• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring mesin pemilah benda berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Monitoring mesin pemilah benda berbasis Android"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

MONITORING MESIN

PEMILAH BENDA BERBASIS ANDROID

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma

Disusun oleh :

ALEXANDER KRISNA KURNIAWAN NIM : 145114051

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

FINAL PROJECT

MONITORING PROCESS SHORTING MACHINE

BASED ON ANDROID SYSTEM

In a partial fulfilment of the requirements For the degree of Sarjana Teknik Department of Electrical Engineering

Faculty of Science and Technology, Sanata Dharma University

ALEXANDER KRISNA KURNIAWAN NIM : 145114051

DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2017

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

MOTTO :

MAJU TERUS PANTANG MUDUR

Skripsi i i kuperse bahka u tuk…..

Tuhan Yesus Kristus

Pak Susilo Sekeluarga

Sahabat

Teman-teman seperjuangan dan OMK

(6)
(7)
(8)

INTISARI

Sebuah system monitoring mesin pemilah benda yang dapat digunakan dengan jarak jauh mampu mempermudah pengguna untuk memantau kinerja mesin tersebut tanpa harus bertatap muka langsung dengan mesin. Sistem monitoring berbasis Android adalah salah satu solusi alternative karena setiap orang saat ini menggunakan gadget tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.

Sistem monitoring berbasis Android sebagai layar monitor dan mikrokontroller sebagai perantara dibuat dengan program Android Studio yang menghasilkan sebuah aplikasi monitoring mesin pemilah benda. Informasi yang diperoleh dari mesin pemilah benda akan diproses oleh mikrokontroller lalu informasi tersebut akan dikomunikasikan dengan aplikasi mesin pemilah benda yang ada di ponsel android. Metode yang digunakan untuk mengirimkan data adalah komunikasi melalui jaringan Wi-Fi dari ESP 8266 dan Wi- Fi Hotspot ponsel android. Mikrokontroler akan mengirimkan data string, setelah diterima oleh ponsel android, data akan diolah oleh aplikasi mesin pemilah benda dan data yang akan ditampilkan berupa karakter angka atau karakter huruf kedalam layar aplikasi mesin pemilah benda.

Hasil akhir dari aplikasi mesin pemilah sampah adalah sebuah aplikasi yang mewakili tampilan dari mesin pemilah benda, dimana pada layar ponsel android akan tertampil jumlah setiap benda yang telah tersortir berdasarkan jenisnya serta total dari semua benda tersebut dan indikator yang mewakili setiap hardware yang ada pada mesin pemilah benda. Data angka dari jumlah setiap benda dan total benda yang tersortir oleh mesin pemilah benda dapat dilihat dalam aplikasi serial monitor yang terdapat dalam aplikasi Arduino IDE sehingga pengguna dapat merekap data tersebut dengan mudah.

Kata kunci : Monitoring Mesin Pemilah Benda Berbasis Android, Aplikasi Android,

(9)

ABSTRACT

A monitoring system of object-sorting machine that can be used for long-range communication enables users to monitor the machine performance without having to watch the machine directly. Android-based monitoring system is one of the alternative solutions that is needed since every person uses gadgets for their daily needs nowadays.

Android-based monitoring system as a display monitor and a microcontroller as an intermediary are created with Android Studio program that yields a monitoring application of object-sorting machine. An information obtained from the object-sorting machine will be processed by a microcontroller then the information will be communicated to the object- sorting machine application in Android cellphone. The method that is used to transmit the data is communication through Wi-Fi ESP 8266 and Wi-Fi Hotspot of Android cellphone. The microcontroller will send data string, after being accepted by the Android cellphone, the data will be processed by the object-sorting machine application and the data will be displayed in the form of numeral or letter character(s) in an object-sorting machine application's screen.

The final result of the garbage-sorting machine application is an application that represents the display of the object-sorting machine, where the screen of the Android cellphone will show the number of every object that has been sorted based-on the type, total of all objects, and indicator that represents each hardware on the object-sorting machine. The numeral data from each object and the total number of objects sorted by the object-sorting machine can be seen in the *serial monitor application* within Arduino IDE application so that users can recapitulate the data easily.

Keyword : A monitoring system of object-sorting machine, Android Aplication

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat- Nya. Berkat Kasih dan KaruniaNya selama menjalani proses pembuatan tugas akhir ini,

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Monitoring Mesin Pemilah Benda

Berbasis Android”.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T) bagi mahasiswa program S-1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama proses penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ir.Tjendro,M.Kom. selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.

3. Bapak Martanto, M.T., dan Bapak Joko Untoro, S.Si., M.T., yang telah memberikan saran dan kritik dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir.

4. Seluruh dosen Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama kuliah.

5. Bapak, ibu, mbakku, dan masku yang telah memberikan perhatian dan dukungan. 6. Keluargaku tercinta Mbah Ti dan Mbah Kung yang selalu mendoakan dan terus

memberikan semangat dalam mengerjakan.

7. Seluruh teman-teman prodi Teknik Elektro atas kerjasama dan kebersamaannya selama menjalani studi.

8. Kawan-kawan penggembira dan penyemangat kos 21 yang memberikan dukungan. 9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas bantuan, bimbingan,

kritik dan saran.

(11)
(12)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul(Bahasa Indonesia) ... i

Halaman Sampul(Bahasa Inggris) ... ii

Lembar Persetujuan ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Halaman Persembahan ... v

Lembar Pernyataan Keaslian Karya ... vi

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ... vii

Intisari ... viii

Abstract ... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xvi

Lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Tujuan dan Manfaat ... 2

1.3Batasan Masalah ... 2

1.4Metodologi Penelitian ... 3

BAB II DASAR TEORI 2.1Android ... 5

2.2Pengertian Programmable Logic Controller (PLC) ... 7

2.3Arduino ESP 8266 ... 8

2.4Perangkat Lunak Arduino ... 9

2.5Wi-Fi ... 11

2.6 ESP 8266 ... 11

2.7 Rangkaian Pembagi Tegangan ... 13

2.8. EEPROM Arduino ... 15

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

(13)

3.1Diagram Blok ... 16

3.2Perancangan Hardware ... 17

3.2.1 Perancangan Interface... 18

3.2.2 Perancangan Koneksi Pin PLC ke Arduino ESP8266 ... 19

3.3Perancangan Perangkat Lunak... 20

3.3.1 Pemrograman Arduino ESP8266 dengan Android ... 20

3.3.2 Penyimpanan Pada EEPROM ... 23

3.3.3 Setting Komunikasi Android dengan Arduino ESP8266 ... 23

3.3.4 Tampilan pada Android ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Perancangan Hardware ... 27

4.1.1 Arduino ESP 8266 ... 28

4.1.2 Relay ... 29

4.1.3 Pengujian Sistem Rangkaian Interface ... 31

4.2Pengujian Sistem ... 32

4.2.1 Pengujian Data Utama ... 33

4.2.2 Pengujian Jangkauan Wi-Fi ... 35

4.3Analisa Perangkat Lunak ... 36

4.3.1 Pemrograman Arduino ESP8266 ... 36

4.3.2 Pemrograman Pada Android ... 42

BAB V KESIMPULAN 5.1Kesimpulan ... 48

5.2Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Gambar blok perancangan ... 3

Gambar 2.1 Logo Android Studio ... 5

Gambar 2.2 Tampilan Android Studi ... 6

Gambar 2.3 Input-output PLC CP1E ... 7

Gambar 2.4 Spesifikai output PLC CP1E ... 7

Gambar 2.5 Arduino ... 9

Gambar 2.6 Tampilan IDE Arduino ... 10

Gambar 2.7 Tampilan ESP8266-12E ... 12

Gambar 2.8 Arduino Uno ESP8266 ... 13

Gambar 2.9 Rangkaian pembagi tegangan ... 13

Gambar 2.10 Aplikasi rangkaian pembagi tegangan ... 14

Gambar 3.1 Diagram blok besar sistem ... 16

Gambar 3.2 Perancangan Koneksi Hardware ... 17

Gambar 3.3 Rancangan dasar rangkaian interface ... 18

Gambar 3.4 Flowchart perancangan perangkat lunak ... 20

Gambar 3.5 Flowchart komunikasi PLC ke Arduino ... 21

Gambar 3.6 Perancangan flowchart program ... 22

Gambar 3.7 Flowchart penyimpanan EEPROM ... 23

Gambar 3.8 Flowchart setting koneksi Wi-Fi dengan Android ... 24

Gambar 3.9 Tampilan Login ... 25

Gambar 3.10 Layout monitoring pada Android ... 25

Gambar 4.1 Hasil rangkaian interface ... 27

Gambar 4.2 Arduino ESP8266 ... 29

Gambar 4.3 Simbol Relay... 30

Gambar 4.4 Kondisi saat relay switching ... 30

Gambar 4.5 Hasil rangkaian interface ... 32

Gambar 4.6 Layout Login Aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda ... 36

Gambar 4.7 Layout Mesin Aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda ... 36

Gambar 4.8 Inisialisasi nama input Arduino ESP8266 ... 38

Gambar 4.9 Inisialisasi pin input Arduino ESP8266 ... 38

(15)

Gambar 4.10 Pembacaan IP Address ... 38

Gambar 4.11 Cara menampilkan IP di Serial Monitor ... 39

Gambar 4.12 Contoh pembacaan counter kaca dan jumlah ... 40

Gambar 4.13 Contoh pengiriman data On/Off ... 40

Gambar 4.14 Perintah pembacaan di alamat EEPROM ... 41

Gambar 4.15 Perintah penulisan di alamat EEPROM ... 41

Gambar 4.16 Membagi setiap karakter dalam kolom ... 42

Gambar 4.17 Pembacaan serial monitor ... 42

Gambar 4.18 Setting SSID dan Password di Android ... 43

Gambar 4.19 Membuat nama “Monitoring Mesin Pemilah Sampah” ... 44

Gambar 4.20 Membuat kolom penulisan username ... 45

Gambar 4.21 Perintah untuk membuat tombol Button ... 46

Gambar 4.22 Pembagian area layout ... 46

Gambar 4.23 Perintah membuat EditText “Kayu” ... 47

Gambar 4.24 Perintah membuat TextView “0” ... 47

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keterangan Gambar Arduino Uno ... 9

Tabel 2.2 Keterangan tombol pada tampilan IDE Arduino ... 10

Tabel 2.3 Spesifikasi Wi-Fi ... 11

Tabel 3.1 Perancangan koneksi pin PLC ke Arduino ... 19

Tabel 3.2 Inisialisasi nama layout monitoring pada Android ... 26

Tabel 4.1 Keterangan rangkaian interface ... 27

Tabel 4.2 Keterangan gambar Arduino ESP8266 ... 29

Tabel 4.3 Hasil pengujian rangkaian interface ... 32

Tabel 4.4 Hasil pengujian data utama... 33

Tabel 4.5 Pengambilan data jangkauan Wi-Fi ... 35

Tabel 4.6 Tabel koneksi input Arduino ... 37

(17)

LAMPIRAN

Halaman L1 Langkah Penggunaan ... L2 L2 Data Sheet Arduino ESP8266 ... L3 L3 Rangkaian Interface ... L4 L4 Pemrograman Arduino IDE ... L5 L5 Program Android Studio halaman Layout Login.xml... L12 L6 Program Android Studio halaman Layout activity_main.xml ... L14 L7 Halaman login.java ... L22

L8 Halaman MainActivity.java ... L24 L9 Halaman AndroidManifest.xml... L28 L10 Hasil pengujian sub system program ... L29 L11 Langkah pembuatan aplikasi di Android Studio... L37

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Perusahaan selalu berupaya untuk mengganti pekerjaan yang selama ini dilakukan

oleh manusia untuk digantikan dengan mesin-mesin dalam rangka efisiensi dan peningkatan kualitas produksinya. Dengan kata lain banyak perusahaan melakukan otomasi produksinya. Misalnya, proses produksi yang pada awalnya masih dilakukan secara manual seperti pada proses packing. Pada proses industri manual dikerjakan oleh tenaga manusia dan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit dan membuat waktu proses produksi menjadi lebih lama. Selain itu sering terjadi human error pada industri manual ini karena melakukan pekerjaan secara berulang-ulang. Untuk mengatasi masalah itu, perusahaan yang menginginkan proses produksi yang lebih efektif dan efisien melakukan perubahan pola produksi dengan mengaplikasikan sistem otomasi dalam produksinya[1].

Berdasarkan permasalahan tersebut, telah diciptakan sebuah mesin pemilah benda

untuk mempermudah pekerjaan memilah benda secara lebih efisien sehingga proses daur ulang dapat berjalan lebih cepat. Dari pengamatan yang dilakukan mesin tersebut menggunakan kontrol manual sehingga hanya dapat dimonitoring dari satu tempat dimana mesin itu berada dan belum bisa dimonitoring dari jarak jauh.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sangat dimungkinkan sebuah telepon seluler atau smartphone digunakan untuk mendukung pekerjaan suatu mesin. Android adalah salah satu sistem operasi pada smartphone yang berbasis Linux dan bersifat open source

sehingga banyak developer yang berusaha untuk mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan perangkat keras yang sudah ada pada smartphone berupa pengaturan Wi-Fi maka developer dapat membuat aplikasi tersendiri berdasarkan fungsi tersebut. Perkembangan mikrokontroler yang semakin pesat membuat beberapa pengembang membuat suatu device bernama

Arduino sebagai desain sistem minimum mikrokontroler yang bersifat open source dengan menggunakan mikrokontroler AVR dan menggunakan seri yang lebih canggih, sehingga dapat digunakan untuk membangun sebuah sistem elektronika yang berukuran minimalis namun handal dan cepat. Memanfaatkan teknologi tersebut, dapat digunak

(19)

an untuk pengembangan mesin pemilah benda yang dimonitoring jarak jauh menggunakan smartphone Android.

Ketika benda memasuki mesin pemilah benda, akan terdapat sebuah indikator pada layar smartphone yang menandakan bahwa terdapat benda pada mesin pemilah benda. Indikator tersebut berupa posisi dimana benda berada. Konveyor akan dibagi menjadi 4 posisi, setiap posisi akan diberi indikator untuk menandakan posisi benda pada mesin pemilah. Posisi dari konveyor itu adalah posisi 1) merupakan posisi dimana benda masuk ke konveyor mesin. 2) posisi konveyor dimana benda akan dideteksi untuk ditentukan jenis bahannya. 3) posisi ketiga merupakan posisi dimana benda masuk ke tempatnya masing- masing setelah dipilah terlebih dahulu. Pada posisi ini juga digunakan untuk mendata

banyaknya jumlah masing-masing benda yang masuk ke tempatnya. 4) bagian keempat merupakan posisi dimana benda berbahan kaca ditempatkan. Selain posisi benda, terdapat juga indikator untuk motor konveyor, solenoid pemilah benda. Jika terdapat kerusakan pada aktuator, maka operator akan mengetahui kerusakan yang ada, karena akan adanya pemberitahuan jika terdapat aktuator yang mengalami kerusakan. Layar monitoring juga akan memberikan keterangan dari jumlah benda yang sudah dipilah. Setiap data banyaknya sampah dari masing-masing jenis bahan akan disimpan pada EEPROM di Arduino [2].

2.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah sistem monitoring yang dapat digunakan sebagai alat pengawas dari proses yang dilakukan oleh mesin pemilah

benda.

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Sebagai alat bantu untuk memonitoring proses mesin pemilah benda. b. Menjadi acuan, rujukan, dan bahan pertimbangan untuk proses monitoring

mesin.

c. Memberikan kemudahan untuk memilah benda berdasarkan bahan agar dapat lebih cepat.

3.

Batasan Masalah

(20)

a. Monitoring menggunakan smartphone Android.

b. Koneksi terdiri dari PLC yang terkoneksi dengan Arduino dengan memanfaatkan kontak input output PLC dan koneksi antara Arduino dengan smartphone menggunakan Wi-Fi module.

c. Proses monitoring hanya mengaktifkan indikator yang tertampil pada aplikasi di smartphone pada sistem operasi Android 4.4+ (Kitkat).

d. Monitoring menunjukan posisi pada saat benda ada di konveyor, pendeteksi benda, pemilahan benda, dan peletakan benda pada tempat yang sesuai.

e. Data benda yang dihitung berdasarkan jumlah dari masing-masing benda yang sudah dipilah dan disimpan di database sederhana.

f. Jenis bahan yang dimonitoring sesuai dengan data hasil penelitian saudara Antonio Prashad Priyanto.

4.

Metodologi Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai metode-metode yang digunakan adalah:

a. Studi literatur, yaitu dengan cara mendapatkan data dengan membaca buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas pada tugas akhir ini, khususnya buku tentang PLC, Arduino, dan Android.

b. Perancangan sub sistem hardware dan software yang bertujuan untuk mencari bentuk model yang optimal dari sistem yang akan dibuat dengan mempertimbangkan dari berbagai factor permasalahan dan kebutuhan. Gambar perancangan dapat dilihat pada Gambar 1.1. Diagram blok perancangan.

Gambar 1.1. Diagram blok perancangan.

c. Eksperimen yaitu melakukan praktek langsung dengan dengan melakukan pengujian

terhadap hasil pembuatan alat.

d. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara mengamati sistem apakah sudah sesuai dengan proses monitoring dan melakukan pengambilan data dari jumlah barang yang telah melewati proses pemilahan di masing-masing wadah.

Mesin Pemilah

Benda Interface

(21)

e. Analisa dan penyimpulan hasil percobaan dilakukan dengan cara melihat kesesuaian proses monitoring dibandingkan dengan alat proses berjalannya mesin. Penyimpulan hasil percobaan dilakukan dengan menghitung data error yang terjadi ketika proses

(22)

BAB II

DASAR TEORI

2.1.

Android

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan pada sistem operasi

smartphone. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi sesuai keinginan mereka sendiri yang digunakan untuk berbagai macam piranti bergerak. Awalnya Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang

membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti

lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Untuk keperluan pengambangan Android diperlukan alat yang bernama Android Studio. Android Studio merupakan sebuah Integrated Development Environment (IDE) untuk platform Android. Android Studio diumumkan pada tanggal 16 Mei 2013 pada Konferensi Google I/O oleh Produk Manajer Google, Ellie Powers. Android Studio bersifat

free dibawah Apache License 2.0. Android Studio awalnya dimulai dengan versi 0.1 pada bulan Mei 2013 dan hingga saat ini terdapat Android Studio versi 1.0. berbasiskan

JetBrainns’ Intellij IDEA, Android Studio didesain khusus untuk Android Development dan

bisa digunakan di Windows, Mac dan Linux [3].

Gambar 2.1. Logo Android Studio [3].

Untuk mengenal lebih dekat tentang Android Studio, kita perlu mempelajari fasilitas yang diberikan sehingga mempermudah pengguna untuk development suatu program.

(23)

Gambar 2.2. Tampilan Android Studio [4].

Pada awal tampilan layout Android Studio, terdapat beberapa menu yang digunakan untuk menunjang penggunaan. Dibagian atas terdapat Menu Bar yang terdiri menu File, Edit, View, Navigate, Code, Analyze, Refactor, Build, Run, Tools, VCS, Window, dan Help. Selain itu terdapat Tools Box yang memiliki berbagai macam fungsi. Burn Project merupakan aplikasi yg digunakn untuk menjalankan aplikasi. AVD Manager atau Android

Virtual Device Manager adalah aplikasi yang digunakan untuk mencoba suatu project yang kita buat dan menjalankannya dalam bentuk virtual. SDK Manager berfungsi untuk mem- built project agar dapat digunakan pada Android dalam bentuk aplikasi. Project Files merupakan tempat penyimpanan keseluruhan pembentuk aplikasi Android yang kita create. Component merupakan segala peralatan yang terdapat pada Android Studio yang dapat kita gunakan untuk membangun sebuah aplikasi yang sedang kita buat. Kita dapata juga

(24)

2.2.

Pengertian

Programmable Logic Controller

(PLC)

PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang ada pada sistem kontrol konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, berupa menghidupkan atau mematikan keluaran. Program yang digunakan adalah berupa ladder diagram yang kemudian harus

dijalankan oleh PLC. Dengan kata lain PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument keluaran yang berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.[5] Gambar 2.3 merupakan spesifikasi dari PLC dengan merk Omron model CP1E- N20DR-D yang memiliki 20 I/O terdiri dari 12 Input dan 8 Output. PLC ini dibangkitkan dengan power supply 24VDC. Gambar 2.4 merupakan spesifikasi output relay memiliki

maximum switching arus sebesar 2 A dengan tegangan 24 VDC. Untuk minimum switching

arus sebesar 10 mA dan tegangan minimal 5 VDC.

Gambar 2.3. Input-output PLC CP1E [6]

(25)

2.3.

Arduino [7]

Arduino adalah platform pembuatan prototip elektronik yang bersifat open-source

hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino ditunjukan bagai para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. Platform Arduino terdiri dari Arduino board, shield, bahasa pemograman Arduino, dan Arduino development

environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 berikut turunannya. Shield adalah sebuah papan yang dapat dipasang di atas

Arduino board untuk menambahkan kemampuan dari Arduino board. Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada Arduino board. Bahasa pemrograman Arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++. Arduino development environment adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menulis dengan meng-compile program untuk Arduino. Arduino development environment juga digunakan untuk meng-upload program yang sudah di- compile ke memori program Arduino.

Berikut adalah data teknis board Arduino Uno :

1. Mikrokontroler : ATmega328

2. Tegangan Operasi : 5V

3. Tegangan input yang dibutuhkan : 7-12V

4. Pin digital I/O : 14 (6 untuk PWM) 5. Pin input analog 6

6. Arus DC per pin I/O : 40 mA 7. Arus DC untuk pin 3.3V : 150 Ma

8. Flash Memory : 32 KB

9. SRAM : 2KB

10. EEPROM : 1KB

(26)

Gambar 2. 5. Arduino Uno [7].

Tabel 2.1. Keterangan Pin Arduino Uno R3 [7].

No Parameter Keterangan

1 ATmega 328 IC mikrokontroler yang digunakan pada Arduino Uno R3

2 Jack USB Untuk komunikasi mikrokontroler dengan PC

3 Jack Adaptor Masukan power eksternal bila Arduino bekerja mandiri (tanpa komunikasi dengan PC melalui kabel serial USB)

4 Tombol Reset

Tombol reset internal yang digunakan untuk mereset modul Arduino

5 Pin Analog Menerima input dari perangkat analog lainnya

6 Pin Power 1.Vin = Masukan tegangan input bagi Arduino ketika

menggunakan sumber daya eksternal

2.5V= Sumber tegangan yang dihasilkan regulator internal board Arduino

3.3,3V = Sumber tegangan yang dihasilkan regulator internal

board Arduino. Arus maksimal pada pin ini adalah 50Ma 4.GND = Pin ground dari regulator tegangan board Arduino 5.IOREF = Tegangan refrensi

6.AREF = Tegangan refrensi untuk input analog

(27)

2.4.

Perangkat Lunak Arduino

Area pemrograman Arduino dikenal dengan Integrated Development Environment (IDE). Area pemrograman yang digunakan untuk menulis baris program dan mengunggahnya kedalam board Arduino. Disamping itu juga dibuat lebih mudah dan dapat berjalan pada beberapa sistem operasi seperti Windows, Macintosh, dan Linux.

Gambar 2.6. Tampilan IDE Arduino [8].

Tabel 2.2. Keterangan tombol pada tampilan IDE Arduino [8].

No Tombol Nama Fungsi

1 Verify Menguji apakah ada kesalahan pada program atau sketch. Apabila sketch sudah besar, maka sketch tersebut akan dikompilasi. Kompilasi adalah proses mengubah kode program ke dalam kode mesin

2 Upload Menggunakan kode mesin hasil kompilasi ke board Arduino

3 New Membuat sketch yang baru

4 Open Membuka sketch yang sudah ada

5 Save Menyimpan sketch

6 Serial

Monitor

Menampilkan data komunikasi serial

yang dikirim dan diterima melalui

IDE Arduino membutuhkan beberapa pengaturan yang digunakan untuk mendeteksi

(28)

mengatur jenis board yang digunakan sesuai dengan board yang terpasang dan mengatur jalur komunikasi data melalui perintah Serial Port. Kedua pengaman tersebut dapat ditemukan pada pull down menu Tools [8].

2.5.

Wi-Fi [9]

Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk WLAN/ Wireless Local Area Networks yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11 untuk dapat terhubung dengan internet menggunakan titik akses atau yang dikenal dengan Hotspot terdekat. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11 yang terdiri dari 4 variasi, yaitu:

Tabel 2.3. Spesifikasi Wi-Fi [9]

No Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band

1 802.11a 11 Mb/s ~2.4 GHz

2 802.11b 54 Mb/s ~2.4 GHz

3 802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz

4 802.11n 100 Mb/s ~5 GHz

Terdapat beberapa parameter yang dikenal dalam Wi-Fi, parameter tersebut diantaranya adalah:

1. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan.

2. Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi.

3. Jangkauan Transmisi adalah untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain.

2.6. ESP 8266

ESP 8266 adalah Wi-Fi module yang memilki output serial TTL dan GPIO yang dapat digunakan secara standalone maupun dengan mikrokontroller sebagai sebuah

pengendali. ESP 8266 terintegrasi dan disempurnakan oleh Tensilica’s seri L106 Diamond

(29)

Wi-Fi, sebagai sistem yang berdiri sendiri menggunakan NodeMCU dan menggunakan bahasa LUA, sebagai sistem yang berdiri sendiri dengan menggunakan Arduino IDE yang sudah mensupport ESP8266. ESP 8266 dapat bertindak sebagai client ke suatu Wi-Fi router, sehingga saat konfigurasi dibutuhkan setting nama access pointnya dan juga passwordnya, selain itu ESP 8266 dapat digunakan sebagai Access Point dimana ESP 8266 dapat menerima akses Wi-Fi [10].

Fitur yang dimiliki oleh ESP 8266 sebagai berikut : 1. Frekuensi 802.11 b/g/n

2. Prosesor 32 - bit MCU

3. Terintegrasi dengan 10 - bit ADC

4. Terintegrasi dengan TCP/ IP protocol stack

5. Terintegrasi dengan TR switch, balun , LNA , power amplifier dan jaringan 6. Terintegrasi dengan PLL , regulator , dan unit manajemen daya

7. Mendukung keragaman antena

8. Wi-Fi 2.4 GHz , mendukung WPA / WPA2 9. Dukungan STA mode operasi /AP / STA + AP

10.Dukungan Smart Link Fungsi untuk kedua perangkat Android dan iOS 11.SDIO 2.0 , ( H ) SPI , UART , I2C , I2S , IR Remote Control , PWM , GPIO 12.STBC , 1x1 MIMO , 2x1 MIMO

13.A - MPDU & A - MSDU agregasi & 0.4s guard interval 14.Deep sleep power <10Ua, down leakage current <5uA

15.Kemampuan mengirim data < 2ms

16.Standby konsumsi daya < 1.0mW ( DTIM3 ) 17.Daya output +20 dBm dalam mode 802.11b 18.Operasi Kisaran suhu 40C ~ 125C

19.FCC , CE , TELEC , Wi-Fi Alliance , dan SRS bersertifikat

(30)

ESP 8266-12E ini dilengkapi dengan pendingin IC yang terpasang pada hardware ESP 8266. ESP 8266-12E dapat terpasang langsung pada board Arduino Uno yang dapat kita cari dipasaran.

Ada beberapa keuntungan menggunakan ESP 8266-12E ini, yaitu:

1. I/O Arduino menjadi lebih sederhana dam dapat digunakan untuk aplikasi lain

2. ESP 8266-12E dapat terpasang langsung pada board Arduino

[image:30.596.84.511.193.635.2]

3. ESP 8266-12E dilengkapi dengan pendingin yang terbuat dari alumunium yang bertujuan untuk mendinginkan IC

Gambar 2.8. Arduino Uno beserta ESP8266-12E [12].

2.7.

Rangkaian Pembagi Tegangan[13]

Gambar 2.9. Rangkaian pembagi tegangan [13]

Berdasarkan Hukum Ohm:

V I.R (2.1)

(31)

demikian, variabel yang berubah adalah besar arus, I. Sehingga hukum Ohm dituliskan menjadi:

I V / .R (2.2)

Dan karena R1 dan R2 disusun secara seri, dan sistem di atas hanya terdiri atas satu loop. Maka nilai R = R1 + R2. Sehingga:

I  V /(R1  R2)

Dengan demikian, nilai VR1 dapat dipenuhi dengan persamaan:

VR1  I.R1

VR1  [V /(R1R2)]R1

VR1  [R1/(R1R2)]V

Dan dengan proses yang sama, VR2 dapat dipenuhi dengan persamaan:

VR2  [R2 /(R1R2)]V

(2.3)

(2.4) (2.5) (2.6)

(2.7)

Rangkaian resistor seperti di atas disebut sebagai Voltage Divider / Rangkaian Pembagi Tegangan. Hukum Kirchhoff Tegangan menyatakan bahwa jumlah tegangan sumber adalah sama dengan jumlah tegangan-jatuh pada loop tertutup:

V VR1VR2

V  [R1/(R1 R2)].V [R2 /(R1R2)].V V  [(R1R2) /(R1R2)].V

V V  TERBUKTI

(2.8) (2.9) (2.10) (2.11)

[image:31.596.84.526.195.726.2]

Untuk aplikasi rangkaian pembagi tegangan, rangkaian ini biasa digunakan untuk mendeteksi perubahan nilai resistansi dari sensor-sensor yang bersifat resistif, sebagai contoh pada rangkaian LDR:

(32)

Dengan rangkaian pembagi tegangan seperti di atas, intesitas cahaya dapat diukur dengan mengukur nilai tegangan VLDR (dalam volt). Karena intensitas cahaya akan mempengaruhi nilai resistansi LDR yang dengan demikian akan mempengaruhi pula nilai VLDR.

2.8.

EEPROM Arduino[14]

Mikrokontroler pada Arduino memiliki EEPROM yaitu memori yang nilainya disimpan ketika board dimatikan ( seperti hard drive kecil ). Penyimpanan ini memungkinkan untuk membaca dan menulis data.

Mikrokontroler pada berbagai jenis Arduino memiliki jumlah yang berbeda, dari EEPROM 1024 bytes pada ATmega328, 512 byte pada ATmega168 dan ATmega8, 4 KB ( 4096 bytes ) pada ATmega1280 dan ATmega2560. Board Arduino memiliki kapasitas EEPROM 1024 byte. EEPROM.write() merupakan perintah yang digunakan untuk menuliskan perintah penyimpanan pada IDE Arduino. EEPROM.read() adalah perintah yang digunakan untuk membaca data yang ada pada EEPROM. Dengan menuliskan

Serial.begin() pengguna dapat melihat data yang akan tertampil di Serial Monitor IDE

(33)

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang perbaikan alat yang sudah ada di lantai 4, yaitu

prototipe mesin pemilah benda berdasarkan jenis bahan. Alat yang sudah ada memang telah

memiliki sitem monitoring menggunakan Visual Basic. Namun akan dikembangkan

monitoring mesin pemilah benda dengan menggunaka Android agar dapat dimonitoring dengan jarak jauh dengan terkoneksi jaringan Wi-Fi.

Perancangan ini meliputi diagram blok, perancangan hardware dan perancangan sofware. Ada pula pembahasan sebagai berikut.

[image:33.596.86.524.233.722.2]

3.1.

Diagram Blok

Gambar 3.1. adalah gambar diagram blok besar yang menggambarkan tentang alur

kerja seluruh sistem yang akan dikerjakan.

Gambar 3.1. Diagram blok besar sistem.

16

PC

INTERFACE

ARDUINO

HMI

PLC

EEPROM

WIFI

(34)

Diagram blok besar meliputi 2 komunikasi besarr yaitu antara PC-PLC-HMI dan PLC-ARDUINO-EEPROM-ANDROID. Dua komunikasi besar inilah yang dikerjakan dengan berbeda. Blok yang diberi tanda kotak merah adalah fokus pengerjaan yaitu komunikasi Arduino, Android dan EEPROM.

Dari gambar 3.1 Arduino mendapatkan input melalui wiring yang terhubung dengan PLC. Output PLC ini akan menjadi inputan bagi Arduino untuk menjalankan setiap sistem. Setelah data diolah oleh Arduino, output dari Arduino akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fokus utama adalah pengiriman data dari Arduino menuju Android dengan menggunakan jaringan Wi-Fi dan penyimpanan database sederhana pada EEPROM Arduino.

Android berfungsi sebagai alat untuk memonitoring mesin pemilah benda. Pada layar

smartphone akan terdapat sebuah aplikasi yang berisikan display dari mesin pemilah benda. Dari display tersebut dapat dilihat proses mesin pemilah benda itu bekerja dan menghitung jumlah benda yang disortir oleh mesin pemilah benda tersebut.

3.2.

Perancangan Hardware

[image:34.596.87.526.274.711.2]

Pada bagian perancangan hardware ini akan dibahas setiap pin input output yang akan digunakan untuk menghubungkan PLC dengan Arduino ESP8266.

Gambar 3.2. Perancangan Koneksi Hardware.

(35)

3.2.1.

Perancangan Interface

Rangkain interface ini digunakan untuk menurunkan nilai tegangan yang berasal dari

output atau input PLC sebesar 24V ke 3.3 V supaya dapat digunakan sebagai input dari Arduino. Output dari rangkaian ini akan dimasukkan kedalam pin digital Arduino. Rangkaian interface ini menggunakan Relay 24V dan menggunakan resitor 10KΩ untuk menghilangkan tegangan mengambang. Perancangan dasar dari rangkaian interface ini dapat

[image:35.596.84.512.239.556.2]

dilihat pada gambar 3.3 dan gambar rangkaian secara keseluruhan dapat dilihat pada halaman lampiran dengan judul Rangkaian Interface.

Gambar 3.3. Rancangan dasar rangkaian interface

Berdasarkan gambar 3.3 dapat dilihat bahwa rangkaian interface merupakan rangkain penurun tegangan dengan menggunakan relay 24 V. Coil relay terhubung dengan Input dan salah satu kaki + atau - 24V . Untuk menentukan kaki + atau – 24V dapat dilihat dari input rangkaian yang terhubung dengan kontak PLC yang digunakan. Jika input rangkaian terhubung dengan kontak Input PLC maka salah satu kaki coil terhubung dengan kaki – 24V untuk mengaktifkan coil, karena sumber tegangan input PLC adalah tegangan + 24V. Sebaliknya, jika input rangkaian terhubung dengan output PLC, maka kaki koil terhubung dengan kaki – 24V karena kontak output PLC mengeluarkan tegangan + 24V. Kaki NO relay terhubung dengan output rangkaian interface, dan pada kaki NO tersebut diberikan resitor

10KΩ yang dihibingkan ke ground untuk menghilangkan tegangan mengambang saat relay

(36)

3.2.2.

Perancangan Koneksi Pin PLC ke Arduino ESP8266

Berdasarkan gambar 3.2 tentang perancangan koneksi hardware, PLC terhubung dengan Arduino ESP8266. Koneksi tersebut berupa wiring kabel yang terhubung dari PLC dengan input Arduino. Koneksi ini merupakan masukan data yang nantinya akan diolah oleh Arduino. Alamat yang terdapat pada PLC terdiri dari 2 kode, yaitu input dengan kode “I” dan output dengan kode “Q”. Pada alamat yang berkode “I” merupakan wiring yang

terhubung dengan alamat input dari PLC. Hal itu dikarenakan alamat tersebut merupakan alamat sensor yang terhubung dengan alamat input PLC. Salah satu contoh adalah alamat

PLC “I 0.05”, alamat tersebut merupakan alamat yang digunakan untuk menghubungkan

Sensor 1 dengan input PLC, dan nantinya alamat tersebut juga akan digunakan untuk memberikan input terhadapat Arduino.

Pada alamat yang berkodekan “Q” merupakan wiring yang terhubung dengan alamat PLC. Hal itu dikarenakan alamat tersebut merupakan alamat output yang digunakan PLC untuk menampilkan data yang telah diolah. Salah satu contoh adalah alamat PLC “Q

100.03”, alamat tersebut merupakan alamat yang digunakan untuk menampilkan/

[image:36.596.86.527.306.701.2]

mengaktifkan posisi benda plastik, dan alamat tersebut juga akan digunakan untuk memberikan input terhadap Arduino. Berikut adalah data tabel alamat PLC yang terhubung dengan Arduino berdasarkan gambar 3.2 tentang perancangan koneksi hardware.

Tabel 3.1. Perancangan koneksi pin PLC ke Arduino.

NO NAMA ALAMAT PLC ALAMAT INPUT

ARDUINO ESP8266

1 ON/OFF I 0.01 PD 1

2 Sensor 1 I 0.05 PD 2

3 Sensor 2 I 0.06 PD 3

4 Sensor 3 I 0.07 PD 4

5 Magazine I 0.08 PD 5

6 Motor DC Q 100.00 PD 6

7 Posisi Kayu Q 100.01 PD 7

8 Posisi Logam Q 100.02 PD 8

9 Posisi Plastik Q 100.03 PD 9

(37)

3.3.

Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak bertujuan untuk mempermudah dalam pembuatan perangkat lunak. Perancangan perangkat lunak terdiri dari 2 bagian besar, yaitu program pada Arduino ESP8266 dan Android.

ARDUINO ESP8266 ANDROID

Gambar 3.4. Flowchart perancangan perangkat lunak.

Dari gambar 3.4 tentang flowchart perangkat lunak, terdapat 2 bagian besar, yaitu pemrograman pada Arduino dan pemrograman pada Android. Pada program Arduino terdapat 2 sub program, yaitu program komunikasi Arduino dengan Android sebagai media monitoring dan program Arduino dengan EEPROM sebagai tempat penyimpanan database sederhana. Sedangkan pada bagian Android terdapat 2 sub program, yaitu program komunikasi Arduino dengan Android dan program tampilan monitoring pada Android.

3.3.1.

Pemrograman Arduino ESP8266 dengan Android

Agar informasi yang berasal dari mesin pemilah benda dapat diperlihatkan pada layar Android, maka mikrokontroler Arduino harus mengetahui informasi apa saja yang diberikan oleh mesin pemilah benda. Flowchart ini akan digunakan sebagai paduan dan pola pikir

Arduino mendapat input dari wiring

dengan PLC

Komunikasi Arduino dengan Android sebagai media monitoring

Penyimpanan pada EEPROM

Mulai

Selesai

Arduino mendapat input dari wiring

dengan PLC

Setting komunikasi Arduino dengan

Android

Tampilan monitoring alat

pada Android Mulai

[image:37.596.84.510.173.560.2]
(38)

dalam membuat program Arduino supaya nanti Arduino dapat mengkomunikasikan informasi yang didapat kedalam tampilan Android. Perlu dipahami bahwa dalam kondisi ini Arduino mendapatkan data inputan dari wiring yang dilakukan dengan PLC. Berikut adalah

flowchart yang menggambarkan komunikasi antara PLC dengan Arduino.

Gambar 3.5. Flowchart komunikasi PLC ke Arduino.

Dari flowchart pada gambar 3.5 Arduino ESP8266 mendapatkan masukan dari wiring yang terhubung dengan PLC. Pada saat PLC aktif dan mengirimkan data ke Arduino, maka akan berlanjut ke siklus selanjutnya yaitu pada flowchart pada gambar 3.6. Gambar 3.6 menjelaskan tentang flowchart perancangan pemrograman yang dilakukan di Arduino ESP8266.

Inputan Arduino dari PLC

Proses pada Arduino akan berjalan

Mulai

Tidak Apakah Arduino mendapat inputan ? Ya

[image:38.596.85.508.187.564.2]
(39)

Mulai

Lampi I/O menyala dan sistem bekerja

Lampu Magazine menyala Lampu motor menyala mendapat input dari PLC? Ya Apakah

Magazine Tidak

mendapat input dari PLC? Ya Apakah Motor mendapat input dari PLC? Tidak Ya A Lampu Indikator Sensor 1 menyala

Lampu Indikator Sensor 2 menyala

Lampu Indikator Sensor 3 menyala

Proses perbandingan (PLC) Lampu Posisi Kaca Menyala Lampu Posisi Kayu Menyala Lampu Posisi Logam Menyala Lampu Posisi Plastik Menyala Apa Indikato 1 mendapat input

dari PLC?

2 mendapat input dari PLC?

3 mendapat input dari PLC?

Ya Ya Ya

Apakah Apakah Apakah Apakah

Posisi Kayu Tidak Posisi Logam Tidak Posisi Plastik Tidak Posisi Kaca

mendapat input mendapat input mendapat input mendapat input

dari PLC? dari PLC? dari PLC? dari PLC?

Tida

Ya Ya Ya Ya

k

k

Pada perhitungan hasil Kayu +1

Pada perhitungan hasil Logam +1

Pada perhitungan hasil Plastik +1

[image:39.596.84.524.81.600.2]

Pada perhitungan hasil Kaca +1

Gambar 3.6. Perancangan flowchart program.

Gambar 3.6 menjelaskan tentang flowchart perancangan pemrogram yang dilakukan di Arduino ESP8266. Pada saat Arduino mendapatkan data masukan, maka proses akan berjalan. Saat Arduino mendapat masukan data, Arduino terhubung dengan Android dan aplikasi monitoring dibuka, maka Arduino akan mengirimkan perintah ke Android untuk mengaktifkan lampu indikator ON/OFF. Pada kondisi magazine terdapat sebuah benda, maka Arduino akan mengirimkan perintah ke Android untuk mengaktifkan lampu indikator magazine. Saat motor mendapat mendapat inputan maka lampu indikator motor akan aktif. Pada saat konveyor berjalan membawa benda, maka benda akan melewati 3 buah sensor.

Pada perhitungan hasil Jumlah

Benda +1

Selesai

kah

r Sensor Tidak Indikator Sensor Apakah Tidak Indikator Sensor Apakah Tidak

Arduino mendapat input dari wiring

dengan PLC Tidak Apakah I/O A Sistem bekerja Arduino mendapat

(40)

Saat sensor mendekati benda, maka Arduino akan mengirimkan perintah untuk mengaktifkan lampu indikator sensor yang ada pada aplikasi monitoring. Setelah melewati sensor maka akan terjadi proses pengolahan data/ perbandingan jenis benda apa yang disorti, proses tersebut akan dilakukan oleh PLC. Saat PLC memberikan data hasil benda kepada Arduino, maka akan terjadi proses pengaktifan indikator posisi benda dan dapat dilihat jenis benda dan posisi benda itu berada.

3.3.2.

Penyimpanan Pada EEPROM

Penyimpanan pada EEPROM berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil dari Mesin Pemilah Benda Otomatis. Dari data EEPROM tersebut dapat dilihat jumlah masing- masing benda yang telah dilakukan oleh mesin pemilah benda. Hal tersebut akan mempermudah User untuk melakukan pengambilan data. Flowchart penyimpanan data pada EEPROM dapat dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7. Flowchart penyimpanan EEPROM.

3.3.3.

Setting Komunikasi Android dengan Arduino ESP8266

Untuk dapat mengkomunikasikan Android dengan ArduinoESP8266, maka yang harus terlebih dahulu dilakukan adalah mengkomunikasikan Wi-Fi Arduino ESP8266 yang

Rincian benda yang telah disortir

dari Arduino

Data dismpan pada EEPROM

Data dilihat di Serial Monitor

Mulai

[image:40.596.85.524.250.648.2]
(41)

berperan sebagai pemancar (TX) dengan Wi-Fi pada Android smartphone sebagai penerima (RX). Langkah tersebut dapat dilakukan dengan membuka menu Setting dan melakukan perintah berikut.

Gambar 3.8. Flowchart setting koneksi Wi-Fi dengan Android.

Gambar 3.8. menjelaskan langkah-langkah untuk mengkomunikasikan Android dengan Wi-Fi Arduino ESP8266. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka

menu Setting pada Android dan selanjutnya pilih sub menu Nirkabel & Jaringan. Pada menu tersebut akan ditemukan menu untuk mengaktifkan Hotspot Wi-Fi portabel. Setting nama SSID dan password Hotspot portable sesuai dengan program yang ada di Arduino. Setelah itu hidupkan Hotspot Wi-Fi portable dan IP Address Adroid dengan Arduino ESP8266 akan saling terhubung. Untuk mengetahui apakah kedua pernagkat saling terhubung dapat dilihat pada menu pengguna Hotspot Wi-Fi portable.

3.3.4.

Tampilan pada Android

Tampilan layar monitoring mesin pemilah benda yang akan digunakan adalah

aplikasi pada smartphone Android yang saat ini begitu berkembang. Pada tampilan awal

Buka menu Pengatura/ Setting pada Android Pilih menu Nirkabel & Jaringan

Pilih menu Hotspot Wi-Fi Portabel

[image:41.596.83.516.141.542.2]
(42)
[image:42.596.84.527.147.626.2]

aplikasi mesin pemilah sampah, akan terdapat sebuah login pasword yang harus dimasukan seperti pada gambar 3.9. Password tersebut berfungsi untuk memastikan agar aplikasi tersebut hanya dapat dilihat oleh user atau pihak terkait.

Gambar 3.9. Tampilan Login

Berikut adalah desain tampilan monitoring mesin pemilah benda pada Android. Pada kondisi mati, semua lampu indikator akan berwarna merah, tetapi pada kondisi aktif lampu indikator akan berwarna hijau.

Gambar 3.10. Layout monitoring pada Android.

Saat mesin pemilah samnpah aktif, Arduino mendapat inputan dari PLC dan koneksi antara Arduino dengan smartphone aktif, maka lampu indikator I/O akan menyala. Pada kondisi magazine terdapat sebuah benda, maka lampu indikator magazine akan menyala diikuti dengan lampu indikator motor yang akan menyala yang menandakan konveyor telah aktif. Saat benda melewati sensor dan mengaktifkan salah satu sensor, maka indikator sensor akan menyala. Begitu benda disortir, maka posisi benda akan ditentukan dan dapat diketahui

LOGIN

PASSWORD

MPBO

Mesin Pemilah Benda Otomatis

MGZ PK PL PP

Pkc

S1 S2 S3

M

Kayu Logam Plastik Kaca

0 0

0 0

Jumlah Benda

(43)
[image:43.596.84.510.178.631.2]

dimana posisi benda itu berada. Setalah posisi diketetahui maka indikator posisi benda akan aktif. Berikut adalah tabel daftar nama inisial indikator benda berdasarkan gambar 3.10 tentang layout monitoring pada Android.

Tabel 3.2. Inisial nama layout monitoring pada Android.

NO NAMA INISIAL NAMA

1 Magazine MGZ

2 Motor M

3 Seonsor Optic 1 SI

4 Sensor Induktive S2

5 Sensor Optic 2 S3

6 Posisi Kayu PK

7 Posisi Logam PL

8 Posisi Plastik PP

9 Posisi Kaca PKc

(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan dan membahas hasil implementasi alat yang dibagi menjadi dua bagian yaitu pengujian hasil perancangan pada perangkat keras dan hasil pengujian perangkat lunak.

4.1.

Hasil Perancangan Hardware

Hasil perancangan ini terdiri dari hardware elektrik. Hardware elektrik merupakan rangkaian eletrik yang ada pada mesin pemilah benda. Hasil dari hardware rangkaian yang digunakan untuk sistem monitoring ditunjukan pada gambar 4.1. Keterangan untuk setiap bagian rangkaian hardware sistem monitoring pada gambar 4.1. akan dijelaskan pada tabel

Gambar 4.1. Hasil Rangkaian Interface

Tabel 4.1. Keterangan Rangkaian Interface

Berdasarkan tabel nomor 4.1 dapat dilihat hardware yang digunakan pada rangkaian interface. Terdapat beberapa perubahan rancangan yang digunakan yaitu penggunaan relay

27

No Keterangan

1 Arduino ESP8266

2 Konektor 12 V

(45)

sebagai kontak untuk menurunkan tegangan dan penggunaan Arduino ESP8266 yang pada bagian dasar teori belum dijelaskan dan akan dijelaskan pada bab 4 ini.

Berdasarkan keterangan gambar 4.1, nomor 2 adalah konektor tegangan 12V yang

terhubung dengan sumber tegangan mesin pemilah benda. Gambar no 1 adalah Arduino ESP8266 dan gambar nomor 3 dan 4 adalah rangkaian interface yang berfungsi untuk menurunkan tegangan input/output PLC sebesar 24V yang akan diturunkan tegangannya menjadi 3,3V sebagai input Arduino. Nomor 3 merupakan penurun tegangan dimana relay terhubung dengan bagian input PLC dan coil relay terhubung dengan +24V yang digunakan untuk mengaktifkan sensor. Nomor 4 merupakan penurun tegangan dimana relay terhubung dengan bagian output PLC dan sumber relay terhubung dengan -24V dikarenakan keluaran dari PLC +24V.

Pada perangkat Arduino ESP8266 terdapat sebuah permasalahan yaitu kekuragan pin input/output. ESP8266 ini hanya memiliki 9 pin GPIO yang dapat digunakan sebagai input/output. Permasalahan ini menyebabkan perubahan perancagan. Perubahan perancangan ini dapat dilihat pada table 4.4 berisikan koneksi input Arduino.

4.1.1 Arduino ESP 8266 [12]

(46)

2

Gambar 4.2. Arduino ESP8266 [12].

Tabel 4.2. Keterangan Gambar Arduino ESP8266 [12].

No Parameter Keterangan

1 ATmega 328 IC mikrokontroler yang digunakan pada Arduino ESP8266 2 Jack Mikro

USB

Untuk komunikasi mikrokontroler dengan PC

3 Jack Adaptor Masukan power eksternal bila Arduino bekerja mandiri (tanpa komunikasi dengan PC melalui kabel serial USB)

4 Tombol Reset

Tombol reset internal yang digunakan untuk mereset modul Arduino

5 Pin Analog Menerima input dari perangkat analog dan hanya memiliki 1 pin analog.

6 Pin Power 1.Vin = Masukan tegangan input bagi Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal

2.5V= Sumber tegangan yang dihasilkan regulator internal board Arduino

3.3,3V = Sumber tegangan yang dihasilkan regulator internal board Arduino. Arus maksimal pada pin ini adalah 50Ma 4.GND = Pin ground dari regulator tegangan board Arduino 7 Pin Digital Pin yang digunakan untuk menerima input digital dan memberi

output berbentuk digital (0 dan 1 atau low dan high). Semua pin pada board ini bekerja pada tegangan 3.3V

8 ESP8266 Board pemancar jaringan Wi-Fi 802.11 b/g/n

4.1.2.

Relay[15]

Relay adalah sebuah saklar magnetik yang menggunakan medan magnet dan sebuah kumparan untuk membuka dan menutup satu atau beberapa kontak saklar pada saat relay dialiri arus. Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah lilitan kawat yang terlilit pada suatu besi

1

4

7

8

3

(47)

dari inti besi lunak yang selanjutnya berubah menjadi magnet yang menarik atau menolak suatu pegas sehingga kontak pun menutup dan membuka. Relay bekerja berdasarkan pembentukan elektromagnet yang menggerakkan elektromekanis penghubung dari dua atau lebih titik penghubung (konektor) rangkaian sehingga dapat menghasilkan kondisi ON atau kontak OFF atau kombinasi dari keduanya.

Gambar 4.3. Simbol Relay [15].

Pada keadaan awal, yaitu pada saat coil relay tidak diberi tegangan, maka yang terhubung adalah contact Normally Close (NC). Sedangkan contact Normally Open (NO) dalam keadaan terbuka. Standar tegangan untuk relay DC adalah 6V, 12V, 24V, 48V, dan 100V atau dengan mengatur tegangan tersebut sehingga didapat arus minimum untuk

menggerakkan relay. Tegangan dari relay tersebut dapat ditentukan oleh lilitan penguat yang terdapat di dalam relay itu sendiri sehingga kita dapat mengetahui berapa tegangan dari suatu

relay. Jika sebuah relay 24 Volt DC diberi tegangan sebesar 24 Volt DC pada coil-nya , maka relay tersebut akan mengalami switching seperti pada gambar 4.4.

Gambar 4.4. Kondisi Relay saat switching [15].

(48)

dijelaskan sebagai berikut. Coil pada relay merupakan sebuah kumparan yang berintikan material batang yang sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan mudah dihilangkan. Ketika ada arus yang mengaliri kumparan, maka akan muncul medan magnet pada inti batang dengan kutub magnet sesuai aturan tangan kanan (proses elektromagnetik). Munculnya medan magnet pada inti batang kumparan ini menarik material magnetik (proses mekanik akibat adanya medan magnet), tempat di mana contact-contact relay melekat. Akibatnya contact mengalami perubahan posisi dari posisinya semula, NC yang semulanya terhubung menjadi terbuka, NO yang semulanya terbuka menjadi terhubung.

Sifat – sifat dari relay adalah sebagai berikut :

1. Kuat arus yang diperlukan guna pengoperasian relay ditentukan oleh pabrik pembuatnya. Relay dengan tahanan kecil memerlukan arus yang besar dan juga sebaliknya, relay dengan tahanan besar memerlukan arus yang kecil.

2. Tegangan yang diperlukan untuk menggerakkan suatu relay akan sama dengan kuat

arus yang dikalikan dengan tahanan atau hambatan relay.

3. Daya yang diperlukan untuk menggerakkan relay sama dengan tegangan yang dikalikan dengan arus.

4.1.3.

Pengujian Sistem Rangkaian Interface

Setelah hardware elektrik terpasang pada mesin pemilah benda adanya pengujian dari rangkaian yang membentuk sistem monitoring. Pengujian tersebut terdiri dari rangkaian interface yang menghubungkan PLC dengan Arduino.

[image:48.596.82.529.246.653.2]

Hasil perancangan rangkaian elektrik dapat dilihat pada gambar 4.5. Berdasarkan gambar tersebut, rangkaian interface menggunakan Relay 24V dimana coil relay terhubung dengan tegangan 24V dari PLC. Kaki Command pada relay terhubung dengan ground 3,3V Arduino. Pada kaki NO relay digunakan sebagai input Arduino, agar tidak terjadi tegangan mengambang saat saat relay tidak aktif, maka diberikan resistor 10KΩ yang bertujuan untuk membuat tegangan menjadi 0V.

Pengujian rangkaian ini dilakukan dengan mengukur langsung tegangan output dari rangkaian relay. Input yang didapat dari kontak input/output PLC dengan tegangan 24V diturunkan tegangannya menjadi 3,3V agar sesuai dengan tegangan kerja input Arduino.

(49)
[image:49.596.86.528.204.637.2]

mendapatkan arus dan kumparan pada coil akan terjadi medan magnet yang membuat kontak NO dalam kondisi tertutup. Pada kondisi tersebut kaki NO diukur dengan menggunakan multimeter dan didapatkan hasil tegangan berada pada kisaran 3,3V. Tegangan tersebut sesuai dengan tegangan operasi yang dibutuhkan Arduino ESP8266 yaitu 3,3V. Hasil pengujian rangkaian interface secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel nomor 4.3 berikut dan gambar rangkaian interface secara lengkap dapat dilihat pada halaman lampiran dengan judul Rangkaian Interface.

Gambar 4.5. Hasil rangkaian interface

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Rangkaian Interface

4.2.

Pengujian Sistem

Pengujian Sistem terdiri dari 2 bagian yaitu pengujian data utama yang berisikan tentang tingkat kesesuaian hasil pengiriman data antara Arduino ESP8266 dengan aplikasi

monitoring mesin pemilah benda dan pengujian jarak jangkauan Wi-Fi dimana koneksi

Rangkaian Relay

Saat Relay Tidak Aktif (V)

Saat Relay Aktif (V)

Power 0,01 3,3

Sensor 1 0,01 3,3

Sensor 2 0,01 3,3

Sensor 3 0,01 3,3

Magazine 0,01 3,3

Motor 0,01 3,3

Posisi Kayu 0,01 3,3

Posisi Logam 0,01 3,3

(50)

antara handphone dan Arduino ESP8266 dapat mengirimkan data dengan baik dan kedua koneksi tertap terhubung.

4.2.1.

Pengujian Data Utama

[image:50.596.82.528.188.630.2]

Pengujian sub system program bertujuan untuk menganalisis apakah hasil monitoring aplikasi mesin pemilah benda telah sesuai dengan proses monitoring yang ada pada Serial Monitor Arduino. Apabila hasil sortir yang didapat pada Serial Monitor Arduino sesuai dengan aplikasi monitoring mesin pemilah benda, maka proses penerimaan data berhasil dengan baik. Angka 1 pada tabel merupakan kondisi dimana sebuah posisi benda mendapatkan input bernilai 1 dari Arduino ESP 8266, sedangkan angka 0 adalah kondisi dimana sebuah posisi benda tidak mendapatkan input dari Arduino ESP8266. Percobaan dilakukan sebanyak 30 kali percobaan, tetapi sebagai pembahasan akan diambil 8 sample percobaan.

Tabel 4.4 adalah tabel yang berisikan pengujian data. Pada saat kayu mendapatkan input, hasil sortir yang terdapat pada serial monitor bertambah 1, begitupula hasil yang

(51)
(52)
[image:52.842.68.755.83.502.2]

Tabel 4.4. Hasil pengujian data utama

No

Masu kanB enda

Pos Kayu

Pos Log am

Pos Plas tik

Pos Ka ca

Jumlah sortir di Serial Monitor Arduino IDE Jumlah sortir di Aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda

1 Kayu 1 0 0 0

2 Loga

m 0 1 0 0

3 Plasti

k 0 0 1 0

(53)

No

Masu kanB enda

Pos Kayu

Pos Log am

Pos Plas tik

Pos Ka ca

Jumlah sortir di Serial Monitor Arduino IDE Jumlah sortir di Aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda

5 Kayu 1 0 0 0

6 Loga

m 0 1 0 0

7 Plasti

k 0 0 1 0

(54)

4.2.2.

Pengujian Jangkauan Wi-Fi

Kemampuan Arduino ESP8266 untuk memancarkan Wi-Fi dan dapat diterima oleh Handphone Android sangatlah penting. Jangkauan jarak pancar Wi-Fi dipengaruhi oleh lokasi pengambilan data. Pada lokasi pengambilan data didalam ruangan yang dipenuhi dengan meja, computer atau tersekat oleh suatu dinding, jangkauan Wi-Fi menjadi lebih dekat dikarenakan gelombang yang terhalang oleh berbagai benda yang ada dalam ruangan. Pada lokasi pengambilan data ruangan terbuka, didapat hasil jarak jangkauan yang lebih maksimal. Data pengambilan data dapat dilihat dari tabel 4.4.

[image:54.596.86.530.318.745.2]

Pengambilan data dilakukan pada tempat terbuka untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Data yang dinilai adalah lama waktu aplikasi menerima data dan diukur dengan seberapa jauh koneksi tetap tersebut dapat terhubung. Delay dapat dikategorikan cepat jika nilai delay sesuai dengan default program aplikasi monitoring yaitu 2 detik. Jika delay telah melampaui nilai yang telah ditetapkan maka dapat disimpulkan jarak jangkauan Wi-Fi terlalu jauh. Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat pada jarak 1-10 meter delay program masih dalam kategori 2 detik , sehingga pengiriman data masih sesuai dengan. Pada jarak 15 meter hingga 30 meter respon delay mulai bertambah lama sehingga dapat disimpulkan pada jarak tersebut aplikasi tidak terkoneksi dengan baik.

Tabel 4.5. Pengambilan data jangkauan Wi-Fi.

No Jarak (Meter)

Waktu (Detik)

Rata- rata

1 1

2.35

2.52 2.7

2.5

2 2

2.54

2.62 2.89

2.43

3 3

2.48

2.6 2.77

2.55

4 4

2.78

2.87 2.94

2.88

5 5

2.67

2.89 2.88

3.12

No Jarak (Meter)

Waktu (Detik)

Rata- rata

6 6

2.88

2.94 2.68

3.25

7 10

3.12

3.1 3.33

2.84

8 15

3.27

3.38 3.54

3.33

9 20

3.55

3.8 4.08

3.77

10 30

4.25

4.39 4.33

(55)

4.3.

Analisa Perangkat Lunak

[image:55.596.85.530.189.606.2]

Analisa perangkat lunak merupakan hasil dan pembahasan dari program yang telah dibuat untuk mengkomunikasikan Arduino ESP8266 dengan Android. Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana kedua device tersebut dapat terhubung.

Gambar 4.6. Layout Login Aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda

Aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda terdapat 2 layout, layout pertama gambar 4.6. yaitu untuk login pengguna aplikasi sedangkan gambar 4.7. adalah hasil layout yang mewakili Mesin Pemilah Sampah.

Gambar 4.7. Layout Mesin Aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda

4.3.1.

Pemrograman Arduino ESP8266

A.

Pemrograman Input Arduino ESP8266

(56)

yang dapat digunaka adalah 9 pin pada tegangan kerja 3,3V. Untuk menjalaknan sistem pada mikrokontroler tersebut, perlu dimasukan program kedalam device tersebut melalui Arduino IDE. Setiap input yang masuk ke Arduino ESP8266 terlebih dahulu di inisialisasi sesuai dengan alamat dari tabel berikut.

Tabel 4.6. Tabel koneksi Input Arduino

No

Nama Alamat PLC

GPIO ESP8266

PIN Arduino

1 Kayu Q 100.01 15 D10

2 Logam Q 100.02 16 D2

3 Plastik Q 100.03 5 D3

4 Kaca Q 100.04 4 D4

5 Magazine I 0.08 14 D5

6 Motor Q 100.00 12 D6

7 S1 I 0.05 13 D7

8 S2 I 0.06 0 D8

9 S3 I 0.07 2 D9

[image:56.596.83.526.183.633.2]

10 Power I 0.01 12 D12

Tabel diatas adalah keterangan koneksi input Arduino yang terhubung dengan alamat PLC. Berdasarkan tabel diatas, misal Kayu pada PLC menggunakan alamat Q 100.01 terhubung dengan GPIO ESP8266 pin 15 yang terdapat pada pin D10 di board Arduino.

Begitu pula pembacaan selanjutnya yang terdapat dalam tabel tersebut. Selanjutnya input tersebut akan diinisialisai pada program Arduino IDE.

Seperti yang dijelaskan pada sub bab nomor 4.1 bahwa terjadi kekurangan pin input dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada tabel tersebut alamat GPIO motor dan power sama yaitu GPIO pin 12. Hal tersebut dikarena jumlah GPIO yang terdapat pada ESP8266 hanya berjumlah 9 yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem ini. Untuk mengatasi kekurangan pin tersebut maka alamat pin GPIO motor dan power disamakan dengan asumsi jika mesin aktif maka indikator motor akan ikut aktif. Pada perancangan tabel 3.1 pada perancangan koneksi pin dijelaskan terdapat indikator On/Off, namun pada pengaplikasian dirubah menjadi indikator power dengan pertimbangan agar tidak ada kesamaan nama pada saat indikator text info menampilkan karakter On/Off. Berikut adalah gambar yang berisikan

(57)
[image:57.596.89.517.76.574.2]

Gambar 4.8. Inisialisai nama input Arduino ESP8266

Gambar 4.9. Inisialisai pin input Arduino ESP8266

Inisialisasi berisi tentang pendefinisian dari fungsi dan variabel yang akan digunakan dalam proses pengoperasian program. Gambar 4.8 dan gambar 4.9 adalah contoh inisialisai yang terdapat pada pemrograman Arduino Mesin Pemilah Benda.

B.

Pemrograman Koneksi Wi-Fi Arduino ESP8266

Arduino ESP8266 dapat terhubung dengan Android dengan menggunakan koneksi Wi-Fi. Agar kedua device dapat terkoneksi maka perlu dilakukan pembacaan Wi-Fi yang dilakukan oleh Arduino ESP8266.

(58)

Berdasarkan gambar 4.10, Arduino membaca SSID, SSID adalah nama untuk jaringan wireless. Arduino akan membaca SSID dari Android dengan nama dan password

yang telah ditentukan. Pada gambar 4.10 SSID dari Android bernama “tugas” dengan

password “1234567890” dan jika IP Address terbaca maka ledPin pada arduino akan hidup.

Pengaturan SSID dan password dapat ditemukan pada pengaturan Hotspot portabel di handphone android. Untuk dapat mengetahui apakah Arduino ESP8266 telah tersambung dengan Android, dapat dituliskan perintah sesuai dengan gambar 4.11 dengan melihat hasil koneksi tersebut di serial monitor. Berdasarkan pembacaan gambar 4.11 apabila koneksi Arduino ESP8266 dengan Android berhasil maka akan muncul tampilan pada Serial Monitor

[image:58.596.87.519.230.557.2]

sesuai dengan gambar 4.11.

Gambar 4.11. Cara menampilkan IP di Serial Monitor

C.Pembacaan counter Arduino ESP8266

(59)
[image:59.596.83.523.80.635.2]

Gambar 4.12. Contoh pembacaan counter kaca dan jumlah.

Counter jumlah berisikan data dari kayu, logam, plastik dan kacayang dijumlahkan menjadi satu. Apabila jumlah telah mencapai 999 maka counter akan kembali ke nol. Pembacan icon pada magazine, motor, S1, S2 dan S3 dan power yang tidak membutuhkan penjumlahan data menggunakan perintah sebagai berikut.

Gambar 4.13. Contoh pengiriman data On/Off

Icon magazine, motor, S1, S2 dan S3 dan power akan menampilkan data berupa karakter ON dan OFF pada tampilan Android. Contoh pada buttonState6 yang merupakan inisialisasi dari motor. Berdasarkan gambar 4.13 saat buttonState6 mendapat input aktif high, maka client pada Android akan menampilkan karakter ON dan jika input low maka akan

(60)

D.

Pemrograman Data Logger EEPROM Arduino ESP8266

[image:60.596.84.527.202.615.2]

Data yang dikirimkan pada menu kayu, logam, plastic dan kaca seharusnya dapat disimpan dan dilihat pada memory EEPROM Arduino. Pembacaan EEPROM Arduino dilakukann dengan menu Serial Monitor pada Arduino IDE. Berikut adalah berbagai macam perintah untuk menuliskan EEPROM di Arduino.

Gambar 4.14. Perintah pembacaan di alamat EEPROM

Untuk dapat membaca atau menuliskan suatu data kealamat EEPROM terlebih dahulu harus ditentukn alamat yang akan digunakan untuk menyimpan data tersebut. Dalam gambar 4.14 alamat EEPROM kayu berapa pada alamat 0, logam berada pada alamat 1, plastik berada pada alamat 2 dan kaca pada alamat 3. Setiap pembacaan yang akan dilakukan akan diambil data dari alamat tersebut.

Gambar 4.15. Perintah penulisan di alamat EEPROM

(61)
[image:61.596.137.428.83.288.2]

Gambar 4.16. Membagi setiap karakter dalam kolom

Hasil dari berbagai perintah yang telah dituliskan menghasilkan contoh pembacaan data pada serial monitor sesuai pada gambar 4.17 dimana setiap karakter terbagi dalam setiap kolom.

Gambar 4.17. Pembacaan pada Serial Monitor

4.3.2.

Pemrograman Pada Android

A.

Koneksi antara Wi-Fi Android dengan Arduino ESP8266

[image:61.596.85.523.266.623.2]
(62)
[image:62.596.81.524.124.618.2]

pada subbab ini akan dijelakan cara mensetting SSID dan Password pada Andorid berdasarkan gambar 4.18.

Gambar 4.18. Setting SSID dan Password di Android

Pada menu setting hotspot Wi-Fi di Android, SSID diberikan nama “tugas” dan pada

menu sandi diberikan password “1234567890”. Nama SSID dan password tersebut akan

dibaca oleh Arduino ESP8266 dan apabila telah terhubung dapat dilihat pada fasilitas pengguna hotspot Wi-Fi, IP Arduino ESP8266 telah terhubung dengan Android.

B.

Pemrograman pada Android Studio

Pembuatan aplikasi Monitoring Mesin Pemilah Benda pada proses pembuatan mengalami perubahan desain. Terdapat 2 halaman yang tertampil dalam aplikasi tersebut, halaman pertama adalah halaman login dan halaman kedua adalah halaman yang mewakili desain alat. Pada halaman login, jika dibandingkan antara gambar 3.10 tentang perancangan halaman login dengan gambar 4.6 hasil dari perancangan halaman login, maka hasil yang didapatkan telah sesuai. Namun untuk halaman desain mesin, jika dibandingkan gambar 3.11 dengan gambar 4.7 hasilnya kurang sesuai. Perbedaan kedua gambar tersebut terletak pada data yang tertampil dalam layar. Jika gambar 3.11 desain halaman mewakili bentuk asli dari mesin pemilah, dimana saat setiap Android mendapat inputan maka indikator akan berubah

warna. Namun dalam pengerjaan, penulis mengalami kesulitan dalam pembuatan margin layout dan perintah untuk dapat merubah warna. Pada gambar 4.7 penulis menyajikan sebuah halaman yang juga mewakili mesin pemilah benda namun bukan dengan mengganti warna

indikator, tetapi dengan memunculkan karakter kata “On/Off” dapa setiap indator yang

(63)

Untuk membuat aplikasi di Android, dapat digunakan aplikasi Android Studio. Terdapat 2 fokus pembuatan program, yaitu pembuatan layout dan pembuatan java. Layout adalah pembuatan tampilan pada sebuah tampilan aplikasi android. Java adalah program yang digunakan untuk menuliskan perintah agar sebuah aplikasi dapat berfungsi. Buka aplikasi Android Studio yang ada di computer. Pembuatan layout dalam aplikasi mesin pemilah sampah terdapat dua halaman. Halaman pertama adalah pembuatan login dan halaman kedua adalah tampilan mesin. Halaman login mengharuskan pengguna aplikasi untuk masukkan username dan password untuk masuk ke halaman taampilan mesin. Sebelum membuat tampilan di android harus terlebih dahulu menyesuaikan system operasi

dan ukuran layer yang digunakan pada handphone yang dimiliki. Dalam hal ini penulis menentukan sesuai pada batasan masalah yaitu Android 4.4+ (KitKat) dengan ukuran layar

kurang lebih 4,7” (768x1280 dpi). Hal tersebut perlu dilakukan agar ukuran pembuatan

[image:63.596.86.523.300.598.2]

layout sesuai. Selanjutnya buka menu project yang ada disebelah kiri dan buka menu res dan pilih menu layout. Masuk ke lembar kerja layout yang telah disiapkan. Untuk memasukkan fungsi kedalam layout dapat dilakukan dengan drag and drop dari palette yang telah disediakan. Selanjutnya buka text layout untuk mengatur tampilan yang digunakan.

Gambar 4.19. Membuat Nama “Monitoring Mesin Pemilah Sampah”

Berd

Gambar

Gambar 2.8. Arduino Uno beserta ESP8266-12E [12].
Gambar 2.10. Aplikasi rangkaian pembagi tegangan [13]
Gambar 3.1. adalah gambar diagram blok besar yang menggambarkan tentang alur
Gambar 3.2. Perancangan Koneksi Hardware.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan suhu yang dihasilkan, bahan cair hasil distilasi botol plastik dan gelas plastik menghasilkan suhu rata-rata yang hampir sama dengan suhu rata-rata yang

Provinsi Jawa Barat memiliki potensi wisata yang sangat baik mulai dari jenis daya tarik wisata pegunungan, pantai, hutan, dan lainnya yang apabila dikelola dengan

insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yg predominan gangguan sekresi insulin dg  resistensi

Tingkat kelimpahan jenis ikan di Sungai Gajahwong dari hulu stasiun I-V (Sardonoharjo - Caturtunggal) sampai tengah stasiun VI (Baciro) tertinggi pada spesies

Dalam menentukan sumber air baku untuk suatu sistem penyediaan air bersih diperlukan suatu pertimbangan tertentu, agar air baku yang dipilih selain memenuhi persyaratan kuantitas

Sang BClimpu ho jeno. Ruwa telu bingi anjak san, biduk radu titurun kon haguk batang ari. Sang Klimpu diajak Raja lapah ngejala baka gulai mengan lom acara besunat tini. Sang

didepan rumah saksi korban di Dusun Tambak Lobang Desa Pasang Lelang dengan cara menggas gas sepeda motornya dengan kuat dan terdakwa juga melihat saksi Sahira

Berdasarkan hasil penelitian ini pembelajaran menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Class- Wide Peer Tutoring (CWPT) disertai media cergam mampu