• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Penurunan Titik Beku L"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

K I M I A

Kelas XII IPA 1

Sekolah Menengah Atas Negeri 1

Cigombong

Jln. Mayjend H.R. Edi Sukma no. 297

Cigombong, Bogor

Kelompok 4

Abdul Malik Maulana S Desi Safitri S

Egi Virgiawan Igor M Farhan

Rakka Angkasa Puitra

Laporan Prakitikum

Penurunan Tiitik

(2)

K I M I A

2013

Kata P engantar

Puji syukur kami panjaitkan kehadirait Allah SWT yang senanitiasa melimpahkan itaufi serita hidayah-Nya, sehingga kami dapait menyusun laporan ini.

Kami mengucapkan iterimakasih kepada Ibu Haritaiti yang itelah memberikan itugas prakitikum ini, sehingga kami dapait belajar dan mengeriti aitas maiteri yang iterselip dari sebuah prakitik. Semoga laporan ini dapait berdaya guna dalam pemgembangan ilmu pengeitahuan iterfokus dalam ilmu Kimia mengenai penurunan itiitik beku laruitan laruitan.

Kami menyadari bahwa penyusun laporan ini perlu penyempurnaan. Oleh karena iitu, kami mengharapkan kriitik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.

Akhirnya kami mengucapkan iterima kasih kepada semua pihak yang itelah membanitu dalam penyusunan serita iterwujudnya laporan ini.

Penyusun,

(3)

K I M I A

2013

BAB II Landasan Teori 3

A. Sifait Koligaitif Laruitan 3 B. Penurunan Tiitik Beku Laruitan 3

C. Laruitan NaCl 4

D. Laruitan Urea 4

BAB III Metode Praktikum 5

A. Alait dan Bahan 5

B. Langkah Kerja 5

(4)

K I M I A

2013

BAB I

P EN DAH ULUAN

A. Latar Belakang

Tiitik beku adalah suhu dimana itekanan uap cairan sama dengan itekanan uap padaitannya. Tiitik beku laruitan lebih rendah daripada itiitik beku pelaruit murni. Hal ini disebabkan zait pelaruitnya harus membeku iterlebih dahulu, baru zait iterlaruitnya. Jadi laruitan akan membeku lebih lama daripada pelaruit. Seitiap laruitan memiliki itiitik beku yang berbeda.

Tiitik beku suaitu cairan akan berubah jika itekanan uap maka itiitik beku laruitan ini itidak akan sama dengan 0°C lagi, melainkan akan iturun menjadi dibawah 0°C, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan itiitik beku”.

Dalam percobaan ini akan diiteliiti itenitang perubahan itiitik beku pelaruit murni yang itelah diitambahkan zait iterlaruit lain kedalamnya dan mencoba pembukitian bahwa itiitik beku laruitanya akan lebih rendah dibandingkan pelaruit murninya.

(5)

K I M I A

2013

B. Tujuan Praktikum

Menenitukan penurunan itiitik beku air, Urea 1 M, NaCl 1 M dan NaCl 2M.

C. Manfaat Praktikum

1. Dapait mengeitahui penurunan itiitik beku air, Urea 1 M, NaCl 1 M dan NaCl 2M

2. Dapait mengeitahui pengaruh konsenitrasi laruitan iterhadap penurunan itiitik beku laruitan

3. Dapait mengeitahui perbedaan penurunan itiitik beku laruitan elekitroliit dan nonelekitroliit

(6)

K I M I A

2013

BAB II

LAN DASAN TEORI

A. Sifat Koligatif Larutan

Sifait koligaitif laruitan adalah sifait laruitan yang itidak berganitung pada jenis zait iterlaruit iteitapi hanya berganitung pada konsenitrasi peritikel zait iterlaruitnya. Sifait koligaitif laruitan iterdiri dari dua jenis, yaiitu sifait koligaitif laruitan elekitroliit dan sifait koligaitif laruitan nonelekitroliit

B. Penurunan Titik Beku Larutan

Proses pembekuan suaitu zait cair iterjadi bila suhu diiturunkan sehingga jarak anitarparitikel sedemikian dekait saitu sama lain dan akhirnya bekerja gaya itarik menarik anitarmolekul yang sangait kuait. Adanya paritikel-paritikel dari zait iterlaruit akan mengakibaitkan proses pergerakan molekul-molekul pelaruit iterhalang, akibaitnya unituk dapait lebih mendekaitkan jarak anitar molekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Perbedaan suhu akibait adanya paritikel-paritikel zait iterlaruit disebuit penurunan itiitik beku (ΔTf). Pernyaitaan

itersebuit secara maitemaitis dapait diituliskan sebagai berikuit :

∆ Tf=Tf°Tf

Unituk penurunan itiitik beku menuruit Raoulit :

∆ Tf=m . Kf=gramMr x1000P x Kf

(7)

K I M I A

2013

C. Larutan NaCl

Naitrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, aitau haliit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi saliniitas lauit dan cairan eksitraselular pada banyak organisme

mulitiselular. Sebagai komponen uitama pada garam dapur, naitrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengaweit makanan.

D.Larutan Urea

Urea adalah senyawa organik yang itersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan niitrogen dengan rumus CON2H4 aitau (NH2)2CO.

Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang iteruitama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide

dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sinitesis peritama yang berhasil dibuait dari senyawa

anorganik, yang akhirnya merunituhkan konsep viitalisme. Urea diitemukan peritama kali oleh Hilaire Roulle pada itahun 1773. Senyawa ini merupakan senyawa organik peritama yang berhasil disinitesis dari senyawa anorganik.

(8)

K I M I A

2013

1.

Masukkan buitiran-buitiran es baitu dalam gelas kimia plasitic sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan 4 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan pengaduk. Campuran ini disebuit pendingin

2.

Isi itabung reaksi dengan air suling sebanyak 5 mL. Masukkan itabung ke dalam gelas kimia berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin sampai air membeku seluruhnya

3. Keluarkan itabung reaksi dari campuran pendingin. Bacalah ithermomeiter dan caitait suhu campuran es dan air. Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan menggunakan laruitan Urea 1 M, laruitan NaCl 1 M, dan 2 M sebagai pengganiti air suling

(9)

K I M I A

2013

Dari daita di aitas dapait dikeitahui bahwa air memiliki itiitik beku iterbesar dari semua laruitan. Ini diakibaitkan karena sebagian paritikel air dan sebagian paritikel – paritikel iterlaruit membenituk ikaitan baru. Sehingga keitika membeku yang memiliki itiitik beku paling itinggi yaiitu air akan membeku iterlebih dahulu kemudian diikuiti oleh molekul laruitan. Penambahan zait iterlaruit dalam pelaruit akan mengakibaitkan peningkaitan konsenitrasi yang mengakibaitkan semakin rendah itiitik bekunya.

Berdasarkan daita yang kami peroleh pada saait melakukan percobaan iterdapait perbedaan itiitik beku anitara laruitan Urea 2 M (-8°C), dan lauran laruitan NaCl 2 M (-12°C), kedua laruitan itersebuit memiliki molaliitas yang sama iteitapi memiliki itiitik beku yang berbeda, itiitik beku laruitan elekitroliit dan non elekitroliit berbeda karena zait elekitroliit sebagian aitau

(10)

K I M I A

2013

seluruhnya iterurai menjadi ion. Laruitan elekitroliit mempunyai sifait koligaitif lebih besar daripada sifait koligaitif non elekitroliit. NaCl merupakan laruitan elekitroliit, sedangkan Urea merupakan laruitan nonelekitroliit. Molaliitas kedua laruitan sama, yakni 1 M iteitapi ΔTf NaCl = 2x ΔTf Urea, hal ini disebabkan karena NaCl iterurai menjadi 2 ion (2 paritikel).

Laruitan elekitroliit adalah laruitan yang dapait menghanitarkan arus lisitrik, karena laruitan elekitron iitu iterurai jadi paritikel – paritikel yang berupa ion. Laruitan non elekitroliit adalah laruitan yang itidak dapait menghanitarkan arus lisitrik, karena laruitan non elekitron iitu itidak iterurai jadi paritikel – paritikel yang berupa ion.

NaCl itermasuk elekitroliit, semenitara Urea non elekitroliit, jadi gula itidak iterionisasi sehingga iteitap sebagai molekul iitulah sebabnya NaCl 2 x lebih besar dari ΔTf gula pada konsenitrasi yang sama. Harga(i) dari elekitron itipe ion selalu lebih kecil daripada harga iteoriitis. Hal iitu disebabkan oleh itarikan lisitrik anitarion yang berbeda muaitan sehingga ion-ion itidak 100% bebas. Semakin kecil konsenitrasi laruitan, jarak anitarion semakin besar dan ion – ion semakin bebas.

Laruitan elekitroliit (NaCl) mempunyai i=2 sehingga

∆ Tf=m x Kf x i sedangkan laruitan non elekitroliit (Urea) itidak

memiliki i sehingga ∆ Tf=m x Kf. Jadi penurunan itiitik beku NaCl

lebih besar daripada gula.

Laruitan NaCl 2 M memiliki itiitik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan laruitan NaCl 1 M, hal ini iterjadi karena penurunan itiitik beku laruitan berbanding lurus dengan jumlah paritikel zait dalam laruitan. Makin besar jumlah paritikel zait, makin besar penurunan itiitik beku laruitan. Laruitan NaCl yang

(11)

K I M I A

2013

memiliki harga konsenitrasi 2 M akan memiliki jumlah paritikel yang lebih besar dibanding dengan laruitan NaCl 1 M.

Dalam prakiteknya, penurunan itiitik beku laruitan yang diuji itidak sesuai dengan iteorinya. Seharusnya penurunan beberapa laruitan yang diuji adalah sebagai berikuit :

a. Urea 2 M (laruitan nonelekitroliit)

∆ Tf=Kf airx M ∆ Tf=1,86x2∆ Tf=3,72° C

∆ Tf=Tf°TfTf=0−3,72Tf=−3,72° C

Seharusnya itiitik beku laruitan urea 2 M adalah -3,72°C, namun pada prakiteknya itiitik beku laruitan urea 2 M adalah -8°C

b. NaCl 1 M (laruitan elekitroliit, α=1 n=2 i=2)

∆ Tf=Kf airx M x i ∆ Tf=1,86x1x2 ∆ Tf=3,72° C

∆ Tf=Tf°TfTf=0−3,72Tf=−3,72° C

Seharusnya itiitik beku laruitan NaCl 1 M adalah -3,72°C, namun pada prakiteknya itiitik beku laruitan NaCl 1 M adalah -10°C. Menuruit iteori, itiitik beku laruitan NaCl 1 M dan urea 2 M adalah sama, yakni -3,72°C. Namun, pada prakiteknya itiitik beku kedua laruitan itersebuit berbeda yakni -8°C (urea 2 M) dan -10°C (NaCl 2 M)

c. NaCl 2 M (laruitan elekitroliit, α=1 n=2 i=2)

∆ Tf=Kf airx M x i

∆ Tf=1,86x2x2 ∆ Tf=7,44° C

∆ Tf=Tf°TfTf=0−7,44Tf=−7,44°C

Seharusnya itiitik beku laruitan NaCl 2 M adalah -7,44°C, namun pada prakiteknya itiitik beku laruitan NaCl 2 M adalah -12°C

Kesalahan- kesalahan itersebuit bisa saja iterjadi karena beberapa fakitor :

(12)

K I M I A

2013

1. Rusaknya/kurang maksimalnya fungsi alait alait yang dipakai

2. perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh es baitu yang ada pada gelas kimia yang digunakan unituk membekukan laruitan ini sedikiit demi sedikiit mulai mencair. Oleh karena iitu agar laruitan ini iteitap membeku, es baitu yang ada di dalam itabung perlu diberi garam dapur kasar lebih banyak lagi sehingga es baitu yang ada iteitap membeku aitau dengan kaita lain itidak cepait mencair, sebab garam dapur ini dapait mengikait oksigen yang ada pada air dalam benituk es baitu.

3. Kurang iteliitinya pengamait dalam menenitukan itiitik beku.

(13)

K I M I A

2013

BAB V

KESIMP ULAN

Dari prakitikum yang itelah kami laksanakan dapait diitarik kesimpulan yaiitu sebagai berikuit :

1. Tiitik beku laruitan (yang dalam hal ini digunakan laruitan urea dan NaCl) memiliki itiitik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan itiitik beku air (pelaruit murni) karena di dalam laruitan urea dan NaCl iterkandung zait iterlaruit berupa

molekul-molekul urea dan molekul-molekul-molekul-molekul NaCl yang menyebabkan iterhalangnya molekul-molekul air unituk membeku sehingga dibuituhkan suhu yang lebih rendah unituk membekukan laruitan urea dan NaCl itersebuit.

2. Makin besar molaliitas laruitan, makin itinggi penurunan itiitik beku laruitan

3. Penurunan itiitik beku laruitan (ΔTf) berbanding lurus dengan molaliitas laruitan

4. Tiitik beku laruitan elekitroliit lebih rendah daripada laruitan nonelekitroliit pada kemolalan yang sama, dikarenakan laruitan elekitroliit iterurai sehingga jumlah paritikelnya lebih banyak dibandingkan laruitan nonelekitroliit

5. Pada konsenitrasi yang sama penurunan itiitik beku (ΔTf) laruitan elekitroliit akan lebih besar dibandingkan laruitan nonelekitroliit, karena penurunan itiitik beku (ΔTf) laruitan elekitroliit dipengaruhi oleh fakitor Van’t Hof

(14)

K I M I A

2013

Lampiran

P enutup

Berikuitlah sajian ilmu mengenai pembelajaran dalam penurunan itiitik beku laruitan. Semoga dapait memberikan konitribusi yang signifkan iterhadap anda sebagai pembaca.

Terimakasih kami ucapkan. Kriitik serita saran anda sangait saya buituhkan unituk pembelajaran selanjuitnya agar perdalaman iterhadap maiteri ini dapait diitekankan kembali demi itercapainya pemahaman diri.

Semoga laporan ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

(15)

K I M I A

2013

DAFTAR PUSTAKA

Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk kelas 3. Jakarita: Erlangga

Purba, Michael. 2007. Buku pelajaran Kimia untuk kelas 3. Jakarita: Erlangga

Reitnowaiti, Pricilia. 2004. Seribu Pena Kimia SMU untuk kelas XII.

Jakarita: Erlangga

Uitami, Budi, dkk. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XII. Surakarita: Haka MJ.

Kuswaiti, Tine Maria, dkk. 2004. Sains Kimia 3B untuk SMA Kelas 3.

Jakarita: PT Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Pasien yang telah menjalani pembedahan beresiko untuk mengalami mual dan muntah paska bedah (PONV).Berbagai obat dengan mekanisme kerja berbeda, baik menggunakan agen

Berdasarkan pengujian hipotesis pada tabel 3 ditunjukkan dengan hasil uji paired sample t test menggunakan SPSS, dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang

Effect Analysis on EDFA Application on DCF at Different Scheme for Improving Performance of ROSMF Single Modulation System ,.. I hereby declare that all information in this document

Proses mendeteksi masalah dimulai dengan adanya kecurigaan yang terjadi pada sebuah gangguan (bisa terjadi secara berulang), dilanjutkan dengan melakukan sebuah dugaan

INPUT PROSES OUTPUT Form Permintaan Material Kas Perusahaan Mencatat Barang Masuk & Retur Menghitung Stok Barang Menghitung ROP Membuat Order Ulang Barang Mencatat

Setelah penulis mewawancarai kepada beberapa narasumber mengenai alasan serta landasan apa masyarakat melakukan acara ini, penulis tidak dapat mengemukakannya, karena

Septiansyah, R, Faktor Faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di PT Duta Astakona Girinda tahun 2014, skripsi sarjana

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MEDAN.. Tanggal