• Tidak ada hasil yang ditemukan

JADILAH DIRI KITA SENDIRI MS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JADILAH DIRI KITA SENDIRI MS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jadilah diri sendiri – dr Sigit Setyawadi SpOG Page 1

JADILAH DIRI KITA SENDIRI

(2)

Jadilah diri sendiri – dr Sigit Setyawadi SpOG Page 2 persamaan tanggal dan tahun kelahiran. Ketika Annie mengeluarkan foto ayah yang tidak dimilikinya dan Halley mengeluarkan foto ibunya, ternyata kedua foto itu adalah sobekan dari satu foto disaat pernikahan. Barulah mereka tahu kalau mereka saudara kembar. Mereka kemudian saling mempelajari kebiasaan masing masing dan bertukar tempat dengan rencana besar mempertemukan kembali orang tuanya. Akhirnya mereka berhasil.

Inti yang ingin saya sampaikan adalah mereka anak kembar, dipisah sejak bayi dan mendapat didikan yang berbeda. Keduanya menjelma menjadi dua individu yang berbeda dan selalu bertengkar.

Saat saya masih kecil, tetapi sudah cukup besar untuk bisa mengingat, saya diajak almarhum bapak saya ke rumah pakde Sujoto, kakak bapak nomor 2 yang tinggal di desa Krai, kec Yosowilangun Lumajang. Bapak adalah anak ke 6 dari 9 bersaudara. Seperti biasa, bapak bicara kromo inggil (bahasa jawa halus) ke kakaknya. Begitu juga adik adik bapak bicara kromo inggil ke bapak. Saat itu pakde memberi “kuliah” ke bapak untuk mencari jati diri kita ini sebenarnya siapa ?. Beliau bicara tentang “sopo ingsun”, atau siapa kita ini ?. tentunya dari sudut pandang beliau yang islam kejawen. Saya sudah lupa karena disitu ada dunia besar dunia kecil dan sebagainya yang saya juga tidak mengerti artinya. Yang saya tangkap hanyalah carilah sopo ingsun atau siapa diri kita ini sebenarnya.

Selama bertahun tahun, ternyata diri kita ini berubah rubah. Awalnya saya menganggap saya ya saya, tidak bisa berubah lagi. Saya tumbuh menjadi orang yang selalu ingin meluruskan orang lain yang saya anggap bengkok. Sampai sampai waktu saya dokter muda (DM), yaitu mahasiswa klinik di kedokteran, ayah saya menyebut gelar DM di belakang nama saya itu sebagai Dokter Maido, atau dokter yang selalu mencela. Saya terus berusaha mengoreksi kebiasaan hidup di rumah yang menurut saya kurang sehat, mengoreksi perilaku adik adik dan sebagainya.

(3)

Jadilah diri sendiri – dr Sigit Setyawadi SpOG Page 3 Membiayai puskesmas secara pribadi membuat saya merasa berhak mengatur orang lain untuk tidak memakan uang dinas. Saya menjadi “trouble maker” bagi kepala dinas karena saya tidak mau menandatangani SPJ penerimaan barang yang barangnya tidak ada. Padahal praktek itu sudah umum terjadi. Dokter puskesmas menanda tangani SPJ seolah olah menerima ban untuk mobil ambulans, padahal tidak.

Begitulah saya tumbuh sebagai pemrotes yang berusaha meluruskan segala hal. Ternyata tidak ada satupun yang bisa lurus. Semakin dicoba meluruskan justru semakin kukuh untuk “tetap bengkok”. Di Network 21 saya belajar dari Dale Carnegie dan Allan Pease bahwa SEMUA ORANG MERASA DIRINYA SUDAH LURUS DALAM SEGALA HAL. Percobaan orang lain untuk “meluruskan” justru dianggap sebagai percobaan untuk membengkokkan, sehingga dia semakin menguatkan kelurusannya tadi, yang menurut orang lain kebengkokannya itu.

Saya belajar banyak dari buku buku dan pembicara seminar Network TwentyOne. Kemudian setelah saya pensiun dan berhenti praktek tanggal 17 Agustus 2005, saya mulai bisa menggunakan waktu saya untuk belajar banyak tentang pikiran. Seminar apapun yang ada hubungannya dengan cara berpikir saya hadiri. Buku buku tentang berpikir saya beli dan baca. Disanalah saya bisa mulai merasa tahu sopo ingsun iki sebenarnya. Paling tidak menurut saya karena sayapun belum tentu benar.

Manusia adalah pikirannya”, begitu kata nabi Sulaiman AS sekitar 3000 tahun lalu. “Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk”, begitulah kata guru besar Buddha Gautama 2600 tahun lalu.

Kesimpulannya kita adalah pikiran kita. Kemudian pikiran kita itu sebenarnya apa ?, itulah pertanyaan berikutnya. Kita perlu belajar bagaimana pikiran kita itu terbentuk atau lebih tepatnya lagi dibentuk.

PEMROGRAMAN DIRI.

(4)

Jadilah diri sendiri – dr Sigit Setyawadi SpOG Page 4 di programkan. Kita tumbuh sebagai sosok yang kuat dan selalu berusaha secara maksimal untuk belajar segala sesuatu dan menirukan apapun yang terjadi di sekitar kita.

Kita melihat ibu kita, kakak kita atau siapapun tengkurap kalau sedang mengudang kita supaya bisa berhadapan muka, maka secara otomatis kita belajar tengkurap. Upaya pertama gagal, kedua gagal, ke tiga juga gagal, hampir berhasil dan jatuh sehingga kepala kebentur lantai. Kita menangis tetapi mencoba lagi dan mencoba lagi sampai berhasil. Tidak satupun bayi punya pemikiran seperti kebanyakan kita sekarang :”Iyaaa, ibu besar, kakak besar, mereka bisa tengkurap. Saya ini kecil, lemah, pasti nggak bisa tengkurap. Buktinya, saya sudah mencoba berulangkali, kepala kebentur lantai, sakit tahuuu .... Sudahlah saya tidak akan mencoba lagi. Saya sudah ditakdirkan untuk telentang terus”. Kalau saja si bayi itu seperti kita yang sekarang, pastilah lebih enak telentang daripada mencoba tengkurap yang sering gagal. Belum lagi setelah tengkurap nanti harus bisa duduk, kemudian bisa merangkak . . . nggak habis habis masalahnya. Lebih enak seumur hidup telentang.

Kemudian mulailah pemrograman pikiran oleh orang sekitar kita. Oleh pembantu kita diajak mengunjungi temannya. Disana mereka bergunjing tentang sulitnya cari uang, bekerja keras dengan hasil sedikit, majikan yang jahat. Kemudian kita diajak ibu untuk pinjam uang ke tetangga. Ketika ditolak, ibu marah marah dan ngomel sepanjang jalan :”Orang kaya pelit, uang nggak dibawa mati saja”. Guru ngaji kita cerita tentang nabi Muhammad SAW. Kesukaannya cerita tentang bagian bagian ketika nabi miskin. Karena gurunya belum kaya, tentu mencari contoh contoh yang sesuai dengan kondisi dirinya. Mereka cerita perut nabi diganjal batu bata karena lapar. Padahal nabi miskin itu hanya sebentar, ketika baru hijrah ke Madinah dan meninggalkan ibu Khadijah (+ kekayaannya) di Makkah. Mereka tidak berani cerita bahwa nabi itu kaya tetapi hidup sederhana. Akhirnya kita berpikir bahwa lebih mulia menjadi miskin dibanding menjadi menjadi kaya. Di agama kristen juga ada tuntunan yang mengatakan “lebih mudah memasukkan onta ke lubang jarum

(5)

Jadilah diri sendiri – dr Sigit Setyawadi SpOG Page 5 Ayah kita yang pekerja keras selalu mengatakan bahwa orang nganggur itu hina. Orang harus bekerja keras mencari nafkah, pensiun itu berarti akhir dari segalanya, begitu kata embah kita yang baru pensiun.

Kalau ada orang bertanya ke kita :”Besok kalau besar akan jadi apa ?”, hampir pasti kita diwajibkan menjawab jadi dokter, tentara, hakim, pengusaha dan lain lain. Kalau ada anak yang menjawab dengan benar yaitu menjadi kaya supaya bisa membantu banyak orang, pasti dilanjutkan dengan pertanyaan :”Iya . . . untuk menjadi kaya itu kamu menjadi apa ?”. Begitulah masukan masukan salah tentang uang dan kaya masuk ke pikiran kita. Kita diprogram untuk sekolah yang pintar supaya besok mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi dan menjadi kaya. Padahal tidak ada orang bisa kaya dengan cara itu. Semakin besar penghasilan (aktif) kita, semakin besar pula masalah keuangannya. Itu sudah terbukti.

Begitulah kita sejak lahir diprogram oleh lingkungan kita. Sampai usia 7 tahun, kita menyerap semuanya tanpa filter. Kemudian pola pikir yang sudah masuk tadi akan membentuk filter sampai usia 13 tahun. Filternya adalah pemikiran yang sama, sedangkan pemikiran yang berbeda dilarang masuk. Usia 13 -18 filter tambah sempurna dan sejak usia 18 tahun kita sudah sulit untuk berubah.

Di bidang yang lain kita juga mendapat masukan tergantung lingkungan kita. Baik di bidang keluarga, sosial, kesehatan fisik, kesehatan mental, agama maupun yang lain. Tidak ada satupun yang ada di pemikiran kita ini yang asli dari kita. Semua hasil pemrograman dari orang lain.

Kalau ada yang bertanya sopo ingsun ? atau siapa diri kita ?

Jawabannya adalah :”Kita ini makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, selalu berhasil mencapai apa yang kita inginkan, disukai semua orang dan menyukai semua orang, tidak memiliki musuh, semua adalah saudara dan teman . . . . kemudian pikiran kita diisi dengan pikiran pikiran milik orang lain dan jadilah kita seperti sekarang”.

(6)

Jadilah diri sendiri – dr Sigit Setyawadi SpOG Page 6 membangun aset, dan mereka memiliki 95% kekayaan dunia. Yang satu harus bekerja sampai tua/mati, yang satu bisa santai dan menikmati hidup. Sekarang kita sudah bisa memilih mau menjadi yang mana ?

Jika kita menjadi predator anak, maka pasti ada pengalaman kita dengan predator anak di masa kecil kita. Jika kita senang menyiksa isteri, pasti dulu kita pernah bergaul dengan penyiksa isteri, atau kita pernah disiksa sehingga ada perasaan harus membalas dendam kepada sesuatu.

Jika kita memusuhi orang Yahudi, atau orang Arab, atau orang Jepang, atau orang Rusia, atau orang Korea, atau orang Malaysia, atau orang Cina, atau orang Padang, atau orang Sunda. Maka hampir pasti dalam perjalanan hidup kita, kita pernah berkumpul atau berguru kepada orang yang membenci orang Yahudi, atau orang Arab atau orang Cina, atau orang Jepang, atau orang Rusia, atau orang Korea, atau orang Malaysia, atau orang Padang, atau orang Sunda yang memperkuatnya dengan dalil dalil adat, patriotisme, kebangsaan atau agama. Itulah yang kemudian kita anggap sebagai kebenaran. Kalau yang berhubungan dengan agama, dianggap sebagai iman yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Di ajaran agama manapun memang ada bagian bagian ajaran yang tidak suka dengan etnis tertentu. Penyebabnya mungkin karena ada satu dua orang dari etnis itu yang dulu berbuat kurang baik pada tokoh atau masyarakat saat itu. Padahal hampir semua etnis selalu ada orang baik dan orang yang buruk. Di tahun 1942 - 1945, semua orang Jepang di Amerika mengalami perlakuan buruk. Semua orang Jepang dianggap tidak bisa dipercaya, karena tentara Jepang menyerang Pearl Harbour tanpa peringatan. Strategi perang membuat semua bangsa Jepang dianggap sama yaitu curang dan tidak bisa dipercaya.

Selama ratusan tahun, Jawa dan Sunda secara kultural bermusuhan karena efek perang Bubat di jaman Mojopahit. Sampai saat ini Anda tidak akan menjumpai jalan Gajahmada atau Majapahit di Bandung. Begitu juga gadis Sunda dan jejaka Jawa masih sering dihambat oleh keluarganya untuk menikah. Perang ratusan tahun lalu mempengaruhi pola pikir kita sampai sekarang, karena terus dipertahankan lewat kidung kidung, rontal dan kitab kitab.

(7)

Jadilah diri sendiri – dr Sigit Setyawadi SpOG Page 7 karena pasti tidak tahan menghadapi penolakan penolakan di bawah sadar. Kecuali bawah sadar Anda yang dirubah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan Anda sekarang. Khususnya di bidang keuangan.

Jadi, kalau kita bertanya lagi :”Siapakah aku ?”, jawabnya :”Aku ini makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, selalu berhasil mencapai apa yang aku inginkan, disukai semua orang dan menyukai semua orang, tidak memiliki musuh, semua adalah saudara dan teman . . . . kemudian pikiranku diisi dengan pikiran pikiran milik orang lain dan jadilah aku seperti yang sekarang ini. Seandainya pikiranku diisi oleh orang yang berbeda, akupun akan memiliki pemikiran yang berbeda pula”.

Di dunia ini sebenarnya tidak ada kejadian yang benar atau salah, tidak ada hal baik atau buruk. Semua kejadian itu netral. Kita hanya menafsirkan kejadian kejadian itu berdasarkan masukan dari pancaindra kita yang kemudian dinilai oleh norma norma di pikiran bawah sadar kita. Kita anggap benar atau baik jika cocok dengan program di bawah sadar kita yang diisi oleh orang lain. Kita anggap salah atau buruk jika tidak cocok dengan program bawah sadar kita yang diisi oleh orang lain juga. Apapun yang kita katakan benar, selalu ada orang di luar kita yang mengatakannya salah. Belum pernah ada satupun hal benar atau hal salah yang disepakati seluruh orang di dunia. Kalau toh ada, itupun belum tentu benar dan belum tentu salah. Hanya Allah yang mengetahui nya.

Sebagai penutup, jadilah diri Anda sendiri sebagaimana ANDA DICIPTAKAN ALLAH, bukan Anda yang diprogram oleh sesama manusia. Anda adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, selalu berhasil mencapai apa yang Anda inginkan, disukai semua orang dan menyukai semua orang, tidak memiliki musuh, semua adalah saudara dan teman Anda. Stop sampai disitu, karena kelanjutannya hanyalah pemrograman orang lain.

Ada pepatah cina yang mengatakan bahwa seribu teman itu masih kurang, satu musuh sudah kebanyakan.

Surabaya, 16 November 2017

Salam sukses,

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa inti dari viral marketing adalah strategi pemasaran yang dapat menyebabkan orang-orang

Develop other fabric manipulation techniques not only in the form of wrinkles, bubbles and gathers that could be applied to various types of fabrics both natural fibres and

asetat, borneol, simen. Kina, damar, malam.. as. CI CINN NNAM AMOM OMI COR I CORTE TEX X..

Artikel ini membahas tentang metode trapesium terkoreksi komposit yang merupakan metode untuk mengaproksimasi integral pada persamaan integral Volterra linear jenis kedua.. Artikel

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini sebagai bahan informasi yang dapat diberikan bagi pihak yang membutuhkan tentang pertumbuhan vegetatif setek buah naga super red (

Program utama pengembangan agribisnis komoditas unggas sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Guna menjamin penyediaan pasokan d.o.c. ayam ras yang

Secara operasional, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik probing prompting dan motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI SMK

Produk ini masih dalam proses pengajuan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tapi sudah mengantongi sertifikat dari uji laboraturium. Pada saat perubahan