• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

37

PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 4 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DI DESA

LATAK KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

Oleh;

Nurul Kodiyah1), Wahyu Dewi Hapsari2)

1). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan 2). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan

ABSTRAK

Latar Belakang: Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari Air Susu Ibu (ASI). Setelah usia 6 bulan, disamping ASI dapat pula diberikan makanan tambahan (MP-ASI, Makanan Pendamping ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang diberi asi eksklusif dan makanan pendamping asi (mp-asi) di Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif komparatif

dengan rancangan penelitian static Group comparison dengan responden yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Total sampel sebesar 20, untuk kelompok ASI Eksklusif sebesar 9 responden dan kelompok MP-ASI sebesar 11 responden.

Hasil: Berdasarkan hasil analisa data diketahui responden dengan berat badan yang diberikan ASI Eksklusif dengan rata-rata berat badan usia 4 bulan sebesar 7,02 Kg dengan gizi baik sebesar 66,7% dan usia 12 bulan rata-rata berat badan bayi sebesar 11,88 Kg dengan gizi baik sebesar 66,7%. Untuk berat badan bayi yang diberikan MP-ASI dengan rata-rata berat badan usia 4 bulan sebesar 3,31 Kg dengan gizi baik 90,9% dan usia 12 bulan rata-rata berat badan bayi sebesar 6,88 Kg dengan gizi baik 100%. Hasil uji Independent T Test dengan nilai thitung (3,690) > ttabel(2,101) dan nilai pv (0.002) > α 0.05.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji Independent T Test disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang diberi asi eksklusif dan makanan pendamping asi (mp-asi) di Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI

(2)

38 PENDAHULUAN

Berdasarkan data United Nations Children's Fund

Berdasarkan data UNICEF (2007), menyatakan bahwa di Afrika Barat dan Afrika Tengah meliputi Burkina Faso, Kamerun, Ghana, Madagaskar, Mali, Nigeria, Senegal, Republik Tanzania, Zambia dan Zimbabwe dalam pemberian ASI eksklusif meningkat dari 15 % menjadi 32 %. Sedangkan persentase pemberian ASI eksklusif di Asia meningkat antara tahun 1990 – 2004 mengalami peningkatan dari 43 % - 47 %. Menurut data dari Center For Nutrition

(2012), menyatakan bahwa pemberian MP-ASI di beberapa negara didunia dengan rata-rata sebesar 40 % - 60 %. Di Negara berkembang dalam pemberian MP-ASI antara lain meliputi Ethiopia pada tahun antara tahun 2004 – 2006 sebesar 40 % - 60 %. Di Negara Madagascar pada tahun antara 2000 – 2005 sebesar 94 % –

96 %. Di Negara Zambia 2000 – 2003 sebesar 74 % – 79 %.

(UNICEF) (2012), menyatakan hanya 3% ibu yang memberikan ASI eksklusif (Handayani, 2007). Secara global rata-rata pemberian ASI eksklusif pada bayi dibawah enam bulan sebesar 32 % - 39 % pada tahun 1995 – 2010. Tren di Negara berkembang bahwa tingkat pemberian ASI eksklusif menunjukkan data yang mengalami peningkatan antara tahun 1990 – 2004, dari 34 % - 41 %.

Berdasarkan data Riskesdas (2010), bahwa cakupan pemberian MP-ASI di Indonesia sebesar 43,6% dengan persentase tertinggi di Provinsi Gorontalo (74,3%), Provinsi Kalimantan Tengah (62,7%), Provinsi Kepulauan Riau (60,6%), dan terendah di Provinsi Papua (22,6%).

Provinsi Jawa Tengah, cakupan pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan) berdasarkan data dari Susenas (2010) sebesar 57,8 %. Persentase ini masih di bawah target nasional sebesar 67 %. Menurut hasil Riskesdas (2010), cakupan pemberian MP-ASI di Provinsi Jawa Tengah sebesar 43,2 %. Berdasarkan data dari profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2011), menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 45,18%, meningkat dibandingkan tahun 2010 (37,18%). Cakupan tertinggi adalah Kabupaten Klaten 77,55%. Sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Rembang 6,41%. Hanya 6 kabupaten/kota saja yang telah mencapai pemberian ASI eksklusif di atas 60% yaitu Kabupaten Purworejo, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora, Kabupaten Pati dan Kabupaten Temanggung.

Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Jawa tengah (2011), cakupan pemberian yang mendapatkan makanan

(3)

39 tambahan ASI (MP-ASI) sebanyak 55.831 (38,31%). Kabupaten yang cakupannya sudah mencapai 100% adalah Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Demak, Kabupaten Temanggung, Kota Salatiga dan Kota Pekalongan. Cakupan terendah adalah Kabupaten Brebes 0,40%.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif dan yang diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

METODOLOGI

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif

komparatif dengan jenis rancangan

pendekatan static Group comparison.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi usia 4 – 12 bulan di Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan sejumlah 20 responden. Cara pengambilan sampel ini adalah non probability sampling. Metode analisa data penelitian ini adalah uji

shapiro wilk dan tempat penelitian ini Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.1 Distribusi Orang Tua

Berdasarkan Umur

Umur

ASI Eksklusif MP-ASI

f % f %

< 20 2 22,2 2 18,2 21 – 35 7 77,8 9 81,8 Jumlah 9 100 11 100

Tabel 1.2 Hasil Uji Normalitas Data Peningkatan Berat Badan Bayi yang Diberikan ASI Eksklusif dan MP-ASI

Variabel Kelompok Nilai Sig.

BB Bayi Dengan ASI Eksklusif 4 Bulan 0,591 5 Bulan 0,812 6 Bulan 0,551 7 Bulan 0,551 8 Bulan 0,586 9 Bulan 0,586 10 Bulan 0,586 11 Bulan 0,276 12 Bulan 0,228

(4)

40

Peningkatan Berat Badan Bayi dengan ASI Eksklusif 0,253

BB Bayi Dengan MP-ASI 4 Bulan 0,277 5 Bulan 0,383 6 Bulan 0,854 7 Bulan 0,936 8 Bulan 0,936 9 Bulan 0,936 10 Bulan 0,902 11 Bulan 0,937 12 Bulan 0,599

Peningkatan Berat Badan Bayi dengan MP-ASI 0.788

Tabel 1.3 Hasil Uji Independent T Test Berat Badan Bayi Usia 4 - 12 Bulan di Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Bulan Mei 2013 n = 20

Variabel thitung df Sig. (2-tailed) Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 4 – 12 Bulan yang

diberikan ASI Eksklusif* Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 4 – 12 Bulan yang diberikan MP-ASI

3,690 18 0,002

Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan bahwa hasil uji beda antara Peningkatan berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang diberikan ASI Eksklusif dan berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang diberikan MP-ASI menggunakan uji

Independent T Test menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS for MS Windows release 19.0. Diketahui nilai uji

Independent T Test dengan nilai thitung (3,690) > ttabel

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata berat badan bayi yang diberi ASI Eksklusif lebih besar dibanding dengan MP-ASI, hal ini disebabkan karena sebagian besar bayi sudah diberi MP-ASI sejak berusia 3 bulan, dengan alasan bayi yang menangis terus dan ibu mengartikan lapar, ASI yang tidak keluar, ibu takut bahwa ASI nya tidak cukup dan adanya kebiasaan dalam keluarga langsung memberikan makanan kesukaan. Memberikan MP-ASI terlalu dini (2,101) dan nilai pv (0,002)

< α 0.05 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan berat badan bayi usia 4

– 12 bulan yang diberikan ASI Eksklusif dan MP-ASI.

(5)

41 menyebabkan usus bayi belum mampu mencerna makanan dengan baik, sehingga seringkali bayi susah buang air besar, akibatnya kesehatan bayi terganggu dan pertumbuhannya juga akan terganggu.

Pendapat ini sesuai dengan penelitian Mahlia (2008) tentang Pengaruh Karaktristik Ibu dan Pola Asuh Makan terhadap Pertumbuhan dan Perkembngan Bayi di Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, mengatakan bahwa waktu pertama kali pemberian MP-ASI memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan bayi terkait dengan kemampuan bayi mencerna makanan.

KESIMPULAN

Berat badan responden yang diberikan ASI Eksklusif rata-rata pada umur 4 bulan sebesar 7,02 kg dan rata-rata berat badan responden usia 12 bulan sebesar 11,88 kg dengan gizi lebih sejumlah 3 responden (33,3%) dan responden dengan gizi baik sejumlah 6 responden (66,7). Responden pada umur 12 bulan dengan gizi lebih sejumlah 3 responden (33,3%) dan responden dengan gizi baik sejumlah 6 responden (66,7%). Berat badan responden yang diberikan MP-ASI rata-rata pada usia 4 bulan sebesar 3,31 kg dan rata-rata berat badan responden usia 12 bulan sebesar 6,88 kg. Responden pada umur 4 bulan dengan gizi lebih sejumlah 1 responden (9,1%) dan responden dengan gizi baik

sejumlah 10 responden (90,9). Responden pada umur 12 bulan dengan gizi baik sejumlah 11 responden (100%). Ada perbedaan berat badan yang signifikan antara bayi yang diberikan ASI Eksklusif dan MP-ASi dilihat dari hasil uji

Independent t test, dengan nilai thitung (3,690) > ttabel (2,101) dan nilai pv (0.002) > α 0.05; sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang diberikan ASI Eksklusif dan MP-ASI.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta,

hal 276

Departemen Kesehatan RI. 2007.

Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak dalam Situasi Darurat bagi Petugas Lapangan, Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan.

2013. Prevalensi Gizi Buruk di Kabupaten Grobogan

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011

Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk

Pendidikan Kebidanan, Jakarta:

Salemba Medika

Kodrat, Laksono. 2010. Dahsyatnya ASI & Laktasi, Yogyakarta: Media Baca Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI, Menyusui

& SADARI, Yogyakarta: Nuha

Medika

Manalu, Ade. 2008. Pola Makan dan Penyapihan serta Hubungannya

(6)

42

dengan Status Gizi Batita Di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-

Pungga Kabupaten Dairi. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara, Medan Maria, Dina. 2007. Menjaga Kesehatan

Bayi dan Balita, Jakarta: Puspa

Swara

Maryunani. 2009. Asuhan pada Ibu dalam

Masa Nifas (postpartum), Jakarta:

Trans Info Media

Narendra, et al. 2008. Tumbuh Kembang

Anak dan Remaja, Jakarta: Sagung

Seto

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT

Rineka Cipta, hal 72, 169

Nursalam. 2003. Konsep dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Perinasia. 2008. Manajemen Laktasi,

Jakarta: Tim Penerbit Perinasia

Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep,

proses, dan praktik ed.4 vol.1,

Jakarta: EGC

Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku pintar ASI eksklusif: pengenalan, praktik,

dan kemanfaatan- kemanfaatannya,

Yogyakarta: DIVA Press

Puskesmas Godong I. Prevalensi Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Godong I. Tidak Dipublikasikan Riwidikdo, Handoko. 2007. Statistik

Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisis Data dalam Penelitian

Kesehatan. Yogyakarta: Mitra

Cendikia, hal 49, 55

Roesli, Utami. 2010. Mengenal ASI eksklusif, Jakarta: Trubus Agriwidya Saryono. 2009. Metodologi Penelitian

Kesehatan: Penuntun Praktis Bagi Pemula. Yogjakarta: Mitra Cendekia Press, hal 30, 63, 79, 85

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan:

Riset Keperawatan. Yogyakarta:

Graha Ilmu, hal 127, 162-163, 183-184

Stevens, Paul et all. 2005. Pengantar Riset: Pendekatan Ilmah untuk Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC, hal 146

Sugiyono. 2007. Statistika untuk

Penelitian. Bandung: CV Alfabeta,

hal 47-54, 79

Supariasa, I Dewa Nyoman. 2007.

Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC Sutomo & Anggraini. 2010. Makanan

Sehat Pendamping ASI, Jakarta:

Demedia

Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis:

untuk Profesi Perawat. Jakarta:

EGC, hal 44-45

Widodo, Rahayu. 2009. Pemberian Makanan, Suplemen, & Obat pada Anak, Jakarta: EGC

Wong, et al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik ed.6 volume1, Jakarta: EGC

Gambar

Tabel 1.2 Hasil Uji Normalitas Data Peningkatan Berat Badan Bayi yang Diberikan  ASI Eksklusif dan MP-ASI
Tabel 1.3 Hasil Uji  Independent T Test Berat Badan Bayi Usia 4 - 12 Bulan di Desa  Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Bulan Mei 2013 n = 20

Referensi

Dokumen terkait

Emisi stimulasi adalah emisi foton yang diemisikan pada saat terjadi trasnsisi dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, yang disebabkan oleh foton

Enterprise Architecture Framework pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderan Achmad Yani dan menghasilkan suatu pemodelan sistem informasi dengan.. menggunakan

1. Pemberian pupuk hijau cair dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan, luas daun, berat akar dan produksi bahan kering. Pemberian pupuk hijau cair daun eceng gondok

1) Ketika tingkat suku bunga mengalami kenaikan, maka bank mengalami kenaikan pendapatan bunga dengan prosentase yang lebih besar dibanding dengan prosentase

Hal ini diduga unsur hara yang berasal dari kompos TKKS lebih mencukupi dan tersedia untuk diserap akar tanaman kedelai sehingga mampu meningkatkan hasil bobot biji.. Pemberian

[r]

Bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa, dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan

Hal ini, terjadi karena; pertama, upaya yang telah dilakukan oleh petugas Perpustakaan Umum tersebut dalam mensosialisasikan aturan organisasi menjadi mubasir karena