjung di daerah tujuan wisata. Segala kebutuhan wisatawan yang disediakan oleh pelaku pariwisata merupakan produk wisata. Pelaku pariwisata tersebut adalah masyarakat di kawasan Taman Laut Tujuh Belas Pulau yang

(7)

menyediakan jasa kepariwisataan bagi wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata.

2.2.8 Kendala

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), yang dimaksud dengan kendala adalah halangan, rintangan, maupun keadaan yang membatasi atau mencegah pencapaian sasaran. Kendala yang dimaksud dalam hal ini adalah hal yang mencegah ataupun aktivitas untuk mencapai pembangunan pariwisata. Kendala di sini ada 2 yaitu :

1. Kendala internal yaitu kendala yang berasal dari dalam 2. Kendala eksternal yaitu kendala yang berasal dari luar

Kendala dalam penelitian ini adalah yang mencegah atau menghalangi pencapaian sasaran dalam proses ataupun aktivitas baik dari dalam maupun luar untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata Taman Laut Tujuh Belas Pulau.

2.2.9 Persepsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 863) persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan) dari sesuatu sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relative ajeg, yang disertai dengan perasaan tertentu, yang memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respon atau perilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya (Walgito, 1990 : 109).

(8)

Persepsi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tanggapan atau pendapat masyarakat Taman Laut Tujuh Belas Pulau Riung tentang hal yang menyebabkan kurangnya peranan masyarakat dalam pengelolaan Taman Laut Tujuh Belas Pulau.

Referensi

Dokumen terkait

Model ini merupakan kegiatan belajar mengajar dengan cara guru membagikan lembar kegiatan atau lembar kerja dengan mencocokkan jawaban pada kotak- kotak sebagai alat

Sedangkan serangkaian aktivitas yang diharapkan mampu menstimuli para siswa Taman Kanak-kanak untuk memiliki keinginan yang kuat untuk berhemat, meliputi permainan kartu kembar

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa untuk memberikan layanan informasi pelanggan telepon PT Telkom dapat dibuat layanan berbasis WAP sehingga informasi mengenai

Diener (2007) juga menyatakan bahwa satisfaction with life merupakan bentuk nyata dari happiness atau kebahagiaan dimana kebahagiaan tersebut merupakan sesuatu yang

dari rizosfer tanaman kedelai yang mempunyai karakter biokontrol, menunjukkan keragaman genetik tinggi, terbukti mempunyai gen yang mengkode biosintesis senyawa

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Tangkulowi Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi, diharapkan petani dapat menfaatkan sumber daya yang ada khususnya

Ketentuan zonasi RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) huruf d berupa RTH pada kawasan perkotaan diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan

Jika definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka dapat dibuat rumusan sebagai berikut: Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya rumah sakit